• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Terhadap Commitment Level Pada Mahasiswa di Universitas "X" Bandung (Suatu Tinjauan Terhadap Mahasiswa Yang Sedang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Terhadap Commitment Level Pada Mahasiswa di Universitas "X" Bandung (Suatu Tinjauan Terhadap Mahasiswa Yang Sedang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh)."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kontribusi Satisfaction Level, Quality of Alternatives, dan Investment Size terhadap Commitment Level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas “X” Bandung. Penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda untuk mengolah data. Sampel didapatkan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Jumlah sampel yang didapat untuk penelitian ini adalah 40 sampel.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang didasari oleh alat ukur serta teori yang dikembangkan oleh Rusbult (1993). Kuesioner ini terdiri dari kuesioner komitmen yang terdiri dari 21 item dan kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen yang terdiri dari 30 item. Setelah dilakukan uji validitas, pada kuesioner komitmen terdapat 15 item yang valid dengan skor validitas yang berkisar antara 0,304 dan 0,828; dan untuk kuesioner kedua, ada 25 item yang valid dengan skor validitas yang berkisar antara 0,331 dan 0,863. Setelah itu, dilakukan uji reliabilitas dengan skor reliabilitas yang berkisar antara 0.545 dan 0.810.

Berdasarkan data yang telah diolah, didapat hasil bahwa: dari ketiga faktor yang mempengaruhi komitmen, hanya satisfaction level dan investment size yang memiliki kontribusi yang signifikan terhadap commitment level. Sedangkan quality alternatives tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap commitment level.

(2)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This study was conducted to determine how the contribution of Satisfaction Level, Quality of Alternatives, and Investment Size of the Commitment Level at students who walk on long-distance dating relationships at the University "X" Bandung. This study uses multiple regression techniques to process the data. Samples were obtained by using the snowball sampling technique. Number of samples obtained for this study is 40 samples.

Measuring instruments used in this study based on a questionnaire that based on the theory developed by Rusbult (1993). The questionnaire consisted of 21 items on commitments questionnaire and 30 items on the factors that influence commitment. After the validity check, on the commitment questionnaire, there were 15 valid items with validity scores ranged between 0.304 and 0.828, and for the second questionnaire, there are 25 valid items with validity scores ranged between 0.331 and 0.863. After that, the reliability test with reliability scores ranged between 0.545 and 0.810.

Based on the data that has been processed, the result is: From the three factors that influence commitment, only the satisfaction level and investment size that has contributed significantly to the level of commitment Whereas, quality alternatives having no significant contribution to the commitment level.

(3)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL…..………..…….…...i

LEMBAR PENGESAHAN……..………..……….ii

ABSTRAK ……..………..iii

ABSTRACT ……….…….iv

KATA PENGANTAR ………v

DAFTAR ISI …………..………...………..viii

DAFTAR TABEL …………...………..……...xii

DAFTAR BAGAN / SKEMA………...xiii

DAFTAR LAMPIRAN………….………...…xiv

BAB I PENDAHULUAN………...………..…..…1

1.1. Latar Belakang Masalah………..…………..…………..1

1.2. Identifikasi Masalah………..…..………....6

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian………..……….6

1.3.1. Maksud Penelitian……….…………...6

1.3.2. Tujuan Penelitian………...6

1.4. Kegunaan………..………...7

1.4.1. Kegunaan Teoritis……….………...7

1.4.2. Kegunaan Praktis……….……7

1.5. Kerangka Pemikiran……….………...8

1.6. Asumsi……….……...……...16

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...17

2.1. Commitment Level………...……….………...17

2.1.1. Sudut Pandang Teori Interdependensi ……...………...17

2.1.2. Definisi Commitment Level ……….……….19

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Commitment Level………...22

2.2. Perkembangan Dewasa Awal ………...………..………..26

2.2.1. Transisi Remaja Menuju Dewasa………..……...….26

2.2.2. Perkembangan Sosioemosional Pada Dewasa Awal……….27

2.3. Pacaran………...………....31

2.3.1. Hubungan Yang Intim ………..31

2.3.2. Ketertarikan………...…………....34

2.3.3. Definisi Pacaran………...………..38

2.3.4. Hubungan Pacaran Jarak Jauh……….……..39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..………...40

3.1. Rancangan Dan Prosedur Penelitian………..………...………...40

3.2. Bagan Rancangan Penelitian…...……….….………...……….41

3.3. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional………..….41

3.3.1. Variabel Penelitian………...………...41

3.3.2. Definisi Operasional………...………...41

3.4. Alat Ukur………...…………....43

3.4.1. Alat Ukur………..……….………....………43

3.4.2. Kisi-Kisi Alat Ukur………..…….44

(5)

