• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perguruan Tinggi Swasta di Kota Surabaya untuk Program Studi Manajemen Akreditasi A

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (2017) jenis Perguruan Tinggi Swasta di Kota Surabaya berjumlah 72, yakni Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik. Pembagian berdasarkan jenis Universitas ini, yaitu:

- 23 Universitas Swasta - 5 Institut Swasta - 5 Politeknik Swasta - 28 Sekolah Tinggi Swasta - 11 Akademi Swasta

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Swasta dan Sekolah Tinggi Swasta. Pemilihan perguruan tinggi yang dijadikan sebagai objek penelitian yakni, seluruh Perguruan Tinggi Swasta Strata-1 di Kota Surabaya program studi Manajemen yang saat ini memiliki akreditasi A.

Perguruan Tinggi yang dipilih yaitu Universitas Kristen Petra, Universitas Ciputra, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika.

4.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya sebuah kuesioner yang disebarkan. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini ditujukan pada 130 responden dengan ketentuan jika rhitung ≥ 0,03 maka item-item tersebut dinyatakan valid dan jika rhitung ≤ 0,03 maka item-item tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2017, p. 126). Tabel 4.1 di bawah menunjukkan bahwa indikator-indikator yang ada memiliki nilai rhitung ≥ 0,03 sehingga semua

(2)

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator rhitung rtabel Kesimpulan Entrepreneurial

creativity

X1.1 0,567 0,1723 Valid

X1.2 0,634 0,1723 Valid

X1.3 0,645 0,1723 Valid

X1.4 0,712 0,1723 Valid

X1.5 0,566 0,1723 Valid

X1.6 0,603 0,1723 Valid

Entrepreneurial mindset

X2.1 0,579 0,1723 Valid

X2.2 0,539 0,1723 Valid

X2.3 0,636 0,1723 Valid

X2.4 0,518 0,1723 Valid

X2.5 0,577 0,1723 Valid

X2.6 0,477 0,1723 Valid

X2.7 0,470 0,1723 Valid

X2.8 0,378 0,1723 Valid

Entrepreneurial spirit

Y1.1 0,499 0,1723 Valid

Y1.2 0,620 0,1723 Valid

Y1.3 0,511 0,1723 Valid

Y1.4 0,657 0,1723 Valid

Y1.5 0,570 0,1723 Valid

Y1.6 0,611 0,1723 Valid

4.3 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2017, p. 121). Uji reliabilitas menggunakan uji statistik cronbach’s alpha dan mengukur apakah suatu model penelitian itu dapat dipercaya atau tidak.

Hasil angket dikatakan reliable apabila memiliki nilai cronbach’s alpha di atas 0,6. Hasil penelitian reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Umar, 2008, p. 54). Hasil Tabel 4.2 di bawah menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas dari variabel entrepreneurial creativity, entrepreneurial mindset, dan entrepreneurial spirit menunjukkan angka cronbach’s alpha di atas 0,6 maka semua variabel dapat dinyatakan reliabel.

(3)

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha

Alpha Kesimpulan

Entrepreneurial creativity

0,681 0,6 Reliabel

Entrepreneurial mindset

0,619 0,6 Reliabel

Entrepreneurial spirit

0,602 0,6 Reliabel

4.4 Data Penelitian 4.4.1 Hasil Penelitian

Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Surabaya khususnya mahasiswa program studi Manajemen Strata-1 dengan akreditasi A. Penyebaran angket ini dilakukan pada hari Jumat, 11 Januari 2019 hingga hari Senin, 4 Februari 2019. Total responden yang telah terkumpul berjumlah 130 orang mahasiswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tabel Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Terakreditasi A di Kota Surabaya

No. Nama Perguruan Tinggi Populasi Sampel 1. Universitas Kristen Petra Surabaya 2.527 26

2. Universitas Ciputra 1.753 17

3. Universitas Katolik Widya Mandala 770 7

4. Universitas Surabaya 1.348 13

5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya

1.431 14

6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya

1.480 14

7. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika

4.050 39

Total 13.359 130

4.5 Deskripsi Profil Responden

Karakteristik responden di dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa karakteristik yang berbeda berdasarkan demografi responden seperti, Perguruan

(4)

4.5.1 Deskripsi Menurut Perguruan Tinggi Responden

Responden dalam penelitian terbagi dalam 7 kategori Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Tabel 4.4 di bawah menunjukkan bahwa, mayoritas mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika, yakni sebanyak 39 responden dengan persentase sebesar 30%. Jumlah terendah mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah Universitas Katolik Katolik Widya Mandala, yakni sebanyak 7 responden dengan persentase sebesar 5%.

Tabel 4.4 Deskripsi Perguruan Tinggi Responden

No. Nama Perguruan Tinggi Jumlah

Sampel

Persenta se (%)

1. Universitas Kristen Petra Surabaya 26 20%

2. Universitas Ciputra 17 13%

3. Universitas Katolik Widya Mandala 7 5%

4. Universitas Surabaya 13 10%

5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya 14 11%

6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya 14 11%

7. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika 39 30%

Total 130 100%

4.5.2 Deskripsi Menurut Jenis Kelamin Responden

Responden dalam penelitian terbagi dalam dua jenis kelamin, yaitu laki- laki dan perempuan. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa, mayoritas mahasiswa program studi Manajemen yang menjadi responden adalah jenis kelamin laki-laki.

Hal ini dinyatakan bahwa sebanyak 72 responden dari 130 responden mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yakni sebanyak 58 responden berjenis kelamin perempuan. Hasil di bawah menyatakan bahwa responden mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta memiliki perbedaan jenis kelamin yakni antara laki-laki dan perempuan dalam keinginannya menjadi wirausahawan.

Tabel 4.5 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 72 55,38 %

Perempuan 58 44,62 %

Total 130 100 %

(5)

4.5.3 Deskripsi Menurut Usia Responden

Tabel 4.6 di bawah menyatakan bahwa, mayoritas usia responden mahasiswa Strata-1 program studi Manajemen adalah usia 21–22 tahun, yakni sebanyak 81 orang dengan persentase sebesar 55,38%. Jumlah responden mahasiswa terendah adalah usia 17–18 tahun, yakni sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 6,92%. Rentang usia 21–22 tahun di kalangan mahasiswa sudah mulai untuk berpikir akan masa depannya, usia ini juga dianggap sebagai usia seseorang berani untuk bermimpi serta berani mengambil resiko dalam memulai bisnis.

Tabel 4.6 Deskripsi Usia Responden

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

17–18 tahun 9 6,92 %

19 – 20 tahun 22 16,92 %

21–22 tahun 81 62,31 %

23–24 tahun 18 13,85 %

Total 130 100 %

4.6 Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis data secara deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil tanggapan dari 130 responden. Interval kelas kemudian digunakan untuk mengetahui hasil rata-rata tanggapan responden dengan tujuan untuk menghitung nilai atau skor dari jawaban yang telah diisi oleh responden.

Tabel 4.7 Kategori Mean Jawaban Responden Tiap Variabel

Rentang nilai rata-rata Kategori

1 – 2,33 Rendah

2,34 – 3,67 Sedang

3,68 – 5,00 Tinggi

4.6.1 Deskripsi Mean Variabel Entrepreneurial Creativity (X1)

Variabel entrepreneurial creativity dapat diukur melalui tiga indikator, yaitu: kemampuan menciptakan ide-ide bisnis baru dan berbeda, senantiasa mencari cara-cara baru (kreatif/out of the box), dan kemampuan calon wirausaha menghadapi masalah bisnis dengan enam buah pernyataan. Hasil jawaban angket

(6)

yang telah diisi oleh responden mengenai variabel dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8 Deskripsi Mean Variabel Entrepreneurial Creativity (X1)

Item Mean Kategori

X1 Kemampuan menciptakan ide bisnis baru 3,95 Tinggi X2 Kemampuan menciptakan ide bisnis yang

berbeda di pasaran

4 Tinggi

Kemampuan menciptakan ide-ide bisnis baru dan berbeda

3,97 Tinggi X3 Senantiasa mencari cara kreatif (out of the

box) untuk memperluas bisnis kelak

4,13 Tinggi X4 Memiliki ide kreatif untuk mencapai tujuan

dalam bisnis kelak

4,11 Tinggi Senantiasa mencari cara-cara baru (kreatif/out of

the box)

4,12 Tinggi X5 Keberanian menghadapi masalah bisnis

yang kelak akan dijalankan

4,22 Tinggi X6 Kemampuan mengatasi masalah dalam

bisnis yang kelak akan dijalankan

4,16 Tinggi Kemampuan calon wirausaha menghadapi

masalah bisnis

4,19 Tinggi Mean secara keseluruhan variabel

entrepreneurial creativity (X1)

4,09 Tinggi

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan variabel entrepreneurial creativity yaitu 4,09. Angka 4,09 masuk dalam kategori tinggi.

Entrepreneurial creativity mahasiswa tertinggi yaitu terletak pada indikator kemampuan calon wirausaha menghadapi masalah bisnis. Hal ini dikarenakan indikator tersebut memiliki mean tertinggi, yakni sebesar 4,19. Kategori tinggi ini bermakna bahwa seorang mahasiswa yang memiliki entrepreneurial creativity memiliki kemampuan mengatasi masalah bisnis serta berani menghadapi setiap masalah bisnisnya kelak, dan hal ini mendorong calon wirausaha untuk menghasilkan ide-ide mengenai produk dan layanan baru untuk meluncurkan usaha baru (Chen, Chang, Wang, & Chen, 2017). Entrepreneurial creativity yang masih rendah namun tetap tergolong tinggi yaitu pada kemampuan menciptakan ide-ide bisnis baru dan berbeda dengan mean sebesar 3,97.

