• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara dan Teknis Penulisan Kutipan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Cara dan Teknis Penulisan Kutipan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Cara dan Teknis Penulisan Kutipan

Prof. Azril Azahari, Ph.D.

odul ini membahas tentang kutipan yang selalu digunakan oleh penulis. Uraiannya, mencakup: pengertian kutipan, tujuan, dan jenis atau macam kutipan sumber kutipan.

Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi, dan biasanya dikutip untuk dibahas dan ditelaah, berkaitan dengan materi penulisan. Kutipan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: kutipan secara langsung dan tidak langsung.

Dalam penulisan ilmiah, penggunaan kutipan dengan sekaligus menyebutkan sumbernya bukan berarti mengurangi keaslian tulisan, bahkan sebaliknya dapat mendukung pendapat penulis sendiri. Tujuan penggunaan kutipan adalah untuk:

1. memperlihatkan kepada pembaca tentang materi yang digunakan oleh penulis,

2. mengkaji interpretasi penulis terhadap kutipan yang digunakan, 3. menunjukkan bagian atau aspek tertentu yang akan dibahas, dan

4. mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain yang diakui sebagai milik sendiri (plagiat).

Sumber kutipan perlu dicantumkan pada kutipan tersebut karena:

1. untuk memberikan penghargaan kepada penulis yang dikutip tulisannya, 2. merupakan aspek legalitas sebagai pengganti izin penggunaan kutipan

tersebut, dan

3. merupakan etika bagi masyarakat ilmiah dan akademik, untuk menghindari penggunaan pendapat penulis lain yang tidak sesuai dengan tata aturannya (plagiat).

M

PEN DA HU L UA N

(2)

Namun demikian, pencantuman sumber tersebut dapat dikecualikan bila pendapat tersebut merupakan:

1. pengetahuan yang telah bersifat umum (seperti “Soekarno dan Hatta adalah proklamator Indonesia”), dan

2. pendapat/fakta tersebut dengan mudah diperiksa atau diteliti kebenarannya (seperti: pasar bersama tembakau adalah kota Bremen).

Kutipan yang telah diambil, harus dicantumkan sumber kutipannya.

Menurut Campbell et. al. (1990: 90) terdapat dua macam sistem pendokumentasian sumber yang berasal dari sumber lain, yaitu sistem catatan (note-bibliography) dan sistem langsung (parenthetical-reference).

Format sistem catatan menyajikan informasi dalam bentuk catatan kaki (footnotes), catatan-akhir (endnotes), dan dalam daftar pustaka (bibliography). Format ini dikembangkan berdasarkan The Chicago Manual of Style. Sedangkan, pada format langsung sumber ditempatkan dalam tanda kurung pada teks tulisan yang dikutip, pada daftar kutipan (list of work cited), atau pada daftar pustaka. Format ini direkomendasikan oleh MLA Handbook for Writers of Research Papers yang menggunakan gaya penulis-halaman (author-page style), dan The American Psychological Association yang menggunakan gaya penulis-tahun (author-date style).

Kedua bentuk dasar format tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar, dan mempunyai titik tolak pemikiran yang berbeda. Untuk itu, setiap penulis dianjurkan memilih dan menentukan lebih dahulu bentuk format yang akan digunakan sebelum penulisan dimulai. Sistem pendokumentasian yang akan digunakan oleh setiap penulis sangat tergantung dari saran pembimbing, persyaratan dari lembaga pendidikan, atau selera dari penulis. Namun demikian, untuk laporan dari suatu karya tulis ilmiah yang merupakan hasil studi atau penelitian, akhir-akhir ini sebagian besar penulis lebih menyukai pencantuman sumber kutipan langsung pada tulisan yang dikutip karena lebih mudah dan sederhana.

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang tata cara penulisan kutipan.

(3)

Kegiatan Belajar 1

Format ADP (Author-Date-Page)

ecara umum pencantuman sumber kutipan dapat dilakukan dengan cara:

(a) menempatkannya langsung pada tulisan yang dikutip, (b) dicantumkan sebagai catatan, yaitu dalam bentuk catatan-kaki

(footnotes), atau mencantumkannya pada akhir setiap bab dalam bentuk catatan-akhir (endnotes).

Dari kedua bentuk dasar format penulisan kutipan ini, ternyata terdapat lagi beberapa bentuk gaya penulisan. Berdasarkan pengalaman sebagai peneliti yang sering melakukan penelitian dan menyusun laporan hasil penelitiannya, acap kali penulis mengalami hambatan dalam menentukan format dan gaya yang akan digunakan. Berbagai macam ragam bentuk penulisan kutipan tersebut, ternyata mempunyai dasar pemikiran yang saling berbeda, yang bahkan cenderung agak menyulitkan penggunaannya oleh para penulis. Oleh karena itu, dikembangkanlah suatu bentuk khusus berdasarkan sistem langsung (Parenthetical-References System) yang menggunakan bentuk Penulis-Tahun-Halaman (PTH) atau lebih baik disebut atau dikenal dengan Author-Date-Page (ADP) Style. Format ADP ini sengaja dirancang untuk lebih memudahkan dan membantu para penulis atau peneliti, namun tetap memperhatikan kaidah dan ketentuan yang berlaku sebagai suatu gaya dalam mengambil kutipan. Format ADP ini dapat dianjurkan untuk digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian maupun karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi, tesis, atau disertasi karena penulisannya lebih praktis dan sederhana, serta pemahamannya lebih cepat dan langsung.

