• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat, apa saja komponen sistem informasi?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat, apa saja komponen sistem informasi?"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Tsani Agustin Aghnia Toibin.S Nim : 14111085

Prodi : Teknik Informatika Kelas : 21

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat, apa saja komponen sistem informasi?

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

b. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

▸ Baca selengkapnya: sebutkan dan jelaskan bentuk perjalanan wisata berdasarkan tujuan

(2)

f. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan

memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. g. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

h. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu

dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2. Jelaskan peran masing-masing: 1) Analis sistem

2) Analis pemrogram 3) Pemrogram

1) Analisis Sistem

Sistem analisis memiliki peranan yang cukup penting dalam suatu perusahaan. Berikut ini merupakan peranan ideal dari seorang sistem analis pada suatu

perusahaan ditinjau dari sisi daerah kerja, peranan secara teknis, dan peranan sebagai manajemen.

▸ Baca selengkapnya: sebutkan jenis protokol penunjang voip apa saja

(3)

Ruang Lingkup Kerja

Menyaring persyaratan akhir sistem

Menjelaskan batasan teknologi

Menjelaskan batasan persyaratan bisnis

Memfasilitasi pelaksanaan proses

Mengidentifikasi permasalahan ruang lingkup kerja

Mereview persyaratan akhir sistem untuk penyelesaian permasalahan

Menjembatani anatara permasalahan daerah kerja dengan teknologi penyelesaiannya

Peranan Secara Teknis

Mengembangkan standar, template, dan prosedur untuk mempercepat perkembangan

Mengkontribusikan metodologi perusahaan

Menjabarkan sistem yang dibutuhkan kepada tim pengembang

Mengawasi kegiatan yang dilakukan komunitas pekerja

Membantu tim pengetesan untuk mengembangkan tes perencanaan dan tes kasus

Bekerja secara ekstensif sebagai pengembang

Peranan Sebagai Manajemen

Membantu dalam mengembangkan proposal proyek dan pendanaan proyek secara menyeluruh

Bekerja dengan arsitek teknis dan manajer proyek dalam menyeimbangkan persyaratan bisnis, teknis dan biaya

Membantu manajemen proyek dalam mengontrol lingkup pekerjaan

(4)

Seorang sistem analis akan lebih baik lagi dalam menjalankan pekerjaannya apabila menguasai juga pengetahuan yang luas mengenai bisnis dan proses sehingga dapat pula berperan sebagai perencana strategi, rekayasa bisnis sebaik ahli teknologi informasi, dan memungkinkan penggunaan teknologi.

2) Analisis Pemrograman

Analisis program yaitu menganalisis semua program untuk melihat apakah program itu dapat berjalan dan digunakan dengan baik atau malah sebaliknya.

3) Programer

a. Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer. b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.

c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.

3. Jelaskan kenapa mengapa Analis pemrogram lebih banyak digunakan dibandingkan dengan Analis sistem?

Karena analisis program lebih efisien dari pada analisis sistem. Analisis sistem terlalu bertele – tele dan rumit.

4. Jelaskan menurut pemahaman anda, apa yang disebut dengan : a) Arsitektur informasi

b) Arsitektur tersentralisasi c) Arsitektur desentralisasi

a) Arsitektur informasi

Arsitektur informasi merupakan pengorganisasian sejumlah data yang digunakan atau dihasilkan oleh organisasi yang berhubungan dengan tujuan bisnis organisasi. Arsitektur informasi merupakan sebuah representasi grafis dari

(5)

perencanaan sumber daya untuk kebutuhan bisnis. Arsitektur informasi juga merupakan sebuah blueprint dimana sistem informasi saat ini dan yang akan datang dikembangkan.

