• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 1 dari 10 hlm

P U T U S A N

Nomor 708/Pdt.G/2016/PA.Btl

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Bantul yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara:

PENGGUGAT, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawati Swasta, tempat kediaman di Kabupaten Bantul, sebagai Penggugat;

melawan

TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, tempat kediaman di Kabupaten Sleman, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka sidang; DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dalam surat permohonannya tanggal 21 Juni 2016 telah mengajukan Gugatan Cerai Gugat, yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bantul, dengan Nomor 0708/Pdt.G/2016/PA.Btl, tanggal 21 Juni 2016, dengan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, menikah pada tanggal 8 Mei 2004 di KUA -- BANTUL Yogyakarta sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta Nikah Nomor -- tanggal 8 Mei 2004.

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah mertua bersama orang tua Tergugat yang berada di Bantul.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 2 dari 10 hlm

3. Bahwa pada awal pernikahan kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan dengan rukun dan dalam perkawinannya telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT yang lahir pada 8 Januari 2005, sebagaimana tercantum dalam kutipan Akta Perkawinan No : --.

4. Bahwa semenjak kisaran tahun 2010 awal keharmonisan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat mulai terganggu karena sering terjadi percekcokan yang terjadi terus menerus.

5. Bahwa pada bulan Desember tahun 2014 Penggugat Tergugat pisah rumah hingga sekarang.

6. Bahwa Tergugat sering bersikap yang tidak baik terhadap Penggugat antara lain:

a. Bahwa Tergugat selalu berkata kasar terhadap penggugat dan mau menangnya sendiri,

b. Bahwa Tergugat mempunyai kebiasaan buruk yaitu ketika marah selalu pergi meninggalkan rumah dan tidak berkomunikasi dengan baik.

c. Bahwa Tergugat sering membesar besarkan permasalahan seperti contoh menelpon Penggugat dengan tidaksengaja tidak diangkat Tergugat menjadi marah.

d. Bahwa Tergugat ketika marah sering meminta kembali barang pemberian yang sudah Tergugat berikan kepada Penggugat seperti contoh perhiasan dan barang lainnya.

7. Bahwa Penggugat merasa sudah tidak sanggup lagi untuk hidup berumah tangga dengan tergugat, sehingga penggugat sampai pada keputusan untuk mengajukan gugatan perceraian ini;

8. Bahwa dengan adanya permasalahan antara Penggugat dan Tergugat yang berlarut-larut dan tidak ada kunjung penyelesaiannya, maka dapat dikategorikan bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pertengkaran dan perselisihan terus menerus, sehingga keadaan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 3 dari 10 hlm

tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 sebagai salah satu syarat terjadinya perceraian, oleh karena itu cukup alasan bagi Pengadilan untuk mengabulkan gugatan ini;

Bahwa hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Bantul untuk berkenan membuka sidang guna memeriksa dan mengadili gugatan penggugat serta memberikan putusan sebagai berikut.

PRIMAIR

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menyatakan menurut hokum bahwa perkawinan antar Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan pada tanggal 8 Mei 2004 di KUA -- BANTUL Yogyakarta sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta nikah nomor --, putus karena perceraian;

3. Menghukum tergugat untuk membaryar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

SUBSIDAIR

Kami mohon Kepada Majelis Hakim Yang Terhormat memberikan putusan yang seadil-adilnya

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang relaas panggilannya dibacakan di dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Bahwa majelis hakim telah menasehati Penggugat agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Tergugat, tetapi Penggugat tetap pada dalil-dalil Gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 4 dari 10 hlm

Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat Gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa:

A. Surat:

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat, Nomor : -- tanggal 22 Januari 2015, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;

b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor -- Tanggal 8 Mei 2004, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan --, Kabupaten Bantul; . Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.2;

B. Saksi:

a. SAKSI I, dibawah sumpahnya telah memberikan ketarngan sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah saudara sepupu Penggugat dan mengenal Tergugat sebagai suami Penggugat;

- Bahwa setelah menikah Penggugat bersma dengan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di -- dan telah dikaruniai satu orang anak;

- Bahwa sekitar tahun 2010 Penggugat dengan Tergugat sering berselisih dan bertengkar karena masalah-masalah kecil, namun dalam pertengkaran tersebut seringkali diwarnai dengan KDRT yaitu Tergugat memukul Penggugat, saksi pernah melihat dua kali;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 5 dari 10 hlm

- Bahwa sudah satu tahun lebih Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal dan sejak saat itu tidak ada lagi hubungan lahir batin; - Bahwa keluarga sudah berusaha merukunkan Penggugat dan

Tergugat namun tidak berhasil.

b. SAKSI II, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah tetangga Penggugat dan mengenal Tergugat sebagai suami Penggugat;

- Bahwa setelah menikah Penggugat bersma dengan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di -- dan telah dikaruniai satu orang anak;

- Bahwa sekitar lima tahun yang lalu Penggugat dengan Tergugat sering berselisih dan bertengkar karena Tergugat tidak memberi nafkah dan dalam pertengkaran tersebut seringkali diwarnai dengan KDRT yaitu Tergugat memukul Penggugat,

- Bahwa hampir dua tahun Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi dari tempat kediaman bersama dan sejak saat itu tidak ada lagi hubungan lahir batin;

- Bahwa keluarga sudah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil.

Bahwa Saksi sudah tidak sanggup merukunkan Penggugat dan Tergugat.

Bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Gugatan Penggugat beralasan menurut hukum maka mohon dikabulkan;

Bahwa kemudian Penggugat tidak mengajukan sesuatu lagi dalam persidangan dan selanjutnya mohon putusan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 6 dari 10 hlm

Selanjutnya untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa ternyata Tergugat, meskipun dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan Gugatan tersebut harus diperiksa secara verstek;

Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat (verstek);

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 125 ayat (1) HIR yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu majelis membebani Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil Gugatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat P.1 dan P.2 serta dua orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti P-1 (Fotokopi Kartu Tanda Penduduk) yang merupakan akta otentik, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai Penggugat bertempat kediaman sebagaimana terdapat dalam Gugatan yang merupakan yurisdiksi Pengadilan Agama Bantul, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, bahwa bukti P-2 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang merupakan akta otentik, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah sehingga keduanya berkualitas sebagai para pihak dalam perkara ini,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 7 dari 10 hlm

sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, bahwa saksi pertama adalah saudara sepupu Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi pertama Penggugat mengenai dalil-dalil gugatan Penggugat adalah fakta yang dilihat, didengar dan dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi kedua Penggugat adalah tetangga Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR;

Menimbang, bahwa keterangan saksi kedua Penggugat mengenai angka 4 dan 5, adalah fakta yang dilihat, didengar dan dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa keterangan saksi pertama dan saksi kedua Penggugat bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan P. 2, Saksi pertama dan Saksi kedua terbukti fakta kejadian sebagai berikut:

1. Semula keadaaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak lima tahun yang lalu mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 8 dari 10 hlm

2. Penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah Tergugat tidak memberikan nafkah dan bersikap kasar sampai kepada melakukan KDRT (pemukulan) terhadap Tergugat;

3. Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama dua tahun dan tidak ada lagi hubungan lahir batin;

4. Bahwa keluarga sudah mendamaikan namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut: Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah. Dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat tidak memberi nafkah dan berlaku kasar dan KDRT (pemukulan) kepada Penggugat, yang berpuncak Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama dua tahun hingga sekarang. Pihak keluarga telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil.

Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalamKitab Manhaj al-Thullab, Juz VI, halaman 346 yang kemudian diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagai berikut:

ناو دتشا مدع ةبغر ةجوز اهجوزل قلط هيلع ىضاقلا ةقلط

Artinya: “Apabila telah memuncak ketidaksenangan seorang isteri kepada suaminya maka hakim (boleh) menceraikan suami-isteri itu dengan talak satu”;

Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 9 dari 10 hlm

Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Bantul untuk mengirim salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan -- Kabupaten Bantul dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan -- Kabupaten Sleman untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang

sampai sekarang dihitung sebesar Rp. 486000 (empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah)

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 27 September 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 25 Zulhijah 1437 Hijriyah, oleh kami Drs. Yusuf, S.H., M.S.I. sebagai Ketua Majelis, Drs. Akhbarudin, M.S.I. dan Yuniati Faizah, S. Ag., S.H., M.S.I. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 27 September 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 25 Zulhijah 1437 Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Siti Haryanti, S.H., M.S.I. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Hakim Anggota, Ketua Majelis

Drs. Akhbarudin, M.S.I. Drs. Yusuf, S.H., M.S.I.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Nomor 708 /Pdt.G/2016 /PA.Btl Hlm 10 dari 10 hlm

Hakim Anggota,

Yuniati Faizah, S. Ag., S.H., M.S.I.

Panitera Pengganti

Siti Haryanti, S.H., M.S.I. Perincian biaya: 1. Pendaftaran : Rp. 30.000 2. Proses : Rp. 60.000 3. Panggilan : Rp. 385.000 4. Redaksi : Rp. 5.000 5. Meterai : Rp. 6.000 Jumlah Rp. 486.000

Untuk salinan yang sama bunyinya oleh: Panitera Pengadilan Agama Bantul

Nur Ali Yaman, S.H.I.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kehendak Tuhan yang mulia, Dua orang saudara meninggalkan dunia, Hendak disusahkan tiada berdaya, Kerana perbuatan Tuhan yang sedia.. Melainkan hamba berbanyak sabar,

Hal ini dicerminkan dengan sikap responden yang mengatakan bahwa pemasangan bagan di perbatasan dapat menghambat masuknya nelayan luar ke wilayah yurisdiksi

Pada penelitian ini akan dirancang dan dibangun prototipe sistem pengendali lampu di rumah dengan menggunakan mikrokontroler Arduino yang terhubung dengan

mengikuti pola yang sama pada saat sebelum dan setelah peledakan. Umumnya kecepatan rambat gelombang lapisan refraktor 3 menunjukkan nilai kecepatan perambatan tinggi

Sebuah desain yang baik tidak hanya pencerminan dari perencana taman, tetapi juga keinginan dan kebutuhan dari pemilik dan pengguna taman, termasuk kecukupan dana yang

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ”kasar” yang muncul dari catatan-catatan

Kawasan pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain berada pada lahan yang tidak sesuai dengan

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan