• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH

MUHAMMAD ANDRIAN

( No. Pokok: 3921.1.15 )

PPRODI / SEMESTER : PAI - IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

TANJUNG PURA

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkat atas kehadirat Allah yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs. Yusran Adenin, MA mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Peranan Psikologi dalam Pendidikan ” sehingga dengan ini kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(3)

Tanjung Pura, 29 Maret 2017

Penyusun

MUHAMMAD ANDRIAN

(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Psikologi...2

B. Pengertian Pendidikan...3

C. Pengertian Psikologi Pendidikan...4

D. Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia...5

E. Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan...7

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tugas pokok dari psikologi pendidikan tidak lain adalah membantu terciptanya situasi belajar yang efektif dan memperlancar proses pembelajaran antara lain; melalui mengerti anak atau peserta didik yang mempunyai potensi dan perbedaan individual. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar psikologi juga mempunyai peran yang sangat penting diantaranya adalah dalam proses perkembangan peserta didik, cara belajar peserta didik dan cara pengambilan keputusan untuk pengelolaan proses belajar mengajar.

Mengacu uraian tersebut di atas maka dalam makalah ini, penulis mencoba untuk mengupas lebih dalam dengan merumuskan permasalahan tersebut dalam sebuah judul makalah yaitu: “Peran Psikologi dalam Pendidikan”. Dengan harapan agar dengan pengetahuan tersebut dapat membantu serta mengarahkan individu maupun kelompok untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan tujuan pendidikan.

B.Rumusan Masalah

a. Apa pengertian psikologi? b. Apa pengertian Pendidikan?

c. Apa pengertian psikologi pendidikan?

d. Apa peran pendidikan bagi kehidupan manusia?

(6)

C.Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui pengertian psikologi. b. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan.

c. Untuk mengetahui pengertian psikologi pendidikan.

d. Untuk mengetahui peran pendidikan bagi kehidupan manusia . e. Untuk mengetahui kedudukan psikologi pendidikan dalam proses

pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Psikologi

Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari kata greek (yunani), yaitu:1) psyche yang berarti jiwa;:2) logos yang berarti ilmu. jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.1

Bruno (1987) mengemukakan dalam buku karangan Muhibin Syah (2015:9) yang berjudul psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan.

Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.

Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mengemukakan dalam buku karangan Muhibin Syah (2015:9) yang berjudul psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.2

1 Muhibin Syah,Psikologi PendidikanDengan Pendekatan

Baru( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2015) hlm, 7

(7)

Secara singkat psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan, dan kejadian yang ada di sekitar manusia.

(8)

B.Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991;232). Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiam melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Muhibbin Syah Pendidikan adalah usah sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Sedangkan menurut pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam dictionary of psychologi pendidikan diartikan sebagai the institutional procedures which are employed in accomplihing the development of knowlege, habits, atitudes, etc, Usualy the term is applied to formal institution. Jadi pendidikan berarti tahap kegiatan yang bersifat kelembagaan yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya, yang dapat berlangsung secara informal dan nonformal.3

Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

(9)

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Merujuk pada pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan usaha sadar manusia untuk menjadi manusia yang lebih baik.

C.Pengertian Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin bukan psikologi itu sendiri. Salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebagai Subdisiplin psikologi terapan (applicable) adalah Arthur S. Reber seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, university of New York City, University of Brithis Colombia Canada dan pada juga University Innsbruck Austria. Menurutnya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang dapat berguna dalam hal-hal sebagi berikut. 4

1) Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.

2) Pengembangan dan pembaharuan kurikulum.

3) Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.

4) Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut

dengan pendayagunaan ranah kognitif 5) Penyelanggaraan pendidikan keguruan.

(10)

process and factors involved in the education of human being is called educational psychology”, yaitu psikologi pendidikan adalah study sistematis tentang proses - proses dan faktor - faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.5

Berdasarkan definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli berkaitan tentang psikologi pendidikan, maka penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang diuraikan secara sistematis yang dalam penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan hasil dari sebuah pembelajaran.

D.Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia

Setiap manusia pasti mengalami dan melaksanakan pendidikan. Karena pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan ketika anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dididik oleh guru dan dosen. Jadi pendidikan tidak dilakukan hanya di sekolah. Tetapi dimanapun dan kapanpun pendidikan dapat dilaksanakan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/ cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indosesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1)

5 Witherington, H.C, Educational Psychology, Terjemahan M. Buchori,

(11)

menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indosesia.