Arsitektur informasi adalah sebuah sistem, yang mengelola data serta penerapan dari proses bisnis yang telah didefinisikan, sehingga sebelum organisasi mendefinisikan kebutuhan informasi yang akan digunakan untuk menjalankan roda organisasinya, maka terlebih dahulu harus mendefinisikan data, proses bisnis dan sistem aplikasinya.

b) Arsitektur tersentralisasi

Arsitektur tersentralisasi (terpusat) sudah dikenal semenjak tahun 1960-an, dengan mainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untukk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi.

c) Arsitektur desentralisasi

Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemorosesan data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar). sebagai system yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar padu berbagai lokasi yang di’ hubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri. Tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain sistem pemrosesan data distribusi membagi sistem pemrosesan dan terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.

5. Jelaskan yang anda ketahui mengenai client server dalam arsitektur client/server, apa perbedaannya?

Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Arsitektur terdistribusi – sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur aplikasi – berarti bahwa pemrosesan dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi kini telah banyak membuat

(6)

perubahan pada cara berpikir kita (manusia). Dengan laju pertumbuhan teknologi yang makin cepat, kebutuhan akan informasi dari hari ke hari meningkat sehingga menuntu kelancaran, dan kecepatan proses distribusi informasi.

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).

Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.

Lingkungan Database Client/Server di Internet :

 Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC  Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri  Berbagi hardware atau software

Model-model Client Server

Dibawah ini dijelaskan 3 jenis model-model Client server, diantaranya :

1. Client/Server (two tier)

Two Tier Client Server - Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.

(7)

Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :

i. User Interface(Client). Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.

ii. Manajemen Proses(Jaringan).

iii. Database(Server). Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

(8)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke nya. Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database.

Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.

Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.

Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.

Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.

Kelebihan dari model client/server :

 Menangani Database Server secara khusus

 Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.  Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.

(9)

Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.

Server database manangani :

 Manajemen data  Keamanan

 Query, trigger, prosedur tersimpan  Penangan kesalahan

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,

Kekurangan dari model client/server :

 Kurangnya skalabilitas  Koneksi database dijaga  Tidak ada keterbaharuan kode

 Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.  Susah di amankan.

 Lebih mahal.

2. Three-Tier / Multi-Tier

Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :

 Layanan presentasi (tingkat client)  Layanan bisnis (tingkat menengah)  Layanan data (tingkat sumber data)

(10)

Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri.

Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.

Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth.

(11)

Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke komputer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan arsitektur Three Tier :

 Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.

 Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.

 Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.

 Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server database optimal.

 Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.

 Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :

 Keluwesan teknologi.

 Mudah untuk mengubah DBMS engine.

 Kemungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda  Biaya jangka panjang yang rendah.

 Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan.

(12)

 Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi

Kekurangan arsitekture Three Tier :

 Lebih susah untuk merancang  Lebih susah untuk mengatur  Lebih mahal

3. Aplikasi N-tier

Aplikasi N-Tier - Stored procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem dimana database disimpan pada lebih dari satu server, karena bisa jadi terdapat client yang tidak dapat mengakses procedure tersebut. Mungkin Anda bertanya, apa perlunya menyimpan database lebih dari satu server? Tentu saja Anda juga menginginkan perusahaan yang menggunakan aplikasi Anda dapat berkembang, bukan? Penggunaan lebih dari satu database sangat memungkinkan saat sebuah perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar dimana harus memiliki database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari satu server database, Anda perlu mengimplementasikan strategi development yang berbeda, pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model n-tier. Huruf “n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3-tier, 4-tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n-tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical, umumnya aplikasi n-tier saat ini menggunakan 3-tier. Untuk menggambarkannya, Anda dapat membayangkan skema disain aplikasi two-tier yang mengimplementasikan business logic pada stored procedure seperti yang telah diterangkan diatas, kemudian melakukan improvisasi disain dengan menambahkan sebuah tingkatan (tier) sebagai middle tier sebagai business object, arsitektur inilah yang dikenal dengan 3-tier. Perbedaan nyata dengan 2-tier adalah, business object pada 3-tier terpisah dari aplikasi client dan elemen database. Sehingga dapat digambarkan bahwa sistem 3-tier secara umum terbentuk dari tingkatan client, business dan database.

Untuk membayangkan penerapan 3-tier dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin paling sering Anda temui adalah penerapan Internet ataupun Intranet.

(13)

Pada aplikasi Internet/Intranet, terdapat client yang menjalankan browser dan meminta informasi dari middle-tier yang berupa HTTP Server. Middle-tier akan meminta data pada server database, kemudian mengirimkannya kembali kepada HTTP Server. HTTP Server akan mengirimkan kepada browser dalam bentuk

page/halaman web.

Sebuah sistem 3-tier menyediakan support multi-user yang stabil, bahkan saat pada client menjalankan aplikasi yang berbeda, juga dapat mendayagunakan beberapa database yang digunakan secara bersamaan. Dalam pembahasan berikut ini, akan dijelaskan contoh kasus penerapan 3-tier. Bayangkan sebuah sistem 3-tier, yang

terdiri dari client, business dan database.

Sistem tersebut harus melakukan kalkulasi gaji karyawan berdasarkan pajak dan peraturan lainnya yang dapat berubah dari tahun ke tahun. Pada tahun ini, terdapat perubahan peraturan pajak yang harus diterapkan pada sistem, pada tingkatan mana Anda harus melakukan update? Anda hanya perlu melakukan update pada tingkatan business object, yang ada karena arsitektur 3-tier ini. Satu hal yang harus terus diingat sebagai konsep dasar, bahwa pengertian arsitektur 2-tier maupun 3-tier adalah secara logical dan bukan secara physical. Sehingga pada sebuah sistem kecil Anda dapat menjalankan business logic dan database pada komputer yang sama. Tetapi pada sistem yang besar, Anda mungkin memerlukan beberapa komputer untuk menjalankan baik tingkatan business ataupun database.

Teknologi pendukung

Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk mendukung n-tier:

 Microsoft Transaction Server

MTS atau Microsoft Transaction Server merupakan software yang dikembangkan oleh Microsoft untuk keperluan monitoring transaksi pada aplikasi terdistribusi. MTS beroperasi pada middle-tier dan menyediakan control transaksi. Sebagai contoh, jika Anda mengembangkan sistem 3-tier yang mana menempatkan business object pada middle-tier, maka Anda dapat membuat ActiveX DLL sebagai business objectnya, dan melakukan instalasi didalam lingkungan MTS pada middle-tier. MTS akan bertanggung-jawab dalam menangani akses multi-client pada busines object tersebut. MTS menyediakan fasilitas seperti transaksi rollback, commit dan deadlock pada middle-tier.

(14)

 HTTP/Web Server.

Untuk aplikasi n-tier pada aplikasi Internet/Intranet, Anda mutlak memerlukan Web Server. Terdapat cukup banyak web server yang umum digunakan seperti Apache Web Server atau Internet Information Server (IIS). Anda dapat menggunakan web server sebagai middle-tier untuk menangani permintaan dari browser komputer client.

 Database Management System.

Database Management System atau dikenal dengan singkatan DBMS merupakan sumber penyimpanan data dan tentu saja memegang peranan vital dalam keseluruhan sistem. Untuk arsitektur 2-tier dan n-tier, diperlukan aplikasi DBMS yang mampu bekerja pada lingkungan tersebut, beberapa contohnya adalah MySQL, Microsoft SQL Server dan Oracle. Jika pada DBMS yang dipergunakan terdapat fasilitas stored procedure, maka dimungkinkan untuk menyimpan business logic didalam stored procedure yang akan diakses oleh client.

Keuntungan Dan Kerugian n-tier

Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier pada umumnya), yang terutama adalah:

1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan dating 2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara

3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan.

Apakah terdapat kerugian n-tier? Mungkin lebih tepat dikatakan sebagai konsekuensinya, yaitu sistem n-tier relatif mahal untuk development dan instalasinya. Hal ini dikarenakan perencanaan software pada 3-tier bisa jadi sangat kompleks. Bahkan pada awal tahap peren canaan, Anda telah harus mempertimbangkan potensi pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang. Kompleksitas dalam hal ini meliputi seluruh aspek, baik infrastruktur maupun pembuatan software secara keseluruhan. Sementara dalam suatu perusahaan, semakin besar perubahan sistem yang dilakukan, maka akan semakin memerlukan adaptasi yang semakin luas ruang lingkupnya. Karena itu secara otomatis memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.

