• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

Catatan 2010 2009

ASET

K a s 3 254.595 236.693

Giro pada Bank Indonesia 2f, 2g, 4 596.267 545.342

Giro pada bank lain 2f, 5

Pihak ketiga 199.044 51.785

Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (2.686) (518)

Jumlah - bersih 196.358 51.267

Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain 2g, 6

Pihak ketiga 263.131 326.467

Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (1.811) (2.365)

Jumlah - bersih 261.320 324.102

Efek - efek - pihak ketiga 2e, 2h

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 25.830 0

Tersedia untuk dijual 1.819.856 0

Dimiliki hingga jatuh tempo 298.876 2.107.719

Cadangan kerugian penurunan nilai 2l 0 0

Jumlah - bersih 2.144.562 2.107.719

Kredit yang diberikan

2e, 2j, 2ac, 8

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 35 3.500 6.900

Pihak ketiga 10.785.303 9.928.564

Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (214.584) (170.773)

Jumlah - bersih 10.574.219 9.764.691

Tagihan akseptasi 2k, 9

Pihak ketiga 61.181 64.278

Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (541) (643)

Jumlah - bersih 60.640 63.635

Penyertaan saham 2m,10 137 137

Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (1) (1)

Jumlah - bersih 136 136

Pendapatan yang masih akan diterima 11 109.717 158.570

Beban dibayar di muka 2p,12 55.489 58.218

Aset tetap 2n,13 227.254 225.056

Dikurangi : akumulasi penyusutan aset tetap (72.992) (75.576)

Nilai buku 154.262 149.480

Agunan yang diambil alih 2o,14 178.171 205.399

Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif 2l (28.603) (9.606)

Jumlah - bersih 149.568 195.793

Aset pajak tangguhan 2y 30.217 28.042

Aset lain - lain 2p,15 497.803 692.713

Jumlah aset 15.085.153 14.376.401

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

(2)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN

Kewajiban segera 2q, 16 35.324 39.894

Simpanan 2r, 2ac,17

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 35 384.639 288.554

Pihak ketiga 12.315.306 11.582.683

Jumlah 12.699.945 11.871.237

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 2s, 18 81.888 175.968

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2t, 19

Pihak ketiga 0 53.463

Kewajiban akseptasi pihak ketiga 9 61.181 64.278

Pinjaman diterima 20 9.922 12.178

Hutang pajak 21 9.837 13.419

Pinjaman subordinasi - Pihak ketiga 22 1.023.207 1.030.517

Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif 2l, 23 5.048 14.330

Bunga yang masih harus dibayar 24 49.637 64.652

Kewajiban lain - lain 25 41.187 32.752

Kewajiban imbalan pasti pasca kerja 2aa, 26 86.950 71.742

Jumlah kewajiban 14.104.126 13.444.430

Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan yang

dikonsolidasi 0 90

EKUITAS

Modal saham 27 950.804 950.804

Tambahan modal disetor 28 418.787 418.787

2e, 2h, 7 (722) (2.117)

Saldo laba (defisit)

Telah ditentukan penggunaannya 2.585 2.585

Tidak ditentukan penggunaannya (390.427) (438.178)

Jumlah ekuitas

981.027 931.881

Jumlah kewajiban dan ekuitas 15.085.153 14.376.401

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek

dan obligasi rekapitalisasi Pemerintah tersedia untuk dijual

(3)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

Catatan 2010 2009

Pendapatan dan beban operasional Pendapatan bunga

Pendapatan bunga 2w, 29 381.854 405.151

Provisi dan komisi kredit 2x 0 12.774

Jumlah pendapatan bunga 381.854 417.925

Beban bunga 2w, 30

Beban bunga 234.848 303.639

Pendapatan bunga - bersih 147.006 114.286

Pendapatan dan beban operasional lainnya Pendapatan operasional lainnya

Pendapatan provisi dan komisi lainnya 2x 3.142 2.888

Keuntungan atas penjualan efek-efek 7 4.975 358

7 75 15

Pendapatan - bersih transaksi mata uang asing 282 7.584

Pendapatan lainnya 6.553 5.450

Jumlah pendapatan operasional lainnya 15.027 16.295

Beban (pendapatan) penyisihan kerugian aktiva produktif 15.884 0

Beban operasional lainnya

Beban karyawan 31 55.502 55.678

Beban operasi 32 48.410 42.716

Beban administrasi dan umum 33, 35 18.490 15.938

Kerugian atas penjualan efek-efek 7 175 356

7 0 67

Jumlah beban operasional lainnya 122.577 114.755

Pendapatan (beban) operasional lainnya (123.434) (98.460)

Laba operasional 23.572 15.826

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap - bersih 66 65

Kerugian penjualan agunan yang diambil alih - bersih 0 (2)

Lain-lain - bersih (31) 144

Pendapatan non operasional - bersih 35 207

Laba sebelum pajak penghasilan 23.607 16.033

Beban (penghasilan) pajak 2y

Beban pajak kini 5.251 2.023

Beban pajak tangguhan 0 1.546

Jumlah beban pajak 5.251 3.569

Laba setelah pajak 18.356 12.464

Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 0 (1)

18.356 12.463

Laba bersih per saham (angka penuh) 2z, 34 2,14 1,45

Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

Laba bersih

(4)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

Catatan

Saldo laba (defisit)

Jumlah ekuitas Modal ditempatkan dan

disetor Tambahan modal disetor bersih

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek dan obligasi rekapitalisasi

Pemerintah tersedia untuk dijual

Ditentukan penggunaannya

Tidak ditentukan penggunaannya

Saldo per 31 Desember 2008 950.804 418.787 (2.091) 2.585 (450.641) 919.444

2h 0 0 (26) 0 0 (26)

