• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu D"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU SONOSARI DESA SEKETI

KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

Oleh :

Sutik Sumarniningsih,S.ST

AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO

(2)

RINGKASAN

Masalah gizi khususnya gizi kurang pada hakikatnya adalah masalah masyarakat dan penyebabnya dipengaruhi oleh berbagai factor yang terkait satu dengan lainnya yang muncul karena masalah pokok yaitu kemiskinan, kurang pendidikan dan kurang keterampilan dari masyarakat.

Rendahnya tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman ibu yang terbatas terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita akan mempengaruhi pola pemenuhan gizi balita sehingga penerapan pola konsumsi makan belum sehat dan seimbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghubungkan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009.

Metode penelitian ini adalah analitik yang menggunakan rancang bangun cross sectional. Metode sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 27 responden.

Data dianalisa menggunakan uji statistic korelasi spearman rank dengan (83,3%) berpendidikan dasar dan status gizinya sedang sebanyak 10 responden dengan hasil perhitungan yaitu rz hitung (0,531) > rz table (0,392) yang artinya bahwa

H1 diterima yaitu ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi

balita

Dengan meningkatkan pendidikan dan penyuluhan gizi penting sekali peranannya dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat khususnya perbaikan gizi bayi dan anak-anak balita serta diharapkan dapat mengurangi angka kejadian gizi kurang pada balita.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN dan ISTILAH ... xiii

(4)

1.4.3 Bagi Tempat Peneliti . ... 5

1.4.4 Bagi Responden ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Konsep Dasar Pendidikan ... 6

2.1.1 Sosiologi Ilmu Pendidikan . ... 6

2.1.2 Definisi Pendidikan . ... 6

2.1.3 Istilah yang Berhubungan dengan Pendidikan . ... 8

2.1.4 Tingkat Pendidikan . ... 9

2.1.5 Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan ... ... 11

2.2. Konsep Dasar Ibu ... 12

2.2.1 Pengertian Ibu . ... 12

2.2.2 Fungsi dan Tugas Ibu . ... 13

2.3. Konsep Dasar Status Gizi Balita ... 14

2.3.1 Istilah yang Berhubungan dengan Status Gizi . ... 14

2.3.2 Definisi Status Gizi . ... 16

2.3.3 Penilaian Status Gizi . ... 16

2.3.4 Klasifikasi Status Gizi . ... 18

2.3.5 Pengukuran Antropometri pada Balita . ... 20

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi . ... 28

2.3.6 Angka Kecukupan Gizi . ... 33

2.4. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Status Gizi ... 35

2.5. Kerangka Konseptual . ... 37

(5)

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 40

3.3. Variabel dan Definisi Operasional ... 42

(6)

4.2 Hasil Penelitian . ... 53

4.2.1 Karakteristik Ibu . ... 53

4.2.2.Karakteristik Status Gizi Balita . ... 55

BAB 5 PEMBAHASAN . ... 58

5.1 Tingkat Pendidikan Ibu . ... 58

5.2 Status Gizi Balita . ... 61

5.3 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita .... 62

BAB 6 SIMPULAN dan SARAN . ... 64

6.1 Simpulan ... ... 64

6.2 Saran ... ... 64 DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

2.1 Klasifikasi Status Gizi Menurut Gomez ………... 19

2.2 Klasifikasi Status Gizi Menurut Waterlow ………... 19

2.3 Klasifikasi Status Gizi Menurut Wellcome Trust ………. 19

2.4 Klasifikasi Status Gizi Menurut WHO ………. 19

2.5 Klasifikasi Status Gizi Menurut Harvard Standar ……… 20

2.6 Status Gizi Berdasarkan Indeks Antropometri ……… 24

2.7 Angka Kecukupan Gizi ……… 35

3.1 Definisi Opersional Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Sonosari Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 ………..…. 43

3.2 Kisi-kisi Kuisioner Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 …...… 45

3.3 Kisi-kisi lembar observasi Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 …...… 45

4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur ibu di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 ………..………...… 55

4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan ibu di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo KabupatenSidoarjo tahun 2009 ………..………...… 55

4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis pekerjaan ibu di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 ………..………...…… 56

4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan suami di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 ………..………....… 56

(8)

4.6 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten

Sidoarjo tahun 2009 ………..………...… 57 4.7 Distribusi frekuensi berdasarkan umur balita di Posyandu

Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten

Sidoarjo tahun 2009 ………..………...… 57 4.8 Distribusi frekuensi berdasarkan BB balita bulan ini di Posyandu

Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten

Sidoarjo tahun 2009 ………..………...… 58 4.9 Distribusi frekuensi berdasarkan status gizi balita di Posyandu

Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten

Sidoarjo tahun 2009 ………..………...… 58 4.10 Distribusi frekuensi berdasarkan Hubungan antara Tingkat

Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten

(9)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Timbangan Dacin …...25 2.2 Kerangka Konseptual Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu

Dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Sonosari Desa Seketi

Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 ……….………37 3.1 Kerangka Kerja Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan

Status Gizi Balita Di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Institusi Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Pengantar Informed Concent

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Concent) Lampiran 5 Lembar Kuisioner Karakteristik Ibu

Lampiran 6 Lembar Observasi Karakteristik Status Gizi Balita Lampiran 7 Tabel Tabulasi

Lampiran 8 Perhitungan Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U Persen terhadap Median

Lampiran 9 Perhitungan Statistik Korelasi Spearman Rank

Lampiran 10 Baku Antropometri WHO NCHS (Persen terhadap Median) BB Menurut Umur Anak Usia 0-60 Bulan

(11)

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN dan ISTILAH Amd.Keb : Ahlimadya Kebidanan

BB : Berat Badan

BPN : Badan Pendidikan Nasional BPS : Badan Pusat Statistik

Depkes RI : Departeman Kesehatan Republik Indonesia KB : Keluarga Berencana

KEP : Kurang Energi Protein

Kg : Kilogram

(12)

NCHS : National Center for Haelth Statistics MTs : Madrasah Tsanawiyah

NIK : Nomor Induk Karyawan NIM : Nomor Induk Mahasiswa PCM : Protein Calori Malnutrition PT : Perguruan Tinggi

RDA : Recommended Dietary Allowances RE : Retinol Ekivalen

S.ST : Sarjana Saint Terapan SD : Standar Deviasi SD : Sekolah Dasar

SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan SMP : Sekolah Menengah Pertama TB : Tinggi Badan

U : Umur

UU : Undang-undang

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di negara berkembang, kesakitan dan kematian anak pada umur 1-4 tahun banyak dipengaruhi oleh keadaan gizi. Pengaruh keadaan gizi pada umur itu lebih besar daripada umur kurang dari satu tahun. Dengan demikian, angka kesakitan dan kematian pada periode ini dapat dijadikan informasi yang berguna mengenai keadaan kurang gizi dimasyarakat (I Dewa Nyoman, 2001 : 184).

Anak umur 1-4 tahun merupakan periode ketika seorang anak tumbuh dengan cepat sehingga kebutuhan akan zat-zat gizi juga meningkat. Menurut Laerell (1987) keadaan kurang gizi yang sering dihubungkan dengan masa ini adalah kurang energy protein (KEP) dan kekurangan vitamin A, keadaan defisiensi ini dapat menimbulkan kematian pada periode umur ini. Anemia karena kekurangan zat besi sering juga terjadi pada periode umur ini akibat infeksi penyakit dan gizi yang meningkat (I Dewa Nyoman, 2001 : 184)

Gizi merupakan salah satu factor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Keadaan ini seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut (F.G. Winarno, 1995 : 19). Gizi balita adalah salah satu landasan penting bagi tercapainya tingkat kesehatan yang optimal untuk anak dibawah usia lima tahun (Benny Soegianto, 2003 : 2).

(14)

kurang muncul karena masalah pokok yaitu kemiskinan, kurang pendidikan dan kurang keterampilan dari masyarakat (Achmad Djaeni, 1999 : 87).

Pengetahuan ibu tentang makanan yang mengandung gizi, memilih makanan yang sehat, menghindari makanan yang sudah banyak diproses sangat diperlukan guna mencegah adanya gangguan status gizi (gizi lebih/gizi kurang) (Achmad Djaeni, 1999 : 87). Pengalamam ibu yang kurang disebabkan oleh pendidikan yang rendah. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu diperlukan pendidikan kesehatan dengan melalui komunikasi ataupun dinamika kelompok (Notoatmodjo, 2003 : 198).

Tahun 2005 diketahui bahwa presentasi balita yang bergizi baik/normal sebesar 68,48%, jumlah balita yang bergizi kurang 19,24%, sedangkan untuk balita gizi buruk 8,80% dan 3,48% gizi lebih. Presentase ini meningkat dari tahun 2003 (BPS, 2005).

Pada study pendahuluan yang dilakukan di Desa Seketi, balita yang mengikuti Posyandu Sonosari sebanyak 24 dari 57 balita (42,1%) dengan prevalensi balita yang status gizi baik sebanyak 4 balita (16,7%), status gizi sedang berjumlah 12 (50%), status gizi kurang 3 (12,5%) dan status gizi buruk ada 3 balita (12,5%). Prevalensi pendidikan ibu balita yang berpendidikan rendah (tamat SD dan SMP) sebanyak 16 ibu (66,7%), pendidikan menengah (tamat SMA) 8 berjumlah 8 ibu (33,3%), sedangkan yang pendidikannya tinggi (tamat PT/akademik) tidak ada.

(15)

kurang baik sehingga berpotensi menimbulkan malnutrisi (Suhardjo, 1999 : 60).

Secara umum anak-anak Indonesia lebih sulit, banyak memilih dan menuntut dalam hal makanan dari anak-anak Negara maju. Mereka menghindari makanan yang justru dianggap penting bagi gizi yaitu sayur-sayuran. Hal ini karena kurangnya penanaman pengertian gizi yang belum efektif dilakukan. Karena itu, pendidikan dan penyuluhan gizi penting sekali peranannya dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat, khususnya perbaikan gizi bayi dan anak-anak balita (F.G. Winarno, 1995 : 23).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil dan mengadakan penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009.

1.2Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu :

1. Apakah tingkat pendidikan ibu mempengaruhi status gizi balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009?

(16)

1.2.2 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang timbul, maka peneliti hanya membatasi masalah yaitu hanya meniliti apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balonbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pendidikan ibu balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009. 2. Mengidentifikasi status gizi balita di Posyandu Desa Seketi

Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009.

3. Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di Posyandu Sonosari Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2009.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

(17)

1.4.2 Bagi Pendidikan

Sebagai bahan pustaka yang berguna bagi para pembaca khususnya keluarga besar AKBID Mitra Sehat Sidoarjo dengan tujuan menambah wawasan dalam bidang status gizi balita.

1.4.3 Bagi Instansi Penelitian

Memberikan informasi dan masukan tentang bagaimana cara meningkatkan pengetahuan ibu pada balita dalam rangka meningkatkan status gizi balita khususnya ditinjau dari aspek pendidikan ibu.

1.4.4 Bagi Responden

Referensi

Dokumen terkait

SMK YPUI Parung mengakui bahwa pengetahuan tentang manajemen itu penting. Baik itu berupa pengetahuan tentang manajemen pemasaran terkait bagaimana agar produk jasa yang ditawarkan

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hanafiah (2014) bahwa pemberian pupuk bio-slurry dengan waktu yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa jurusan kependidikan Universitas Negeri Semarang

payudara T47D dengan perlakuan ekstrak etanol daun lavender. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. Viabilitas sel kanker payudara T47D dengan perlakuan ekstak etanol daun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1)variabel jiwa kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha(r hitung =0,404;sig.=0,000<

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes soal dan sebuah angket. Tes yang dipergunakan berupa tes uraian yang berjumlah 7 soal, bertujuan

Hasil penelitian menjelaskan, berdasarkan data sejarah dan bukti-bukti arkeologi, Tidore berkembang sebagai pusat kekuasaan dengan ciri sebagai kota kesultanan,

Skrlpsi dengan judul "Krcativitas Guru PAI Dalam Penggunaan Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pematraman Materi Pada Peserta Didik Di SMPN I Ngantu" yang