• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU (SIKADU) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU (SIKADU) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2013"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

77

PRODI PAI ANGKATAN 2013 STAIN PEKALONGAN

Setelah data terkumpul didukung teori, maka langkah selanjutnya adalah membuktikan apakah ada pengaruh antara penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) dengan motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah prodi PAI angkatan 2913 STAIN Pekalongan dengan menggunakan rumus regresi.

Terdapat tiga tahap dalam mneganalisis data yaitu analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjutan.

A. Analisis Penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) Dalam analisis pendahuluan ini, akan digambarkan tentang skor hasil pengukuran penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu mahasiswa PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 sebagai variabel X (bebas) dengan motivasi belajar mahasiwa PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 sebagai variabel Y (terikat).

Adapun data skor hasil pengukuran penggunaan Sistem Informasi

Akademik Terpadu mahasiswa PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 adalah

sebagai berikut:

(2)

52 54 32 34 27 49 47 45 48 52

54 53 60 49 52 44 44 48 52 53

53 43 47 49 54 50 55 51 54 53

42 42 45 47 45 50 42 33 48 53

49 48 52 46 51 58 56 24 23 45

25 57 48 52 51 54 48 49 54 53

51 33 54

Dari data di atas dapat diketahui X = 2986

Berdasarkan data dari 63 responden maka analisis yang dapat peneliti sajikan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 63

= 1 + 3,3 (1,7)

= 1 + 5, 61

= 6, 61 = 7

2. Menentukan skor tertinggi (Xt) dan skor terendah (Xr) Xt = 60

Xr = 23

3. Menentukan jarak pengukuran atau range (R)

R = (Xt – Xr)

(3)

= (60 – 23)

= 37

4. Menghitung panjang kelas interval (i) dengan rumus : i =

= 37 : 7 = 5,28 = 6

kemudian dari data tersebut dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 7

Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU)

Interval frekuensi Persentase (%)

Persentase kumulatif (%)

Kategori

23 – 28 4 6,3% 6,3% Sangat Rendah

29 – 34 4 6,3% 12,6% Rendah

35 – 40 0 0% 12,6% Cukup

41 – 46 11 17,5% 30,1% Sedang

47 – 52 26 41,3% 71,4% Tinggi

(4)

53 – 58 17 27% 98,4% Sangat Tinggi

59 – 64 1 1,6% 100% Istimewa

Total 63 100,0%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa uji angket penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) yang diberikan kepada 63 mahasiswa :

a. 4 mahasiswa atau 6,3% berada pada kategori sangat rendah.

b. 4 mahasiswa atau 6,3% berada pada kategori rendah.

c. 0 mahasiswa atau 0% berada pada kategori cukup.

d. 11 mahasiswa atau 17,5% berapa pada kategori sedang.

e. 26 mahasiswa atau 41,3% berada pada kategori tinggi.

f. 17 mahasiswa atau 27% berada pada kategori sangat tinggi.

g. 1 mahasiswa atau 1,6% berada pada kategori istimewa.

Berdasarkan analisis dari tabel yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa sebanyak 41,3% mahasiswa PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 memiliki tingkat penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) yang berada pada kategori tinggi.

5. Mencari rata-rata dari variabel X dengan rumus mean Mx =

Keterangan:

Mx = Mean

(5)

fx = Jumlah nilai dalam distribusi N = Jumlah responden

Perhitungan : Mx = 2986 : 63

= 47,39 = 47

Berdasarkan perhitungan data angket dari tabel distribusi frekuensi X didapat bahwa nilai rata-rata penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) mahasiswa Tarbiyah prodi PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 adalah 47. Nilai tersebut masuk dalam interval 47–52 dan masuk dalam kategori tinggi.

B. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa Tarbiyah Prodi PAI Angkatan 2013 STAIN Pekalongan

Dalam menganalisis hasil motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah prodi PAI angkatan 2013 STAIN Pekalongan (variabel Y), akan dideskripsikan skor sebagai berikut:

47 52 40 39 52 35 49 39 41 47

51 44 48 42 48 47 48 42 52 40

47 42 49 45 44 36 57 45 38 38

39 36 48 51 38 35 37 37 45 46

34 48 50 49 49 56 37 45 43 44

48 42 42 38 39 41 39 39 45 34

(6)

47 42 44

Dari data di atas dapat diketahui Y = 2751

Berdasarkan data dari 63 responden maka analisis yang dapat peneliti sajikan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 63

= 1 + 3,3 (1,7)

= 1 + 5, 61

= 6, 61 = 7

2. Menentukan skor tertinggi (Yt) dan skor terendah (Yr) Yt = 57

Yr = 34

3. Menentukan jarak pengukuran atau Range (R) R = Yt – Yr

= 57 – 34

= 23

4. Menghitung lebar interval (i) dengan rumus : i =

= 23 : 7

= 3,28 = 4

(7)

kemudian dari data tersebut dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 8

Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Interval Frekuensi Persentase

(%)

Persentase kumulatif (%)

kategori

34 – 37 9 14,3% 14,3% Sangat Rendah

38 – 41 14 22,2% 36,5% Rendah

42 – 45 16 25,4% 61,9% Cukup

46 – 49 16 25,4% 87,3% Sedang

50 – 53 6 9,5% 96,8% Tinggi

54 – 57 2 3,2% 100% Sangat Tinggi

58 – 61 0 0% 100% Istimewa

Total 63 100,0%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa uji motivasi belajar yang

diberikan kepada 63 mahasiswa adalah sebagai berikut:

(8)

a. 9 mahasiswa atau 14,3% berada pada kategori sangat rendah.

b. 14 mahasiswa atau 22,2% berada pada kategori rendah.

c. 16 mahasiswa atau 25,4% berada pada kategori cukup.

d. 16 mahasiswa atau 25,4% berada pada kategori sedang.

e. 6 mahasiswa atau 9,5% berada pada kategori tinggi.

f. 2 mahasiswa atau 3,2% berada pada kategori tinggi.

g. 0 mahasiswa atau 0% berada pada kategori istimewa.

Berdasarkan analisis dari tabel yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa 25,4% mahasiswa PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 memiliki motivasi belajar sedang.

5. Mencari rata-rata dari variabel Y dengan rumus mean : Mx =

= 2751: 63

= 43,66 = 44

Berdasarkan data angket dari tabel ditribusi frekuensi Y didapat bahwa nilai rata-

rata motivasi belajar mahasiswa PAI STAIN Pekalongan angkatan 2013 adalah

44. Nilai tersebut termasuk dalam interval 42 – 45 dan termasuk dalam kategori

sedang.

(9)

C. Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Tarbiyah Prodi PAI angkatan 2013 STAIN Pekalongan

Dari analisis tentang penggunaan SIKADU dan motivasi belajar mahasiswa, maka selanjutnya peneliti menggunakan analisis statistik dengan rumus regresi linier sederhana.

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan SIKADU berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan Tarbiyah prodi PAI angkatan 2013 STAIN Pekalongan. Berikut merupakan teknik analisis regresi linier sederhana.

Ŷ = a + bX Keterangan:

Ŷ :Variabel dependen.

a :Intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y).

b :Gradien / kemiringan kurva linier, disebut juga koefisien regresi sederhana.

X :Variabel independen.

1

1Salafudin, Statistika Terapan untuk Penelitian Sosial, Cet. Ke-4 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2010), hlm. 147.

(10)

Adapun langkah-langkah analisis regresi sederhana sebagai berikut:

1. Membuat Tabel Kerja

Tabel 9

Tabel Kerja Koefisiensi Regresi Sederhana

Responden X Y X² Y² XY

R1 52 47 2704 2209 2444

R2 54 52 2916 2704 2808

R3 32 40 1024 1600 1280

R4 34 39 1156 1521 1326

R5 27 52 729 2704 1404

R6 49 35 2401 1225 1715

R7 47 49 2209 2401 2303

R8 45 39 2025 1521 1755

R9 48 41 2304 1681 1968

R10 52 47 2704 2209 2444

R11 54 51 2916 2601 2754

R12 53 44 2809 1936 2332

R13 60 48 3600 2304 2880

R14 49 42 2401 1764 2058

R15 52 48 2704 2304 2496

R16 44 47 1936 2209 2068

R17 44 48 1936 2304 2112

R18 48 42 2304 1764 2016

R19 52 52 2704 2704 2704

R20 53 40 2809 1600 2120

R21 53 47 2809 2209 2491

R22 43 42 1849 1764 1806

R23 47 49 2209 2401 2303

R24 49 45 2401 2025 2205

R25 54 44 2916 1936 2376

R26 50 36 2500 1296 1800

R27 55 57 3025 3249 3135

R28 51 45 2601 2025 2295

(11)

