By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Kata-kata Mutiara
Lelah dalam belajar itu wajar
Tapi.... tetap semangat dan jangan menyerah dalam belajar...!!!
“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan
perjalanannya seperti perjalanan menuju surga” – Nabi Muhammad SAW
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Paris mempunyai menara Eiffel yang dirancang oleh Alexandre Eiffel untuk Pekan Raya Dunia tahun 1889. Menara Eiffel dengan tinggi 300 m tersebut pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia selama beberapa tahun. Jakarta juga mempunyai menara yaitu Monumen Nasional (Monas), yang dibangun Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Jika tinggi Monumen Nasional dikalikan dua dan ditambah 36 meter maka tingginya akan sama dengan menara Eiffel. Berapa meterkah tinggi Monas?
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear dengan Satu Variabel
PLSV
&
PtLSV
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharakan dapat:
Mengenal PLSV dalam beberapa bentuk dan variabel,
Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PLSV,
Menyatakan dengan lisan dan tulisan kejadian sehari- hari yang berkaitan dengan masalah pertidaksamaan,
Menggunakan noktah <, >, ≤, ≥,
Mengenali PtLSV dalam beberapa bentuk dan variabel,
Menentukan penyelesaian PtLSV,
Menggunakan konsep PtLSV untuk Menyelesaikan Masalah.
Tujuan Pembelajaran
Kalimat Terbuka
Kalimat Tertutup
Persamaan
Persamaan Linear Satu Variabel
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Kata Kunci
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1.1. Kalimat Benar dan Salah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam kalimat, misalnya sebagai berikut:
a. Mahatma Gandhi adalah negarawan dari Asia.
Kalimat tersebut sepakat kita katakan benar.
b. Semua benda akan memuai bila dipanaskan.
Kalimat tersebut salah , sebab terdapat benda yang tidak memuai bila dipanaskan, misalnya kayu.
Berdasarkan contoh 1 dan 2, dalam kehidupan sehari-hari terdapat kalimat yang benar dan kalimat yang salah. Apakah dalam matematika juga terdapat kalimat benar dan kalimat salah? Perhatikan contoh-contoh berikut!
1. Kalimat Terbuka
a. Bilangan prima selalu bilangan ganjil.
Kalimat tersebut adalah kalimat yang salah, sebab bilangan prima ada juga yang genap, yaitu 2
b. Jumlah 9 dan 17 adalah 26.
Kalimat terebut benar, sebab 9 + 17 = 26.
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Dari contoh-contoh diatas, termyata dalam kalimat matematika juga terdapat kalimat benar dan kalimat salah. Kalimat benar dan kalimat salah disebut pernyataan.
Lati
1.2. Pengertian Kalimat Terbuka
Perhatikan contoh contoh kalimat berikut ini!
1. 2 + 9 < 7
Nyatakan kalimat kalimat berikut “benar” atau “salah”!
1. 12 + 23 = 23 + 12 adalah sifat sosiatif penjumlahan.
2. Hasil kali 5 dan 7 sama dengan hasil kali 7 dan 6.
3. 1 kg karet busa lebih ringan jika dibandingkan dengan 1 kg besi
4. Arti dari 34adalah 3 × 3 × 3 × 3
5. Jumlah dua bilangan ganjil selalu merupakan bilangan genap.
c. Hasil perkaluan bilangan ganjil dengan bilangan genap adalah bilangan ganjil.
Kalimat tersebut salah, sebab perkalian bilangan ganjil sengan bilangan genap akan selalu menghasilkan bilangan genap.
Latihan 1
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
2. ∆ adalah faktor dari 4 3. 12 adalah kelipatan 3 4. 𝑥 + 7 = 15
Dari contoh diatas, contoh 3 merupakan kalimat benar dan Contoh 1 mereupakan kalimat salah, sedangkan Contoh 2 dan 4 , yaitu “ ∆ adalah faktor dari 4” dan x + 7 = 15” merupakan kalimat-kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salahnya. Kalimat-kalimat seperti ini disebut kalimat terbuka
Kalimat ”∆ adalah faktor dari 4” bernilai benar jika lambang ∆ diganti dengan 1, 2, atau 4.
jika lambang ∆ diganti 1, maka 1 adalah faktor dari 4. (benar) jika lambang ∆ diganti 2, maka 2 adalah faktor dari 4. (benar) jika lambang ∆ diganti 3, maka 3 adalah faktor dari 4. (benar)
jika lambang ∆ diganti debgab bilangan-bilangan yang lain, maka akan doperoleh kalimat salah.
Pada kalimat x + 7 = 15, jika x diganti dengan 8, maka akan menjadi kalimat benar, dan jika x diganti dengan ilangan bukan 8, maka akan menjadi kalimat salah.
Lambang-lambang seperti x dan ∆ disebut variabel atau peubah.
Pengganti dari variabel sehingga kalimat terbuka menjadi kalimat benar atau kalimat salah disebut konstanta.
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1.3. Penyelesaian Kalimat Terbuka
Setiap kalimat terbuka memuat variabel yang dapat diganti dengan satu atau beberapa anggota yang telah ditentukan. Pengganti dari variabel yang membuat kalimat terbuka menjadi kalimat benar disebut penyelesian.
Kalimat yang memuat variabel sehingga belum diketahui nilai kebenarannya (benar atau salah) disebut kalimat terbuka.
Peubah atau variabel adalah lambang (simbol) yang dapat diganti oleh sembarang bilangan yang ditentukan.
Pengganti variabel (peubah) sehingga kalimat terbuka menjadi kalimat benar disebut penyelesaian.
Tentukan pengganti dari lambang-lambang berikut ini sehingga kalimat berikut menjadi kalimat benar!
a. ∆ + 4 = 15, ∆ =∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙
b. ∎ − 9 = 21, ∎ =∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙
c. ∇ × 8 = 42, ∇ =∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙
Latihan 2
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1. 𝑥 + 6 = 25
Pengganti 𝑥 yang benar adalah 19.
Jadi, penyelesaiannya adalah 𝑥 = 19
2. 𝑥 adalah bilangan ganjil dan x adalah variabel pada bilangan 3, 6, 9, 12, 𝑑𝑎𝑛 15.
Pengganti 𝑥 yang benar adalah 3, 9, 𝑑𝑎𝑛 15.
Jadi penyelesaiannya adalah 3, 9, 𝑑𝑎𝑛 15.
Contoh
Untuk soal Nomor 1 sampai dengan Nomor 3, tentukan penyelesaiannya!