(7)

4.6.2 Deskripsi Mean Variabel Entrepreneurial Mindset (X2)

Variabel entrepreneurial mindset (X2) dapat diukur melalui empat indikator, yaitu independence, non-comformity, passion, dan persistence dimana masing-masing indikator terdiri dari dua pernyataan yang kemudian jawaban responden ditabulasi untuk mengetahui jawaban untuk masing-masing pernyataan.

Tabel 4.9 Deskripsi Mean Variabel Entrepreneurial Mindset (X2)

Item Mean Kategori

X1 Keinginan bebas bekerja dari aturan orang lain 4,24 Tinggi

X2 Keinginan bekerja sendiri 4,19 Tinggi

Independence 4,21 Tinggi

X3 Keinginan menjadi pribadi yang unik 4,03 Tinggi X4 Keinginan tampil beda dari teman-teman 3,96 Tinggi

Non-comformity 3,99 Tinggi

X5 Memiliki gairah dalam berbisnis 4,25 Tinggi X6 Memiliki ketekunan berbisnis 4,18 Tinggi

Passion 4,21 Tinggi

X7 Kemampuan ulet menjalankan bisnis 4,18 Tinggi X8 Kemampuan memunculkan bisnis yang sesuai

keinginan masyarakat

4,05 Tinggi

Persistence 4,11 Tinggi

Mean secara keseluruhan variabel entrepreneurial mindset (X2)

4,14 Tinggi

Hasil dari Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa mean secara keseluruhan variabel entrepreneurial mindset yaitu 4,14. Angka 4,14 masuk dalam kategori tinggi. Entrepreneurial mindset mahasiswa tertinggi yaitu terletak pada indikator passion dan independence. Hal ini dikarenakan kedua indikator tersebut memiliki mean tertinggi yakni sebesar 4,21. Kategori tinggi ini bermakna bahwa seorang mahasiswa yang memiliki entrepreneurial mindset memiliki keinginan bekerja sendiri serta memiliki gairah dan ketekunan dalam berbisnis (Davis, Hall, &

Mayer, 2015). Entrepreneurial mindset mahasiswa yang masih rendah namun tetap tergolong tinggi yaitu terletak pada non-comformity dengan nilai mean sebesar 3,99, artinya mahasiswa telah memiliki keinginan menjadi pribadi yang unik maupun tampil berbeda dari teman-temannya namun masih harus dioptimalkan lagi. Kepribadian unik ini yakni pribadi yang visioner, fokus pada segala kemungkinan yang ada, pendengar yang baik, tidak malu mengakui

(8)

kesalahan dan berani menunjukkan diri yang sebenarnya, terbuka dan konsisten, team-oriented, mampu belajar dari pengalaman sendiri (Davsy, 2017).

4.6.3 Deskrpsi Mean Variabel Entrepreneurial Spirit (Y)

Variabel entrepreneurial spirit (Y) dapat diukur melalui tiga indikator yaitu desirability, stability against social pressure, dan feasibility dimana masing- masing indikator terdapat dua pernyataan yang kemudian jawaban responden ditabulasi untuk mengetahui jawaban untuk masing-masing pernyataan.

Tabel 4.10 Deskripsi Mean Variabel Entrepreneurial Spirit (Y)

Item Mean Kategori

Y1 Keinginan menjalankan bisnis 4,34 Tinggi

Y2 Kemauan menciptakan sebuah bisnis 4,33 Tinggi

Desirability 4,33 Tinggi

Y3 Keluarga mendukung dalam memulai bisnis 4,37 Tinggi Y4 Teman-teman mendukung dalam memulai

bisnis

4,02 Tinggi

Stability against social pressure 4,19 Tinggi

Y5 Kesiapan memulai bisnis 4,23 Tinggi

Y6 Mampu menjalankan bisnis dengan baik 4,1 Tinggi

Feasibility 4,16 Tinggi

Mean secara keseluruhan variabel entrepreneurial spirit (Y)