Dictionary of education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh UU RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan: Pendidikan sebagai usaha sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indosesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembengunan bangsa.6

(12)

informasi dan pembentukan keterampilan saja. Namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan.

Definisi tersebut juga menggambarkan manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan. Pendidikan yang diharapkan terwujud oleh bangsa Indonesia tidak hanya memperhatikan aspek jasmani, lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum. tetapi juga aspek rohani, aspek diri dan sosial, aspek kognitif, afektif dan psikomotoris, serta segi serba keterhubungan dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horisontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).

Mendidik adalah membantu peserta didik dengan penuh kesadaran, baik dengan alat atau tidak, dalam kewajiban mereka mengembangkan dan menumbuhkan diri untuk meningkatkan kemampuan serta peran dirinya sebagai individu, anggota masyarakat dan ummat Tuhan. Sehingga tercipta situasi yang mendorong peserta didik mau dan dapat belajar atas dasar keinginan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, potensi yang mengarah pada hal positif.7

Maka dari itu, pelaksanaan pendidikan tidak dapat menyampingkan faktor psikologis manusia, selain itu juga faktor lingkungan sekitar. Agar pendidikan sebagai salah satu tujuan bangsa dan merupakan sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, harus difungsikan semaksimal mungkin dalam meningkatkan kualitas hidup, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bangsa Indosesia.

7 Umar Tirtarahardja dan La Sulo. Pengantar Pendidikan.( Jakarta:

(13)

Jadi peran pendidikan menurut penulis sangat penting bagi kehidupan manusia karna pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui proses pembelajaran.

E. Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan

Kedudukan psikologi pendidikan dalam dalam proses pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan lingkungan yang menjadi tempat saling berinteraksinya antar individu, baik antara seorang guru dengan murid-muridnya maupun antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Pada interaksi tersebut terjadi proses psikologis yang sangat perlu dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan siswa secara tepat.

Para akhli Psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun) tidak pernah memiliki respon yang sama persis terhadap situasi mengajar belajar di sekolah. Keduanya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan, jasmani, intelegensi, dan keterampilan. Anak –anak itu, seperti juga anak- anak lainnya, relatif berbeda dalam berkepribadian sebagaimana yang tampak pada penampilan dan cara berpikir atau memecahkan masalah masing-masing.

(14)

menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya hubungan antar psikologi dengan pendidikan.

Secara umum psikologi pendidikan rnerupakan alat bantu yang penting bagi penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan . Mengapa demikian? Karena prinsip yang terkandung dalam psikologi pendidikan dapat dijadikan landasan berfikir dan bertindak mengelola proses mengajar-belajar. Sedangkan proses tersebut,sebagaimana yang telah penyusun singgung sebelumnya, adalah unsur tama dalam pelaksanaan setiap sistam pendidikan.

Setidak-tidaknya ada 10 macarn kegiatan pendidikan yang rnemerlukan prinsip-prinsip psikologi yakni: l) seleksi penerimaan baru; 2) perencanaan pendidikan; 3) penyusunan kunknlum; 4) penelitian pendidikan; 5) administrasi kependidikan; 6) pemilihan materi pelajaran,7) interaksi mengajar-belajar; 8) pelayanan bimbingan dan penyuluhan; 9)metodologi mengajar 10). Pengukuran dan evaluasi; Dalam menerapkan prinsip – prinsip psikologis tersebut, diperlukan adanya figur-figur guru yang kompeten.8

Selanjutnya guru yang kornpeten dalam perspektif psikologi pendidikan adalah guru yang mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab. Adapun guru yang bertanggung jawab adalah guru yang marnpu mengelola

Di kalangan para guru dan orang tua 'siswa terkadang timbul pertanyaan apakah perbedaan usia antara seorang siswa dengan siswa lainya yang membuat

(15)

perbedaan substansial (bersifat inti) dalam hal merespons pengajaran. Pertanyaan ini perlu dicari jawabannya' melalui pemahaman perkembangan siswa dan ciri-ciri khas yang mengiringi tahapan perkembangan tersebut.

Tahapan - tahapan perkembangan yang lebih perlu. dipahami sebagai bahan pertibangan pokok dalam penyelenggaraan proses mengajar – belajar adalah tahapan-tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta para siswa dalarn rnenjalani proses rnengajar-belajar dan pembelajaran rnateri tertentu, serta dalam mengikuti proses mengajar- belajar yang dikelola guru kelas.