1. Satu minggu ada x hari.
2. Sebuah kubus dibentuk oleh x persegi yang konruen.
3. Dalam setahun ada x bulan yang lamanya 31 hari.
Untuk penyelesaian nomor 4 dan 5 tentukan penyelesaiannya!
4. Jika x dikalikan tiga, hasilnya sama dengan seperempat dari 36
5. Bilangan 30 memiliki x faktor prima Latihan 3
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
2.1. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel Perhatikan kalimat- kalimat terbuka berikut ini!
1. 𝑋 + 8 = 15 2. 3𝑛 – 7 = 20
Kalimat-kalimat terbuka diatas menggunakan tanda hubung “=” ( sama dengan) , kalimat seperti itu disebut persamaan.
Masing-masing persamaan di atas hanya memiliki satu variabel, yaitu x, n, atau p, maka persamaan yang demikian disebut persamaan dengan satu variabel (peubah).
Tiap Variabel pada persamaan berpankat 1. Dalam aljabar, pangkat 1 boleh tidak ditulis. Persamaan demikian disebut persamaan linear.
Jadi, kalimat seperti 𝑥 + 8 = 15 𝑑𝑎𝑛 3𝑛 − 7 = 20 disebut persamaan linear dengan satu variabel.
Perhatikan persamaan 3𝑛 − 7 = 20
Jika 𝑛 diganti dengan 9 atau 𝑛 = 9, maka persamaan tersebut berubah menjadi 3 × 9 − 7 = 20
Yang merupakan kalimat benar, dan 𝑛 = 9 disebut akar atau penyelesaian dai persamaan itu.
Persamaan linear adalah kaliamat terbuka yang memikili hubungan sama dengan dan variabelnya berpangkat satu
2. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Jika 𝑛 diganti dengan bilangan yang bukan 9, misalnya 𝑛 = 10, maka persamaan tersebut menjadi 3 × 10 − 7 = 20 yang merupakan kalimat salah, sehingga 𝑛 = 10 bukan akar dari persamaan tersebut.
3.1. Menyelesaikan Persamaan dengan Cara Substitusi
Menyelesaikan persamaan dengan cara substitusi artinya menyelesaikan persamaan dengan cara mengganti variabel dengan bilangan-bilangan yang telah ditemukan, sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat benar.
Penggantian dari variabel (peubah) sehingga suatu persamaan kalimat benar disebut akar atau penyelesaian dari persamaan tersebut.
Tentukan penyelesaian dari persamaan 2𝑥 − 1 = 5, 𝑥 adalah variabel pada bilangan asli!
Jawab:
Untuk 𝑥 = 1, maka 2 × 1 − 1 = 5 (merupakan kalimat salah) Untuk 𝑥 = 2, maka 2 × 2 − 1 = 5 (merupakan kalimat salah)
Contoh
3. Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3.2. Menyelesaikan Persamaan dengan Menambah atau Mengurangi Kedua Ruas Persamaan dengan Bilangan yang Sama
Perhatikan kesamaan – kesamaan berikut ini ! 1. 3 + 4 = 7 (kalimat Benar)
3 + 4 + 10 = 7 + 10 (Kedua ruas ditambah 10) 7 = 17 (kalimat Benar)
2. 5 + 6 = 11 (kalimat Benar)
5 + 6 − 3 = 11 − 3 (Kedua ruas dikurangi 3) 8 = 8 (kalimat Benar)
Untuk 𝑥 = 3, maka 2 × 3 − 1 = 5 (merupakan kalimat benar) Untuk 𝑥 = 4, maka 2 × 4 − 1 = 5 (merupakan kalimat salah) Jadi, penyelesaiannya adalah 𝑥 = 3.
Sedangkan 1, 2, dan 4 bukan penyelesaian dari persamaan 2𝑥 − 1 = 5
Dengan menagmbil variabel pada bilamgan asli, tentukan penyelesaian persamaan berikut ini dengan cara substitusi!
1. 𝑎 + 4 = 9 2. 2𝑛 − 4 = 8 3. 8 = 10 − 𝑝 4. 4 − 𝑦 = −2 Latihan 4
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Ternyata kesamaan tetap bernilai bernar jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
Selanjutnya perhatikan persamaan-persamaan berikut ini.
1. 𝒙 + 𝟔 = 𝟏𝟎
i) 𝑥 + 6 = 10, x diaganti dengan 4 menjadi 4 + 6 = 10 (kalimat benar).
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = 4.
ii) 𝑥 + 6 − 6 = 10 − 6 ← 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 6 𝑥 = 4
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = 4.
Jadi, 𝒙 + 𝟔 = 𝟏𝟎 ↔ 𝒙 + 𝟔 − 𝟔 = 𝟏𝟎 − 𝟔.
2. 𝑥 − 7 = −12
i) 𝑥 − 7 = −12, 𝑥 diganti dengan −5 menjadi −5 − 7 = −12 (kalimat benar)
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = −5.
ii) 𝑥 − 7 + 7 = −12 + 7 ← 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 7 𝑥 = −5
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = −5.
Jadi, 𝑥 − 7 = −12 ↔ 𝑥 − 7 + 7 = −12 + 7.
Berdasarkan uraikan di atas, dapat disimpulkan hal berikut ini :
Setiap persamaan tetap ekuivalen jika kedua ruas persamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3.3. Menyelesaikan persamaan dengan mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
Perhatikan persamaan-persamaan berikut!
1. 3 × 7 = 21 (bilangan benar)
3 × 7 × 𝟐 = 21 × 𝟐 (kedua ruas dikalikan 2) 42 = 42 (bilangan benar)
2. 5 × 6 = 30 (bilangan benar) Perhatikan!
Menambah atau mengurangi kesua ruas persamaan dengan bilangan bilangan tertentu yang sama bertujuan agar dalam satu ruas persamaan terdapat variabel saja atau bilangan konstan saja.
Untuk menyelesaikan suatu persamaan, harus diperoleh persaman yang ekuivalen dalam bentuk yang paling sederhana. Untuk mendapat hal itu, usahakan agar variabel (peubah) terletak dalam satu ruas (biasanya di ruas kiri), sedangkan bilangan tetap (konstan) di ruas yang lain (biasanya di ruas kanan) dengan menggunakan cara seperti tersebut di atas.
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
5 × 6 ÷ 𝟑 = 30 ÷ 𝟑 (kedua ruas dibagi 3) 10 = 10 (bilangan benar)
Ternyata kesamaan tetap bernilai benar jika kedua ruas dikalikan atau dibagidengan bilangan yang sama.
