iv ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP FOURSPEED PARLOR ATAS KERUGIAN YANG TIMBUL DARI PERJANJIAN SEWA MENYEWA YANG BERAKHIR KARENA KLAIM PIHAK KETIGA DIHUBUNGKAN
DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Frascilia Larasinta 110110100237
Perjanjian sewa menyewa antara Tio selaku pihak yang menyewakan dan Fourspeed Parlor selaku pihak penyewa menimbulkan kerugian dikarenakan adanya klaim dari pihak ketiga yaitu PT KAI yang mengklaim bahwa tanah beserta bangunan tersebut merupakan aset milik PT KAI. Hal ini terjadi karena Tio selaku pihak yang menyewakan telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum yaitu tidak memberitahukan dan menginformasikan dengan benar mengenai alas hak atau status tanah dari rumah yang disewakan tersebut kepada Fourspeed Parlor.
Penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan untuk membahas bagaimanakah perlindungan hukum kepada Fourspeed Parlor sebagai pihak penyewa dengan adanya klaim pihak ketiga terhadap rumah yang disewa dan tindakan hukum apakah yang dapat dilakukan oleh Fourspeed Parlor selaku pihak penyewa yang dirugikan atas tindakan tersebut.
Berdasarkan dokumen-dokumen yang diperiksa dalam
memorandum hukum ini, hasil analisis dari perjanjian sewa menyewa antara Fourspeed Parlor dan Tio ialah Fourspeed Parlor mengalami kerugian akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tio. Fourspeed Parlor berhak mendapat perlindungan hukum baik secara materiil maupun immateriil. Fourspeed Parlor dapat mengajukan tuntutan melalui litigasi maupun non-litigasi, tetapi antara Fourspeed Parlor dan Tio disepakati untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara musyawarah. Oleh karena itu, Fourspeed Parlor sebagai penyewa yang beritikad baik berhak mendapat perlindungan hukum yaitu dapat menuntut ganti kerugian berupa pengembalian uang sewa. Hasil kesepakatan dan putusan musyawarah tersebut seharusnya dicantumkan dalam sebuah perjanjian yang dibuat secara tertulis agar lebih memberikan kepastian hukum bagi para pihak.