Cara membuat sumber kutipan tersebut adalah dengan mencantumkan:

nama penulis - tahun terbitan - nomor halaman yang dikutip.

Untuk nama penulis, yang dicantumkan hanyalah nama keluarga (family name), tanpa mencantumkan gelar akademik. Bila penulis dua orang, kedua nama keluarga penulis tersebut dicantumkan, dan bila penulis lebih dari dua orang maka yang dicantumkan hanyalah nama penulis pertama dengan

S

N a m a P e n u 1 i s (T a h u n T e r b i t a n : N o m o r H a l a m a n)

(4)

menambahkan singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al. yang merupakan singkatan dari et alii (and others) atau dkk. yang artinya dan kawan-kawan.

Seluruh sumber kutipan (works cited) dan bahan bacaan atau acuan (references) yang digunakan dikumpulkan dalam satu daftar yang disebut Daftar Pustaka. Pencantuman sumber kutipan tersebut dapat dilakukan sebelum kutipan atau sesudah kutipan.

Misal: Untuk sebelum kutipan:

Emory dan Cooper (1995: 37) mengungkapkan: ”The philosophy of science or, more specifically, epistemology is the body of knowledge that provides the classification that help us discriminate among the styles of thinking”.

Untuk sesudah kutipan:

Demikian pula diungkapkan oleh penulis lain ”The philosophy of science or, more specifically, epistemology is the body of knowledge that provides the classification that help us dicriminate among the styles of thinking” (Emory and Cooper, 1995: 37).

JENIS KUTIPAN FORMAT ADP

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil seluruhnya atau apa adanya dari uraian, pernyataan, buah pikiran, definisi, rumusan, hasil penelitian atau tulisan dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasikan, baik berupa kata, kalimat terpotong, kalimat lengkap, atau alinea tanpa merubah satu huruf atau angka. Kutipan langsung ini terdiri atas: (1). Kutipan Langsung Pendek, dan (2). Kutipan Langsung Panjang.

a. Kutipan langsung pendek

Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris, dan kutipan ini dimasukkan dan digabung pada kalimat atau teks penulis sendiri dengan memisahkannya dalam dua tanda kutip dengan jarak antarbaris sama dengan jarak dalam teks tulisan, yaitu dua spasi. Kutipan dicantumkan dengan menggunakan huruf miring (italic).

(5)

Misal:

Jarell (1993: 12) mengungkapkan bahwa “The open systems theory has been, and continues to be, very influential in the industrialized countries of the world”.

1) Penulis lebih dari tiga orang

Bila penulis lebih dari tiga orang, cantumkanlah nama keluarga dari penulis pertama, kemudian diikuti dengan et.al.

”Qualitative data provided by nominal and ordinal scales employ similar methods, whereas quantitative data provided by interval and ratio scales employ similar methods” (Anderson et.al., 1994: 11)

2) Penggunaan huruf besar

Bentuk dan makna kalimat pendahuluan yang kita rancang sebelum kutipan sangat menentukan penggunaan huruf besar atau tidak dari huruf pertama pada kalimat yang dikutip. Bila huruf pertama dari kutipan asli menggunakan huruf besar (karena aslinya merupakan huruf pertama dari kalimat), kita dapat tetap menggunakannya dengan huruf besar atau menggantikannya dengan huruf kecil. Demikian pula sebaliknya, bila huruf pertama dari kutipan asli adalah huruf kecil, kita dapat tetap memakainya sebagai huruf kecil atau merubahnya menjadi huruf besar.

Huruf pertama menggunakan huruf besar, berubah menjadi huruf kecil dalam kutipan.

O’Connor dan Seymour (1994: 14) mengobservasi bahwa “nearly everyone has a need for growth and development at a personal and professional level”.

(Tulisan aslinya adalah “Nearly everyone has a need for growth . . . “) Seperti pada sistem MLA, perubahan huruf pertama yang menggunakan huruf besar menjadi huruf kecil dalam kutipan, direkomendasikan agar mencantumkan huruf tersebut dalam dua tanda kurung.

O’Connor dan Seymour (1994: 14) mengobservasi bahwa “[n]early everyone has a need for growth and development at a personal and professional level”.

(6)

(Tulisan aslinya adalah ”Nearly everyone has a need for growth . . . .”) Huruf pertama menggunakan huruf kecil berubah menjadi huruf besar dalam kutipan, karena kutipan tersebut mempunyai pengertian yang lengkap.

Patton (1989: 85) menggambarkan, ”How the decision to use qualitative methods in evaluation can flow from the values of the people who will use the evaluation information”.

(Tulisan aslinya “This framework document illustrates how the decision to use qualitative . . . “)

Perubahan tersebut harus berada dalam dua tanda kurung, seperti:

Patton (1989: 85) menggambarkan, ”[H]ow the decision to use qualitative methods in evaluation can flow from the values of the people who will use the evaluation information”.

(Tulisan aslinya ”This framework document illustrates how the decision to use qualitative …”)

3) Penggunaan tanda kutip

Apabila kalimat kutipan asli menggunakan tanda baca dalam dua tanda kutip maka tanda kutip tersebut diganti menjadi satu tanda kutip.