4,23 Tinggi

Hasil dari Tabel 4.10 menunjukkan bahwa mean secara keseluruhan variabel entrepreneurial spirit yaitu 4,23. Angka 4,23 masuk dalam kategori tinggi. Entrepreneurial spirit mahasiswa tertinggi yaitu terletak pada indikator desirability. Hal ini dikarenakan indikator tersebut memiliki mean tertinggi yakni sebesar 4,33. Kategori tinggi ini bermakna bahwa seorang mahasiswa yang memiliki entrepreneurial spirit memiliki keinginan serta kemauan dalam memulai menjalankan sebuah bisnis (Amway, 2015). Entrepreneurial spirit mahasiswa yang masih rendah namun tetap tergolong tinggi yaitu terletak pada indikator feasibility dengan nilai mean sebesar 4,16, artinya mahasiswa telah memiliki kesiapan dalam memulai serta menjalankan bisnis dengan baik namun perlu dioptimalkan lagi. Kesiapan dalam hal ini misalnya belum memiliki cukup modal menjalankan bisnis, takut bangkrut atau gagal, tidak percaya diri bisnisnya diterima masyarakat, dan lain sebagainya (Jatmiko, 2017).

(9)

4.7 Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)

4.7.1 Crosstab Profil Responden (Perguruan Tinggi, Jenis Kelamin, dan Usia) dengan Variabel Entrepreneurial Creativity

Tabel 4.11 Crosstab Variabel Entrepreneurial Creativity Ditinjau dari Perguruan Tinggi

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden mahasiswa dengan berbagai latar belakang Perguruan Tinggi memberikan total penilaian yang tinggi pada

Kategori Entrepreneurial Creativity

Rendah Sedang Tinggi Total

Pergu- ruan Tinggi

Universitas Petra

Count 1 3 22 26

% withinper- guruantinggi

3,8% 11,5% 84,6% 100%

Universitas Ciputra

Count 3 0 14 17

% withinper- guruantinggi

17,6% 0% 82,3% 100%

Universitas Widya Mandala

Count 0 1 6 7

% withinper- guruantinggi

0% 14,3% 85,7% 100%

Universitas Surabaya

Count 0 3 10 13

% withinper- guruantinggi

0% 23,1% 76,9% 100%

STIEIS Count 0 0 14 14

% withinper- guruantinggi

0% 0% 100% 100%

STIE Perbanas

Count 2 2 10 14

% withinper- guruantinggi

14,2% 14,3% 71,4% 100%

STIE Mahardhika

Count 2 6 31 39

% withinper- guruantinggi

5,1% 15,4% 79,5% 100%

Total

Count 7 15 107 130

% withinper- guruantinggi

6,2% 11,5% 82,3 100%

(10)

mayoritas berasal dari STIE Mahardhika yakni sebanyak 31 responden. Sebesar 79,5% responden mahasiswa STIE Mahardhika juga memberikan jawaban tinggi pada variabel entrepreneurial creativity.

Tabel 4.12 Crosstab Variabel Entrepreneurial Creativity Ditinjau dari Jenis Kelamin

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang jenis kelamin memberikan penilaian yang tinggi terhadap variabel entrepreneurial creativity. Responden mahasiwa berjenis kelamin laki-laki menjawab penilaian tinggi pada entrepreneurial creativity yakni sebanyak 58 orang. Sebesar 84,4% responden mahasiswa berjenis kelamin perempuan mem- berikan jawaban tinggi pada variabel entrepreneurial creativity.

Tabel 4.13 Crosstab Variabel Entrepreneurial Creativity Ditinjau dari Usia Kategori Entrepreneurial Creativity

Rendah Sedang Tinggi Total

Jenis Kelamin

Laki-laki Count 4 10 58 72

% with-

injeniskelamin

5,6% 13,9% 80,6% 100%

Peremp- uan

Count 4 5 49 58

% with-

injeniskelamin

6,9% 8,6% 84,4% 100%

Count 8 15 107 130

Total % within

jeniskelamin

6,2% 11,5% 82,3% 100%

Kategori Entrepreneurial Creativity

Rendah Sedang Tinggi Total

Usia

17–18 tahun Count 0 0 9 9

% withinusia 0% 0% 100% 100%

19–20 tahun Count 0 2 20 22

%withinusia 0% 9,1% 90,9% 100%

21–22tahun Count 7 11 63 81

%withinusia 8,6% 13,6% 77,8% 100%

23–24 tahun Count 1 2 5 18

%withinusia 5,6% 11,1% 83,3% 100%

Total Count 8 15 107 130

%withinusia 6,2% 11,5% 82,3% 100%

(11)

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa, responden dengan berbagai latar belakang usia memberikan penilaian tinggi pada variabel entrepreneurial creativity. Mayoritas responden yang memberikan penilaian tinggi terletak pada rentang usia 21–22 tahun yakni sebanyak 63 responden dengan persentase 77,8 % dari total rentang usia tersebut. Terdapat pula responden yang memberikan penilaian tinggi sebesar 100% dari total rentang usia 17–18 tahun.

