• Tidak ada hasil yang ditemukan

(KONTRAK) PELAKSANAAN PEKERJAAN SURAT PERJANJIAN. JUMLAH BTAYAAITLAT KONTRAK SEBE sar Rp , 000,000,-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "(KONTRAK) PELAKSANAAN PEKERJAAN SURAT PERJANJIAN. JUMLAH BTAYAAITLAT KONTRAK SEBE sar Rp , 000,000,-"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERJANJIAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN (KONTRAK)

PROGRAM HIBAH GENE R,4L

E D

UCATION 2016

NOMOR :

021 .20

lB2lS

PPK-P

HGE

I 20 L 6

TANGGAL

:

21 SEPTEMBER 2016

ANTARA

Direktorat pembetajaran

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaa Kementerian Riset Teknorogi dan pendidikan Tinggi s

DENGAN

Universitas Muhammadiyah Surabaya

(2)

SURAT PERJANJIAN PELAKSAIIA AN PEKERJAAN (KONTRAK)

PROGRAM HIBAH GENERAL EDUCATION 2016

Nomor Tanggal

02 I .20 tBz I SPPK-PHG Et 20 I 6

2l

September 2016

Pada hari

ini,

Rabu tanggal Dua Puluh

Satu

bulan September tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang bertanda tangan

di

bawah ini:

dalam

hal ini

bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan pendidikan Tinggi, Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut sebahgai

PIHAK KESATU

I

Nama NIP Jabatan

Alamat

II

Nama

NIDN

Jabatan

Alamat

Afriyudianto

197604262010t21002 Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembelaj aran

D irektorat Jenderal Pembe laj aran dan Kemahasi swaan Gedung

D,LantaiT

Jalan Jenderal Sudirman pintu

I

Senayan, Jakarta 10270

Sukadiono 07 18126802 Rektor

Universitas Muhammadiyah Surabaya Jalan Sutorejo 59 Surabaya

dalam

hal ini

bertindak

untuk

dan atas

nama

Universitas Muhammadiyah Surab aya yang selanjutnya disebut sebagai

PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan

PIHAK KEDUA

menyatakan sepakat untuk mengikat

diri

dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut

di

bawah ini.

(3)

Pasal I

TUGAS

DAN LINGKUP PEKERJAAN

(l) PIHAK KESATU memberi tugas

kepada

pIHAK KEDUA, dan pIFtAK KEDUA

menerima tugas tersebut,

yaitu

untuk melaksanakan pekerjaan Program Hibah General Education Tahun 2016.

(2)

PIHAK KEDUA

bertanggung

jawab

penuh atas pelaksanaan administrasi, penggunaan dana dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Ayat

(l).

Pasal 2

DASAR

PELAKSANAAN PEKERJAAN

(l)

Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

I Ayat (l)

dilaksanakan

oleh pIHAK KEDUA

dengan berpedoman kepada dokumen-dokumen dan ketentuan-ketentuan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Pelaksanaan pekerjaan ini.

(2) Dasar kesepakatan pengikatan

diri

antara

PIHAK KESATU dan pIHAK KEDUA

sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Surat Perjanjian Pelaksanaan

pekerjaan ini

antara lain:

a'

Surat Keputusan (SK) Kuasa Pengguna Anggaran Nomor

lgz/BllsK/zol6

tanggal Z0 September 2016 tentang Pemberian Bantuan Kepada Perguruan Tinggi penyelanggara Program Hibah General Education;

b' Daftar lsian

Pelaksanaan

Anggaran (DIPA)

Satuan

Kerja Direktorat

Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan pendidikan

Tinggi

Tahun Anggaran 2016

Nomor

SP

DIPA-

042.04.1.40017012016 tanggal 07 Desember 2015 berikut revisinya.

c'

Semua Ketentuan dan Peraturan Administrasi, Teknis dan Keuangan yang tercantum dalam:

l'

Peraturan Pemerintah

Republik

Indonesia

Nomor 48 Tahun 200g

tentang Pendanaan pendidikan;

2'

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

4

Tahun 2015 tentang perubahan Keempat

Atas

Peraturan Presiden

Nomor 54

Tahun

2010

tentang pengadaan Barang/Jasa pemerintah;

3'

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor

42

Tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.

(4)

NILAI KONTRAK PEKERJAAN

Nilai kontrak pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal I Ayat ( I ) sebesar Rp.l 10,000,000,- (Seratus

Sepuluh Juta Rupiah) yang

dibebankan

kepada DIPA Direktorat

Jenderal Pembelajaran

dan

Kemahasiswaan, Kementerian Riset

Teknologi dan

Pendidikan Tinggi Nomor SP

DIPA-

042.04.1.40017012016 tanggal 07 Desember2015.

Pasal 5

PEMBAYARAN KONTRAK PEKERJAAN

(l)

Pembayaran dana bantuan sebagaimana dimaksud pada Pasal

I

Ayat

(l),

akan dibayarkan setelah Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan

ini

ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dilakukan secara 2 (dua) tahap/termin:

a.

Termin

I

(Pertama) sebesar 80% dari

nilai

kontrak pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal

4 yaitu

g0%

x

Rp.110,000,000,-

:

Rp.gg,000,000,- dibayarkan setelah penandatan ganan S urat P erj anj i an pelaksanaan pekerj aan

b.

Termin

ll

(Kedua) sebesar 20o/o dari

nilai

kontrak pekerjaan sebagaimana dimaksud;

pada Pasal

4 yaitu

20oh

x

Rp.I 10,000,000,-

:

Rp.22,000,000,- dibayarkan setelah

PIHAK KEDUA

menyampaikan laporan akhir pelaksanaan pekerjaan dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil pekerjaan.

(2) Danapelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal

I

Ayat (l ), dibayarkan atas nama Institusi/Lembaga Perguruan Tinggi berikut :

Lembaga/lnstansi Alamat Instansi NPWP

Nama Bank

Atas Nama Rekening Nomor Rekening

Universitas Muhammadiyah Surabaya Jalan Sutorejo 59 Surabaya

0t.497 .252.s-619.000 Bank Jatim

Universitas Muhammadiyah Surabaya 032t007406

(3) Keterlambatan pembayaran sebagaimana dimaksud pada Ayat

(l)

dan Ayat

(2)tidak

dapat dijadikan alasan penundaan pelaksanaan program dimaksud.

(4) Kelancaran pembayaran dana sebagaimana dimaksud Pasal 5 ini sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah khususnya dalam bidang keuangan.

(5)

Pasal 6

HAK DAN KEWAJIBAN

(l)

Hak dan Kewajiban

PIHAK

KESATU sebagai berikut:

a. PIHAK

KESATU berhak menetapkan nilai kontrak pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal

I

Ayat

(l);

b. PIHAK KESATU

berhak memberikan teguran kepada

PIHAK KEDUA,

baik secara

lisan maupun

tertulis,

apabila dalam pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan biaya pelaksanaan tidak sesuai dengan kesepakatan;

c. PIHAK KESATU

berhak menerima laporan penggunaan

biaya

pelaksanaan dan laporan perkembangan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal I Ayat

(l)

dari

PIHAK KEDUA;

d' PIHAK KESATU berkewajiban membayarkan biaya

pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal

I

Ayat

(l)

kepada

PIHAK KEDUA

sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan

nilai

kontrak pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 dan pembayaran kontrak pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 5;

e' PIHAK KESATU

berkewajiban melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal

I Ayat (l)

dan melaksanakan program tindak lanjut atas hasil pemantauan dan evaluasi.