Selanjutnya diungkapkan bahwa ”the term „strategy‟ is meant to make clear that there are various levels of decision making involved in designing an evaluation study (Patton, 1989: 40).

(Tulisan aslinya The term ”strategy” is meant to make clear that there are various levels of decision making involved in designing an evaluation study)

4) Penghilangan bagian kutipan

Dalam mengutip suatu kutipan, adakalanya tidak perlu seluruh pernyataan diambil dan digunakan. Mungkin kalimat tersebut terlalu panjang karena mempunyai beberapa anak kalimat, atau mungkin terdapat anak kalimat yang kurang berkaitan dengan pokok bahasan.

Untuk itu, kalimat atau anak kalimat yang tidak diambil dan dihilangkan, diganti dengan tanda tiga buah titik yang berjarak dua ketukan.

(7)

Kemudian dijelaskan, ”Process evaluation also are useful in permitting not intimately involved in the program … to understand how a program operates” (Patton, 1989: 61).

(Tulisan aslinya Process evaluation also are useful in permitting not intimately involved in the program - for example, external funders, public officials, and external agencies - to understand how a program operates).

Tanda baca yang asli tetap dapat digunakan, apabila terletak sebelum bagian kalimat yang dihilangkan dan diganti dengan tanda tiga titik, kemudian dilanjutkan dengan bagian kalimat yang asli.

Menurut Patton (1989: 73), ”Quantity of change may involve the number of books read; a score on a standardized achievement test; … and the number of interactions with other students, the teacher, or people of different race”.

(Tulisan aslinya ”Quantity of change may involve the number of books read; a score on a standardized achievement test; the number of words spelled correctly; and the number of interactions with other students, the teacher, or people of different race “)

Penggunaan tanda ganti ini tidak diperlukan apabila bagian kalimat yang dihilangkan tersebut berada di bagian paling depan atau paling belakang.

Selanjutnya, Patton (1989: 71) menjelaskan bahwa ”it can be particularly useful to collect detailed, descriptive information about programs where the purpose of the evaluation is to improve the program operations and procedures”.

(Tulisan aslinya ”While formative evaluation can make use of both quantitative and qualitative data, it can be particularly useful to collect detailed, descriptive information about programs where the purpose of the evaluation is to improve the program operations and procedures”).

Selanjutnya diungkapkan bahwa, ”[f]eedback given by the formative evaluators as well as actions taken as a result of formative evaluation information become part of the developmental evaluation record”

(Patton, 1989: 73).

(Tulisan aslinya ”Feedback given by the formative evaluators as well as actions taken as a result of formative evaluation information become part of the development evaluation record; that is, formative evaluators

(8)

must document and describe not only program developments but also their role as formative evaluators in those program developments”)

5) Interpolasi

Dalam, menggunakan kutipan adakalanya dijumpai kata yang kurang jelas maknanya, dan mungkin pula bisa menyebabkan salah pengertian bagi pembaca. Untuk itu, kita dapat memberikan penyisipan atau penambahan pengertian yang dicantumkan dalam dua tanda kurung.

Penyisipan atau penambahan ini biasa dikenal dengan interpolasi.

”A meta [„meta‟ comes from the Greek, meaning above or beyond]- evaluation is an evaluation of an evaluation” (Patton, 1989: 93).

(Tulisan aslinya “A meta-evaluation is an evaluation of an evaluation”).

”One may be interested in comparing demographic groups [males compared with females, young compared with adult] or programmatic groups [dropouts versus people who complete the program, people who do well versus people who do poorly] (Patton, 1989: 99).

(Tulisan aslinya ”One may be interested in comparing demograpic groups, or programmatic groups”).

Acap kali dijumpai kesalahan pada ejaan kutipan. Sebelum digunakan, ejaan kutipan tersebut sebaiknya diperbaiki atau dikoreksi lebih dahulu, yaitu: pertama, dengan menambahkan kata sic (dalam bahasa Latin, artinya demikian) dalam tanda kurung tepat setelah kata yang salah, kedua, dengan memperbaikinya secara langsung dalam tanda kurung.

”An operational definition is one stated in terms of specific testing criteria or operations. These terms must have empirical referents [sic].

”An operational definition is one stated in terms of specific testing criteria or operations. These terms must have empirical references [referents].

6) Kutipan dari kutipan

Apabila Anda mengambil kutipan yang berasal dari sumber lain yang bukan asli maka cantumkanlah singkatan qtd. in untuk menunjukkan di mana Anda mendapatkan kutipan tersebut. Namun, hal tersebut tidak diperkenankan apabila Anda akan mengutip dari kutipan yang diambil dari sumber lain yang bukan asli (kutipan berganda).

(9)

Morris dan Fitz-Gibbon (qtd.in Patton, 1989 : 72) mengusulkan bahwa,

”the key to an effective formative evaluation is good communication.

Information about where the program is or is not working needs to be timely and closely presented”.

7) Kutipan dari beberapa sumber

Apabila Anda memerlukan suatu kutipan yang sama, namun berasal dari beberapa sumber, cantumkanlah seluruh sumber tersebut dengan memisahkannya melalui tanda baca titik koma. (Patton, 1989 : 71;

Parasuraman, 1991 : 252; Anderson et.al.,1994 : 11; Cooper dan Emory, 1995 : 267).

8) Kutipan dengan nama keluarga yang sama

Apabila Anda mengutip beberapa kutipan dari penulis yang mempunyai nama keluarga yang sama, cantumkan juga huruf pertama (initial) dari namanya untuk membedakan nama penulisnya.