R29 54 38 2916 1444 2052

R30 53 38 2809 1444 2014

R31 42 39 1764 1521 1638

R32 42 36 1764 1296 1512

R33 45 48 2025 2304 2160

R34 47 51 2209 2601 2397

R35 45 38 2025 1444 1710

R36 50 35 2500 1225 1750

R37 42 37 1764 1369 1554

R38 33 37 1089 1369 1221

R39 48 45 2304 2025 2160

R40 53 46 2809 2116 2438

R41 49 34 2401 1156 1666

R42 48 48 2304 2304 2304

R43 52 50 2704 2500 2600

R44 46 49 2116 2401 2254

R45 51 49 2601 2401 2499

R46 58 56 3364 3136 3248

R47 56 37 3136 1369 2072

R48 24 45 576 2025 1080

R49 23 43 529 1849 989

R50 45 44 2025 1936 1980

R51 25 48 625 2304 1200

R52 57 42 3249 1764 2394

R53 48 42 2304 1764 2016

R54 52 38 2704 1444 1976

R55 51 39 2601 1521 1989

R56 54 41 2916 1681 2214

R57 48 39 2304 1521 1872

R58 49 39 2401 1521 1911

R59 54 45 2916 2025 2430

R60 53 34 2809 1156 1802

R61 51 47 2601 2209 2397

R62 33 42 1089 1764 1386

R63 54 44 2916 1936 2376

Jumlah 2986 2751 145770 122015 130659

(12)

Dari tabel kerja regresi di atas, maka dapat diketahui:

N= 63 ∑XY = 130659

∑X = 2986 ∑X

2

= 145770

∑Y = 2751 ∑Y

2

= 122015

2. Mencari Persamaan Regresi Sederhana

Setelah diketahui jumlah nilai penggunaan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) dan motivasi belajar mahasiswa, langkah selanjutnya memasukkan nilai dari variabel X dan variabel Y ke dalam rumus regresi sederhana.

Ŷ = a + bX

b = n∑XY- (∑X) (∑Y) n(∑X²) – (∑X)²

b = (63 x 130659) – (2986) (2751) 63 (145770) – (2986)²

b = 17031 267314

b = 0,0637 dibulatkan menjadi 0,063

(13)

= Dibulatkan menjadi 40,6 3. Pengujian terhadap koefisien regresi

Persamaan regresi yang diperoleh dalam suatu proses perhitungan tidak selalu tepat. Untuk itu perlu dilakukan analisis persamaan regresi. Dalam analisis ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Kesalahan Standar Estimasi

Kesalahan standar estimasi (Se) menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang sesungguhnya.

Semakin kecil nilai standar estimasi, semakin tinggi ketepatan persamaan

estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang

sesungguhnya. Sebaliknya semakin besar nilai kesalahan standar estimasi

yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel dependen yang

sesungguhnya.

(14)

Berikut ini merupakan persamaan standar estimasi pada regresi linier sederhana dengan menggunakan windows SPSS 16.0:

Tabel 10

Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .096a .009 -.007 5.538 2.091

a. Predictors: (Constant), Penggunaan SIKADU b. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Nilai penting dalam keluaran ini ialah: nilai R Square sebesar 0.009, nilai Standard Error of the Estimate sebesar 5,538 dan nilai Durbin- Watson sebesar 2,091.

b. Merumuskan Hipotesis

Rumusan hipotesisnya adalah:

Ho : β = 0 : variabel independen(X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Ha : β ≠ 0 : variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

c. Menentukkan Nilai t

Test

(t hitung)

(15)

t

Test

= Dimana :

b = koefisien regresi

β = 0, karena pada perumusan hipotesis nol (Ho), β = 0 t

Test

=

d. Menentukkan nilai t

Tabel

= 63 – 2

= 61

(16)

Pada tingkat signifikansi 5%

nilai t

Tabel

= t 0.05 2

e. Membandingkan t

test

dan t

tabel

Dari hasil penelitian telah didapat t

Test =

0, 741 Pada tingkat signifikan 5% nilai t

Tabel =

1,525

Maka t

Test

= 0,741< t

Tabel

= 1,525, sehingga Ho diterima, Ha ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen kurang

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis musim penangkapan ikan dengan metode prosentase rata-rata (Lampiran 2 dan Gambar 1), terlihat bahwa ikan cakalang di perairan Belang dapat ditangkap

Penelitian ini akan menggunakan Skeletonema costatum dengan variasi perbedaan kepadatan sel inokulasi awal untuk diaplikasikan pada limbah batik dalam upaya

(10) Sistem kurikum yang tidak berpihak pada pembelajaran sastra; ketersediaan buku teks sastra yang terbatas; sistem evaluasi tidak mengakrabkan siswa pada karya

Penelitian ini bertolak dari kesulitan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran seperti pada materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan. Banyak

Hasil Uji Duncan pada kadar kolesterol total menunjukkan bahwa antara P1 (perlakuan dengan konsentrasi 10%) dan kelompok P4 (perlakuan tanpa menggunakan ekstrak) terdapat

menyimpulkan penalaran yang diperoleh dari sejumlah premis atau pangkal pikir  se#ara tepat dan 1alid Unsur$unsur utama dalam simpul$menyimpulkan suatu penalaran adalah

Pengelasan dilakukan pada arus masuk (I) 30A, 40A, dan 50A dengan las GTAW ( Gas Tungsten Arc Welding ), untuk membuktikan berapa besarnya arus listrik masuk (I) yang efektif