• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Seni Populer dalam Novel 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karakteristik Seni Populer dalam Novel 5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Karakteristik Seni Populer dalam Novel 5 cm oleh Edy Nugraha

Suatu seni populer, berbeda dengan seni pop (Kaplan, 1966: 351). Seni

pop misalnya adalah teater absurd, dan beberapa generasi dada. Sastra pada

hakikatnya merupakan seni dalam berbahasa. Maka dari itu, seni populer juga ada

sastra populer. Dalam tulisan ini, penulis membahas karakteristik seni populer

dalam novel 5 cm, yang ditulis oleh Dhonny Dirgantoro. Tujuan penulisan ini

adalah untuk mengetahui karakteristik seni populer sehingga novel ini dapat

disebut sebagai sastra populer.

5 cm adalah novel yang berkisah tentang lima pemuda, yaitu Arial, Riani,

Zafran, Ian, dan Genta. Mereka selalu bersama-sama jika berpergian. Suatu saat,

mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu antara satu sama lain selama tiga

bulan. Mereka akan bertemu kembali pada tanggal 14 Agustus. Setelah tiga bulan

itu, mereka akan pergi ke Malang untuk menaiki Gunung Mahameru, gunung

yang tertinggi di tanah Jawa.

Selama perjalanan, mereka banyak mendapat rintangan, mulai dari

kehabisan air, kaki Zafran lecet dan berdarah, hingga Riani yang terpeleset dan

jatuh ke dasar Kalimati. Namun, mereka yakin akan mimpi dan harapannya

bahwa mereka dapat mencapai puncak Mahameru. Akhirnya, mereka pun sampai

di puncak Mahameru dan dapat mengibarkan Sang Merah Putih.

Menurut Kaplan, karakter seni populer pertama adalah dari bentuknya

(1966: 353). “Popular art is said to be simple and un-sophisticated, aesthetically

deficient be-cause of its artlessness. It lacks quality because it makes no

qualifications to its flat statement. Everything is straightforward, with no place

for complications.”

Dalam ceritanya, tema yang diangkat dalam cerita sederhana, yaitu tentang

(2)

berbelit-belit. Kisah dimulai dari mereka berkenalan, kemudia mereka memutuskan untuk

tidak bertemu selama tiga bulan, hingga mereka berhasil mendaki gunung

Mahameru.

Selain itu, dalam seni populer terdapat “similar lack in the condemnation

of popular art as being standardized... The standardization of popular art does

not mean that forms are stylized but that they are stereotyped” (Kaplan, 1966:

353). Dalam seni populer, standardisasi mewujudkan stereotip. Dalam novel 5

cm, salah satu contoh stereotip ada pada tokoh Zarfan. Zarfan adalah seorang

vokalis band. Stereotip vokalis band dalam cerita adalah

“Kalau ngeliat potongan rambut yang gondrong samping dan depaisn aja langsung ngingetin sama Noam Galaggher, vokalis Oasis. Baju sehari-harinya adalah baju modis distro terdekat yang bisa dicapai.. Zafran punya kelakuan yang berantakan, yang katanyaa “standar seniman.” (hlm.10-11).

Dalam kutipan di atas dijelaskan bahwa stereotip vokalis band adalah

orang yang berambut panjang, memakai baju disto, dan berperilaku berantakan.

Namun, penggambaran stereotip dengan menyamakan dengan musisi lain adalah

kelemahan dalam penggambaran dalam stereotip ini, pasalnya tidak semua orang

mengenal tokoh musisi yang dimaksud, yaitu Noam Galaggher.

Seni populer juga didominasi oleh “star systems”, bukan hanya pemain

tetapi juga elemen, atau apapun mediumnya (Kaplan, 1966: 354). Kebanyakan,

karakter seni populer adalah kombinasi antara novelty dan repetisi (Kaplan, 1966:

355). Novelty berkaitan dengan sesuatu kekinian. Dalam novel ini, penulis sangat

banyak memasukkan novelty, contohnya dalam deskripsi tokoh:

(3)

"Nama-nama yang pernah menjadi idola Zarfan adalah Kurt Cobain, Damon Albarn, Michaek Stipe, Roberth Smith, Jarvis Cocker, Billy Corgan, dan Marilyn Manso”. (hlm. 10).

Selain memuat unsur kekinian dengan menjelaskan tokoh, novelty dalam 5

cm adalah menjelaskan teknologi, yang terdapat dalam kutipan: “Tetapi, kalau

Ian sudah main Championship Manager (GM) maka harddisk komputernya bisa

teriak-teriak ...tapi karena biasanya Cuma main CM atau Winning Eleven di PS2,

ya jadi sukanya bola doang.” (hlm. 11).

Selain lewat nama-nama tokoh musik dan teknologi, novelti dalam 5cm

berupa penyebutan judul lagu, yang terdapat dalam kutipan:

“Pictures of you-nya The Cure terdengar lembut dari tape mobil Ian di sepanjang jalan Diponegoro.” (hlm. 15). …

“Tiba-tiba di MTV ada videoklipnya Goo Goo Dolls, Irish, salah satu soundtrack film city of angels “ (hlm. 27). “Zafran berubah menjadi Tom Yorke, vokalis Radiohead.” (hlm. 36).

“Sementara, di tape mobilnya Arial, Butterfly-nya Weezer mengarung lembut “ (hlm. 45).

Mungkin, karakter yang paling utama dari seni populer adalah pelarian diri

(Kaplan, 1966: 361). Pelarian diri atas realitas dari sang pembaca bisa dilihat dari

tanggapan pembaca pada sampul belakang novel: “...Saya seperti diingatkan pada

banyak hal yang sekian lama saya lupakan...Dialog-dialog ancur dan gila-gilaan

khas anak muda, penggalan lagu-lagu keren, dialog-dialog dari film-film bagus,

banyak banget bertebaran dari awal sampai akhir cerita”.

Sang pembaca sangat terkesan dengan ceritanya. Dia seakan-akan teringat

akan suatu hal yang lama telah dilupakannya. Pengalaman estetik yang membuat

(4)

Dari penjelasan di atas dapat dibuktikan bahwa 5 cm merupakan sastra

populer karena sesuai dengan karakteristik seni populer dari Kaplan. Dari

beberapa karakteristik seni populer Kaplan, karakteristik yang paling menonjol

adalah novelty, yang berupa penyebutan nama tokoh, teknologi, dan judul ataupun

lirik lagu.

Sumber Rujukan:

Kaplan, Abraham.1966. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 3 “The Aesthetics of Popular Art”. New York: Blackwell Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, anak jalanan adalah seorang anak yang menghabiskan sebagian waktunya di jalanan. 4 Ciri

Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar yaitu kompetensi-kompetensi

[r]

Hal tersebut, terbukti dari kemampuan menulis cerita pendek siswa mengalami peningkatan yang ditunjang dengan jurnal siswa pada setiap siklus dan hasil observasi aktivitas siswa,

Sedangkan bagi guru yang gagal bekerja, misalnya jabatan wali kelas atau waka bila dinilai kurang oleh kepala sekolah dalam satu tahun pelajaran, maka

Dengan nilai tingkat keakuratan selisih tersebut sistem kontrol dapat menstabilkan tetesan infus, sedangkan dengan nilai tingkat keberhasilan pengiriman data

Kelebihan dari struktur jembatan struktur busur beton bertulang yaitu dapat mengalihkan beban yang diterima lantai kendaraan jembatan menuju abutment yang menjaga