• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam makalah ini akan membahas kehidupan yang paling dini, menelusuri kemajuan dari pertumbuhan yang normal dan perkembangan mulai daro saat konsepsi sampai keadaan matang. Diperlukan suatu pengetahuan mengenai keadaan normal, serta variasi-variasinya, agar mereka yang menangani anak-anak dapat mengenali keadaan yang abnormal. Perawat seringkali dihadapkan dengan anak-anak dari semua umur yang bervariasi baik dalam penampilan, perilaku, sikap kemampuan motorik dan sensorik dan kecerdasan. Karena itu, penting agar perawat mengenali variasi-variasi dan menyumbang pada diagnose yang tepat sehingga keputusan untuk terapi dan perawatan selanjutnya akan merupakan suatu yang lebih bagi anak.

Suatu studi superficial mengenai perkembangan anak memperlihatkan bahwa aksi-aksi dan perilaku anak berkaitan dengan umur, dan istilah “batu tanda mil atau batu loncatan” seringkali digunakan untuk menguraikan perkembangan yang berkaitan dengan umur ini. Penekanan pada istilah “batu tanda mil atau batu loncatan” menimbulkan suatu konsep yang kaku mengenai perkembangan-perkembangan dan tidak memperhitungkan variasi-variasi yang terdapat diantara anak-anak yang normal. Pertumbuhan dan perkembangan harus dipandang sebagai suatu proses dinamik yang berlanjut dimulai pada saat konsepsi.

Definisi yang tepat dari pertumbuhan merupakan hal sulit, tetapi definisi yang agak memuaskan adalah suatu “peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh atau sebagian organisme”, sementara perkembangan adalah “peningkatan dalam kemahiran dalam penggunaan tubuh.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Tujuan Umum

Setelah membahas dan mempelajari makalah ini mahasiwa dapat mengerti konsep pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-1 tahun.

Tujuan Khusus

(2)

1.2.2. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tahap peretumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-1 tahun

1.2.3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak

1.2.4. Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dasar anak

1.2.5. Mahasiswa dapat mengetahu tehnik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan konsep perkembangan keluarga

1.3. Rumusan Masalah

1.3.1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

1.3.2. Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-1 tahun 1.3.3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak 1.3.4. Kebutuhan dasar anak

1.3.5. Tehnik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan konsep perkembangan keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

(3)

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

b. Perkembangan

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integritasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan jelas dalam rangka keseluruhan.

c. Pertumbuhan dan perkembangan menurut para ahli

Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. Bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan itegrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.

Beberapa definisi pertumbuhan dan perkembangan menurut parah ahli antara lain :

1. Siti Rahayu H. membicarakan bahwa pertumbuhan menunjuk pada arti yang kuantitatif/jasmaniah, misalnya bertambah besar badan si anak, panjang tangan dan kaki, lingkar kepala, dll. Sedangkan perkembangan mengandung arti yang kwalitatif/psikologis, misalnya perkembangan berpikir, kemampuan penyesuaian dan bahasa.

(4)

3. Crow and Crow berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan structural dan fisiologis. Sedangkan perkembangan bersangkutan erat dengan baik pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitive terhadap rangsangan-rangsangan lingkungan.

4. Karl C. Garrison meskipun tidak secara ekspalit menunjukkan perbedaan kedua istilah tersebut, akan tetapi tersirat juga dalam bahasannya bahwa pertumbuhan menyangkut ada dan bertambahnya sesuatu aspek tertentu, sedangka perkembangan dikenakan pada kekomplekan pada pertambahan itu.

5. H. C. Witherington dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Bukhari menguraikan makna pertumbuhan sebagai suatu sifat umum dari seluruh organism, seluruh persomalitas atau kepribadian. Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan menunjuk pada perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.

2.2. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Tingkat dan kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor termasuk :

1. Sifat-sifat dari ovum yang mengalami fertilisasi, yang tergantung adanya dengan adanya karateristik yang ditemukan baik dari kromoshom sperma dan ovum. Sekarang diketahui bahwa terdapat fungsi genetic selama pertumbuhan sel. Beberapa gen-gen terdapat secara kontinu selama masa pertumbuhan sementara yang lain terjadi dalam urutan yang spesifik. Suatu peningkatan kecepatan pertumbuhan tergantung pada produksi enzim-enzim yang terlibat dalam sintesa protein. Variasi pertumbuhan terjadi pada ras yang berbeda dan anggota yang berbeda dari suatu ras. Lingkungan eksterna dan interna dari tubuh dapat menggunakan potensi pertumbuhan dengan sepenuhnya, tetapi secara normal tidak dapat berbuat lebih banyak. Walupun demikian lingkungan yang buruk dapat mengarah pada suatu kegagalan untuk menyadari kemungkinan pertumbuhan bawaan yang maksimum.

