• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Seminar Nasional

Program Studi Teknologi Industri Pertanian bekerjasama dengan

Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA)

PERAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DALAM

PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI YANG

BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Penyunting :

Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP

I G A Lani Triani, S.TP., MSi

I Wayan Arnata, S.TP., MSi

Disain Sampul dan Penata Letak :

I Komang Eka Putera Wiratnyana, S.TP

Penerbit :

Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

Bukit Jimbaran-Badung

Bali

Januari 2013

(3)

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini kami mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkahNyalah Prosiding Seminar nasional dengan tema Peran Teknologi Industri Pertanian dalam Pembangunan Agroindustri yang Berkelanjutan di Indonesia yang merupakan kerjasama antara PS Teknologi Industri Pertanian dengan Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri dapat diselesaikan dengan baik. Prosiding ini merupakan kumpulan makalah yang telah direvisi dan diseminarkan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan pada Tanggal 2 sampai dengan Tanggal 3 November 2012 di Gedung Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Prosiding ini kami susun sesuai dengan topik-topik yang telah dikelompokkan pada seminar nasional yang telah berlangsung. Topik-topik tersebut adalah Rekayasa Proses dan Pengendalian Mutu (Topik I), Manajemen dan Sistem Industri (Topik II), serta Bioindustri dan Lingkungan (Topik III).

Kami mengucapkan terimakasih atas peran serta para pemakalah dan peserta seminar sehingga seminar nasional ini dapat meningkatkan komunikasi ilmiah di kalangan akademisi, praktisi industri dan pemerintah. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Universitas Udayana, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Fakultas teknologi Pertanian Universitas Udayana atas segala fasilitas yang diberikan, Tiara Dewata Group, Denpasar Children Centre, Linggih Centre, Hatten Wine, Pemda Tk II Kabupaten Gianyar, Perusahaan Pocari Sweat, dan Pusat Studi Ketahanan Pangan LPPM Universitas Udayana atas bantuan dananya dalam mendukung terselenggaranya seminar dan tersusunnya prosiding ini. Kami juga menyadari bahwa prosiding ini belum sempurna sehingga kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga prosiding seminar nasional ini bermanfaat bagi kita semua.

Bukit Jimbaran, Januari 2013

(4)

iii

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan prosiding dapat diselesaikan. Prosiding tersebut merupakan hasil dari Seminar Nasional dengan tema "Peran Teknologi Industri Pertanian dalam Pembangunan Agroindustri yang Berkelanjutan di Indonesia" yang diselengarakan oleh PS. Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Udayana bekerjasama dengan Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA) pada tanggal 2-3 Nopember 2012 di Denpasar, Bali.

Pelaksanaan seminar nasional yang dilaksanakan selain dalam rangka ulang tahun emas Unud, ulang tahun ke-28 FTP, juga sebagai kegiatan tahunan APTA, dimaksudkan pula sebagai media diseminasi hasil-hasil penelitian, juga untuk menambah wawasan dan ikut berperan serta dalam pembangunan agroindustri berkelanjutan. Pembangunan agroindustri yang ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah hasil-hasil pertanian perlu keterlibatan dan keterpaduan yang erat diantara semua pemangku kepentingan, sehingga benar-benar mencapai sasaran untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan ini tidak lupa ucapan terimaksih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada para keynote spekares, pemakalah, peserta serta sponsor yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan seminar ini. Penghargaan dan ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada panitia yang telah bekerja keras serta Tim Penyunting yang telah menyelesaiakan penyusunan prosiding ini.

Akhirnya, kami berharap prosiding yang telah selesai disusun ini dapat memberikan wawasan dalam pembangunan agroindustri yang berkelanjutan serta dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bukit Jimbaran, Januari 2013 Dekan FTP-Universitas Udayana

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR ... ii KATA SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA ... iii DAFTAR ISI ... iv KEYNOTE SPEAKER

Ketua Kadin Provinsi Bali ... 2 Moch. Maksum Machfoedz ... 5 SESI PARAREL I : TOPIK REKAYASA PROSES DAN

PENGENDALIAN MUTU ... 9 Deteksi Metilasi- Asam Propanoat, 2- Trimetilsilil Oksi Trimetilsilil Ester Hasil Derivatisasi 8ohdg Dengan Gc-Ms

Oleh : Suaniti, NM ... 10

Antioxidant Level and Sensory of Dragon Fruit Peel Tea Infusion Made by Partially Fermented Process

Oleh : Anjar Ruspita Sari ... 15

AplikasiControl ChartPada Pengendalian Mutu di Stasiun Sortasi Produk Ikan Teri Nasi Pt Kelola Mina Laut Unit Sumenep

Oleh : Askur Rahman ... 24

Evaluasi Mutu, Gejala Chilling Injury Dan Level Antioksidan Pada Jambu Dalhari (Syzygium samarangense) Cv. Dalhari Selama 14 Hari Penyimpanan

Oleh :Fahrizal Yusuf Affandi ... 36 Pemanfaatan Ekstrak Kasar Polisakarida Larut Air Umbi Gembili

