• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi Indonesia dalam Putaran Doha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Posisi Indonesia dalam Putaran Doha"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

POSISI INDONESIA DALAM PUTARAN DOHA

Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008)

Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi

Dunia sedang bergerak selangkah lebih maju menuju ke arah liberalisasi

yang nyata. Hal ini dapat kita lihat dari tingginya antusias berbagai negara untuk

mengikuti berbagai putaran di bidang ekonomi yang membahas masalah

perdagangan internasional. Mulai dari Kennedy Round, Tokyo Round, Uruguay

Round hingga Doha Round selalu diikuti oleh banyak negara.

Semua perundingan tersebut selalu berlangsung lama dan diwarnai dengan

ketegangan akibat benturan kepentingan. Hampir semua perundingan berlangsung

selama 5 tahun lebih, bahkan yang terakhir, Doha Round berlangsung hingga 10

tahun namun belum juga menemukan titik temu.

Lamanya proses perundingan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat

internasional sangat serius dan berhati-hati dalam membuat kesepakatan terkait

masalah ekonomi. Masalah ini dianggap sebagai masalah yang begitu urgen dan

memiliki sensitivitas tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat dunia. Lewat

perundingan inilah nasib milyaran rakyat dunia ditentukan.

Didalam perundingan ini, semua negara saling beradu argumentasi untuk

memperjuangkan kepentingan nasionalnya agar warganya dapat memperoleh

tingkat kesejahteraan tertinggi. Tidak mengherankan jika perundingan ini

seringkali berlarut-larut dan mengalami kebuntuan.

Kita ambil contoh pada perundingan Doha Round, para peserta terbagi

menjadi dua kubu yakni negara maju dan berkembang. Kedua kubu saling beradu

argumentasi untuk memperjuangkan kepentingannya dalam perundingan ini.

Pembahasan utama yang masih sulit mencapai konsensus adalah masalah

pertanian. Antara negara maju dan negara berkembang masih terdapat perdebatan

panjang mengenai tarif dan subsidi di bidang pertanian.

Kesepakatan di bidang pertanian ini tidak pernah mencapai titik temu

bahkan justru kian meruncing. Masing-masing negara terus bersengketa dan

menunjukkan gelagat ke arah proteksionisme di bidang pertanian. Negara industri

tidak ingin melepaskan pertaniannya karena khawatir terhadap kesejahteraan para

Click to buy NOW!

PDF-XChange

w w

w

.docu-track.com

Click to buy NOW! PDF-XChange

w w

w

(2)

petaninya, demikian pula dengan negara berkembang. Tidak ada yang berani

mengorbankan kesejahteraan para petani.

Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah mungkinkah perseteruan ini

terselesaikan? Lalu dimanakah posisi Indonesia dalam perundingan ini? Jawaban

dari pertanyaan pertama tentu saja dikembalikan kepada setiap negara peserta.

Selama negara peserta masih keras dan enggan untuk menurunkan tuntutan, kita

tidak bisa berharap banyak akan keberhasilan perundingan ini.

Akan tetapi kesepakatan bukanlah sesuatu yang mustahil. Tak ada satu

perundingan pun yang bisa dicapai dalam tempo yang cepat apalagi dalam

perundingan ini, masalah yang dibahas terlalu kompleks. Meminjam pendapat

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, “Putaran Doha belum gagal.” Masih

ada banyak waktu untuk membuat formulasi yang tepat terkait bagaimana

seharusnya masalah pertanian ini diselesaikan.

Momentum inilah yang harus segera dimanfaatkan oleh Indonesia untuk

dapat tampil dalam kancah perpolitikan internasional. Dalam hal ini saya

mengusulkan agar Indonesa mengajukan ide 3F dalam rangka menyelesaikan

perselisihan di bidang pertanian tersebut.

3F tersebut mencakup Fair Trade, Fair Tariff, and Fair Protect.

Kebijakan yang dihasilkan dari perundingan ini haruslah fair, baik dari segi

perdagangan, tarif dan proteksi. Negara di dunia harus diklasifikasikan sesuai

dengan tingkat kemampuan pertanian dan ekonominya. Negara yang masih dalam

tahap tertinggal haruslah diberi kebijakan yang berbeda dibandingkan dengan

negara berkembag apalagi negara maju.

Sikap fair tersebut nantinya akan mempermudah dalam proses

perundingan karena tidak akan merugikan salah satu pihak. Sikap tersebut harus

didukung oleh berbagai aspek dan dihormati oleh negara lain yang lebih maju.

Dengan demikian, maka cita-cita untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dunia

dapat terwujud dengan segera. Semoga!

Click to buy NOW!

PDF-XChange

w w

w

.docu-track.com

Click to buy NOW! PDF-XChange

w w

w

Referensi

Dokumen terkait

Perkawinan bawah tangan, adalah perkawinan antara seorang laki- laki dan seorang perempuan, yang terpenuhi rukun-rukun dan syarat- syarat yang ditetapkan dalam hukum agama

Karena dalam pembuatan animasi ini penulis menggunakan aplikasi MakeHuman untuk membuat karakter-karakter yang penulis perlukan, sehingga proses rigging atau pemberian

Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pakuncen Wirobrajan Wogyakarta pada tahun 2012 juga menunjukkan hal yang serupa bahwa ada hubungan lemah antara indeks massa

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Pada gerakan abduksi, 1 orang subjek tidak mengalami perbedaan antara sebelum dilakukan latihan ROM pasif dan sesudah 3 minggu diberikan latihan ROM pasif, yaitu

Berdasarkan persepsi pengunjung yang diperoleh dari hasil kuisioner, faktor tingkat kenyamanan dari parameter keindahan pada Taman Pejuang Letjen Karjono (65,30%), Taman

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Kearsipan dengan judul “Mengidentifikasi Bahan

Di kalangan Islam modern (Muhammadiyah), Islam tradisional (Nahdlatul Ulama), dan Islam fundamental di Yogyakarta misalnya, terjadi perbedaan pendapat mengenai hukum