• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN SPAREPART PT. GALANT SERVICE SAMARINDA DENGAN METODE MOVING AVERAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN SPAREPART PT. GALANT SERVICE SAMARINDA DENGAN METODE MOVING AVERAGE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN SPAREPART PT. GALANT SERVICE SAMARINDA

DENGAN METODE MOVING AVERAGE

,

,

Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Cipta Dharma

Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Cipta Dharma

Jl. Muhamad Yamin No. 25, Kota Samarinda, 75123

,

,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart PT Galant Service Samarinda dengan Metode Moving Average. Sistem ini dapat membantu kepala bengkel dalam proses penentuan jumlah pemesanan sparepart dan membantu admin untuk meningkatkan efisiensi pelaporan kepada pimpinan. Dengan metode Moving Average nilai prediksi diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah periode tertentu, setiap kali menghilangkan nilai terlama dan menambah nilai baru.

Metode pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart PT Galant Service Samarinda dengan Metode Moving Average menggunakan langkah Intelligence, Choice, Design dan Implementation. Sistem ini menggunakan Visual Basic 2012 sebagai graphic user interface dan Microsoft Access 2007 sebagai database.

Hasil penelitian ini adalah dibuatnya sistem pendukung keputusan untuk memprediksi jumlah pemesanan sparepart di periode berikutnya berdasarkan perhitungan moving average. Setelah prediksi dihasilkan, maka sistem menampilkan keputusan untuk menunjang pelaporan sparepart kepada pimpinan perusahaan.

Kata Kunci: Sistem Penduk ung Keputusan, Moving Average.

1. PENDAHULUAN

Pengadaan sparepart merupakan kegiatan yang umum dilakukan dalam mengendalikan jumlah stok sparepart perusahaan di bidang automotive. Sparepart yang masuk akan menambah jumlah stok, sedangkan sparepart keluar akan mengurangi jumlah stok. Dengan semakin banyaknya permintaan sparepart dari customer, maka akan semakin banyak transaksi keluar dan masuknya sparepart.

Informasi yang dihasilkan akan membantu pihak pengelola dan pimpinan dalam memutuskan jumlah sparepart yang akan dipesan dan memantau jumlah sparepart yang tersedia di perusahaan.

PT. Galant Service merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan dan penjualan sparepart Air Conditioner mobil. Untuk pendataan sparepart menggunakan aplikasi pengelolaan sparepart. Admin memasukkan data sparepart, data supplier, data transaksi sparepart masuk dan data transaksi sparepart keluar. Stok sparepart sudah terhitung dengan database query. Output berupa laporan stok sparepart, laporan transaksi masuk sparepart dan laporan transaksi keluar sparepart. Laporan diserahkan kepada pimpinan untuk stok bulanan dan tahunan.

Permasalahan perusahaan adalah peramalan pemesanan barang yang kurang akurat, karena dikerjakan oleh manusia. Jelas dalam peramalan akan dihadapkan dengan ketidakpastian.

Terdapat kesulitan dalam memutuskan ketika memesan barang di saat stok dari supplier tidak tersedia dan harus melakukan pemesanan dengan sparepart serupa yang kualitasnya dibawah dari sparepart supplier utama. Demi memenuhi permintaan pelanggan, diperlukan intuisi dalam pemesanan sparepart.

Dari masalah yang pada skripsi ini akan ditambahkan suatu Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart dengan Metode Moving Average PT. Galant Service Samarinda dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 2012 dan Microsoft Access 2007 sebagai database. Dari skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam pengadaan sparepart.

2. RUANG LINGKUP PENELITIAN Permasalahan difokuskan pada:

1. Input

1.1 Data Sparepart 1.2 Data Supplier

1.3 Data Masuk Sparepart 1.4 Data Keluar Sparepart 1.5 Data Customer 2. Proses

2.1 Proses Sparepart Masuk dan Sparepart Keluar

2.2 Proses Moving Average 3. Output

3.1 Laporan Stok Sparepart

(2)

3.2 Laporan Masuk Sparepart 3.2 Laporan Keluar Sparepart 3.3 Hasil metode Moving Average

4. Kriteria Sistem Pendukung Keputusan yaitu:

Intensitas Sparepart keluar, Jumlah Stok, Merk Sparepart, Kualitas Sparepart.