1. 3𝑥 = 18 atau 3𝑥 = 18 3𝑥
3 = 18
3 1
3 × 3𝑥 = 1
3 × 18
𝑥 = 6 𝑥 = 6
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = 6 penyelesaiannya adalah 𝑥 = 6 2. 32 𝑥 − 4 = 11
3
2 𝑥 − 4 + 4 = 11 + 4 (kedua ruas ditambah 4) 3
2 𝑥 = 15 2
3 3
2𝑥 = 3
2(15) 𝑥 = 10
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = 10 Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3. 3 𝑥 + 2 = 2(3𝑥 − 4)
3𝑥 + 6 = 6𝑥 − 8 (sifat distributif)
3𝑥 + 6 − 𝟔 = 6𝑥 − 8 − 𝟔 (kedua ruas dikurangi 6) 3𝑥 = 6𝑥 − 14
3𝑥 − 𝟔𝒙 = 6𝑥 − 𝟔𝒙 − 14 (kedua ruas dikurangi 6𝑥) −3𝑥 = −14
−3𝑥
−3 = −14
−3 (kedua ruas dibagi −3) 𝑥 = 42
3
Penyelsaiannya adalah 𝑥 = 42
3
Catatan:
Untuk menentukan pengalih atau pembagi, yang harus diperhatikan adalah koefisien dari variabel sehingga menjadi 1.
Tentukan penyelesaian setiap persamaan berikut! Kerjakan dengan cara mengali atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama!
1. 2𝑥 = 14 4. −3
4 𝑥 = 2
8 2. −4𝑥 = 12 5. −2𝑥 = −1
3 3. −6𝑥 = −3 6. 1
4 𝑥 = 2
3 Latihan 5
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3.4. Grafik Penyelesaian persamaan dengan Satu Variabel
Penyelesaian dari suatu persamaan dapat ditunjukkan pada garis bilangan yang disebut grafik penyelesaian. Pada garis biangan, grafik penyelesaian dari suatu persamaan dinyatakan dengan noktah atau titik.
Perhatikan contoh-contoh penyelesaian persamaan dengan grafiknya berikut ini!
Tentukan penyelesaian setiap persamaan berikut!
7. 𝑥
4 = −1 15. 2 𝑞 + 3 + 3𝑞 − 4 = 9 8. −𝑥
3 = −2 16. 3 1 − 𝑞 + (4 𝑞 − 5 = 5 9. 8𝑥 − 8 = −24 17. 4 𝑥 − 3 − 2 𝑥 − 3 = 8
10. 4𝑦 + 5 = 37 18. 4𝑥 + 3 𝑥 − 2 − 5 − 4𝑥 = 0 11. 7𝑦 − 4 = 5𝑦 19. 3 2𝑥 − 3 − 2 𝑥 + 1 = 𝑥 − 3 12. −𝑥
5 −3
4 = 0 20. 8𝑦 − 5 2𝑦 − 3 = 4 𝑦 − 3 13. 4𝑝 + 6 = 24 − 2𝑝
14. 5𝑝 − 8 = 7𝑝 + 12
2𝑥 − 1 = 5, 𝑥 adalah bilangan cacah
2𝑥 − 1 + 1 = 5 + 1
2𝑥 = 6 Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3.5. Menyelesaikan persamaan bentuk pecahan
Persamaan bentuk pecahan adalah persamaan yang variabelnya memuat pecahan, atau bilangan konstantanya berbentuk pecahan atau keduanya memuat pecahan.
Untuk menyelesaikan persamaan bentuk pecahan dengan cara yang lebih mudah, terlebih dahulu ubahlah persamaan tersebut menjadi persamaan lain yang ekuevalen tetapi tidak lagi memuat pecahan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalikan kedua ruas persamaan
2𝑋
2 = 6
2
𝑥 = 3
Penyelesaiannya adalah 𝑥 = 3
Grafik penyelesaian dari persamaan di atas adalah
Selesaikan setiap persamaan berikut, kemudian gambarkan penyelesaiannya masing-masing dalam grafik tersendiri!
1. 𝑥 − 5 = 2 5. 2𝑝 + 1 = 7
2. 𝑦 + +3 = 8 6. 5𝑞 − 1 = −16
3. 𝑥 + 1 = 5 7. 3𝑛 + 2 = 2𝑛 − 1
4. 𝑦 − 2 = −14 8. 7𝑛 − 5 = 5𝑛 + 9 Latihan 6
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari penyebut- penyebutnya.
Selain itu, persamaan bentuk pecahan pecahan dapat juga diselesaikan tanpa mengubah bentuk persamaan.
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan 2
5 3𝑥 − 2 = 6 Jawab:
2
5 3𝑥 − 2 = 6.
𝟓 ×2
5 3𝑥 − 2 = 𝟓 × 6 kedua ruas dikalikan 5, agar persamaan
tidak lagi memuat pecahan
2 3𝑥 − 2 = 30
6𝑥 − 4 = 30
6𝑥 − 4 + 4 = 30 + 4 kedua ruas ditambah 4, agarruas kiri tidak
lagi terdapat −4.
6𝑥 = 34
6𝑥
6 𝑥 = 34
6 kedua ruas dibagi 6, agar koefisien 𝑥 di ruas kiri menjadi 1
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
𝑥 = 52
3
Jadi penyelesaian dari persamaan 𝑥 = 52
3
2. Tentukan penyelesaian dari persamaan 2𝑥 −3
4 = 11
3𝑥 +5
6, Jawab
2𝑥 − 3
4 = 11
3𝑥 +5
6
𝟏𝟐 × (2𝑥 − 3
4) = 𝟏𝟐(11
3𝑥 +5
6) kedua ruas
dikalikan12,Yaitu KPK dari 2,3, 𝑑𝑎𝑛 6
24𝑥 − 9 = 16𝑥 + 10
24𝑥 − 9 + 𝟗 = 16𝑥 + 10 + 𝟗 kedua ruas ditambah 9
24𝑥 = 16𝑥 + 19
24 − 16x = 16x − 16x + 19 dua ruas dikurangi 16x
8x = 19
8x
8 = 19
8 kedua ruas dibagi 8.
𝑥 = 23
8
Penyelesaiaannya adalah 𝑥 = 23
8.
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Untuk menyelesaikan persamaan yang memuat perkalian suku dua, perlu di ingat kembali cara menentukan hasil perklian dan hasil pengkuadratan bentuk aljabar berikut ini.
𝑥 𝑥 + 𝑘 = 𝑥 𝑥 + 𝑥 𝑘 = 𝑥2 + 𝑘𝑥
𝑥 + 𝑎 𝑥 + 𝑏 = 𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑎𝑥 + 𝑎𝑏
𝑥 + 𝑎 2 = 𝑥2 + 2 𝑥 𝑎 + 𝑎2
4. Persamaan Memuat Perkalian Suku Dua
Tentukan penyelesaian persaaan-persamaan berikut ini dengan cara mengalikan dengan KPK penyebutnya!
1. 1
2𝑥 + 3 = 9 3. 1
4𝑦 +1
2 = 7 2. 1
3𝑥 − 5 = 10 4. 3
4𝑦 −1
5𝑦 = 2
Tentukanlah penyelesaian dari setiap persamaan berikut ini!
5. 1
𝑥 −1
2 = 1
3 9. 𝑝
2− 𝑝
3 = 1−𝑝
6
6. 1𝑥 −1
2 = 1
3 10. 6,2𝑥 − 7,1 = 5,3 7. 6
𝑦 + 3
𝑦 = 15
4 11. 1
2 4𝑞 − 5 = 𝑞 + 51
4
8. 8
𝑦 − 2
3𝑦 = 13
6 12. 3
4 𝑛 + 4 −2
3 3
4 − 𝑛 = 1
2
Latihan 7
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Selain itu, persamaan diselaikan dengan menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada persamaan. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama, tidak selalu ditulislengkap,hal itu dapat juga disimpan dalam pikiran saja.
1. Selesaikan persamaan 2𝑥 + 5 𝑥 − 6 = 𝑥(2𝑥 + 3)!
Jawab
2𝑥 + 5 𝑥 − 6 = 𝑥(2𝑥 + 3)
2𝑥2 − 2𝑥 + 5𝑥 − 30 = 2𝑥2 + 3𝑥
2𝑥2 − 7𝑥 − 30 = 2𝑥2 + 3𝑥
2𝑥2 − 2𝑥2 − 7𝑥 − 30 = 0 pada ruas kanan :
2𝑥2 − 2𝑥2 = 0, 3𝑥 − 3𝑥 = 0
−10𝑥 = 0 + 30 pada ruas kiri : −30 + 30 = 0
−10𝑥 = 30
𝑥 = 30
−10
𝑥 = −3
Penyelesaiaannya adalah 𝑥 = −3 Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
2. Selesaikan persamaan 4𝑦 − 3 y + 6 = (2y + 3)2! Jawab
4𝑦 − 3 y + 6 = (2y + 3)2
4𝑦2 + 24𝑦 − 3𝑦 − 18 = 4𝑦2 + 12𝑦 + 9
4𝑦2 + 21𝑦 − 18 = 4𝑦2 + 12𝑦 + 9
4𝑦2 − 4𝑦2 + 21𝑦 − 12𝑦 − 18 = 9
9y = 9 + 18 pada ruas kiri:
−18 + 18 = 0
𝑦 = 27
9
𝑦 = 3
Penyelesaiannya adalah 𝑦 = 3.
Tentukan penyelesaiaan setiap persamaan berikut ini!
1. 𝑦 + 4 𝑦 − 10 = (𝑦 + 2)2 2. 2𝑦 − 7 2𝑦 + 1 = (2𝑦 + 3)2 3. 8𝑦 + (2𝑦 + 4)2 = (4𝑦 − 8)(𝑦 + 5) 4. (4𝑦 − 3)2 − 7 = (8𝑦 + 5)(2𝑦 − 4) 5. 4(𝑦 − 3)2 = (2𝑦 − 3)(2𝑦 − 10) Latihan 8
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Untuk menyelesaikan soal-soal n dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk cerita, maka langkah-langkah berikut dapat membantu mempermudah penyelesaian.
1. Jika memerlukan diagram (sketsa), misalnya untuk soal yang berhubungan dengan geometri, buatlah diagram (sketsa) berdasarkan kalimat cerita itu.
2. Menerrjemahkan kalimat cerita menjadi kalimat matematika dalam bentuk persamaan.
3. Menyelesaian persamaan tersebut.
5. Penerapan Persamaan dalam Kehidupan
1. Jumlah bilangan ganjil beraturan adalah 36.
a. Tentukan bilangan kedua yang dinyatakan dalam 𝑛, jika bilangan pertama adalah 𝑛.
b. Susunlah persamaan dalam 𝑛, kemudian selesaikan!
c. Tentukan bilangan kedua tersebut!
Jawab
a. Bilangan pertama = 𝑛, maka Bilangan kedua = 𝑛 + 2.
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
b. Bilangan pertama = 𝑛, maka Bilangan kedua = 𝑛 + 2.
c. Bilangan I + bilangan II = 36 c. bilangan pertama = 𝑛 𝑛 + 𝑛 + 2 = 3 = 17
𝑛 + 𝑛 + 2 = 36 bilangan kedua
2𝑛 + 2 = 36 = 17 + 2
2𝑛 = 36 − 2 = 19
2𝑛 = 34
2𝑛
2 = 34
2
𝑛 = 17
1. Adiik memiliki 20 keping uang logam yang terdiri dari dua ratusan dan lima ratusan. Jika nilai uang tersebut berjumlah 𝑅𝑝7.600, tentukan banyak mata uang masing-masing!
Jawab
Banyak uang dua ratusan = 𝑥 keping
Banyak uang lima ratusan = (20 − 𝑥) keping Jumlah nilai mata uang = 200𝑥 + 500(20 − 𝑥)
7600 = 200𝑥 + 10.000 − 500𝑥
7600 = −300𝑥 + 10.000
300𝑥 = 10.000 − 7600
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
300𝑥 = 2400 𝑥 = 2400
300 = 8
Jadi, banyak uang dua ratusan = 8 keping
Dan banyak uang lima ratusan = 20 − 8 = 12 keping
2. Panjang suatu persegi panjang sama dengan dua kali lebarnya dan kelilingnya adalah 54 cm.
a. Tentukan panjang yang dinyatakan adalah 𝑝 cm!
b. Susunlah persamaan dalam 𝑝, dan selesaikan!
c. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang itu!
Jawab
a. Lebar = 𝑝, maka panjang = 2𝑝 cm 𝑝 𝑐𝑚 b. Keliling = 2 × 2𝑝 + 2 × 𝑝 = 54
4𝑝 + 2𝑝 = 54
6𝑝 = 54 2𝑝 𝑐𝑚 𝑝 = 54
6
𝑝 = 9
c. Panjang = 2𝑝 𝑐𝑚 Panjang = 𝑝 𝑐𝑚 = 2 × 9 𝑐𝑚 = 9 𝑐𝑚
= 18 𝑐𝑚
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3. Nyatakan bilangan 0,454545 … ..sebagai pecahan biasa!
Jawaban
Missal 0,454545 … . . = 𝑦
Karena bilangan desimalnya berulang 2 angka, maka kedua ruas persamaan kita kalikan dengan 100, diperoleh:
100𝑦 = 45,4545 … Kedua ruas persamaan 0,454545 … . . = 𝑦
dikalikan 100
Jadi bentuk pecahan biasa dari 0,454545 … .. adalah 5
11
𝑦 = 0,4545 … … 99𝑦 = 45
𝑦 = 45
99
𝑦 = 5
11
1. Dua kali dua bilangan dikurangi 15 adalah 117.
a. Misalkan bilangan itu 𝑥!
b. Tentukan bilangan tersebut!
2. Jumlah tiga bilangan fanjil yang berutun adalah 117.
Latihan 9
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
6.1. Pengertian Ketidaksamaan
Dari kalimat 8 = 5 + 3, maka diperoleh hubungan berikut:
8 lebih dari 5, ditulis 8 > 5 5 kurang dari 8, ditulis 5 < 8 8 lebih dari 3, ditulis 8 > 3 3 kurang dari 8, ditulis 3 < 8 Kalimat-kalimat seperti 8 > 5, 8 > 3, 5 < 8, dan 3 < 8 disebut
Ketidaksamaan.
Jika 𝑎 tidak sama dengan 𝑏, maka dapat ditulis dengan notasi 𝑎 ≠ 𝑏.
Untuk sembarang bilangan 𝑎 dan 𝑏 selalu berlaku salah satu hubungan berikut ini:
𝑎 < 𝑏 (dibaca “𝑎 kurang dari 𝑏”),
6. Pengertian Kertidaksamaan dan Pertidaksamaan
a. Jika bilangan pertama 𝑛, nyatakan bilangan kedua dan ketiga dalam 𝑛 !
b. Tentukan bilangan-bilangan tersebut!
3. Harga sebuah mesin cetak adalah 5 kali harga sebuah computer. Harga 5 buah computer dan 2 buah mesin cetak adalah 𝑅𝑝48.000.000. berapakah harga sebuah mesin cetak?
3. Nyatakan bilangan 0,636363 …. sebagai pecahan biasa!
4. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai pecahan biasa!
a. 0,272727 … … b. 0,45949459 … ….
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
𝑎 = 𝑏 (dibaca “𝑎 sama dengan 𝑏”), 𝑎 > 𝑏 (dibaca “𝑎 lebih dari 𝑏”).
Selain tanda-tanda ketidaksamaan diatas, terdapat tanda ketidaksamaan lainnya, yaitu:
≤ dibaca “kurang dari atau sama dengan” atau “tidak lebih dari”, dan
≥ dibaca “lebih dari atau sama dengan” atau “tidak kurang dari”.
1. Tuliskan kalimat-kalimat berikut dalam bentuk ketidaksamaan.
a. 4 kurang dari 9
b. 0 terletak di antara −1 dan 1 c. 𝑥 tidak kurang dari 8
Jawaban a. 4 kurang dari 9
Bentuk pertidaksamaannya adalah 4 < 9.
b. 0 terletak di antara −1 dan 1
Bentuk pertidaksamaannya adalah −1 < 0 < 1.
c. Tidak kurang dari 8, berarti 𝑥 dapat lebih dari 8 atau 𝑥 adalah 8
Jadi, bentuk pertidaksamaannya adalah 𝑥 ≥ 8.
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
6.2. Pengertian Pertidaksamaanlinier satu variabel Perhatikan kalimat-kalimat oertidaksamaan berikut ini!
1. 4𝑥 < −16 3. 5𝑦 > 2𝑦 + 12 2. 𝑥 − 5 ≤ 8 4. 9𝑦 + 7 ≥ 8𝑦 − 6
Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung
<, >, ≤, atau ≥. Kalimat seperti itu disebut pertidaksamaan.
Masing-masing pertidaksamaan diatas hanya memiliki satu variabel (perubah), yaitu x atau y, maka pertidaksamaan yang demikian disebut pertidaksamaan dengan satu variabel (perubah).
Setiap variabel pad pertidaksamaan di atas berpangkat 1 (dalam aljabar, pangkat 1 boleh tidak ditulis), sehingga pertidaksamaan di atas dinamakan pertidaksamaan linier.
2. Nyatakan bentuk-bentu berikut menjadi satu ketidaksamaan.
a. 3 < 4 dan 4 < 5 b. 7 > 3 dan 3 > −4 c. 5 > −8 dan 5 < 12
Jawaban
a. 3 < 4 dan 4 < 5 maka 3 < 4 < 5 b. 7 > 3 dan 3 > −4 maka 7 > 3 > −4
c. 5 > −8 dan 5 < 12, dapat ditulis menjadi −8 < 5 dan 5 < 12
Jadi, −8 < 5 < 12
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Pertidaksamaan linier adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan <, ≤, >, atau ≥ dan variabelnya
berpangkat satu.
1. Sisipkan salah satu lambing >, =, atau < diantara pasangan bilangan berikut ini agar menjadi kalimat benar
a. 14 … … . . −27 c. −34 … … . .81 b. −13 … … . … 17 d. 125 … … … . .10
24
2. Tulislah kalimat-kalimat berikut ini dalam bentuk kalimat matematika
a. 𝑝 terletak di antara −3 dan 7 b. 𝑞 tidak kurang dari 18
c. 𝑦 tidak lebih dari 27
3. Susunlah masing-masing soal berikut ini menjadi satu ketidaksamaan
a. 5 < 8 dan 8 < 10 b. 4 > 2 dan 2 > −3 c. −2 < 5 dan 14 > 5 Latihan 10
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Perhatikan pertidaksamaan 2𝑛 + 5 > 16 dengan 𝑛 variabel pada bilangan bulat yang kurang dari 10.
Jika 𝑛 diganti 6, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 6 + 5 > 16 (kalimat benar)
jika 𝑛 diganti 7, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 7 + 5 > 16 (kalimat benar)
jika 𝑛 diganti 8, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 8 + 5 > 16 (kalimat benar)
jika 𝑛 diganti 9, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 9 + 5 > 16 (kalimat benar)
ternyata jika 𝑛 diganti dengan 6, 7, 8 dan 9 diperoleh kalimat benar.
Dengan demikian 6, 7, 8 dan 9 merupakan penyelesaian dari pertidaksamaan 2𝑛 + 5 > 16.
Jika 𝑛 di ganti dengan bilangan bulat yang kurang dari 6, misalnya 5, 4, dan 3, maka pertidaksamaan tersebut akan menjadi seperti beriku ini.
Jika 𝑛 diganti 5, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 5 + 5 > 16 (kalimat salah)
Jka 𝑛 diganti 4, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 4 + 5 > 16 (kalimat salah)
jika 𝑛 diganti 3, maka pertidaksamaan menjadi 2 × 3 + 5 > 16 (kalimat salah)
7. Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
ternyata jika 𝑛 diganti dengan 5, 4, dan 3 diperoleh kalimat salah.
Dengan demikian,
5, 4, dan 3, dan seterusnya bukan penyelesaian dari pertidaksamaan 2𝑛 + 5 > 16.
7.1. Menyelesaikan pertidaksamaan dengan menambah atau mengurangi dengan bilangan yang sama
Perhatikan ketidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini.
1. 5 + 6 > 8 (kalimat benar)
5 + 6 + 3 > 8 + 3 (kedua ruas ditambah 3) 14 > 11 (kalimat benar)
2. 8 + 4 < 17 (kalimat benar)
8 + 4 − 7 < 17 − 7 (kedua ruas dikurangi 7) 5 < 10 (kalimat benar)
Ternyata ketidaksamaan tetap bernilai benar jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
Pengganti dari variabel sehingga suatu pertidaksamaan menjadi kalimat benar disebut penyelesaian dari pertidaksamaan
tersebut.
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1. Tentukan penyelesaian dari 𝑥 + 5 > 9 untuk 𝑥 variabel dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.
Jawab
𝑥 + 5 > 9
𝑥 + 5 − 5 > 9 − 5 kedua ruas dikurangi 5 agar ruas kiri tidak lagi memuat 5
𝑥 > 4
Penyelesaiannya adalah 5, 6, 7, dan 8.
2. Tentukan penyelesaian dari 4𝑥 − 2 ≤ 5 + 3𝑥 untuk 𝑥 variabel dengan bilangan 2,3,4,5 … … … . .9.
Jawab
4𝑥 − 2 ≤ 5 + 3𝑥
4𝑥 − 2 + 𝟐 ≤ 5 + 𝟐 + 3𝑥 kedua ruas ditambah 2
4𝑥 ≤ 7 + 3𝑥
4𝑥 − 𝟑𝒙 ≤ 7 + 3𝑥 − 𝟑𝒙 kedua ruas dikurangi 3𝑥
𝑥 ≤ 7
Penyelesaiannya adalah 2,3,4,5,6,7 Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Perhatikan !!
Menambah atau mengurangi kedua ruas pertidaksamaan dengan bilangan tertentu tang sama bertujuan agar dalam satu ruas pertidaksamaan terdapat perubah saja atau bilangan konstan saja.
Untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan, kita harus mendapatkan pertidaksamaan yang ekuevalen dan bentuk yang paling sederrhana.
Untuk mendapatkan hal itu, usahakan agar variabel (pengubah) terletak dalam satu ruas (biasanya di ruas kiri), sedangkan bilangan tetap (konstan) berada di ruas lain (biasannya di ruas kanan)
3. Tentukan penyelesaian dari 3 < x + 2 < 9!
Jawab
3 < 𝑥 + 2 < 9
3 − 2 < 𝑥 + 2 − 2 < 9 − 2 kedua ruas dikurangi 2
1 < 𝑥 < 7
Penelesaiannya adalah 1 < 𝑥 < 7
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
7.2. Penyelesaian pertidaksamaan dengan kedua ruas dengan bilangan positif yang sama
Perhatikan ketidaksamaan-ketidaksamaan berikut ini!
1. 2 < 8 (kalimat benar)
2 × 3 < 8 × 3 (kedua ruas dikalikan 3) 6 < 24 (kalimat benar)
2. 4 > 81
4 (kalimat benar)
1
4× 4 > 1
4× (−8) (kedua ruas dikalikan 1
4)
Tentukan pertidaksamaan paling sederhana yang ekuivalen dengan pertidaksamaan berikut ini! Tuliskan jawabannya (nasal) dalam bentuk
“𝑥 < 3” atau “𝑥 ≥ 5”
1. 𝑥 − 5 > 8 5. 7 + 𝑧 ≥ −3 2. 𝑥 + 9 < 6 6. 9 + 𝑧 > 5 3. 𝑦 + 4 ≤ −7 7. 11 ≤ 5 − 𝑝 4. 𝑦 − 11 ≥ −1 8. −1 ≤ 3 − 𝑝
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut ini!
9. 4𝑥 ≥ 3𝑥 + 7 13. 41
2 < 𝑥 + 1
2 < 8 10. 5𝑛 − 4 ≤ 4𝑛 + 4 14. 2 𝑛 − 3 < 𝑚 − 8 11. 4 < 𝑥 + 4 < 9 15. 1
2 8𝑚 + 3 ≥ 3𝑚 + 21
2
12. −3 ≤ 𝑥 − 7 ≤ 5
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1 > −2 (kalimat benar)
Ternyata ketidaksamaan tetap bernilai benar jika kedua ruas dikalikan dengan bilangan positif yang sama.
1. Selesaikan pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut!
a. 2𝑥 < 8 b. 1
3𝑥 > −2 Jawaban
a. 2𝑥 < 8 b. 1
3𝑥 > −2
𝟏
𝟐 × 2𝑥 < 𝟏
𝟐× 8 𝟑 × 1
3𝑥 > 𝟑 × (−2)
𝑥 < 4 𝑥 > −6 2. Selesaikan pertidaksamaan 5𝑦 − 1 < 2𝑦 + 5!
Jawaban
5𝑦 − 1 < 2𝑦 + 5
5𝑦 − 1 + 𝟏 < 2𝑦 + 5 + 𝟏 (kedua ruass ditambah 1) 5𝑦 < 2𝑦 + 6
5𝑦 − 𝟐𝒚 < 2𝑦 − 𝟐𝒚 + 6 (kedua ruas dikurangi −2𝑦)
3𝑦 < 6
𝟏
𝟑 × 3𝑦 < 𝟏
𝟑× 6 (kedua ruas dikali 1
3)
𝑥 < 2 Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
7.3. Menyelesaikan pertidaksamaan dengan mengalihkan kedua ruas denga bilangan negative yang sama.
Perhatikan ketidaksamaan-ketidaksamaan berikut ini.
1. 8 > 2 (kalimat benar)
−3 × 8 > −3 × 2 (kedua ruas dikalikan −3) −24 > −6 (kalimat benar)
Agar menjadi kalimat benar, maka tanda ketidaksamaan “>” diubah menjadi “<”, sehingga menjadi −24 < −6 yang merupakan kalimat benar
2. −5 < 10 (kalimat benar)
−1
5 −5 < −1
5 × 10 (kedua ruas dikalikan −1
5) 1 < −2 (kalimat benar)
Agar menjadi kalimat benar, maka tanda ketidaksamaan “<” diubah menjadi “>”, sehingga menjadi 1 > −2 yang merupakan kalimat benar.
Catatan:
Untuk menentukan pengali atau pembagi, yang harus diperhatikan adalah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1. Tentukan penyelesaian dari −2
3𝑦 ≥ −6 Jawab
−2
3𝑦 ≥ −6
−𝟑
𝟐 × −2
3𝑦 ≤ −𝟑
𝟐 × (−6) kedua ruas dikalikan −𝟑
𝟐, tanda ≥ diubah menjadi ≤ 𝑦 ≤ 9
2. Tentukan penyelesaian dari 15 − 8𝑥 ≤ 2𝑥 + 30 Jawab
15 − 8𝑥 ≤ 2𝑥 + 30
15 − 15 − 8𝑥 ≤ 2𝑥 + 30 − 15 kedua ruas dikurangi 15
−8𝑥 ≤ 2𝑥 + 15
−8𝑥 − 2𝑥 ≤ 2𝑥 − 2𝑥 + 15 kedua ruas dikurangi 2𝑥
−10𝑥 ≤ 15
− 1
10 × −10 ≥ − 1
10 × 15 kedua ruas dikali
− 1
10, tanda ≤ diubah
𝑥 ≥ −11
2
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
7.4. Menyelesaian pertidaksaman bentuk pecahan
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan dalam bentuk pecahan. Terlebih dahulu ubahlah bentuknya sehingga tidak lagi memuat bentuk pecahan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas pertidaksamaan dengan kpk dari penyebut-penyebutnya.
Selain itu, penyelesaian dari suatu pertidaksamaan dapat juga ditentukan dengan tidak mengubah bentuk pertidaksamaan semula.
Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikaut ini!
1. 2𝑥 < 10 11. 3𝑘 > 8𝑘 − 10 2. 3𝑥 > −21 12. 3𝑦 − 5 ≥ 4𝑦
3. 12𝑥 ≤ −4 13. 2𝑚 + 6 < 4𝑚 − 2 4. 4𝑦 ≥ 24 14. 5𝑝 − 4 > 7𝑝 − 11 5. −5𝑦 ≥ −30 15. −6 < 2𝑝 < 16 6. 2𝑦 − 8 < −14 16. −8 ≤ −4𝑝 ≤ 28 7. −3𝑦 + 15 > 19 17. 2 𝑝 + 1 > 1
8. 3 −2t < 15 18. 5 𝑝 − 4 > 7𝑝 − 11 9. 16 + 3
5𝑡 < 7 19. 2 2𝑛 − 1 < 3(2𝑛 + 3)
10. 7𝑘 < 15 + 2𝑘 20. 24 − 3𝑛) ≤ 4(𝑛 − 5) Latihan 12
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan 1
3 𝑥 + 2 > 2 +
3𝑥 2
Jawab 1
3 𝑥 + 2 > 2 +3𝑥
2 kedua ruas dikalikan 6 yaitu KPK dari 2 dan 3
6 ×1
3 𝑥 + 2 > 6 × 2 + 3𝑥
2
2 𝑥 + 2 > 12 + 9𝑥
2𝑥 + 4 > 12 + 9𝑥
2𝑥 + 4 − 4 > 12 − 4 + 9𝑥
2𝑥 > 8 + 9𝑥
2𝑥 − 9 > 8 + 9𝑥 − 9𝑥
−7𝑥 > 8
−1
7× −7𝑥 < −1
7× 8 kedua ruas dikalikan −1
7, maka tanda pertidaksamaan diubah yaitu > menjadi <
𝑥 < −8
7
𝑥 < 11
7 Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
2. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan 𝑥−12 > 𝑥+3
5 . Jawab
𝑥−1
2 > 𝑥+3
5
10(𝑥−1
2 ) > 10(𝑥+3
5 ) kedua ruas dikalikan 10. Yaitu KPK dari 2 𝑑𝑎𝑚 5
5 𝑥 − 1 > 2(𝑥 + 3
5𝑥 − 5 > 2𝑥 + 6
5𝑥 − 5 + 5 > 2𝑥 + 6 + 5
5𝑥 > 2𝑥 + 11
5𝑥 − 2𝑥 > 2𝑥 − 2𝑥 + 11
3𝑥 > 11
3𝑥
3 > 11
3
𝑥 > 32
3
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan dapat ditunjukan pada garis bilangan yang disebut grafik penyelesaian.
Pada garis bilangan, grafik penyelesaian dari suatu pertidaksamaan dinyatakan dengan noktah.
Perhatikan contoh-contoh penyelesaian persamaan-persamaan beserta grafiknya berikut ini!
Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikaut ini!
1. 1
2𝑥 + 3 > 9 6. 4
𝑥 − 3 > 5
2𝑥
2. 2
3𝑥 + 2 < 1
2 7. 1
2 3𝑝 − 1 < 5 3. 2
3𝑦 − 1
6 > 3
4𝑦 8. 1
4 5𝑦 − 1 > 1
3(2𝑦 + 1) 4. 2𝑡
3 − 1
2 > 1 9. 1
3 𝑥 + 2 + 1
2 𝑥 − 1 > 1 5. 𝑝
3𝑥 + 2 > 𝑝
2 10. 2𝑚+1
5 < 𝑚 −1
2 + 3
2
Latihan 13
8. Grafik Penyelesaian Pertidaksamaan
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
1. Tentukan grafik penyelesaian dari 𝑥 > 3 untuk 𝑥 variabel pada bilangan asli kurang dari 7.
Jawab
Karena 𝑥 > 3 dan 𝑥 variabel pada bilangan asli kurang dari 7, maka pengganti dari 𝑥 yang benar yaitu 4,5 𝑑𝑎𝑛 6.
Grafik penyelesaiannya adalah
2. Tentukan grafik penyelesaian dari 3𝑥 − 2 < 𝑥 + 8, untuk 𝑥 variabel pada bilangan positif
Jawaban
3𝑥 − 2 < 𝑥 + 8
3𝑥 − 2 + 2 < 𝑥 + 8 + 2
3𝑥 < 𝑥 + 10
3𝑥 − 𝑥 < 𝑥 − 𝑥 + 10
2𝑥 < 10
2𝑥
2 < 10
2
𝑥 < 5
Pengganti dari 𝑥 yang benar adalah 1,2,3 𝑑𝑎𝑛 4.
Grafik penyelesaiannya adalah
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Untuk menyelesaikan soal-soal dalam bentuk cerita, terlebih dahulu soal tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk pertidaksamaan, setelah itu baru diselesaikan. Jika perlu, buatlah diagram (sketsa) untuk mempermudah penyelesaiannya.
Tunjukan Grafik, penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut jika 𝑥 adalah variabel pada bilangan
−5, −4, −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4 𝑑𝑎𝑛 5.
1. 𝑥 > 0 6. 6𝑥 + 9 ≤ 27 2. 𝑥 ≤ 5 7. 3𝑥 + 4 < 2𝑥 3. 𝑥 > −3 8. 𝑥 − 5 > 3𝑋 − 1 4. 𝑥 ≤ 0 dan 𝑥 > −5 9. 7 − 3𝑋 ≥ 2𝑋 − 3 5. 1
2𝑥 ≥ −2 10. 5 − 2𝑋 > 3𝑋 + 20 Latihan 14
9. Penerapan Pertidaksamaan dalam Kehidupan
1. Panjang suatu persegi panjang 6 𝑐𝑚 lebih dari lebarnya, dan kelilingnya kurang dari 40 𝑐𝑚. jika lebarnya 𝑥 𝑐𝑚, susunlah pertidaksamaan dalam 𝑥 dan selesaikan.
Jawab
Lebar = 𝑥 𝑐𝑚, panjang = 𝑥 + 6 𝑐𝑚 Keliing = 2𝑝 + 21
Contoh
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
2𝑝 + 21 < 40
2. Panjang suatu persegi panjang 6 𝑐𝑚 lebih dari lebarnya, dan kelilingnya kurang dari 40 𝑐𝑚. jika lebarnya 𝑥 𝑐𝑚, susunlah pertidaksamaan dalam 𝑥 dan selesaikan.
Jawab
Lebar = 𝑥 𝑐𝑚, panjang = 𝑥 + 6 𝑐𝑚 Keliing = 2𝑝 + 21
2 𝑥 + 6 + 2𝑥 < 40 𝑥 𝑐𝑚
2𝑥 + 12 + 2𝑥 < 40
4𝑥 + 12 < 40
4𝑥 < 40 − 12 (𝑥 + 6)
4𝑥 < 28
4𝑥
4 < 28
4
𝑥 < 7
Karena panjang dan lebar tidak bernilai negatif, maka penyelesaiannya adalah 0 < 𝑥 < 7
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
3. Setiap segitiga, jumlah panjang dua sisinya lebih dari panjang sisi ketiga. Segitiga 𝐴, 𝐵, 𝐶 di samping, berlaku 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶 > 𝐴𝐵. susunlah pertidaksamaan dalam 𝑥, kemudian selesaikan!
Jawab
𝐴𝐶 + 𝐵𝐶 > 𝐴𝐵
𝑥 + 1 + 𝑥 + 2 > 𝑥 + 4 𝑥 + 1 𝑥 + 2
𝑥 + 𝑥 + 1 + 2 > 𝑥 + 4
2𝑥 + 3 > 𝑥 + 4
2𝑥 − 𝑥 > 4 − 3 𝑥 + 4
𝑥 > 1
Jadi, agar 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶 > 𝐴𝐵, maka 𝑥 > 1.
Selesaikan soal cerita berikut ini!
1. Seorang anak mengendarai sepeda sejauh 9𝑥 𝑘𝑚, kemudian berjalan kaki sejauh 𝑥 𝑘𝑚,
a. Tentukan jumlah jarak yang di tempuh dinyatakan dalam 𝑥.
b. Jika jarak yang ditempuh seluruhnya kurang dari 30 𝑘𝑚, susunlah pertidaksamaan dalam 𝑥, kemudian selesaikanlah.
2. Panjang diagonal-diagonal suatu jajaran-genjang adalah (2𝑥 − 1) 𝑐𝑚 dan 𝑥 + 5 𝑐𝑚. jika diagonal pertama lebih panjang dari diagonal kedua, susunlah pertidaksamaan dalam 𝑥 kemudian selesaikan!
Latihan 15
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Daftar Pustaka
Abdul kodir, Matematika untuk SMP jilid 7, 8, dan 10, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979.
M. Cholik Adinawan Sugijono, Matematika untuk SMP jilid 1A Kelas VII, Jakarta : Erlangga. 2006
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Biodata kelompok
Nama : Taufik Maulana
Nama Panggilan : Taufik, Maulana, Opik &
T Topik
Tempat,
Tangal Lahir : Cirebon, 22 November 1994
Alamat : Blok. Petapean RT/RW 02/01 No.07 Ds.
Kasugengan Kidul
Kec.Depok Kab. Cirebon
No.Hp : 083823018227
Email : [email protected] Facebook : Taufikx MaulaNa
Twitter : @Mu22Opick
Peran Dalam Kelompok : Berperan dalam pengerjaan editing, desain buku ajar, membantu pengetikan dan fasilitator.
Motto Hidup : “ awali dengan Bismillah dan mencoba terus mencoba melakukan hal-hal kebaikan untuk menuju
Kesuksesan ”.
By : Taufik M, Amelia P. R., & Asrori
Nama Panggilan : Taufik, Maulana, Opik &
Topik Tempat,
Tangal Lahir : Cirebon, 22 November 1994
Alamat : Blok. Petapean RT/RW 02/01 No.07 Ds.
Kasugengan Kidul
Kec.Depok Kab. Cirebon
No.Hp : 083823018227
Email : [email protected] Facebook : Taufikx MaulaNa
Twitter : @Mu22Opick
Peran Dalam Kelompok : Berperan dalam pengerjaan editing, desain buku ajar, membantu pengetikan dan fasilitator.
Motto Hidup : “ awali dengan Bismillah dan mencoba terus mencoba melakukan hal-hal kebaikan untuk menuju
Kesuksesan ”.