Laba bersih periode berjalan 34 0 0 0 0 12.463 12.463

Saldo per 31 Maret 2009 950.804 418.787 (2.117) 2.585 (438.178) 931.881

Saldo per 31 Desember 2009 950.804 418.787 (325) 2.585 (408.783) 963.069

2h 0 0 (398) 0 0 (398)

Laba bersih periode berjalan 34 0 0 0 0 18.356 18.356

Saldo per 31 Maret 2010 950.804 418.787 (722) 2.585 (390.426) 981.027

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini Kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek

dan obligasi rekapitalisasi Pemerintah tersedia untuk dijual

Keuntungan yang belum direalisasi dari efek- efek tersedia untuk dijual

(5)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

Catatan 2010 2009

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan bunga, provisi dan komisi 398.332 415.900

Pembayaran bunga (233.042) (300.699)

Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) operasional lainnya (37.672) (24.145)

Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (55.502) (55.678)

Penyesuaian (pembayaran) beban umum dan administrasi 1.596 (12.111)

Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) non operasional (32) 142

Pembayaran pajak penghasilan (5.251) (515)

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi 68.429 22.894

Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi:

Penempatan pada bank lain 296.746 (85.706)

Efek-efek (509.249) (1.229.568)

Kredit 197.509 (114.064)

Aset lain-lain 139.256 (5.854)

Kenaikan (penurunan) dalam kewajiban operasi:

Kewajiban segera 22.205 17.630

Simpanan dan simpanan dari bank lain (347.299) 1.418.336

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 0 64.278

Hutang pajak (7.884) (2.026)

Kewajiban lain-lain (11.769) (7.918)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (152.056) 78.002 Arus kas dari aktivitas investasi

Perolehan aset tetap (5.117) (4.400)

Hasil penjualan aset tetap 180 432

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (4.937) (3.968)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Pembayaran pinjaman diterima (1.105) (1.143)

Pembayaran pinjaman subordinasi (3.655) (3.655)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (4.760) (4.798)

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (161.753) 69.236

Kas dan setara kas pada awal periode 1.211.659 764.584

Kas dan setara kas pada akhir periode 1.049.906 833.820

Pengungkapan Tambahan Kas dan setara kas terdiri dari:

Kas 254.595 236.693

Giro pada Bank Indonesia 596.267 545.342

Giro pada bank lain 199.044 51.785

Jumlah 1.049.906 833.820

Transaksi bukan kas

Tagihan akseptasi 61.181 64.278

Kewajiban akseptasi 61.181 64.278

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

(6)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) 1 UMUM

a. Pendirian dan informasi umum Bank

Seluruh kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan payment point berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Dewan Komisaris : Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Kiki Syahnakri Komisaris Utama : Kiki Syahnakri

Wakil Komisaris Utama : Tomy Winata Wakil Komisaris Utama : Tomy Winata

Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma

Komisaris Independen : Suryani Purwita (Inge) Komisaris : Suryani Purwita (Inge)

Komisaris Independen : Andry Siantar, S.H. Komisaris Independen : Andry Siantar, S.H.

Komisaris Independen : Reggie Harjadi Komisaris Independen : Reggie Harjadi

Direksi : Direksi :

Direktur Utama : Andy Kasih Direktur Utama : Andy Kasih

Wakil Direktur Utama : B. Wisnu Tjandra Wakil Direktur Utama : B. Wisnu Tjandra

Wakil Direktur Utama : Henny Angelino Nangoi Wakil Direktur Utama : Henny Angelino Nangoi

Direktur : Alex Susanto Direktur : Alex Susanto

Direktur : R. Rudy Tjandra Direktur : R. Rudy Tjandra

Direktur Kepatuhan : Witadinata Sumantri Direktur Kepatuhan : Cecilia Limas, S.H. *)

*) Telah meninggal dunia

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:

PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk. dan Anak Perusahaan ("Bank"), semula didirikan dengan nama PT Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta No. 12 tanggal 7 September 1973 yang dibuat dihadapan Bagijo, S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta.

Anggaran dasar Bank tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A. 5/2/12 tanggal 3 Januari 1975 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan No.47.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta No. 74 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 21 Juli 2009 Tambahan No. 575. Sedangkan susunan Dewan Komisaris Bank sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 05 tanggal 4 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-AH.01.10-19265 tanggal 6 Agustus 2008, dan susunan Direksi Bank sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 51 tanggal 18 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta , yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-AH.01.10-11464 tanggal 27 Juli 2009.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan Undang- undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank memulai operasi komersial sebagai lembaga keuangan bukan bank pada bulan Januari 1975, selanjutnya melakukan operasi komersial sebagai bank umum pada tanggal 24 Februari 1993 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.

176/KMK.017/1993.

Bank berkantor pusat di Gedung Artha Graha, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dan per 31 Maret 2010, Bank memiliki 35 kantor cabang, 44 kantor cabang pembantu, 3 kantor kas dan 10 payment point serta 59 jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Direksi, sehingga sampai tanggal 31 Maret 2010 menjadi sebagai berikut:

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.10-11464 tanggal 7 Juli 2009 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan Surat No. 11/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 24 Juli 2009.

Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp4.394 dan Rp4.281 masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 .

(7)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

31 Maret 2010 31 Maret 2009

Ketua : Reggie Harjadi Reggie Harjadi

Anggota : Andry Siantar Andry Siantar

Wim Hero Kurniawan Wim Hero Kurniawan Hengki Kusuma

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, jumlah karyawan Bank masing-masing sebanyak 2.487 dan 2.452 karyawan.

b. Penawaran Umum Saham Bank

Pada tanggal 19 April 1999, Bursa Efek Surabaya menyetujui permohonan Bank untuk membatalkan pencatatan saham Bank di Bursa Efek Surabaya.

Berikut ini adalah kronologis pencatatan saham Bank pada Bursa Efek di Indonesia sejak penawaran umum perdana : Saham yang berasal dari pencatatan saham perdana pada tahun 1990 5.000.000

Saham pendiri pada tahun 1990 1.500.000

Saham pendiri pada tahun 1993 3.042.800

Saham pendiri pada tahun 1993 9.542.800

Saham pendiri pada tahun 1997 15.914.400

Saham pendiri pada tahun 1998 8.750.000

Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada tahun 1999 6.737.500.000 Bagian yang tidak dapat dicatat (parsial delisting) atas PUT I

pada tahun 2001 (96.875.000)

Saham pendiri pada tahun 2001 2.906.250.000

Saham yang diterbitkan dalam rangka penggabungan usaha

dengan PT Bank Artha Graha 20.347.234.677

Pencatatan saham tambahan 2

Peningkatan nilai nominal saham dari (angka penuh) Rp18,48 per saham menjadi (angka penuh) Rp110,88 per saham melalui pengurangan jumlah

saham pada tahun 2007 (24.948.216.399)

Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) pada tahun 2007 840.007.286 Bagian saham yang tidak dapat dicatat (parsial delisting) atas PUT II (8.400.073) Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) pada tahun 2008 2.695.025.224 Bagian saham yang tidak dapat dicatat (parsial delisting) atas PUT III (26.950.253) Jumlah saham Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada

tanggal 31 Maret 2010 8.489.325.464

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

- nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,

Jumlah gaji dan tunjangan dari anggota Komite Audit adalah sebesar Rp617 dan Rp638 masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 .

Pada tanggal 10 Juli 1990, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. SI- 124/SHM/MK.10/1990, Bank melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 5.000.000 saham dengan nilai nominal (angka penuh) Rp 1.000 per saham yang merupakan 20% dari modal yang ditempatkan. Selanjutnya saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Setelah itu Bank melakukan penambahan jumlah saham-saham terdaftar melalui pencatatan saham pendiri, saham bonus, Penawaran Umum Terbatas I, II, III serta penggabungan usaha (merger).

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.

Laporan keuangan pada 31 Maret 2010 disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 (Revisi 2006) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006). Sedangkan untuk informasi keuangan per 31 Maret 2009 disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000). Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

(8)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

b. Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan

Aset 9.008

Kewajiban 0

Ekuitas 8.893

Laba bersih 115

Sejak akhir tahun 2009, laporan keuangan IPS tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Bank.

Laba bersih Anak Perusahaan pada tahun 2009 sejumlah Rp115.

c. Penjabaran Mata Uang Asing - Mata uang dalam pelaporan

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.

- Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

2010 2009

1 Dolar Amerika Serikat 9.100,00 11.555,00

1 Dolar Australia 8.337,42 7.964,87

1 Poundsterling Inggris 13.787,41 16.483,22

1 Dolar Hongkong 1.170,84 1.490,96

1 Yen Jepang 97,65 117,57

1 Dolar Singapura 6.491,24 7.599,49

1 Euro Eropa 12.237,68 15.335,23

d. Giro Wajib Minimum

e. Kategori Aset Keuangan

Aset keuangan efek dan kredit dikategorikan kedalam : - Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

- Dimiliki hingga jatuh tempo

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Bank memiliki Anak Perusahaan yaitu PT Inter-Pacific Securities (IPS) sebesar 99%. IPS bergerak dalam bidang sekuritas dan dalam proses likuidasi.

Ikhtisar akun-akun Anak Perusahaan per 31 Maret 2009 yang dikonsolidasikan pada laporan keuangan Bank adalah sebagai berikut:

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal neraca.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat.

Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 yang menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (angka penuh):

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No.

10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi adalah aset keuangan yang diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar aset keuangan disajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Atas penjualan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada tahun dimana aset keuangan tersebut dijual.

(9)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

- Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan diklasifikasikan kedalam pinjaman dan piutang bila aset keuangan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.

- Tersedia untuk dijual

Bank dilarang menjual/mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang cukup signifikan kecuali : - Dilakukan saat mendekati jatuh tempo/ tanggal pembelian kembali.

- Entitas telah menagih hampir seluruh jumlah pokok aset keuangan.

- Kejadian tertentu yang berada diluar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

f. Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

h. Efek-efek

Cadangan kerugian penurunan nilai dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambah/ pengurang terhadap efek-efek.

i. Instrumen Keuangan Derivatif

Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

- Karakteristik dan risiko instrumen derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko ekonomis kontrak utama.

- -

j. Kredit yang Diberikan

Aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan ditambah/ dikurangi premi/

diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto serta biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif bersama dengan pengakuan akrual bunga.

Aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebesar biaya perolehan ditambah/ dikurangi premi/ diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto serta biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif bersama dengan pengakuan akrual bunga.

Aset keuangan yang dikelompokkan kedalam tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi, dimiliki hingga jatuh tempo juga pinjaman dan piutang.

Aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya, setelah dikurangi pajak, diakui dan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari aset keuangan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek tersebut dijual.

Pelanggaran atas ketentuan ini menyebabkan Bank dilarang untuk mengelompokkan aset keuangannya kedalam dimiliki hingga jatuh tempo selama 2 (dua) tahun.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain.

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), Credit Linked Notes, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, Surat Perbendaharaan Negara (SPN), obligasi korporasi yang diperdagangkan di bursa efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah.

Obligasi rekapitalisasi pemerintah merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka rekapitalisasi bank-bank komersial tertentu di Indonesia.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Instrumen derivatif mencakup instrumen derivatif melekat dan kontrak utama tidak dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum.

Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat adalah instrumen derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan provisi yang diterima ditambah dengan biaya dikeluarkan yang dapat diatribusikan. Provisi dan biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif bersama dengan pengakuan akrual bunga.

(10)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) k. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi.

l. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

m. Penyertaan Saham

Penyertaan diakui sebesar biaya perolehan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

n. Aset Tetap dan Penyusutan

Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.

Persentase

Bangunan 5% - 10%

Inventaris kantor 10% - 50%

Instalasi 10% - 50%

Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep.

Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 (Revisi 2006) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006). Sedangkan untuk cadangan kerugian penurunan nilai pada 31 Maret 2009 disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000).

Dalam penentuan penyisihan kerugian dan kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang perubahan ketiga atas PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005.

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen and kontinjensi dengan risiko kredit.

Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.

Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.

Cadangan kerugian penurunan nilai diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk secara kolektif dan individu sesuai bukti objektif atas instrumen aset produktif .

Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.

Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun ”Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif”.

Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan sampai dengan 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang telah dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method).

Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya-biaya renovasi besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi-renovasi besar ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 16 (Revisi 2007) mengenai ”Aset Tetap” telah diterapkan oleh Bank efektif sejak tanggal 1 Januari 2008.

(11)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) o. Agunan yang Diambil Alih

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.

Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.

p. Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain

q. Kewajiban Segera

r. Simpanan Nasabah

Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.

s. Simpanan dari Bank Lain

t. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Dijual dengan Janji dibeli Kembali

u. Pinjaman Diterima

v. Pinjaman Subordinasi

Pinjaman subordinasi dicatat sebesar jumlah kewajiban terhadap pihak ketiga.

w. Pendapatan dan Beban Bunga

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih kecil. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian.

Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari pelanggan maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh pelanggan (diluar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.

Simpanan dari pelanggan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan efek yang dibeli dengan perjanjian dibeli kembali oleh penjual pada harga yang disetujui dan disajikan pada harga penjualan kembali efek tersebut dikurangi dengan bunga yang diterima dimuka. Selisih antara harga beli dan harga jual diperlakukan sebagai bunga yang diterima di muka dan di akui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali. Efek yang diterima tidak dicatat sebagai aktiva dalam neraca karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak penjual.

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebesar harga kembali efek yang bersangkutan dikurangi beban bunga yang belum direalisasi.

Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga yang sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aktiva dalam neraca karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) pada 31 Maret 2009 disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000).

Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, setiap provisi/ pendapatan yang diterima dimuka dan biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif termasuk tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok pinjaman baru dalam rangka restrukturisasi.

Pinjaman yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat dibawah peringkat investasi.

(12)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) x. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

y. Perpajakan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.

z. Laba Bersih per Saham

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

aa.Imbalan Kerja

Biaya jasa lalu dibebankan dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).

ab.Informasi Segmen

ac.Transaksi dengan pihak hubungan istimewa

I. Perusahaan di bawah pengendalian Bank;

II. Perusahaan asosiasi;

III. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;

IV. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan V. Karyawan kunci dan anggota keluarganya.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sedangkan lainnya langsung dibukukan sebagai laba/rugi tahun berjalan.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya pada laporan keuangan.

Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk di kompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.

Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan dalam neraca. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang.

Bank yang berdomisili di Indonesia mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuari yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit.

Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing perusahaan pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut.

Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Segmen primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan ketentuan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan pihak- pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 mengenai “Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”, Pihak hubungan istimewa didefinisikan antara lain:

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(13)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) 3 KAS

Rincian kas adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah 229.834 211.767

Mata Uang Asing 24.761 24.926

Jumlah 254.595 236.693

Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa dan Yen Jepang.

4 GIRO PADA BANK INDONESIA

Rincian giro pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah 579.887 529.165

Dolar Amerika Serikat 16.380 16.177

Jumlah 596.267 545.342

(USD 1.800.000 per 31 Maret 2010 dan USD 1.400.000 per 31 Maret 2009)

Giro Wajib Minimum Bank per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

5 GIRO PADA BANK LAIN

Rincian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.112 1.631

PT Bank CIMB Niaga Tbk 846 2.009

PT Bank Central Asia Tbk 989 3

Lain-lain 245 229

Dolar Amerika Serikat

Citibank, N.A, New York 61.082 3.769

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta 31.230 1.597

Standard Chartered Bank, New York 14.757 1.188

Wachovia Bank, N.A, New York 71.836 31.645

PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta 8.712 321

Bank of China 1.630 352

Dolar Singapura

Standard Chartered Bank, Singapura 708 2.021

Overseas Chinese Banking Corporation Ltd., Singapura 286 994

United Overseas Bank Ltd., Singapura 317 0

Dolar Hongkong

Standard Chartered Bank, Hongkong 165 116

Poundsterling Inggris

Standard Chartered Bank, London 2.070 2.040

Dolar Australia

ANZ, Melbourne 148 1.116

Yen Jepang

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo 156 979

Saldo mata uang Rupiah termasuk uang yang pada mesin ATM (Automatic Teller Machine) sejumlah Rp2.740 dan Rp2.792 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.

Giro Wajib Minimum (GWM) Bank untuk mata uang Rupiah yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder pada 31 Maret 2010 masing-masing sebesar 5,05% dan 18,69% sedangkan pada 31 Maret 2009 masing-masing sebesar 5,05% dan 18,32%. GWM untuk Dolar Amerika Serikat per 31 Maret 2010 sebesar 1,08% sedangkan per 31 Maret 2009 sebesar 1,04%.

(14)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Euro Eropa

Citibank, N.A. London 1.051 1.660

Lain-lain 704 115

Jumlah 199.044 51.785

Cadangan kerugian penurunan nilai (2.686) (518)

Bersih 196.358 51.267

Kisaran tingkat bunga per tahun:

Rupiah 0% - 4% 0% - 4%

Mata Uang Asing 0% - 1% 0% - 1%

Giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, ditempatkan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Saldo awal 12 184

Penyisihan kerugian 30 (145)

Jumlah 42 39

Mata Uang Asing

Saldo awal 3.125 133

Penyisihan (pemulihan) kerugian *) (481) 346

Jumlah 2.644 479

Saldo akhir 2.686 518

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing

6 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Bank Indonesia

Nilai Nominal 82.000 90.000

Pada bank lain

Call money 150.000 205.000

Pinjaman diberikan 31.131 31.467

Jumlah dalam Rupiah 263.131 326.467

Cadangan kerugian penurunan nilai (1.811) (2.365)

Bersih 261.320 324.102

Jangka waktu dan kisaran tingkat bunga per tahun sebagai berikut:

2010 2009

Jangka waktu Jangka waktu

Rupiah

Bank Indonesia < 1 bulan 6,00% < 1 bulan -

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

Tingkat bunga

per tahun Tingkat bunga per

tahun

(15)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Jangka waktu Jangka waktu

Pada bank lain

Call money < 1 bulan 6,10% - 6,20% < 1 bulan 7,75% - 8,25%

Pinjaman diberikan > 5 tahun 6,00% - 12,25% > 5 tahun 6,00% - 12,25%

Penempatan - 0,00% - 0,00%

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar.

Penempatan pada bank lain per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 ditempatkan pada pihak ketiga.

2010 2009

Rupiah

Saldo awal 1.904 310

Penyisihan kerugian (93) 2.055

Jumlah 1.811 2.365

Mata Uang Asing

Saldo awal 1.127 0

Penyisihan (pemulihan) kerugian *) (1.127) 0

Jumlah 0 0

Saldo akhir 1.811 2.365

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang

7 EFEK - EFEK

a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi manajemen adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia

Nilai nominal 298.873 1.500.000

Dikurangi bunga yang belum diamortisasi 0 (12.853)

Obligasi

Obligasi Pemerintah Indonesia 0 428.750

Diskonto yang belum diamortisasi 0 (10.776)

Premium yang belum diamortisasi 0 13.191

Saham 3 3

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 298.876 1.918.315

Tersedia untuk dijual

Sertifikat Bank Indonesia 1.780.431 0

Obligasi Pemerintah Indonesia 40.148 0

Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (723) 0

Jumlah tersedia untuk dijual 1.819.856 0

Tingkat bunga

per tahun Tingkat bunga per

tahun

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya penempatan.

(16)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

Obligasi Pemerintah Indonesia 25.890 0

Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (60) 0

Jumlah efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 25.830 0

Jumlah efek-efek dalam Rupiah 2.144.562 1.918.315

Mata Uang Asing Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi Pemerintah Indonesia 0 184.880

Premi yang belum diamortisasi 0 4.524

Jumlah efek-efek dalam Mata Uang Asing 0 189.404

Jumlah Efek-efek 2.144.562 2.107.719

Cadangan kerugian penurunan nilai 0 0

Bersih 2.144.562 2.107.719

b. Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan tujuan investasi manajemen adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia

Nilai nominal 298.873 1.500.000

Dikurangi bunga yang belum diamortisasi 0 (12.853)

Obligasi

Obligasi Pemerintah Indonesia

FR 0026 0 10.000

FR 0027 0 20.000

FR 0028 0 40.000

FR 0030 0 30.000

FR 0031 0 40.000

FR 0034 0 10.000

FR 0036 0 10.000

FR 0038 0 40.000

FR 0039 0 10.000

FR 0043 0 50.000

FR 0046 0 30.000

Surat Utang Negara 0 138.750

Diskonto yang belum diamortisasi 0 (10.776)

Premi yang belum diamortisasi 0 13.191

Saham 3 3

Jumlah yang dimiliki hingga jatuh tempo 298.876 1.918.315

(17)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Tersedia untuk dijual

Obligasi Pemerintah Indonesia

FR 0039 11.090 0

FR 0044 9.824 0

FR 0046 19.234 0

Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (723) 0

Jumlah tersedia untuk dijual 39.425 0

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Obligasi Pemerintah Indonesia

ZC 0005 15.135 0

FR 0038 10.755 0

Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (60) 0

Jumlah efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 25.830 0

Jumlah efek-efek dalam Rupiah 364.131 1.918.315

Mata Uang Asing Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi Pemerintah Indonesia 0 184.880

Premi yang belum diamortisasi 0 4.524

Jumlah efek-efek dalam Mata Uang Asing 0 189.404

Jumlah efek-efek 364.131 2.107.719

Cadangan kerugian penurunan nilai 0 0

Bersih 364.131 2.107.719

c. Tingkat bunga dan jangka waktu Kisaran tingkat bunga per tahun antara:

2010 2009

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 6,55% - 6,65% 8,25% - 11,50%

Obligasi Pemerintah Indonesia 9,50% - 11,75% 0,00% - 12,80%

Saham 0,00% 0,00%

Mata Uang Asing

Obligasi Pemerintah Indonesia 0,00% 6,75% - 7,75%

Jangka waktu:

2010 2009

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 1 - 3 bulan 1 - 6 bulan

Obligasi Pemerintah Indonesia > 15 tahun > 10 tahun

Saham > 15 tahun > 15 tahun

Mata Uang Asing

Obligasi Pemerintah Indonesia - > 10 tahun

d. Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 298.873 1.487.147

Obligasi Pemerintah Indonesia 65.255 431.165

Saham 3 3

(18)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Mata Uang Asing

Obligasi Pemerintah Indonesia 0 189.404

Bersih 364.131 2.107.719

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo tersebut.

e. Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Kurang dari 1 bulan 497.870 948.067

Lebih dari 1 s/d 12 bulan 1.581.434 547.205

Lebih dari 12 s/d 36 bulan 15.000 7.194

Lebih dari 36 bulan 50.258 415.849

Mata Uang Asing

Lebih dari 36 bulan 0 189.404

Jumlah 2.144.562 2.107.719

Cadangan kerugian penurunan nilai 0 0

Bersih 2.144.562 2.107.719

f.

g. Efek-efek per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar dan seluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga.

h. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Saldo Awal 0 0

Penyisihan (pemulihan) kerugian 0 0

Saldo akhir 0 0

8 KREDIT

a. Jenis Kredit 2010 2009

Rupiah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Revolving loan 3.500 6.900

Pihak ketiga

Revolving loan 4.015.890 3.746.984

Fixed loan 4.636.073 4.043.162

Kredit pemilikan rumah 328.169 316.808

Pinjaman rekening koran 500.037 439.992

Pinjaman karyawan 15.853 13.726

Kredit pemilikan mobil 4.527 59.440

Kredit wirausaha 29.456 34.038

Keuntungan yang direalisasi dari penjualan efek-efek untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp4.975 dan Rp358. Sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek untuk periode yang sama tahun 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp75 dan Rp15.

Kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp175 dan Rp356. Sedangkan kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang untuk periode yang sama tahun 2010 dan 2009 masing- masing sebesar Rp135 dan Rp67.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya efek-efek.

(19)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Kredit sindikasi 0 1.200

Kredit mahasiswa 99 154

Pendapatan ditangguhkan

Kredit restruktur KPR ex. BPPN 0 (79)

Jumlah rupiah 9.533.604 8.662.325

Mata uang asing Pihak ketiga

Revolving loan 519.801 628.378

Fixed loan 719.772 623.427

Kredit pemilikan rumah 4.264 10.800

Trust receipt 11.362 10.534

Jumlah mata uang asing 1.255.199 1.273.139

Jumlah kredit yang diberikan 10.788.803 9.935.464

Cadangan kerugian penurunan nilai (214.584) (170.773)

Bersih 10.574.219 9.764.691

b. Sektor Ekonomi 2010 2009

Rupiah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perdagangan 3.000 6.400

Jasa bisnis 500 500

Pihak ketiga

Pertanian dan pertambangan 959.984 538.030

Industri 1.037.547 963.039

Konstruksi 332.750 353.099

Perdagangan 1.407.218 1.494.140

Restoran dan hotel 285.419 233.144

Transportasi dan komunikasi 304.323 174.094

Jasa bisnis 4.480.111 4.290.638

Lainnya 722.752 609.320

Pendapatan ditangguhkan

Kredit restruktur KPR ex. BPPN 0 (79)

Jumlah rupiah 9.533.604 8.662.325

Mata uang asing Pihak ketiga

Pertanian dan pertambangan 50.141 63.668

Industri 585.995 289.761

Konstruksi 0 11.049

Perdagangan 144.414 333.925

Restoran dan hotel 93.725 119.011

Transportasi dan komunikasi 262.596 334.690

Jasa bisnis 105.007 94.234

Lainnya 13.321 26.801

Jumlah mata uang asing 1.255.199 1.273.139

Jumlah kredit yang diberikan 10.788.803 9.935.464

Cadangan kerugian penurunan nilai (214.584) (170.773)

Bersih 10.574.219 9.764.691

(20)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) Rupiah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

1 - 2 tahun 3.500 6.900

Pihak ketiga

Kurang dari 1 tahun 4.335.931 711.784

1 - 2 tahun 677.102 2.718.950

2 - 5 tahun 2.429.070 3.087.128

Lebih dari 5 tahun 2.088.001 2.137.642

Pendapatan ditangguhkan

Kredit restruktur KPR ex. BPPN 0 (79)

Jumlah rupiah 9.533.604 8.662.325

Cadangan kerugian penurunan nilai (193.244) (158.035)

Jumlah dalam rupiah - bersih 9.340.360 8.504.290

Mata uang asing Pihak ketiga

Kurang dari 1 tahun 72.951 52.380

1 - 2 tahun 434.381 586.532

2 - 5 tahun 38.027 56.165

Lebih dari 5 tahun 709.840 578.062

Jumlah mata uang asing 1.255.199 1.273.139

Cadangan kerugian penurunan nilai (21.340) (12.738)

Jumlah dalam mata uang asing - bersih 1.233.859 1.260.401

Bersih 10.574.219 9.764.691

2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2010 2009

Rupiah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Kurang dari 1 tahun 3.500 6.900

Pihak ketiga

Kurang dari 1 tahun 4.356.885 3.465.831

1 - 2 tahun 659.638 1.182.280

2 - 5 tahun 2.395.981 2.197.434

Lebih dari 5 tahun 2.117.600 1.809.959

Pendapatan ditangguhkan

Kredit restruktur KPR ex. BPPN 0 (79)

Jumlah rupiah 9.533.604 8.662.325

Cadangan kerugian penurunan nilai (193.244) (158.035)

Jumlah dalam rupiah - bersih 9.340.360 8.504.290

Mata uang asing Pihak ketiga

Kurang dari 1 tahun 535.554 760.008

1 - 2 tahun 5.024 17.919

2 - 5 tahun 123.529 264.627

Lebih dari 5 tahun 591.092 230.585

Jumlah mata uang asing 1.255.199 1.273.139

Cadangan kerugian penurunan nilai (21.340) (12.738)

(21)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Jumlah dalam mata uang asing - bersih 1.233.859 1.260.401

Bersih 10.574.219 9.764.691

d. Kisaran tingkat bunga per tahun sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah 14,00% - 16,00% 14,50% - 18,50%

Mata Uang Asing 10,00% - 12,00% 10,50% - 12,00%

e. Seluruh kredit yang diberikan dikelompokkan kedalam pinjaman yang diberikan dan piutang.

f.

g.

h. Berikut ini adalah saldo kredit pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, berdasarkan klasifikasi kolektibilitas:

2010 2009

Rupiah

Lancar 8.248.076 7.417.018

Dalam perhatian khusus 1.029.613 929.862

Kurang lancar 104.142 58.050

Diragukan 16.496 117.684

Macet 135.277 139.711

Jumlah kredit 9.533.604 8.662.325

Penyisihan kerugian (193.244) (158.035)

Jumlah dalam rupiah - bersih 9.340.360 8.504.290

Mata uang asing

Lancar 1.041.795 1.014.329

Dalam perhatian khusus 59.211 247.911

Kurang lancar 8.180 10.386

Diragukan 145.609 0

Macet 404 513

Jumlah kredit 1.255.199 1.273.139

Penyisihan kerugian (21.340) (12.738)

Jumlah dalam mata uang bersih - bersih 1.233.859 1.260.401

Bersih 10.574.219 9.764.691

i.

j.

