• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DIRUMAH."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015

PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KEMAMPUAN

KADER MELAKUKAN PERAWATAN PASIEN

GANGGUAN JIWA DIRUMAH

Ni Made Dian Sulistiowati, Kadek Eka Swedarma, Made Oka Ari K, Komang Menik Sri K

1

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Jl. PB Sudirman Denpasar Bali,

Telp/Fax : (0361) 222510, E-mail : madedian.2010@gmail.com

Abstrak

Gangguan jiwa merupakan keadaan yang dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap fisik, psikologis, ekonomi dan juga sosial sehingga berdampak pada produktivitas masyarakat secara ekonomi sehingga dapat menjadi penghambat proses pembangunan nasional. Pelayanan kesehatan selama ini masih berfokus pada hospital-based. Usaha kuratif yang dilakukan masih terbatas pada mengurangi gejala yang timbul sedangkan pasien perlu berada pada lingkungan yang kondusif sehingga tetap dalam kondisi yang tenang dan gejalanya terkontrol. Oleh karena itu perlu adanya program upaya proaktif dan orientasi pada pencegahan dan promotif dalam penanganan masalah kesehatan jiwa menjadi community-based psychiatric services. Community Mental Health Nursing (CMHN) merupakan program peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam rangka membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan jiwa dimana melibatkan peran serta masyarakat untuk menjadi kader kesehatan jiwa. Kegiatan yang dilakukan dalam aplikasi CMHN antara lain pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga, asuhan keperawatan masalah psikososial, asuhan keperawatan gangguan jiwa, kegiatan terapi aktifitas kelompok untuk pasien gangguan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelatihan kader terhadap kemampuan merawat pasien gangguan jiwa dirumah. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi sebagai support sistem antar individu sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat terus meningkat setiap tahunnya. Pada penelitian ini didapatkan kemampuan perawat mengalami peningkatan sebesar 43.50 setelah pelatihan perawat keswa dalam merawat orang dengan gangguan jiwa.

Kata kunci: Community Mental Health Nursing, pelatihan kader, orang dengan gangguan jiwa

1. PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan selama ini masih berfokus pada hospital-based. Usaha kuratif yang

dilakukan masih terbatas pada mengurangi gejala yang timbul. Kenyataan yang ada dilapangan,

ketika gejala mulai menurun dan menuju kondisi koping yang konstruktif, perlu adanya usaha

untuk membuat pasien tetap dalam kondisi yang tenang dan gejalanya terkontrol. Situasi

dimasyarakat yang masih adanya skeptis terhadap orang yang memiliki riwayat gangguan jiwa

menjadikan ruang gerak mereka untuk berkembang lebih baik menjadi sempit (Gresham, 2005).

Hal ini senada dengan Swanson et al (2009) dimana orang yang memiliki riwayat gangguan jiwa di

US menjadi kelompok marginal secara social dimasyarakat. Oleh karena itu Depkes RI

mencanangkan program upaya proaktif dan orientasi pada pencegahan dan promotif dalam

penanganan masalah kesehatan jiwa menjadi community-based psychiatric services.

Propinsi Bali menurut Riskesdas (2007) berada pada nilai 1,9 dimana sekitar 1 orang per

1000 penduduk Bali mengalami ketidakmampuan seperti mengalami gejala gangguan jiwa. Selama

(3)

tanpa diberikan intervensi yang lainnya. Desa Siaga merupakan pengembangan program dari

Kemenkes RI yang bertujuan membangun masyarakat yang peduli, tanggap, mampu mengenali dan

mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang ada dilingkungannya sehingga derajat

kesehatan masyarakat menjadi meningkat (Kemenkes RI, 2011). Desa Siaga Sehat Jiwa memiliki

tujuan agar masyarakat lebih mengenal masalah kesehatan jiwa yang ada dimasyarakat sehingga

kejadian pasung diatasi dan stigma masyarakat akan masalah kesehatan jiwa dapat dikurangi.