4.7.2 Crosstab Profil Responden (Perguruan Tinggi, Jenis Kelamin, dan Usia) dengan Variabel Entrepreneurial Mindset

Tabel 4.14 Crosstab Variabel Entrepreneurial Mindset Ditinjau dari Perguruan Tinggi

Kategori Entrepreneurial Mindset

Rendah Sedang Tinggi Total Pergu-

ruan Tinggi

Universitas Petra

Count 0 2 24 26

% withinper- guruantinggi

0% 7,7% 92,3% 100%

Universitas Ciputra

Count 0 5 12 17

% withinper- guruantinggi

0% 29,4% 70,6% 100%

Universitas Widya Mandala

Count 0 1 6 7

% withinper- guruantinggi

0% 14,3% 85,7% 100%

Universitas Surabaya

Count 1 3 9 13

% withinper- guruantinggi

7,7% 23,1% 69,3% 100%

STIEIS Count 0 2 12 14

% withinper- guruantinggi

0% 14,3% 85,7% 100%

STIE Perbanas

Count 2 1 11 14

% withinper- guruantinggi

14,2% 7,1% 78,5% 100%

STIE Mahardhika

Count 1 2 36 39

(12)

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang Perguruan Tinggi memberikan penilaian yang tinggi pada variabel entrepreneurial mindset. Responden yang memberikan jawaban tinggi mayoritas berasal dari STIE Mahardhika yakni sebanyak 36 responden. Sebesar 2,6%

responden mahasiswa STIE Mahardhika memberikan jawaban rendah pada variabel entrepreneurial mindset.

Tabel 4.15 Crosstab Variabel Entrepreneurial Mindset Ditinjau dari Jenis Kelamin

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang jenis kelamin memberikan penilaian yang tinggi pada variabel entrepreneurial mindset. Responden mahasiswa berjenis kelamin laki-laki mem- berikan penilaian tinggi sebanyak 60 orang. Sebesar 86,3% responden mahasiswa berjenis kelamin perempuan memberikan jawaban tinggi pada variabel entre- preneurial mindset.

% withinper- guruantinggi

2,6% 5,1% 98,6% 100%

Total Count 4 16 110 130

% withinper- guruantinggi

3,1% 12,3% 84,6% 100%

Kategori Entrepreneurial Mindset

Rendah Sedang Tinggi Total

Jenis Kelamin

Laki-laki Count 0 12 60 72

% with-

injeniskelamin

0% 16,7% 83,4% 100%

Perem- puan

Count 4 4 50 58

% with-

injeniskelamin

6,9% 6,9% 86,3% 100%

Count 4 16 110 130

Total % within

jeniskelamin

3,1% 12,3% 84,6% 100%

(13)

Tabel 4.16 Crosstab Variabel Entrepreneurial Mindset Ditinjau dari Usia

Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang usia memberikan penilaian tinggi pada variabel entrepreneurial mindset.

Mayoritas responden yang memberikan penilaian tinggi sebesar 88,9% dari total rentang usia 21–22 tahun yakni sebanyak 72 responden.

4.7.3 Crosstab Profil Responden (Perguruan Tinggi, Jenis Kelamin, dan Usia) dengan Variabel Entrepreneurial Spirit

Tabel 4.17 Crosstab Variabel Entrepreneurial Spirit Ditinjau dari Perguruan Tinggi

Kategori Entrepreneurial Mindset

Rendah Sedang Tinggi Total

Usia

17–18 tahun Count 0 2 7 9

% withinusia 0% 22,2% 77,8% 100%

19–20 tahun Count 1 4 17 22

%withinusia 4,5% 18,2% 77,3% 100%

21–22 tahun Count 2 7 72 81

%withinusia 2,4% 8,6% 88,9% 100%

23–24 tahun Count 1 3 14 18

%withinusia 5,6% 16,7% 77,8% 100%

Total Count 4 16 110 130

% withinusia 3,1% 12,3% 84,6% 100%

Kategori Entrepreneurial Spirit

Rendah Sedang Tinggi Total Pergu-

ruan Tinggi

Universitas Petra

Count 1 0 25 26

% withinper- guruantinggi

3,8% 0% 96,2% 100%

Universitas Ciputra

Count 0 0 17 17

% withinper- guruantinggi

0% 0% 100% 100%

Universitas Widya Mandala

Count 0 0 7 7

(14)

Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang Perguruan Tinggi memberikan penilaian yang tinggi pada variabel entrepreneurial spirit. Responden yang memberikan jawaban tinggi mayoritas kedua berasal dari Universitas Petra sebanyak 25 responden. Sebesar 100%

responden mahasiswa Universitas Ciputra dan Universitas Widya Mandala juga memberikan jawaban tinggi pada variabel entrepreneurial spirit.

Tabel 4.18 Crosstab Variabel Entrepreneurial Spirit Ditinjau dari Jenis Kelamin guruantinggi

Universitas Surabaya

Count 0 2 11 13

% withinper- guruantinggi

0% 15,4% 84,6% 100%

STIEIS Count 0 1 13 14

% withinper- guruantinggi

0% 7,1% 92,9% 100%

STIE Perbanas

Count 1 0 13 14

% withinper- guruantinggi

7,1% 0% 92,9% 100%

STIE Mahardhika

Count 0 4 35 39

% withinper- guruantinggi

0% 10,3% 89,7% 100%

Total Count 2 7 121 130

Kategori Entrepreneurial Spirit

Rendah Sedang Tinggi Total Jenis

Kelamin

Laki-laki Count 1 2 69 72

% within- jeniskelami n

1,4% 2,8% 95,9% 100%

Perempuan Count 1 5 52 58

% with- injeniskela min

1,7% 8,6% 89,7% 100%

Count 2 7 121 130

Total

% within jeniskelami n

1,6% 5,4% 93,1% 100%

(15)

Tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang jenis kelamin memberikan penilaian yang tinggi pada variabel entre- preneurial spirit. Responden berjenis kelamin laki-laki memberikan penilaian tinggi sebanyak 69 orang. Sebesar 89,7% responden mahasiswa berjenis kelamin perempuan memberikan jawaban tinggi pada variabel entrepreneurial spirit.

Tabel 4.19 Crosstab Variabel Entrepreneurial Spirit Ditinjau dari Usia

Tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa responden dengan berbagai latar belakang usia memberikan penilaian tinggi pada variabel entrepreneurial spirit.

Mayoritas responden yang memberikan penilaian tinggi terletak pada rentang usia 21–22 tahun yakni sebanyak 75 responden dengan persentase 92,6 % dari total rentang usia tersebut. Terdapat pula responden yang memberikan penilaian tinggi sebesar 100% dari total rentang usia 19–20 tahun.

4.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik layak uji atau tidak. Uji asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinieritas dan

Kategori Entrepreneurial Spirit

Rendah Sedang Tinggi Total

Usia 17–18 tahun Count 1 1 7 9

% withinusia 11,1% 11,1% 77,7% 100%

19–20 tahun Count 0 0 22 22

%withinusia 0% 0% 100% 100%

21–22 tahun Count 1 5 75 81

%withinusia 1,2% 6,2% 92,6% 100%

23–24 tahun Count 0 1 17 18

%withinusia 0% 5,6% 94,4% 100%

Total Count 2 7 121 130

% withinusia 1,6% 5,4% 93,1% 100%

(16)

4.8.1 Uji Normalitas

Pengujian dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov yang dimaksud- kan untuk mengetahui apakah distribusi data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak (Priyatno, 2013). Kriteria dalam pengambilan keputusan yaitu apabila signifikansi dari hasil uji kolmogorov-smirnov > 0,05 maka data berdistribusi normal, namun apabila signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.20 di bawah dapat diketahui bahwa, nilai signifikansi di atas 0,05 yaitu sebesar 0,541, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat ini memiliki distribusi variabel yang normal.

Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Z

Keterangan Hasil Uji

Jumlah (N) 130

Kolmogrov-Smirnov Z 0,802

Sig. 0,541

4.8.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan korelasi antara variabel bebas dalam model regresi. Regresi yang baik apabila tidak ada korelasi dengan variabel independen. Identifikasi keberadaan multikolinearitas dapat dilihat dari: nilai tolerance dan nilai Variance Inflaction Factor (VIF). Nilai tolerance> 0,1 sedangkan VIF< 10 maka menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas ganda atau uji Variance Influence Factor (uji VIF) diperoleh nilai VIF masing-masing variabel bebas dapat dilihat dari Tabel 4.21 di bawah bahwa nilai VIF dalam penelitian ini adalah kurang dari 10 dan nilai toleransi dari masing-masing variabel di atas 0,1; sehingga artinya tidak terjadi multikolinearitas dalam penelitian ini dan memperjelas kelayakan hasil analisis regresi linier berganda pada penelitian ini.

(17)

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Variabel Tolerance VIF

Entrepreneurial Creativity (X1) 0,714 1,401 Entrepreneurial Mindset (X2) 0,714 1,401

Variabel terikat Entrepreneurial Spirit (Y) 4.8.3 Uji Heteroskesdastisitas

Penelitian ini menggunakan uji Gletser dengan ketentuan jika nilai probabilitas signifikansi masing-masing variabel bebas di atas tingkat keperca- yaan 5% maka tidak terjadi heteroskedasitas. Dari Tabel 4.22 di bawah dapat diketahui bahwa, nilai signifikansi di atas 0,05, artinya tidak terjadi heteros- kedastisitas dalam model regresi.

Tabel 4.22 Hasil Uji Heteroskesdastisitas

Variabel Bebas B t Sig

Constant 1,121 5,548 0,000

Entrepreneurial Creativity (X1)

-0,017 -0,362 0,718

Entrepreneurial Mindset (X2) -0,187 -3,459 0,385 4.9 Uji Regresi Linear Berganda

Ketentuan untuk melakukan uji t adalah apabila hasil uji t ≤ tingkat signi- fikansi (0,05), maka artinya variabel bebas secara individual atau parsial memiliki pengaruh signifikan pada variabel terikat. Dari hasil perhitungan Tabel 4.23 di bawah, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda yang signifikan sebagai berikut:

Y = 1,590+ 0,183X1+ 0,457 X2 (4.1)

Interpretasi dari model regresi di atas adalah sebagai berikut:

a. Nilai koefisien entrepreneurial creativity (X1) sebesar 0,183 menunjukkan bahwa variabel entrepreneurial creativity memiliki pengaruh pada variabel entrepreneurial spirit.

b. Nilai koefisien entrepreneurial mindset (X2) sebesar 0,457 menunjukkan bahwa variabel entrepreneurial mindset memiliki pengaruh pada variabel

(18)

Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model Koefisien

Regresi thitung Sig

Constant 1,590 4,558 0,000

Entrepreneurial Creativity

(X1) 0,183 2,291 0,024

Entrepreneurial Mindset

(X2) 0,457 4,908 0,000

Fhitung 28,986 4.10 Uji Koefisien Korelasi Berganda (R)

Koefisien korelasi berganda (R) dalam penelitian ini digunakan untuk me- ngetahui pola dan kekuatan hubungan antara entrepreneurial spirit dengan entrepreneurial creativity dan entrepreneurial mindset. Hasil nilai R pada Tabel 4.24 adalah 0,561 artinya hubungan antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat cukup kuat dan positif karena nilai R mendekati +1.

Tabel 4.24 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Berganda Model R R2 Adjusted R2 Estimasi Standard Error

1 0,561 0,315 0,304 0,361

4.11 Analisis Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Analisis ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas (dependen) secara bersama-sama. Tabel 4.24 di atas, maka nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,304 yang artinya naik turunnya entrepreneurial spirit dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebas sebesar 30,4%.

Sisanya yaitu 69,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar dari kedua variabel bebas yang ada.

4.12 Uji Kelayakan Model

Uji kelayakan model digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dalam penelitian ini layak atau tidak untuk menjelaskan variabel entrepreneurial creativity (X1), entrepreneurial mindset (X2), pada variabel entrepreneurial spirit (Y). Model regresi dinyatakan layak apabila nilai Sig. lebih kecil dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05 (Ferdinand, 2014 p. 234). Tabel 4.25 menunjukkan

(19)

bahwa, besarnya nilai Sig. pada model regresi ini lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. Hal ini memiliki arti model regresi yang digunakan layak untuk menjelaskan pengaruh entrepreneurial creativity, dan entrepreneurial mindset terhadap variabel entrepreneurial spirit.

Tabel 4.25 Hasil Uji F

Variabel Bebas (X) Sig.

Entrepreneurial Creativity 0,000

Entrepreneurial Mindset 0,000

4.13 Uji T

Uji t menunjukkan apakah suatu variabel bebas secara individual memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas (Ferdinand (2014, p. 242). Tu- juan uji t adalah untuk mengetahui apakah variabel entrepreneurial creativity (X1) dan entrepreneurial mindset (X2), secara parsial berpengaruh terhadap variabel entrepreneurial spirit (Y)

Tabel 4.26 Hasil Uji T

Variabel Bebas ttabel thitung Sig.

Entrepreneurial Creativity 1,978 2,291 0,024

Entrepreneurial Mindset 1,978 4,908 0,000

Berdasarkan Tabel 4.26, diketahui nilai ttabel adalah sebesar 1,978 yang didapat dari rumus perhitungan ttabel= t (α/2; n-k-1) dimana n adalah jumlah angket yang disebarkan dan k adalah jumlah variabel independen, sehingga terbentuk ttabel= t (0,05/2; 130-2-1) yang menghasilkan t (0,025; 127). Nilai thitung

seluruh variabel menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan nilai ttabel dan signifikansi seluruh variabel memiliki nilai di bawah 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel entrepreneurial creativity (X1) dan entreprenurial mindset (X2) masing-masing memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel entrepreneurial spirit (Y).

(20)

4.14 Pembahasan

Penelitian yang dilakukan didasarkan pada data 130 responden, dimana responden yang dipilih merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta akreditasi- A di Kota Surabaya. Responden yang dapat mengisi angket juga harus memenuhi peryaratan sebagai mahasiswa dengan program studi manajemen strata-1 dan minimal semester 6 ke atas. Mayoritas responden yang mengisi angket berjenis kelamin laki-laki, berusia 21–22 tahun, dan mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya.

4.14.1 Pengaruh Entrepreneurial Creativity Terhadap Entrepreneurial Spirit Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Surabaya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah oleh penulis, menunjukkan bahwa entrepreneurial creativity memiliki pengaruh terhadap entrepreneurial spirit dengan bukti nilai thitung adalah sebesar 6,809 lebih besar dari pada nilai ttabel

sebesar 1,976. Hal ini menunjukkan bahwa entrepreneurial creativity merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap entrepreneurial spirit mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di kota Surabaya.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel entrepreneurial creativity dapat memengaruhi variabel entrepreneurial spirit seseorang, hal ini dibuktikan dengan nilai mean (rata-rata) sebesar 4,09. Penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Chen, Chang, Wang dan Chen (2017) yang menyatakan bahwa entrepreneurial creativity merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam seluruh proses kewirausahaan, mulai dari menghasilkan ide-ide mengenai produk dan layanan baru untuk meluncurkan usaha baru, untuk memperoleh dukungan, mengkomersialkan dan menumbuhkan usaha baru.

Peneliti lain juga berpendapat bahwa entrepreneurial creativity diperlukan oleh setiap calon pengusaha dalam mengidentifikasi dan mengambil kesempatan, bersaing dengan pengusaha lainnya, serta mampu mempertahankan keuntungan kompetitif bisnisnya (Yogalakshmi, 2015). Entrepreneurial creativity mampu mendorong seorang calon wirausaha memiliki kemampuan kreatif untuk menciptakan produk maupun layanan yang baru kepada pelanggan. Peningkatan produk maupun layanan yang diciptakan semakin lama akan meningkatkan entrepreneurial spirit calon wirausaha karena mereka merasa memiliki keinginan

(21)

serta kesiapan dalam menjalankan bisnis dan tidak mudah patah semangat serta memiliki motivasi yang kuat (Amway, 2015).

4.14.2 Pengaruh Entrepreneurial Mindset Terhadap Entrepreneurial Spirit Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Surabaya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah oleh penulis, menunjukkan bahwa entrepreneurial mindset memiliki pengaruh terhadap entrepreneurial spirit dengan bukti nilai thitung adalah sebesar 3,198 lebih besar dari pada nilai ttabel

sebesar 1,976. Hal ini menunjukkan bahwa entrepreneurial mindset merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap entrepreneurial spirit mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di kota Surabaya.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel entrepreneurial mindset dapat memengaruhi variabel entrepreneurial spirit seseorang, hal ini dibuktikan dengan nilai mean (rata-rata) sebesar 4,14. Penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh McGrath dan MacMillan (2001, p.1) yang menyatakan bahwa entrepreneurial mindset adalah pola pikir calon wirausaha dalam memanfaatkan keadaan yang tidak pasti dan ketidakpastian ini dijadikan kesempatan berbisnis.

Entrepreneurial mindset dapat memengaruhi kesuksesan kewirausahaan (Davis, Hall, & Mayer, 2016) karena entrepreneurial mindset mampu meningkatkan kemampuan calon wirausaha dalam mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang yang muncul (McMullen & Kier, 2016). Ketelitian serta kejelian melihat peluang baru akan semakin lama meningkatkan entrepreneurial spirit calon wirausaha karena mereka memiliki keinginan serta kesiapan dalam membuka dan menjalankan sebuah bisnis (Amway, 2015).

Referensi

Dokumen terkait

Aktiva tetap diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi sehingga atas pengeluaran tersebut dibebankan atas

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan di Puskesmas Getasan berkaitan dengan masalah anemia gizi besi pada ibu hamil, ditemukan bahwa ditahun 2017 jumlah

Analisa korelasi mencoba menguji dan mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, dalam hal ini adalah variabel dependen Tingkat Kesehatan Bank dengan

Bentuk massa pada perancangan Stasiun Kereta Api Kota Dumai ini dibentuk berdasarkan konsep desain yang akan dipadukan dengan Arsitektur Postmodern Kontekstual

Qur'an: Sebuah Kerangka Konseptual (Bandung: Mizan, 1990), 34 (cetakan pertama: September 1989). Taufik Adnan Amal dan Syamsu Rizal Panggabean menyimpulkan setidaknya

Rata – rata mahasiswa lulusan program EAP dapat menggunakan informasi yang tersedia dari berbagai sumber informasi terbukti sekitar 53,3% responden menggunakan

Kim (32) dan Huang (33) mengamati apoptosis pada kanker servik yang diberi perlakuan dengan radioterapi dan memperoleh bahwa indeks apoptosis spontan yang rendah mencerminkan

Uraian di atas menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan yang bertaraf internasional, maka yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadopsi