SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN SPAREPART PT. GALANT SERVICE SAMARINDA
DENGAN METODE MOVING AVERAGE
,
,
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Cipta Dharma
Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Cipta Dharma
Jl. Muhamad Yamin No. 25, Kota Samarinda, 75123
,
,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart PT Galant Service Samarinda dengan Metode Moving Average. Sistem ini dapat membantu kepala bengkel dalam proses penentuan jumlah pemesanan sparepart dan membantu admin untuk meningkatkan efisiensi pelaporan kepada pimpinan. Dengan metode Moving Average nilai prediksi diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah periode tertentu, setiap kali menghilangkan nilai terlama dan menambah nilai baru.
Metode pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart PT Galant Service Samarinda dengan Metode Moving Average menggunakan langkah Intelligence, Choice, Design dan Implementation. Sistem ini menggunakan Visual Basic 2012 sebagai graphic user interface dan Microsoft Access 2007 sebagai database.
Hasil penelitian ini adalah dibuatnya sistem pendukung keputusan untuk memprediksi jumlah pemesanan sparepart di periode berikutnya berdasarkan perhitungan moving average. Setelah prediksi dihasilkan, maka sistem menampilkan keputusan untuk menunjang pelaporan sparepart kepada pimpinan perusahaan.
Kata Kunci: Sistem Penduk ung Keputusan, Moving Average.
1. PENDAHULUAN
Pengadaan sparepart merupakan kegiatan yang umum dilakukan dalam mengendalikan jumlah stok sparepart perusahaan di bidang automotive. Sparepart yang masuk akan menambah jumlah stok, sedangkan sparepart keluar akan mengurangi jumlah stok. Dengan semakin banyaknya permintaan sparepart dari customer, maka akan semakin banyak transaksi keluar dan masuknya sparepart.
Informasi yang dihasilkan akan membantu pihak pengelola dan pimpinan dalam memutuskan jumlah sparepart yang akan dipesan dan memantau jumlah sparepart yang tersedia di perusahaan.
PT. Galant Service merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan dan penjualan sparepart Air Conditioner mobil. Untuk pendataan sparepart menggunakan aplikasi pengelolaan sparepart. Admin memasukkan data sparepart, data supplier, data transaksi sparepart masuk dan data transaksi sparepart keluar. Stok sparepart sudah terhitung dengan database query. Output berupa laporan stok sparepart, laporan transaksi masuk sparepart dan laporan transaksi keluar sparepart. Laporan diserahkan kepada pimpinan untuk stok bulanan dan tahunan.
Permasalahan perusahaan adalah peramalan pemesanan barang yang kurang akurat, karena dikerjakan oleh manusia. Jelas dalam peramalan akan dihadapkan dengan ketidakpastian.
Terdapat kesulitan dalam memutuskan ketika memesan barang di saat stok dari supplier tidak tersedia dan harus melakukan pemesanan dengan sparepart serupa yang kualitasnya dibawah dari sparepart supplier utama. Demi memenuhi permintaan pelanggan, diperlukan intuisi dalam pemesanan sparepart.
Dari masalah yang pada skripsi ini akan ditambahkan suatu Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart dengan Metode Moving Average PT. Galant Service Samarinda dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 2012 dan Microsoft Access 2007 sebagai database. Dari skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam pengadaan sparepart.
2. RUANG LINGKUP PENELITIAN Permasalahan difokuskan pada:
1. Input
1.1 Data Sparepart 1.2 Data Supplier
1.3 Data Masuk Sparepart 1.4 Data Keluar Sparepart 1.5 Data Customer 2. Proses
2.1 Proses Sparepart Masuk dan Sparepart Keluar
2.2 Proses Moving Average 3. Output
3.1 Laporan Stok Sparepart
3.2 Laporan Masuk Sparepart 3.2 Laporan Keluar Sparepart 3.3 Hasil metode Moving Average
4. Kriteria Sistem Pendukung Keputusan yaitu:
Intensitas Sparepart keluar, Jumlah Stok, Merk Sparepart, Kualitas Sparepart.
5. Aplikasi ini dioperasikan pada Sistem Operasi Windows 32bit.
6. Tahap pengembangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Intelligence, Design, Choice dan Implementation.
3. BAHAN DAN METODE 3.1 Penjelasan Bahan
3.1.1 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Pratiwi (2016), sistem pendukung keputusan (decision support system) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif dalam membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur.
3.1.2 Tahapan Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Pratiwi (2016), sistem pendukung keputusan secara garis besar memiliki beberapa alur/ proses seperti ditunjukkan pada gambar 2.1 untuk mendapatkan keputusan yang terbaik .
Gambar 3.1 Tahap Pengambilan Keputusan Sumber: Heny Pratiwi,2016 Buku Ajar Sistem Pendukung
Keputusan.
Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/ keputusan biasanya terdiri langkah-langkah ini:
1. Tahap Inteligence
Pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.
Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2. Tahap Design
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.
Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intelligence meliputi proses untuk mengerti masalah, mengenali solusi dan menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan.
3. Tahap Choice
Pemilihan dari alternatif pilihan yang tersedia, mana yang akan dikerjakan.
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.
Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasi dalam proses pengambilan keputusan.
4. Tahap Implementation
Implementasi dari sistem pendukung keputusan yang telah dipilih.
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
3.1.3 Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan
Tujuan sistem pendukung keputusan ini terdiri dari tiga tujuan yang akan dicapai yaitu:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantinya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
3.1.4 Pengadaaan Barang dan Jasa
Menurut Hardjowijono dan Muhammad (2009), pengadaan barang dan jasa harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan yang dipraktekkan secara internasional efisiensi, efektifitas, persaingan sehat, keterbukaan, transpraransi, tidak diskriminasi dan akuntabilitas.
3.1.5 Sparepart (Suku Cadang)
Menurut Hizair (2013) pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku cadang memiliki arti alat-alat (di peralatan teknik) yang merupakan bagian dari mesin. Suku cadang memiliki pengertian yang luas, sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut: berbagai perlengkapan, onderdil dan kemudahan pencarian, keorisinilan dan keterjangkauan harganya, ketersediaan suku cadang yang dimaksud untuk memberi sinyal akan kemudahan pasca penjualan dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang yang dihasilkan pesaing.
3.1.6 Metode Moving Average
Menurut Hartanto (2013), metode moving average diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata- rata dari sejumlah periode tertentu, setiap kali menghilangkan nilai terlama dan menambah nilai baru.
Bentuk model metode moving average seperti pada
berikut:
Keterangan:
3.1.7 Mean Absolute Deviation
Menurut Heizer dan Render (2009), Mean Absolute Deviation adalah metode untuk mengevaluasi metode peramalan menggunakan jumlah dari kesalahan- kesalahan yang absolut. Mean Absolute Deviation mengukur ketepatan ramalan dengan rata-rata kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing kesalahan). Nilai dari Mean Absolute Deviation adalah:
∑ | |
Keterangan:
MAD = Mean Absolute Deviation
|e | = Kesalahan absolut
n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak 3.1.8 Mean Square Error
Menurut Heizer dan Render (2009), Mean Square Error adalah metode lain untuk mengevaluasi metode peramalan, masing-masing kesalahan dikuadratkan.
Kemudian dijumlahkan dan ditambahkan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan-kesalahan itu dikuadratkan.
Metode ini menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, tetapi kadang menghasilkan perbedaan yang besar.
∑
Keterangan:
3.1.9 Mean Absolute Percentage Error
Menurut Stevenson dan Chuong (2014), Mean Absolute Percentage Error adalah rata-rata presentase kesalahan absolute. Mean Absolute Percentage Error dapat dihitung dengan menggunakan kesalahan absolut pada tiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata untuk periode itu. Kemudian, merata-rata kesalahan persentase absolut tersebut. Pendekatan ini berguna ketika ukuran atau besaran variabel ramalan itu penting dalam mengevaluasi ketepatan ramalan. Ini mengindikasikan seberapa besar kesalahan dalam meramal yang dibandingkan dengan nilai nyata.
∑ | |
Keterangan:
MAPE = Mean Absolute Percentage Error
|e | = Kesalahan absolut x = nilai aktual
n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Galant Service Samarinda yang beralamat di Jalan Pangeran Antasari nomor 1A, Air Putih, Kota Samarinda dimulai pada bulan Maret-April 2017.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data disini dibagi menjadi 2 macam, yaitu: studi lapangan dan studi pustaka.
1. Studi Lapangan
Merupakan metode untuk memperoleh data yang akan dipergunakan didalam peninjauan record dengan cara berpartisipasi langsung/ proaktif, metode perolehan data dengan cara studi lapangan ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
a. Wawancara
Teknik wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandasan kepada tujuan penelitian, yakni dengan mewawancarai beberapa pihak yang terlibat pada proses pengelolaan stok sparepart. Pihak yang bertanggung jawab akan diwawancarai, agar memperoleh data yang tepat.
b. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan melalui kelayakan terhadap objek yang ingin diteliti dan dilakukan dalam situasi khusus.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur yang berhubungan dengan materi penelitian berdasarkan landasan teori yang ada.
3.2.3 Metode Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
Dalam proses pengembangan sistem pendukung keputusan terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Intelligence
Pada tahap ini mengumpulkan data dari admin yang bertugas di bagian sparepart yang akan diseleksi, mengidentifikasi persyaratan yang diberikan pihak pimpinan dan menentukan kriteria-kriteria yang akan digunakan untuk menentukan perhitungan terhadap data - data pengelolaan sparepart dan akhirnya kesimpulan bagaimana cara menilai sparepart yang akan dilakukan pemesanan dengan tepat dengan menggunakan metode Moving Average.
a. Peralatan Utama
Dalam penelitian ini membutuhkan peralatan utama . Peralatan utama ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu hardware dan software. Untuk hardware yang digunakan adalah Komputer dengan spesifikasi:
Hardware yang digunakan:
1. Processor Intel Core i3-2310M, 2.10 GHz
2. Hardisk Drive 500 GB
3. Random Access Memory 4 GB
4. Video Graphics Adapter NVDIA GEFORCE ® GT 620M-1GB
Software yang digunakan:
1. Visual Basic 2012 2. Microsoft Access 2007
3. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32-bit 2. Design
Pada tahap ini menggunakan Moving Average sebagai model pengambil keputusan pengadaan sparepart pada PT.
Galant Service Samarinda. Secara manual Moving Average merupakan salah satu metode yang memiliki banyak keunggulan dan menjelaskan proses peramalan kuantitatif.
a. Desain Flowchart Program
Desain Flowchart Program menggunakan simbol - simbol berupa simbol titik terminal, simbol input/output, simbol proses, simbol garis alir, simbol penghubung, dan simbol keputusan.
b. Desain Antarmuka
Desain antarmuka yang sederhana berupa form yang berisikan tombol sistem pendukung keputusan , datagridview sparepart keluar dan data nilai moving average per sparepart.
c. Desain Tabel
Desain tabel yang diperlukan untuk membangun membangun Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Sparepart PT Galant Service Samarinda. dengan Metode Moving Average adalah:
1. Tabel Login 2. Tabel Barang 3. Tabel Jenis Barang 4. Tabel Merk Barang 5. Tabel Satuan Barang 6. Tabel Transaksi Masuk 7. Tabel Transaksi Keluar 8. Tabel Supplier
9. Tabel Bantu Barang Masuk 10. Tabel Bantu Barang Keluar 11. Tabel Kriteria
12. Tabel Subkriteria
13. Tabel Input Nomor Sistem Pendukung Keputusan 14. Tabel Input Sistem Pendukung Keputusan 15. Tabel Input Simple Moving Average d. Desain Relasi Tabel
Desain Relasi Tabel berupa field dari masing- masing tabel yang memiliki primary k ey maupun foreign k ey untuk berelasi dengan tabel yang lain, sehingga record saling berkaitan satu dengan yang lain.
3. Choice
Pada tahap ini, suatu keputusan diambil untuk mengikuti tindakan tertentu. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi dan rekomendasi suatu solusi yang tepat untuk pemodelan. Nilai Mean Absolute Deviation, Mean Square Error dan Mean Absolute Percentage Error diperlukan untuk menentukan nilai kesalahan metode. Jika nilai Mean Absolute Percentage Error <= 25% menerangkan ramalan telah sesuai, jika nilai Mean Absolute Percentage Error >
25% dan Mean Absolute Percentage Error <= 50%
menerangkan ramalan perlu ditinjau. Dan jika nilai Mean
Absolute Percentage Error > 50% maka ramalan tidak dapat dijadikan acuan.
4. Implementation
Setelah melakukan tahap intelligence, design dan
choice maka dilakukan implementasi pengembangansistem. Dalam hal ini difokuskan pada penerapan dan penggunaan aplikasi untuk pemilihan menu pengelolaan dan menampilkannya menjadi informasi.
Bagian-bagian yang dibangun dalam sistem ini adalah : 1. Tampilan Login
2. Tampilan Beranda
3. Tampilan Manajemen Login 4. Tampilan Menu Sparepart 5. Tampilan Menu Supplier 6. Tampilan Menu Transaksi Masuk 7. Tampilan Menu Transaksi Keluar 8. Tampilan Menu Rekapitulasi 9. Tampilan Output Informasi Laporan 10. Tampilan Moving Average 3.2.4 Metode Pengujian
Tahapan terakhir yaitu pengujian, adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.
Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan karena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas. dimana software yang dibuat diuji apakah sudah memenuhi kebutuhan atau belum.
Tahap pengujian dibagi menjadi 2 yaitu : 1. White Box
Tabel 3.16 Rencana Pengujian dengan White Box
No. Struktur dan Fungsi Script Program Hasil1 Login Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan
Sparepart PT . Galant Service Samarinda dengan Metode Moving Average 2 Perhitungan pengadaan
dengan Moving Average
2. Black Box
Tabel 3.17 Rencana Pengujian menggunakan Black Box
No. Ke giatan Pe ngujian Hasil Yang Diharapkan1 Login Akun Jika nama pengguna dan kata sandi benar dan hak akses sebagai administrator maka
tombol untuk Sistem Pendukung Keputusan aktif 2 Pemilihan Sparepart yang
akan dihitung
Jika pengguna memilih Sparepart yang akan dihitung
maka dalam datagrid akan tertampil data periode
sebelumnya.
3 Perhitungan pengadaan dengan Moving Average
Jika pengguna menekan tombol Hitung Simple Moving Average maka akan
tertampil nilai
MA,MAD,MSE dan MAPE