• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR UD. AFINA RIZKI. Ika Sela Rohana Siti Sunrowiyati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR UD. AFINA RIZKI. Ika Sela Rohana Siti Sunrowiyati"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

229 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS

GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR “UD. AFINA RIZKI”

Ika Sela Rohana Siti Sunrowiyati STIE Kesuma Negara Blitar

Abstrak : Perusahaan sering mendapat pesanan khusus dari pelanggan untuk memproduksi kasur, bantal dan guling dengan ukuran tertentu, padahal perusahaan sudah mempunyai standart ukuran sendiri untuk dijual. Ada pula yang meminta harga khusus untuk produknya yaitu harga yang lebih rendah dari harga jual normalnya.

Dalam hal ini perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan pada saat memperoleh pesanan khusus tersebut. Salah satu cara yang bisa digunakan menganalisis alternatif keputusan pada pesanan khusus tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap biaya relevan. Analisis ini berguna untuk memilah biaya-biaya yang relevan dalam menentuan harga jual produk pesanan khusus. Menerapkan analisis biaya relevan dengan regresi kuadrat terkecil sangat memudahkan perusahaan untuk memisahkan biaya-biaya yang terkait dengan setiap unit produk. Dalam biaya relevan, hanya biaya yang bersifat variabel saja yang akan berubah seiring dengan pertambahan jumlahnya produknya. Pada kasus ini UD. Afina Rizki belum menerapkan analisis biaya relevan, hal ini dapat terlihat dari beberapa pesanan yang telah ditolak. Padahal dari pesanan khusus tersebut masing-masing mendatangkan tambahan laba. Dan seharusnya semua pesanan khusus dari pelanggan diterima karena dapat menambah laba perusahaan.

Kata Kunci : Biaya Relevan, Menerima atau Menolak Pesanan Khusus, Laba

PENDAHULUAN

Pada saat ini perkembangan dunia di sektor perekonomian sangat maju pesat. Hal ini ditandai oleh banyaknya usaha perekonomian yang muncul, terutama disektor industri manufaktur. Majunya usaha di sektor ekonomi ini dianggap penting oleh pemerintah, karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan di sektor lainnya.

Tolak ukur keberhasilan manajemen perusahan dalam menjalankan usahannya adalah laba yang diperoleh. Laba tidak bisa dipisahkan dalam dunia usaha, karena gambaran dari keadaan perusahaan dapat dilihat dengan besarnya laba yang diperoleh. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Laba dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam mengambil keputusan tentang kelanjutan usaha tersebut.

Dalam menjalankan peranannya sebagai pengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi yang tepat yaitu tentang biaya. Setelah mendapatkan informasi tersebut maka dapat dilakukan beberapa proses yaitu, proses identifikasi, klasifikasi dan analisis terhadap permasalahan dan kesempatan yang ada, sehingga dapat diperoleh keputusan yang baik bagi perusahaan. Salah satu masalah yang dihadapi manajemen dalam mengambil keputusan yang tidak rutin terjadi adalah mengenai pesanan khusus produk. Yang mana suatu

(2)

230

perusahaan memperoleh pesanan tertentu dari pelanggan diluar kegiatan produksi normal perusahaan untuk membuat produk yang dimiliki, terkadang pelanggan meminta perlakuan khusus pada produk yang dipesannya atau bisa juga meminta harga khusus yaitu lebih rendah daripada harga penjualan normalnya, dengan demikian disebut dengan pesanan khusus. Hal tersebut sering ada dalam perusahaan yang membuat produk belum mencapai kapasitas maksimalnya, oleh karena itu masih terdapatnya kapasitas yang masih menganggur sehingga masih terdapat kemungkinan untuk diterimanya pesanan tersebut dengan tidak mengganggu kegiatan produksi rutinnya.

Dalam mengambil keputusan mengenai pesanan khusus ini, harus menganalisis biaya-biaya yang terkait dengan pesanan khusus produk tersebut.

Lalu perusahaan dapat menentukan alternatif keputusan yang akan diambil yaitu untuk menerima atau menolak pesanan khusus tersebut. Analisis yang digunakan dalam hal ini adalah meliputi apakah pesanan khusus tersebut memberikan tambahan laba bagi perusahaan, walau harga jual dari pesanan khusus tersebut lebih rendah dari harga jual produk normalnya.

Penelitian ini dilakukan di perusahaan kasur UD. Afina Rizki yang merupakan perusahaan manufaktur. UD. Afina Rizki merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang memproduksi dan menjual kasur, bantal dan guling.

Dalam aktivitas produksinya akhir-akhir ini, perusahaan sering mendapat pesanan dari pelanggan untuk memproduksi kasur, bantal dan guling dengan ukuran tertentu, padahal perusahaan sudah mempunyai standart ukuran sendiri untuk dijual. Adapula yang meminta harga khusus yaitu harga yang lebih rendah dari harga jual normalnya. Dengan demikian perusahaan mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan saat memperoleh pesanan khusus tersebut. Agar keputusan yang diambil perusahaan tepat, hendaknya manajemen bisa melakukan analisis pada alternatif keputusan yang tersedia.

Rumusan Masalah

Bagaimana perhitungan biaya relevan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus untuk meningkatkan laba perusahaan.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perhitungan biaya relevan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus untuk meningkatkan laba perusahaan.

Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti

Diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan, memperluas pengetahuan serta dapat menggunakan dan menerapkan teori-teori yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk pesanan khusus produk dengan menggunakan metode biaya relevan

2. Bagi perusahaan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen UD. Afina Rizki yaitu berupa saran-saran, terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus produk.

(3)

231 3. Bagi pembaca

Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan sebagai referensi yang dapat mendorong timbulnya penelitian selanjutnya.

LANDASAN TEORI Hasil Penelitian Terdahulu

1. Anita Widayanti (2010), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul

“Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food di Blitar”, kesimpulannya :

a. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus dapat menggunakan analisis biaya relevan, sebab dalam analisa ini hanya biaya langsung dan terkait dengan proses produksi produk itu saja. Jadi, analisa biaya relevan tersebut dapat menentukan harga yang lebih rendah dari metode lainnya, misalnya metode full costing.

b. Dalam kurun waktu 4 tahun yaitu dari tahun 2005-2009, Cemara Food telah mendapatkan pesanan dari pelanggan namun ditolak. Hal ini karena harga yang diajukan pelanggan lebih rendah dari harga yang ditetapkan perusahaan. Pada perusahaan ini, metode full costing digunakan untuk menentukan besarnya harga pokok dari pesanan adalah seluruh biaya tetap dan biaya variabel. Harga pokok yang ditentukan oleh metode full costing ini menjadikan harga pokok dari pesanan tersebut lebih besar dari biaya sebenarnya yang terjadi di perusahaan. Dengan masih adanya kapasitas menganggur, biaya yang sifatnya variabel saja yang akan timbul dalam pesanan khusus ini. Lalu biaya yang sifatnya tetap misalnya penyusutan, tidak biasa dibebankan ke harga pokok pesanan.

2. Rezza Agitha (2013), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul

“Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif Manajemen Saat Terjadi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Perusahaan Pembuatan Sangkar Burung Cahaya Sangkar) di Malang”, kesimpulannya adalah :

a. Regresi kuadrat terkecil dalam analisa biaya relevan sangat mempermudah manajemen perusahaan untuk memilah-milah biaya yang terkait untuk per item produk, biaya-biaya langsung dan terkait dengan produk pesanan tersebut yang akan dianalisa. Jadi penetapan harga yang lebih rendah bisa menerapkan analisa biaya relevan sedangkan dengan menggunakan metode full costing harga yang ditetapkan akan lebih tinggi.

b. Dilihat dari hasil analisis dalam pesanan khusus tersebut dengan mengguanakan variabel costing, sebaiknya ketiga pesanan yang diajukan oleh pelanggan bisa diterima, karena pada setiap pesanan tersebut perusahaan bisa mendapatkan tambahan laba.

3. Sutarti (2010), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul “Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati Mulia di Surabaya”, kesimpulannya adalah:

a. Keputusan yang telah diambil terkait dengan pesanan khusus perlu memperhatikan faktor-faktor lain, misalnya pesanan khusus dapat diterima jika pemasaran produknya tidak dicampur dengan pesanan

(4)

232

produk regulernya. Dampak lainnya yang harus diperhatikan adalah pemberian label yang telah dibuat sendiri oleh distributor . Jika faktor- faktor itu bisa dihadapi manajemen maka akan lebih baik pesanan khusus tersebut bisa diterima.

b. Dalam hal ini analisis biaya relevan berperan penting bagi manjemen yaitu dalam mengambil keputusan perusahaan untuk memproduksi suatu produk. Dalam kasus ini diproduksinya suatu produk ini, jika manajemen mendapat pesanan khusus dari konsumen dan diterima.

c. Analisis pengambilan keputusan jangka pendek mengenai biaya relevan dalam kasus ini adalah dipergunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam pesanan khusus.

Teori penelitian 1. Akuntansi

Reeve, et al (2013:9), menyatakan akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai suatu sistem informasi yang dibuat untuk melaporkan semua informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan kondisi ekonomi sebuah perusahaan, sistem informasi yang dihasilkan ditujukan untuk para pihak- pihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan.

a. Akuntansi keuangan

Rudianto (2012:10), menyatakan “akuntansi keuangan berfungsi mencatat dan melaporkan keseluruhan transaksi serta keadaan keuangan suatu badan usaha bagi kepentingan pihak-pihak diluar perusahaan”.

b. Akuntansi manajemen

Seorang ahli akuntansi yang bernama Warindrani (2006:2) menyatakan bahwa “akuntansi manajemen merupakan proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadian- kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar manajemen atau pegawai yang diberi wewenang dapat menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan”.

2. Akuntansi biaya

Riwayadi (2014:25), menyatakan akuntansi biaya dapat diartikan sebagai proses untuk mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis semua biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung yang terkait dengan hasil produk yang didapat dan proses pemasaran produknya.

Siregar, et al (2013:14), menyatakan “akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai bagian dari akuntansi keuangan, akuntansi biaya menghasilkan berbagai informasi untuk kepentingan pihak-pihak eksternal perusahaan. Sebagai bagian dari akuntansi manajemen, akuntansi biaya menghasilkan informasi yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen, meskipun sering menggunakan dasar data keuangan yang sama, namun keduanya memiliki orientasi pelaporan yang berbeda. Sistem akuntansi keuangan menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang terutama ditujukan untuk pihak-pihak eksternal perusahaan, sedangkan sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi dalam bentuk berbagai laporan untuk kepentingan para manajer didalam perusahaan. Perbedaan orientasi akuntansi keuangan dan akuntansi

(5)

233 manajemen tersebut menyebabkan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen”.