2010 2009

Pertanian dan pertambangan 4.881 4.360

Industri 164.536 112.958

Konstruksi 17.988 17.987

Perdagangan 37.917 38.616

Restoran dan hotel 18 5

Transportasi dan komunikasi 37.577 34.760

Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian kredit sindikasi dengan bank-bank lain. Bank ikut serta sebagai anggota dalam kredit sindikasi dengan keikutsertaan sebesar 5% per 31 Maret 2009.

Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga (Catatan 35).

Dalam laporan Batasan Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 seluruh kredit yang diberikan memenuhi ketentuan BMPK.

Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:

(22)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

2010 2009

Jasa bisnis 103.574 71.891

Lainnya 43.617 45.767

Jumlah 410.108 326.344

k.

l.

m. Kredit dijamin antara lain dengan deposito, jaminan hipotik, mesin-mesin, kendaraan, piutang usaha dan persediaan.

n.

o. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah

Saldo awal 169.619 168.009

Penghapusan kredit 0 (478)

Penerimaan kredit yang telah dihapusbukukan 0 1

Penyisihan (pemulihan) kerugian 23.625 (9.497)

Jumlah 193.244 158.035

Mata Uang Asing

Saldo awal 28.867 12.197

Penyisihan (pemulihan) kerugian *) (7.527) 541

Jumlah 21.340 12.738

Saldo akhir 214.584 170.773

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang

p.

9 TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi

2010 2009

Bukan bank - pihak ketiga

Dolar Amerika Serikat 61.181 64.278

Cadangan kerugian penurunan nilai (541) (643)

Bersih 60.640 63.635

Tagihan akseptasi per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

2010 2009

Saldo awal 678 528

Penyisihan (pemulihan) kerugian *) (137) 115

Saldo akhir 541 643

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang

Rasio kredit bermasalah – bersih pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar 3,06% dan 2,59%. Rasio kredit bermasalah - kotor pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar 3,80% dan 3,28%.

Kredit bermasalah yang pengakuan bunganya atas dasar penerimaan kas pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp416.877 dan Rp326.344.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp1.082.734 dan Rp1.229.205.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya kredit.

Per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, Bank tidak melanggar ataupun melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(23)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

b. Kewajiban Akseptasi

Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty terdiri dari:

2010 2009

Bukan bank - pihak ketiga

Dolar Amerika Serikat 61.181 64.278

Saldo akhir 61.181 64.278

Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2010 2009

Kurang dari 1 bulan 13.086 34.448

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 18.258 12.410

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 29.270 17.420

Lebih dari 6 s/d 12 bulan 567 0

Bersih 61.181 64.278

10PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

2010 2009

Metode Biaya

PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia 1,87% 131 131

PT Lintas Arta 0,09% 6 6

Jumlah 137 137

Cadangan kerugian penurunan nilai (1) (1)

Bersih 136 136

11PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

2010 2009

Kredit 108.653 148.234

Efek-efek 735 9.841

Bunga penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 211 236

Lain-lain 118 259

Jumlah 109.717 158.570

12BIAYA DIBAYAR DI MUKA

2010 2009

Operasi 32.393 27.972

Uang muka renovasi bangunan kantor 6.813 4.366

Karyawan 15.331 14.254

Pemasaran 918 885

Uang muka pajak 34 10.741

Jumlah 55.489 58.218

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

Persentase Kepemilikan

(24)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham) 13ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:

31 Maret 2010

Harga Perolehan : Saldo awal Penambahan/Reklasifikasi Pengurangan/Reklasifikasi Saldo akhir

Tanah 97.263 0 105 97.158

Bangunan 57.399 53 2.031 55.421

Inventaris kantor 70.689 4.464 4.791 70.362

Instalasi 3.875 619 181 4.313

Jumlah 229.226 5.136 7.108 227.254

Akumulasi Penyusutan : 227.254

Bangunan 25.937 692 2.136 24.493

Inventaris kantor 47.889 3.660 4.896 46.653

Instalasi 1.951 76 181 1.846

Jumlah 75.777 4.428 7.213 72.992

Nilai buku 153.449 154.262

31 Maret 2009

Nilai Perolehan : Saldo awal Penambahan/Reklasifikasi Pengurangan/Reklasifikasi Saldo akhir

Tanah 98.322 0 1.502 96.820

Bangunan 53.476 1.458 3.152 51.782

Inventaris kantor 78.607 2.751 8.597 72.761

Instalasi 3.683 191 181 3.693

Jumlah 234.088 4.400 13.432 225.056

Akumulasi Penyusutan :

Bangunan 26.638 660 3.032 24.266

Inventaris kantor 54.556 3.471 8.966 49.061

Instalasi 2.365 55 171 2.249

Jumlah 83.559 4.186 12.169 75.576

Nilai buku 150.529 149.480

Keuntungan penjualan aset tetap Bank adalah sebagai berikut:

2010 2009

Harga jual 76 432

Nilai buku 10 367

Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 66 65

Beban penyusutan adalah sebesar Rp4.202 dan Rp3.561 masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 (Catatan 33).

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu sampai dengan tahun 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Beberapa aset tetap Bank berupa tanah dan bangunan PT Bank Arta Pratama dijaminkan sehubungan dengan pinjaman subordinasi (Catatan 22) serta tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dijaminkan untuk perusahaan group Bank yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk qq Badan Penyehatan dan Perbankan Nasional (BPPN) qq Kingleight Ltd (Catatan 35).

