• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta benar-benar mampu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta benar-benar mampu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat ini, semakin mendorong perusahaan senantiasa meningkatkan kemampuan karyawannya agar berprestasi dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta benar-benar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Karyawan yang cakap adalah karyawan yang memiliki motivasi dan kemampuan yang baik sehingga tercapai kinerja yang baik pula. Kinerja karyawan yang baik akan mernberikan dampak yang baik pula pada perusahaan.

Untuk mendorong semangat kerja karyawan diperlukan adanya hubungan kerja karyawan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan.Karyawan memberikan prestasi kerja yang baik untuk kemajuan perusahaan,sedangkan perusahaan memberikan kompensasi yang sesuai atas prestasi kerja yang telah diberikan karyawan terhadap perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan faktor esensial dalam menunjang tujuan organisasi.Sumber daya manusia merupakan motor penggerak laju organisasi,sehingga baik buruknya suatu organisasi sangat ditentukan oleh kinerja sumber daya manusianya. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memberdayakan sumber daya manusia diantaranya upaya-upaya yang ada adalah dengan menciptakan situasi atau lingkungan kerja yang kondusif agar karyawan merah betah melaksanakan pekerjaannya Upaya yang lain adalah dengan

1

(2)

meningkatkan motivasi karyawan agar dapat bekerja dengan hasil yang lebih baik.

Hal tersebut sejalan dengan Robbins (1996:124) yang menyatakan bahwa kinerja merupakan fungsi interaksi dari kemampuan dan motivasi ini berarti bahwa kemampuan dan motivasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja.

Demikian pula dengan kondisi kinerja karyawan di dalam penelitian ini, di mana obyek penelitian ini adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi, yaitu PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik, dimana berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa pada perusahaan tersebut dalam periode semester I tahun 2011 mengalami penurunan dari segi kinerja karyawannya, sebesar 1,3 % dibandingkan dengan data pencapaian kinerja karyawan pada semester I tahun 2010.(Manager SDM:2012) Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk mengkaji dan medalami lebih jauh mengenai keberadaan kinerja karyawan yang ada di PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik.

Secara teori berbagai definisi tentang motivasi biasanya terkandung keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insentif. Dengan demikian suatu motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan dan motif itulah yang menggerakkan dan menyalurkan perilaku, sikap dan tindak-tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan. (Siagian,1995:142). Dorongan seseorang untuk bekerja dipengaruhi adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dan tingkat kebutuhan yang berbeda pada setiap pegawai, sehingga dapat terjadi perbedaan motivasi dalam berprestasi. Robbins (1996:124) yang menyatakan bahwa kinerja merupakan

(3)

fungsi interaksi dari kemampuan dan Motivasi ini berarti bahwa kemampuan dan Motivasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, selain motivasi faktor lain yang lain yang juga mempengaruhi kinerja adalah kompensasi, hal ini sejalan dengan Simamora (2001:78) yang mengemukan bahwa di samping untuk memikat, menahan dan memotivasi karyawan, sistem kompensasi juga dirancang untuk pencapaian tujuan organisasi.

Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, maka apabila sistem kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk karyawan,akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan pekerjaannya dan lebih tanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan. Pemberian kompensasi ini bisa berbentuk finansial langsung dan tidak langsung maupun non finansial, kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran yang diperoleh karyawan dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi. Kompensasi tidak langsung yang disebut juga dengan tunjangan meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung. Kompensasi non finansial terdiri kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan fisik dimana orang tersebut bekerja. Tipe kompensasi non finansial ini meliputi kepuasan yang diperoleh dari pelaksanaan tugas tugas yang bermakna yang berhubungan dengan pekerjaan.

Tujuan kompensasi dilakukan perusahaan antara lain untuk menghargai prestasi karyawan,menjamin keadilan diantara karyawan,mempertahankan pegawai,memperoleh karyawan yang lebih bermutu, dan sistem kompensasi

(4)

haruslah dapat motivasi para karyawan. Kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan dan karyawan. Kepentingan perusahaan dengan pemberian kompensasi yaitu memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Sedangkan kepentingan karyawan atas kompensasi yang diterima, yaitu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan menjadi keamanan ekonomi rumah tangganya. Bagi perusahaan, kompensasi merupakan faktor utama dalam kepegawaian. Kebijakan sumber daya manusia banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi karyawan.

Tingkat besar-kecilnya kompensasi sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja karyawan.

Hubungan antara kompensasi dan motivasi kerja, bagi karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan pasti mempunyai suatu maksud dan tujuan tertentu.

Karyawan yang bekerja pada umumnya akan mengharapkan hasil dari prestasi kerjanya yang berwujud upah atau gaji, karena tanpa terpenuhinya kebutuhan tersebut karyawan tersebut tidak bekerja dengan baik harus ada faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu besar kecilnya tingkat upah, jika pemberian upah tidak sesuai dengan prestasi kerja yang diberikan maka mengakibatkan karyawan tesebut bekerja dengan seenaknya, tidak bergairah atau tidak ada motivasi untuk bekerja lebih giat lagi, bila hal ini dibiarkan berdampak buruk dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Budaya kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang–ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaran terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sangsi yang tegas, namun dari pelaku organisasi secara telah menyepakati bahwa

(5)

kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Budaya kerja akan bermanfaat dalam organisasi tatkala masing masing pegawai saling membutuhkan sumbang saran dari teman sekerjanya, namun budaya kerja ini akan berakibat buruk apabila pegawai dalam instansi tersebut mengeluarkan egonya masing – masing karena dia berpendapat dia dapat bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain. Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan kinerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang, termasuk juga menjaga kebersamaan pegawai di sebuah organisasi, di mana dalam penelitian ini adalah PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik.

Kinerja karyawan dapat mengalami penurunan apabila tidak disertai adanya sistem kompensasi yang memadai, dengan adanya kompensasi yang memadai dapat membuat karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik, mencapai prestasi seperti yang diharapkan perusahaan, dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan karyawan. Pemberian kompensasi terbukti efektif dalam pemeliharaan tenaga kerja dengan memotivasi karyawan mencapai tingkat prestasi kerja yang lebih tinggi.diharapkan dengan pemberian kompensasi yang adil dan memadai tersebut dapat berdampak pada kinerja karyawan sehingga karyawan dapat termotivasi kerja dan menjadi budaya kerja.yang lebih baik. Penurunan kinerja karyawan tersebut akan membawa dampak terhadap karyawan maupun organisasi.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasaitas kinerja menurut Gilley, Boughton and Maycunich (1999) adalah dengan menghubungkan kompensasi dan penghargaan dengan pertumbuhan dari perkembangan karyawan.

(6)

Jika semua hasil diperkuat dan dihargai, maka para karyawan akan ikhlas melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berulang, serta secara proporsional dan profesional dilakukan sesuai dengan SOP yang ditentukan manajemen, maka dengan pendekatan yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan kinerja, keterlibatan dan perkembangan karyawan, khususnya yang berkaitan dengan kinerja karyawan yang dapat diindikasikan dengan komponen yang meliputi kuantitas pekerjaan (quantity of work); kualitas pekerjaan (quality of work); kerjasama / koorperatif (coorperation); kualitas pribadi (personal qualities). Dampak–dampak yang dimaksud tersebut tentunya akan menjadi fokus bagi peneliti bagaimana pengaruh motivasi kerja kompensasi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan yang lebih jauh akan dapat dideduksi atau diproses dengan menurunkan atau menerapkan pengartian atau sifat umum ke dalam keadaan khusus. Proses deduksi: model teroritis dikembangkan, kemudian diformulasikan hipotesis, data dikumpulkan dan uji hipotesis, yang kemudian akan diketahui indikator mana dari masing-masing variabel yang berdampak terhadap paling dominan di PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik.

Berdasarkan latar belakang menarik untuk dilakukan penelitian mengenai

“Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah di penelitian ini sebagai berikut:

(7)

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh parsial secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik ?

2. Apakah kompensasi berpengaruh parsial secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik ?

3. Apakah budaya kerja berpengaruh parsial terhadap kinerja karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik ?

4. Apakah variabel motivasi kerja dan kompensasi serta budaya kerja berpengaruh simultan secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik ?

5. Diantara tiga variabel terikat motivasi kerja dan komitmen serta budaya kerja manakah yang berpengaruh secara dominan terhadap variabel terikat kinerja karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Motivasi Kerja secara parsial terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Kompensasi secara parsial terhadap Kinerja Karyawan PJB Unit Pembangkitan Gresik.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Budaya Kerja secara parsial terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.

(8)

4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi kerja, kompensasi serta Budaya Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.

5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh yang dominan antara Motivasi Kerja, Kompensasi serta Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.

1.4.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

A. Secara Teoritis

Hasil penelitian tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan terbukti dapat memperkuat dan menyempurnakan teori tentang Motivasi, Kompensasi dan Budaya Kerja yang berkaitan dengan kinerja karyawan, khususnya sektor industri listrik

B. Secara Praktis.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik dengan memberikan bukti empiris mengenai Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi, dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, Hasil Penelitian ini dapat sebagai masukan bagi General Manager dan Manager SDM PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, Dalam upaya mengembangkan, meningkatkan progam kesejahteraan dan Mutu Kinerja Karyawannya dimasa yang akan datang.

(9)

1.5.Batasan Masalah

Penelitian terfokus pada tujuan yang akan diteliti, yaitu variabel Motivasi Kerja,Kompensasi dan Budaya Kerja secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik. Dan pengaruh variabel Motivasi Kerja terhadap Kompensasi dan Budaya Kerja bagi karyawan di PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik.

Langkah – langkah apa yang harus dilakukan pihak Manajemen agar kebijakannya tersebut mampu mempengaruhi tingkat Kinerja Perusahaan melalui Kinerja Karyawan di PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik dengan pemberian Kompensasi yang layak dan sesuai atas Kinerja Karyawan tersebut dengan tujuan untuk Motivasi karyawan bekerja dengan kualitas kinerja yang baik dan menjadi Budaya Kerja.

1.6.Penegasan Istilah

Sesuai dengan judul yang diteliti yaitu Pengaruh Motivasi Kerja,Kompensasi dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, peneliti sampaikan bahwa yang dimaksud (1) Motivasi Kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya yang diukur dengan Motif, Harapan dan Insentif (2) Kompensasi adalah sistem imbalan yang berbentuk gaji,promosi dan tunjangan yang diberikan

(10)

kepada karyawan atas pertimbangan sebagai balas jasa atas kontribusi terhadap kemajuan Perusahaan.Penghargaan yang diberikan berasaskan keadilan dan kelayakan atas jasa-jasanya dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab yang diberikan.Kompensasi dapat berupa finansial maupun non finansial. Kompensasi non finansial berupa kenaikan pangkat atau grade secara otomatis.(3)Budaya Kerja adalah merupakan sikap dan perilaku serta cara pandang seseorang terhadap pekerjaan yang sesuai dengan tuntutan yang berdasarkan nilai–nilai yang disepakati dan mampu melaksanakan tugasnya dengan benar dan bertanggung jawab.Budaya Kerja adalah suatu nilai-nilai yang menjadi persepsi,yang terwujud dalam sikap dan perilaku dalam lingkungan kerja dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja (4) Kinerja Karyawan adalah hasil yang dicapai oleh karyawan dalam menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien yang diukur dengan kuantitas pekerjaan,kualitas pekerjaan,pengetahuan pekerjaan,kreativitas,kerja sama, keterkaitan, inisiatif dan kualitas pribadi.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan uji diagnos- tik untuk menentukan validitas foto polos sinus paranasal 3 posisi dan CT scan potongan koronal sebagai alat diagnosis pada pasien dengan

231 Tingkatan capaian kinerja untuk 25 (dua puluh lima) indikator kinerja sasaran yaitu Persentase penurunan pelanggaran perda, Persentase pelaksanaan penertiban disiplin

Rotasi tanaman dengan tidak menanami tembakau pada lahan yang terin- festasi berat merupakan alternatif lain yang banyak dianjurkan untuk menurunkan populasi dan memu-

Menurut Depkes (1997), dari beberapa jenis sistem penyimpanan rekam medis, sistem penyimpanan angka akhir lebih mengajukan untuk dipilih karena umum dipakai dan lebih

Tabungan iB Taharoh disamping memiliki kelebihan, terdapat kendala dalam implementasi pada Tabungn iB Taharoh ini berupa dalam mekanismenya terdapat kendala dimana

Transformator (trafo) ialah alat listrik/elektronika yang berfungsi memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari sisi primer ke sisi sekunder. Pemindahan

Memberikan informasi pentingnya aktualisasi diri dari gender bahwa perbedaan gender ditempat kerja sering kali menjadi hal atau prioritas utama untuk pembagian tugas

Berbagai cara untuk lebih memudahkan memecahkan masalah matematika sudah diaplikasikan dengan baik, dalam hal ini defragmenting memberikan nuansa baru dalam