• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jaringan 2.1.1 Jaringan Komputer

Sebuah rangkaian yang terdiri dua atau lebih komputer yang dapat berhubungan satu dengan yang lain yang secara bersama-sama membentuk sebuah jaringan agar dapat saling berkomunikasi, bertukar data dan resource. Pada model komputer stand alone (masing-masing berdiri sendiri) setiap proses bertukar data harus melalui mekanisme pemindahan data melalui media penyimpan eksternal misal CD, Flash Disk, Eksternal Hardisk dan lain-lain (Arifin, 2005). Pada jaringan komputer setiap PC yang terhubung di dalamnya dapat melakukan :

(2)

Agar dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya masing-masing PC yang terkomunikasi dalam jaringan harus mengikuti aturan (protokol) yang sudah ditentukan atau disepakati bersama. Dengan Protokol atau aturan yang sudah baku maka PC dengan sistem operasi dan platform yang berbeda dapat saling berkomunikasi (Stallings, 2011). Dalam jaringan komputer sekarang ini protocol yang lazim dipakai adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Selain protocol tersebut masih ada protocol OSI (Open System Interconnection).

Salah satu contoh penerapan protokol TCP/IP adalah bahwa setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki alamat yang berbeda. Demikian juga dengan PC, setiap PC agar dapat saling bertukar resource harus dapat mengenali alamat masing-masing. Karena itu setiap PC yang terkoneksi ke jaringan diberi alamat tertentu, dalam TCP/IP dalam format angka 32 bit. Dalam berbagi resource maka salah satu PC berfungsi sebagai penyedia resource (server) sedangkan PC lain bertindak sebagai pengguna/pengakses resource (client). Dalam implementasi nyata ada yang bertindak sebagai server saja, atau client saja tetapi ada yang bisa melakukan kedua-duanya.(Sameria, 2004)

2.1.2 Jenis-Jenis Jaringan

Jaringan Komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang dapat dijangkau atau dilayani. Secara umum klasifikasi jaringan komputer dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

2.1.2.1Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.

Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi (Fajar,2009).

(3)

Gambar 2.1 Jaringan LAN

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah

file

server

. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (

software

) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network.

Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (

network

) itu biasanya disebut dengan

workstation.

Biasanya kemampuan

workstation

lebih di bawah dari

file server

dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan computer lainnya (Semeria, 2004).

(4)

Jaringan MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Pendidikan Nasional dimana beberapa DISDIK di setiap kota dihubungkan antara satu dengan lainnya (Listianto, 2011).

(5)

2.1.2.2Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar

Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit, wireless, ataupun kabel fiber optic karena jangkauannya yang lebih luas hingga otoritas negara lain. sebagai contoh keseluruhan jaringan Pendidikan Nasional yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain.

Gambar 2.3 Jaringan WAN

Menggunakan sarana WAN. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya (Stallings, 2001).

2.2 Komponen Jaringan

2.2.1 Kabel

Beberapa kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Beberapa jenis kabel yang menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer adalah sebagai berikut:

(6)

a) Coaxial cable

Jenis kabel ini memiliki inti dari tembaga dan dikeliling oleh anyaman halus kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator yang melindungi kabel tersebut.

Gambar 2.4 Kabel Coaxial

b) Twister Pair Cable

Kabel jenis ini berfungsi sebagai penghubung klien ke hub/router. Terdapat 2 jenis kebel tersebut yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twister Pair (Wendell, 2005).

Gambar 2.5 Kabel STP dan UTP c) Fiber Optic Kabel

Kabel ini memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antarterminal. Sering di pakai sebagai saluran backbone karena keandalannya yang tinggi dibandingkan dengan kabel-kabel yang lain (Sumeria, 2004).

(7)

Gambar 2.6 Kabel Fiber Optic

2.2.2 Hub dan Switch

Merupakan perangkat untuk menghubungkan atau menyatukan kabel-kabel Network dari tiap workstation, server atau perangkat lainnya. Hub dan Switch umumnya mempunyai port RJ-45 sebagai tempat menghubungkan komputer ke jaringan yang terkoneksi (Sumeria, 2004).

(8)

Gambar 2.7 HUB dan Switch

2.2.3 Router

Router merupakan perangkat yang khusus untuk menangani koneksi antara dua atau lebih koneksi yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan tujuan dari paket yang melewatinya dan memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut untuk sampai ketujuan (Sumeria, 2004).

