• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA PRODUK TABUNGAN ib TAHAROH DI BANK DKI CABANG PEMBANTU SYARIAH CIBUBUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA PRODUK TABUNGAN ib TAHAROH DI BANK DKI CABANG PEMBANTU SYARIAH CIBUBUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 85 IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH

PADA PRODUK TABUNGAN iB TAHAROH

DI BANK DKI CABANG PEMBANTU SYARIAH CIBUBUR

Heri Sukmawati1, Hasbi Ashiddieqy2 12

Fakultas Ilmu Administrasi, Institut Ilmu Sosial Dan Manajemen STIAMI Jakarta [email protected]

ABSTRACT

The Implementation Process of Akad Mudharabah Muthlaqah on Product Saving iB Taharoh at Bank DKI Branch Office Syariah Cibubur is by applying mechanism such as opening savings acount, payment of initial deposit, and settlement Hajj Operation Cost, collection and management of savings fund with reference to the provisions set by the company as authority granted in return for the revenue sharing. In the process, Saving iB Taharoh products have been in compliance with the fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000 about

Akad Mudharabah on saving. There are have obstacles that some customers are incomplete to requirements document, Customers Service employees don’t know about Fatwa and Syariah, the bank difficult to determine the fall of collecting fund, and some customers difficult to understand the profit sharing. But there is a solution to overcome these obstacles.

Keyword: Implementation, savings, mudharabah muthlaqah.

ABSTRAK

Proses Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah pada Produk Tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur adalah dengan penerapan mekanisme seperti

pembukaan rekening tabungan, pembayaran setoran awal, dan pelunasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), pengumpulan dan pengelolaan dana tabungan dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan dengan imbalan berupa bagi hasil. Dalam proses tersebut, produk Tabungan iB Taharoh telah sesuai fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Akad Mudharabah pada Tabungan. Ada kendala yang ditemukan penulis yaitu beberapa nasabah kurang lengkap dalam dokumen persyaratan, Customer Service belum mengetahui Fatwa dan Syari’ah, bank sulit menetukan jatuh tempo pengumpulan dana, dan beberapa nasabah sulit memahami bagi hasil. Namun ada solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Kata kunci: Implementasi, tabungan, mudharabah muthlaqah

(2)

Halaman 86 LATAR BELAKANG

Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib di lakukan bagi umat Islam yang mampu baik secara ekonomi, fisik, psikologis dan lain sebagainya yang berdasarkan pada rukun Islam yang ke lima. Oleh sebab itu tidak semua masyarakat dapat pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Masyarakat dengan penghasilan yang terbatas dan memiliki banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi, berusaha keras mengumpulkan uang untuk biaya melakukan ibadah haji. Namun, ada cara yang lebih mudah untuk menyiasati pembayaran biaya haji tersebut dengan membuka rekening tabungan haji. Dengan tabungan haji, kini masyarakat dapat dengan mudah mempersiapkan dana untuk pergi haji meskipun dengan penghasilan yang dapat dibilang terbatas.

Tabungan haji merupakan jenis tabungan yang diperuntukan bagi masyarakat muslim yang ingin mempersiapkan dana agar dapat mencukupi biaya perjalanan ke Tanah Suci. Penyedia produk tabungan haji yang sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah Bank Syariah. Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.

Salah satu perbankan syariah di Indonesia yang menyediakan produk tabungan haji adalah Bank DKI Syariah. Bank DKI Syariah merupakan salah satu Unit Usaha Syariah (UUS) yang dimiliki oleh PT. Bank DKI. Dalam Bank DKI Syariah produk tabungan haji lebih dikenal dengan nama Tabungan iB Taharoh. Tabungan iB Taharoh adalah simpanan khusus untuk haji dan umrah dengan prinsip Mudharabah (bagi hasil) dan atau Wadi’ah (titipan) sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu pemberangkatan yang terencana. Dalam tabungan iB Taharoh dengan akad mudharabah memiliki dua jenis klausa atau ketentuan antara lain yaitu yang pertama mudharabah terencana dimana nasabah dapat melakukan setoran tabungan nya setiap bulan sesuai dengan waktu pemberangkatan

yang telah direncanakan, dan yang kedua yaitu mudharabah bebas dimana nasabah dapat bebas menyetorkan tabungan mereka tidak harus setiap bulan dan sesuai dengan kemampuan mereka. Selain itu tabungan iB Taharoh ini nasabah tidak dikenakan biaya administrasi dan dapat melakukan penarikan dana tabungan mereka sebelum jatuh tempo perencanaan haji dengan syarat dan ketentuan tertentu dari Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dan hanya dapat dilakukan dengan satu kali penarikan selama nasabah menabung.

Tabungan iB Taharoh disamping memiliki kelebihan, terdapat kendala dalam implementasi pada Tabungn iB Taharoh ini berupa dalam mekanismenya terdapat kendala dimana beberapa nasabah kurang dalam melengkapi dokumen persyaratan untuk pembukaan rekening tabungan iB Taharoh dan dokumen-dokumen pendaftaran haji, beberapa pegawai belum mengetahui mengenai fatwa-fatwa serta ketentuan syariah dalam tabungan iB Taharoh, pada saat pengumpulan dana dan pengelolaan dana tabungan iB Taharoh ini Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur mengalami kesulitan menentukan jatuh tempo dana tersebut, dan ada beberapa nasabah yang sulit memahami mengenai bagi hasil yang mereka terima. Namun dalam kendala-kendala tersebut Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur telah mendapatkan solusi untuk mengatasinya.

Melalui tabungan iB Taharoh ini, umat Islam berharap agar dapat lebih cepat untuk menyempurnakan rukun Islam yang ke lima. Mereka berharap agar dana mereka dapat segera bertambah dengan cepat melalui akad mudharabah muthlaqah. Akan tetapi mereka melupakan kalau dalam akad mudharabah muthlaqah ini adalah akad bisnis yang memiliki tiga kemungkinan yaitu untung, impas, dan rugi. Mereka tidak berfikir kalau tabungan mereka justru memiliki resiko kerugian dalam akad mudharabah muthlaqah. Akan tetapi dari pihak Bank DKI Syariah telah mengantisipasi untuk melindungi dana nasabah. Walaupun mereka menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Sistem bagi hasil yang digunakan adalah sistem Revenue Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dana sehingga biaya-biaya yang timbul Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

(3)

Halaman 87 tidak terpengaruh. Sehingga nasabah akan tetap

mendapatkan bagi hasil.

Tabungan iB Taharoh ini kemungkinan besar diprediksi tidak akan mati selama masih ada umat Islam di Indonesia. Karena setiap umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji. Disamping itu tabungan ini tidak membebani nasabahnya dengan biaya administrasi sehingga tabungan nasabah tidak akan berkurang, namun tabungan nasabah akan terus berkembang dengan adanya bagi hasil yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah mereka. Dengan adanya keunggulan tersebut membuat potensi tabungan iB Taharoh ini sangat besar. Dengan adanya tabungan iB Taharoh dalam akad mudharabah muthlaqah diharapkan dapat memberika solusi bagi masyarakat muslim yang kurang mampu mengenai urusan dana dan memiliki niat serta motivasi untuk menunaikan ibadah haji. Selain untuk mempersiapkan dana pergi haji, tabungan iB Taharoh dengan akad mudharabah muthlaqah ini maka nasabah dapat menginvestasikan dana mereka juga.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana implementasi akad mudharabah muthlaqah pada produk tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur? 2. Apakah terdapat kendala-kendala dalam

implementasi akad mudharabah muthlaqah pada produk tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur?