Disinilah peran dari seorang guru yang mampu menguasai psikologi pendidikan yang dapat diterapkan agar ia bisa memahami perkembangan para peserta didik.

2. Cara Belajar Siswa

Di mana pun proses pendidikan bedangsung, alasan utama kehadiran guru adalah untuk membantu siswa agar belajar sebaik-baiknya. Oleh karna itu, adalah hal esensial (pokok, dasar) bagi para guru untuk memahami sepenuhnya cara dan tahapan belajar yang ada pada diri siswa satu persatu melalui psikologi pendidikan.

3. Cara menghubungkan mengajar dengan belajar

Tugas utama guru sebagai pendidik sebagaimana ditetapkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional kita adalah mengajar.Secara singkat mengajar adalah kegiatan menyampaikan pengajaran nilai-nilai moral yang terkandung dalam pengetahuan tersebut kepada siswa. Agar kegiatan mengajar ini diterima oleh para siswa guru perlu berusaha mernbangkitkan gairah dan minat belajar mereka.9

(16)

dalam arti klasikal. Dalam hal ini, anda tentu dituntut pula untuk memahami psikologi seorang anak agar proses transper dari a guru ke peserta didik dapat berjalan dengan baik.

4. Pengambilan Keputusan untuk Pengelolaan PMB

Dalam mengelola sebuah proses mengajar-bélajar (PMB), seorang guru dituntut untuk menjadi figur sentral (tokoh inti) yang kuat dan berwibawa namun tetap bersahabat. Sebelum mengelola sébuah proses mengajar belajar, Anda perlu rnerencanakan terlebih dahulu satuan bahan atau materi dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. 10

`Sesuai perencanaan materi dan tujuan penyajiannya, Anda perlu menetapkan kiat yang tepat untuk menyampaikan rnateri tersebut kepada para siswa dalam situasi mengajar-belajar yang efisien,

Untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan di atas, Anda dituntut untuk menempatkan diri sebagai pengambil atau pembuat keputusan yangpenuh perhitungan untung rugi ditinjau dari kajian psikologis. Dalam hal ini psikologi pendidikan berperan agar nantinya penyusunan PMB dapat sesuai dengan keadaan psikologis seorang anak sehiningga pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan.

(17)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pemaparan diatas maka penulis menyimpulkan makalah yang berjudul peranan psikologi dalam pendidikan sebagai berikut:

1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah yang mempelajari kejiwaan manusia yang dipelajari dari gejala-gejala tingkah laku yang dipengaruhi oleh faktor diri pribadi dan faktor luar diri (lingkungan).

2. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan usaha sadar manusia untuk menjadi manusia yang lebih baik.

3. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang diuraikan secara sistematis yang dalam penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan hasil dari sebuah pembelajaran.

4. Peran pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia karna pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui proses pembelajaran.

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibin. 2015. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

H.C, Witherington, 1981. Educational Psychology, Terjemahan M. Buchori, Jakarta: Aksara Baru.

Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

perselisihan perburuhan, ialah pertentangan antara ma­ jikan atau perkumpulan majikan dengan serikat buruh) atau gabungan serikat buruh berhubung dengan* tidak ada­

Asumsi juga berdampak pada nilai investasi lain yang diperlukan untuk menjalankan rancangan sistem tapi tidak dihitung dalam penelitian ini, seperti investasi

• Buat paper tentang revitalisasi kebijakan pangan nasional terkait kondisi aktual yang ada. • Diku pulka hari Ju ’at, 4 Oktober

Diduga terjadi korelasi yang tinggi antara karakteristik-karakteristik tenaga kerja, sehingga analisis hubungan antara karakteristik tenaga kerja terhadap produksi tanaman

Saran Penulis dalam penelitian ini adalah (1) keluarga single parent sebaiknya menggunakan pola komunikasi Pluralistik, karena menurut peneliti pola ini mampu menjalin

Abstrak:  Pemerintah  mencanangkan  tahun  2009  sebagai  Tahun  Industri  Kreatif. 

Untuk melihat perbedaan lebih jelasnya persepsi akuntan intern tentang etika bisnis terhadap relasi dari masing-masing bank dapat dilihat dari output Turkey Test dan Bomferom

antara pembeli-sebagai representasi akan permintaan terhadap suatu barang- dengan penjual – representasi akan penawaran suatu barang di pasar menentukan tingkat