3. Biaya

a. Pengertian biaya

Mulyadi (2009:8), menyatakan “biaya adalah merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Sedangkan dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Sedangkan Warindrani (2006:11) menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan atas kas yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna bagi perusahaan pada saat ini ataupun dimasa yang akan datang

b. Konsep biaya

Riwayadi (2014:17) menyatakan “konsep biaya (cost concept) merupakan biaya berbeda untuk tujuan berbeda (different costs for different purposes).

Tujuan berbeda menunjukkan keputusan yang akan diambil. Kita tidak dapat menggunakan satu klasifikasi biaya untuk semua keputusan karena setiap keputusan memiliki tujuan yang berbeda. Untuk memenuhi tujuan ini, kita perlu mengklasifikasikan biaya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai”.

c. Klasifikasi biaya

Siregar, et al (2013:26) menyatakan dasar pengklasifikasian biaya adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan produk yang dihasilkan a) Biaya langsung (direct cost)

b) Biaya tidak langsung (indirect cost)

2) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan volume kegiatan perusahaan a) Biaya variabel (variable cost)

b) Biaya tetap (fixed cost) c) Biaya campuran (mixed cost)

3) Berdasarkan atas elemen biaya produksi a) Biaya bahan baku (raw material cost)

b) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) c) Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost ) 4) Berdasarkan pada fungsi utama perusahaan

a) Biaya produksi (production cost) b) Biaya pemasaran (marketing expense)

c) Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense).

5) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan proses pokok manajerial a) Biaya standar (standard cost)

b) Biaya aktual (actual cost)

c) Biaya terkendali (controllable cost)

d) Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost) e) Biaya komitan (committed cost )

f) Biaya diskresioner (discretionary cost) d. Tingkah laku biaya

(6)

234

Garisson, Noreen, dan Brewer (2013:37), menyatakan ada beberapa

“metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkah laku biaya yaitu sebagai berikut:

1) Metode diagram pencar

Pada saat akan diaplikasikannya metode tinggi – rendah dan metode regresi kuadrat terkecil, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis perilaku biaya dengan menggunakan metode diagram pencar. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam metode diadram percar tersebut antara lain :

a) Total biaya (Y), diplot pada sumbu vertikal. Biaya ditentukn sebagai variabel dependen (dependent variable), karena besarnya biaya akan dipengaruhi oleh tingkat aktivitas.

b) Aktivitas (X), diplot pada sumbu horizontal. Aktivitas ditntukan sebagai variabel independen (independent variable) karena menjadi penyebab dari perubahan biaya.

2) Metode tinggi – rendah

Metode tinggi – rendah didasarkan pada rasio tingkat perubahan arah vertikal terhadap jarak horizontal (rise-over-run) pada kemiringan suatu garis lurus. Jika hubungan antara biaya dan aktivitas diwakilkan dengan garis lurus, maka kemiringan garis lurus sama dengan biaya variabel per aktivitas. Rumus berikut dapat digunakan untuk mengestimasi biaya variabel :

Untuk menganalisis biaya semivariabel dengan metode tinggi – rendah (high – low method), yaitu dengan mengidentifikasi periode tingkat aktivitas terendah dan periode tingkat aktivitas tertinggi. Periode aktivitas terendah dipilih sebagai titik pertama dalam rumus diatas dan periode aktivitas tertinggi dipilih sebagai titik kedua,

3) Metode regresi kuadrat terkecil

Metode regresi kuadrat terkecil (least-squares regression method), tidak seperti metode tinggi-rendah yang menggunakn semua data untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya variabel dan tetap. Garis regresi dari rumus y = α + bX, disesuaikan dengan data di mana α merupakan biaya tetap dan b menunjukkan biaya variabel per unit. Kemudian menghitungnya dengan memasukkan ke dalam rumus :

b = n∑XY – (∑X)(∑Y)

n∑X2 – (∑X)2 α = (∑Y) – b (∑X)

n Dimana :

X = tingkat aktivitas Y = total biaya campuran α = total biaya tetap

b = biaya variabel per unit tiap aktivitas n = jumlah data

∑ = penjumlahan untuk observasi.

(7)

235 4. Pengambilan keputusan

Hansen dan Mowen (2011:64) menyatakan bahwa “pengambilan keputusan taktis terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas. Namun, keputusan taktis ini mungkin merupakan sebagian kecil dari keseluruhan startegi perusahaan dalam meraih keunggulan biaya. Jadi keputusan taktis kerap berupa tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang”.

5. Biaya relevan

a. Pengertian biaya relevan

Hansen dan Mowen (2011:69), menyatakan bahwa “biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Jika biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting”.

Blocher, Stout, dan Cokins (2012: 6), menyatakan bahwa biaya relevan (relevant cost) digunakan untuk mengambil keputusan yaitu biaya-biaya yang dibuat berbeda dalam setiap pilihan alternatif yang tersedia untuk mendapatkan sebuah keputusan. Pada asarnya biaya relevan dapat bersifat tidak tetap ataupun tetap. “Pada umumnya, biaya variabel relevan untuk pembuatan keputusan karena biaya-biaya tersebut berbeda untuk setiap pilihan dan belum dikeluarkan. Sebaliknya, biaya tetap terkadang tidak relevan, karena biasanya biaya-biaya tersebut tidak berbeda untuk pilihan- pilihan yang tersedia. Secara keseluruhan, biaya-biaya variabel sering kali relevan, tapi lain halnya dengan biaya tetap. Jadi, fungsi dari konsep biaya relevan secara alami mengikuti perkembangan metode-metode yang kami gunakan pada perkiraan biaya. Terkadang, beberapa biaya variabel tidaklah relevan”.

b. Kriteria biaya relevan

Rudianto (2006:65) menyatakan bahwa, “suatu biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya diferensial atau biaya relevan apabila terdapat dua kriteria penting, yaitu:

1) Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang 2) Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif

c. Manfaat analisis biaya relevan untuk pengambilan keputusan

Rudianto (2006:66) menyatakan bahwa penggunaan biaya relevan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan, untuk menyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan. Dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemilihan jalan keluar apabila tidak menggunakan metode biaya relevan ini. Blocher, Stout, dan Cokins (2012:

12) menyatakan bahwa dapat memanfaatkan kapasitas produksi untuk mendapatkan keputusan terbaik. Keempat keputusan tersebut adalah sebagai berikut:

(8)

236

1) Keputusan untuk pesanan khusus

2) Pengambilan keputusan untuk pembuatan, penyewaan, atau pembelian.

3) Keputusan untuk menjual sebelum atau sesudah pengolahan tambahan.

4) Analisis profitabilitas: meneruskan atau menghentikan lini produk 6. Keputusan untuk Pesanan khusus

Pesanan khusus merupakan hal yang menarik meskipun harga jual produknya di bawah harga jual normal. Garrisson, Noreen, Brewer (2013:150), menyatakan “pesanan khusus (special order) adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan merupakan hasil dan kegiatan normal perusahaan”.

Rudianto (2006:66) menyatakan bahwa “terkadang perusahaan yang masih berproduksi di bawah kapasitas terpasang, menerima pesanan tambahan dari pelanggan. Volume produksi semula sebelum pesanan tambahan datang, dijual dengan harga tertentu. Tetapi kemudian pada saat datang pesanan tambahan tersebut, pelanggan menawar dengan harga dibawah harga jual semula. Tentu saja pihak manajemen perusahaan memiliki pilihan untuk menerima atau menolak pesanan tersebut, karena harga yang diminta pelanggan dibawah harga jual normal. Tetapi, pihak perusahaan juga memiliki pilhan untuk menerima pesanan tersebut karena perusahaan belum bekerja sesuai dengan kapasitas terpasang”.

7. Laba

Reeve, et al (2013:3), menyatakan pada dasarnya tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, untuk menjaga kelangsungan usaha dan memperluas usahanya tersebut. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih lebih penerimaan uang dari konsumen atas biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Hery (2011:145), menyatakan “laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Laba dihasilkan dari selisih antara sumber daya masuk (pendapatan dan keuntungan) dengan sumber daya keluar (beban dan kerugian) selama periode waktu tertentu”.

Hubungan biaya relevan untuk pesanan khusus dengan meningkatkan laba.

Biaya relevan adalah biaya masa mendatang yang berbeda pada setiap alternatif yang diberikan.. Biaya relevan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi manajemen perusahaan. Dalam pengambilan keputusan untuk pesanan khusus terdapat dua alternatif keputusan, yang mana harus dipilih salah satunya dengan menggunakan analisis perhitungan biaya relevan, manajemen akan dapat menentukan alternatif keputusan terbaik yang akan diambil. Keputusan tersebut didasarkan pada besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan, dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan juga akan meningkat.

Jadi dapat disimpulkan hubungannya adalah biaya relevan merupakan suatu metode perhitungan dari masing-masing alternatif keputusan yang ada pada pesanan khusus, yang mana keputusan yang akan diambil tersebut memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.

(9)

237 METODE PENELITIAN

Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Biaya relevan

Biaya relevan adalah biaya masa mendatang yang berbeda pada masing- masing alternatif. Biaya relevan merupakan suatu metode perhitungan biaya dengan menawarkan alternatif keputusan yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel yang sesuai dengan masa mendatang.

2. Pesanan khusus

Pesanan khusus adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan dari kegiatan normal perusahaan.

3. Laba

Laba merupakan hasil yang didapat dari penjualan produk. Laba adalah selisih antara pendapatan dengan biaya, yang mana pendapatan yang diterima perusahaan jauh lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua data biaya produksi perusahaan kasur UD. Afina Rizki sejak berdiri pada tahun 1994 sampai sekarang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi perusahaan kasur UD.

Afina Rizki tahun 2013-2015.

Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keputusan terbaik yang dapat diambil melalui perhitungan biaya relevan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data berupa angka.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti antara lain:

1. Penelitian lapangan, yaitu :

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan meninjau langsung pada obyek penelitian.

b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan analisa atas data yang telah diperoleh dan dikumpulkan.

c. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung seputar obyek penelitian.

2. Tinjauan Kepustakaan, yaitu :

Dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, karya-karya ilmiah serta bacaan-bacaan lain yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel pada biaya produksi dengan menggunakan analisis regresi kuadrat terkecil, dengan rumus : y = α + bx. Kemudian dihitung dengan memasukkan ke dalam rumus:

(10)

238

b = n∑xy – (∑x)(∑y)

n∑x2 – (∑x)2 α = (∑y) – b (∑x)

n.

2. Menghitung biaya produksi pada UD. Afina Rizki setelah pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan variabel.

3. Menganalisis keputusan dengan pesanan khusus dan tanpa pesanan khusus dimana variabel yang digunakan margin kontribusi, yaitu dengan rumus :

Penjualan XXX

Biaya Variabel XXX + Margin Kontribusi XXX Biaya Tetap XXX - Laba bersih sebelum pajak XXX

4. Menarik kesimpulan, lalu memberikan saran dan masukan untuk manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 6 bulan, mulai bulan Maret hingga Agustus 2016. Tempat penelitian pada perusahaan kasur UD. Afina Rizki yang beralamatkan di Dusun Ngadri Rt 03 Rw 02, Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya UD. Afina Rizki

Perusahaan kasur Afina Rizki merupakan sebuah perusahaan yang awalnya bernama pabrik Afina kasur terdapat di desa Ngadri kecamatan Binangun.

Perusahaan kasur ini memproduksi beberapa jenis kasur, bantal, dan guling.

Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi atau perorangan yang didirikan oleh bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh pada tahun 1994 hingga sekarang. Dan perusahaan ini dipimpin langsung oleh bapak Rodi.

Pada awalnya bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh bekerja sebagai pembuat kasur keliling. Berbekal dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta dukungan dari keluarga tahun 1994 bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh bertekad mendirikan usaha kasur kecil-kecilan. Dengan modal biaya sendiri bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh dan dibantu ketiga adiknya mulai memproduksi kasur, dalam sehari mampu membuat 6 sampai 7 kasur. Bapak Rodi mulai memasarkan kasurnya dengan cara keliling dan menitipkannya kebeberapa toko di sekitar Blitar dan Kesamben. Hal ini berjalan kurang lebih selama 2 tahun.

Pada awal tahun 1996 bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh memutuskan untuk meminjam uang dari bank karena kurangnya permodalan untuk memenuhi permintaan kasur dari konsumen yang semakin meningkat.

Seiring berjalannya waktu, karena kasur buatan pabrik Afina terkenal akan kualitasnya yang bagus kasur buatan pabrik Afina mulai terkenal hingga ke beberapa daerah lain di luar kota Blitar. Dengan dikenalnya kasur dari pabrik Afina ini, maka bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh mulai memperluas area pemasaran produknya dengan memasarkan kasurnya ke beberapa daerah luar kota seperti Malang, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, dan sekitarnya.

(11)

239 Dengan demikian dari tahunn ke tahun perusahaan ini terus berkembang dan pada tahun 1999 perusahaan berganti nama menjadi “ UD. Afina Rizki”.

Untuk perizinan usahanya yang ada dan baru diperbaharui adalah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil yaitu nomor 503/00132/409.303/III/2014, Tanda Daftar Gudang (TDG) nomor 04/DU/KPTSP-TDG/III/2014, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perorangan (PO) nomor 13.31.5.47.64789.

1. Tugas dan tanggung jawab

Dari struktur organsasi diatas, dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian yang ada di UD. Afina Rizki yaitu sebagai berikut:

a. Pemilik/pemimpin

Bertanggung jawab dalam semua aktivitas perusahaan, baik dalam aktivitas keuangan, pembelian bahan baku, produksi, dan penjualan produknya. Ataupun aktivitas lainnya yang berkaitan dengan pemerintahan.

b. Keuangan

Bertugas untuk membuat laporan dari semua transaksi baik penerimaan ataupun pengeluaran atas uang perusahaan.

c. Pembelian dan persediaan bahan baku

Bagian ini bertanggung jawab atas stok pesedian bahan baku digudang d. Produksi

Bertanggung jawab atas kegiatan produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi.

e. Pengolahan

Menjalankan aktivitas produksi dari awal sampai akhir.

f. Bagian pengukuran, pemotongan, dan penjahitan pola kain kasur, bantal dan guling

g. Bagian penyiapan dakron dan pengolahan kapuk.

h. Bagian pembuatan kasur, bantal, dan guling i. Pengepakan

Bertugas mengepak kasur, bantal, dan guling ke plastik kemas.

j. Pemasaran

Bagian yang memasarkan dan menjual kasur, bantal dan guling.

k. Sopir

Bagian yang mengantar produk ke toko-toko.

Lokasi perusahaan

Pemilihan lokasi ini sangat memperhatikan kemudahan dalam memperoleh bahan baku seperti kapuk di daerah Ngadri. Di daerah Ngadri juga terdapat beberapa industri pembuatan kasur yang berdiri, sehingga ada banyak tenaga kerja ahli di daerah ini. Dan upah tenaga kerja pun masih relatif rendah sehingga dapat menekan biaya produksi perusahaan. Lokasi dapat dengan mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan. Lokasi perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga mempermudah dalam proses pemasaran dan pendistribusian produk.

Tujuan perusahaan

1. memenuhi kebutuhan barang rumah tangga untuk konsumen, 2. mencari profit atau keuntungan maksimal,

(12)

240

3. meningkatkan kesejahteraan perusahaan dengan menjaga kualitas dan meningkatkan mutu produksi.

Produksi

1. Hasil produksi

Berikut ini adalah hasil produksi dari perusahaan UD. Afina Rizki, a. Kasur kapuk, ukuran 120, 140, 150, dan 160 cm.

b. Kasur lantai, ukuran 120, 140, 150, dan 160 cm.

c. Bantal d. Guling 2. Bahan baku

a. Kapuk

b. Dakron/ silicon c. Benang kasur d. Benang nylon

e. Kain baby brand, baby doll, dan baby bola f. Kain kahatek

g. Kain motif kembang, boneka,dll 3. Bahan tambahan

a. Plastik kemas b. Isolatip c. Label 4. Peralatan

a. Jarum kasur b. Jarum kecil c. Mesin jahit d. Gunting e. Meteran 5. Proses produksi

a. Pemilihan bahan

b. Proses pemotongan dan penjahitan kain sesuai pola dan ukuran untuk kasur, bantal dan guling.

c. Proses pemisahan kapuk dari biji dan atinya

d. Proses pengisian kapuk dan dakron ke dalam kain kasur, bantal, dan guling

e. Proses penjahitan kain yang sudah terisi kapuk dan dakron Pemasaran produk

Adapun cara pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Afina Rizki ini adalah sebagai berikut:

1. Pemasangan papan nama perusahaan di depan pabrik kasur 2. Dengan memasang nama perusahaan di mobil kendaraan.

3. Menitipkan ke beberapa agen toko-toko kasur

Pendistribusi yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyampaian produk ke konsumen melalui dua cara, yaitu:

1. Perusahaan / produsen langsung ke konsumen

2. Perusahaan / produsen melalui agen disalurkan ke konsumen

(13)

241 Analisis Data

1. Analisis biaya relevan

Dalam memproses suatu produk maka perusahaan perlu melakukan kalkulasi terhadap biaya produksinya, agar memperoleh laba yang maksimal. Tetapi dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan adalah penerapan biaya relevan. Dimana dengan menentukan penerapan biaya relevan, maka perusahaan akan dapat lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam kaitannya pesanan khusus tersebut akan diterima atau ditolak.

Perusahaan tidak mendasarkan hasil produksinya dari sebuah pesanan saja, hal ini karena daerah pemasaran yang dituju sudah jelas dan tetap. Pada saat akan memperluas daerah pemasaran tidak menutup kemungkinan perusahaan juga akan menerima pesanan khusus. Tetapi perusahaan terkadang juga menolak pesanan yang rumit dan tidak sesuai dengan ukuran standart perusahaan, selain itu juga pesanan yang harganya dibawah harga normal perusahaan.

Ketika perusahaan mendapatkan pesanan dengan harga dibawah harga jual normal seharusnya perusahaaan menganalisa lebih lanjut dengan mempertimbangkan adanya kapasitas yang masih menganggur.

2. Analisis biaya produksi

Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan bahan mentah menjadi barang jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung digolongkan menjadi biaya variabel, hal ini karena biaya-biaya tersebut akan mengalami perubahan jumlah seiring dengan perubahan volume kegiatan. Sedangkan biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi biaya overhed pabrik tetap, variabel, dan semi variabel.

3. Analisis pesanan khusus

Mengambil keputusan jangka pendek antara menerima atau menolak pesanan khusus dapat menerapkan analisis biaya relevan sebagai dasar pengambilan keputusan tersebut. Pesanan khusus diluar pesanan normal dapat dipertimbangkan apabila ada kapasitas yang masih menganggur dan tidak mengganggu aktivitas produksi normal perusahaaan. Dalam kaitannya dengan pesanan khusus biasanya konsumen meminta pesanan ukuran tertentu diluar ukuran standart produk yang dihasilkan perusahaan, selain itu juga meminta pesanan dengan harga dibawah harga jual normal perusahaan.

Dan Berikut dapat disajikan spesifikasi dari pesanan khusus yang terjadi pada tahu 2013-2015:

Tabel 1.

Pesan Khusus Dari Toko Kasur Murni Jaya Tahun 2013 Keterangan Tanpa pesanan

khusus

Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus 3.426.300.000 3.426.300.000 26.000.000

Total 3.426.300.000 3.452.300.000 26.000.000

(14)

242

Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

Biaya kirim

848.173.550 129.485.000 4.791.908,29

848.173.550 129.485.000 4.791.908,29 23.361.000

1.300.000

Total biaya variabel 865.913.958,29 890.574.958,29 24.661.000 Kontribusi margin 2.560.386.041,71 2.561.725.041,71 1.339.000 Biaya tetap

Laba bersih sebelem

pajak 2.560.386.041,71 2.561.725.041,71 1.339.000 Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 1.339.000.

Tabel 2.

Pesan Khusus Dari Toko Mebel Rejeki Tahun 2013 Keterangan Tanpa pesanan

khusus

Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus 2.055.780.000 2.055.780.000 11.295.000

Total 2.055.780.000 2.067.075.000 11.295.000 Biaya variabel :

Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

848.173.550 129.485.000

4.791.908,29

848.173.550 129.485.000 4.791.908,29 9.661.500

Total biaya variabel 865.913.958,29 875.575.458,29 9.661.500 Kontribusi margin 1,189.866.041,71 1.191.499.541,71 1.633.500

Biaya tetap

Laba bersih sebelem pajak

1,189.866.041,71 1.191.499.541,71 1.633.500

Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 1.633.500.

Tabel 3.

Pesan Khusus Dari Toko Duta Furniture Tahun 2014 Keterangan Tanpa pesanan

khusus Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus 2.074.140.000 2.074.140.000 13.000.000

Total 2.074.140.000 2.087.140.000 13.000.000

(15)

243 Biaya variabel :

Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

848.848.100 129.850.000 7.656.624,18

848.848.100 129.850.000 7.656.624,18 10.735.000

Total biaya variabel 986.354.724,18 997.089.724,18 10.735.000 Kontribusi margin

1.087.785.275,82

1.090.050.275,82 2.265.000

Biaya tetap

Laba bersih sebelem pajak

1.087.785.275,82 1.090.050.275,82 2.265.000

Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.265.000.

Tabel 4.

Pesan Khusus Dari Toko Kasur Bu Setu Tahun 2014 Keterangan Tanpa pesanan

khusus

Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus 2.074.140.000 2.074.140.000 9.100.000

Total 2.074.140.000 2.083.240.000 9.100.000 Biaya variabel :

Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

848.848.100 129.850.000 7.656.624,18

848.848.100 129.850.000 7.656.624,18 6.977.750

Total biaya variabel 986.354.724,18 993.332.474,18 6.977.750 Kontribusi margin 1.087.785.275,82 1.089.907.525,82 2.122.250

Biaya tetap

Laba bersih sebelum

pajak 1.087.785.275,82 1.089.907.525,82 2.122.250 Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.122.250.

Tabel 5.

Pesan Khusus Dari Toko Kasur Lestari Furniture Tahun 2014 Keterangan Tanpa pesanan

khusus

Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus

3.456.900.000 3.456.900.000 15.960.000

Total 3.456.900.000 3.472.860.000 15.960.000

(16)

244

Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

848.848.100 129.850.000 7.656.624,18

848.848.100 129.850.000 7.656.624,18

12.579.000

Total biaya variabel 986.354.724,18 998.933.724,18 12.579.000 Kontribusi margin 2.470.545.275,82 2.473.926.275,82 3.381.000

Biaya tetap

Laba bersih sebelem

pajak 2.470.545.275,82 2.473.926.275,82 3.381.000 Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 3.381.000.

Tabel 6.

Pesan Khusus Dari Toko Laris Tahun 2015 Keterangan Tanpa pesanan

khusus Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus

2.046.600.000 2.046.600.000 10.800.000

Total 2.046.600.000 2.057.400.000 10.800.000 Biaya variabel :

Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

846.156.900 129.110.000 7.059.777,94

846.156.900 129.110.000 7.059.777,94 9.661.500

Total biaya variabel 982.326.677.94 991.988.177.94 9.661.500 Kontribusi margin 1.064.273.322,06 1.065.411.822,06 1.138.500

Biaya tetap

Laba bersih sebelum pajak

1.064.273.322,06 1.065.411.822,06 1.138.500

Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 1.138.500.

Tabel 7.

Pesan Khusus Dari Toko Tunggal Jaya Furniture Tahun 2015 Keterangan Tanpa pesanan

khusus Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus 3.411.000.000 3.411.000.000 18.000.000

Total 3.411.000.000 3.429.000.000 18.000.000

(17)

245 Biaya variabel :

Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

Biaya kirim

846.156.900 129.110.000 7.059.777,94

846.156.900 129.110.000 7.059.777,94 14.376.000

650.000

Total biaya variabel 982.326.677.94 997.352.677.94 15.026.000 Kontribusi margin 2.428.673.322,06 2.431.647.322,06 2.974.000

Biaya tetap

Laba bersih sebelum pajak

2.428.673.322,06 2.431.647.322,06 2.924.000

Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.924.000.

Tabel 8.

Pesan Khusus Dari Toko Kasur Berkat Jaya Tahun 2015 Keterangan Tanpa pesanan

khusus Pesanan khusus Perbedaan Pendapatan diferensial

Pesanan khusus 2.046.600.000 2.046.600.000 9.660.000

Total 2.046.600.000 2.056.260.000 9.660.000 Biaya variabel :

Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel

Biaya variabel pesanan khusus

846.156.900 129.110.000 7.059.777,94

846.156.900 129.110.000 7.059.777,94 7.514.500

Total biaya variabel 982.326.677.94 989.841.177.94 7.514.500 Kontribusi margin 1.064.273.322,06 1.066.418.822,06 2.145.500

Biaya tetap

Laba bersih sebelum pajak

1.064.273.322,06 1.065.411.822,06 2.145.500

Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.145.500.

4. Analisis pembahasan

Analisis regresi kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan variabel sudah dilakukan. Hasil analisis dalam pesanan khusus yang pernah di tolak ditemukan perbedaan margin kontribusi, padahal margin kontribusi tersebut dapat menjadi tambahan laba bagi perusahaan karena terdapat kapasitas yang masih menganggur sehingga terdapat kemungkinan perusahaan dapat memenuhi pesanan khusus tersebut.

(18)

246

Dari hasil analisa yang dilakukan, UD. Afina Rizki belum menerapkan analisis biaya relevan secara tepat. Hal ini dapat terlihat dari beberapa pesanan yang masuk telah ditolak perusahaan, padahal pesanan-pesanan tersebut dapat memberikan tambahan laba bagi perusahaan.

Pada dasarnya penerapan biaya relevan untuk membuat keputusan menerima atau menolak pesanan khusus sangat berpengaruh pada peningkatan laba perusahaan. Dalam hal ini seharusnya pesanan khusus dapat di pertimbangkan oleh perusahaan untuk diterima, karena dalam pesanan khusus hanya biaya variabel saja yang digunakan dalam penentuan harga pokok produk. Setelah dilakukannya analisis biaya relevan dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 terdapat pesanan khusus yang telah ditolak dari

“Toko Kasur Murni Jaya dan Toko Mebel Rejeki” dan dari pesanan khusus tersebut masing-masing mendatangkan tambahan laba sebesar Rp 1.339.000 dan Rp 1.633.500. Pada tahun 2014 terdapat juga pesanan khusus dari “Toko Duta Furniture , Toko Kasur Bu Setu, dan Toko Lestari Furniture” dan masing- masing mendatangkan tambahan laba sebesar Rp 2.265.000, Rp 2.122.250 dan Rp 3.381.000. Pada tahun 2015 terdapat lagi pesanan khusus dari “Toko Laris, Toko Tunggal Jaya Furniture, dan Toko Kasur Berkat Jaya”

dan masing- masing juga mendatangkan tambahan laba sebesar Rp 1.138.500, Rp 2.924.000, dan Rp 2.145.500.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan penyelesaian permasalahan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama ini perusahaan kasur UD. Afina Rizki dalam menghitung dan membuat keputusan mengenai pesanan khusus masih menggunakan cara perhitungan sederhana, yaitu memasukkan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan ke dalam perhitunganya.

2. Menerapkan analisis biaya relevan dengan regresi kuadrat terkecil sangat memudahkan perusahaan dalam memisahkan biaya-biaya yang terkait dengan produk yang dihasilkan, karena dalam biaya relevan hanya biaya yang bersifat variabel saja yang akan berubah seiring dengan pertambahan jumlahnya produksinya.

3. Dalam hal ini UD. Afina Rizki tidak menerapkan analisis biaya relevan untuk menghitung pesanan khusus yang harus diterima atau ditolak.

4. Setelah diterapkannya analisis biaya relevan dapat diketahui bahwa pada tahun 2013-2015 terdapat pesanan khusus yang telah ditolak ternyata mendatangkan tambahan laba bagi perusahaan.

Saran

Berdasarkan pembahasan masalah secara keseluruhan, terdapat beberapa saran yang diharapkan peneliti dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan. Terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pesanan khusus suatu produk. Saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan adanya pesanan khusus, karena masih terdapat kapasitas yang menganggur. Dalam hal ini perusahaan belum menggunakan metode apapun dan masih melakukan pencatatan secara sederhana. Penggunaan metode biaya relevan akan lebih tepat digunakan

(19)

247 dalam menentukan harga pokok pesanan yang lebih rendah, karena biaya yang di hitung hanya biaya-biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi.

2. Berdasarkan analisis biaya relevan yang telah dilakukan sebaiknya pesanan khusus dari pelanggan diterima perusahaan, karena pesanan khusus tersebut ternyata mendatangkan tambahan laba bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agitha, Reza. 2013. Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif Manajemen Saat Terjadi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Perusahaan Pembuatan Sangkar Burung Cahaya Sangkar) di Malang. Blitar: STIE Kesuma Negara.

Blocher, Edward J., Stout, David E. dan Cokins, Gary, 2012. Manajemen Biaya:

Penekanan Strategis Edisi 5 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Garrisson, Ray H., Noreen, Eric W. dan Brewer, Peter C. 2013. Akuntansi Manajerial Buku1 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.

Garrisson, Ray H., Noreen, Eric W. dan Brewer, Peter C. 2013. Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2011. Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2013. Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Hery. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana.

Horngren,Charles T., Datar,Srikant M.,dan Foster, George. 2008. Akuntansi Biaya:

Penekanan Manajerial Jilid Satu Edisi Sebelas. Jakarta: PT. Indeks.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Reeve, James M. 2013. Pengantar Akuntansi- Adaptasi Indonesia Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya- Pendekatan Tradisional dan Konteporer., Jakarta:

Salemba Empat.

Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Jakarta: Grasindo.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi –Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Sutarti. 2010. Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati Mulia Surabaya.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 2 Volume 12.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=132936&val=5615. Diakses 09 Januari 2014 jam 19:04. Hal 1-10.

Warindrani, Armila Krisna. 2006. Akuntansi Manajemen Edisi Pertama.

Yogyakarta: Graha iImu.

Widayanti, Anita. 2010. Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food di Blitar. Blitar: STIE Kesuma Negara.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil jumlah mahasiswa yang sudah mengambil dan mahasiswa yang mengulang maka dilakukan klusterisasi untuk mengelompokan matakulliah menggunakan metode

Namun, apabila ditinjau dari segi Tata Guna Tanah pelaksanaan alih fungsi tanah tersebut tidak sesuai karena tanah yang dialihfungsikan tersebut adalah tanah

Pada bagian luar bangunan atau area parkir kendaraan Masjid Ramlie Musofa, terdapat dinding dengan material marmer berwarna hitam yang terukirkan nama dari masjid tersebut dengan cat

Gejala yang teruk boleh termasuk yang berikut: kesakitan atau kerengsaan.. kemerahan

Indrianti dan Satrio (2013) memetakan persaingan antar produk kartu seluler, melakukan segmentasi konsumen dan mengetahui atribut yang menjadi prioritas bagi konsumen dan

Sementara itu, naskah Carita Bangka mengisahkan asal mula Pulau Bangka dan orang yang mendiami pulau tersebut, tetapi di dalamnya juga mengisahkan hubungan antara Jawa

halnya pernyataan dari Gus Udin. “Faktor pendukung ya itu, semangat para anggota yang masih besar dan ingin mewujudkan dalam kegiatan yang nyata, selain itu juga