(5)

banyak kecelakaan seperti terbakar dan terseduh. Hal in disebabkan oleh akomodasi yang padat serta fasilitas yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan oleh National Childern Bureau (Biro Anak-anak National) tampaknya terdapat tiga faktor-faktor yang merupakan kerugian sosial : (a) komposisi keluarga: misalnya lebih besar keluarga, maka akan lebih kecil kesempatan anak untuk berkembang secara memuaskan. Jika ini disertai dengan (b) penghasilan yang rendah dan (c) perumahan yang buruk maka masalahnya akan menjadi rumit.

3. Kesehatan yang buruk. Oleh sebab apapun untuk sementara akan menekan pertumbuhan umum. Keadaan ini kurang lebih akan membaik kembali selama masa pemulihan.

4. Nutrisi. Banyak sekali diketahui mengenai faktor-faktor nutrisi yang mempengaruhi pertumbuhan. Walaupun demikian jika gizi kurang, pertumbuhan akan terganggu. Ada kemungkinan bahwa apa yang disebut sebagai standard “normal” untuk tinggi dan berat tidak mewakili potensial maksimum tetapi merupakan temuan rata-rata pada manusia yang masukan nutrisi nya tidak sempurna. Pada banyak kasus tambahan masukan makanan berkualitas tinggi, seperti susu, telah menimbulkan standard pertumbuhan yang lebih tinggi pada anak-anak yang tampaknya normal.

5. Peranan dari endokrin. Gangguan pertumbuhan seringkali menyertai penyakit-penyakit klinis dari glandula endokrin, misalnya pertumbuhan tergantung pada penimbunan protein (anabolisme) yang melibatkan retensi dari nitrogen dalam tubuh. Penimbunan protein didorong oleh kombinasi dari aksi hormone pertumbuhan hipofise anterior, hormone thyroid (thyroxin, thyrocalcitonin dan triiodothyrosin), insulin dan androgen dari cortex adrenal dan testis. Pemecahan protein (katabolisme) didorong oleh glukokortikoid adrenal (cortisol).

2.3. Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 0-1 Tahun  Perkembangan bayi baru lahir

1. Perkembangan gerak

Kepala dan anggota badan terkulai bila badan diangkat dengan muka menghadap ke bawah secara mendatar. Bila bayi ditengkurapkan, bayi akan menarik dengkulnya ke depan, lengan disilangkan di muka dada sedangkan kepala dimiringkan.

2. Perkembangan mata dan tangan

(6)

beberapa hari saja, yaitu mata tertinggal bila bayi digerakkan melingkar datar. Mengarah kearah terang setelah minggu pertama.

3. Pendengaran dan suara

Bila terdengar suara mendadak, mengijapkan mata. Mata tercengang oleh suara keras yang mendadak. Terpukau bila ada suara lembut yang mantap. Menangis sejadi-jadinya tetapi berhenti bila ada suara keras orang dewasa. Mata mungkin bergerak ke arah suara yang datang, tetapi kepala belum bisa.

4. Bermain dan perkembangan pergaulan Terdapat refleks dasar sentuh dan refleks hisap.  Perkembangan Sebulan

1. Perkembangan gerak

Tidur terlentang, membuat gerakan dasar, meregangkan anggota gerak, mengembangkan jari jari dan tangan. Terbaring dengan tangan mengenggam ibu jari ke dalam. Kepala terkulai bila badan diangkat. Bila badan dipegang dalam sikap mendatar muka mengarah ke bawah, bayi menahan kepala segaris dengan badan. Bila muka menghadap ke bawah, maka anggota gerak membengkok, siku dijauhkan dari badan dan pantat diangkat ke atas. Mengangkat kepala sebentar bila didudukkan. Menekan kaki mengambil sikap jalan bila didirikan sambil dipegang.