Gambar 2.8 Router

Router merupakan sebuah divice atau alat yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda. Secara umum router adalah sebuah alat pada suatu jaringan komputer yang bekerja di network layer pada lapisan OSI (Open System Interconnection).

Router yang terhubung di Internet memiliki routing terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain. Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork yang berbeda.

(9)

2.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah bentuk perancangan jaringan baik secara fisik maupun secara logik yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan computer]. Topologi jaringan menggambarkan struktur dari suatu jaringan, atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Topologi yang dimaksud antara lain topologi Bus, topologi Ring, topologi Mesh.

2.3.1 Topologi Bus

Topologi bus seringa di sebut topologi backbone, dimana ada satu kabel yang dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Sederhananya, topologi bus merupakan bentangan suatu kabel yang kedua ujungnya tertutup, dimana sepanjang jalan terdapat node-node (Windy, 2012).

Gambar 2.9 Topologi Bus

2.3.2 Topologi Ring

Topologi ring (cincin) adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga membentuk jalur melingkar seperti cincin. Didalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi ring adalah penyelipan, penerimaan dan pemindahan data (Oetomo, 2008).

(10)

Gambar 2.10 Topologi Ring 2.3.3 Topologi Mesh

(11)

Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai

alternatif

rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau

software

. Komponen utama yang digunakan dalam topologi mesh ini adalah

Digital

Cross

Connect

(DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal

aggregate

, dan tingkat

cross

connect

(koneksi persilangan)

yang beragam

(Stallings, 2002).

Gambar 2.11 Topologi Mesh

2.4 Protokol Jaringan Komputer

2. 4.1 Model Referensi OSI

Model (OSI) Open Systems Interconnection diciptakan oleh (ISO) International Organization for Standardization yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien (Oscar, 2009).

(12)

Adapun prinsip-prinsip yang digunakan bagai ketujuh layer tersebut adalah:

Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu. Fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan standarisasi internasional.Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.

Gambar 2.12 Model Referensi OSI

Sebuah layer tidak mendefinisikan protokol tunggal, dapat mendefinisikan suatu fungsi komunikasi data yang dapat dilakukan oleh sejumlah protokol. Jadi setiap layer dapat berisi banyak protokol, masing-masing menyediakan service yang cocok dengan fungsi layer tersebut. Sebagai contoh, file transfer protocol (FTP) dan electronic mail protocol (E-Mail Protocol) yang keduanya menyediakan service pada user dan keduanya merupakan bagian dari layer aplikasi (Paulus, 2012).

Setiap protokol berkomunikasi dengan peer (pasangan) protokol yang sama dalam layer yang sama dalam remote-system misalnya FTP lokal merupakan peer dari FTP remote. Jadi secara abstrak setiap protokol hanya peduli terhadap komunikasi dengan peer-nya, tak perduli dengan layer di bawah dan di atasnya.

(13)

1. Lapisan Physical

Lapisan ini bertugas mendefinisikan besaran-besaran elektrik yang dipakai untuk berhubungan, misalnya atas tegangan yang benar (Valid) logika 0 dan 1, bentuk konektor yang digunakan, cara penyandian isyarat pada kabel dan lain-lain. Melaksanakan hubungan fisik melalui jalur transmisi.

2. Lapisan Data Link

Lapisan ini bertanggung jawab terhadap pengiriman data yang benar (error free) . Mengirim data secara paket dan memeriksa kesalahan pada pengiriman data. Menetapkan prosedur pengaksesan.

3. Lapisan Network

Lapisan ini menentukan jalur atau route yang harus ditempuh oleh paket untuk mencapai tujuannya, yang biasanya disebut routing layer.

Pada lapisan ini pula menentukan prosedur untuk menghindari terjadinya kemacetan serta mengalihkan perjalanan paket ke jalur yang lain serta memungkinkan bukan jalur yang pendek.

4. Lapisan Transport

Lapisan ini mengatur bagaimana data atau informasi itu akan dibawa ke tempat tujuan termasuk juga jaminan kualitas dari pelayanan pengiriman data. Lapisan ini pula memilih fasilitas pengiriman yang sebagaimana yang dikehendaki.

5. Lapisan Session

Lapisan ini berfungsi menentukan kapan dimulai dan kapan diakhirinya suatu babak atau session komunikasi atau koneksi. Suatu session akan dimulai jika session sebelumnya telah selesai. Melihat data yang sudah dikirim dan diterima oleh proses.

(14)

6. Lapisan Presentation

Lapisan ini mendefinisikan bagaimana aplikasi dapat memasuki jaringan dan mengatur supaya data yang dipertukarkan atau dikirim ke lapisan aplikasi atau pemakai akhir dapat dimengerti bentuknya.

Dalam lapisan ini, peralatan atau sistem yang menggunakan format data yang berlainan dapat saling berkomunikasi. Lapisan ini juga menyediakan enkripsi ataupun kompresi data jika diperlukan.

7. Lapisan Application

Lapisan ini berfungsi mengelola interaksi antara program dan pemakai.

Lapisan ini juga menerima perintah atau input dari pemakai dan mengembalikan kode error atau pesan kesalahan kepada pemakai jika terjadi error.

2.4.2 TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)

TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol ) adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data seperti pada LAN(Local Area Network) dan WAN(Wide Area Network). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Pemodelan empat layer TCP/IP (Rafiudin, 2006).

(15)

Gambar 2.13 Lapisan TCP/IP

Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer dengan protokol yang berada di layer yang lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, maka akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi dari protokol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer dibawahnya (Listianto, 2011).

Hal yang lain juga terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer di atasnya.

(16)

Gambar 2.14 Pergerakan data dalam layer TCP/IP

TCP/IP terdiri dari 4 lapisan (layer) yang berupa sekumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapis / layer tersebut adalah :

1. Network Interface Layer

Network Interface Layer bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima data dari media fisik yang dapat berupa kabel, serat optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis, misalnya Ethernet, repeater, brigde, router, hub.

2. Internet Layer

Internet Layer bertanggung jawab dalam proses pengiriman ke alamat yang tepat.

3. Transport Layer

Transport Layer berisikan protokol-protokol yang bertangung jawab dalam mengadakan komunikasi antar dua host atau komputer. Kedua protokol tersebut adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

(17)

4. Application Layer

Application Layer merupakan tempat aplikasi-aplikasi yang menggunakan TCP/IP stack berada, contohnya antara lain SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah suatu protokol aplikasi yang merupakan sistem pengiriman message/pesan atau email, HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah suatu protokol digunakan untuk transfer halaman web dan FTP (File Transfer Protocol) adalah layanan untuk melakukan upload dan download file.

2.4.3 IP (Internet Protocol)

Internet protokol adalah memiliki 32 bit angka yang merupakan logical address. IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang memiliki IP address yang sama. Tapi setiap host, komputer atau router dapat memiliki lebih dari IP address.

Internet Protocol adala

pengalamatan dan routinghost-host di

dan dipublikasikan pada tahu beberapa waktu yang akan dating (Whindy, 2012).

2.4.4 Subnetting

Subnetting adalah proses membagi atau memecah sebuah network menjadi

beberapa network yang lebih kecil atau yang sering di sebut subnet. Dengan subnetting, pengguna dapat menentukan jumlah host yang akan digunakan di dalam jaringan. Bila pengguna hanya punya 5 host, tapi subnetmask kita tidak kita set sesuai dengan jumlah host, maka paket data yang masuk ke jaringan akan dibroadcast ke seluruh alamat IP (host), walaupun host itu pada kenyataannya tidak pernah ada. Oleh karena itu, maka kita perlu menggunakan subnetting untuk mengefisiensikan penggunaan bandwitdh jaringan (Rafiudin, 2006).

(18)

1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.

2. Optimasi kerja jaringan

3. Peyederhanaan pengelolaan jaringan

2.4.5 Gateway

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu

jaringan

protokol

dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda (Sofyan, 2009).

2.5 Sejarah Mikrotik

Mikrotik RouterOS™ adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk network router. Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully yang berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di sekitar tahun 1995. Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia).

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia (Herlambang, 2009).

(19)

Mikrotik merupakan sistem operasi linux base yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Mikrotik dapat dilihat seperti Winbox. Winbox merupakan perangkat lunak untuk me-remote mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface) sehingga user dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan dengan mudah, efektif, dan efisien Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard PC (Personal Computer) (Ari Sujarwo, 2009).

PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya sebagai gateway dan manajemen bandwidth. Untuk keperluan beban yang besar disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai (Kustanto, 2008).

2.5.2 Jenis Mikrotik

Jenis-jenis mikrotik yang tersedia adalah sebagai berikut :

1. Mikrotik Router OS adalah versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. Untuk dapat menggunakannya secara full time, harus membeli licensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.

