• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Provinsi Jawa Barat,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Provinsi Jawa Barat,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Untuk menjadi negara yang maju suatu negara harus memiliki salah satu kriteria yaitu pendatapan per kapita atau pendapatan rata-rata penduduk per tahun diatas dari US$ 11,456 atau ± Rp 151.369.000 (World of Bank, 2007) . Indonesia saat ini masih belum bisa menjadi negara maju karena pendapatan per kapita yang masih rendah, berdasarakan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai angka perekonomian Indonesia yang diukur terhadap pendapatan per kapita pada tahun 2016 bahwa pendapatan per kapita per tahun adalah Rp 47.960.000 atau setara dengan US$ 3.605 per tahun. Dengan itu untuk mejadi negara maju Indonesia sekurang- kurangnya meningkatkan 200% pendapatan per kapita. Menurut BPS, Produk Domestik Regional Bruto per Kapita dapat menjadi acuan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk dan pada tabel 1.1 dapat dilihat PDRB per Kapita provinsi Jawa Barat tahun 2016 mencapai nilai angka Rp 34.800.000. Maka dari itu, perhatian pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan sektor – sektor potensial untuk mencapai terget tersebut.

Pada pengembangan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memberikan pertumbuhan dan sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan untuk meningkatkan pendapatan per kapita di suatu negara (Primiana, 2009)

Gambar 1.1 Persentase PDRB per Kapita Provinsi Jawa Barat 2012-2016

25,27 27,77 30,11 32,64 34,88

0 5 10 15 20 25 30 35 40

PDRB per Kapita

PDRB per Kapita (juta Rp)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Provinsi Jawa Barat, 2012 - 2016

2012 2013 2014 2015 2016

(2)

(Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2017)

Berdasarkan data tersebut pertumbuhan perkapita Indonesia dapat ditingkatkan salah satunya itu jika banyaknya lapangan kerja yang tersedia seperti pada UKM dan pembangunan, serta untuk menekan data pengangguran di Indonesia. BAGUS MOTOR adalah salah satu usaha untuk mendukung memajukan pertumbuhan perkapita di Indonesia dengan menyediakan lapangan kerja dan menekan jumlah pengangguran yang cukup tinggi.

Bagus Motor ini usaha di bidang jasa pencucian kendaraan bermotor seperti mobil dan motor di daerah Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Seperti yang diketahui bersama, di Kecamatan Cibinong terhitung jumlah kendaraan bermotor roda dua dan roda empat sebesar 1.490.533 unit berdasarkan jumlah kendaraan bermotor umum untuk BPKB menurut cabang pelayanan di Jawa Barat tahun 2016 (BPS Jawa Barat, 2017) Dari peluang itu nantinya akan memberikan kontribusi yang cukup untuk menghasilkan keuntungan usaha jasa pencucian BAGUS MOTOR.

BAGUS MOTOR ini telah berdiri sejak tahun 2013 di daerah Kecamatan Cibinong, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak 6º18' - 6º47'10 Lintang Selatan dan 106º23'45- 107º 13'30 Bujur Timur . Luas wilayah kecamatan Cibinong adalah 56,2 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 adah 427.014 jiwa (BPS, 2017). Kecamatan Cibinong beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan ukuran tertinggi dalam sebulan 53 mm dan rata-rata 14 hari hujan. Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari angka pertumbuhan penduduk atau pembangunan manusia. Bila angka tersebut semakin tinggi berarti tingkat pertumbuhan penduduk semakin cepat. Jumlah laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor tahun 2010 adalah 64,35 % pada tahun 2011 sebesar 64.78% pada tahun 2012 sebesar 65,66 % pada tahun 2013 sebesar 66,74

% pada tahun 2014 sebesar 67,36% pada tahun 2015 sebesar 67,77% dan pada tahun 2016 sebesar 68,32%. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan persentase. Laju indeks pembangunan manusia pada Kabupaten Bogor dapat dilihat pada tabel I.1.

Potensi sangat besar untuk membuka usaha jasa pencucian kendaraan bermotor di Kabupaten

Bogor khususnya di Kecamatan Cibinong karena menurut BPS bahwa indeks pengembangan

manusia karena dapat menentukan peringkat/level suatu pembangunan wilayah, berdasarkan

(3)

data IPM Kabupaten Bogor dalam 6 tahun terakhir selalu meningkat dan faktor iklim yang sesuai dengan kebutuhan pasar dari BAGUS MOTOR.

Tabel 1. 1 Indeks Pembangungan Manusia Kab. Bogor Tahun 2010-2016

(Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2016)

Setelah lima tahun beroperasi pemilik BAGUS MOTOR memiliki keluhan karena pendapatan dari usaha ini tidak meningkat tetapi cenderung mengalami penurunan. Dari pengeluaran dan pendapatan setelah payback period cenderung tidak seimbang karena banyaknya kompetitor

Indeks Pembangunan Manusia Kab. Bogor Menurut Indeks Komponen Tahun 2010-2016

Komponen Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Indeks Kesehatan

77,43 77,52 77,58 77,64 77,67 78,08 78,22

Indeks Angka Harapan Lama

Sekolah (EYS) 57,10 58,85 60,61 64,91 65,59 77,42 77,64

Indeks Rata-2

Lama Sekolah

(MYS) 45,99 46,15 48,46 49,31 51,60 52,04 52,76

Indeks Pendidikan 51,55 52,50 54,53 57,11 58,60 59,53 59,55

Indeks Pengeluaran 66,75 66,78 66,92 67,05 67,14 67, 34 68,17

IPM 64,35 64,78 65,66 66,74 67,36 67,77 68,32

Rp10.000.000 Rp60.000.000 Rp110.000.000

2013 2014 2015 2016 2017

L A P O R A N K E U A N G A N B A G U S M O T O R

Pendapatan Pengeluaran

(4)

baru muncul di pasar. Seusai dengan Gambar I.2 berikut adalah pendapatan BAGUS MOTOR selama 5 tahun terakhir.

Gambar I. 1 Laporan Keuangan BAGUS MOTOR tahun 2013-2017 (Sumber : BAGUS MOTOR 2018)

Gambar I. 2 Jumlah Konsumen BAGUS MOTOR tahun 2013-2017

Sumber : (BAGUS MOTOR 2018)

Gambar I.3 menunjukkan penurunan konsumen yang signifikan dari tahun 2013-2017. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen kurang minat berkunjung dan menggunakan jasa pencucian BAGUS MOTOR. maka dari itu sistem pencucian kendaraan bermotor pada BAGUS MOTOR ini perlu adanya suatu inovasi yang beradaptasi dari perkembangan lingkungan dan gaya hidup pada era milenial seperti sekarang ini. Serba instan atau dengan kata lain mempersingkat waktu dan memperkecil energi yang dikeluarkan menjadi suatu gaya hidup yang sedang digemari pada era modern seperti sekarang menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Laboratorium Lingkungan.

Inovasi yang dilakukan pada BAGUS MOTOR ini yaitu adanya jasa pencucian kendaraan bermotor yang mendatangi tempat konsumen berada seperti dirumah, kantor, dan tempat lainnya. Inovasi tersebut diberi nama Car Wash Delivery. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen yang serba instan maka dengan adanya inovasi ini dapat menjadi suatu terobosan dan keunggulan pada BAGUS MOTOR.

Penulis akan menganalisis apakah layak untuk pembukaan bisnis pencucian mobil di daerah kabupaten Bogor tepatnya di kecamatan Cibinong, penulis memilih karena jumlah kendaraan

2280

2117

2223

1995

1908

1700 1800 1900 2000 2100 2200 2300 2400

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Konsumen BAGUS MOTOR

(5)

bermotor yang dikatakan cukup banyak dan di era seperti sekarang rata-rata setiap keluarga memiliki sedikitnya satu kendaraan bermotor. Dengan adanya usaha pencucian kendaraan bermotor ini dapat membantu meningkatakan pendapatan perkapita tiap tahunnya dengan membuka lapangan kerja baru. Dengan inovasi Car Wash Delivery yang akan dilakukan, penulis mengharapkan BAGUS MOTOR ini dapat layak dan diterima oleh pasar dengan menaganalisis data yang didapatkan dan diproses secara aktual dan orisinil.

I.2 Perumusan Masalah

Untuk membuka tempat usaha jasa pencucian kendaraan bermotor dengan inovasi delivery car wash

BAGUS MOTOR terdapat permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian, yaitu:

1. Bagaimana kelayakan bisnis pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong dari aspek pasar?

2. Bagaimana kelayakan bisnis pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong dari aspek teknis?

3. Bagaimana kelayakan bisnis pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong dari aspek finansial?

4. Bagaimana tingkat sensitivitas dan resiko yang ada dalam pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kelayakan bisnis pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong dari aspek pasar.

2. Menentukan kelayakan bisnis pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong dari aspek teknis.

3. Menentukan kelayakan bisnis pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong dari aspek finansial.

4. Menentukan tingkat sensitivitas dan risiko bisnis pengembangan usaha jasa pencucian

mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR Cibinong.

(6)

I.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha jasa pencucian mobil dengan inovasi car wash delivery di BAGUS MOTOR di Cibinong.

2. Sebagai informasi acuan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perluasan usaha atau pembukaan cabang pada tempat usaha jasa pencucian kendaraan bermotor dengan inovasi Car Wash Delivery UKM BAGUS MOTOR.

I.5 Batasan Penelitian

Adapun batasan dalam penelitian kali ini dari studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

2. Perijinan tempat usaha (SIUP) sudah dimiliki oleh BAGUS MOTOR.

3. Penelitian fokus kepada waktu proses dan tidak pada waktu perjalanan pelayanan.

4. Kondisi ekonomi dianggap normal dan stabil selama periode analisis.

5. Tingkat suku bunga dianggap tidak mengalami perubahan selama periode analisis.

I.6 Sistematika Penulisan

Pemelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang dilakukanya penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini teradapat dasar teori dan uraian konsep secara umum yang mendukung dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan studi kelayakan. Tujuan dari bab ini adalah untuk membentuk kerangka berpikir dan landasan teori yang digunakan dalam pelaksanaan penilitian dan perancangan hasil akhir dan menyediakan pengetahuan singkat mengenai teori dan literature sebagai dasar dari analisis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Merupakan bagian yang menguraikan tahapan dalam memecahkan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB IV Pengumpulan dan pengolahan Data

(7)

Merupakan tahapan yang berisi proses pengumpulan serta pengolahan seluruh dara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini.

BAB V Analisis

Pada bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan dari hasil pengolahan data – data yang telah didapatkan pada bab sebelumnya guna mencapai tujuan penelitian.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Merupakan akhir dari penelitian yang berisi uraian dan penjelasan kesimpulan dari seluruh

tahapan dan proses yang telah dilakukan dan saran untuk perbaikan bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.1 Persentase PDRB per Kapita Provinsi Jawa Barat 2012-2016
Tabel 1. 1 Indeks Pembangungan Manusia Kab. Bogor Tahun 2010-2016
Gambar I. 1 Laporan Keuangan BAGUS MOTOR tahun 2013-2017  (Sumber : BAGUS MOTOR 2018)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi yang diwakili oleh infrastruktur (jalan, listrik, puskesmas dan sekolah) mempunyai pengaruh

dengan menggunakan kaidah sturges dimana jumlah data yang dimasukkan hanya sebanyak 64 data karena data dari tahun 2016 digunakan untuk pembanding dari data aktual

diketahui bahwa pada uji multikolinieritas terdapat masalah multikol pada ekspor dan jumlah penduduk sedangkan pada uji heterokedastisitas dan autokorelasi tidak ditemukan

Kendaraan Dinas adalah setiap kendaraan bermotor yang merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Madiun, baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat) atau lebih. Kendaraan pool yang

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan informasi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca mengenai pengaruh variabel Penanaman

Jika melihat probabilitas F-Statistik hasil regresi persamaan produk domestik regional bruto pada tabel 4.8 diatas dimana nilai probabilitas F-Statistiknya sebesar

Produk Domestik Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat Statistik adalah jumlah nilai tambah oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I 2019, terdapat dua belas kategori lapangan usaha yang tumbuh lebih cepat, yaitu kategori pengadaan listrik dan gas sebesar