Abstrak
Pada tahun 2083, setelah planet Bumi hancur karena pemanasan global, perang, wabah penyakit, kekeringan dan kelaparan, sisa manusia yang bertahan dikirim ke planet bernama Idrion karena keadaan Bumi yang tidak memungkinkan untuk dihuni. Idrion berjarak 10 juta cahaya dari Bumi. Sisa manusia yang dikirim diharapkan dapat membangun peradaban kembali. Idrion ditemukan setelah perang Dunia yang ke 8, tahun 2050, diteliti dan dibangun dalam waktu 10 tahun.
Idrion terdiri dari 5 region, yang bernama region Malion, region Darion, region Radion, region Neotron, dan region Deotron. Masing- masing region di pimpin oleh Czar. Sistem pengaturan cuaca, lalu lintas baik darat, laut maupun udara dan keamanan diatur oleh pusat yang mengambang di udara disebut dengan “Heart of Region” yang kebanyakan menggunakan sistem dibawah pengawasan Cyberdion. Sebutan untuk masyarakat Idrion adalah Idrio. Seluruh pekerjaan rumah tangga, sekuriti, juru masak, dan prajurit digantikan oleh robot.
Manusia difokuskan dalam pengembangan teknologi, penciptaan robot serta melakukan riset dalam perkembangbiakan hewan dan tumbuhan. Pakaian masyarakat idrion kebanyakan berwarna putih dan silver dan berpotongan asimetris dan kaku dengan gaya futuristic. Berpotongan simple dan praktis sehingga dapat bebas bergerak.
Busana pada koleksi kali ini ditujukan untuk karakter wanita yang berani tampil beda, percaya diri, edgy, senang menjadi pusat perhatian, dan senang mengikuti tren. Busana pada koleksi kali ini ditujukan untuk wanita berusia 16 sampai 25 tahun, berasal dari golongan menengah keatas yang memiliki gaya urban, serta moderen. Busana pada koleksi ini termasuk dalam kategori busana ready to wear deluxe dikarenakan bisa dipadupadankan dengan pakaian yang lain.
Kata Kunci : “Bumi”, “Planet”, “Idrion”, dan “Region”.
Abstract
In 2083, after the planet Earth devastated by global warming, war, pestilence, drought and famine, the rest of the humans who survived were sent to planet called Idrion because Earth does not have any circumstancesto sustain humans occupancy. Idrion is 10 million light from Earth. Remaining humans were sent are expected to rebuild the civilization. Idrion discovered after the 8th World War, in 2050, researched and built within 10 years.
Idrion consists of 5 regions, called region Malion, region Darion, region Radion, region Neotron, and region Deotron. Each region is headed by the Czar. Weather control system, traffic by land, sea or air, and safety is regulated by the central, which is floating in the air and called the "Heart of the Region" which is mostly under the control Cyberdion system. People of Idrion are called Idrio. The whole household chores, security, cooks, are replaced by robots.
Focused in the development of human technology, as well as the creation of robots doing research in animal and plant breeding. Clothing of Idrion mostly in white and silver colored and with asymmetrical cutting and stiff with futuristic style. Intersected simple and practical so that it can move freely.
Clothing in this collection devoted to female characters who dare to be different, confident, edgy, love being the center of attention, and love to follow the trends. Clothing in this collection is aimed at women aged 16 to 25 years old, derived from middle and upper class that has urban style, and modern. Clothing in this collection included in deluxe ready to wear clothing category, because these clothing can be combined with others clothings. Key Word : “Earth”, “Planet”, “Idrion”, and “Region”.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1 : PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Identifikasi Masalah 2
I.3 Batasan Masalah 3
I.4 Tujuan Perancangan 3
I.5 Metode Perancangan 3
I.6 Sistem Penulisan 4
BAB 2 : LANDASAN TEORI
II.1 Teori Fashion 6
II.1.1 Definisi Fashion 6
II.1.2 Klasifikasi Fashion 7
II.1.3 Tren Fashion 7
II.2 Teori Busana 8
II.2.1 Definisi Busana 8
II.2.2 Klasifikasi Busana 8
II.2.3 Fungsi Busana 9
II.2.4 Prinsip Dalam Mendesain Busana 10
II.3 Teori Warna 11
II.3.1 Defenisi Warna 11
II.3.2 Teori Warna Brewster 12
II.4.1 Definisi Tekstil 14
II.4.2 Satin 14
II.4.3 Organdy 14
II.4.4 Silver Stretch 15
II.5 Teori Tekstil 15
II.5.1 Definisi Reka Bahan 15
II.5.2 Printing 15
II.5.3 Quilting 16
II.6 Teori Pola Dasar 16
II.6.1 Definisi Pola Dasar 16
II.6.2 Rumus Pola Dasar 18
II.6.3 Proses Pembuatan 22
II.6.4 Teknik Pecah Pola 23
II.7 Penjahitan Busana 24
II.7.1 Definisi Penjahitan Busana 24
II.7.2 Proses Penjahitan Busana 26
II.8 Futuristic 26
BAB 3 : DESKRIPSI OBJEK STUDI
III.1 Deskripsi Objek Studi 27
III.1.1 Futuristic 27
III.2 Deskripsi Objek Perancangan 28
III.1.1 Elemen-elemen Pada Futuristic 28
III.3 Deskripsi Survey Fungsi 29
BAB 4 : KONSEP PERANCANGAN
IV.1 Perancangan Umum 30
IV.2 Perancangan Khusus 32
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan 39
V.2 Saran 39
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Rincian Ukuran Model dan Pola 50
LAMPIRAN B Material 65
LAMPIRAN C Dokumentasi Busana 66
LAMPIRAN D Technical Drawing 70
LAMPIRAN E Illustrasi 77
LAMPIRAN F Reka Bahan 81
LAMPIRAN G Proses Pembuatan 82
LAMPIRAN H Rincian Harga 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lingkaran Warna 12
Gambar 2.2 Pola Dasar 1:4 18
Gambar 2.3 Pola Dasar Celana 1:6 20
Gambar 3.1 Contoh Busana Futuristic 28
Gambar 4.1 Image Board 31
Gambar 4.2 Konsep 31
Gambar 4.3 Desain Seluruh Koleksi 32
Gambar 4.4 Desain 1 33
Gambar 4.5 Desain 2 34
Gambar 4.6 Desain 3 35
Gambar 4.7 Desain 4 36
Gambar 4.8 Quilting 37
Gambar 4.9 Quilting dan Bordir 38
Gambar 4.10 Zigzag 38
Gambar 5.1 Revisi Desain 2 41
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tahun 1964, desainer asal Prancis, Andre Courreges meluncurkan koleksi bertema luar angkasa untuk pertama kali, sehingga membawa pengaruh yang besar pada dunia fashion, seperti menggunaan bahan PVC, bentuk-bentuk geometris serta pelengkap koleksi seperti boots, kacamata, dan hem 3 inci di atas lutut. Sampai saat ini masih tergolong banyak masyarakat yang berpikiran bahwa pakaian dengan style futuristic harus seperti kostum dikarenakan para desainer Internasional kebanyakan membuatnya seperti kostum, dan banyak terlihat pada pembuatan film dengan tema sci-fi dan pembuatan video klip artis seperti lady gaga dan lain-lain. Kenyataannya adalah masyarakat kebanyakan membeli pakaian yang ready to wear. Penulis terinspirasi penjelasan di atas sehingga membuat konsep baru tentang sebuah planet hasil imajinasi penulis. Pada koleksi ini, penulis membuat pakaian ready to wear deluxe dengan style futuristic yang berbeda dari pakaian futuristic lainnya, dengan membuat pakaiaan lebih nyaman, bebas bergerak dan menggunakan manipulating fabric yang mendukung konsep dan desain pakaian.
Pada tahun 2083, setelah planet Bumi hancur karena pemanasan global, perang, wabah penyakit, kekeringan dan kelaparan, sisa manusia yang bertahan dikirim ke planet bernama Idrion karena keadaan Bumi yang tidak memungkinkan untuk dihuni. Idrion berjarak 10 juta cahaya dari Bumi. Sisa manusia yang dikirim diharapkan dapat membangun peradaban kembali. Idrion ditemukan setelah perang Dunia yang ke 8, tahun 2050, diteliti dan dibangun dalam waktu 10 tahun.
Manusia difokuskan dalam pengembangan teknologi, penciptaan robot serta melakukan riset dalam perkembangbiakan hewan dan tumbuhan. Pakaian masyarakat idrion kebanyakan berwarna putih dan silver dan berpotongan asimetris dan kaku dengan gaya futuristic. Berpotongan simple dan praktis sehingga dapat bebas bergerak.
Busana pada koleksi kali ini ditujukan untuk karakter wanita yang berani tampil beda, percaya diri, edgy, senang menjadi pusat perhatian, dan senang mengikuti tren. Busana pada koleksi kali ini ditujukan untuk wanita berusia 16 sampai 25 tahun, berasal dari golongan menengah keatas yang memiliki gaya urban, serta moderen, dikarenakan pada masa sekarang ini remaja cenderung eksploratif dengan gaya pakaiannya serta ingin tampil beda dengan yang lainnya dan tentunya mengikuti perkembangan fashion. Busana pada koleksi ini termasuk dalam kategori busana ready to wear deluxe dikarenakan bisa dipadupadankan dengan pakaian yang lain.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, secara garis besar permasalahan pada perancangan koleksi ini, adalah:
1. Membuat tema futuristic dengan konsep ready to wear yang nyaman dipakai serta pemilihan bahan dengan teknik reka bahan quilting.
2. Mendesain busana ready to wear bertema futuristic untuk wanita berumur 16-25 tahun.
3. Proses printing yang harus menggunakan gambar beresolusi tinggi agar hasil print sesuai dengan rancangan.
4. Penggunaan bahan berwarna putih yang menerawang dan cepat kotor terutama pada proses pembuatan pola dan penjahitan.
5. Eksplorasi pecah pola untuk menghasilkan busana yang sesuai dengan desain konsep.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Proses pembuatan quilting yang rumit dikarenakan permukaan bahan satin yang licin.
2. Proses printing yang mengharuskan menggunakan gambar yang beresolusi tinggi dikarenakan penggunaan bahan satin yang permukaannya kilat sehingga menurunkan warna dan membuat tinta melebar.
3. Mendesain busana ready to wear bertema futuristic untuk wanita berumur 16-25 tahun.
4. Penggunaan bahan berwarna putih yang rawan kotor.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dalam makalah ini adalah membuat busana ready to wear dengan gaya futuristic yang nyaman dipakai sehingga konsumen terutama wanita atau remaja usia 16 sampai 25 tahun tertarik untuk membeli dan menggunakannya. Selain eksplorasi pola juga dilakukan eksplorasi reka bahan untuk menghasilkan siluet yang sesuai dengan desain.
1.5 Metode Perancangan
Tahapan yang dibuat dalam perancangan yaitu:
1. Inspirasi dan Konsep
Pertama-tama mencari inspirasi dengan cara melakukan riset mengenai arti futuristic, style futuristic dan mencari referensi busana futuristic karya desainer- desainer yang sudah ada. Setelah itu membuat konsep dari data- data yang telah ditemukan. Untuk mempermudah membuat sketsa, terlebih dahulu membuat mood board, mind map dan keyword.
2. Desain
Selain itu, menentukan manipulating fabric yang sesuai dengan konsep, yaitu quiting, bordir dan printing.
3. Produksi
Produksi busana diawali dengan membuat pola dasar terlebih dahulu dengan ukuran yang telah disesuaikan dengan ukuran badan model. Selanjutnya adalah, memecah pola pada kertas roti menjadi beberapa bagian sesuai dengan desain. Setiap pecah pola dilakukan fitting pada manekin untuk mengetahui bagaimana letak dan jatuh kain pada saat dipakai. Selanjutnya adalah menyusun pola yang telah dipecah di atas lembaran kain dan dipentul agar kain tidak bergeser dan dirader untuk menandai garis-garis dan kupnat untuk memudahkan penjahitan. Kemudian kain digunting setelah diberi kampuh sektar 1-3 cm untuk menyatukan potongan kain. Langkah berikutnya adalah menjahit quilting terlebih dahulu dengan menggunakan pemindangan agar kain tidak berkerut dan bergeser. Setelah itu menyatukan potongan-potongan kain dengan quilting menjadi satu. Akhir dari proses produksi adalah pemasangan kancing, dan pengecekan apakah ada benang yang kelebihan dan dirapikan.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan
Yaitu konsep pembuatan baju dengan dengan konsep ready to wear yang terpengaruh dengan gaya futuristic terinspirasi dari planet imaginasi yang bermana Idrion. Target market yang dituju adalah wanita atau remaja yang berusia 16 sampai 25 tahun dengan karakter wanita yang berani tampil beda, percaya diri, edgy, senang menjadi pusat perhatian, stylist dan juga pemerhati fashion, golongan menengah keatas.
Bab II Kerangka Teori
Merupakan teori-teori yang digunakan dalam design , seperti teori fashion, dan teori tekstil. Teori fashion berisikan teori yang berkaitan dengan design. Teori busana berisikan teori pola dan lainnya. Teori tekstil berisikan surface design yang digunakan dalam rancangan kali ini.
Bab III Deskripsi Objek
Berisikan deskripsi objek studi perancangan dengan konsep ready to wear yang terpegaruh oleh gaya futuristic yang terinspirasi oleh desain konstruksi arsitektur Jurgen Mayer Hermann.
Bab IV Konsep Perancangan
Merupakan perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan detail. Pada perancangan umum dilampirkan konsep desain, mood board, colour chart, material dan ilustrasi desain yang dibuat. Perancangan khusus berisis tentang setiap desain rancangan dan setiap desain berisi tentang bahan, manipulating fabric disertai dengan pola. Perancangan detail menjelaskan detail manipulating fabric yang terdapat dalam desain.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Mengenai tentang terjawabkan semua masalah yang dijabarkan dan hasil akhir dari perancangan koleksi busana apakah sesuai atau tidak dengan harapan dari perancang. Saran juga sangat penting agar dapat memovitasi pembaca serta menjadikan pembelajaran bagi perancang agar lebih baik lagi ke depannya.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Koleksi pakaian “Idrion” merupakan ready to wear deluxe, karena proses
pembuatannya yang rumit dan menghabiskan banyak waktu. Koleksi ini kurang
cocok digunakan untuk sehari-hari, lebih ditujukan untuk digunakan dalam sebuah
event, fashion show, thematic party, dapat pula digunakan untuk acara pemotretan.
Pakaian yang dibuat ditujukan untuk wanita atau remaja yang berusia 16 sampai 25
tahun dengan karakter wanita yang berani tampil beda, percaya diri, edgy, senang
menjadi pusat perhatian, stylist dan juga pemerhati fashion, golongan menengah
keatas.
Pakaian yang dibuat tampak kaku dan tegas dengan potongan asimetris agar
sesuai dengan konsep tetapi nyaman dipakai dan bebas bergerak. Pakaian yang
dibuat menggunakan manipulating fabric yaitu quilting dan bordir bukannya
menggunakan detail seperti payet karena pakaian yang dibuat lebih ditekankan pada
bentuk clean cut dan pakaian lebih terkesan dinamis. Koleksi baju ini terkesan
moderen dengan adanya garis geometris, penggunaan bahan silver strecth yang
menyerupai kulit dan potongan asimetris untuk memperlihatkan koleksi ini
terpengaruh gaya futuristic.
5.2 Saran
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dan
memproduksi busana pada koleksi ini. Salah satunya adalah penggunaan bahan
berwarna putih pada proses pengerjaan rawan kotor sehingga setelah pakaian yang
dibuat selesai, pertama dicuci dengan cairan penghilang noda dan kemudian di dry
clean. Bahan yang diprint harus dicuci dan dirawat dengan hati-hati karena bahan
yang diprint tidak boleh disikat karena hasil printingannya akan lepas sehingga
terkesan kusam dan retak-retak. Agar hasil printing lebih bagus dan tidak lepas pada
bahan, sebaiknya tinta print masuk kedalam serat benang. Seluruh bahan berwarna
tebal dan tidak menerawang. Kemudian proses penjahitan quilt yang harus
berhati-hati dengan cara bagian yang diquilt dipindang terlebih dahulu, diatasnya barulah
digambar pola yang diinginkan, agar lebih rapi lagi, beberapa bagian dipentul,
kemudian dijahit, setelah selesai dijahit kertas pola tersebut kemudian kertas dilepas.
5.3 Revisi
Koleksi ini setelah di telaah lebih lanjut diperlukan beberapa revisi seperti
mengubah konsep dari futuristic arsitektur menjadi konsep imajinasi futuristic, dan
mengubah atasan desain 2 menjadi bustier dan coat dan desain 3 dengan membuang
printing, padding menjadi lengan panjang pada sebelah kanan lengan agar lebih
masuk dengan konsep dari planet Idrion yang masyarakatnya menggenakan busana
Revisi Desain 2
Revisi Desain 3
Technical Drawing
Top Stitch : Buttons and Others :
Trimmings : Special Instructions :
Fabrics :
Accessories :
S
H
W
B
K
A
1
a
2
Single Stitching: 1,2,dan 3 Bustier zipper: a Silver Strecth
3 Technical Drawing Desain Baju 4 Atasan
WORKSHOP DRAWING FORM
DM 310 MFD IV (Tugas Akhir)
Name : Pretty Andryani NRP : 1061026
Assignment :
Top Stitch : Buttons and Others :
DM 310 MFD IV (Tugas Akhir)
Name : Pretty Andryani NRP : 1061026
Assignment :
Single Stitching : 1, 2, 3 dan 4
Quilting : c Bordir : b
Silver Zipper : a Satin Strecth white
Top Stitch : Buttons and Others : DM 310 MFD IV (Tugas Akhir)
Name : Pretty Andryani NRP : 1061026
Assignment : Silver Strecth : f dan g
2
Technical Drawing Desain Baju 3
Rincian Harga Baju 1
Nama Barang Harga satuan Jumlah Total
Taffeta Bridal 75.000 4 meter 300.000
Silver Strecth 35.000 1,5 meter 52.500
Furing 20.000 3,5 meter 36.000
Kain keras 20.000 3 meter 60.000
Dakron 8.000 1,5 meter 12.000
Sleting bustier 6.000 1 biji 6.000
Sleting Silver 15.000 1 biji 15.000
Benang astra 3.500 3 biji 10.500
Benang tambang 1.500 3 biji 4.500
Bordir 40.000
Ongkos Jahit 300.000
Benang Silver 5.000 25.000
Bahan Percobaan 300.000
Rincian Harga Baju 2
Nama Barang Harga satuan Jumlah Total
Taffeta Bridal 75.000 5 meter 375.000
Silver Strecth 35.000 3 meter 105.000
Furing 20.000 5,5 meter 110.000
Organdi 250.000 0,5 meter 125.000
Kain keras 20.000 6 meter 120.000
Dakron 8.000 1 meter 8.000
Kancing cetet plastik 2.500 2 biji 5.000
Sleting 50 cm 7.500 1 biji 7.500
Sleting Besi 7.500 3 biji 22.500
Benang astra 3.500 3 biji 10.500
Benang tambang 1.500 3 biji 4.500
Bordir 35.000
Ongkos Jahit 350.000
Benang Silver 5.000 25.000
Bahan Percobaan 270.000
DAFTAR PUSTAKA
Arifah & Zulbahri. 2009. Modul Dasar Busana. YAPEMDO: Bandung
Darmaprawira W.A., Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan kreatifitas penggunaanya
edisi ke 2. Penerbit ITB: Bandung
Ernawati dkk.. 2008. Tata Busana. Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah
Kejuruan: Departemen Pendidikan Nasional
Gunawan, Belinda dkk.. 2012. Fashion Pro: Kenali Tekstil.Penerbit Dian Rakyat:
Jakarta
Hasting, J. Selbie, J.A., & Gray, L.H. 1908. Encyclopedia of Regional. Edinburgh:
T.&T. Clark
Pratiwi, Djati .2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta: Kanisius
Orsenna, Erik .2008. Courrèges (in French). Xavier Barral.
Riyanto, Dra Arifah. A. 2003. Desain Busana. YOPEMDO: Bandung
Slayton, Donald K.; Cassutt, Michael .1994. Deke!. New York: Forge.
Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online,
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, (diakses pada tanggal 3 juni
2013, jam 22.34)
Wolff, Colette. 1996. The Art of Manipulating Fabric. Krause Publications. Iola.
Winsconsin. 54990. USA