3. Apakah solusi yang dilakukan Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dalam mengatasi kendala tersebut?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi akad mudharabah muthlaqah produk tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

2. Untuk mengetahui kendala apa saja dalam implementasi akad mudharabah muthlaqah produk tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

3. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dalam mengatasi kendala tersebut.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pengertian Bank

Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2), menyebutkan bahwa bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Menurut Kasmir (2001) dalam Sofyan (2016:132), Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan-kegiatan konvensional maupun secara syariah dalam kegiatannya memberikan jasa keuangan dalam lalu lintas pembayaran. Penilaian kinerja bank melalui penilaian kuantitatif atau kualitatif. Penilaian Kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, pengembangan, dan proyeksi rasio keuangan Bank. Sedangkan penilaian kualitatif adalah penilaian terhadap faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif, manajemen risiko, dan kepatuhan Bank (Sofyan M. , 2019).

Pengertian Administrasi

Administrasi adalah sebuah bangunan hubungan yang tertata secara sistematis yang membentuk sebuah jaringan yang saling bekerjasama satu sama lainnya untuk mendukung terwujudnya suatu mekanisme kerja yang tersusun dan mencapai tujuan yang diharapkan (Fahmi, 2015). Administrasi adalah suatu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pengaturan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Pengertian Implementasi

Menurut Merilee S. Grindle dalam (Winarno, 2012:149), implementasi adalah membentuk suatu kaitan (linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan kebijakan biasa direalisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan pemerintah dimana sarana-sarana tertentu telah dirancang dan dijadikan dengan Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

(4)

Halaman 88 harapan sampai pada tujuan yang diinginkan.

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari suatu rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.

Pengertian Akad

Secara bahasa kata akad berasal dari bahasa Arab al-aqd yang berarti perikatan, perjanjian, dan permufakatan (al-ittifaq). Secara istilah fiqh, akad didefinisikan dengan pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan kabul (pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh kepada objek perikatan (Ghazaly, Ihsan, & Shidiq, 2010).

Pengertian Akad Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Antonio, 2017).

Gambar 1. Skema Akad Mudharabah Sumber: (Antonio, 2017, hal. 96)

Pengertian Produk

Sebuah produk adalah apapun yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka. Produk yang dipasarkan termasuk barang fisik, barang jasa, pengalaman, even, orang, tempat, property, organisasi, informasi, dan ide atau gagasan (Widiyono & Pakkanna, 2013, hal. 137). Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.

Pengertian Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/ bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu (Undang-Undang Negara Republik Indonesia, 1998).” Sedangkan menurut Muhammad (2014:35), tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet giro dan/atau alat lainnya yang dipersembahkan dengan itu.

Tabungan iB Taharoh

Berdasarkan Undang-Undang nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi‟ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang bertentangan dengan prinsip syariah dan ketentuan penarikannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000, tabungan ada dua jenis, yaitu: pertama, tabungan yang tidak dibenarkan secara prinsip syariah yang berupa tabungan dengan berdasarkan perhitungan bunga. Dan tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi‟ah.

Pengertian Haji

Haji secara bahasa berarti mengunjungi, ziarah, atau menuju ke suatu tempat tertentu. Secara istilah syar‟i, haji adalah mengunjungi Ka’bah di Mekkah pada waktu tertentu untuk mengerjakan Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

(5)

Halaman 89 amalan-amalan ibadah tertentu pula (Jazuli, 2014,

hal. 53).

Pengertian Umrah

Umrah secara bahasa berarti berziarah atau mengunjungi tempat tertentu. Umrah dalam pengertian syar‟i adalah mengunjungi Baitullah di Mekkah al-Mukarramah untuk mengerjakan thawaf sa‟I antara Shafa dan Marwa, kemudian bercukur atau tahallul (Jazuli, 2014, hal. 53).

Gambar 2. Kerangka Pengamatan

METODE PENELITIAN

Dasar yang digunakan penulis dalam menulis laporan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan pendekatan pengamatan Kualitatif yang diperoleh dari laporan. Serta pengetahuan teoristis yang diperoleh dari materi perkuliahan dan sumber buku lainnya. Pada

pengumpulan data laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu (Pandoyo & Sofyan, 2018):

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengetahui secara jelas bagaimana kegiatan yang berlangsung sebenarnya dan mencatat segala sesuatu yang berhubungan

dengan implementasi akad mudharabah muthlaqah pada tabungan iB Taharoh.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara yang dilakukan penulis yaitu dengan cara memberikan beberapa pertanyaan langsung kepada Ibu Ermy Puspitasari di bagian Customer Service Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur. Tipe pertanyaan yang diajukan yaitu tentang implementasi akad mudharabah muthlaqah pada Tabungan iB Taharoh yang diterapkan di PT. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah pada Produk Tabungan iB Taharoh

Tabungan iB Taharoh adalah simpanan khusus untuk haji dan umrah dengan prinsip mudharabah sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu pemberangkatan yang terencana. Dalam Tabungan iB Taharoh memiliki 2 klausula akad yaitu Mudharabah Terencana dan Mudharabah Bebas. Perbedaan dari Tabungan iB Taharoh dengan akad Mudharabah Terencana dan Mudharabah Bebas yaitu, terletak pada penyetoran uang tabungan nasabah. Untuk Tabungan iB Taharoh dengan akad Mudharabah Terencana nasabah menyetorkan uang tabungan mereka tiap bulannya dengan nominal tertentu kepada bank, namun untuk Tabungan iB Taharoh dengan akad Mudharabah bebas nasabah tidak diharuskan menyetorkan uang tabungannya tiap bulannya dan nasabah bebas untuk menyetorkan uang mereka kapanpun.

Untuk pembukaan rekening Tabungan iB Taharoh nasabah harus melengkapi persyaratan yaitu menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku seperti KTP/SIM/Paspor, setoran awal Rp. 100.000 dengan saldo mengendap Rp. 100.000, untuk Taharoh Terencana setoran selanjutnya sesuai dengan rencana waktu pemberangkatan dan nasabah tidak dikenakan biaya administrasi sehingga meskipun nasabah sudah selesai menunaikan ibadah haji, tabungan ini tidak harus ditutup karena dapat digunakan untuk umrah atau ibadah haji berikutnya, dan meskipun tabungan ini tidak ditutup dan tidak ada tabungan yang masuk maka saldo di Tabungan

(6)

Halaman 90 iB Taharoh tidak akan berkurang akan tetapi akan

bertambah dengan bagi hasil tiap bulannya.

Fasilitas yang didapat oleh nasabah yang membuka Tabungan iB Taharoh yaitu nasabah dapat merencanakan ibadah haji dan umroh, nasabah akan mendapatkan fasilitas SISKOHAT online sesuai dengan wilayah domisili, mendapatkan bagi hasil, mendapatkan souvenir menarik, mendapatkan kesempatan hadiah umroh senilai Rp. 15.000.000,- untuk para nasabah yang beruntung, dan nasababah juga mendapatkan program santunan duka sampai dengan Rp. 10.000.000,-.

Kelebihan dari Tabungan iB Taharoh ini adalah untuk tabungan haji biasanya dana tabungan tidak bisa di cairkan oleh nasabah dan hanya digunakan untuk keperluan haji, namun di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur untuk tabungan haji dapat di cairkan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Dana nasabah dapat dicairkan jika kondisi yang sangat mendesak dengan syarat nasabah harus menyatakan dengan surat keterangan penarikan di Customer Service, surat pernyataan diatas materai dan tidak bisa dilakukan terlalu sering hanya sekali dalam sepanjang nasabah menabung.

1. Mekanisme Tabungan iB Taharoh

Mekanisme Tabungan iB Taharoh dengan akad mudharabah bebas maupun mudharabah terencana, dalam mekanismenya sama saja yaitu diawali dengan membuka rekening Tabungan iB Taharoh, kemudian berlanjut dengan setoran tunai maupun non tunai hingga Tabungan iB Taharoh telah mencapai jumlah sesuai ketentuan Kementrian Agama RI (sebesar Rp. 25.100.000,-) untuk pendaftaran haji. Setelah saldo pada buku tabungan nasabah telah mencukupi, Calon Jemaah Haji mendatangi Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dengan melengkapi persyaratan haji sehingga Calon Jemaah Haji mendapatkan nomor porsi dan menerima cetak bukti setoran awal BPIH. Kemudian Calon Jemaah Haji segera mendaftarkan diri ke Kemenag. Namun jika didapat nasabah meninggal dunia atau mengundurkan diri dapat dilakukan pembatalan haji beserta pengembalian setoran awal hingga pelunasanya. Berikut ini adalah mekanisme

pendaftaran haji Calon Jemaah Haji ke Kementrian Agama (Kemenag) pada saat setoran awal dan saat pelunasan.

a. Pembayaran Setoran Awal Haji

Setelah nasabah atau calon jemaah haji membuka rekening Tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dan jumlah saldo tabungan nasabah sudah mencapai Rp. 25.000.000,- pihak Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur akan memberi tahu nasabah atau Calon Jemaah Haji untuk melakukan setoran awal guna mendapatkan porsi haji. Dengan menyertakan persyaratan fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy Surat Nikah, fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto 80% muka dengan syarat perempuan tidak boleh memakai jilbab putih, laki-laki tidak boleh memakai pakaian dinas dengan latar belakang putih. Setelah semua persyaratan sudah terpenuhi, Customer Service akan mengecek data nasabahnya dan menyamakan datanya. Setelah data dinyatakan sudah valid maka Customer Service akan mengeluarkan surat wakalah dan surat SPCH (Surat Pendaftaran Calon Jemaah Haji) dari situ setelah mengisi seluruhnya bank akan validasi di bagian Teller dan Teller akan mengeluarkan struk nomor porsi haji nasabah. Nasabah berhak membawa lembar porsi tersebut ke Kementrian Agama sesuai dengan wilayah domisili KTP setempat untuk proses lebih lanjut.

b. Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)

Pelunasan biaya haji dilakukan di tahun keberangkatan setelah ada pengumuman tentang besaran biaya haji oleh Presiden dan pengumuman daftar nama Calon Jemaah Haji yang berhak melunasi BPIH pada tahun keberangkatan tersebut. Untuk Calon Jemaah Haji yang sudah mendapatkan porsi haji dan terdaftar dalam masa tunggu yang ditunjuk oleh Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

(7)

Halaman 91 Kementrian Agama RI, Calon Jemaah Haji

akan mendapatkan surat pelunasan dari Kementrian Agama RI untuk melunasi sisa kekurangan dari harga haji tahun itu. Karena biasanya harga haji akan naik setiap tahunnya. Besar jumlah setoran pelunasan adalah ketentuan dari Kementrian Agama dan dilakukan dengan cara pemindahbukuan atau tidak boleh dilakukan pembayaran secara tunai. Calon Jemaah Haji melakukan tes kesehatan di Puskesmas setempat, kemudian menyerahkan bukti setoran awal, serta foto ukuran 3x4 sebanyak 18 lembar dan foto 4x6 sebanyak 4 lembar ke Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota domisli. Setelah semua berkas terkumpul, Calon Jemaah Haji menunggu Surat Pemanggilan Masuk Asrama (SPMA). 2. Tabungan iB Taharoh (Pelaksanaan Sesuai

Fatwa Dewan Nasional MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000)

Dalam produk Tabungan iB Taharoh yang di tawarkan oleh Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur menggunakan akad mudharabah muthlaqah sebagai prinsip dalam melaksanakan operasionalnya. Oleh karena itu, dalam Fatwa Dewan Nasional MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan, DSN hanya memperbolehkan dua jenis tabungan yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi’ah. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur telah melaksanakan ketentuan umum produk Tabungan iB Taharoh sesuai yang telah difatwakan Dewan Syariah Nasional MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan, yaitu tabungan dengan jenis tabungan mudharabah adalah sebagai berikut:

a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya,

termasuk di dalam mudharabah dengan pihak lain.

c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur diperoleh data yang berkaitan dengan produk Tabungan iB Taharoh dan penerapan akad mudharabah sebagai prinsip operasionalnya. Dari data yang diperoleh tersebut bahwa adanya produk Tabungan iB Taharoh yang ditawarkan oleh Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur sangat bermanfaat bagi pihak nasabah atau Calon Jemaah Haji dan pihak bank, karena di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur ini semua produk tabungan ditawarkan sesuai akad yang telah disepakati. Dan juga tidak bertentangan dengan prinsip syariah Islam karena prinsip yang diterapkan didalam produk ini sesuai dengan prinsip syariah Islam yang penerapannya menggunakan prinsip bagi hasil yang dihasilkan dari produk yang halal. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib), oleh karena itu Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur berkewajiban untuk mengelola dana tersebut dengan berbagai usaha oleh pihak bank melalui pembiayaan atau lainnya kepada nasabah yang membutuhkan agar memperoleh keuntungan sehingga keuntungan yang didapat oleh mudharib atau pihak Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dapat dibagi hasilkan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di awal perjanjian akad, dan Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

(8)

Halaman 92 nasabah bank bertindak sebagai pemilik dana

(shahibul maal), oleh karena itu shahibul maal atau nasabah memberikan kebebasan pada pihak Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dalam mengelola dana yang disetorkan ke Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur tersebut.

3. Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Tabungan iB Taharoh

Dalam pengumpulan dana Tabungan iB Taharoh dengan akad Mudharabah Terencana maupun Mudharabah Bebas bank tidak dapat memastikan kapan jatuh tempo untuk pengumpulan dan pengelolaan dana tersebut, karena dalam Tabungan iB Taharoh ini nasabah bebas kapan saja menyetorkan uang mereka. Dana akan dikelola ketika dana dari Tabungan iB Taharoh ini sudah terkumpul dan akan dikelola melalui produk pembiayaan. 4. Perhitungan Bagi Hasil pada Tabungan iB

Taharoh

Jika dalam mekanisme ekonomi konvensional mengunakan instrument bunga maka dalam mekanisme ekonomi Islam dengan menggunakan instrument bagi hasil. Sistem bagi hasil Tabungan iB Taharoh dengan akad mudharabah muthlaqah Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur menggunakan sistem revenue sharing. Sistem revenue sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Pembagian hasil yang diberikan oleh Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur sebagai pengelola dana (mudharib) dilakukan dengan melalui proses perhitungan bagi hasil. Hal ini juga tidak lepas dengan posisi Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur sebagai pemilik dana (shahibul maal) dalam menyalurkan melalui produk pembiayaan.

Dalam perhitungan bagi hasil hanya dilakukan bagi nasabah yang memiliki saldo tabungan lebih dari Rp. 7.500,- karena bagi hasil ini berkaitan dengan biaya administrasi yang dipotong oleh bank kepada nasabah.

Dalam biaya administrasi tabungan ini di potong dari bagi hasil nasabah dan bank tidak diizinkan untuk memotong biaya administrasi dari tabungan pokok nasabah. Penetapan nisbah bagi hasil untuk Tabungan iB Taharoh sebesar 35% : 65%, jadi 35% untuk nasabah (shahibul maal) dan 65% untuk Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur (mudharib). Equivalent rate nasabah Tabungan iB Taharoh yaitu 3,11%. Perhitungan bagi hasil menggunakan rumus perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah. Rumus menghitung bagi hasil tabungan mudharabah adalah sebagai berikut:

Bagi Hasil = Saldo Tabungan x Nisbah Nasabah x Keuntungan Saldo Rata-Rata

Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah Pada Tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur adalah:

1. Dalam Mekanisme Tabungan iB Taharoh terdapat beberapa nasabah yang kurang dalam dokumen persyaratan. Rata-rata nasabah Tabungan iB Taharoh indentik dengan orang-orang tua yang kadang tidak memiliki akte kelahiran sehingga ada beberapa yang kesulitan dalam pemenuhan dokumen persyaratan haji ini. Dan masih ada nasabah yang kurang dalam memenuhi syarat dokumen. 2. Tabungan iB Taharoh pelaksanaan sudah

sesuai dengan Fatwa. Namun pegawai Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur masih belum mengetahui tentang Fatwa dan ketentuan syariah. Mereka hanya mengikuti peraturan pegawai sesuai dengan ketentuan yang di berikan oleh Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

3. Pengumpulan dana Tabungan iB Taharoh tidak dapat dipastikan kapan jatuh tempo dana dapat dikelola sehingga menyulitkan Bank DKI Syariah untuk mengumpulkan dan mengelola dana. Dalam Tabungan iB Taharoh nasabah menyetorkan dana tersebut tidak dalam waktu yang bersamaan sehingga menyulitkan untuk Bank DKI Syariah mengelola dana karena dana baru bisa dikelola jika sudah terkumpul. Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

(9)

Halaman 93 4. Beberapa nasabah sulit memahami bagi hasil

yang diberikan oleh bank kepada nasabah. Dikarenakan nasabah Tabungan iB Taharoh ini rata-rata adalah orang-orang tua, sehingga sulit memahami penjelasan mengenai nisbah bagi hasil tabungan yang di beritahu oleh Customers Service, sehingga Customers Service harus menjelaskannya lebih dari sekali. Solusi untuk mengatasi kendala dalam Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah Pada Tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur adalah:

1. Memberitahu kepada nasabah untuk melihat brosur atau website Bank DKI Syariah terlebih dahulu untuk memastikan dokumen apa saja yang disyaratkan. Dengan nasabah melihat brosur atau website resmi Bank DKI Syariah nasabah akan mengetahui terlebih dahulu dokumen persyaratan yang harus dipersiapkan. 2. Memberikan pelatihan kepada pegawai mengenai ketentuan dalam syariah. Memberikan pelatihan kepada pegawai Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur mengenai hukum dan ketentuan dalam syariah yang berhubungan dengan perbankan syariah. 3. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cububur

akan membuat kebijakan dalam pengumpulanan dana. Untuk mempermudah pengumpulan dan pengelolaan dana, Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cububur akan membuat kebijakan untuk pengumpulan dana pada tanggal-tanggal tertentu. Sehingga bank punya patokan dalam mengelola dana.

4. Customer Service memberi tahu nasabah mengenai pembagian bagi hasil dengan bahasa yang mudah dipahami oleh nasabah terutama bagi orang-orang yang sudah tua.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Implementasi akad mudharabah muthlaqah pada produkTabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur. Pengelolaan dana Tabungan iB Taharoh dilakukan ketika dana telah terkumpulkan dan dikelola melalui pembiayaan. Dan sistem bagi

hasil Tabungan iB Taharoh akad mudharabah muthlaqah menggunakan sistem revenue sharing dengan nisbah 35% : 65%.

2. Kendala yang di hadapi dalam implementasi akad mudharabah muthlaqah pada produk tabungan iB Taharoh.

a. Beberapa nasabah kurang lengkap dalam dokumen persyaratan.

b. Pegawai Customers Service belum mengetahui fatwa.

c. Bank sulit menetukan jatuh tempo pengumpulan dana.

d. Beberapa nasabah sulit memahami bagi hasil.

3. Solusi untuk mengatasi kendala dalam implementasi akad mudharabah muthlaqah pada produk tabungan iB Taharoh.

a. Memberitahu kepada nasabah untuk melihat brosur atau website Bank DKI Syariah terlebih dahulu untuk memastikan dokumen apa saja yang disyaratkan.

b. Memberikan pelatihan kepada pegawai Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cububur mengenai ketentuan dalam syariah.

c. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cububur akan membuat kebijakan dalam pengumpulanan dana.

d. Memberitahu nasabah dengan penyampaian yang mudah dipahami

Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan agar sekiranya bisa menjadi manfaat, antara lain sebagai berikut:

1. Merekrut pegawai Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur yang memiliki pengetahuan mengenai ketentuan-ketentuan syariah agar dapat menerapkan akad secara baik dan benar khususnya akad mudharabah muthlaqah.

2. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai Tabungan iB Taharoh karena masih banyak masyarakat yang belum memahami tabungan tersebut.

(10)

Halaman 94 3. Diharapkan Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur dapat mengaplikasikan solusi yang sudah dibuat agar kendala tersebut dapat diatasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M. S. (2017). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. (27th ed.). Jakarta: Gema Insan.

DSN MUI. (2000). Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000. Tentang Tabungan.

Fahmi, I. (2015). Manajemen Perbankan: Konvensional dan Syariah (1st ed.). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Ghazaly, A. R., Ihsan, G., & Shidiq, S. (2010). Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana.

Jazuli, I. (2014). Buku Pintar Haji & Umrah. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah (1st ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pandoyo, & Sofyan, M. (2018). Metodologi

Penelitian Keuangan dan Bisnis: Teori dan Aplikasi Menggunakan Software Olah Data Eviews 9. Bogor: IN-MEDIA.

Sofyan, M. (2016). Pengaruh Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Kredit Modal Kerja Bank Perkreditan Rakyat. Ekonomika, 9(2), 131-137. Retrieved from https://www.kopertis7.go.id/jurnal_lengkap-Ekonomika-9-2-01%2012%202016

Sofyan, M. (2019). Analysis Financial Performance of Rural Banks in Indonesia. International

Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR), 3(3),

255-262. doi:10.29040/ijebar.v3i03.588

Undang-Undang Negara Republik Indonesia. (1998). No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-Undang Negara Republik Indonesia. (2008).

Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Widiyono, & Pakkanna, M. (2013). Pengantar Bisnis Respon Terhadap Dinamika Global (2nd ed.). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Winarno, B. (2012). Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.

Gambar

Gambar 1. Skema Akad Mudharabah  Sumber: (Antonio, 2017, hal. 96)  Pengertian Produk
Gambar 2. Kerangka Pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, dilakukan uji PGPB dari lima isolat bakteri terpilih yang memiliki kemampuan sebagai antagonis Phytophthora sp., pelarut fosfat, dan pereduksi kitin.. Hasil

Kondisi partisipasi petani dari kelompok tani berbasis kesukuan rata-rata berada pada tangga kedua, sehingga dapat diartikan bahwa tidak ada partisipasi yang diberikan petani

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (3) dan ayat (4) Undang Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021,

Latihan 2x45 menit Tugas 3: menyelesaikan soal tentang golongan dan periode unsur, konfigurasi elektron serta sifat-sifat periodik unsur (1 x 7 menit) Indikator: ketepatan

Berdasarkan hasil analisis kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 di peroleh gambaran untuk para petani kopi

mendeskripsikan materi ajar.. observasi pada siklus I diperoleh data bahwa aktivitas siswa termasuk dalam kategori cukup. Dengan skor pada siklus I dari 20-100, ternyata

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui cara evaluasi kebugaran dan kesehatan awal bagi setiap member yang akan berlatih di pusat kebugaran, (2) untuk mengetahui program

Sumber Data, Kabag Umum, Kantor Urusan Agama (KUA), Tanggal 19 Oktober 2015.. menggembirakan karena badan/lembaga/ organisasi penyelenggara tersebut ikut membantu pemerintah