2. Perkembangan mata dan tangan

Memutar kepala kea rah cahaya. Memandang jendela atau dinding yang terang. Mata mengikuti sebentar gerakan senter kecil yang berada di dekatnya. Memandang pada bola putih kecil yang digerakkan 15-25 cm dimukanya. Dengan waspada memandang kepada muka ibunya sewaktu disusukan. Mengijap mempertahankan diri pada umur enam minggu.

3. Pendengaran dan suara

Suara ribut yang mendadak mengejangkan tubuh anak, berkijap, gemetaran, menggerak-gerakkan anggota badan lalu menangis. Suara lembut disekitarnya yang berulang ulang menyebabkan anak terdiam. Mata dan kepala dapat berputar kea rah datangnya suara. Suara merayu menghentikan keluhan. Menangis bila lapar atau merasa tidak enak. Berbunyi bunyi bila puas.

4. Bermain dan perkembangan pergaulan

(7)

jari-jarinya. Berhenti menangis bila digendong atau diajak bicara. Menoleh ke arah muka orang yang mengajak bicara. Waspada bila sedang mandi.

 Perkembangan pada tiga bulan 1. Perkembangan gerakan

Ttidur telentang muka ke atas. Kedua tangan diletakkan bersama sama di atas badan. Menendang dan melambai tangan. Bila ditengkurapkan, mencoba mengangkat dada dan kepala dengan tanggannya. Diletakkan mendatar dengan muka ke bawah, ia mengangkat kepala dan menunjukkan pantat dan bahu, bila didudukkan kepala agak terkulai.

2. Perkembangan mata dan tangan

Menggerakkan kepala untuk memandang sekitarnya dan dengan sadar mengawasi muka orang sekitarnya. Sebentar mengarahkan matanya pada benda-benda yang berjarak 30cm dari padanya.

3. Pendengaran dan suara

Terganggu oleh suara keras yang mendadak. Menjadi tenang bila mendengar suara ibu (kecuali berteriak). Bersuara senang bila gembira. Menangis bila terganggu atau merasa tak senang. Kepala menoleh kea rah datangnya suara tersembunyi.

4. Bermain dan perkembangan pergaulan

Menatap tanpa muka kedip pada muka orang yang member makanan padanya. Mandi dan makan menimbulkan dengkutan, senyuman dan gerak kegairahan. Keriangan karena dimandikan dan dipelihara. Dengan riang menanggapi perlakuan simpatik termasuk gelitik.

 Perkembangan enam bulan 1. Perkembangan otot

Terlentang mengangkat kepala, melihat kaki. Mengangkat kaki dan memegang kaki. Menendang dengan kuat. Berguling guling memegang tangan orang minta diangkat. Mengangkat dirinya untuk duduk bila dipegang. Duduk bila dibantu, dengan kepala tegak dan punggung lurus. dapat duduk sebentar tanpa bantuan. Bila ditengkurapkan, dia akan merentang siku-siku untuk mengangkat kepala dan dada.

2. Perkembangan mata dan tangan

Bila seseorang menarik perhatiannya dengan bersemangat ia mengarahkan kepala dan mata ke semua arah. Memusatkan perhatian pada benda kecil yang ada disekitarnya dan kedua tangan mencoba memegangnya. Memegang mainan dengan tangan satu dan memberikan ke tangan yang lain.

(8)

Membuat suara menyanyi, berkata sepatah dua kata (na-na,ba-ba). Segera memandang kea rah datangnya suara ibu di dalam kamar. Bermain main, tertawa dengan mulut tertutup dan berteriak. Menjerit bila diganggu, menoleh pada suara sangat lembut disekitarnya yang mencapai telinganya.

4. Perkembangan bermain dan pergaulan

Kedua tangan dikembangkan dan memegang mainan kecil, memasukkan semua kedalam mulutnya. Memandang pergerakkan kaki sendiri. Malu dan gugup pada orang yang belum dikenalnya pada umur kira-kira tujuh bulan merasa senang bila diajak bercanda.

 Perkembangan Sembilan bulan 1. Perkembangan gerakan

Duduk sendiri di lantai (selama 15 menit). Menguasai keseimbangan ketika membungkuk untukmengambil mainan. Dapat memutar kesamping untuk melihat sambil mengulurkan tangan kedepan mengambil mainan. Menggeliat atau menggelinding di lantai untuk mencoba merangkak.bergerak-gerak ketika dimandikan atau sedang ditempat tidur.