Misal: J. V. Smith (1994 : 23) memperkuat pernyataan dari temuan yang diperoleh H. G. Smith (1992 : 46).

Contoh-contoh kutipan langsung pendek yang lainnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.

b. Kutipan langsung panjang

Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris, dan kutipan ini dipisahkan dari tulisan penulis sehingga membentuk satu alinea tersendiri dengan jarak antarbaris adalah satu spasi dan indensi (ruang kosong dari batas ketikan kiri) sebesar sepuluh (huruf pertama pada baris tersebut dinilai pada ketukan kesebelas). Kalimat pendahuluan sebelum kutipan, biasanya diakhiri dengan tanda baca, seperti titik dua, koma, dan titik, tergantung dari bentuk atau isi keseluruhan kalimatnya.

Ketentuan umum yang berlaku pada penulisan kutipan langsung pendek, berlaku juga pada penulisan kutipan langsung panjang, kecuali untuk penghilangan bagian kutipan dalam bentuk satu paragraf penuh yang terletak di tengah harus diganti dengan tanda-ganti titik sepanjang satu baris.

Kalimat pendahuluan yang merupakan kalimat lengkap, dan merupakan suatu kata pendahuluan yang formal, seperti sebagai berikut, atau maka,

(10)

biasanya diakhiri dengan titik dua sebelum mencantumkan alinea kutipannya. Huruf pertama dari kutipan mempunyai indensi sebesar tiga dari batas ketikan paragraf kutipan.

Misal:

Jarrel (1993: 12) mengungkapkan lebih mendalam pengertian teori organisasi yang dapat membantu penyusunan suatu perencanaan bisnis, sebagai berikut:

”The open system theory has been, and continues to be, very influential in the industrialized countries of the world. In this theory an organization is in continual interaction with its environment, importing energy and resources (inputs), transforming energy and resources into products and services (outputs), and exporting these products and services to the environment.”

Parasuraman (1990: 31) menyimpulkan pernyataannya, sebagai berikut:

”Marketing research is more than techniques for gathering data. Its purpose is to generate information that can aid decision makers in a variety of business as well as non-business settings. Marketing research can provide useful inputs at all stages of the decision-making process: identifying marketing opportunities and constraints, developing and implementing marketing plans, and evaluating the effectiveness of those plans”.

Kalimat pendahuluan yang merupakan kalimat lengkap, namun merupakan kata pendahuluan yang tidak formal, dapat diakhiri dengan tanda baca titik atau titik dua.

Misal:

Parasuraman (1990: 31) mengungkapkan suatu kesimpulan dari pernyataannya.

(11)

”Marketing research is more than techniques for gathering data. Its purpose is to generate information that can aid decision makers in a variety of business as well as non-business settings. Marketing research can provide useful inputs at all stages of the decision - making process:

identifying marketing opportunities and constraints, developing and implementing marketing plans, and evaluating the effectiveness of those plans”.

Kalimat pendahuluan yang bukan merupakan kalimat lengkap, dan pengertiannya merupakan satu kesatuan dengan alinea kutipannya maka kalimat pendahuluan tersebut dapat diakhiri dengan tanda baca koma. Baris pertama dari paragraf kutipan tidak mempunyai indensi sehingga batas ketikan dan paragraf kutipan tersebut adalah sama.

Misal:

Emory (1995: 45) mengungkapkan bahwa istilah model,

”is used throughout the various fields of business and allied disciplines with little agreement as to definition. This may be because of the numerous functions, structures, and types of models. However, most definitions agree that models represent phenomena through the use of analogy.”

Selanjutnya, untuk kalimat pendahuluan tertentu atau kasus tertentu, penggunaan tanda baca, seperti titik, koma atau titik dua, tidak diperlukan.

Bahasa nonverbal sangat berbeda dengan bahasa verbal, karena

”both parties in the interview some times truly does speak louder than words. More can be communicated by manner, posture, tone of voice, or touch, than by words, which provide only a small part of the understanding in face-to-face communication” (Zima, 1991: 23).

Untuk melihat contoh-contoh kutipan langsung panjang, Anda bisa membuka lampiran 5.1.

(12)

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah pengambilan kutipan yang diambil disesuaikan dengan gaya bahasa dan gaya penyampaian atau penyajian penulis sendiri, dan biasanya merupakan ringkasan dari suatu pendapat, pernyataan, buah pikiran, definisi, rumusan, hasil penelitian atau tulisan orang lain yang terlalu panjang apabila akan dimuat seluruhnya. Kutipan tidak langsung ini dapat terdiri atas: (a) Kutipan tidak langsung pendek dan (2) Kutipan tidak langsung panjang.

a. Kutipan tidak langsung pendek. Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya tidak melebihi satu alinea.

Kutipan tidak langsung ini dicantumkan dalam tulisan penulis pada alinea yang bersangkutan atau berdiri sendiri sebagai alinea khusus dan jarak antarbaris adalah tetap sama seperti pada tulisan penulisnya, yaitu dua spasi.

b. Kutipan tidak langsung panjang. Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya melebihi satu alinea. Kutipan ini berada pada alinea tersendiri, namun jarak antarbarisnya tetap sama sesuai dengan tulisan penulis, yaitu dua spasi.

Contoh-contoh kutipan langsung, baik untuk yang panjang maupun pendek dapat dilihat pada lampiran 5.1.

1) Jelaskan pengertian Anda tentang kutipan!

2) Apa tujuan Anda mengutip suatu pendapat?

3) Apa yang dimaksud dengan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung?

4) Secara umum terdapat 2 cara pencantuman sumber kutipan, jelaskan!

5) Bagaimana caranya Anda membuat sumber kutipan dengan format ADP?

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

(13)

Kegiatan Belajar 2

Beberapa Format Penulisan Kutipan Lain

elain format ADP (Author-Date-Page), masih terdapat beberapa alternatif lain format penulisan kutipan, seperti format AP-MLA, yaitu Author-Page atau dikenal dengan The Modern Language Association (MLA), format AD-APA, yaitu Author-Date atau dikenal dengan American Psychological Association (APA), dan format Chicago.

A. FORMAT AP-MLA (AUTHOR-PAGE/MODERN LANGUAGE ASSOCIATION)

Format Author-Page (AP) ini yang termasuk dalam sistem langsung (parenthetical reference), dikembangkan oleh The Modern Language Association (MLA). Gaya ini sering lebih dikenal dengan format MLA.

Sumber kutipan dicantumkan secara langsung pada teks yang terdiri atas nama penulis pada teks atau dalam tanda kurung serta nomor halaman yang berada dalam tanda kurung. Penulisan ini digunakan, baik untuk kutipan langsung maupun untuk kutipan tidak langsung.

Format AP/MLA ini memerlukan suatu daftar kutipan untuk menempatkan seluruh sumber kutipan yang telah digunakan baik, secara kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. Daftar kutipan ini biasanya ditempatkan pada akhir tulisan yang disebut Daftar Kutipan (Works Cited).

Parasuraman (15) mengungkapkan bahwa, “marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in”.

“Marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in” (Parasuraman, 15).

B. FORMAT AD/APA (AUTHOR DATE/AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION)

Format Author-Date (AD) ini termasuk dalam sistem langsung (parenthetical reference) dan dikembangkan oleh The American

S

(14)

Psychological Association (APA). Gaya ini sering lebih dikenal dengan sebutan format APA. Seperti pada gaya MLA, gaya APA ini mencantumkan sumber kutipan langsung pada teks. Sumber kutipan tersebut terdiri atas nama penulis yang dicantumkan pada teks atau dalam tanda kurung serta tahun terbitan yang ditempatkan dalam tanda kurung.

Format AD/APA ini memerlukan suatu daftar kutipan untuk menempatkan seluruh sumber kutipan yang telah digunakan, baik secara kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. Daftar kutipan ini biasanya ditempatkan pada akhir karya tulis yang disebut referensi (references) yang fungsinya sama dengan daftar pustaka. Dalam kutipan langsung, dianjurkan untuk mencantumkan nomor halaman di samping nama penulis dan tahun terbitannya. Sebelum, nomor halaman dicantumkan singkatan p. atau pp.

(singkatan dari page, atau pages yang artinya halaman) atau h yang artinya halaman. Sedangkan untuk kutipan tidak langsung hanya mencantumkan nama penulis dan tahun terbitan saja, tanpa nomor halaman.

Parasuraman (1991, p.15) mengungkapkan bahwa, ”marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in”.

”Marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in” (Parasuraman, 1991, p. 15).

Dalam bukunya tahun 1991 Parasuraman mengungkapkan bahwa,

”marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in” (p.15).

C. FORMAT CHICAGO

Format Chicago ini termasuk dalam sistem catatan (note bibliography) yang dikembangkan oleh The University of Chicago Press dalam The Chicago Manual Style. Gaya ini sering lebih dikenal dengan sebutan format Chicago. Gaya ini berbeda dengan gaya MLA atau APA yang menggunakan sistem langsung karena format Chicago mengacu pada sistem catatan, yaitu dengan mencantumkan nomor (angka Arab) di belakang setiap kutipan.

Nomor ini mengacu dan memberi petunjuk kepada catatan yang berisikan informasi dan sumber kutipan. Nomor kutipan sebaiknya ditempatkan secara langsung di belakang kutipan, yang terletak setengah spasi agak ke atas.

Penempatan nomor kutipan di belakang nama penulis, tidak diperkenankan.

(15)

Format Chicago ini memerlukan suatu catatan untuk menempatkan dan menjelaskan (sesuai dengan urutan nomor) seluruh sumber kutipan yang telah digunakan, baik secara kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. Catatan ini dapat ditempatkan di bawah setiap halaman yang disebut dengan catatan kaki (footnote) atau catatan akhir (endnote) apabila ditempatkan pada setiap akhir bab. Di samping itu masih diperlukan juga suatu daftar untuk menempatkan seluruh sumber kutipan dan bahan acuan yang digunakan dalam bentuk Daftar Pustaka (Bibliography). Oleh karena itu, sistem ini disebut sistem Catatan-Daftar Pustaka (Note-Bibliography System). Biasanya untuk catatan akhir, penomoran kutipan dilakukan secara berurutan dalam satu bab, dan mulai lagi dengan angka satu pada bab berikutnya. Sedangkan untuk catatan-kaki dapat dilakukan seperti catatan- akhir atau mulai lagi dengan angka satu dan seterusnya untuk setiap halaman.