(2) Hak dan Kewajiban

pIHAK KEDUA

sebagai berikut:

a' PIHAK KEDUA

berhak mengelola biaya pelaksanaan sesuai dengan peruntukan yang disepakati;

b' PIHAK KEDUA

berkewajiban menjamin keterlaksanaan dan keberhasilan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal

I

Ayat

(l)

sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

c' PIHAK KEDUA

berkewajiban melaksanakan pekerjaan

program

sebagaimana dimaksud pada Pasal I Ayat (

l)

sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama antara Kedua Belah pihak;

d. PIHAK KEDUA berkewajiban

mempertanggungjawabkan

penggunaan

biaya pelaksanaan sesuai dengan aturan yang berlaku dan ketentuan lain yang diatur dalam Surat Perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini;

e' PIHAK KEDUA

berkewajiban menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab

Mutlak

(SPTJM) yang merupakan satu kesatuan serta bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini;

f'

PIHAK

KEDUA

berkewajiban memperhatikan dan mematuhiteguran/peringatan yang disampaikan oleh

pIHAK

KESATU baik secara lisan maupun tertulis;

g' PIHAK KEDUA

berkewajiban mengkonsultasikan kepada

PIHAK

KESATU apabila

terjadi

perubahan

pekerjaan dan atau penggunaan biaya

pelaksanaan

(6)

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D,

Lt.

7, Jl. Jendral Sudirman, Pintu

I

Senayan Jakarta 10270

fpri yautam a@,ristekdi kti.eo, i d E-mail

subject: Laporan

Akhir

PHGE

Pasal 7

KEADAAN MEMAKS A

(FORCE

MAJEURD

(l)

Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa seperti bencana alam (gempa bumi, tanah longsor dan banjir), kebakaran, perang, dan huru-hara, pemberontakan, pemogokan

dan

epidemi,

yang

masing-masing mempunyai

akibat

langsung sehingga penyelesaian pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud

Pasal I Ayat (l)

Surat Perj anj ian Pelaksanaan Pekerjaan ini tertunda.

(2)

Dalam hal

keadaan memaksa

PIHAK KEDUA

harus memberitahukan secara tertulis kepada

PIHAK

KESATU selambat-lambatnya dalam waktu 7 (Tujuh) hari sejak terjadinya keadaan memaksa

disertai bukti-bukti yang

sah, demikian

juga

pada

waktu

keadaan memaksa berakhir.

(3) Atas pemberitahuan

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU

secara tertulis dapat menyetujui atau

menolak

keadaan memaksa dimaksud dalam

jangka waktu 3 x 24 jam

sejak diterimanya pemberitahuan dari

PIHAK

KEDUA.

(4) Dalam hal selama kurun waktu 3

x

24

jam

sejak diterimanya pemberitahuan dari

PIHAK KEDUA

kepada

PIHAK KESATU

tentang keadaan memaksa sebagaimana dimaksud keadaan memaksa tersebut;ayat

(l) PIHAK KESATU tidak

memberi jawaban, maka

PIHAK

KESATU dianggap menyetujui keadaan memaksa tersebut.

(5) Selama

force

majeure sebagaimana dimaksud ayat

(l) PIHAK KESATU

dan

PIHAK

kewajiban yang dibebankan kepadanya.

KEDUA

dibebaskan dari kewajiban

-

kewajiban

yang dibebankan kepadanya.

Pasal 8

SANKSI DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN

(l) PIHAK KESATU

mempunyai kewenangan untuk menunda, mengurangi

nilai

dana atau memutuskan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini dalam hal kinerja PIHAK

KEDUA

tidak memenuhi

kriteriayangtelah

ditetapkan oleh

PIHAK

KESATU.

(2) Apabila

PIHAK KEDUA tidak

melaksanakan kewajiban sesuai yang telah ditetapkan, maka

PIHAK KEDUA wajib

mengembalikan dana yang telah diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(7)

(3) PIHAK KESATU berhak memutuskan perjanjian secara sepihak dalam hal:

a.

Dalam satu minggu terhitung tanggal Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini tidak atau belum mulai melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal

l;

b.

Secara langsung atau

tidak

langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan ini;

c.

Memberikan keterangan

tidak

benar yang merugikan atau dapat merugikan

PIHAK

KESATU, sehubungan dengan pekerjaan ini;

d. PIHAK KEDUA

melanggar ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh KEDUA

BELAH PIHAK

dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan pekerjaan ini.

(4) Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA harus

menyerahkan kepada

PIHAK KESATU

segala

arsip,

perhitungan- perhitungan dan keterangan-keterangan lainnya yang berhubungan dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini.

(5)

Apabila terjadi

keterlambatan

dalam

pelaksanaan pekerjaan,

maka PIHAK KEDUA

dikenakan denda sebesar

l/1000

(satu per seribu) per

hari dari nilai

kontrak, setinggi- tingginya 5% (lima persen) dari nilai kontrak ini.

Pasal 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(l)

Dalam hal

terjadi

perselisihan antara

PIHAK KESATU

dan

pIHAK KEDUA,

sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah;

(2)

Jika

penyelesaian sebagaimana dimaksud pada

Ayat (l) tidak

dapat dipenuhi, maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan Negeri

Pasal

l0

DOMISILI /TEMPAT KEDUDUKAN

Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan Surat Perjanjian Pelaksanaan pekerjaan ini, pIFIAK KESATU dan

PIHAK KEDUA

telah sepakat memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta pusat.

Pasal I I

BEA METERAI DAN PAJAK

Bea meterai dan pajak serta biaya lain yang

timbul

berkenaan disepakatinya Surat perjanjian

(8)

DOKUMEN PEKERJAAN

PIHAK KEDUA

berkewajiban menyusun, menyimpan dan menyediakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang

meliputi

dokumen substansi maupun dokumen administrasi dan atau keuangan secara baik dan benar yang memungkinkan

PIHAK

KESATU mendapatkan informasi setiap saat dalam rangka pemenuhan berbagai kepentingan termasuk audit teknis oleh pihak dan atau instansi yang berwenang.

Pasal 13

LAIN.LAIN

Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan

ini

atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh

PIHAK

KESATU dan

PIHAK KEDUA

akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambah an (Addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Pelaksanaan pekerjaan ini.

Pasal

l4

PENUTUP

(l)

Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan

ini

dinyatakan berlaku sejak ditanda tangani oleh Kedua Belah Pihak;

(2)

Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan

ini

disusun dalam rangkap

3 (tiga)

bermeterai cukup dan masing-masing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama;

(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan

ini

ditentukan oleh Kedua Belah Pihak secara musyawarah.

(9)

PIHAK KESATU

Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembel aj aran

Afriyudianto

NrP. I 9760 4262010121002

PIHAK KEDUA

Rektor

Un ivers itas Muhammadiyah Surabaya

Sukadiono

NIDN.

0718t26802

Mengesahkan, Kuasa Pengguna Anggaran

D irektorat Jenderal Pem belaj aran dan Kemahasiswaan

Sutrisna Wibawa

NIP.

19590901 t98601 1002

Referensi

Dokumen terkait

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang diperlukan untuk membuat program penjualan.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah meliputi bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (pertumbuhan PDRB), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU)

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cacat pada kulit kambing post mortem yang terbanyak adalah cacat irisan dan cacat penyakit kulit (± 60%) dan cacat flek darah paling sedikit

34 Maklumat berikut diperoleh daripada Kedai Runcit Jihah yang menyimpan rekod perakaunan tidak mengikut sistem catatan bergu pada 31 Disember 2009... 36 Encik Zakirin

Mengunjungi tempat-tempat keramat (mis : batu pinabetengan ) dengan memohon berkat. Berbakti kepada orang suci yang dianggap sakti. Mengaadakan upacara-upacara khusus untuk

Indikasi arahan peraturan zonasi untuk sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (3) huruf b ditetapkan dengan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk

Saat larva telah mencapai PL10, maka pemanenan sudah dapat dilakukan, namun ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu tes virus terhadap larva,

Direktur yang lebih sering keluar untuk melakukan kunjungan ke nasabah potensial dan perusahaan yang membutuhkan, menyerahkan semua keputusan pemberian, analisis