x

3.4.4. Data Pribadi………...………...………….46

3.4.5. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur……….47

3.4.5.1. Validitas Alat Ukur...47

3.4.5.2. Reliabilitas Alat Ukur...47

3.5. Populasi Dan Teknik Penarikan Sampel………...………....49

3.5.1. Populasi Sasaran………....49

3.5.2. Karakteristik Sampel………...……..49

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel….………...………...…...49

3.6. Teknik Analisis Data………...49

3.7. Hipotesis Penelitian………...51

3.7.1 Hipotesis Umum...51

3.7.2 Hipotesis Khusus...51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…...………...52

4.1. Hasil Penelitian………..…52

4.1.1. Gambaran Responden………....52

4.1.2. Hasil Penelitian………..…56

4.2 Pembahasan………..….61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…...………...68

5.1. Kesimpulan………....68

5.2. Saran………..…69

5.2.1. Saran Teoritis……….69

(6)

xi

(7)

xii

DAFTAR TABEL

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN / SKEMA

Skema 1.1 Kerangka Pikir

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Validitas dan Reabilitas Alat Ukur Lampiran 3 : Gambaran Subjek

Lampiran 4 : Uji Normalitas Lampiran 5 : Uji Linieritas

Lampiran 6 : Uji Multikolinieritas Lampiran 7 : Uji Heteroskedastisitas Lampiran 8 : Uji Autokorelasi Lampiran 9 : Uji Homogenitas

Lampiran 10 : Total Skor Komitmen dan Total Skor Setiap Faktor Lampiran 11 : Tabulasi Silang

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pacaran merupakan salah satu proses yang biasanya dijalani individu sebelum akhirnya memutuskan menikah dengan pasangan. Pada masa pacaran, individu saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain. Hubungan pacaran yang berhasil akan membawa mereka melangkah pada jenjang yang lebih tinggi, yaitu menikah. Hubungan pacaran akan memenuhi kebutuhan dasar manusia akan cinta dan rasa memiliki, melibatkan keterikatan emosi yang kuat dan adanya saling ketergantungan dengan pacar. Sebaliknya, hubungan pacaran yang tidak dapat bertahan akan membuat mereka kembali pada tahap awal, yaitu ketertarikan dengan orang lain.

Dalam hubungan pacaran, adapula yang disebut dengan istilah Long Distance Relationship (LDR). Status pacaran jarak jauh (Long Distance

Relationship / LDR) mungkin didasarkan pada geografi fisik (yaitu,

(11)

kadang-2

Universitas Kristen Maranatha kadang ditentukan (Bunker, Zubek, Vanderslice, & Rice, 1992; Gerstel & Gross, 1982; Govaerts & Dixon, 1988; Jackson, Brown, & Patterson-Stewart, 2000; Johnson, 1987; Magnuson & Norem, 1999).

Dalam hubungan pacaran jarak jauh, seseorang akan berada berjauhan dengan pasangannya, baik itu di luar kota maupun di luar negri. Hubungan pacaran jarak jauh pada mahasiswa di Universitas “X” Bandung disebabkan oleh pasangan yang menuntut ilmu atau bekerja ke luar kota atau bahkan sebaliknya, mahasiswa tersebut yang meninggalkan pasangannya (Lesmana, 2010). Dalam hubungan pacaran jarak jauh juga terdapat perubahan-perubahan dalam hal intensitas pertemuan, dimana intensitas pertemuan mereka menjadi sangat sedikit, pasangan tidak memiliki jadwal yang pasti untuk bertemu, sehingga ketika mereka merindukan pacarnya, mereka tidak dapat langsung menemuinya dan sangat menantikan pertemuan tersebut. Ketidakmampuan dalam hal pertemuan tersebut menyebabkan perubahan dalam hal komunikasi, dimana komunikasi dengan pacar yang berbeda kota, baik melalui SMS, telepon, e-mail, dsb, menjadi sangat intensif (Lesmana, 2010)

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha hubungan pacaran jarak jauh tergantung pada pasangan yang menjalani hubungan tersebut. Menurut mereka, ketidakpastian dan ambiguitas dalam hubungan jarak jauh dapat menjadi sesuatu yang pasti dengan adanya komunikasi dan Commitment Level dalam hubungan mereka. Dengan adanya Commitment Level,

berarti mereka sudah mengetahui dengan jelas arah dari hubungan yang mereka jalani, sehingga dengan begitu hubungan mereka memiliki suatu kepastian. Pemenuhan kebutuhan masing-masing pasangan memang tidak selalu terpenuhi, namun hal tersebut dapat dipenuhi melalui komunikasi yang intensif, selain itu, hal tersebut juga dapat dipenuhi apabila mereka bertemu. Yang terpenting, bila Commitment Level itu sudah ada dari masing-masing pasangan, maka untuk

pemenuhan kebutuhan pun akan terasa mudah, walaupun mereka terpisahkan oleh jarak. Hasil survey ini menunjukkan bahwa pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh percaya bahwa ketidakpastian dan ambiguitas dapat diatasi oleh Commitment Level, sehingga hubungan jarak jauh pun dapat tetap bertahan.

Topik mengenai Commitment Level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh telah diteliti oleh Lesmana (2010) pada 50 mahasiswa, dengan hasil penelitian sebagai berikut, 96% mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas “X” Bandung memiliki Commitment Level yang tinggi (mahasiswa merasa terikat perasaannya dengan

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha hubungan pacaran jarak jauhnya bersama pacar (kognitif), serta kurang termotivasi untuk mempertahankan dan melanjutkan hubungannya (konatif)).

Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Lesmana (2010) didapatkan juga data melalui tabulasi silang antara Commitment Level dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Commitment Level, yaitu Satisfaction level, Quality of alternatives, dan Investment size. Faktor satisfaction level mengacu

pada penilaian mereka terhadap outcome dan kepuasan yang mereka peroleh dalam hubungan yang dijalaninya. Faktor quality of alternatives mengacu pada standar outcome terendah yang masih dapat diterima yang digunakan untuk mengambil keputusan melanjutkan atau mengakhiri hubungan tersebut mengingat adanya alternatif-alternatif yang tersedia di luar hubungan tersebut. Faktor investment size mengacu pada beberapa cara yang dilakukan individu untuk

terikat dengan hubungan yang mereka jalani (Rusbult, dalam Arriaga & Agnew, 2001). Dari hasil tabulasi silang antara Commitment Level dengan satisfaction level terhadap 50 orang, sebanyak 36 responden yang merasa puas dengan

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha tersedia di luar hubungan pacaran jarak jauhnya sebagai sesuatu yang menarik, 27 responden memiliki Commitment Level yang tinggi, dan 2 responden memiliki Commitment Level yang rendah. Dari hasil tabulasi silang antara Commitment

Level dengan investment size, sebanyak 45 responden yang mengusahakan banyak

cara dalam hubungan pacaran jarak jauh yang dijalaninya memiliki Commitment Level yang tinggi. Sementara itu, dari 5 responden yang mengusahakan sedikit

cara untuk terikat dengan hubungan pacaran jarak jauh yang dijalaninya, 3 responden memiliki Commitment Level yang tinggi, dan 2 responden memiliki Commitment Level yang rendah.

Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa apabila satisfaction level tinggi, quality of alternatives rendah, dan investment size tinggi, maka Commitment Level

menjadi tinggi juga, dimana hal ini sejalan dengan teori yang ada dalam Rusbult & Buunk (1993) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya Commitment Level. Namun dari tabulasi silang tersebut, dapat dilihat bahwa baik

yang memiliki Satisfaction level, Quality of alternatives, dan Investment size maupun tidak, mereka tetap memiliki Commitment Level yang tinggi, padahal Satisfaction level, Quality of alternatives, dan Investment size merupakan

faktor-faktor yang mempengaruhi Commitment Level.

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha kesenjangan antara data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya dengan teori serta mempertimbangkan saran dalam penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini akan dilakukan upaya untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi Commitment Level terhadap level Commitment Level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang ingin diteliti adalah bagaimana kontribusi dari satisfaction level, quality of alternatives, dan investment size terhadap Commitment Level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran mengenai satisfaction level, quality of alternatives, investment size dan Commitment Level

pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas

“X” Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

• Sebagai tambahan informasi pada ilmu psikologi, terutama Psikologi

Perkembangan mengenai pengaruh dari satisfaction level, quality of alternatives, dan investment size pada mahasiswa yang menjalani

hubungan pacaran jarak jauh

• Sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti

Commitment Level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran

jarak jauh 1.4.2 Kegunaan Praktis

• Memberikan informasi pada mahasiswa yang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh mengenai Commitment Level mereka terhadap pacar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diharapkan informasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjaga kelangsungan hubungan dengan pacarnya agar mereka dapat menjalin hubungan yang bahagia dan bertahan lama.

Memberikan informasi pada konselor mengenai Commitment Level

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha masalah-masalah yang dihadapi dengan memperhatikan satisfaction level, quality of alternatives, dan investment size.

1.5 Kerangka Pikir

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha rasa ketergantungan dengan orang lain, baik dengan teman ataupun pasangan dalam suatu hubungan yang romantis seperti pacaran dan pernikahan. Aspek penting dari hubungan ini adalah Commitment Level. Apabila pada masa dewasa awal seseorang tidak mampu atau gagal dalam mengembangkan intimacy, maka individu akan menjadi terisolasi dari lingkungan sosial dan takut berCommitment Level dengan orang lain.

Pacaran adalah perubahan dari seorang diri (single) menjadi berpasangan (couple) (Newman, dalam Ponzetti, 2003:385). Secara psikologis, suatu hubungan dimulai dengan adanya ketertarikan interpersonal, yaitu keinginan untuk mendekati seseorang yang kehadirannya menguntungkan atau berguna bagi dirinya (Clore & Byrne: Lott & Lott, dalam Brehm, 2002:68). Hubungan pacaran pun dimulai dari adanya interaksi dengan seseorang yang dekat, karena dengan kedekatan tersebut, pasangan akan merasakan banyak keuntungan, terutama dalam penerimaan kasih sayang yang dapat diperoleh secara langsung. Lain halnya dengan mereka yang menjalin hubungan pacaran jarak jauh. Hubungan tersebut akan dirasakan kurang menguntungkan terutama dalam hal komunikasi dan intensitas pertemuan yang berakibat pada biaya dan usaha yang mereka keluarkan. Hal-hal tersebut membuat banyak orang percaya bahwa hubungan pacaran jarak jauh tidak mampu bertahan (Helgeson, dalam Stafford, 2006:902).

Hal yang sangat menentukan apakah suatu hubungan dapat bertahan atau tidak ialah commitment level (Kelley, dalam Arriaga & Agnew, 2001:1190). Commitment Level akan mengarahkan pasangan untuk melakukan

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha pada suatu hubungan merupakan konsepsi multidimensional yang memiliki tiga komponen sebagai berikut: (a) psychological attachment to the relationship (komponen afektif), (b) long-term orientation regarding the relationship (komponen kognitif), dan (c) intention to persist in the relationship (komponen konatif).

Pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh, tinggi rendahnya Commitment Level yang mereka miliki dapat dilihat dari seberapa kuatnya keterikatan dan ketergantungan mereka satu sama lain (afektif), meskipun mereka berjauhan. Misalnya, bagaimana penghayatan mahasiswa terhadap rasa percaya pada pacar, walaupun jarang bertemu. Lalu bagaimana bayangan mereka terhadap kelangsungan hubungannya di masa yang akan datang (kognitif). Misalnya, bagaimana pemaknaan mahasiswa terhadap kelanjutan dan keutuhan hubungan dengan pacar, apakah mereka berpikir bahwa hubungan yang mereka jalani sekarang akan berlanjut ke tahap yang lebih serius (pernikahan) atau tidak. Serta ada atau tidaknya motivasi untuk melakukan suatu tindakan demi mempertahankan kelanjutan hubungannya tersebut (konatif). Misalnya, bagaimana motivasi mahasiswa untuk mempertahankan hubungan yang dijalaninya, apakah mereka bersedia meluangkan banyak waktu dan mengeluarkan biaya yang cukup besar demi berkomunikasi dan bertemu dengan pacarnya.

Commitment level juga dapat naik ataupun turun, dipengaruhi oleh 3

(20)

11

Universitas Kristen Maranatha hubungan dapat dilihat berdasarkan besarnya outcome yang mereka peroleh dibandingkan dengan CL (comparison level) yang mereka miliki. CL yang mereka miliki dipengaruhi oleh pengalaman, misalnya pengalaman berelasi di masa lalu, hasil observasi relasi yang dimiliki teman, dan perbandingan outcome yang diterima pasangan (Thibaut & Kelley, dalam Rusbult dan Buunk, 1993:179). Pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh, outcome dapat berupa komunikasi dan pertemuan dengan pacar. Mahasiswa yang memiliki satisfaction level tinggi berarti mahasiswa tersebut merasa puas dan bahagia terhadap

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha puas dan tidak bahagia karena outcome yang mereka terima dari pacarnya lebih kecil daripada comparison level yang dimilikinya dari hasil observasi hubungan temannya, misalnya, mahasiswa yang memiliki hubungan pacaran jarak jauh memiliki teman yang juga berhubungan pacaran jarak jauh, namun pacar dari temannya tersebut lebih sering menghubungi dan mengunjungi temannya tersebut dibandingkan dengan pacar dari mahasiswa tersebut yang sangat jarang menghubungi dan mengunjunginya. Mahasiswa tersebut akan merasa kurang atau tidak terikat dengan pacar, tidak akan berpikir lebih jauh tentang keutuhan hubungannya bersama pacar di masa depan, serta tidak termotivasi untuk melanjutkan dan mempertahankan hubungannya.

(22)

13

Universitas Kristen Maranatha tersebut dan lebih perhatian dibandingkan dengan pacarnya, sehingga mahasiswa tersebut menilai outcome yang diterima dari pacarnya lebih kecil daripada outcome yang diperolehnya dari teman lawan jenisnya. Hal itu menunjukkan

bahwa mahasiswa tersebut memiliki quality of alternatives yang tinggi. Mahasiswa dengan quality of alternatives yang tinggi menganggap alternatif yang tersedia di luar hubungannya menjanjikan outcome yang lebih tinggi daripada yang sekarang diterimanya dari hubungan pacaran jarak jauhnya, sehingga Commitment Level mereka terhadap hubungan dengan pacarnya menjadi

berkurang. Dalam hal ini, mahasiswa tersebut kurang merasa terikat perasaan dengan pacar, tidak berpikir tentang masa depan hubungan pacaran jarak jauhnya bersama pacar, serta kurang termotivasi untuk mempertahankan kelanjutan dan keutuhan hubungan. Sebaliknya, mahasiswa yang menilai outcome yang diterima dari pacarnya lebih besar daripada outcome yang diperolehnya dari teman lawan jenisnya, berarti mahasiswa tersebut memiliki quality of alternatives yang rendah, mereka akan menggantungkan diri pada hubungan pacaran jarak jauhnya, sehingga Commitment Level mereka terhadap hubungan dengan pacarnya menjadi meningkat, dalam arti mahasiswa tersebut merasa terikat perasaan dengan pacar, berpikir tentang masa depan hubungan pacaran jarak jauhnya bersama pacar, serta termotivasi untuk mempertahankan kelanjutan dan keutuhan hubungan.

Faktor ketiga, Investment size dapat dilihat dari banyaknya penanaman resource yang penting dalam suatu hubungan. Beberapa resource ditanam secara

(23)

14

(24)

15

U

n

iv

e

rsi

tas K

ri

st

en

M

ar

an

at

h

a

Mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas “X” Bandung

Satisfaction level Quality of alternatives Investment size

Komitmen

a. Psychological attachment to the relationship (komponen afektif)

b. Long-term orientation regarding the relationship (komponen kognitif)

c. Intention to persist in the relationship (komponen konatif)

(25)

16

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

• Mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di Universitas

“X” Bandung memiliki komitmen dalam hubungannya dengan pasangannya.

Naik turunnya Commitment Level dipengaruhi oleh satisfaction level,

quality of alternatives, dan investment size.

1.7 Hipotesis

Hipotesis Umum

• Ada kontribusi yang signifikan dari faktor-faktor terhadap

Commitment Level.

Hipotesis Khusus

Ada kontribusi yang signifikan dari Satisfaction Level terhadap

Commitment Level.