Community Mental Health Nursing (CMHN) merupakan program peningkatan pengetahuan dan

keterampilan yang diberikan dalam rangka membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan

jiwa. Kegiatan utama CMHN adalah melibatkan peran serta masyarakat untuk menjadi kader

kesehatan jiwa (Depkes, 2006). Kegiatan yang dilakukan dalam aplikasi CMHN antara lain

pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga, asuhan keperawatan masalah psikososial, asuhan

keperawatan gangguan. Pengembangan sistem kontroling yang berkesinambungan sangat

diperlukan dalam menciptakan pelayanan kesehatan yang komprehensif yang dapat terjadi didalam

masyarakat. Dalam hal ini masyarakat digerakkan untuk dapat berperan sebagai kader penggerak

dalam monitoring kesehatan orang dengan riwayat gangguan jiwa. Kegiatan dapat dilakukan

dengan bekerja bersama perawat yang ada dipelayanan primer/ puskesmas. Pengembangan suatu

wilayah kecil untuk dapat secara bersama-sama menjaga status kesehatan masyarakat yang ada

didalamnya dimana upaya rehabilitatif, preventif serta promotif lebih ditekankan disini.

Angka ketidakmampuan secara fungsi tubuh, individual dan social di propinsi Bali menurut

Riskesdas (2007) berada pada nilai 1,9 dimana sekitar 1 orang per 1000 penduduk Bali mengalami

ketidakmampuan seperti mengalami gejala gangguan jiwa. Hal ini bila dibiarkan maka akan

menjadi sumber masalah dimana menurut Stuart (2009) gangguan jiwa merupakan keadaan yang

dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap fisik, psikologis, ekonomi dan juga

social. Dapat dibayangkan bila kejadian gangguan jiwa meningkat setiap tahunnya maka angka

pengangguran diperkirakan akan meningkat juga. Oleh karena itu dipandang perlu untuk

mengembangkan kemampuan masyarakat dalam berperan aktif sebagai salah satu elemen

pendukung dalam mencegah terjadinya kejadian gangguan jiwa. Pengembangan desa siaga sehat

jiwa dimana semua elemen baik masyarakat, keluarga dan pelayanan kesehatan berperan aktif dan

bekerja sama dalam monitoring perkembangan kesehatan jiwa masyarakat baik pada orang yang

memiliki riwayat gangguan jiwa maupun masyarakat yang beresiko mengalami gangguan jiwa

yang berada dilingkup komunitas. Diharapkan kondisi stabil yang ada pada pasien gangguan jiwa

dimasyarakat dapat dilakukan evaluasi dengan baik.

2. METODE

Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana

(4)

dipuskesmas II Denpasar Timur dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang yang mengikuti

pelatihan kader kesehatan jiwa. Pelatihan dilakukan selama 5 hari dimana diukur kemampuan kader

merawat pasien gangguan jiwa sebelum dan sesudah pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan

instrumen pengukuran kemampuan merawat pasien gangguan jiwa. Proses perekrutan kader

menggunakan kader jumantik yang telah dipilih oleh banjar dengan memberikan pelatihan dan

paparan tentang kesehatan jiwa dan bagaimana cara menangani pasien gangguan jiwa dimasyarakat

serta proses rujukan yang dapat dilakukan saat dikomunitas. Pelatihan perawat kesehatan jiwa

dilakukan selama 5 hari pada tanggal 9-13 Juni 2015 yang diikuti oleh 25 perawat dan pelatihan

kader keswa dilakukan dipuskesmas II Denpasar Timur dengan diikuti oleh 25 orang calon kader

yang berlatar belakang jumantik (juru pantau jentik) yang telah dipilih oleh banjar masing-masing

sebagai kader keswa.

3. HASIL

Kegiatan yang telah peneliti lakukan adalah melakukan pelatihan perawat kesehatan jiwa

dimana pada pelatihan diukur kemampuan kader kesehatan jiwa dalam melakukan perawatan pada

orang dengan gangguan jiwa. Pada kegiatan pelatihan kader kesehatan jiwa, diikuti oleh sebanyak

25 orang dengan 5 hari pelatihan dimana diberikan pemaparan mengenai cara merawat orang

dengan gangguan jiwa dimulai dari cara berkomunikasi sampai intervensi yang dilakukan sesuai

dengan diagnosa keperawatan yang ditegakkan dan gejala yang ditampilkan oleh pasien.

Dari keseluruhan kegiatan, dapat terlihat terjadi peningkatan kemampuan antara sebelum

dan sesudah dilakukan pelatihan perawat kesehatan jiwa sebanyak 32.09 seperti ditampilkan pada

gambar 1. Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa rata-rata kemampuan kader mengalami peningkatan

sebesar 32.09 dimana sebelum pelatihan rata-rata kemampuan kader sebesar 32.14 dan sesudah

pelatihan sebesar 64.23.

(5)

4. PEMBAHASAN

Peningkatan kemampuan ini dapat terjadi dikarenakan pada pelatihan kader kesehatan jiwa,

diberikan pemaparan materi mulai dari bagaimana posisi tubuh saat berinteraksi dengan orang

dengan gangguan jiwa, bagaimana cara mengkaji sehingga pasien mau mengungkapkan keluhan

dan gejala yang dialami saat ini, melihat kesesuaian gejala yang ditampilkan pasien, sampai

melakukan evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki pasien. Para kader diberikan kesempatan

untuk melakukan role play berulang-ulang sesuai dengan diagnosa keperawatan yang diberikan

sehingga diharapkan pengetahuan kader menjadi lebih baik dalam memberikan perawatan pada

orang dengan gangguan jiwa.

Pemberian waktu untuk role play berulang kali membuat seorang individu menjadi lebih

terbiasa dan lebih percaya diri. Hal ini sesuai dengan teori Bloom (1994) dimana dikatakan sesuatu

yang baru baik diserap secara psikomotor apabila hal tersebut dilakukan pengulangan selama 3 kali.

Pada pelatihan ini, dilakukan role play sebanyak 6 kali dimana pada masing-masing role play

dilakukan bergantian dengan peran sebagai kader, keluarga dan pasien. Oleh karena itu diharapkan

kader nantinya dapat lebih percaya diri ketika melakukan kunjungan langsung kerumah orang

dengan gangguan jiwa dimasyarakat.

5. KESIMPULAN

Rata-rata kemampuan kader keswa setelah pelatihan (64.23) mengalami peningkatan sebesar 32.09

dari sebelum pelatihan keswa (32.14)

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana untuk

hibah yang diberikan kepada peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

1. Riset Kesehatan Dasar. (2007). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Departemen Kesehatarn, Republik Indonesia.

2. Stuart, G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 9th ed. Missouri :

Mosby, Inc.

3. Pramujiwati, Desi.,Budi AK., dan Ice Yulia. (2013). Pemberdayaan keluarga dan kader

kesehatan jiwa dalam penanganan pasien harga diri rendah kronik dengan pendekatan

model Precede L.Green. Jurnal keperawatan jiwa. Vol.1(2), Nov 2013; 170-177.

4. Keliat, Budi Anna., Ria Utami., Made Riasmini. (2010). Manajemen Keperawatan Jiwa

(6)

5. Khalil, Amal. (2012). A community Based Treatment :impact of social skill training

program on improving social skills among schizofrenic patients. World Applied Science

Gambar

Gambar 1 Rata-rata kemampuan kader sebelum dan sesudah

Referensi

Dokumen terkait

Apa saran saudara terhadap kurikulum pendidikan bahasa Arab di UIN Walisongo Semarang yang telah berlaku selama ini agar sesuai dengan tuntutan dalam dunia kerja sekarang..

tari yang berdasarkan gerak alam di lingkungan sekitar tumbuhan dan gerak alam di lingkungan sekitar binatang  Menghubungkan antara gerak pada bagian anggota tubuh dengan gerakan

Berdasarkan hasil analisis mengenai aktualisasi diri Ki Seno Nugroho di depan, diperoleh suatu pandangan bahwa seorang dalang dapat mencapai aktualisasi diri melalui

Refleksi dilakukan dengan memberikan pertanyaan reflektif tentang pengalaman yang diperoleh selama membuat proyek tersebut dan niatan yang timbul untuk langkah

Proses desain mesin, analisis tentang metoda dan peralatan/komponen mesin yang digunakan untuk memenuhi berbagai operasi yang diperlukan dalam produksi pertanian

(d) Pada ibu yang tingkat pendidikannya dasar TBJ akan lebih rendah sebesar 131,7 gram dibandingkan dengan ibu yang pendidikannya tinggi setelah dikontrol status

Nilai 0,353 pada koefisien parameter artinya adalah semakin baik persepsi price fairness akan semakin tinggi tingkat kepuasan mahasiswa., dan ini mendukung

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh metode pembelajaran dan pemahaman konsep sejarah terhadap hasil belajar sejarah mahasiswa. Penelitian ini