2. Perkembangan mata dan tangan

Memandnag pada orang atau hewan didekatnya untuk bebrapa menit. Memegang benda-benda dengan penuh perhatian memakai jari telunjuk untuk meraba dan menunjuk benda.

3. Pendengaran dan suara

Tertari pada suara biasa. Berkata “na-na”, “ba-ba”. Tidak dapat menentukkan suara yang datang dari depan atau belakangnya. Mengoceh dengan keras dan berulang-ulang (ma-ma, da-da dsb). Berteriak untuk menarik perhatian.

4. Perkembangan bermain dan pergaulan

Bila diberi botol susu, mangkok atau botol akan meggunakan kedua tangannya untuk memegang benda tersebut. Bisa memegang, menggigit dan mngisap kue. Menyembunyikan muka pada keluarga biala ada yang belum dikeanalnya. Bila diganggu dia akan akan protes dan mengejankan badan. Bermain ciluk ba, untuk meniru orang dewasa. Memberi mainan pada orang dewasa tetapi belum bisa melepaskannya.

 Perkembangan setahun 1. Perkembangan gerakan

(9)

samping. Jalan maju kedepan sudah mungkin tanpa bantuan. Berdiri sebentar tanpa bantuan.

2. Perkembangan mata dan tangan

Memandang orang berjalan atau hewan dan kendaraan diluar. Mengenal orang yang telah ia ketahui dalam jarak 6,1 meter dan mengenal potret. Mungkin ia menyenangi mengambilsesuatu dengan satu tangan. Dengan sengaja melempar mainan dan mengawasi benda itu jatuh.dapat menemukan bola yang mengelinding di luar pandang.

3. Pendengaran dan suara

Menoleh bila di panggil namanya. Mengerti beberapa kata dalam hubungannya. Mengerti perintah sederhana yang disertai aba-aba. Bila diminta akan memberikan benda-benda seperti mangkok atau sendok. Mengatakan kata-kata kacau dengan sangat kuat. Bermain meniru dan mengulangi beberapa kata.

4. Perkembangan bermain dan pergaulan

Bermain dengan cangkir hampir tanpa bantuan. Memegang tetapi belum bisa memakainya. Mengulurkan lengan dan kaki untuk memakai bjau. Melempar sendok kedalam mangkok. Meniru orang dewasa, menunjukkan perasaan senang terhadap orang dewasa bila kenal dan ingin selalu ditemani.

2.4 Kebutuhan Dasar Anak.

Kebutuhan-kebutuhan dasar anak meliputi Asuh , Asih dan Asuh. 1. Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH):

Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh & lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,

olahraga, bermain dan beristirahat. a. Nutrisi:

 Sejak anak di dalam rahim, ibu perlu memberikan nutrisi seimbang melalui konsumsi Makanan yang bergizi.

 Air Susu Ibu (ASI): nutrisi yang paling lengkap dan seimbang bagi bayi (terutama pada 6 bulan pertama atau ASI Eksklusif)

(10)

b. Imunisasi: anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

c. Kebersihan: meliputi kebersihan makanan, minuman, udara, pakaian, rumah, sekolah, tempat bermain dan transportasi.

d. Bermain, aktivitas fisik, tidur: anak perlu bermain, melakukan aktivitas fisik dan tidur karena hal ini bermanfaat untuk:

 merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

 merangsang pertumbuhan otot dan tulang  merangsang perkembangan

e. Pelayanan Kesehatan:

Anak perlu diperiksa secara teratur. Contoh pelayanan kesehatan yang teratur pada anak Balita adalah: anak ditimbang minimal 8 kali setahun, dilakukan SDIDTK minimal 2 kali setahun dan diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali setahun yaitu setiap bulan Februari dan Agustus. Tujuan

pemantauan yang teratur untuk:

 mendeteksi secara dini dan menanggulangi bila ada penyakit dan gangguan tumbuh-kembang

 mencegah penyakit

 memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan erat, mesra, dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, maupun psikologi. Berperannya dan kehadiran ibu/pengganti ibu sedini dan selanggeng mungkin, akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini diwujudkan demgan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis sedini mungkin, misalnya dengan menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan

(11)

maupun social emosi, yang disebut “Sindrom Deprivasi Maternal”. Kasih saying dari orang tua akan menciptakan ikatan yang eratdan kepercayaan dasar.

Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (usia dini) bahkan sejak anak masih di dalam kandungan, anak mutlak memerlukan ikatan yang menciptakan rasa

aman dan nyaman.

Untuk itu upayakan agar:  anak merasa dilindungi

 memperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya

 memberi contoh, tidak memaksa

 membantu, mendorong/memotivasi menghargai pendapat anak

 mendidik dengan penuh kegembiraan melalui kegiatan bermain

 melakukan koreksi dengan kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/hukuman).

3. Kebutuhan Stimulasi (ASAH):

Untuk memperoleh perkembangan yang optimal, anak perlu ‘diasah’ melalui kegiatan stimulasi dini untuk mengembangkan sedini mungkin

kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual.

Dasar perlunya stimulasi dini:

 milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan dan belum ada hubungan antar sel otak (sinaps)

 orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak

 bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)

(12)

 semakin banyak variasi maka hubungan antar se-sel otak semakin kompleks/luas

 merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk mengembangkan multiple

 inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi.

 stimulasi mental secara dini akan mengembangkan mental-psikososial anak seperti: kecerdasan, budi luhur, moral, agama dan etika, kepribadian, ketrampilan berbahasa, kemandirian, kreativitas, produktifitas, dst. KEBUTUHAN DASAR YANG HARUS DIPENUHI ORANG TUA UNTUK USIA (0-1 TAHUN):

1. Kebutuhan Perawatan Kesehatan dan Gizi

a. Memberikan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan

b. Memberikan makanan pendamping (MP) ASI setelah bayi berumur 6 bulan. MP. ASI diberikan dalam bentuk lumat mulai dari bubur nasi sampai nasi tim 3x sehari bisa dicampur dengan hati, ikan, tahu, tempe, telur, sayur dan kacang-kacangan.

c. Jumlah makanan yang diberikan sesuai dengan jumlah bulan umur anak (9 bulan 9 sendok makan)

d. Tetap diberikan ASI sampai usia 2 tahun

e. Memberikan imunisasi secara lengkap (sesuai anjuran dokter / petugas kesehatan)

f. Memberikan vitamin A setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun

g. Menjaga kebersihan badan (mandi, membersihkan gusi, cuci tangan, gunting kuku dll)

(13)

2.5 TEKNIK PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Tujuan Pemantauan Tumbang Anak

Untuk menentukan apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan lingkungan bio-psiko-psikososial yang adekuat

1. Cara penilaian pertumbuhan anak a. Pengukuran antropometrik meliputi :  Berat badan

Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh ) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbuh kembang anak. BB dapat juga sebagai menghitung dosis obat. Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS, berdasarkan tinggi badan menurut WHO, dan NCHS yaitu; persentil ke 75 -25 dikatakan normal, persentil 10-5 malnutrisi sedang dan <>

Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke-10. Umur 10 hari : BBL

Umur 5 balan : 2 x BBL Umur 1 tahun : 3 x BBL Umur 2 tahun : 4 x BBL

Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan Trimester I : 700-1000 gram/bulan

(14)

Trimester III : 350-450 gram/bulan Trimester IV : 250-350 gram/bulan Perkiraan BB dalam kilogram Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 9 Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8 Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 – 5 Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian TB daat

berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara presentase dari median dengan penilaian ; ≥90& adalah normal, <>

TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat pesat pada usia bayi dan adolecent dan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.

TB dapat diperkirakan sebagai berikut : Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir

Umur 4 tahn = 2 x TB lahir Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun Umur 13 tahun = 3 x TB lahir

Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun) Atau dengan rumus Behrman,

Lahir = 50 cm

Mur 1 tahun = 75 cm

(15)

Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah ± 8,5 cm

Lingkar kepala

Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan pada aliran cairan cerebrospinalis.

Peningkatan volume

6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam 6 blan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam 3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam

Pengukuran lingkar lengan atas

Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding dengan BB. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.

b. Pemeriksaan Fisik

Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara melakukan pemeriksaan fisik, dengan melihat bentuk tubuh, perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak lainnya, menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan atas, pantat dan paha, menentukan jaringan lemak dilakukan pada triseps, rambut dan geligi

c. Pemeriksaan Laboratorium

(16)

Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan seperti tulang (apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan )

2. Penilaian perkembangan anak

a. Tujuan

 Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan isiko terjadinya perkembangan tersebut

 Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau konseling genetik

 Mengetahui anak perlu dirujuk

b. Cara deteksi perkembangan

 DDST (Denver development screnning test)  KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan  KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah

 Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah  Tes Daya Dengar Anak (TDD)

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)

KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak.

Pertanyaan dalam KPSP dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan,dst sampai kelompok 5-6 tahun. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan bulan dengan kelebihan 16 hri dibulatkan menjadi 1 bulan.

Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan ’ya’ atau ’tidak’ oleh orang tua. Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.

1. apabila jawaban ’ya’ berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal (perkembangan baik)

(17)

Apabila setelah diteliti jawaban ’ya’ berjumlah 7-8, berarti hasilnya meragukan dan perlu diperiksa ulang1 minggu kemudian

Apabila jawaban ’ya’ berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut

KUESIONER PERILAKU ANAK PRA SEKOLAH (KPAP)

KPAP adalah sekumpulan perilaku yang digunakan sebagai alat untuk

mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku pada anak prasekolah (usia 3-6) tahun. Kuesioner ini berisi 30 perilaku yang perlu ditanyakan satu per satu pada orang tua.

Setiap perilaku perlu ditanyakan apakah ‘sering terdapat’, ‘ kadang-kadang terdapat’, atau ‘ tidak terdapat’. Apabila jawaban yang diperoleh adalah ‘sering terdapat’ , maka jawaban tersebut dinilai 2, ‘kadang-kadang terdapat’ diberi nilai 1 dan ‘tidak terdapat’ diberi nilai 0. Apabila jumlah nilai keseluruhan kurang dari 11, maka anak perlu di rujuk, sedangkan jika jumlah nilai 11 atau lebih maka anak tidak perlu dirujuk.

TES DAYA LIHAT DAN TES KESEHATAN MATA ANAK PRASEKOLAH

Tes ini untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada anak berusia 3- 6 tahun. Tes ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan daya lihat pada anak usia prasekolah secara dini, sehingga jika ada penyimpangan dapat segera ditangani.

Untuk melakukan tes daya lihat diperlukan ruangan dengan penyinaran yang baik dan alat ’kartu E’ yang digantungkan setinggi anak duduk. Kartu E berisi 4 baris. Baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berasngsur-angsur mengecil pada baris keempat. Apabila pada baris ketiga , anak tidak dapat melihat maka perlu di rujuk.

Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksakan kesehatan matanya. Perlu ditanyakan ;

1. keluhan seperti mata gatal, panas, penglihatan kabur atau pusing

2. perilaku seperti sering menggosok mata, membaca terlalu dekat, sering mengkedip-kedipkan mata

(18)

apabila ditemukan satu kelainan atau lebih pada mata naka, maka anak tersebut perlu dirujuk

TES DAYA DENGAR ANAK (TDD)

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Azis Alimul.(tahun 2005) . Pengatar ilmu keperawatan/Azis Alimul Hidayat, Edisi pertama-jakarta:Salemba Medika

Soetjiningsih (1998), Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta

Wong, D.L (1995), Nursing care of Infants and Children, St,Louis Mosby

Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Produksi dan reproduksi teks karya sastra puisi merupakan praktek pemaknaan yang dilakukan kalangan mahasiswa di Kota Surabaya sebagai suatu kesenangan yang beroperasi

Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya secara parsial variabel Dewan Direksi tidak berpengaruh signifikan dengan arah yang positif terhadap Return on Equity

Projek Cerdig adalah salah satu proses pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teknologi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan siswa generasi Z di kelas VIII SMPN 5

Membuat aplikasi TOEFL yang dapat melakukan update aplikasi yang akan digunakan pada perangkat mobile phone Android6. Operating System yang digunakan yaitu Android

Selanjutnya pada uji perbedaan Dari hasil penelitian diantara tiga antara metode diskusi dan belajar mandiri metode pembelajaran, metode belajar menunjukkan bahwa

Tujuan dari penulisan ini adalah Pemanfaatan limbah plastik sebagai sarana budidaya toga dengan sistem vertikultur melalui pendidikan lingkungan pada masyarakat.. Metode

Secara resmi adanya bahasa Indonesia dimulai sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Ini tidak berarti sebelumnya tidak ada. Ia merupakan sambungan yang tidak langsung dari