Parasuraman mengungkapkan bahwa, ”marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in.” 1

Pencantuman nomor yang salah dan tidak diperkenankan, yaitu:

Parasuraman1 mengungkapkan bahwa, ”marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in”.

Parasuraman mengungkapkan bahwa, ”marketing research is an essential link between marketing decision makers and the markets they operate in1”.

Tujuan pemberian catatan ini adalah untuk: (1) memberikan informasi karena tidak tercantum dalam teks, (2) memberikan penjelasan tidak langsung, dan (3) menjelaskan sumber kutipan yang digunakan.

1. Catatan Informasi

Catatan informasi ini dapat memberikan uraian dan penjelasan lebih lanjut yang memang tidak tercantum dalam teks. Catatan ini disusun agar tidak mengganggu uraian pada teks, namun sangat diperlukan uraiannya.

Materi catatan informasi dapat berupa uraian teknis, definisi, komentar, informasi tambahan. Dengan demikian, catatan informasi ini merupakan bagian yang tersendiri karena tanpa tercantumnya catatan ini tidak akan mempengaruhi maupun mengganggu uraian pada teks, misal:

(16)

1Penulis lain memberikan definisi penelitian ilmiah sebagai “systematic, controlled, empirical, and critical investigation of natural phenomena guided by theory and hypotheses about the presumed relations among such phenomena. “Fred N. Kerlinger, Foundations of Behavioral Research. 3rd ed.

(New York: Holt, Rinehart & Winston, 1986), 10.

2. Catatan Penjelasan Tidak Langsung

Catatan ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut atau untuk memberikan arah kepada pembaca agar dapat lebih mendalami, walaupun catatan tersebut tidak berkaitan secara langsung dengan materi bahasan pada karya tulis.

Contoh:

2Untuk penjelasan lainnya dari penelitian kualitatif, lihat A.

Parasuraman, Marketing Research. 2nd ed. (Reading: Addison-Wesley, 1991), 250-276; Michael Quinn Patton, Qualitative Evaluation Methods. 10th ed.

(Newbury Park: Sage, 1989), 49-88.

3. Penjelasan Sumber Kutipan

Catatan ini merupakan penjelasan sumber dari kutipan yang digunakan dalam teks. Cara penulisannya terdapat dua bentuk yang berbeda, yaitu untuk referensi pertama dan referensi berikutnya. Referensi pertama merupakan sumber yang baru pertama sekali dicantumkan pada catatan (sebagai catatan kaki, atau catatan-akhir), dan apabila sumber referensi yang sama akan digunakan untuk kedua kalinya atau untuk selanjutnya dan perlu dicantumkan pada catatan secara berulang disebut referensi lanjutan.

Referensi pertama. Apabila suatu sumber referensi baru pertama sekali digunakan dan akan dicantumkan sebagai catatan (catatan-kaki, atau catatan- akhir) maka gunakanlah format yang lengkap seperti pada daftar pustaka, daftar kutipan, atau daftar referensi. Secara umum, bentuk formatnya terdiri atas nama penulis - judul tulisan - data penerbitan. Untuk referensi yang berasal dari buku, nama penulis perlu dicantumkan secara lengkap seperti aslinya (tanpa dimulai dengan nama keluarga). Kemudian diikuti dengan judul tulisan. Demikian juga perlu dicantumkan nama penyunting atau penerjemah (apabila ada). Dari data penerbit dicantumkan nomor dan seri (apabila ada), nomor edisi (apabila bukan cetakan pertama), jumlah volume

(17)

(apabila ada), nama kota penerbit, nama penerbit, tahun terbitan, nomor volume, nomor halaman. Untuk referensi yang berasal dari artikel pada terbitan periodik (seperti jurnal, majalah, surat kabar), dicantumkan nama lengkap penulis, judul artikel, nama terbitan periodik, volume dan/atau jumlah terbitan, tahun terbitan, nomor halaman.

Referensi lanjutan. Setelah dicantumkan referensi pertama yang lengkap maka untuk referensi berikutnya dicantumkan format yang lebih pendek. Secara umum, dicantumkan nama keluarga dari penulis dan nomor halaman yang digunakan. Apabila kita menggunakan lebih dari satu kutipan dari penulis yang sama maka cantumkanlah nama penulis, judul tulisan (apabila terlalu panjang dapat disingkat), dan nomor halaman. Untuk referensi lanjutan ini, sebagian besar penulis cenderung untuk menggunakan sistem singkatan Latin karena penulisannya agak sulit. Sistem ini menggunakan singkatan, seperti: ibid., op.cit., dan loc.cit.

Sistem Singkatan Latin a. Ibid

Ibid. artinya “di tempat yang sama” digunakan untuk menggantikan referensi dengan sumber yang sama.

10Donald R.Cooper and C. William Emory, Business Research Methods 5th ed. (Chicago: Irwin, 1995), 31-45.

11Ibid.

12Ibid., 61.

b. Op.cit

Op.cit. artinya “Pada kutipan” digunakan apabila referensi dengan kutipan yang sama berdekatan, tetapi tidak berurutan, dan menunjuk pada halaman yang berbeda.

13A. Parasuraman, Marketing Research 2nd ed. (Reading: Addison- Wesley, 1991), 63-69.

(18)

14William Giles Campbell, Stephen Vaughn Ballou, and Carole Slade, Form and Style: Theses, Reports. Term Papers 8th ed. (Boston:

Houghton Mifflin, 1991), 35.

