• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA ( LKJ )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA ( LKJ )"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA ( LKJ )

KECAMATAN BAMBANGLIPURO

TAHUN 2019

(2)

K a t a P e n g a n t a r

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2019.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2019.

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Menindaklanjuti RPJMD tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2018 Tentang Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

(3)

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2019.

Bantul, 14 Februari 2020 Camat Bambanglipuro

Drs. Lukas Sumanasa, M.Kes NIP. 196601061992031004

(4)

I k h t i s a r E k s e k u t i f

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2019 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2019 telah berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Menindaklanjuti hal tersebut, Kecamatan Bambanglipuro telah menetapkan Rencana Strategis Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2018 Tentang Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Sedangkan Rincian tugas,

(5)

fungsi dan tata kerja Kecamatan Bambanglipuro diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Kecamatan se Kabupaten Bantul.

Tugas pokok Kecamatan Bambanglipuro adalah Mengemban tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Kecamatan Bambanglipuro memiliki fungsi yang cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yang meliputi: 1. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

2. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

3. Pengkoordinasian penerapan dan penegaan peraturan perundang-undangan

4. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

5. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di Kecamatan

6. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa

7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa

b. Pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul yang telah

(6)

mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 ( empat ) IKU, disimpulkan bahwa 3 ( tiga ) indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 107,25%. Ada 3 ( tiga ) IKU pencapaiannya masuk dalam kriteria sangat tinggi (90,1 % lebih), meliputi :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

2. Persentase desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu

3. Rata – rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

Sedangkan 1 ( satu ) indikator sisanya masuk dalam kriteria rendah (50% s/d 65%) , yaitu:

1. Persentase realisasi program Musrenbang

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Kecamatan Bambanglipuro yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

(7)

D a f t a r I s i

Kata Pengantar ... ii

Ikhtisar Eksekutif ... iv

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar ... x Bab I Pendahuluan ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Pembentukan OPD... ... 2 C. Susunan Organisasi ... 4 D. Keragaman SDM ... 5 E. Isu Strategis ... 7

Bab II Perencanaan Kinerja ... 11

A. Rencana Strategis ... 11

1. Visi dan Misi ... 11

2. Tujuan dan Sasaran ... 12

3. Kebijakan, Strategi dan Program ... 14

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 ... 17

C. Program untuk Pencapaian Sasaran ... 20

Bab III Akuntabilitas Kinerja ... 21

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ... 22

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 23

1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat ... 23

2. Sasaran Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah ... 24

C. Akuntabilitas Anggaran ... 27

(8)
(9)

D a f t a r Ta b e l

Tabel II.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ... 13

Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan ... 15

Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ... 16

Tabel II.4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019 ... 20

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ... 22

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ... 22

Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat ... 23

Tabel III.4 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Wilayah ... 25

Tabel III.5 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2019 ... 28

Tabel III.6 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019 ... 29

(10)
(11)

B a b I P e n d a h u l u a n

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul dan Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Tata kerja Kecamatan se-Kabupaten Bantul adalah melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan public sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.

Laporan Kinerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reveuw atas Laporan Kinerja, dimana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Kecamatan

Pada setiap akhir tahun anggaran setiap instansi sudah mulai melakukan proses penyusunan Laporan Kinerja untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran

(12)

pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, dalam hal ini adalah Kecamatan Bambanglipuro

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengukuran secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Dalam lampiran lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja disebutkan bahwa Kepala SKPD menyusun laporan kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan menyampaikannya kepada Bupati, paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

B. Pembentukan OPD

B.1. Dasar Hukum

Sebagai institusi formal, keberadaan dan aktivitas Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu :

1. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah-Daerah Istimewa Jogjakarta; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 053 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul

(13)

7. Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 130 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Bantul

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

B.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul seperti yang tercantum pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 tahun 2016 adalah mengkoordinasikan penyelenggaraan Pemerintahan Umum, Pelayanan Publik dan Pemberdayaan masyarakat desa. Sedangkan Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kecamatan Bambanglipuro mempunyai tugas.

1. Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum

2. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

3. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

4. Pengkoordinasian penerapan dan penegakaan peraturan Daerah dan Peraturan Bupati

5. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana Pelayanan Umum

6. Pengkoordinasian Penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di Tingkat kecamatan

7. Pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan kegiatan desa

8. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan 9. Pelaksanaan kesekretariatan kecamatan

(14)

C. Susunan Organisasi

Adapun susunan organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Bambanglipuro sebagai mana ditetapkan dalam Peraturan Bupati Nomor : 130 tahun 2016. tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul, bahwa Kecamatan Bambanglipuro merupakan Perangkat daerah unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang berada di bawah Bupati Bantul dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan Susunan Organisasi sebagai berikut :

1. Camat

2. Sekretariat Kecamatan 3. Sekretariat;

a. Sub Bagian Program , Keuangan dan asset; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 4. Kasi Pemerintahan

5. Kasi Ekonomi Pembangunan dang Lingkungan Hidup 6. Kasi Trantib

7. Kasi Pelayanan 8. Kasi Kemasyarakatan

(15)

Struktur organisasi OPD digambarkan sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI

KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL

D. Keragaman SDM

1.Sumber Daya Manusia

Susunan Organisasi Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Bantul, terdiri dari:

a. Camat b. Sekretariat:

- Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Seksi Tata Pemerintahan

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban e. Seksi Pelayanan

f. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

CAMAT

Kelompok Jabatan Fungsional Jabtaan Fungsional Sekretaris Kecamatan Kasubbag Program, Keuangan & Aset Kasubbag Umum dan Kepegawaian Sie. Ekobang & LH Sie. Kemasyarakat aanan

Sie. Pelayanan Sie Pemerintahan

(16)

g. Seksi Kemasyarakatan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan.

Secara keseluruhan jumlah perangkat Kecamatan Bambanglipuro sebanyak 19 orang dengan kedudukan sebagaimana pada table di bawah ini

Pegawai Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Bambanglipuro

No

. Nama Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Camat 1 - 1

2 Sekretariat:

a. Sekretariat Kecamatan 1 - 1

b. Sub Bagian Program, keuangan dan aset

2 2 4

c. Sub Bagian Umum 3 - 3

3 Seksi Tata Pemerintahan 2 2

4 Seksi Ketenteraman dan ketertiban 2 - 2 5 Seksi Pelayanan 1 1 2 6 Seksi Ekonomi pembangunan dan Lingkungan Hidup 3 - 3 7 Seksi Kemasyarakatan 1 - 1 Jumlah 16 3 19

Sumber: Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian Kecamatan Bambanglipuro

2. Pegawai Yang Menduduki Jabatan Struktural Menurut Eselon

Dari keseluruhan pegawai Kecamatan Bambanglipuro yang menduduki jabatan berjumlah 9 orang dengan kedudukan sebagaimana pada tabel di bawah ini

(17)

Tabel I.5.

Pegawai yang Menduduki Jabatan Strukutal Menurut Eselon 2019

No. Eselon Jumlah

1 Eselon IIIa 1

2 Eselon IIIb 1

3 Eselon IVa 5

4 Eselon IVb 2

Jumlah 9

Sumber:Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian, Kecamatan Bambanglipuro

3. Pegawai menurut tingkat pendidikan

Mengenai tingkat pendidikan pegawai Kecamatan Bambanglipuro yang berjumlah 19 orang dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel I.6.

Tingkat Pendidikan Pegawai Kecamatan Bambanglipuro

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 S - 2 2 2 S – 1 6 3 D - 3 4 SLTA/Sederajat 11 5 SLTP/Sederajat Jumlah 19

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian, Kecamatan Bambanglipuro

Dengan dukungan 19 orang yang pada Kecamatan Bambanglipuro dengan komposisi pendidikan Sarjana: 8 (delapan) orang, dan SLTA sebanyak 11 (sepuluh) orang merupakan potensi sumber daya manusia yang baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi.

E. Isu Strategis

Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan di Kecamatan Bambanglipuro timbul baik dari sudut kelebihan maupun kekurangan yang disebabkan oleh faktor ekstrenal dan internal. Faktor-faktor internal banyak dipengaruhi oleh beberapa sumber pada kebijakan vertikal dan horisontal.

(18)

Permasalahan yang mungkin timbul berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Kecamatan Bambanglipuro yaitu :

1. Kurangnya jumlah personil di Kantor Kecamatan Bambanglipuro

2. Kualitas / kapasitas dan jumlah SDM aparatur Kecamatan belum merata dan terbatas baik dibidang teknis maupun fungsional.

3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk-produk hukum dan dokumen kependudukan

4. Masih rendahnya kesadaran hukum masyakarat dan belum optimalnya fungsi penegakkan hukum.

5. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung operasional administrasi dan pelayanan dokumen kependudukan dan legalitas pencatatan sipil

Dalam rangka meningkatkan kinerja menuju pelaksanaan tata pemerintahan yang baik serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan adanya standar pelayanan minimal. Standar pelayanan minimal merupakan tolok ukur bagi aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Berdasarkan analisis tersebut diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor kunci keberhasilan yang berfungsi untuk memfokuskan strategi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan visi/misi dan efisien. Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan untuk keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, antara lain :

1) Mengoptimalkan kinerja pegawai agar berkualitas sesuai dengan keahliannya; tugasnya

2) Meningkatkan sistem pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien 3) Meningkatkan sistem informasi manajemen yang efektif dan efisien;

4) Mengoptimalkan aparatur yang profesional yang didukung oleh sistem pengembangan

(19)

1. Pengembangan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka terwujudnya tata pemerintahan kecamatan dan desa yang baik dan benar.

2. Optimalisasi pelaksanaan pelimpahan pelayanan publik dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik kecamatan dan desa.

3. Pendayagunaan aparatur pemerintah kecamatan dalam rangka peningkatan akuntabilitas publik.

4. Fasilitasi kegiatan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan diwilayah Kecamatan Bambanglipuro.

5. Penegakkan peraturan perundang-undangan dalam rangka peningkatan keamanan, ketertiban dan ketentraman umum.

6. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur kecamatan dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

7. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan administrasi kecamatan dan desa yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Pengembangan kerjasama antar organisasi pemerintah dengan dinas instansi di tingkat kecamatan.

9. Peningkatan pengawasan dan disiplin PNS, Lurah Desa dan Pamong Desa. 10. Fasilitasi program-program nasional / pemerintah dalam rangka pemberdayaan

masyarakat dan pengembangan pembangunan sarana prasarana desa-desa diwilayah Kecamatan Bambanglipuro

11. Peningkatan peran pendidikan, kesehatan dan sosial budaya dalam rangka ikut menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas (cerdas, beretika dan berbudaya, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME) agar mampu untuk menghadapi tantangan masa depan.

Usulan program dan kegiatan Kecamatan Bambanglipuro dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum dan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati dalam rangka penguatan otonomi daerah diarahkan pada:

a) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang menjadi kewenangan kecamatan dan peningkatan kualitas aparaturnya

b) Peningkatan kualitas pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan desa

(20)

c) Upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan perundang-undangan serta mendorong kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi pemerintahan lainnya yang ada di wilayah

(21)

B a b I I P e r e n c a n a a n K i n e r j a

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Kecamatan Bambanglipuro yaitu :

“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) “

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang:

1. Sehat yaitu masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang memiliki kesehatan jasmani, rohani dan sosial.

2. Cerdas yaitu masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.

3. Sejahtera yaitu masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang produktif, mandiri, memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.

4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang peduli, saling menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.

5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang memiliki rasa patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan.

6. Keagamaan yaitu masyarakat Kecamatan Bambanglipuro yang beriman, menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi

(22)

diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara. Misi Kecamatan Bambanglipuro sebagai berikut :

MISI 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Sub bab ini menjelaskan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Kecamatan Bambanglipuro

(23)

Tabel II.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/ IKU

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, efisien, dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi 1. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat - IKM Kecamatan 2. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang berkualitas dan partisipatif 2. Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

- Persentase Desa yang menyelesaikan

perencanaan dan

pelaporan tepat waktu - Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes - Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan

Sumber: Rencana Strategis Kecamatan Bambanglipuro tahun 2016-2021

(24)

3. Kebijakan, Strategi dan Program

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Kecamatan Bambanglipuro merumuskan strategi dan arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna), sebagai berikut :

(25)

Tabel II.2

Strategi dan Kebijakan Kecamatan Bambanglipuro

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai

keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Misi 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif,efisien, dan bebas dari KKN melaui percepatan reformasi birokrasi 1. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima 2. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang berkualitas dan partisipatif

1. Meningkatnya kualitas pelayanan pada masyarakat

1. Meningkatnya kualitas SDM dan sarana prasarana pelayanan publik

1. Pengembangan model layanan publik berbasis Teknologi Informasi

2.Meningkatnya kualitas dan Sinergitas perencanaan pem bangunan wilayah

2.Peningkatan Sistem dan tata kelola perencanaan pembangunan

2.Memperkuat sinkronisasi dan optimalisasi Perencanaan dengan desa

(26)

Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Kecamatan Bambanglipuro sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat 5. Program Pembinaan Pemerintahan Umum 6. Program Pembinaan Sosial Kemasyarakatan

7. Program Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kecamatan

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Kecamatan Bambanglipuro dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Sasaran strategis dan IKU disajikan sebagai berikut :

Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat

IKM Kecamatan

2 Meningkatnya kualitas dan

sinergitas perencanaan

pembangunan wilayah

Persentase Desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu

Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan

(27)

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019

Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 yang disusun sesuai dengan Rencana Strategis Kecamatan Bambanglipuro Tahun 2016 – 2021.

Sejak tahun 2015 Kecamatan Bambanglipuro melakukan cascade down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada esakip.bantulkab.go.id,

Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2019 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra, renja 2019, IKU dan APBD. Kecamatan Bambanglipuro Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan PK Tahun 2019 sebagai berikut :

(28)
(29)
(30)

C. Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas Kecamatan Bambanglipuro . Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel II.4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019

No Sasaran Strategis Didukung jumlah program 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada

masyarakat

4 Program

2. Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

3 Program

(31)

B a b I I I A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang juga digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

(32)

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja Kode 1 91≤ 100 Sangat Tinggi 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri 86 Tahun 2017

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

Secara umum Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

No Indikator Kinerja Utama

2019

Target Realisasi %

Realisasi

1 Indeks Kepuasan Masyarakat 90 90,18 100,20%

2 Persentase Desa yang menyelesaikan

perencanaan dan pelaporan tepat waktu

95 100 105,26%

3 Rata-rata persentase kesesuaian

APBDes dengan RPJMDes

88 100 113,64%

4 Persentase realisasi program prioritas

Musrenbang Kecamatan

(33)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 indikator kinerja utama Kecamatan Bambanglipuro Tahun 2019, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria

Sangat Tinggi dengan rata-rata capaian sebesar 92,75%.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

Uraian analisa secara umum tentang sasaran.

Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

No Indikator Kinerja Utama Capaian 2018 2019 Target Akhir Renstra (2021) Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%) Target Realisasi % Realisasi 1. Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) 97,38 90 90,18 100,20% 95 100,20

Sumber : esakip kab. Bantul

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 90, realisasi sebesar 90,18, tercapai 100,20% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya (2018) sebesar 97,38 atau tercapai sebesar 114,56 %, maka capaian tahun 2019 menurun sebesar 14,36%

Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 95. Capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 94,93% dari target akhir Renstra tahun 2021.

Faktor Penghambat untuk IKU ini adalah kadang ada masyarakat yang belum memahami SOP pelayanan yang berlaku di kecamatan Bambanglipuro sedangkan solusinya dari kecamatan adalah meningkatkan komitmen dan menciptakan inovasi untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU IKM Kecamatan yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM, serta sarana dan prasarana layanan publik. Sedangkan arah kebijakannya adalah pengembangan model layanan publik berbasis teknologi informasi.

(34)

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait peningkatan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat pada tahun 2019, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini terdiri dari program sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun 2019 mentargetkan sebesar 90 tercapai sebesar 90,18 program ini didukung kegiatan antara lain :

a. Peningkatan pelayanan publik bidang kependudukan b. Peningkatan pelayanan masyarakat

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan indikator Nilai AKIP, pada tahun 2019 mentargetkan sebesar 83 tercapai sebesar 77,4 program ini

didukung oleh kegiatan :

a.Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan perkantoran b.Penyediaan rapat-rapat, koordinasi dan konsultasi

3. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan indikator persen tase pemenuhan sarana dan prasarana aparatur, pada tahun 2019 mentarget kan 92 % tercapai sebesar 92 %. Program ini didukung oleh kegiatan :

a.Pengadaan peralatan dan perlengkapan b.Pemeliharaan rumah dan gedung kantor c.Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional d.Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan

4. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan Keuangan dengan indikator Nilai evaluasi kinerja, pada tahun 2019 mentargetkan 77 tercapai sebesar 91,31. Program ini didukung oleh kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan keuangan.

2. Sasaran Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

Uraian analisa secara umum tentang sasaran Miningkatnya kualitas dan sinergitasperencanaan pembangunan wilayah adalah sebagai berikut :

(35)

Tabel III.4. Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Wilayah

No Indikator Kinerja Utama Capaian 2018 2019 Target Akhir Renstra (2021) Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%) Target Realisasi % Realisasi

1. Persentase Desa yang menyelesaikan

perencanaan dan pelaporan tepat waktu

85 95 100 105,26 95 95 2. Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes 85 88 100 113,64 95 95 3. Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan 75 93 48,27 51,90 90 53,63

Sumber : E-SAKIP ROPK Kabupaten Bantul.

a. Persentase Desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 95, realisasi sebesar 100, tercapai 105,26% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 85 atau tercapai sebesar 100%, maka capaian tahun 2019 mengalami peningkatan. Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 95. Capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 95 % dari target akhir Renstra tahun 2021.

Capaian tersebut diperoleh dari jumlah desa dengan penyelesaian perencanaan (RPJMDes, RKPDes, dan APBDes) dan Laporan Keuangan tepat waktu, dibagi jumlah seluruh desa di kecamatan, kali seratus persen. Capaian indikator tersebut sebesar 100% sudah mencapai target maksimal. Desa yang menyelesaikan perencanaan dan laporan keungan tepat waktu ada 3 desa dibagi dengan semua desa dikali 100% .

Faktor penghambat untuk Indikator kinerja utama ini adalah SDM desa yang masih sangat terbatas, sedangkan solusinya dari kecamatan adalah untuk melakukan pendampingan kepada pemerintahan desa dalam menyusun

(36)

perencanaan dan pelaporan. Strategi ke depan yang direncanakan untuk meningkatkan indikator ini dalah dengan terus melakukan sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan kepada desa dalam penyusunan perencanaan dan pelaporan.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait peningkatan sasaran meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah. Pada tahun 2019, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini adalah Program Pembinaan Pemerintahan umum Kecamatan.

b. Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 88, realisasi sebesar 100, maka capaian indikator pada tahun ini sebesar 113,64% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Realisasi tahun sebelumnya sebesar 85 atau tercapai sebesar 100%, maka capaian tahun 2019 mengalami peningkatan. Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 95. Capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 95% dari target akhir Renstra tahun 2021.

Capaian tersebut diperoleh dari Rata-rata jumlah desa yang APBDes dengan RPJMDesnya sesuai yaitu 3 (tiga) Desa dibagi jumlah seluruh Desa dalam kecamatan yaitu 3 (tiga) Desa kali seratus persen. Capaian indikator tersebut sebesar 100% sudah mencapai target maksimal. Dengan penghitungan adalah semua desa sesuai antara APBDes dengan RPJMDes.

Faktor penghambat Indikator kinerja ini adalah kualitas APBDes masih kurangnya kualitas dan kemampuan SDM penyusun Perencanaan , sedangkan solusinya adalah adanya pendampingan dan menumbuhkan keinginan dari desa untuk menyusun APBDes dengan RPJMDes yang berkualitas.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait peningkatan sasaran meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan desa. Pada tahun 2018, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini adalah Program pembinaan pemerintahan umum kecamatan.

(37)

c. Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang rendah. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 93, realisasi sebesar 48,27, tercapai 51,90% atau bernilai kinerja rendah. Realisasi tahun sebelumnya sebesar 75 atau tercapai sebesar 89,29%. Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 90. Capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 53,63% dari target akhir Renstra tahun 2021.

Faktor penghambat indikator ini tidak dapat tercapai sesuai target disebabkan karena :

1. Usulan kegiatan kebanyakan masih bersifat fisik sehingga keuangan daerah tidak mencukupi

2.Usulan yang bersifat non fisik ( pemberdayaan masyarakat ) kurang

Langkah strategis ke depan yang ditempuh agar indikator ini dapat mencapai target adalah :

1. Usulan kegiatan sesuai skala prioritas kabupaten 2. Dibatasi nilai nominal usulan per desa

3. Usulan kegiatan sebelum tahap Musrenbang, ada verifikasi usulan kegiatan bersama OPD pengampu kegiatan agar yang masuk usulan

yang benar- benar dapat masuk rekomendasi Kabupaten

4. Usulan kegiatan dibatasi dengan aturan 50% fisik 50% non fisik

C. Akuntabilitas Anggaran

Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2019 di Kecamatan Bambanglipuro sebesar Rp 848.845.000,00 yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja langsung sebesar Rp 845.623.315,00, atau sebesar 99,62 %

(38)

Alokasi anggaran belanja langsung Tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel III.5 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2019

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %

1 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat 7.250.000 2 Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan

pembangunan wilayah

330.817.000

Jumlah 338.067.000 39,83

Belanja Langsung Pendukung 510.778.000 60,17

Total Belanja Langsung 848.845.000 100

Sumber : esakip ROPK Kab. Bantul

Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp 338,067000,00 atau sebesar 39,83% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp 510.778.000,00 atau sebesar 60,17% dari total belanja langsung.

Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan anggaran paling besar adalah sasaran Program Pembinaan pemerintahan umum dengan besaran anggara sebesar Rp 164.892.000 atau sebesar 19,45% dari total belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative kecil adalah sasaran Program Peningkatan pelayanan masyarakat sebesar Rp 7.250.000 atau sebesar 0,85% dari total anggaran belanja langsung.

Penyerapan belanja langsung pada Tahun 2019 sebesar Rp 845.623.315 atau sebesar 99,62% dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp337.867.000 atau sebesar 39,80%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp 507.756.315 atau sebesar 59,82%.

Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar Rp 515.006.315 atau

(39)

IKU Persentase realisasi program prioritas Musrenbang kecamatan sebesar Rp 44.250.000 atau sebesar 5,21%. Jika dilihat dari serapan anggaran per sasaran, maka sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat menyerap anggaran paling besar yaitu sebesar Rp 515.006.315 atau sebesar 60,67% dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Wilayah menyerap anggaran terkecil yaitu sebesar Rp 330.617.000 atau sebesar 39,33% dari target.

Anggaran dan realisasi belanja langsung Tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut :

Tabel III.6 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019

No Indikator

Kinerja

Kinerja Anggaran

Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Indeks Kepuasan Masyarakat 90 90,18 100,20% 518.028.000 515.006.315 99,42% 2 Persentase Desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu 95 100 105,26% 121.475.000 121.475.000 100% 3 Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes 88 100 113,64% 165.092.000 164.892.000 99,88% 4 Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan 93 48,27 51,90% 44.250.000 44.250.000 100%

Sumber : esakip Kab.Bantul

D. Efisiensi Sumber Daya

Efisiensi belanja langsung pada tahun 2019 sebesar Rp 3.221.685 atau sebesar 0,38%, dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi,

(40)

yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan anggaran.

Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp 200.000 atau sebesar 0,06%, sedangkan efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp 3.021.685 atau sebesar 0,59%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar Rp 3.021.685 atau sebesar 0,36%, sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan sebesar Rp 0 atau sebesar 0%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per sasaran, maka sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat, memiliki efisiensi anggarannya paling besar yaitu sebesar Rp 3.021.685 atau 0,36% dari anggaran target. Sedangkan sasaran Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah, efisiensi anggarannya terkecil yaitu sebesar Rp 200.000 atau 0,12% dari anggaran target.

Efisiensi belanja langsung Tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:

Tabel III.7 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

No Indikator Kinerja Anggaran

Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %

1 Indeks Kepuasan Masyarakat

7.250.000 7.250.000 0 0

2 Persentase Desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu

121.475.000 121.475.000 0 0

3 Rata-rata persentase

kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

165.092.000 164.892.000 200.000 0,12

4 Persentase realisasi program prioritas Musrenbang

Kecamatan

44.250.000 44.250.000 0 0

5

Jumlah 338.067.000 337.867.000 200.000 0,06

Belanja Langsung Pendukung 510.778.000 507.756.315 3.021.685 0,59

Total Belanja langsung 848.845.000 845.623.315 3.221.685 0,38

(41)

B a b I V P e n u t u p

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak 1 ( satu ) sasaran, 3 ( tiga ) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang dalam Rencana Strategis Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 92,75% atau kinerja kriteria Sangat Tinggi.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang dicantumkan dalam Renstra Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 khususnya untuk Tahun Anggaran 2019 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Tabel II.4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan penjernihan dengan bahan asam sulfat (H 2 SO 4 ) dan three ethyl amin (TEA) terhadap karakteristik oli bekas, yaitu

• obat yang dapat mengeluarkan cacing dari saluran GI → Vermifuge (expel).. • membasmi cacing dewasa secara sistemik maupun yang menyerang organ atau jaringan →

Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi yang terjadi di Jawa Tengah

• Misalkan kita punya method static printInformation yang mengakibatkan object Person sebagai reference, kita dapat me- reference dari tipe Employee dan tipe Student ke method ini

Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management aplikasi

Peramalan data menggunakan metode Radial Basis Function Neuron Network akan digunakan untuk memprediksi harga minyak mentah dunia untuk jangka waktu 5 hari ke depan,

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang dimiliki Kabupaten Buleleng tersebar di sepanjang wilayah kabupaten Buleleng. Salah satu pokdarwis yang ada di wilayah

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bengkel accesories goro profesional adalah perusahaan yang sudah cukup berkembang, karena transaksinya sudah bertambah banyak