(Dioscorea esculentaL.) Pada Pembuatan Cake

Oleh : Herlina ... 47

Pengembangan Pangan Fungsional Es Krim Bekatul (Kajian Penambahan Tepung Bekatul Dan Susu Cair Rendah Lemak)

Oleh : Juwita Ratna Dewi ... 59

Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi Dan Daya AntioksidanLedokInstan dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu

Oleh : I Ketut Suter ... 70

Komposisi Kimia Minyak Atsiri Bungakamboja Cendana (Plumeria alba)Pada Perlakuan Lama Distilasi

(6)

v

Agroindustri Kopi Luwak Di Desa Way Mengaku Kecamatan Liwa, Lampung Barat

Oleh : Mulyana Hadipernata ... 90

Pengembangan Selai Tomat SebagaiIndustrial ProductDengan Pendekatan Value Engineering

Oleh : Nafis Khuriyati ... 103

Optimasi Konsentrasi H2O2dan Waktu Bleaching Serat Lidah Mertua

(Sansevieria trifasciataL.) Pada Proses Pembuatan Benang Pakan

Oleh : Exsien Setyorini ... 115

Aplikasi Pembekuan Sebagai Perlakuan Pendahuluan Pada Proses Produksi ChipSalak

Oleh : Luh Putu Wrasiati ... 128

Pengembangan Produk Dan KemasanHerbal Curcuma CandyBerdasarkan Spesifikasi Kebutuhan Konsumen

Oleh : Anna Shofa ... 140

Tepung Cangkang Rajungan : Metode Pembuatan dan Analisis Kimia

Oleh : Sri Hastuti ... 152

AplikasiCommodity System Assessment Methodpada Penanganan Pascapanen Jeruk Keprok (Citrus reticulata) dari Kecamatan Pupuan Sampai Denpasar

Oleh : Sri Mulyani ... 163

Pulsa Listrik Kejut (Pef), Perlakuan Awal Untuk Peningkatan Efisiensi Ekstraksi Minyak Atsiri

Oleh : Sukardi ... 169

Aplikasi MetodeQFD(Quality Function Deployment) Untuk Peningkatkan Kualitas Produk Suwar-Suwir

Oleh : I.B. Suryaningrat ... 182

AplikasiPulse TreatmentUntuk Memperpanjang Umur Simpan Bunga Mawar (Rosa hybrida) Potong Segar

Oleh : Shyntia Atica Putri ... 193

Pemanfaatan Kulit Buah Nipah (Nypa fructicans wurmb) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Benang Pakan (Kajian Konsentrasi H2O2Dan Konsentrasi Ca(OH)2)

Dan Aspek Teknologi Industri Pertaniannya

Oleh : Widelia Ika Putri ... 203

Analisis Pengendalian Mutu Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Taguchi Pada Usaha Roti

(Studi Kasus Di UD. Sapta Bakery Madiun)

(7)

SESI PARAREL II : TOPIK MANAGEMEN INDUSTRI ... 232 Analisis Dan Pengembangan ModelSupply Chain Risk ManagementUntuk

Produk Sayuran

Oleh : Adi Djoko Guritno ... 233

Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Finansial Berdasarkan Kompetensi Pada CV. Agronas Gizi Food Batu

Oleh : Bayu Waskito P ... 243

Artificial LifeMenggunakan MetodaLindermayerSystem (L-System) Pada Model Visualisasi Objek Tanaman

Oleh : Atris Suyantohadi ... 250

Aplikasi LogikaFuzzy Dalam Formulasi Strategi Pengembangan Agroindustri Perikanan Di Wilayah Kabupaten

Oleh : Bambang Herry Purnomo ... 260

Analisis Keseimbangan Lintasan ProduksiFilletIkan Kakap Merah

Oleh :Burhan ... 273 Pengembangan Model Asesmen Orgaware Pada Perusahaan Jasa Flight Catering

PtAerofood(ACS) Denpasar

Oleh : Cokorda Anom Bayu Sadyasmara ... 283

Perumusan Strategi Pemasaran Dodol Mangga Podang (Studi Kasus Di Kelompok Tani Makmur Jaya Kediri)

Oleh : Dhita Morita Ikasari ... 294

Formulasi Strategi Bersaing Di Sentra Kerajinan Kulit Manding, Kabupaten Bantul Oleh : Diklusari Isnarosi Norsita ... 303

Strategi Pengembangan Wisata Kuliner Pantai Goa Cemara BerbasisEducation for Sustainable Development(EfSD)

Oleh : Guntarti Tatik Mulyati ... 317

Inovasi Untuk Pembangunan Inklusif Melalui Pemberdayaan UMKM Berbasis Pengembangan Industri Pengolahan Komoditi Unggulan Daerah Menuju Kompetensi Inti Industri Di Daerah

Oleh : Hesty Heryani ... 332

Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Koperasi Agro Niaga Jabung Malang)

Oleh : Ernita Delliami ... 341

Strategi Minimasi Resiko Pada Proses Pengembangan Produk Sosis Coklat

(8)

vii

Strategi Pengembangan Model Agrowisata Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Provinsi Bali

Oleh : I Ketut Satriawan ... 365

Pengembangan Industri Minuman Sari Apel Di Kota Batu Melalui Pendekatan Marketing IntelligenceDan Aliansi Starategis

Oleh : Mas ud Effendi ... 374

AplikasiAnalytical Network ProcessdanConditional Probability Co-Occurrences MatrixUntuk Permodelan Bisnis UMKM Bakpia Tela Ungu

Oleh : Mirwan Ushada ... 387

Analisis Sistem Pemasaran Mi Iris Bangkok Di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Oleh : Novita Erma Kristanti ... 403

Analisis Persepsi Konsumen TerhadapPureeMangga Podang Dengan Metode Importance Performance Analysis(Studi Kasus Pada UKM Sari Buah dan Dodol di Kota Batu)

Oleh : Sakunda Anggarini ... 410

Penurunan Pemborosan Sumber Daya Pada Industri Sekoteng Dengan Pendekatan Pemetaan Aliran Nilai

Oleh : Sandy Tio Pratama ... 427

Peningkatan Kualitas Layanan Dengan Metode Quality Function Deployment Berbasis KonsepKansei Engineering(Studi Kasus di Gudeg Yu Narni, Yogyakarta)

Oleh : Arina Ulfa Amira ... 438

Kajian Penerapan Life Cycle Assessment di Perikanan Laut

Oleh : Wahyu Supartono ... 455

Aplikasi Model Persediaan Terintegrasi Untuk Pendistribusian Tahu Dalam Multi EchelonSupply Chain(Studi Kasus Di Tahu Rds, Singosari-Malang)

Oleh : Wike Agustin Prima Dania ... 464

Hak Dan Kewajiban Konsumen Dalam Standarisasi Halal Industri Kuliner di Indonesia

Oleh : Winda Amilia ... 474

Identifikasi Kendala Pengembangan Klaster Industri Rumput Laut Menggunakan Interpretive Structural Modeling

Oleh : Yuli Wibowo ... 486

SESI PARAREL III : TOPIK BIOINDUSTRI DAN LINGKUNGAN ... 497 Analisis Aspek Ergonomi Sortasi Akhir Pada Pengolahan Kopi Robusta Di

Pt. J. A. Wattie Perkebunan Durjo Jember

(9)

AplikasiEdible CoatingUntuk Menurunkan Tingkat Kerusakan Jeruk Manis (Citrus sinensis) (Kajian Konsentrasi Karagenan Dan Gliserol)

Oleh : Arie Febrianto Mulyadi ... 507

Produksi Glukosa Cair Dari Pati Ubi Jalar Melalui Proses Likuifikasi dan Sakarifikasi Secara Enzimatis

Oleh : I Wayan Arnata ... 517

Identifikasi Kontaminasi Cemaran Aflatoksin Pada Kacang Tanah Menggunakan Metoda Pengolahan Citra DanK-Means Clustering

Oleh : Atris Suyantohadi ... 524

Mempelajari Bahan Gel Dan Konsentrasi Ekstrak Kunci Pepet (Kaempferia rotundaL ) Sebagai Gel Repelan Nyamuk Serta Karakteristik Organoleptiknya

Oleh : Bambang Admadi H. ... 534

Kajian Kuantitas Dan Karakteristik Cairan Pulpa Hasil Samping Fermentasi Biji Kakao Menggunakan Wadah Sistem Termos Untuk Produksi Asam Asetat

Oleh : G.P. Ganda-Putra ... 548

Optimasi Proses Ekstraksi Serat Daun Lidah Mertua (Sansevieria Trifasciata) Sebagai Bahan Baku Kertas

Oleh : Hendrix Yulis Setyawan ... 558

Bioaktivitas Dan Produk Olahan Tanaman Gaharu (Gyrinops versteegii)

Oleh : Oka Adi Parwata ... 571

Karakteristik Dan Analisis Ekonomi Nata Dari Skim Santan Kelapa Hasil Samping Pengolahan Virgin Coconut Oil (VCO)

Oleh : I Gusti Ayu Lani Triani ... 581

Potensi Limbah Nangka Dan Kotoran Kelinci Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Bokashi

Oleh : Imelda Rinda Tanti ... 590

ReduksiWasteUntuk PerbaikanValue Stream Sistem Produksi Sarung Tangan Golf Callaway Diablo Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturingdi Pt Adi Satria Abadi, Yogyakarta

Oleh : Kun Farihah ... 602

Identifikasi Gula Dan Oligosakarida Pada Ubi Jalar Khas Kalimantan Selatan Selama Penyimpanan

Oleh : Rini Hustiany ... 613

Tepung Cangkang Rajungan : Metode Pembuatan dan Analisis Kimia

Oleh : Sri Hastuti ... 622

Studi Reduksi Kadar H2S Pada Biogas Air Limbah Industri Tapioka

Menggunakan Biofilter Kompos

(10)

ix

Kebutuhan Energi Dan Dampak Lingkungan Pada Produksi Bioetanol Dari Biomassa Tanaman Jagung

Oleh :Wagiman ... 639 Aplikasi Natrium Alginat DariSargassumDanPadinaSebagai Penstabil Alami

Pada Es Krim

Oleh : Wahyu Mushollaeni ... 649

SESI POSTER ... 660 Analisis Nilai Tambah Komoditas Tomat Dari Kecamatan Baturiti Menuju

Kota DenpasaR

(Tomato Value Added Analysis From Baturiti Regency To Denpasar City)

Oleh : I Wayan Gede Sedana Yoga ... 661

Pengaruh Komposisi Bagian Kunyit (Curcuma domesticaVal) dan Waktu Penghancuran Terhadap Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Kunyit

Oleh : Amna Hartiati ... 672

Pemanfaatan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) Sebagai Sumber Karoten Dalam Pembuatan Mie Basah

Oleh : A.A.M. Dewi Anggreni ... 682

Pengaruh Konsentrasi Kalium Bifosfat Sebagai Larutan Perendam Terhadap Karakteristik Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) Instan

Oleh : GA Ekawati ... 689

Potensi Umbi Gembili (Dioscorea esculentaL.) Sebagai Alternatif Pangan Di Indonesia

Oleh : Herlina ... 697

Peramalan Jumlah Pasokan Buah Sebagai Upaya Optimalisasi Industri Jus

Oleh : Iffan Maflahah ... 704

Jalur Distribusi, Margin Pemasaran Dan Margin Keuntungan Pada Pemasaran Daun Potong Hias Dari Kabupaten Karangasem dan Tabanan Ke Kota

Denpasar dan Sekitarnya

Oleh : Ida Ayu Mahatma Tuningrat ... 715

Kapasitas Antioksidan Daun Matoa(Pomitea pinnata )

Oleh : Made Surya Pramana M ... 731

Identifikasi Penyebab Penurunan Kualitas Pada Proses Pengolahan, Pengemasan, Dan Pengiriman ProdukCoco Fiber

(11)

PENINGKATAN SIFAT SENSORIK, ZAT GIZI DAN DAYA

ANTIOKSIDAN

LEDOK

INSTAN DENGAN PENAMBAHAN

UBI JALAR UNGU

I Ketut Suter, Ni Made Yusa, Ni Luh Ari Yusasrini, dan K.A. Nocianitri.

Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

Koresponden :suter_ketut@yahoo.co.id

ABSTRAK

instan adalah makanan hasil pengembangan dari makanan tradisional berasal dari Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Bali. berbentuk seperti bubur dibuat dari jagung, umbi ketela pohon kuning, kacang merah, kacang tanah dan sayuran tanpa menggunakan beras. Dalam rangka meningkatkan mutu instan dilakukan substitusi umbi ketela pohon dengan ubi jalar ungu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah penambahan ubi jalar ungu yang tepat yaitu yang menghasilkan formulasi

instan yang terbaik. Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 (enam) perlakuan penambahan ubi jalar ungu yaitu : 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 %. Persentase penambahan ubi jalar ungu dihitung berdasarkan jumlah tepung komposit (tepung ubijalar ungu ditambah tepung umbi ketela pohon kuning). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Analisis dilakukan terhadap instan siap saji (bubur) yaitu : warna, aroma, tekstur, rasa, penerimaan keseluruhan, kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, serat makanan, dan daya antioksidan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ubi jalar ungu berpengaruh nyata terhadap warna, aroma, penerimaan keseluruhan, kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan daya antioksidan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur, rasa, kadar abu, serat makanan larut, serat makanan tak larut dan serat makanan total. Berdasarkan hasil uji sifat sensorik, kadar zat gizi dan daya antioksidan, disimpulkan bahwa instan yang terbaik adalah dengan penambahan ubi jalar ungu 50 %, dengan karakteristik yaitu penerimaan keseluruhan biasa, kadar air 79,01 %, kadar lemak 4,59 %, kadar protein 6,67 %, kadar karbohidrat 8,46 %, kadar serat makanan total 21,42 % dan daya antioksidan 0,10 % GAEAC ( A A ).

Kata kunci: instan, serat makanan dan antioksidan.

PENDAHULUAN

Ledok adalah sejenis bubur, merupakan salah satu jenis makanan tradisional dari

(12)

71

(Suter, et al., 2007 dan Suter, et al., 2009). Berdasarkan uji sensorik terhadap ledok instan dan ledok tradisional diperoleh hasil bahwa ledok instan dapat diterima seperti halnya ledok tradisional dan waktu pengolahannya sampai siap saji dapat dipersingkat dari 48 menit menjadi 17,5 menit (Suter, et al., 2007), selanjutnya dari 17,5 menit menjadi 5 (lima) menit dengan cara diseduh air mendidih (Suter,., 2009).

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan sehat

maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga mulai bergeser. Bahan pangan yang

kini mulai banyak diminati konsumen tidak hanya memiliki komposisi gizi yang baik serta

penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi

tubuh. yang disebut pangan fungsional. Kebutuhan konsumen akan pangan fungsional makin meningkat.karena pangan fungsional memiliki sifat-sifat peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit tertentu di luar fungsi nutrisinya (Subroto, 2008). instan berpotensi dikembangkan menjadi makanan fungsional karena selain kandungan nutrisinya cukup tinggi juga mengandung komponen bioaktif seperti serat makanan yang berperanan pada proses fisiologis tubuh.. Kandungan zat gizi instan siap saji (bubur adalah air 80,68 %, abu 0,91 %, protein 7,32 % , lemak 1,81 % dan karbohidrat 9,29 %. (Suter,., 2009).

Dalam rangka pengembangan makanan ledok instan menjadi makanan fungsional dicoba dengan penambahan ubi jalar ungu pada formulasi ledok untuk meningkatkan jumlah komponen bioaktifnya terutama serat makanan dan antosianin. Kandungan antosianin tiga klon harapan ubi jalar ungu, yakni MSU 01022-12, MSU 03028-10, dan RIS 03063-05

sebagai berikut: Klon MSU 03028-10 adalah 560 mg/100 g umbi, jauh lebih tinggi dari ubi

jalar ungu asal Jepang varietas Ayamurasaki dan Yamagawamurasaki yang berkadar

antosianin kurang dari 300 mg/100 g. Klon MSU 01022-12 mengandung antosianin sedang

(33,9 mg/100 g umbi), distribusi warna ungunya sangat menarik. Klon MSU03028-10 dan

RIS 03063-05 dengan kandungan antosianin tinggi >500mg/100 g umbi (Jusuf, et al. dalam

Alit Artha Wiguna dan Adi Kharisma, 2010). Hasil penelitian Suprapta, et al. (2003)

menunjukkan bahwa ubi jalar ungu mengandung zat pati 12,64 %, gula reduksi 0,30 %, lemak

0,94 %, protein 0,77 %, air 70,46 %, abu 0,84 %, serat 3,0 %, vitamin C 21,43 mg/100 g dan

antosianin 110,51 mg/100 g umbi.

(13)

berperan dalam mengurangi risiko penyakit jantung koroner (PJK) dan beberapa jenis kanker (Subroto, 2008). Serat terlarut mempunyai sifat hipokolesterolemik yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol (Stark dan Madar, 1994) Kadar kolesterol plasma berkorelasi positif dengan terbentuknya aterosklerosis yaitu kelainan degeneratif pada pembuluh darah yang dicirikan oleh adanya penebalan jaringan dinding pembuluh yang diisi oleh lipid, karbohidrat kompleks, berbagai produk darah dan jaringan fibrosa (Ali Khomsan, 2006). Meskipun serat makanan

memberikan efek positif terhadap makanan, namun efek negatifnya juga ada yaitu menurut Muchtadi (2001) serat makanan mempengaruhi ketersediaan biologis vitamin D dan vitamin E, sehingga serat makanan tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek penambahan ubi jalar ungu pada formulasi terhadap sifat sensorik (warna, aroma, rasa, tekstur dan penerimaan keseluruhan), kadar zat gizi (air, abu, karbohidrat, lemak dan protein), kadar serat makanan, dan daya antioksidanledokinstan, serta menentukan formulasiledokinstan terbaik.

METODOLOGI

Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan adalah jagung putih, umbi ketela pohon kuning, ubi jalar ungu, kacang tanah, kacang merah, daun salam, daun kemangi, daun bayam, lengkuas, bawang putih, garam, dan buah jeruk lemon, H2SO4, NaOH, tablet Kjeldahl, asam borat, HCL,

hexan, petroleum eter, methyl red, methyl blue, 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), asam galat, etanol, buffer fosfat, -amilase, pepsin, pankreatin, celite, air destilata, dan aseton.

Peralatan yang digunakan adalah cublukan, kompor gas, pisau, blender, saringan no. 10 (2 mm), saringan no.18 (1 mm), panci, peralatan Kjeldahl, peralatan Soxhlet, Spektrofotometer, sentrifuse, oven, tanur pengabuan, aluminium foil, penangas air, pH meter,

crusible, dan timbangan analitik.

Rancangan Percobaan

Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 (enam) perlakuan formulasiledokyaitu : P0 (formulasi tanpa penambahan ubi jalar ungu), P1 (formulasi dengan penambahan ubi jalar ungu 10 %), P2 (formulasi dengan penambahan ubi jalar ungu 20 %), P3 (formulasi dengan penambahan ubi jalar ungu 30 %), P4 (formulasi dengan penambahan

(14)

73

sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Formulasi ledokinstan disajikan pada Tabel 1.

Data hasil pengamatan/analisis dilakukan analisis secara statistik menggunakan analisis ragam. Bila perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati, maka analisis dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncans Multiple Range Test) (Gomes dan Gomes, 1995).

Pelaksanaan Penelitian

a. Persiapan bahan bahan !"instan

Persiapan bahan-bahan ledokinstan : (1) Umbi ketela pohon kuning disiapkan sebagai berikut: umbi dikupas, dagingnya dicuci, ditiriskan terus dipotong-potong dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,2 cm. Selanjutnya 500 g umbi yang telah dipotong-potong dikukus pada suhu 100oC selama 35 menit (sampai matang), didinginkan, kemudian di oven pada suhu 70oC sampai kering. (2) Biji kacang tanah kering sebanyak 500 g direbus pada suhu 100oC dalam panci yang berisi air dengan rasio bahan dan air adalah 1 : 3 sampai matang, terus ditiriskan. Selanjutnya dikeringkan di dalam oven suhu 70oC sampai kering. (3) Biji kacang merah disiapkan sama seperti biji kacang tanah. (4) Beras jagung putih kering sebanyak 500 g direbus (1 bagian jagung : 3 bagian air) pada suhu 100oC selama 37 menit (sampai matang) terus ditiriskan. Nasi jagung selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 70oC sampai kering (4 jam). (5) Daun bayam, daun salam dan daun kemangi diblansir pada suhu 85oC selama lima menit, selanjutnya dikeringkan di dalam oven suhu 70oC sampai kering. (6) Lengkuas dicincang halus kemudian dikering di dalam oven suhu 70oC sampai kering dan (7) Ubi jalar ungu dipersiapkan sama seperti umbi ketela pohon kuning.

Persiapan bumbu : bahan-bahan bumbu yaitu bawang putih, cabai merah, garam dapur dan kulit buah limau dengan rasio jumlah 4,0 : 6,0 : 5,0 : 4,0 ditimbang, kemudian bahan-bahan bumbu tersebut diblender sampai halus. Selanjutnya bumbu yang telah halus tadi dikeringkan di dalam oven suhu 70oC sampai kering.

b. Cara pembuatan !"instan

Bahan-bahan dan bumbu ledok yang telah disiapkan seperti diatas selanjutnya diperkecil ukurannya dengan cara diblender, terus diayak. Daun bayam, daun salam dan daun

(15)

P0 = ubi jalar ungu 0 g + umbi ketela pohon kuning 100 g P1 = ubi jalar ungu 10 g + umbi ketela pohon kuning 90 g P2 = ubi jalar ungu 20 g + umbi ketela pohon kuning 80 g P3 = ubi jalar ungu 30 g + umbi ketela pohon kuning 70 g P4 = ubi jalar ungu 40 g + umbi ketela pohon kuning 60 g P5 = ubi jalar ungu 50 g + umbi ketela pohon kuning 50 g

Tepung komposit dan masing-masing bahan lainnya ditimbang sesuai dengan formulasiledokinstan pada Tabel 1. Selanjutnya semua bahan dicampur merata. Setelah bahan tercampur merata ditimbang masing-masing sebanyak 50 g untuk satu kali saji. Cara membuat ledok instan siap saji (bubur ledok instan) adalah sebagai berikut : sebanyak 50 g

ledok instan dimasukkan kedalam wadah mangkok plastik, kemudian diseduh dengan air mendidih sebanyak 200 ml (4 x berat bahan), diaduk merata, kemudian ditutup dan selanjutnya didiamkan selama 5 (lima) menit atau semua air sudah terserap. Setelah itu ledok

instan siap untuk disajikan/dianalisis.

Tabel 1. Formulasailedokinstan

_______________________________________________________________________ Bahan-bahanledokinstan Jumlah (g)

Biji jagung putih 110,0 Tepung komposit (sesuai perlakuan) 55,0

Biji kacang merah 55,0

Biji kacang tanah 55,0

Daun bayam 9,0

Daun kemanggi 3,0

Daun salam 5,0

Lengkuas 1,0

Air 4 x berat bahan

Bumbu 19,0

_______________________________________________________________________

Analisis

Analisis dilakukan terhadap bubur ledok instan. Yang dianalisis adalah (1) Sifat sensorik meliputi warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan dengan uji hedonik (Larmond, 1977). (2) Kandungan zat gizi meliputi kadar air dengan cara pemanasan oven (AOAC, 1990), kadar abu dengan pemijaran dalam muffle (AOAC, 1990), kadar protein dengan cara semi mikro Kjeldahl (AOAC, 1990), lemak dengan metode ekstraksi Soxhlet (AOAC, 1990), (3) serat makanan yang meliputi serat makanan total, serat terlarut dan serat makanan tak larut dengan metode multi enzim (Asp. et al., 1983) dan (4) daya antioksidan dengan metode penangkapan radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydracyl (DPPH) (Sompong,

(16)

75

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sifat Sensorik

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ubi jalar ungu berpengaruh sangat nyata terhadap warna, aroma dan penerimaan keseluruhan, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tekstur dan rasa bubur ledok instan (Tabel 2). Tingkat kesukaan terhadap warna, aroma dan penerimaan keseluruhan menjadi lebih rendah setelah ditambahkan ubi jalar ungu sampai 50 persen, bila dibanding dengan tanpa penambahan ubi jalar ungu. Tingkat kesukaan terhadap warna bubur ledok instan menurun dari agak suka (5,60) menjadi biasa (3,60), aromanya turun dari agak suka (5,50) menjadi biasa (4,10) dan penerimaan keseluruhan turun dari agak suka (5,35) menjadi biasa (4,30). Menurut panelis hal ini disebabkan karena warna bubur ledokinstan berubah dari warna agak cerah menjadi agak pucat, dan aroma dari aroma agak tajam menjadi kurang tajam. Kedua hal ini menyebabkan tingkat kesukaan terhadap bubur ledok instan secara keseluruhan juga menurun, sekalipun demikian tingkat kesukaan secara keseluruhan terhadap buburledokinstan adalah biasa.

Tabel 2. Nilai rata-rata (skor) sifat sensorik buburledokinstan

Formulasi skor 2 = tidak suka dan skor 1 = sangat tidak suka.

*** Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05).

2. Kadar Zat Gizi

(17)

penambahan ubi jalar ungu 50 persen. Peningkatan kadar air disebabkan karena ubi jalar ungu bersifat lebih porus sehingga bubur ledok menjadi lebih encer. Terjadi peningkatan kadar lemak mulai penambahan ubi jalar ungu 20 50 persen. Peningkatan ini berbeda tidak nyata dengan kadar lemak bubur ledok yang ditambahkan ubi jalar ungu 10 persen. Demikian juga kadar lemak bubur ledok yang ditambahkan ubi jalar ungu 10 persen tidak berbeda nyata dengan kadar lemak bubur ledok tanpa penambahan ubi jalar ungu. Dengan demikian

penambahan ubi jalar ungu tidak secara nyata dapat meningkatkan kadar lemak pada bubur

ledok instan. Penurunan kadar protein mungkin disebabkan karena kandungan protein tepung umbi ketela pohon kuning adalah lebih tinggi dibanding kadar protein tepung ubi jalar ungu. Kadar air ledok instan berkisar antara 5,71 6,25 persen, sedangkan kadar air ledok

instan setelah diekstraksi lemaknya (ledok instan tanpa lemak) adalah 7,83 8,47 persen (Tabel 4). Peredaan ini disebabkan karena ledok instan setelah diekstraksi lemaknya menjadi bersifat lebih porus.

Tabel 3. Nilai rata-rata kadar zat gizi buburledokinstan.

Formulasi

** Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05).

Tabel 4. Kadar airledokinstan danledokinstan tanpa lemak (%) Formulasi (Penambahan ubi

jalar ungu, %)*

Kadar airledokinstan (%) Kadar airledokinstan tanpa lemak (%)

* Persentase terhadap jumlah tepung komposit (tepung ubi jalar ungu + tepung umbi ketela pohon kuning)

(18)

77

3.Daya Antioksidan dan Kadar Serat Makanan

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ubi jalar ungu berpengaruh nyata terhadap daya antioksidan, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap kadar serat makanan baik serat makanan larut dan serat makanan tidak larut, maupun serat makanan total (Tabel 5).

Tabel 5. Nilai rata-rata daya antioksidan buburledokinstan dan serat makananledok instan

Formulasi (Penambahan ubi

jalar ungu, %)*

Daya antioksidan (% GAEAC)

Serat makanan (% bb)***

Larut Taklarut Total

0 0,0810 cd 2,17 a 18,97 a 21,14 a 10 0,0733 d 2,31 a 18,98 a 21,29 a 20 0,0822 bcd 2,34 a 18,86 a 21,20 a 30 0,0921 abc 2,38 a 19,32 a 21,70 a 40 0,0971 ab 1,99 a 19,32 a 21,31 a 50 0,0994 a 2,08 a 19,34 a 21,42 a * Persentase terhadap jumlah tepung komposit (tepung ubi jalar ungu + tepung umbi

ketela pohon kuning)

** Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05).

*** % bb (persen berat basahledokinstan tanpa lemak).

Terjadi peningkatan daya antioksidan secara nyata mulai penambahan ubi jalar ungu sebanyak 40 persen sampai 50 persen bila dibanding dengan tanpa penambahan ubi jalar ungu, tetapi daya antioksidan antara penambahan ubi jalar ungu 40 persen dan 50 persen tidak berbeda nyata. Terjadinya peningkatan daya antioksidan pada bubur ledokyang ditambahkan ubi jalar ungu 50 persen mungkin disebabkan karena kandungan komponen bioaktif (antosianin dan senyawa fenolik lainnya) yang bersifat sebagai antioksidan pada ubi jalar ungu lebih tinggi dibanding dengan umbi ketela pohon kuning. Kadar serat makanan (serat makanan larut, serat makanan tak larut dan serat makanan total) ledok instan yang ditambahkan ubi jalar ungu tidak berbeda nyata dengan ledok instan tanpa penambahan ubi jalar ungu. yaitu berkisar antara 1,99 2,38 % (serat makanan larut), 18,86 19,34 % (serat makanan tak larut) dan 21,14 21,70 % (serat makanan total).

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

(19)

antioksidan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur, rasa, kadar abu, serat makanan larut, serat makanan tak larut dan serat makanan total.

2. Tingkat kesukaan terhadap warna, aroma dan penerimaan keseluruhan menjadi lebih rendah. Penambahan ubi jalar ungu meningkatkan kadar air, kadar lemak dan daya antioksidan, menurunkan kadar protein, tetapi terjadi perubahan yang tidak nyata pada kadar karbohidrat pada penambahan ubi jalar ungu 50 persen.

3. Formulasi ledok instan yang terbaik adalah dengan penambahan ubi jalar ungu 50 persen, dengan karakteristik ledok instan adalah penerimaan keseluruhan biasa, kadar air 79,01 %, kadar lemak 4,59 %, kadar protein 6,67 %, kadar karbohidrat 8,46 %, kadar serat makanan total 21,42 % dan daya antioksidan 0,10 % GAEAC .

4.

Disarankan perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai jenis dan jumlah komponen

bioaktif padaledokinstan terutama yang mempunyai kemampuan sebagai antioksidan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih disampaikan kepada Rektor Universitas Udayana yang telah membiayai penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Universitas Udayana dari dana DIPA RM Universitas Udayana TA 2012 dengan Surat Perjanjian Kontrak No. 21.27?UN14/LPPM/2012, tanggal 19 Januari 2012.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Khomsan. 2006. Solusi Makanan Sehat.PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Alit Artha Wiguna, I W. dan Adi Kharisma. 2010. Prospek pengembangan bisnis ubi jalar ungu dan olahannya di Indonesia dan dunia international. Paper disampaikan dalam Pertemuan Pengembangan Pangan Lokal dan Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), tanggal 7 -9 Oktober 2012 di Surabaya.

AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. 15thed. Vol. 2, Virginia.

Asp, N.G., Johansson, C.G., Halimer, H. And Silijestom, M. 1983. Rapid Enzimatic Assay of Insoluble and Soluble Fiber. Dietary Fiber. J. Agric. Food Chem. 31 :476-482.

Gomes, K.A. dan A.T. Gomes. 1995. Terjemahan E. Sjamsudin dan J.S. Baharsyah. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. UI. Press, Jakarta.

Larmond, E. 1977. Laboratory Metods for Sensory Evaluatin of Food. Research Branch, Canada Departement of Agriculture.

Muchtadi, D. 2001. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. J.Teknol.dan Industri Pangan 12 (1) : 61 71.

Sompong , R., S. Siebenhandl-Ehn, G.Linsberger-Martin, E.Berghofer. 2011. Physicochemical and antioxidative of red and black rice varietas from Thailand, China, and Sri Lanka. J. Food. Chem. 124 (2011) 132-140

(20)

79

Subroto, M.A. 2008. Real Food, True Health. Makanan Sehat Untuk Hidup lebih Sehat. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Suprapta, D. N., I M. Antara, N. Arya. I M. Sudana, Agus Selamet Duniaji dan I M. Sudarma. 2003. Penelitian Peningkatan Kualitas dan Diversivikasi Penggunaan Umbi-umbian Sebagai Sumber Pangan Alternatif di Bali. Laporan Hasil Penelitian Kerjasama Bappeda Prov. Bali dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, denpasar.

Suter, I K., I M.Anom Sutrisna W., I G.N. Agung, Ni M. Yusa dan I B. K. Suryawantha. 2007. Studi Pengembangan Produk Olahan Dari Umbi-umbian Dan Jagung Dalam Rangka Diversifikasi Pangan. Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dengan Pusat Kajian Makanan Tradisional Lembaga Penelitian Universitas Udayana, Denpasar.

Gambar

Tabel 1. Formulasai ledok instan_______________________________________________________________________
Tabel 2. Nilai rata-rata (skor) sifat sensorik bubur ledok instan
Tabel  3. Nilai rata-rata  kadar zat gizi bubur ledok instan.
Tabel 5. Nilai rata-rata daya antioksidan bubur ledok instan dan serat makanan ledok instan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pemenuhan informasi bagi rumah tangga usaha pertanian di Kecamatan

Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat yang berbicara tentang praktik manusiawi, atau tentang tindakan atau perilaku manusia sebagai manusia. Etika bertujuan untuk

nana dalam organ sekum tikus dan cecurut pada area pemukiman di Kabupaten Banyumas, menganalisis perbedaan infeksi telur cacing zoonotik berdasarkan spesies, dan

(2) Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian +1 lembar fotokopi, keterangan domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan prinsip Good Corporate Governance terhadap

tindakan adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk penulisan tugas akhir ini.. Anchor adalah suatu komponen yang akan mcnerima gaya punur yang.. bekel)a pada Oel..s1bel

Tuturan terlihat dari santun tidaknya akan tampak dari wujud tuturannya itu sendiri. Wujud ketidaksantunan suatu tuturan dapat dilihat dari tuturan lisan yang dianalisis

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang di atas, dengan mengacu pada strategi eksporitori, penulis akan melakukan penelitian dengan judul yaitu, meningkatkan hasil