(15)

Terutama jika sistem 3-tier tersebut akan menggantikan sistem yang telah lama digunakan, terdapat cukup banyak tantangan untuk sosialisasi sistem yang baru. Dalam hal ini, interaksi dan komunikasi dengan pengguna sistem secara keseluruhan sangat diperlukan. Karena itu terdapat dua sisi yang harus Anda temukan titik imbangnya, antara keuntungan-keuntungan yang dapat diraih oleh arsitektur aplikasi n-tier berbanding dengan biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan untuk development dan implementasinya.

Keuntungan dan Kerugian:

Pada model Two-Tier Architecture menempatkan business logic/application process dan data management pada server sedangkan client bertanggung jawab untuk menjalankan perangkat lunak presentasi yang biasanya hanya berbentuk interface system atau GUI. Server mengerjakan pekerjaan berat yaitu menjalankan application process dan data management. Contoh : website

Kelebihan :

 Biaya lebih rendah

 Lebih cocok untuk model jaringan sederhana

Kekurangan:

 Menempatkan beben berat pemrosesan pada server

 Ada kekuatan pemrosesan yang besar yang tersedia pada PC modern dan tidak digunakan pada client

Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier

 Keluwesan teknologi

Mudah untuk mengubah DBMS engine

Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda  Biaya jangka panjang yang rendah

Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan

(16)

 Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi

Kekurangan arsitekture Three Tier :

 Lebih susah untuk merancang  Lebih susah untuk mengatur  Lebih mahal

6. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai End User Computing (EUC), a. Apa keuntungannya

b. Apa kekurangannya

End User Computing (EUC) adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang secara langsung mendukung aplikasi operasional dan manajerial and end-user.

EUC merupakan salah satu metode pengembangan sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri (user). Selama beberapa tahun belakang ini, banyak pemakai yang mengembangkan aplikasinya sendiri dari pada bergantung pada spesialis informasi. pendekatan ini lah yang dinamakan dengan EUC.

Faktor yang mendorong End User Computing (EUC):

1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer (knowledge) 2. Timbulnya pelayanan informasi

3. Perangkat keras yang murah 4. Perangkat lunak yang siap pakai

Pengelompokan pengguna End User Computing (EUC):

1. Pemakai akhir tingkat menu (menu level end-user) 2. Pemakai akhir tingkat perintah (command level end-user) 3. Programer pemakai akhir (end-user programmers)

(17)

Keuntungan End User Computing (EUC):

1. Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai. 2. Mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi.

Kerugian End User Computing (EUC):

1. Sistem yang buruk sasarannya.

2. Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya. 3. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien. 4. Hilangnya integritas data.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pada uji regresi linier berganda menunjukkan nilai Sig-F 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel independensi auditor, kepemilikan institusional,

Ciri khasnya adalah mengindahkan keuangan, jujur, konservatif, mempunyai kemampuan memimpin, tetapi kurang semangat kemandirian dalam pikiran dan tindakannya, kurang agresif,

Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan Mean Arterial Pressure (MAP) pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa di ruang

Istilah pluralisme juga harus dibedakan secara jelas dengan kata toleransi, karena toleransi tidak dalam kerangka mencampuradukkan kebenaran antar agama, akan tetapi

Berdasarkan pelanggaran yang terjadi dalam acara Mata Najwa, untuk dapat menghindari pelanggaran prinsip kerja sama dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kosa

Jika orang pertama tidak bisa membantu, kepada siapa I/B/S selanjutnya akan melapor atau meminta bantuan untuk menyelesaikan persoalan iniG. Saya akan membaca beberapa keadaan

A bulb is placed in front of the concave reflector so that light rays are reflected as parallel rays out of the torch lightB. Which is the best position of the bulb to illuminate a