• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Fisikawan Medik di Indonesia. Supriyanto Ardjo Pawiro Ketua Umum Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Fisikawan Medik di Indonesia. Supriyanto Ardjo Pawiro Ketua Umum Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Fisikawan Medik di Indonesia

Supriyanto Ardjo Pawiro Ketua Umum Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI)

(2)

Cakupan

• Tantangan Fisikawan Medik di Indonesia

• Perkembangan dan Kebutuhan Fisikawan Medik di Indonesia

• Upaya Pemenuhan Tenaga Fisikawan Medik

• Upaya Peningkatan Kualitas Fisikawan Medik

(3)

Radiation Medicine in Indonesia

• 2814 hospitals and > 1000 clinics

• 1950 radiology centers

• 124 interventional radiology centers

• 49 Pusat Radioterapi di Indonesia

– Beberapa masih proses pembangunan

• 13 nuclear medicine centers

– Projection : 5 New centers are under development

Ministry of Health, Nuclear Regulatory Agency and IROS – Data

(4)

Tantangan Fisikawan Medis 4.0

• Pertumbuhan Instalasi radioterapi dengan peralatan berkemampuan teknologi lanjut semakin banyak

• Kementerian Kesehatan merencanakan pembangunan pusat terapi Proton

• Ada wacana pembangunan Boron Neutron Capture Therapy di Indonesia

• Pengembangan pusat PET/CT dan Cyclotron di Indonesia

(5)

Curret status of Radiotherapy and Projection

Indoneasian Radiation Oncologist Society Data

(6)

Kondisi Fasilitas Radioterapi:

Data PORI

• 87 Pesawat Radioterapi, 70 Linac dan 16 Cobalt

• 49 radiotherapy centers

(7)

Kondisi Terapi Radiasi Saat ini

• Kebanyakan masih menjalan Teknik 2D dan 3D Radioterapi

• Beberapa sudah menjalankan teknik IMRT /VMAT

• 1 RS menjalankan Tomoterapi

• 2 RS menjalankan Gamma Knife

(8)

Perkembangan dan Kebutuhan

Fisikawan Medik di Indonesia

(9)

Medical physics in Indonesia

14% 61%

4%2%

2%

17%

IAPM Members in Profession (Feb 2019)

Healthcare Academic

Research Institute

254

Total

558

58%

41%

1%

IAPM Members Sub-Fields (healthcare professionals only)

Radiotherapy Diagnostic Radiology

17.500+ island

264+ million population (2017) 2800+ hospitals (2019)

Indonesian Association of Physicists in Medicine

(10)

Clinical MedPhys in Indonesia

38 42

67

161

202

260

282

0 50 100 150 200 250 300

2008 2012 2015 2016 2017 2018 2019

ROMP DRMP NMMP Total MPS

(11)

Sejarah Perkembangan Fisikawan Medik

2000

2007 - 2015 2016

1960 – 2000, MedPhys upgraded their knowledge through workshop and training ( in-house or abroad)

Medical Physcist through the On the job Training after master and Bachelor

National Project INS6013, 6014, 6015: Upgrade the Medical Physics infrastructure, candidate Lecturers, candidate supervisors

Pilot Professional Training and Specialist Training

2018

Profesional Training and

Specialist Training Established

(12)

Kebutuhan Fisikawan Medik Klinis

• Berdasarkan data Direktorat Perijinan Bapeten, kebutuhan fisikawan medik klinis adalah

– Jawa and Bali : 1,100 – Sumatera : 200

– Wilayah Timur ( Sulawesi, kalimantan, Papua) : 200

• Data fisikawan medik klinis (per November 2019) adalah 260 :

– 110 Fisikawan Medik Radioterapi (ROMP)

– 14 Fisikawan Medik Kedokteran Nuklir (NMMP) – 162 Fisikawan Medik Radiologi dan Intervensional

(DRMP)

(13)

Strategi Memenuhi Kebutuhan Fisikawan Medik dan Fisikawan

Medik Spesialis

(14)

Pendidikan Akademik

• UI, ITB, UB, Undip dan Unhas adalah pioner pendidikan Akademik Fisika Medis yang

tergabung dalam AIPFMI pada 2012

• Ada 5 Universitas Baru membuka peminatan Akademik Fisika Medis dalam proses

pembinaan yaitu Unas, UKSW, Unair, ITS, dan UGM

(15)

Indonesian Medical Physics Education and Training Framework

BSc (hons) in Physics

Professional Training

Assoc. Medical Physcist, IQF level

7

MSc in Medical Physics

1.5 to 2 years specialist training in Radiotherapy or Diagnostic Radiology or

Nuclear Medicine

Medical Physcist Specialist/ CQMP,

IQF level 8

PhD in Medical Physics

(16)

Bachelor of Science in Physics : Curriculum

Courses Groups

Credit Percentage University Compulsory Courses (UCC) 18 12.50 Science and Technology Cluster

Compulsory Courses (STCCC) 2 1.39

Faculty Compulsory Courses (FCC) 8 5.55

Physics Compulsory Courses (PCC) 90 62.50

Concentration Courses (CC) 26 18.06

Total Study Load 144 100.00

(17)

Master of Science in Physics with Specialization in Medical Physics (Univ. Indonesia )

Courses Groups

Credit Courses

Physics Compulsory courses

7

• Matahematical Methods in Physics (3)

• Numerical Computation (2)

• Scientific Writing (2)

Medical Physics Courses 25

Seminar 2

Master Thesis 8

Total Study Load 42

(18)

Pendidikan Profesi

• Pendidikan Profesi diinisiasi oleh Departemen Fisika FMIPA UI tahun 2016 dengan Pilot

Program Profesi bekerja sama dengan RSCM dan RS Dharmais

• Program Profesi terstruktur dimulai di FMIPA UI di Januari 2018 bekerjasama dengan RSCM, RS Dharmais, RSUD Pasar Minggu, dan MRCCC

• Program Pendidikan profesi formal terstruktur sedang berproses (hasil Audiensi dengan Ditjen Belmawa (14 September 2018)

(19)

Pendidikan Profesi FM

• Prerequisite Courses ( 160 hours)

• Mata Kuliah kelas (224 hours)

• Seminar (32 hours)

• Rotasi Klinik ( 400 hours)

– Treament Planning

– Acceptance and Comissioning – Radiation Protection

– Quality Assurance – Dosimetry Audit

(20)

Intake Grraduate Placement

AMP Training Batch 1 – 2018 23 23 22 AMP Training Batch 2 – 2018 56 55 44

AMP Training Batch 3 – 2019 33 33 21

AMP Training Batch 4 – 2019 29 *

* Currently undergoing clinical attachment

Status of AMP Training:

2019

Status of AMP Training:

2019

Indonesian Association

of Physicists in Medicine Indonesian Alliance of Universities with Medical Physics Program Center for Medphys and Biophysics

Institute of Applied Sciences FMIPA – Univ. Indonesia

(21)

Pendidikan Residensi Spesialis

• Dalam kerangka proyek regional IAEA

RAS6077 and RAS6087 mulai Oktober 2016

• Dalam rangka harmonisasi Fisikawan Medik mengikuti standar Internasional

• Mengikuti IAEA Training Course Series No.

37 ( FM Spesialis RT), no. 47 (FM Spesialis RDI) dan No. 50(FM Spesialis KN)

• Durasi training adalah 2 tahun pasca pendidikan profesi dan S2 Fisika Medis

(22)

Opening Clinical Training Specialist - IAEA Residency Program

NLO - Mr.Totti Indonesian MP Certification

Board – Prof. Djarwani Ministry of Health Representatives

Vice Dean, Universitas

Indonesia Group Photo

(23)

ROMP DRMP NMMP CQMP (Grand Father

certification) 12 0 1

Residents CQMP

Batch 1- 2016 5* 1 -

Residents CQMP

Batch 2 – 2017 4 - -

Under support IAEA Regional Project RAS6077 and RAS6087

* three candidates passed, two other complete soon

Status of CQMP Training:

2019

Status of CQMP Training:

2019

Indonesian Association of Physicists in Medicine

Indonesian Alliance of Universities with Medical Physics Program Center for Medphys and Biophysics

Institute of Applied Sciences FMIPA – Univ. Indonesia

(24)

Status Fisikawan Medik Spesialis (CQMP) :2018

ROMP DRMP NMMP CQMP (Grand

Father certification)

12 0 1

Residents CQMP Batch 1- 2016

6 1 -

Residents CQMP Batch 2 – 2017

6 - -

• Batch-1 sudah semua direkrut oleh RS atau Perguruan Tinggi

• 1 batch-2 telah direkrut rumah sakit, 5 kandidat spesialis RT akan ujian dengan IAEA Expert Januari 2020

– Proses Asesment internal ( November – Desember 2019)

(25)

Under support IAEA Regional Project RAS6077 and RAS6087

Planning of CQMP Training

Planning of CQMP Training

Indonesian Association of Physicists in Medicine

Indonesian Alliance of Universities with Medical Physics Program Center for Medphys and Biophysics

Institute of Applied Sciences FMIPA – Univ. Indonesia

ROMP DRMP NMMP

CQMP Training Batch

3 (2020) 2 1 2

CQMP Training Batch

5 (2021) 2 0 0

CQMP Training Batch

6 (2022) 2 2 1

(26)

Asessment Residents Fisikawan

Medik Spesialis : IAEA experts

(27)

Sertifikasi Fisikawan Medik

(28)

Competence Exam: Medical Physics Certification Board

• Authority : Ministry of Science and Higher Education – Directorate General of Higher Education Affair

• Members of Certification Board : – Ministry of Health / MTKI/KTKI

– Professional Body : Indonesian Association of Physicist in Medicine, AFISMI

– Nuclear Atomic Energy Agency, BATAN – Nuclear Regulatory Agency , BAPETEN – Universities

• The certificate would be signed by the representative of Ministry (Dean) and Chairman of Professional Body

(29)

Sertifikasi Fisikawan Medik Umum

• Asesmen :

– Ujian Tulis setelah melengkapi Pendidikan Profesi – Ujian Wawancara

• Kelulusan

– Hasil Ujian Tulis dan Wawancara akan dibawa di rapat pleno komite

– Komite akan terdiri dari AIP/Universitas, AFISMI, Kemenkes/MTKI/KTKI, Batan dan Bapeten

(30)

Sertifikasi Fisikawan Medik Spesialis

• Asesmen

– Modul Proteksi dan Dosimetri : AIP, AFISMI, BATAN dan BAPETEN

– Modul kompetensi klinis : AIP, AFISMI,

– Modul Pengembangan Profesional , Riset dan pengajaran : AIP

– Ujian Tulis

– Ujian Pratikum ( jika memungkinkan)

• Kelulusan

– Hasil Asesmen, Ujian Tulis, dan Ujian Praktek akan dibawa ke rapat komite

(31)

Sertifikasi Internasional

• Dilakukan oleh International Medical Physics Board (IMPCB)

• Yang berhasil akan mendapat gelar Diplomate IMPCB (DIMPCB)

• Syarat

– Minimal S2 Fisika/Fisika Medis

– Telah meyelesaikan Residensi Spesialis 2 Tahun atau memiliki Sertifikasi Spesialis AFISMI

• Mata Ujian

– Test I : General Physics – Test II: Medical Physics

– Test III: Oral Test (Spesialisasi)

(32)

Antisipasi terhadap Perkembangan Teknologi

• Pembagian jenjang peran Fisikawan Medik (Associate Medical Physcist) KKNI level 7 dan Fisikawan Medik Spesialis (KKNI level8)

• Untuk sementara diusulkan pembagian tugas tegas untuk Profesi dan spesialis di bidang

Radioterapi dan Kedokteran Nuklir

• Untuk Bidang Radiologi Diagnostik dan

Intervensional, pembagian level profesi dan spesialis diterapkan setelah jumlah fisikawan medik bidang RDI terpenuhi.

(33)

Pembagian Tugas Fisikawan Medik Radioterapi

• Fisikawan Medik

– Radioterapi Cobalt

– Radioterapi Linac dengan Kemampuan 3D – Brakiterapi 2D

• Fisikawan Medik Spesialis

– Radioterapi Linac dengan kemampuan Teknologi lanjut seperti IMRT, VMAT, Stereotactic

– Radioterapi Gamma Knife – Brakiterapi 3D

– Radioterapi Cyber Knife

– Radioterapi Proton Therapy

(34)

Pembagian Tugas Fisikawan Medik Kedokteran Nuklir

• Fisikawan Medik

– Kedokteran Nuklir dengan Kamera Gamma – Kedokteran Nuklir dengan SPECT

• Fisikawan Medik Spesialis

– Kedokteran Nuklir dengan PET/CT – Kedokteran Nuklir dengan MR/PET – Cyclotron

(35)

Penyelesaian Fisikawan Medik Existing

• Banyak Fisikawan Medik Existing masih lulusan akademik

• Sertifikat kompetensi Profesi Fisikawan Medik Existing dapat diperoleh dengan mekanisme Penyetaraan yang diselenggarakan AIPFMi dan AFISMI

• Mekanisme Penyetaraan Profesi /RPL akan diselesaikan oleh AFISMI sampai 2023

(36)

Penyediaan Tenaga FM Spesialis

• Program Pendidikan residensi spesialis

diselenggarakan oleh FMIPA UI bekerjasama dengan AIPFMI dan AFISMI

• Jika ada RS yang membutuhkan FM spesialis dapat merekrut lulusan S2 dengan sertifikat kompetensi Profesi kemudian mengirimkan untuk pendidikan residensi spesialis ke FMIPA UI

• FMIPA UI akan mengatur dan menempatkan Residen ke RS yang telah bekerjasama dengan FMIPA UI dan memiliki pembimbing klinis.

(37)

Pemeliharaan Kompetensi : Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan

• Re-registrasi Fisikawan Medik membutuhkan capaian SKP Fisika Medis

• Fisikawan Medik Umum harus mengkoleksi kegiatan pelayanan dan pengembangan sebanyak 25 SKP,

sedangkan fisikawan medik spesialis sebanyak 50 SKP

(38)

Registrasi dan Lisensi Fisikawan Medik

• Registrasi Fisikawan Medik diatur oleh Permenkes No. 46/2013

• Registrasi Fisikawan Medik Registration

dikerjakan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia dan akan segera menjadi Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia

• Draft Surat Ijin Praktek FM

– SIK dikeluarkan oleh Dinas Provinsi

maksimum 3 tempat praktek ( normalnya untuk bidang radiologi)

(39)

Informasi Tenaga Fisikawan Medik

• Pendidikan dan Pelatihan Profesi :

www.aipfmi.org

sekretariat.aipfmi@gmail.com medphys@sci.ui.ac.id

• Registrasi dan pembinaan profesi

sekretariat.afismi@gmail.com

(40)

Thank You Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, permasalahan yang dibahas dalam tesis ini adalah tentang, pengaturan Corporate Social Responsibility di lingkungan BUMN, Implementasi

Raraga karangan anu hade henteu bisa sakali jadi. Nu nulis salilana usaha satekah polah pikeun nyampurnakeun wangun raraga karanganana. Aya lima lengkah dina

Sulfur salah satu sistein itu berikatan dengan sulfur sistein kedua, dan jembatan disulfida (-S-S-) mematri bagian-bagian protein menjadi terikat bersama. Semua jenis

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi pada saat ini di lokasi reaktivasi, mencari beberapa studi literatur

Setelah sarapan pagi di hotel anda akan dijemput oleh team kami pada waktu yang disepakati untuk tour menjelajahi keindahan ujung timur pulau Lombok yang

Masalah tersebut dirumuskan oleh penulis dengan tujuan agar masyarakat Indonesia memiliki wawasan kebhinekaan, memahami arti dari perbedaan dan persatuan, mengetahui

TURUNAN FUNGSI KOMPLEKS DAN PERSAMAAN CAUCHY

Alat tersebut terdiri dari smart card reader yang \menggunakan ACR120S untuk membaca dan menulis smart card, mikrokontroler yang menggunakan mikrokontroler ATMega32 untuk