2. Build In Hardware Mikrotik, merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam router board yang di dalamnya sudah terinstal Mikrokik Router OS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam board mikrotik (Aziz dan Herlambang, 2009).

(20)

Gambar 2.15 Mikrotik Router Board 2.5.3 Mikrotik sebagai Firewall

Firewall berfungsi menjaga keamanan jaringan dari ancaman pihak lain yang tidak berwenang. Mengubah, merusak, atau menyebarkan data-data penting perusahaan merupakan contoh ancaman yang harus dicegah.

Firewall beroperasi menggunakan aturan tertentu. aturan inilah yang

menentukan kondisi ekspresi yang memberitahu router tentang apa yang harus dilakukan router terhadap paket IP yang melewatinya. Setiap aturan disusun atas kondisi dan aksi yang akan dilakukan. Ketika ada paket IP lewat, firewall akan mencocokkannya dengan kondisi yang telah dibuat kemudian menentukan aksi apa yang akan dilakukan router sesuai dengan kondisi tersebut (Rafiudin, 2006).

Selain sebagai gateway, mikrotik juga dipadukan dengan kemampuan firewall untuk mencegah hal-hal yang menggangu dari pihak lain, mengingat begitu banyaknya aplikasi yang dijalankan oleh pengguna jaringan. Ada aplikasi yang berjalan normal, tetapi ada juga aplikasi yang bersifat mengganggu kinerja jaringan. Sebagai contoh, paket broadcast yang dilakukan oleh virus dan paket berlebihan yang sering disebut sebagai flooding.

Paket dengan ukuran kecil memang tidak mengganggu koneksi jaringan. Namun, jika paket yang kecil tersebut dalam jumlah banyak, hal ini bisa menurunkan kinerja jaringan (down). Maka disinilah pentingnya memakai firewall untuk menghindari insiden jaringan yang bersifat negative (Herlambang, 2009).

Pada sistem operasi Mikrotik, firewall sudah termasuk paket Mikrotik RouterOS yang di dalam direktori firewall sendiri terdapat 6 direktori:

1. Mangle, untuk menandai paket dengan suatu tanda khusus sebagai indentitas paket tersebut.

(21)

3. Connection, untuk mengetahui informasi dari suatu koneksi yang aktif, seperti IP address asal dan tujuan beserta port yang digunakan, jenis protokol yang dipakai. 4. Address-list, untuk mendefinisikan IP address ke dalam group tertentu. Service

port, untuk mengaktifkan dan mengubah nomor port aplikasi.

5. Filter, untuk menyaring paket yang masuk atau melewati router. Router akan

meneruskannya jika paket diizinkan lewat, dan sebaliknya.

6. Export, untuk menyimpan/backup semua konfigurasi di dalam direktori firewall.

2.5.4 Network Address Translator (NAT)

Untuk memecahkan persoalan alamat ini, para desainer internet mencadangkan suatu bagian dari ruang alamat IP dan menamai ruang ini sebagai ruang alamat pribadi. Suatu alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak pernah diberikan sebagai alamat umum. Alamat IP di dalam ruang alamat pribadi dikenal sebagai alamat pribadi. Dengan memakai alamat IP pribadi, kita dapat memberikan proteksi dari para hacker jaringan(Fajar Gunawan, 2009).

Karena alamat IP pada ruang alamat pribadi tidak akan pernah diberikan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) sebagai alamat umum, maka route di dalam internet router untuk alamat pribadi takkan pernah ada. Alamat pribadi tidak dapat dijangkau di dalam internet. Oleh karena itu, saat memakai alamat IP pribadi, kita membutuhkan beberapa tipe proxy atau server untuk mengonversi sejumlah alamat IP pribadi pada jaringan lokal kita menjadi alamat IP umum yang dapat di-routed (Herlambang, 2009).

(22)

Pilihan lain adalah menerjemahkan alamat pribadi menjadi alamat umum yang valid dengan network address translator (NAT) sebelum dikirimkan di internet. Dukungan bagi NAT untuk menerjemahkan alamat umum dan alamat pribadi memungkinkan terjadinya koneksi jaringan-jaringan kantor-rumah atau kantor yang kecil ke internet.

Sebuah NAT menyembunyikan alamat-alamat IP yang dikelola secara internal dari jaringan-jaringan eksternal dengan menerjemahkan alamat internal pribadi menjadi alamat eksternal umum. Hal ini mengurangi biaya registrasi alamat IP dengan cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal. Hal ini juga menyembunyikan struktur jaringan internal, mengurangi resiko penolakan serangan layanan terhadap sistem internal (Rafiudin, 2006).

2.6Sejarah M0n0wall

Buechler Chris menyatakan

m0n0wall adalah proyek yang ditujukan untuk menciptakan firewall, lengkap paket perangkat lunak, bila digunakan bersama dengan PC, menyediakan semua fitur penting dari kotak firewall komersial (termasuk kemudahan penggunaan) di sebagian kecil dari harga (software gratis).

m0n0wall didasarkan pada versi awal dari FreeBSD, bersama dengan web server

(Chris, 2008).

Bisa dikatakan ringan karena untuk menjalankannya tidak memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi atau dapat dijalankan di PC (PII/PIII), hal ini akan sangat membantu mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun firewall. Meskipun demikian m0n0wall sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan firewall untuk jaringan skala menengah ke bawah. Untuk konfigurasi dan administrasinya tidaklah terlalu menyulitkan karena bisa dilakukan melalui Web jadi tidak perlu

berurusan denganbooting untuk mengatur interface

(23)

Setelah sebelas bulan pembangunan, versi 1,33 dari FreeBSD berbasis m0n0wall distribusi firewall telah dirilis. Menurut pengembang Manuel Kasper,

m0n0wall 1,33 mencakup beberapa perbaikan dari versi sebelumnya dan

kemungkinan akan menjadi versi terakhir yang menggunakan FreeBSD 6.4.

Dengan fitur yang sedemikian lengkap m0n0wall dapat menjadi solusi yang cepat untuk membangun firewall karena proses instalasinya yang tidak memakan waktu lama, menghemat biaya dan relatif aman.

Salah satu fungsi router adalah memberikan hak akses pada client, dan kali ini saya mencoba menuliskan hasil dari implementasi menggunakan router m0n0wall, yaitu bagaimana melakukan setting di Ruler Firewall m0n0wall untuk mengatur hak akses client dalam mengakses Internet (Chris, 2006).

2.6.1 Fitur-Fitur M0n0wall

Fitur yang ditawarkan cukup lengkap dan sudah memenuhi kebutuhan untuk dioperasikan sebagai firewall ataupun router untuk internet connection sharing.

Menu Console Setup digunakan untuk konfigurasi dasar sistem, dimana terdapat lima menu yang masing-masing mempunyai fungsi seperti berikut:

Interface: assign network ports, menu ini digunakan untuk mendefinisikan

ethernet card(NIC) yang digunakan.

Set up LAN IP address, digunakan untuk men-seting IP address ethernet card yang terhubung ke jaringan Local area network.

Reset webGUI password, ini digunakan untuk mereset password webGUI user

admin ke password default yaitu mono, menu ini berguna jika kita lupa

password user admin.

Reset to factory defaults, untuk mengembalikan ke konfigurasi awal seperti ketika baru menginstall.

Reboot system, untuk merestart system.

Ping host, untuk melakukan

Gambar

Gambar 2.1 Jaringan LAN
Gambar 2.2 Jaringan MAN
Gambar 2.3 Jaringan WAN
Gambar 2.4 Kabel Coaxial
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil review jurnal dan beberapa teori, peneliti berpendapat bahwa hubungan antara control diri dan tingkat agresifitas pada remaja sangat signifikan, hal

Dengan kata lain masalahnya terletak pada cara bagaiman guru IPS dapat menyajikan materi dengan menggunakan gaya belajar yang sesuai dengan siswa sehingga siswa

mudharabah dan pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah Tujuan dari Penelitian ini Hasil penelitian penelitian

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kebijakan manajemen terhadap solidaritas hubungan kerja antar karyawan dan dimensi mana yang pengaruhnya paling

[r]

Berdasarkan hal tersebut, penulis akan melakukan pengujian karakteristik cooling pads berbahan sumbu kompor dengan variasi ducting berbentuk balok dan silinder pada transmisi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif jenis deskriptif kualitatif .Adapun lokasi penelitiannya di Sirrul Qur’an, Perak yang mengkaji tentang

Limbah sumber serat dari tebu (pucuk, bagas dan pith ) dapat digunakan sebagai komponen pakan ternak bila disertai beberapa perlakuan untuk menaikkan kecernaan dan konsumsi