5. Aplikasi ini dioperasikan pada Sistem Operasi Windows 32bit.

6. Tahap pengembangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Intelligence, Design, Choice dan Implementation.

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Penjelasan Bahan

3.1.1 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Pratiwi (2016), sistem pendukung keputusan (decision support system) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif dalam membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur.

3.1.2 Tahapan Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Pratiwi (2016), sistem pendukung keputusan secara garis besar memiliki beberapa alur/ proses seperti ditunjukkan pada gambar 2.1 untuk mendapatkan keputusan yang terbaik .

Gambar 3.1 Tahap Pengambilan Keputusan Sumber: Heny Pratiwi,2016 Buku Ajar Sistem Pendukung

Keputusan.

Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/ keputusan biasanya terdiri langkah-langkah ini:

1. Tahap Inteligence

Pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.

Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2. Tahap Design

Menemukan, mengembangkan dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.

Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intelligence meliputi proses untuk mengerti masalah, mengenali solusi dan menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan.

3. Tahap Choice

Pemilihan dari alternatif pilihan yang tersedia, mana yang akan dikerjakan.

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasi dalam proses pengambilan keputusan.

4. Tahap Implementation

Implementasi dari sistem pendukung keputusan yang telah dipilih.

Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.

3.1.3 Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan

Tujuan sistem pendukung keputusan ini terdiri dari tiga tujuan yang akan dicapai yaitu:

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantinya.

3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

3.1.4 Pengadaaan Barang dan Jasa

Menurut Hardjowijono dan Muhammad (2009), pengadaan barang dan jasa harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan yang dipraktekkan secara internasional efisiensi, efektifitas, persaingan sehat, keterbukaan, transpraransi, tidak diskriminasi dan akuntabilitas.

3.1.5 Sparepart (Suku Cadang)

Menurut Hizair (2013) pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku cadang memiliki arti alat-alat (di peralatan teknik) yang merupakan bagian dari mesin. Suku cadang memiliki pengertian yang luas, sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut: berbagai perlengkapan, onderdil dan kemudahan pencarian, keorisinilan dan keterjangkauan harganya, ketersediaan suku cadang yang dimaksud untuk memberi sinyal akan kemudahan pasca penjualan dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang yang dihasilkan pesaing.

3.1.6 Metode Moving Average

Menurut Hartanto (2013), metode moving average diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata- rata dari sejumlah periode tertentu, setiap kali menghilangkan nilai terlama dan menambah nilai baru.

Bentuk model metode moving average seperti pada

berikut:

(3)

Keterangan:

3.1.7 Mean Absolute Deviation

Menurut Heizer dan Render (2009), Mean Absolute Deviation adalah metode untuk mengevaluasi metode peramalan menggunakan jumlah dari kesalahan- kesalahan yang absolut. Mean Absolute Deviation mengukur ketepatan ramalan dengan rata-rata kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing kesalahan). Nilai dari Mean Absolute Deviation adalah:

∑ | |

Keterangan:

MAD = Mean Absolute Deviation

|e | = Kesalahan absolut

n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak 3.1.8 Mean Square Error

Menurut Heizer dan Render (2009), Mean Square Error adalah metode lain untuk mengevaluasi metode peramalan, masing-masing kesalahan dikuadratkan.

Kemudian dijumlahkan dan ditambahkan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan-kesalahan itu dikuadratkan.

Metode ini menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, tetapi kadang menghasilkan perbedaan yang besar.

Keterangan:

3.1.9 Mean Absolute Percentage Error

Menurut Stevenson dan Chuong (2014), Mean Absolute Percentage Error adalah rata-rata presentase kesalahan absolute. Mean Absolute Percentage Error dapat dihitung dengan menggunakan kesalahan absolut pada tiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata untuk periode itu. Kemudian, merata-rata kesalahan persentase absolut tersebut. Pendekatan ini berguna ketika ukuran atau besaran variabel ramalan itu penting dalam mengevaluasi ketepatan ramalan. Ini mengindikasikan seberapa besar kesalahan dalam meramal yang dibandingkan dengan nilai nyata.

∑ | |

Keterangan:

MAPE = Mean Absolute Percentage Error

|e | = Kesalahan absolut x = nilai aktual

n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Galant Service Samarinda yang beralamat di Jalan Pangeran Antasari nomor 1A, Air Putih, Kota Samarinda dimulai pada bulan Maret-April 2017.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data disini dibagi menjadi 2 macam, yaitu: studi lapangan dan studi pustaka.

1. Studi Lapangan

Merupakan metode untuk memperoleh data yang akan dipergunakan didalam peninjauan record dengan cara berpartisipasi langsung/ proaktif, metode perolehan data dengan cara studi lapangan ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

a. Wawancara

Teknik wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandasan kepada tujuan penelitian, yakni dengan mewawancarai beberapa pihak yang terlibat pada proses pengelolaan stok sparepart. Pihak yang bertanggung jawab akan diwawancarai, agar memperoleh data yang tepat.

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan melalui kelayakan terhadap objek yang ingin diteliti dan dilakukan dalam situasi khusus.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan dengan materi penelitian berdasarkan landasan teori yang ada.

3.2.3 Metode Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan

Dalam proses pengembangan sistem pendukung keputusan terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Intelligence

Pada tahap ini mengumpulkan data dari admin yang bertugas di bagian sparepart yang akan diseleksi, mengidentifikasi persyaratan yang diberikan pihak pimpinan dan menentukan kriteria-kriteria yang akan digunakan untuk menentukan perhitungan terhadap data - data pengelolaan sparepart dan akhirnya kesimpulan bagaimana cara menilai sparepart yang akan dilakukan pemesanan dengan tepat dengan menggunakan metode Moving Average.

a. Peralatan Utama

Dalam penelitian ini membutuhkan peralatan utama . Peralatan utama ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu hardware dan software. Untuk hardware yang digunakan adalah Komputer dengan spesifikasi:

Hardware yang digunakan:

1. Processor Intel Core i3-2310M, 2.10 GHz

2. Hardisk Drive 500 GB

(4)

3. Random Access Memory 4 GB

4. Video Graphics Adapter NVDIA GEFORCE ® GT 620M-1GB

Software yang digunakan:

1. Visual Basic 2012 2. Microsoft Access 2007

3. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32-bit 2. Design

Pada tahap ini menggunakan Moving Average sebagai model pengambil keputusan pengadaan sparepart pada PT.

Galant Service Samarinda. Secara manual Moving Average merupakan salah satu metode yang memiliki banyak keunggulan dan menjelaskan proses peramalan kuantitatif.

a. Desain Flowchart Program

Desain Flowchart Program menggunakan simbol - simbol berupa simbol titik terminal, simbol input/output, simbol proses, simbol garis alir, simbol penghubung, dan simbol keputusan.

b. Desain Antarmuka

Desain antarmuka yang sederhana berupa form yang berisikan tombol sistem pendukung keputusan , datagridview sparepart keluar dan data nilai moving average per sparepart.

c. Desain Tabel

Desain tabel yang diperlukan untuk membangun membangun Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart PT Galant Service Samarinda. dengan Metode Moving Average adalah:

1. Tabel Login 2. Tabel Barang 3. Tabel Jenis Barang 4. Tabel Merk Barang 5. Tabel Satuan Barang 6. Tabel Transaksi Masuk 7. Tabel Transaksi Keluar 8. Tabel Supplier

9. Tabel Bantu Barang Masuk 10. Tabel Bantu Barang Keluar 11. Tabel Kriteria

12. Tabel Subkriteria

13. Tabel Input Nomor Sistem Pendukung Keputusan 14. Tabel Input Sistem Pendukung Keputusan 15. Tabel Input Simple Moving Average d. Desain Relasi Tabel

Desain Relasi Tabel berupa field dari masing- masing tabel yang memiliki primary k ey maupun foreign k ey untuk berelasi dengan tabel yang lain, sehingga record saling berkaitan satu dengan yang lain.

3. Choice

Pada tahap ini, suatu keputusan diambil untuk mengikuti tindakan tertentu. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi dan rekomendasi suatu solusi yang tepat untuk pemodelan. Nilai Mean Absolute Deviation, Mean Square Error dan Mean Absolute Percentage Error diperlukan untuk menentukan nilai kesalahan metode. Jika nilai Mean Absolute Percentage Error <= 25% menerangkan ramalan telah sesuai, jika nilai Mean Absolute Percentage Error >

25% dan Mean Absolute Percentage Error <= 50%

menerangkan ramalan perlu ditinjau. Dan jika nilai Mean

Absolute Percentage Error > 50% maka ramalan tidak dapat dijadikan acuan.

4. Implementation

Setelah melakukan tahap intelligence, design dan

choice maka dilakukan implementasi pengembangan

sistem. Dalam hal ini difokuskan pada penerapan dan penggunaan aplikasi untuk pemilihan menu pengelolaan dan menampilkannya menjadi informasi.

Bagian-bagian yang dibangun dalam sistem ini adalah : 1. Tampilan Login

2. Tampilan Beranda

3. Tampilan Manajemen Login 4. Tampilan Menu Sparepart 5. Tampilan Menu Supplier 6. Tampilan Menu Transaksi Masuk 7. Tampilan Menu Transaksi Keluar 8. Tampilan Menu Rekapitulasi 9. Tampilan Output Informasi Laporan 10. Tampilan Moving Average 3.2.4 Metode Pengujian

Tahapan terakhir yaitu pengujian, adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan karena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas. dimana software yang dibuat diuji apakah sudah memenuhi kebutuhan atau belum.

Tahap pengujian dibagi menjadi 2 yaitu : 1. White Box

Tabel 3.16 Rencana Pengujian dengan White Box

No. Struktur dan Fungsi Script Program Hasil

1 Login Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan

Sparepart PT . Galant Service Samarinda dengan Metode Moving Average 2 Perhitungan pengadaan

dengan Moving Average

2. Black Box

Tabel 3.17 Rencana Pengujian menggunakan Black Box

No. Ke giatan Pe ngujian Hasil Yang Diharapkan

1 Login Akun Jika nama pengguna dan kata sandi benar dan hak akses sebagai administrator maka

tombol untuk Sistem Pendukung Keputusan aktif 2 Pemilihan Sparepart yang

akan dihitung

Jika pengguna memilih Sparepart yang akan dihitung

maka dalam datagrid akan tertampil data periode

sebelumnya.

3 Perhitungan pengadaan dengan Moving Average

Jika pengguna menekan tombol Hitung Simple Moving Average maka akan

tertampil nilai

(5)

MA,MAD,MSE dan MAPE

4. RANCANGAN SISTEM/APLIKAS I 4.1 Desain Flowchart Program

Gambar 4.1 Flowchart Program

Dari gambar 4.1, diperlukan akses administrator untuk membuka sistem pendukung keputusan. Data sparepart masuk dan keluar dapat dimasukan oleh admin. Proses perhitungan stok secara otomatis. Administrator perlu memasukkan data sistem pendukung keputusan berupa kriteria dan subkriteria. Selain data sistem pendukung keputusan, administrator memasukkan data simple moving average untuk pembuatan laporan Sistem Pendukung Keputusan.

4.2 Desain Antarmuka

Gambar 4.2 Desain Antarmuka

5. IMPLEMENTAS I 5.1 Tampilan Aplikasi 5.1.1 Tampilan Login

Gambar 4.3 Tampilan Login

Pada gambar 4.3 textbox “Pengguna” dibatasi hingga 10 karakter, sedangkan textbox “Kata Sandi” dibatasi hingga 20 karakter. Jika nama pengguna dan kata sandi salah, ketika tombol “Masuk” ditekan akan memberikan warning bahwa data yang dimasukkan salah. Jika nama pengguna dan kata sandi yang dimasukkan benar maka user akan dihadapkan ke menu Beranda.

5.1.2 Tampilan Beranda

Gambar 4.4 Tampilan Beranda

Pada gambar 4.4 terdapat menu Beranda, Sparepart, Supplier, Masuk, Keluar, Rekap dan Cetak. Di menu Beranda terdapat tombol “Manajemen Login” untuk mengubah nama pengguna dan kata sandi.

5.1.3 Tampilan Manajemen Login

Gambar 4.5 Tampilan Manajemen Login

Pada gambar 4.5 terdapat datagrid nama pengguna, kata sandi dan hak akses. Manajemen login tersedia tombol

“Tambah”, “Ubah”, “Hapus” dan “Simpan”. Untuk user yang memiliki hak akses administrator saja yang dapat membuka menu Cetak Sistem Pendukung Keputusan Moving Average.

5.1.4 Tampilan Menu Sparepart

Gambar 4.6 Tampilan Menu Sparepart

(6)

Pada gambar 4.6 terdapat 4 tombol yaitu “Sparepart”,

“Jenis”, “Merk” dan “Satuan”. Nomor dan nama sparepart dimasukkan oleh admin menggunakan k eyboard, sedangkan jenis, merk dan satuan sparepart dapat dipilih melalui combobox. Tombol “Jenis” untuk mengubah jenis sparepart. Tombol “Merk” untuk mengubah merk sparepart. Tombol “Satuan” untuk mengubah satuan sparepart. Tombol “Tambah” untuk menambah record.

Tombol “Ubah” untuk mengubah record. Tombol “Hapus”

untuk menghapus record. Tombol “Simpan” untuk menyimpan record yang sudah diisikan oleh user.

5.1.5 Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.7 Tampilan Menu Supplier

Pada gambar 4.7 merupakan menu Supplier, terdapat textbox nomor supplier, textbox nama supplier, textbox alamat supplier dan textbox nomor telepon supplier. Di menu Supplier juga terdapat datagrid untuk melihat seluruh supplier yang sudah dimasukkan oleh admin.

Nomor supplier terisi autoincrement jika tombol

“Tambah” ditekan. Tombol “Ubah” untuk mengubah record pada tabel supplier. Tombol “Hapus” untuk menghapus record pada tabel supplier. Tombol “Simpan”

untuk menyimpan record yang sudah diisikan oleh user.

Nomor Supplier diatur sebagai primary k ey sehingga memudahkan dalam pemanggilan nama supplier pada barang masuk dan barang keluar.

5.1.6 Tampilan Menu Transaksi Masuk

Gambar 4.8 Tampilan Menu Transaksi Masuk Pada gambar 4.8 terdapat textbox nomor transaksi masuk, datepick er transaksi masuk, combobox nomor

supplier, dan richtextbox keterangan sparepart masuk. Di bawah richtextbox terdapat datagrid yang menampilkan nomor transaksi yang telah dibuat. Jika sudah tersedia transaksi masuk dan menekan tombol “>” , maka akan masuk ke editor sparepart masuk.

5.1.7 Tampilan Menu Transaksi Keluar

Gambar 4.9 Tampilan Menu Transaksi Keluar Pada gambar 4.19 terdapat textbox nomor transaksi keluar, datepick er transaksi keluar dan richtextbox keterangan sparepart keluar. Di bawah richtextbox terdapat datagrid yang menampilkan nomor transaksi yang telah dibuat. Jika sudah tersedia transaksi keluar dan menekan tombol “>” , maka akan masuk ke editor sparepart keluar. Sama seperti transaksi masuk, editor sparepart keluar hanya menampilkan sparepart yang mengalami transaksi berdasarkan nomor transaksi keluar.

5.1.8 Tampilan Menu Rekapitulasi

Gambar 4.9 Tampilan Menu Rekapitulasi

Pada gambar 4.9 yang merupakan tampilan menu

rekapitulasi tersedia 2 datepick er untuk menampilkan

nomor sparepart, nama sparepart, rekapitulasi sparepart

masuk, rekapitulasi sparepart keluar dan stok sparepart

berdasarkan tanggal awal dan tanggal akhir yang dipilih

dengan menekan tombol “Cari”.

(7)

5.1.9 Tampilan Menu Cetak Laporan

Gambar 4.10 Tampilan Menu Cetak Laporan Pada gambar 4.10 merupakan menu cetak, tersedia 3 tombol untuk memilih laporan yang akan dicetak. Pada toolstrip terdapat navigator view , tombol refresh, tombol print, tombol print layout, tombol page setup, tombol export dan combobox zoom. Tombol export memiliki pilihan cetak sebagai Excel (*.xls), Portable Document Format (*.pdf), atau Word (*.doc).

5.1.10 Tampilan Menu Kriteria

Gambar 4.11 Tampilan Menu Kriteria

Pada gambar 4.11, administrator dapat menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan record kriteria.

Batas maksimal kriteria sebanyak 5. Jika administrator menambah record lagi tetapi telah terdapat 5 record, program akan memberikan pemberitahuan bahwa batas record telah tercapai. Jika tombol “Tambah” ditekan maka label nomor kriteria secara autoincrement akan menambah nomor selanjutnya, textbox nama kriteria akan aktif dan track bar bobot kriteria akan aktif. Ketika data sudah tersimpan maka textbox nama kriteria dan track bar bobot kriteria akan disable. Besaran bobot kriteria dibatasi dari 0 hingga 100. Terdapat tombol “Hitung Normalisasi” pada gambar 4.14 berfungsi untuk melihat hasil perhitungan normalisasi kriteria yang ada.

5.1.11 Tampilan Menu Subkriteria

Gambar 4.12 Tampilan Menu Subkriteria

Pada gambar 4.12, administrator dapat menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan record subkriteria. Tidak ada batasan untuk record subkriteria.

5.1.12 Tampilan Menu Input

Gambar 4.13 Tampilan Menu Input Nomor SPK

Gambar 4.14 Tampilan Menu Input Data SPK

Pada gambar 4.13, terdapat menu Input Nomor

SPK (Sistem Pendukung Keputusan). Jika administrator

menekan tombol “Tambah” maka akan secara

autoincrement tercantum pada label Nomor SPK. Pada

gambar 4.14, terdapat turunan dari nomor SPK gambar

(8)

4.13. Nomor yang dipilih pada gambar 4.13 akan tertampil pada menu ini. Nomor SPK yang tertampil pada Menu Input Data SPK hanya menampilkan nomor SPK yang dipilih pada menu Input Nomor SPK.

5.1.13 Tampilan Menu Pembobotan dan Hasil Keputusan

Gambar 4.15 Tampilan Menu Pembobotan

Gambar 4.16 Tampilan Menu Hasil Keputusan Pada gambar 4.15, menampilkan hasil pembobotan berdasarkan hasil input yang dimasukan oleh administrator. Pada gambar 4.16, menampilkan hasil akhir jumlah perhitungan setiap kriteria dan subkriteria per sparepart bertujuan menghasilkan keputusan.

5.1.14 Tampilan Menu Perhitungan Moving Average

Gambar 4.17 Tampilan Menu Perhitungan Moving Average

Pada gambar 4.17, perhitungan moving average dapat dilakukan jika administrator memilih nomor SPK, nomor sparepart dan menekan tombol "Hitung Simple Moving Average". Data perhitungan akan tertampil pada datagridview berupa nilai Simple Moving Average, Error, Absolute Error, Square Absolute Error dan Percentage of Error. Untuk menyimpan data perhitungan SMA, MAD, MSE dan MAPE dapat menekan tombol "Input Laporan".

Data yang tersimpan dapat dilihat pada database dengan menekan tombol "Database SMA".

Gambar 4.18 Tampilan Database Simple Moving Average Setelah menekan tombol "Database SMA", akan menampilkan database seperti pada gambar 4.18. Data yang ditampilkan adalah data yang sudah tersimpan melalui tombol tombol "Input Laporan" seperti pada gambar 4.18. Untuk menghapus record tekan tombol

"Hapus Record". Tombol “<< Kembali” digunakan untuk kembali ke Menu Perhitungan Moving Average.

5.1.15 Tampilan Menu Cetak Laporan Sistem Pendukung Keputusan

Gambar 4.19 Tampilan Menu Cetak Laporan Sistem Pendukung Keputusan

Pada gambar 4.19, terdapat report viewer yang

dapat diperbaharui ketika tombol refresh ditekan dan

memilih nomor SPK yang akan dicetak.

(9)

5.2 Cetak Laporan 5.2.1 Laporan Sparepart

Gambar 4.20 Laporan Stok Sparepart

Pada gambar 4.20 merupakan tampilan laporan stok sparepart, tanggal periode didapat dari menu rekapitulasi. Tanggal periode dapat diatur dari menu rekapitulasi.

5.2.2 Laporan Sparepart Masuk

Gambar 4.21 Laporan Sparepart Masuk

Pada gambar 4.21 merupakan tampilan laporan sparepart masuk, tanggal periode didapat dari datepick er pada menu cetak setelah menekan tombol “Laporan Sparepart Masuk”. Di bawah tabel laporan sparepart masuk terdapat tanggal saat mencetak dilengkapi dengan kolom pengesahan yang harus ditandatangani oleh admin dan kepala bengkel.

5.2.3 Laporan Sparepart Keluar

Gambar 4.22 Laporan Sparepart Keluar

Pada gambar 4.22 merupakan tampilan laporan sparepart keluar, tanggal periode didapat dari datepick er pada menu cetak setelah menekan tombol “Laporan Sparepart Keluar”. Di bawah tabel laporan sparepart keluar terdapat tanggal saat mencetak dilengkapi dengan kolom pengesahan yang harus ditandatangani oleh admin dan kepala bengkel.

5.2.4 Laporan Pengadaan Sparepart Metode Moving

Average

Gambar 4.23 Laporan Pengadaan Sparepart Metode Moving Average

Pada gambar 4.23 merupakan tampilan laporan pengadaan sparepart metode moving average. Satu nomor SPK dapat menampilkan banyak nomor sparepart.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kes impulan :

1. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan

Pengadaan Sparepart PT. Galant Service Samarinda

dengan Metode Moving Average ini dapat membantu

(10)

kepala bengkel dalam proses penentuan jumlah pemesanan sparepart.

2. Dengan adanya sistem ini maka admin perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam pelaporan kepada pimpinan.

7. SARAN

1. Penelitian berikutnya dapat dikembangkan dengan berbasis web.

2. Mengembangkan aplikasi yang dapat terkoneksi dengan Aplikasi Mobile (Android) untuk mempermudah melihat laporan secara realtime.

3. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan Barcode dalam penginputan sparepart masuk dan sparepart keluar agar tidak perlu memasukkan data dengan proses pengetikkan.

4. DAFTAR PUSTAKA

Hardjowijono, Budiharjo dan Muhammad, Hayie. 2009.

Prinsip Dasar dan Kerangk a Huk um Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jakarta: Indonesia Procurement Watch.

Hartono, Jogiyanto. 2008. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendek atan Terstruk tur Teori dan Prak tek Aplik asi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi.

Jakarta: Salemba Empat.

Hizair, MA. 2013. Kamus Lengk ap Bahasa Indonesia.

Jakarta: TAMER.

Hirin, A.M. 2011. Belajar Tuntas VB.2010 (Dari Dasar Sampai Mahir). Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.

Krismiaji, 2010. Sistem Informasi Ak untansi. Yogyakarta:

Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Lewis, William E. 2009. Concepts in Enterprise Resource Planning 3rd Edition. USA: Taylor & Francis Group.LLC.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidik an. Yogyakarta: Alfabeta.

Nico Hartanto. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Berdasarkan Ramalan Pada PT. X.

Jurnal, 1-4-6-7.

Pratiwi, Heny. 2016. Buk u Ajar Sistem Penduk ung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.

Pressman, R.S. 2010. Software Engineering a Practitioner’s Approach. New York: McGraw- Hill.

Rahayu, Indayah. 2015. Peramalan Penjualan Beras Di Tok o Widodo Mak mur Menggunak an Metode Moving Average. Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

Saputra, Andri. 2016. Pengembangan Sistem Penduk ung Keputusan Peramalan Persediaan Barang Menggunak an Metode Weighted Moving Average.

Palembang: STMIK PalComTech.

Stevenson, William J. dan Chuong, Sum Chee. 2014.

Manajemen Operasi Perspek tif Asia. Jakarta:

Salemba Empat.

Supardi, Yuniar. 2013. Kolek si Program Tugas Ak hir Dan Sk ripsi Dengan FoxPro 9. Jakarta: PT Elex Gramedia.

Theorema, Handy. 2011. Sistem Penduk ung Keputusan Pemilihan Mobil Menggunak an Metode Simple Multi Attribute Rating Technique. Samarinda:

STMIK Widya Cipta Dharma.

Ulandari, Ferdiana Tri. 2015. Sistem Penduk ung Keputusan Penerimaan Karyawan Tata Usaha Pada SMK Negeri 7 Samarinda Menggunak an Metode Analytical Hierarcy Process Berbasis Web. Samarinda: STMIK Widya Cipta Dharma.

Wahana, K. 2013. Visual Basic 2012 Source Code.

Yogyakarta: Andi.

Wijaya, Nur Ismam Bayu. 2017. Sistem Penduk ung Keputusan Pengadaan Laptop Gaming Menggunak an Metode Moving Average Pada CV.

Berk ah Alure Samarinda. Samarinda: STMIK Widya Cipta Dharma.

Yuliana, Oviliani Yenty. 2008. Langk ah Jitu Pembuatan

Aplik asi database MS. Access. Yogyakarta: Graha

Ilmu komputer.

Gambar

Gambar  3.1  Tahap Pengambilan  Keputusan  Sumber:  Heny Pratiwi,2016  Buku Ajar Sistem  Pendukung
Tabel 3.16  Rencana Pengujian dengan White Box  No.  Struktur dan Fungsi   Script Program  Hasil
Gambar  4.3   Tampilan  Login
Gambar  4.7  Tampilan  Menu Supplier
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 7 Hasil Pengamatan Aspek Afektif No Pe rte m ua n Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas Rata- rata Ju ml ah Persen tase Ju ml ah Persen tase 1. Pada

kepadapenulissehinggadaptmenyeselesaikantesisinidalamrangkamemenu hisatusyaratderajatsarjanastaratadua program

Apabila penjemuran yang dilakukan tidak sempurna proses Apabila penjemuran yang dilakukan tidak sempurna proses pengeringannya karena terhambat oleh hujan, maka para

Seharusnya semua ketentuan – ketentuan yang ada atau yang tertulis di dalam Peraturan Walikota Nomor 21 Tahun 2013 tentang Prosedur dan Tata Cara Pemberian Izin

Kesejahteraan psikologis atau psychological well-being ditemukan oleh Ryff (1989) yang menjelaskan istilah tersebut sebagai sebuah pencapaian penuh dari potensi psikologis

Density Chart atau formulir jumlah pesanan digunakan untuk mencatat kamar-kamar yang dipesan untuk waktu yang akan datang dan kamar yang sudah dihuni karena tamu sudah tinggal

Penelitian ini difokuskan pada ketepatan penulisan bahasa surat sesuai dengan EYD dan penulisan bagian-bagian dalam surat resmi, terutama mengenai kelengkapan bagian-bagian

Effects of calcium supplementation during pregnancy on maternal, fetal and birth outcomes?. Paediatr Perinat