ABSTRACT
Purpose of this study is to generalize the result of previous studies. Previous studies and obtain results that do not affect. There are two variables that were tested in this study, namely the experience of the auditor as an independent variable and the quality of audit evidence collected material as the dependent variable. The study conducted by surveying the 4 public accounting firms by the number of respondents is 40. The result obtained that the auditors experience a significant influence on the collection of audit evidence. Research methods used in this study is the method of correlation with the survey approach. Data obtained with, how to distribute the questionnaire, then the data were processed and analyzed by the use of simple regression, revealed that there is influence of auditor experience on the quality of audit evidence that was collected a significant influence.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk generalisasi hasil penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu mendapatkan hasil yang berpengaruh dan tidak berpengaruh. Terdapat dua variabel yang diuji pda penelitian ini, yaitu pengalaman auditor sebagai variabel independen (X) dan kualitas bahan bukti audit yang dikumpulkan sebagai variabel dependen (Y). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei pada 4 Kantor Akuntan Publik dengan jumlah responden sebanyak 40. Hasil yang diperoleh bahwa pengalaman auditor memberi pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan pendekatan survei. Data diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner, selanjutnya data diolah dan dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana , terungkap bahwa terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas bahan bukti audit yang dikumpulkan tersebut memiliki pengaruh yang signifikan.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PENGESAHAN……….. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...… iii
KATA PENGANTAR……….. iv
ABSTRACT……… vi
ABSTRAK………... vii
DAFTAR ISI………... viii
DAFTAR TABEL……… xii
DAFTAR GAMBAR……….. xvii
DAFTAR LAMPIRAN……….. xviii
BAB I PENDAHULUAN……….………. 1
1.1Latar Belakang Penelitian……….. 1
1.2Identifikasi Masalah………... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……..………... 5
1.4Kegunaan Penelitian………..…... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………. 7
2.1Kajian Pustaka.……….. 7
2.1.1 Pengalaman………...……….. 7
2.1.2.1Lamanya Bekerja Sebagai Auditor……….. 8
2.1.2.2Frekuensi Melakukan Tugas Audit……….. 9
2.1.2.3Pendidikan Berkelanjutan……… 11
2.1.3 Kualitas Bahan Bukti Audit yang Dikumpulkan…………. 12
2.1.3.1Pengertian Bahan Bukti Audit………. 12
2.3 Pengembangan Hipotesis………... 25
BAB III METODE PENELITIAN………. 27
3.1 Objek Penelitian………. 27
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel……….... 31
3.3 Teknik Pengumpulan Sampel ……….. 32
3.4. Operasionalisasi Variabel……….... 33
3.5 Metodologi Penelitian………... 36
3.5.1 Jenis Penelitian………...… 36
3.5.3. Analisis Data………... 38
3.5.3.1 Teknik Analisis Data dan Tanggapan Responden……… 38
4.1.3. Analisis Statistik Deskriptif Data Responden ………. 43
4.1.5.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ………...…….. 82
4.1.5.5 Pengujian Hipotesis………..……….. 82
4.2 Pembahasan………..……….……… 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 85
5.1 Kesimpulan……….…... 85
5.2 Keterbatasan Penelitan……….. 85
5.3 Saran………... 86
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi variabel……….. 34
Tabel II Derajat Hubungan antar Variabel………. 40
Tabel III Daftar Kuesioner Yang Kembali……….. 42
Tabel X Apakah saat menjadi auditor pemula, anda melakukan sebagian besar pekerjaan audit yang terperinci…………... 48
Tabel XI Apakah saat anda menjadi auditor pemula, anda Diikutsertakan dalam mengawasi dan mereview pekerjaan laporan audit………. 49
Tabel XII Pada saat di lapangan ketika ada keputusan yang harus diambil, apakah anda sebagai auditor pemula diberi kesempatan untuk memberikan judgement………… 50
Tabel XIII Apakah saat anda menjadi auditor senior, anda Diberikan kewenangan untuk menilai going concern Klien………... 50
Tabel XV Apakah saat anda menjadi auditor pemula, anda
Diberikan melakukan observasi……… 52
Tabel XVI Apakah selama anda menjadi auditor senior anda
membantu merencanakan dan mengelola audit serta
mereview pekerjaan staff……… 52
Tabel XVII Apakah anda diberi kesempatan untuk mengaudit
Perusahaan lain dengan bidang usaha yang berbeda
dari perusahaan yang biasa anda audit……… 53
Tabel XVIII Setelah anda terbiasa melakukan audit untuk suatu
Jenis bidang usaha tertentu, apakah anda merasa lebih
mudah dalam mengumpulkan bahan bukti audit………… 54
Tabel XIX Apakah dengan frekuensi anda melakukan tugas
audit dapat menumbuhkan pengalaman dalam mengolah
informasi, membuat perbandingan mental dan berbagai
solusi alternatif untuk mengambil tindakan yang
diperlukan dalam membuat keputusan………... 54
Tabel XX Apakah selama frekuensi anda melakukan tugas
audit , dapat meningkatkan perhatian anda sebagai
auditor terhadap pelanggaran-pelanggaran untuk tujuan
pengendalian….………. 55
Tabel XXI Setelah anda terbiasa melakukan tugas audit untuk suatu
jenis bidang usaha tertentu, apakah anda merasa lebih
mudah dalam mengumpulkan bahan bukti audit………… 56
untuk mengikuti Continuing Professional Education/
CPE (contoh: mengikuti seminar)……… 56
Tabel XXIII Apakah anda mendapat hasil dari setiap mengikuti
CPE yang bias diterapkan ketika anda melakukan
tugas audit anda………... 57
Tabel XXIV Apakah sebagai auditor anda telah mencapai keahlian
yang dimulai dengan pendidikan formal yang
selanjutnya diperluas melalui pengalaman dan
praktek audit………. 58
Tabel XXV Apakah setelah auditor mencapai pendidikan formal
dan diperluas melalui pengalaman-pengalaman dalam
praktik audit, maka dapat semakin menghasilkan berbagai
macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit…………. 58
Tabel XXVI Apakah dengan anda mengikuti continuing professional
edukasi akan membuat penilaian anda relatif lebih baik
dalam melakukan tugas audit……….……… .. 59
Tabel XXVII Apakah anda mendapat manfaat dari hasil mengikuti
CPE yang biasa diterapkan ketika anda melakukan
tugas audit………... 60
Tabel XXVIII Apakah anda mengikuti isu-isu terkini dengan membaca
jurnal, artikel, atau majalah mengenai akuntansi dan
auditing………... 60
Tabel XXIX Variabel Bukti Audit (Y) ...……….. 62
selalu mendapatkan ketepatan dan kecukupan bukti
yang langsung diambil dari pekerjaan
lapangan………... 63
Tabel XXXI Apakah menurut anda ukuran mutu bukti audit selalu
dilihat dari relevansi dan reabilitasnya dalam memenuhi
tujuan audit yang berkaitan……….………... 63
Tabel XXXII Apakah ukuran mutu bukti audit sangat membantu
anda dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan
telah disajikan secara wajar……… 64
Tabel XXXII Apakah anda tidak meminta persetujuan auditor
lainnya dalam mengumpulkan bukti audit untuk
pengujian evaluasi……….. 64
Tabel XXXIII Apakah bahan bukti audit yang relevan selalu mendukung
tujuan dari apa yang sedang anda uji.………. 65
Tabel XXXIV Untuk tujuan kelengkapan, apakah anda melakukan
penelusuran terhadap seluruh dokumen keuangan
klien……….…………. 65
Tabel XXXV Untuk tujuan eksistensi, apakah anda melakukan
dokumentasi bukti transaksi yang berkaitan dengan
tiap-tiap saldo akun……….……… 66
Tabel XXXVI Untuk tujusn akurasi, apakah anda memeriksa
kecermatan pethitungan tiap-tiap saldo akun…..……….… 67
Tabel XXXVII Untuk tujuan klasifikasi, apakah anda mereview
Tabel XXXVIII Apakah menurut anda bukti dari sumber independen
di luar entitas memberikan reabilitas yang lebih
besar dibandingkan dengan informasi lainnya yang
diperoleh dalam entitas itu sendiri……… 68
Tabel XXXIX Apakah pengetahuan yang diperoleh secara langsung oleh
auditor melalui pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan
dan inspeksi semakin meyakinkan anda dibandingkan
dengan informasi yang anda peroleh secara tidak
langsung……… 69
Tabel XL Apakah pressure oleh pihak manajemen mempengaruhi
anda dalam mengumpulkan bukti audit………..….. 69
Tabel XLI Apakah anda merasakan perbedaan antara informasi
yang diperoleh langsung dan informasi yang diperoleh
secara tidak langsung………. 70
Tabel XLII Apakah klien anda selalu diberikan kesempmatan
untuk memberi penjelasan terhadap temuan audit yang
ditemuka……….……. . 71
Tabel XLIII Apakah anda sebagai auditor diberikan kebebasan
untuk menunjukkan kemampuan professional
anda……….….. 71
Tabel XLIV Apakah anda selalu diberikan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat atau kesimpulan yang
berkualitas berdasarkan pemerikasaan bukti……… 72
kewajiban lancar, saldo laporan laba rugi, terkait
dan arus kas sangat penting………73
Tabel XLVI Apakah menurut anda laporan keuangan harus selalu
diaudit terlebih dahulu oleh eksternal auditor……….. 73
Tabel XLVII Apakah menurut anda perhitungan fisik pada
tanggal neraca akan meberikan bukti audit yang lebih
dapat diandalkan dibandingkan dengan perhitungan
yang dilakukan pada tanggal lainnya………. 74
Tabel XLVIII Apakah anda selalu diberikan tenggat waktu
untuk melakukan penyelesaian laporan audit……… 75
Tabel XLIX Apakah pressure oleh pihak manajemen mempengaruhi
hasil dari kualitas bahan bukti audit yang anda peroleh…... 75
Tabel L Hasil Pengujian Validitas untuk Variabel X………. 76
Tabel LI Hasil Pengujian Validitas untuk Variabel Y……… 78
Tabel LII Hasil Pengujian Realibilitas untuk Variabel X……….… 79
Tabel LIII Hasil Pengujian Realibilitas untuk Variabel Y………… 80
Tabel LIV Uji Normalitas……….. 80
Tabel LV Tabel Koefisien Regresi………... 81
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perhitungan SPSS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Banyak kasus terjadi di beberapa negara dimana perusahaan melakukan
kecurangan-kecurangan dengan tujuan untuk menguntungkan perusahaan tersebut.
Kecurangan tersebut dapat dilakukan perusahaan dengan melibatkan pihak luar
seperti auditor. DI Indonesia, hal ini terjadi di PT. Kimia Farma TBK, Bank Lippo,
dan PT. Telkom. yang terjadi di dalam Bank Lippo adalah rekayasa perubahaan
bisnis inti PT. Asuransi Lippo Life Tbk dengan menyajikan informasi yang
menyesatkan dan memanipulasi pasar untuk keuntungan pemegang saham mayoritas
Grup Lippo. (http://www.kompas.com)
Pemerintah mengeluarkan Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003
dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-36/BEJ/07-2004 menyebutkan
bahwa perusahaan yang go publik diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh
akuntan publik. Untuk meningkatkan kualitas keterbukaan laporan keuangan emiten
atau perusahaan publik maka diperlukan pendapat yang independen dan profesional
dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan. (www.bapepam.go.id).
Pengalaman merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan, sesuai
dengan standar umum pertama dalam SA No. 150 yang menyatakan bahwa auditor
harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
Bab I Pendahuluan 2
Pengalaman seorang auditor sangat berperan penting dalam meningkatkan
keahlian sebagai perluasan dari pendidikan formal yang telah diperoleh auditor.
Sebagaimana yang telah diatur dalam SA No. 210 tentang pelatihan dan keahlian
independen disebutkan bahwa dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu
pernyataan pendaptan, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang yang ahli
dalam bidang akuntan dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai
dengan pendidikan formalnya yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman
selanjutnya dalam praktik audit (IAI,2001).
Tissya khania agnesya (2010) mengatakan bahwa Selain faktor pengalaman
yang mempunyai peran penting bagi peningkatan keahlian auditor, pengalaman juga
mempunyai arti penting dalam upaya perkembangan tingkah laku dan sikap seorang
auditor. Perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku, bahwa
suatu perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Dalam hal ini pengembangan
pengalaman yang diperoleh auditor berdasarkan teori tersebut menunjukkan dampak
yang positif bagi penambahan tingkah laku yang dapat diwujudkan melalui keahlian
yang dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan yang matang. Dan
pengalaman-pengalaman yang didapat auditor, memungkinkan berkembangnya potensi yang
dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat dipelajari
Meixner (2000) mengatakan bahwa ada dua jenis pengalaman yaitu
situasional yang didefinisikan sebagai durasi dari total pengalaman audit, sedangkan
pengalaman organisasi didefinisikan sebagai durasi pengalaman dari tingkat
bawahan hingga atasan dan cara berinteraksi dengan staff audit atau kelompok.
Bab I Pendahuluan 3
memiliki struktur pengetahuan yang sangat maju dan menggunakan strategi yang
diarahkan untuk fokus hanya pada informasi yang relevan.
Kinerja akuntan publik yang berkualitas merupakan hasil dari pelaksanaan
proses perencanaan dalam pengumpulan bahan bukti audit yang memadai, sehingga
bukti yang dikumpulkan oleh auditor akan kompeten, relevan, dan tepat waktu.
Menurut SA No. 150 yaitu standar pekerjaan lapangan yang menyebutkan bahwa
bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang auditan (IAI,2001).
Intan kusuma wardani (2011) mengatakan bahwa Selain faktor pengalaman
yang mempunyai peran penting bagi peningkatan keahlian auditor, pengalaman juga
mempunyai arti penting dalam upaya pengumpulan bahan bukti audit yang
berkualitas. Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti yang memadai pada akhirnya
akan mempengaruhi kualitas opini audit. Penetapan opini audit juga sangat
dipengaruhi oleh faktor pengalaman. Berbagai pertimbangan harus dilakukan oleh
auditor yang berpengalaman sebelum memutuskan jenis opini audit yang tepat. oleh
karena itu, faktor pengalaman sangat menentukan kualitas pekerjaan dan sekaligus
kualitas opini yang akan diberikan oleh auditor, dan dengan asumsi tidak ada faktor
meyimpang yang menyebabkan kualitas pekerjaan auditor terganggu, profesional
dengan latar belakang pengalaman dan patuh terhadap profesi.
Terkait dengan topik penelitian ini, beberapa penelitian mengenai
pengalaman auditor telah banyak dilakukan peneliti sebelumnya. Penelitian Ashton
(2005) tentang hubungan pengalaman dan tingkat pengetahuan menyimpulkan
Bab I Pendahuluan 4
pengetahuan yang dimiliki auditor. Auditor dengan tingkat pengalaman yang sama
dapat saja menunjukkan perbedaan yang besar dalam pengetahuan yang dimiliki.
Hasil penelitian Tubbs (1992) memberikan kesimpulan bahwa pertambahan
pengalaman dapat meningkatkan perhatian auditor terhadap
pelanggaran-pelanggaran untuk tujuan pengendalian.
Restu Agusti (2000) mengemukakan beberapa alasan mengapa pengalaman
auditor mempengaruhi kemampuan auditor untuk memperoleh bahan bukti audit
yang berkualitas. Pengalaman menumbuhkan pengalaman auditor untuk mengolah
informasi, membuat perbandingan-perbandingan mental berbagai solusi-solusi
alternatif dan menambil tindakan-tindakan yang diperlukan. Auditor yang belum
berpengalaman tidak memiliki kemampuan-kemampuan seperti ini. Dengan
pengalaman audit mereka, auditor mengembangkan struktur memori yang luas dan
kompleks yang membentuk kumpulan informasi yang dibutuhkan dalam membuat
keputusan-keputusan. Penelitian oleh Intan Kusuma Wardani (2011) menemukan
pengaruh pengalaman auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas bahan bukti
audit yang dikumpulkan.
Berdasarkan uraian di atas, Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
sebelumnya oleh Intan kusuma wardani yang berjudul “pengaruh pengalaman
auditor terhadap kualitas bahan bukti audit yang dikumpulkan”. Alasan meneliti
kembali penelitian ini adalah untuk generalisasi hasil penelitian karena pada
penelitian sebelumnya ada yang berpengaruh dan ada yang menyatakan tidak
Bab I Pendahuluan 5
Atas dasar latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengangkat judul ”Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas bahan Bukti Audit yang dikumpulkan”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu Apakah
pengalaman auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
pengumpulan bahan bukti audit ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk
membuktikan secara empiris apakah terdapat pengaruh dari pengalaman kerja
terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit yang dikumpulkan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang dikemukakan, manfaat yang
diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu antara lain:
Bab I Pendahuluan 6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat
bagi KAP dalam memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan auditor pada KAP.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi
peneliti lain dengan materi yang berhubungan dengan skripsi ini.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbandingan antara
teori-teori yang selama ini peneliti dapatkan dengan kenyataan yang ada sehingga dapat
diketahui masalah yang dihadapi KAP dan kesesuaian teori yang diperoleh sehingga
menghasilkan suatu solusi.
4. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wacana dalam pemikiran dan
penalaran untuk merumuskan masalah baru dalam penelitian selanjutnya guna
memperluas pemahaman dan memperdalam pengetahuan di bidang akuntansi
khususnya auditing
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, berikut adalah kesimpulan yang
diambil penulis guna menjawab identifikasi masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya :
Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengalaman auditor dengan bukti audit
yang dikumpulkan, hasilnya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
diantara Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas bahan Bukti Audit yang
dikumpulkan. Signifikannya pengaruh ini disebabkan oleh faktor pengalaman yang
cukup kuat, sehingga bukti audit yang dikumpulkan pun semakin lengkap jumlahnya.
hal ini pun dapat di katakan bahwa pengalaman saja sudah cukup menjadi salah satu
faktor penunjang untuk melakukan tugas audit. Berdasarkan hasil pengolahan
statistik pula ditemukan persamaan regresi Y = 27,412 + 0,565x dengan demikian
penelitian ini menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh positif yang besarnya adalah β = 0,565 dan R2 = 0,359 yang artinya adalah
signifikan dari Pengalaman Auditor terhadap Bukti Audit yang dikumpulkan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Tissya Khania Agnesya.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metoda Randomize
Bab V Kesimpulan dan Saran 89
penulis. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak mencerminkan kondisi
keseluruhan dari populasi yang diteliti.
2. Sampel tidak sepenuhnya sesuai kriteria yang diharapkan oleh penulis.
3. Penulis melakukan pengamatan terhadap Bukti audit yang dikumpulkan
hanya dengan memfokuskan pada 1 faktor saja, yaitu pengalaman auditor
5.3 Saran
Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian
dengan cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama sehingga
mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap hasil penelitian.
Penelitian berikutnya diharapkan dapat memasukkan variabel lain yang diperkirakan
mempengaruhi kualitas audit seperti spesialisasi industri, faktor fairness, faktor
informativeness, staff audit dan factor independensi selain masa penugasan audit
serta faktor komite audit, serta bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik ini
secara lebih mendalam, maka peneliti menyarankan beberapa hal berikut:
1. Memperluas populasi penelitian agar hasil penelitian dapat lebih
representatif.
2. Mencari dan menggunakan indikator lain untuk mengukur variabel-variabel
yang telah ditetapkan.
3. Memperluas serta mengevaluasi secara lebih tepat pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner, agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili secara
Bab V Kesimpulan dan Saran 90
4. Melakukan pre-test agar yang menjadi responden penelitian lebih tepat
sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agusti, Restu. 2000. Positif atau Negatif Informasi yang Dikejar Auditor. Media Akuntansi. Edisi 14 (Oktober)
Arens, Alvin. A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance Service. 12th Edition. USA: Pearson Education. Terjemahan Oleh: Herman Wibowo. 2008. Auditng dan Jasa assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-36/BEJ/07-2004 diakses dari www.bapepam.go.id pada tanggal 16 juli 2012
Hughes, Richard L. 2009. Leadership: Enchancing The Lessons of Experience. Boston: The McGraw-Hill Companies.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi 2004. Yogyakarta: BPFE.
Kompas (2010) rekayasa perubahaan bisnis inti PT. Asuransi Lippo Life Tbk diakses dari http://www.kompas.com/utama/news/0311/1c/152952.htm pada tanggal 16 juli 2012
Meixner. 2000. An Experimental Study Of The Effects Of Audit Structure Judgement Concencus And Auditor Experience. The Accounting Review Vol. 52.
Mulyadi. 2008. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.
Syukur , Nico. 2001. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius.
Tubbs, Richard M. 1992. The Effect of Experience on The Auditor’s Organization