Pada tanggal 1 Desember 1993, Bank menandatangani perjanjian dengan PT Buanagraha Artaprima, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, melalui perjanjian No. 098/XII/BOT/93, untuk mengadakan kerjasama pembangunan gedung di atas tanah milik Bank di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Metode perjanjan tersebut adalah BOT (Build, Operate and Transfer / bangun, kelola dan serah) selama 40 tahun. Setelah masa tersebut berlalu maka gedung dan pengelolaannya akan dikembalikan kepada Bank.

(25)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

14AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH

2010 2009

Nilai agunan yang diambil alih 190.526 205.399

Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif (28.603) (9.606)

Penurunan nilai (12.355) 0

Bersih 149.568 195.793

Tidak ada agunan yang diambil alih yang dijual selama periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif atas agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

2010 2009

Saldo awal 29.220 9.416

Cadangan kerugian penurunan nilai (617) 190

Saldo akhir 28.603 9.606

15ASET LAIN-LAIN

2010 2009

Tagihan penjualan agunan yang diambil alih 444.057 606.230

Beban ditangguhkan - bersih 8.115 8.838

Setoran jaminan 10.133 10.229

Uang muka renovasi dan perbaikan 2.189 1.635

Persediaan barang cetakan dan alat tulis kantor 1.756 2.341

Uang muka pembelian inventaris kantor 926 665

Lainnya 30.627 62.775

Jumlah 497.803 692.713

Tagihan penjualan agunan yang diambil alih

Investor

Cicilan Pembayaran

Jumlah

PT Amphibi Citra Perkasa Jaya 3.000 11.000 10.400 221.191 245.591

PT Kianjatama Sejati Nusa 2.590 3.500 0 44.977 51.067

PT Aneka Permata Sari 500 7.558 13.800 89.741 111.599

PT Mitrasari Arthamulia 7.664 5.331 4.691 110.187 127.873

PT Bintang Muda Gemilang 1.500 4.200 13.354 92.557 111.611

Jumlah 15.254 31.589 42.245 558.653 647.741

Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutup kerugian terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada PT Artha Graha General Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar Rp217.560 dan Rp207.460 masing-masing pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi.

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif untuk agunan yang diambil alih per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi.

Pada tahun 2007, Bank melakukan penjualan agunan dengan nilai buku Rp 569.829 kepada beberapa investor (merupakan pihak ketiga) dengan harga jual sebesar Rp 647.741. Pembayaran atas penjualan tersebut dilakukan secara bertahap sejak Desember 2007 sampai Agustus 2010. Rincian cicilan pembayaran tersebut adalah sebagai berikut:

Desember 2007 s/d

Februari 2008 Desember 2008 s/d

Februari 2009 Desember 2009

s/d Februari 2010 Juni s/d Agustus 2010

(26)

(Dalam jutaan rupiah kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham)

Jumlah pembayaran cicilan atas penjualan agunan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Pembayaran

Tahun 2007 500

Tahun 2008 18.254

Tahun 2009 28.089

Periode 1 Januari s/d 31 Maret 2010 156.842

Jumlah pembayaran 203.685

16KEWAJIBAN SEGERA

2010 2009

Operasi 19.790 18.885

Kewajiban perbankan lainnya 31 28

Beban masih harus dibayar 12.236 18.149

Lainnya 3.267 2.832

Jumlah 35.324 39.894

17SIMPANAN Simpanan terdiri dari:

2010 2009

Pihak hubungan istimewa

Giro 26.854 13.715

Tabungan 10.061 13.454

Deposito berjangka 347.724 261.385

Jumlah pihak hubungan istimewa 384.639 288.554

Pihak ketiga

Giro 1.279.594 1.256.964

Tabungan 781.950 691.071

Deposito berjangka 10.253.762 9.634.648

Jumlah pihak ketiga 12.315.306 11.582.683

Jumlah 12.699.945 11.871.237

a. Giro terdiri dari:

2010 2009

Rupiah 1.064.873 912.181

Mata Uang Asing 241.575 358.498

Jumlah 1.306.448 1.270.679

Kisaran tingkat bunga per tahun:

Rupiah 0,00% - 6,50% 0,00% - 9,25%

Mata Uang Asing 0,00% - 1,75% 0,00% - 2,50%

Jumlah giro yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Nihil.

b. Tabungan terdiri dari:

2010 2009

Pihak hubungan istimewa 10.061 13.454

Pihak ketiga 781.950 691.071

Jumlah 792.011 704.525

Kisaran tingkat bunga per tahun:

Rupiah 0,00% - 4,00% 0,00% - 5,25%

Tingkat bunga per tahun untuk giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan tingkat bunga yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 35).

Referensi

Dokumen terkait

Februari - Juni 2008 Asisten dosen mata kuliah Grafika Komputer di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Februari - Juni 2008 Asisten dosen mata kuliah Matematika Diskret II

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat mennganalisis peran pelaku ekonomi (rumah tangga konsumen,

Meski melambat, kinerja sektor perbankan ditunjukkan dari realisasi kredit yang masih tumbuh cukup tinggi yakni 23,87%, melambat dari pertumbuhan triwulan IV yang

Mampu memahami tentang Aplikasi ilmu dalam Proses Keperawatan IV Indikator:. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami

• Implementasi pengendalian karies dengan metode ART dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut tergantung pada ketersediaan instrumen ART dan ketersediaan glass ionomer viskositas

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk

Dari hasil pengukuran anisotropi suseptibilitas anhisteretik menunjukkan bahwa sampel Sikambe dan Suwur memilki derajat anisotropi yang tinggi (rata-rata derajat

Dibanding Intel Xeon yang berbasis mikro arsitektur Intel Netburst, AMD Opteron ini dapat dibilang menang telak dilihat dari kinerja yang ditunjukkan tiap watt yang