15Parasuraman, op. cit., 287.

c. Loc.cit.

loc.cit. artinya “pada tempat kutipan” digunakan untuk referensi yang kedua tetapi tidak berurutan dengan materi yang sama (volume dan halaman yang sama).

13A. Parasuraman, Marketing Research 2nd ed. (Reading: Addison- Wesley, 1991), 63-69.

14William Giles Campbell, Stephen Vaughn Ballou and Carole Slade, Form and Style: Theses, Reports. Term Papers 8th ed. (Boston:

Houghton Mifflin, 1991), 35.

15Parasuraman, loc. cit.

Contoh-contoh:

Nama Keluarga

13A. Parasuraman, Marketing Research 2nd ed. (Reading: Keluarga Addison-Wesley, 1991), 63-69.

14William Giles Campbell, Stephen Vaughn Ballou, and Carole Slade, Form and Style: Theses, Reports. Term Papers 8th ed. (Boston: Houghton Mifflin, 1991), 35.

15Parasuraman, 287.

Tanpa Nama Penulis

16Campbell, Ballou and Slade, 94.

(19)

17Focus-Group Interviewing: New Strategies for Business and Industry,”

Evaluation. Oct. 1990, 233.

18Parasuraman, 252.

19”Focus-Group Interviewing,” 235.

Lebih dari 3 Penulis

20Carrick Martin et al., Introduction to Accounting 3rd ed. (Singapore:

Mc.Graw-Hill, 1991), 123.

1) Selain format ADP (Author-Date-Page), terdapat beberapa alternatif format penulisan kutipan. Jelaskan!

2) Format AP (Author-Page) termasuk dalam sistem apa, dan bagaimana cara membuat sumber kutipannya?

3) Format AD (Author-Date) termasuk dalam sistem apa, dan bagaimana cara membuat sumber kutipannya?

4) Format Chicago termasuk dalam sistem apa, dan bagaimana cara membuat sumber kutipannya?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Selain format ADP (Author-Date-Page), masih terdapat beberapa alternatif lain format penulisan kutipan, seperti format AP-MLA, yaitu Author-Page atau dikenal dengan The Modern Language Association (MLA), format AD-APA, yaitu Author-Date atau dikenal dengan American Psychological Association (APA), dan format Chicago.

2) Format AP (Author-Page) termasuk dalam sistem langsung (parenthetical reference), dan cara membuat sumber kutipan adalah dicantumkan langsung pada teks yang terdiri atas nama penulis pada

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

(20)

Lampiran

Lampiran 5.1.

Contoh Kutipan Langsung Pendek (1)

Kindleberger and Herrick (1987:3) menyatakan bahwa “Economic growth means more output while economic development implies both more output and changes in the technical and institutional arrangements by which it is produced and distributed”. Demikian pula Todaro (1991:56) mengemukakan “Development should, therefore, be perceived as a multidimensional process involving the reorganization and reorientation of entire economic and social system”.

Contoh Kutipan Langsung Pendek (2)

“Economic growth means more output, while economic development implies both more output and changes in the technical and institutional arrangements by which it is produced and distributed” (Kindleberger and Herrick, 19 8T3). Dan ini didukung juga oleh pendapat “Development should, therefore, be perceived as a multidimensional process involving the reorganization and reorientation of entire economic and social system”

(Todaro, 1991:56).

Contoh Kutipan Langsung Pendek (3)

Todaro (1991:57) mengungkapkan bahwa “This stages approach has now been replaced to a great extent by what might call be 'structural- internationalist' school of thought”.

(21)

Contoh Kutipan Langsung Pendek (4)

“This stages approach has now been replaced to a great extent by what we might call be “structural-internationalist' school of thought” (Todaro, 1991:57).

Contoh Kutipan Langsung Panjang (1)

Todaro (1991:57) mengemukakan munculnya perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi pada dekade 1960 dan 1970, yaitu:

“This stages approach has now been replaced to a great extent by what we might call be 'structural-internationalist' school of thought. This approach views underdevelopment in terms of international domestic power relationships, institutional and structural economic regidities, and the resulting proliferation of dual economies and dual societies both within and among the nations of the world. Structuralist theories tend to emphasize external and internal institutional constraints on economic development. Emphasis is placed on policies needed to eradicate poverty, to provide more diversified employment opportunities, and to reduce income inequalities.”

Contoh Kutipan Langsung Panjang (2)

Pada dekade 1960 dan 1970, muncul perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi seperti yang dikemukakan beberapa para ahli:

“This stages approach has now been replaced to a great extent by what we might call the 'structural-internationalist' school of thought.

This approach views underdevelopment in terms of international domestic power relationships, institutional and structural economic rigidities, and the resulting proliferation of duel economies and dual societies both within and among the nations of the world. Structuralist theories tend to emphasize external and internal institutional constraints on economic development. Emphasis is placed on policies needed to

(22)

eradicate poverty, to provide more diversified employment opportunities, and to reduce income inequalities” (Todaro, 1991:57).

Contoh Kutipan Tidak Langsung Pendek (1)

Menurut Owens (1987:19-22), sampai dengan pertengahan dekade 1980- an, 8 studi tentang perilaku manusia dalam organisasi dapat dikelompokkan

ke dalam tiga era, yaitu: (1) perspektif “classical (bureaucratic),”

(2) perspektif “human relations”, dan (3) perspektif “behavioral”. Dari pemikiran Owens ini akan terlihat bahwa masing-masing perspektif tersebut akan memberikan kontribusi yang sangat penting kepada pemikiran tentang organisasi. Hal ini, karena tiap perspektif akan dapat memberikan analisis yang berbeda mengenai karakteristik organisasi dan administrasinya, serta pendekatan yang berbeda pula dalam melakukan praktek administrasi/manajemen yang efektif.

Contoh Kutipan Tidak Langsung Pendek (2)

Sampai dengan pertengahan dekade 1980-an, 8 studi tentang perilaku manusia dalam organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga era yaitu : (1) perspektif “classical (bureaucratic)”, (2) perspektif “human relations”, dan (3) perspektif “behavioral”. Dari pemikiran Owens ini akan terlihat bahwa masing-masing perspektif tersebut akan memberikan kontribusi yang sangat penting kepada pemikiran tentang organisasi. Hal ini, karena tiap perspektif akan dapat memberikan analisis yang berbeda mengenai karakteristik organisasi dan administrasinya, serta pendekatan yang berbeda pula dalam melakukan praktek administrasi/manajemen yang efektif (Owens, 1987:19- 22)

Contoh Kutipan Tidak Langsung Panjang (1)

Nichols (1993:50-60) menjelaskan bahwa keuangan merupakan salah satu fungsi organisasi yang paling menarik pada abad ini, karena. ada suatu perkembangan baru di perekonomian internasional/dunia bahwa investasi

(23)

tidak lagi mengikuti “trend” perdagangan tetapi perdaganganlah yang mengikuti investasi. Jadi, ada suatu fenonema baru, investasi atau bidang keuangan semakin kuat di percaturan ekonomi dunia dan seakan banyak diminati orang.

Selanjutnya diungkapkan oleh Nichols bahwa hal ini semakin diyakini lagi pengaruhnya karena ada keruntuhan ideologi komunis. Dengan runtuhnya komunis berarti kemenangan bagi kaum liberal-kapitalis, yang artinya adalah dominasi uang akan semakin kuat. Semakin komplek hubungan antaruang dalam. “foreign exchange” dan semakin banyak jumlah uangnya, menyebabkan diperlukannya suatu ilmu yang dapat mengolahnya sehingga menjadi suatu kekuatan sosial ekonomi yang bermanfaat membawa suatu negara ke “sustainable development” guna membawa rakyatnya ke tingkat hidup yang lebih sejahtera. Ilmu tersebut adalah keuangan.

Contoh Kutipan Tidak Langsung Panjang (2)

Nichols menjelaskan bahwa keuangan merupakan salah satu fungsi organisasi yang paling menarik pada abad ini, karena ada suatu perkembangan baru di perekonomian internasional/dunia bahwa investasi tidak lagi mengikuti “trend” perdagangan, tetapi perdaganganlah yang mengikuti investasi. Jadi ada suatu fenonema baru, investasi atau bidang keuangan semakin kuat di percaturan ekonomi dunia dan semakin banyak diminati orang.

Selanjutnya diungkapkan oleh Nichols bahwa hal ini semakin diyakini lagi pengaruhnya karena adanya keruntuhan ideologi komunis. Dengan runtuhnya komunis berarti kemenangan bagi kaum liberal-kapitalis, yang artinya adalah dominasi uang akan semakin kuat. Semakin komplek hubungan antar uang dalam “foreign exchange” dan semakin banyak jumlah uangnya, menyebabkan diperlukannya suatu ilmu yang dapat mengelolanya sehingga menjadi suatu kekuatan sosial ekonomi yang bermanfaat membawa suatu negara ke “sustainable development” guna membawa rakyatnya ke tingkat hidup yang lebih sejahtera. Ilmu tersebut adalah keuangan. (Nichols, 1993:50-60).

(24)

Contoh Kutipan Langsung Pendek dari Kutipan (1)

Menurut Rostow (qtd. in Todaro, 1991: 58) diungkapkan bahwa “The transition from underdevelopment to development can be described in term of a series of steps or stages through which all counties must proceed”

Contoh Kutipan Langsung Pendek dari Kutipan (2)

Menurut Rostow “The transition from underdevelopment to development can be described in terms of a series of steps or stages through which all countries must proceed” (Todaro, 1991:58).

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terjadi karena banyak pemuda yang tidak mengenal pasangan yang akan menikah, selain itu mungkin mereka tidak mengetahui bahwa gerejanya menjadi salah

Penelitian ini telah dibiayai oleh. Dikti, Direktorat Binlitmas, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1988 - 1989 yang diberikan melalui Lembaga Penelitian

Akibat memiliki keasaman yang tinggi pada hidrogen α serta asamnya mudah mengalami dekarboksilasi termal untuk menghasilkan senyawa keton, senyawa etil asetoasetat

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Dinas Pengendalian Penduduk KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dinas Pengendalian Penduduk

Apabila kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari

Nilai koefisien β dari variabel persepsi wajib pajak tentang kualitas pelayanan fiskus bernilai positif yaitu 0,461. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap

Jika penulis teridiri atas dua penulis, untuk penulis pertama ditulis seperti pada butir (1) kemudian diikuti kata dan (tidak dengan kata and atau tanda &),

penjelasan kepada guru tentang cara pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe learning together.Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai