• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN. Employee Value Proposition. Financial Performance (Z 2 ) Gambar 3.1. Model Analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN. Employee Value Proposition. Financial Performance (Z 2 ) Gambar 3.1. Model Analisis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Model Analisis

Model analisis penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan corporate social responsibility (CSR) sebagai variabel independen, employee value proposition (EVP) dan financial performance (FP) sebagai variabel intervening, serta firm value (FV) sebagai variabel dependen. Dengan demikian, model analisis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Model Analisis

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan empat variabel yaitu: Corporate Social Responsibility (CSR), Employee Value Proposition (EVP), Financial Performance (FP), dan Firm Value (FV). Corporate Social Responsibility merupakan variabel independen dan Firm Value merupakan variabel dependen.

Employee Value Proposition dan Financial Performance merupakan variabel intervening yang memperjelaskan hubungan antara Corporate Social Responsibility terhadap Firm Value. Berikut ini merupakan definisi operasional variabel dan indikator empiriknya:

Corporate Social Responsibility

(X1)

Employee Value Proposition

(Z1)

Financial Performance

(Z2)

Firm Value (Y)

(2)

3.2.1 Variabel Independen (Corporate Social Responsibility)

Corporate Social Responsibility merupakan sebuah komitmen dari perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui praktek bisnis yang sukarela serta melibatkan kontribusi sumber daya perusahaan. Corporate Social Responsibility diukur dengan menggunakan kriteria penilaian dari GRI Index. Pengukuran ini merupakan salah satu pengukuran yang sering digunakan oleh banyak peneneliti lainnya dalam mengukur corporate social responsibility yang ada didalam sebuah perusahaan. Kriteria yang digunakan dalam GRI Index terdapat di dalam laporan tahunan perusahaaan, maka akan diberi skor 1. Sebaliknya, jika kriteria tersebut tidak ada, maka akan diberi skor 0. Kemudian nilai dari setiap kriteria akan dijumlahkan, dan dibagi dengan jumlah total kriteria GRI.

(3.1)

3.2.2 Variabel Intervening (Employee Value Proposition)

Employee Value Proposition merupakan sekelompok program dan keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan kepada calon pegawai baru sebagai imbalan kerja. Employee Value Proposition diukur menggunakan data sekunder yang didapat dari Top 100 Rata- Rata Gaji Anggota BOD perusahaan Publik Versi Majalah SWA. % Gaji BOD yang terdapat didalam majalah SWA dihitung dengan rumus :

(3.2)

3.2.3 Variabel Intervening (Financial Performance)

Financial Performance merupakan hasil kegiatan operasi/penilaian kinerja perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Financial Performance akan diukur menggunakan pengukuran return on asset (ROA) dan return on equity

(3)

(ROE). Return on asset (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang merepresentasikan seberapa efektif aset perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba. Return on equity (ROE) merupakan rasio keuangan perusahaan yang dapat menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh dari ekuitas yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini menggunakan perhitungan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) :

(3.3)

(3.4)

3.2.4 Variabel Dependen (Firm Value)

Firm value merupakan penilaian investor terhadap kinerja perusahaan dalam laporan keuangan. Firm value diukur menggunakan Tobin’s Q rasio. Tobin’s Q rasio merupakan salah satu alat ukur yang dapat melihat nilai masa depan yang diharapkan dari suatu perusahaan.

Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q rasio versi Wolfe & Sauaia (2003) untuk menghitung firm value:

(3.5)

Dimana:

MVS = market value dari jumlah saham yang beredar;

DEBT = nilai short-term liabilities dikurangi current asset ditambah long-term liabilities;

TA = nilai buku total assets.

3.3 Skala Pengukuran

Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala rasio karena data yang diuji merupakan data yang diperoleh dari laporan keuangan.

(4)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bloomberg Database.

Untuk mengukur employee value proposition, data yang digunakan berupa survei dari Top 100 Rata-Rata Gaji Anggota BOD perusahaan Publik Versi Majalah SWA dari tahun 2011-2015.

3.5 Instrumen dan Pengumpulan Data

Instrumen yang akan digunakan berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur dan non-manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015, corporate social responsibility dari sustainability report, serta employee value proposition dari Top 100 Rata-Rata Gaji Anggota BOD perusahaan Publik yang berasal dari oleh majalah SWA. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mendokumentasikan laporan keuangan tahunan yang berasal dari Bloomberg Database, GRI index, serta data dari majalah SWA.

3.6 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange selama periode 2011-2015, dimana perusahaan tersebut mengungkapkan aktivitas CSR dan employee value proposition.

3.7 Sampel dan Teknik Sampel 3.7.1 Sampel

Sugiyono (2007:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Oleh karena pernyataan diatas, jumlah perusahaan yang digunakan peneliti sebanyak 22 perusahaan. Dari 22 perusahaan, peneliti mengambil 47 data sebagai sempel dalam penelitian ini. 47 data sampel yang digunakan adalah tahun pelaporan perusahaan manufaktur dan non-manufaktur yang terdaftar di dalam Indonesia Stock Exchange pada periode tahun 2011- 2015, perusahaan tersebut mengungkapkan aktivitas CSR dan

(5)

employee value proposition. Berikut merupakan profil perusahaan yang digunakan sebagai sample dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Profil Perusahaan Berdasarkan Sektor

Sektor Jumlah

Perusahaan

Persentase

Sektor pertambangan 5 22.73%

Sektor pertanian 1 4.55%

Sektor aneka industri 1 4.55%

Sektor keuangan 7 31.82%

Sektor industri dasar dan kimia

2 9.09%

Sektor infrastruktur 5 22.73%

Sektor perdagangan dan jasa

1 4.55%

Total 22 100%

Sampel penelitian ini terdiri dari 5 perusahaan pada sektor pertambangan (22,73%), 1 perusahaan pada sektor pertanian (4,55%), 1 perusahaan pada sektor aneka industri (4,55%), 7 perusahaan pada sektor keuangan (31,82%), 2 perusahaan pada sektor industri dasar dan kimia (9,09%), 5 perusahaan pada sektor infrastruktur (22,73%), 1 perusahaan sektor perdagangan dan jasa (4,55%).

3.7.2 Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2007:117) teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan non- probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan, non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

(6)

tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur maupun anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentu sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007). Pemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan menerapkan CSR dan mengungkapkan aktivitas CSR dalam Sustainability Report pada periode 2011-2015.

2. Perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange dan mempublikasikan laporan keuangan pada periode tahun 2011- 2015.

3. Perusahaan yang memiliki pengukuran employee value proposition oleh majalah SWA dan dimuat di majalah SWA pada periode 2011-2015.

3.8 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah tahun pelaporan perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange dari tahun 2011-2015, memiliki pengukuran CSR (menggunakan GRI Index) serta employee value proposition (menggunakan majalah SWA).

3.9 Metode Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yang diuji dengan menggunakan software WarpPLS versi 5.0. Didalam WardPLS terdapat tiga alat pengukuran yaitu outer model, innear model, dan pengujian hipotesis (Solimun, 2017).

(7)

3.9.1 Evaluasi Outer Model

Menurut Solimun (2017), outer model merupakan spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. Alogaritma analisis outer model, pada dasarnya adalah proses perhitungan data variabel laten yang bersumber dari data indikator. Di dalam program WarpPLS terdapat lima alogaritma outer model, meliputi :

1. PLS regression, yaitu inner model tidak mempengaruhi outer model

2. PLS mode M atau “MIMIC” atau “mixed”, yaitu inner model mempengaruhi outer model

3. PLS mode A, untuk model indikator reflektif 4. PLS mode B, untuk model indikator formatif

5. Robust Path Analysis, yaitu data variabel laten berupa rata-rata skor indikator

Outer model terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner.

3.9.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian. Validitas terdiri dari validitas eksternal dan validitas internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisir ke semua objek, situasi dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep (Solimun, 2017).

Validitas internal terdiri dari validitas kualitatif dan validitas konstruk. Menurut beberapa peneliti, validitas kualitatif kurang valid sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini. Validitas

(8)

penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk. Korelasi yang kuat antara konstruk dan item-item pertanyaannya serta hubungan yang lemah dengan variabel lainnya merupakan salah satu cara untuk menguji validitas konstruk (construct validity). Validitas konstruk meliputi convergent validity dan discriminant validity (Solimun, 2017).

a. Convergent Validity

Korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor variabel latennya. Untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup pada jumlah indikator pervariabel laten tidak besar, kisaran antara 3-7 indikator (Solimun, 2017).

b. Discriminant Validity

Model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan variabel latennya. Bilamana nilai cross loading setiap indikator pada variabel bersangkutan terbesar dibandingkan dengan cross loading pada variabel laten lainnya maka dikatakan valid. Terdapat metode lain dalam penilaian discriminant validity yaitu dengan cara membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap variabel laten dengan korelasi antar variabel laten lainnya dalam model, jika square root of average variance extracted (AVE) variabel laten lebih besar dari korelasi dengan seluruh variabel laten lainnya maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Direkomendasikan nilai pengukuran lebih besar dari 0.50 dan dikatakan valid. Adapun perhitungan AVE dapat dilakukan dengan rumus :

(3.6)

(9)

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi internal alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuisioner atau instrumen penelitian. Uji reliabilitas dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach's alpha dan Composite reliability.

a. Composite reliability

Composite reliability digunakan untuk mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk. Kelompok indikator yang mengukur sebuah variabel memiliki reliabilitas komposit yang baik jika memiliki Composite reliability lebih dari atau sama dengan 0.6-0,7 masih dapat diterima, walaupun bukan merupakan standar absolut (Solimun, 2017).

b. Cronbach's alpha

Cronbach's alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk, sedangkan. Kelompok indikator yang mengukur sebuah variabel memiliki reliabilitas komposit yang baik jika memiliki koefisien alfa lebih besar atau sama dengan 0.6-0,7 masih dapat diterima (Solimun, 2017).

3.9.2 Inner model

Menurut Solimun (2017), inner model menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan teori substansif penelitian.

Alogaritma yang digunakan didalam analisis inner model adalah metode dan proses perhitungan koefisien jalur, yaitu koefisien hubungan antar variabel laten yang meliputi :

1. Linear, model hubungan anatara variabel laten

2. Warp2, hubungan antar variabel laten berbentuk kurva U 3. Warp3, hubungan antar variabel laten berbentuk kurva S

(10)

Inner model didalam WarpPLS menggunakan Goodness of Fit Model.

Goodness of Fit merupakan indeks dan ukuran kebaikan hubungan antar variabel laten (inner model).

Tabel 3.2 Model Fit And Quality Indices

No Model fit and quality indeces Kriteria Fit 1 Average path coefficient (APC) p < 0.05

2 Average R-squared (ARS) p < 0.05 3 Average adjusted R-sqaured

(AARS)

p < 0.05

4 Average block VIF (AVIF) Acceptable if <= 5,

ideally <= 3.3 5 Average full collinearity VIF

(AFVIF)

Acceptable if <= 5,

ideally <= 3.3 6 Tenenhaus GoF (GoF) Small >= 0.1,

medium >= 0.25

large >= 0.36

7 Sympson’s paradox ratio (SPR) Acceptable if <= 0.7,

ideally <= 1

8 R-squared contribution ratio Acceptable if <= 0.9,

ideally <= 1 9 Statistical suppression ratio

(SSR)

Acceptable if >= 0.7

10 Nonlinear bivariate causality direction ratio (NLBCDR)

Acceptable if >= 0.7

(11)

Untuk mengukur goodness of fit inner model suatu penelitian dapat diketahui melalui nilai Q-square. Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Berikut merupakan rumus perhitungan Q-square:

Q2 = 1 – (1 – R12

) (1 – R22) … (1 – Rp2

) (3.7)

3.10 Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan perumusan hipotesis, maka dilakukan uji statistik untuk menentukan daerah penerimaan H1 – H6 sehingga penulis dapat memperoleh kesimpulan hasil hipotesis penelitian. Pengujian statistik yang digunakan adalah statistik t atau uji t. Pengujian dilakukan denga t-test, bila mana diperoleh p-value ≤ 0,05 (alpha 5%), maka disimpulkan signifikan.

Gambar

Gambar 3.1. Model Analisis
Tabel 3.1 Profil Perusahaan Berdasarkan Sektor
Tabel 3.2 Model Fit And Quality Indices

Referensi

Dokumen terkait

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif yaitu data yang dapat diukur dengan menggunakan skala numerik (angka).. Dalam penelitian ini,

Borang Unit Pengelola Program Studi Diploma, AMIK Raharja Informatika Tangerang 2012 77 ilmiah/penelitian dosen yang akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dapat dilakukan

Dengan pemberlakuan IHR 2005 sejakTahun 2007 menuntut setiap negara anggotanya untuk mampu melaksanakan deteksi dini dan respon cepat terhadap setiap kejadian yang

Pengeluaran tunai melalui ATM atau kaunter Bank Rakyat akan dikenakan bayaran perkhidmatan sebanyak 3% atau RM21.20 yang mana lebih tinggi manakala bagi pengeluaran tunai yang

Semiotik dengan tiga dimensi model Morris inilah yang digunakan sebagai “pisau” analisis (metode analisa) dalam penelitian ini. Dengan analisa ini sebuah teks bisa dikuak

Pada semester genap tahun akdemik 2010/2011 tercatat mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2004, 2005, 2006 dan beberapa mahasiswa

Berdasarkan kebijakan litbang pertaian untuk pengembangan nilai tambah kegiatan pertanian melalui penerapan konsep pertanian bio-industri, maka arah kebijakan pengkajian dan

Pengujian ini akan dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel independen yang terdiri dari penerapan corporate governance (CG), ukuran perusahaan (SIZE), umur