Ada kontribusi yang signifikan dari Quality of Alternatives

terhadap Commitment Level.

Ada kontribusi yang signifikan dari Investment Size terhadap

(26)

68

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kontribusi satisfaction level, quality of alternatives, dan investment size terhadap

commitment level pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh di

Universitas “X” Bandung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, semua faktor yang mempengaruhi komitmen (satisfaction level, quality of alternatives, dan investment size) memiliki kontribusi terhadap Commitment Level.

2. Secara khusus, dari ketiga faktor yang mempengaruhi komitmen, hanya satisfaction level dan investment size yang memiliki kontribusi yang

signifikan terhadap commitment level. Artinya, tingkat commitment level mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh lebih dipengaruhi oleh tingkat kepuasan yang mereka rasakan dalam hubungan tersebut serta banyaknya pengorbanan yang telah mereka berikan terhadap pasangannya. 3. Quality of alternatives tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap

commitment level. Artinya, kualitas alternatif yang tersedia di lingkungan

(27)

69

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran teoritis yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan penelitian selanjutnya, antara lain :

1. Melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan desain penelitian studi kasus agar diperoleh hasil penelitian yang spesifik sehingga penelitian mengenai komitmen ini dapat dibahas secara lebih mendalam.

2. Melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai hal-hal lain yang mungkin dapat berpengaruh terhadap commitment level, sehingga dapat diperoleh data penunjang penelitian yang lebih komprehensif 5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran praktis yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan penelitian selanjutnya, antara lain :

(28)

70

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arriaga, Ximena B., & Agnew, Christopher R. 2001. Being Committed: Affective, Cognitive, and Conative Components of Relationship Commitment. Personality and Social Psychology Bulletin, Vol. 27. 1190-1203. Purdue University: SAGE Publications.

Brehm, Miller, Perlman, Camphell. 2002. Intimate Relationship 3rd ed. Boston: Mc.Graw-Hill.

Nazir, Moh. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pistole, M. Carole., & Roberts, Ambert. 2011. Measurement and Evaluation in Counseling and Development: Measuring Long-Distance Romantic Relationships: A Validity Study. Journal of Social and Personal Relationships. 63-76. SAGE Publications.

Ponzetti, Jr., James J. 2003. International Encyclopedia of Marriage and Family 2nd ed. Vol. 1. 385-389. New York: Macmillan Reference USA

Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro. 2011. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta.

Rusbult, C. E., & Buunk, B. P. 1993. Commitment Processes In Close Relationships: An Interdependence Analysis. Journal of Social and Personal Relationships, Vol. 10. 175-204. University of North Carolina: SAGE Publications.

Santoso, Purbayu B., & Ashari. 2005. Buku Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Santrock, John W., 2006. Life Span Development 10th ed. Boston: Mc.Graw-Hill. Stafford, Laura, Merolla, Andy J., & Castle, Janessa D. 2006. When

Long-Distance Dating Partners Become Geographically Close. Journal of Social and Personal Relationships, Vol. 23. 901-919. Ohio State University: SAGE Publications.

(29)

71

DAFTAR RUJUKAN

Lesmana, Stephanie D. 2010. Studi Deskriptif mengenai Komitmen pada Mahasiswa yang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh Di Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

_____. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi III. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Referensi

Dokumen terkait

Dari apa yang telah dipaparkan tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

deskripsi yang dapat diambil dari aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD pada siklus II pertemuaan pertama

Untuk menentukan kestabilan dari sistem persamaan model FIS ditentukan titik kritis yang terlebih dahulu dilakukan linierisasi sehingga diperoleh matriks Jacobi, kemudian

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka

Belum adanya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang tepat membuat kontribusi sampah yang mencemari sungai semakin meningkat. Hal ini didukung dengan

peternak yang tidak dapat mengikuti pelatihan, tidak bisa menambah pengetahuannya dalam budidaya ternak karena kesulitan mendapatkan informasi untuk pengetahuan

Dari hasil penelitian Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Negeri 2 Lampung Selatan yang didapatkan peneliti melalui wawancara, observasi dan dokumentasi bahwa

Temuan pada situs-situs gua di Kepulauan Kei memiliki kesamaan dengan situs-situs gua di Pulau Seram, penelitian yang dilakukan Fadhlan (1996), menyebutkan