• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENDIDIKAN

YAYASAN MARSIPATURE HUTANABE SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK

Kecamatan Sipirok Telp. (0634) 41224 Tapanuli Selatan 22742 www.sman2.sipirok.sch.id, e-mail.smaneg2plus.sipirok@gmail.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Nama Pembuat RPL BK : NURSAMSI, S.Pd., Gr.

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Plus Sipirok

Email : nursamsi40@guru.sma.belajar.id/ nursamsihutasuhut1991@gmail.com

Kelas : XII IPS

Topik/Tema Pembelajaran :

Mengelola Stress dan Cara Mengatasinya A Komponen Layanan Dasar

B Bidang Layanan Pribadi-Sosial Aspek Perkembangan

(SKKPD)

Kematangan Emosi

C Topik / Tema Layanan Mengelola Stress dan Cara Mengatasinya D Fungsi Layanan Pemahaman dan pencegahan

E Tujuan Umum Setelah mengamati tayangan video dan Materi PPT, Peserta didik dapat menentukan (C6) cara mengatasi stress pada dirinya sesuai dengan permasalahan yang dihadapi

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat menganalisis(C4) makna stress dan penyebab terjadinya stress

2. Peserta didik dapat memperjelas(C5) faktor yang membuat munculnya stress

3. Peserta didik dapat menyimpulkan (C6) cara untuk mengatasi stress

G Sasaran Layanan Kelas XII IPS

H Materi Layanan 1. Pengertian stress

2. Faktor-faktor penyebab dan dampak stress 3. Cara mengatasi stress

I Waktu 10 Menit

J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing

2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan

(games) dalam Bimbingan dan

(2)

Konseling.Yogyakarta: Paramitra

5. https://youtu.be/YJ57XkTu7ST (Diakses pada hari Rabu, 29 Juni 2022

K Metode/Teknik PBL (Problem Based Learning)

L Media / Alat Vidio, PPT, LCD/Proyektor dan Laptop M Pelaksanaan

Tahap Uraian Kegiatan 1. Tahap Awal /

Pedahuluan

1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa 2. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta

didik untuk menanyakan kabar dan mempresensi 3. Guru BK Melakukan koneksi dengan Ice Breaking 4. Guru BK menyampaikan tujuan layanan materi

bimbingan dan konseling tentang Mengelola stress dan cara mengatasinya

5. Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan Video dan Slide PPT yang berhubungan dengan materi layana

2. Peserta didik mengamati Video dan Slide PPT yang berhubungan dengan materi layanan

3. Peserta didik menganalisis makna Stres berdasarkan dari penayangan video sebelumnya.

4. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok, masing- masing kelompok berdiskusi mencari informasi dari berbagai sumber untuk mengklasifikasikan Faktor-faktor penyebab Stres dan dampak stress.

5. Guru BK membagikan LKPD kepada masing- masing kelompok terkait topik layanan.

6. Masing masing kelompok memaparkan masalah yang harus dipecahkan.

7. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab.

8. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian Peserta didik diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan dari anggota kelompok lain.

9. Masing-masing kelompok menarik kesimpulan dan Guru BK memberikan Penguatan.

3. Tahap Penutup 1. Peserta didik diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema diskusi yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan

2. Guru BK mengajak peserta didik untuk Melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.

3. Guru BK memberikan evaluasi.

4. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang

5. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam.

(3)

M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Penilaian terhadap keterlaksanaan layanan yang meliputi peran konseli selama layanan (4c), kesesuaian layanan dengan RPL BK, ketercukupan alokasi waktu (melalui observasi)

2. Evaluasi Hasil Peseta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti layanan klasikal dengan metode role playing yang berfokus pada perubahan perilaku konseli yang meliputi pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana tindakan yang akan dilakukan Tindak Lanjut Untuk lebih menajamkan wawasan dan meningkatkan

ketrampilan dalam mengelola stress dan cara mengetasinya dapat melanjutkan kedalam kegiatan Bimbingan kelompok.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi dan video melalui tautan link 2. Lembar kerja peserta didik (LKPD)

3. Instrumen penilaian

Mengetahui, Sipirok, Juli 2022

Kepala SMA Negeri 2 Plus Sipirok Guru BK / Konselor

KHAIRUL FAIZ NASUTION, S.Pd.M.Si NURSAMSI, S.Pd NIP. 19720818 199903 1 007

(4)

Lampiran 1 : Uraian Materi

Materi tentang Mengelola Stres dan Cara Mengatasinya bisa diakses melalui tautan berikut ini: https://youtu.be/YJ57XkTu7ST

STREES DAN CARA MENGATASINYA A. Pengertian Stress

Menurut Kamus besar bahasa indonesia, ada 2 pengertian stress:

1. Gangguan atau kekacauan mental dan emosional 2. Tekanan.

Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai suatu respons penyesuaian Seseorang terhadap situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang bersangkutan.

Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan.

Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar.

Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.

Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.

Stres bisa positif dan bisa negatif.Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.

Beberapa ahli mendefinisikan stres sebagai:

a. Respon non spesifik dari tubuh di setiap tuntutan.

b. Suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan di mana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.

c. Adanya ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial.

d. Stres merupakan tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.

(5)

Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku terhadap stressor hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal.

B. Faktor – faktor Penyebab dan Dampak Stress

Stressor adalah sumber yang dipersepsi seseorang atau sekelompok orang memberi tekanan/cekaman terhadap keseimbangan diri mereka. Ada 3 sumber utama bagi stress, yaitu :

1. Lingkungan

Lingkungan kehidupan memberi berbagai tuntutan penyesuaian diri seperti antara lain : cuaca, kebisingan, kepadatan, tekanan waktu, standard prestasi, berbagai ancaman terhadap rasa aman dan harga diri, tuntutan hubungan antar pribadi, penyesuaian diri, perubahan keluarga. Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk

2. Fisiologis/Individu

Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan. Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek- aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu

3. Pikiran kita

Pikiran menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan dan menentukan kapan menekan tombol panik. Bagaimana kita memberi makna atau label pada pengalaman dan antisipasi ke depan, bisa membuat kita relax atau stress.

C. Gejala Stress

Ada sejumlah gejala yang bisa diditeksi secara mudah yaitu : 1. Gejala Fisiologis

(6)

Denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit tidur, gangguan lambung.

2. Gejala Psikologis

Resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan, atau perasaan kewalahan (exhausted) dsb.

3. Tingkah Laku

Berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan kaki, ticks, gemetaran, berubah nafsu makan ( bertambah atau berkurang).

D. Gejala-gejala Stress Pada Remaja

Anda dapat mengetahui apakah diri kalian mengalami depresi atau tidak maka Anda perlu mengetahui gejala-gejala depresi pada remaja. Bagaimana gejala-gejala stress yang dialami remaja ? ada beberapa gejala-gejala depresi pada remaja, yaitu:

1. Kehilangan minat dan kegembiraan pada hampir semua aktivitas dan hal ini hampir terjadi setiap hari.

2. Berat badan mengalami penurunan, padahal tidak sedang melakukan diet. Atau justru mengalami peningkatan berat badan lebih dari 5% dalam satu bulan. Atau mengalami penurunan atau justru peningkatan nasfu makan hampir setiap hari.

3. Mengalami insomnia (kesulitan tidur) atau hipersomnia (suka tidur atau lebih banyak tidur) hampir setiap hari.

4. Mengalami penurunan minat dalam melakukan aktivitas yang terjadi hampir setiap hari dan kehilangan energi hampir setiap hari.

5. Merasa dirinya tidak berharga atau merasa bersalah yang berlebihan.

6. Kehilangan kemampuan untuk berpikir dan berkonsentrasi.

7. Munculnya perasaan sedih hampir setiap hari.

8. Munculnya pikiran-pikiran tentang kematian, ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana, atau adanya usaha percobaan bunuh diri.

E. Dampak Stress

Dampak stress dibedakan dalam 3 kategori, dampak Fisiologik, dampak psikologik dan dampak perilaku behavioral

1. Dampak Fisiologis

Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), mengalami kegemukan atau menjadi kurus yang tidak dapat dijelaskan, juga bisa menderita penyakit yang lebih serius seperti , hypertensi, dst. Secara rinci dapat diklasifikasi sebagai berikut :

a. Gangguan pada organ tubuh :

 Muscle myopathy ; otot tertentu mengencang/melemah

 Tekanan darah naik ; kerusakan jantung dan arteri

 Sistem pencernaan; mag, diarrhea b. Gangguan pada sistem reproduksi

 Amenorrhea; tertahannya menstruasi

 Kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, kurang produksi semen pada pria

(7)

 Kehilangan gairah sex

c. Gangguan pada sistem pernafasan : asthma, bronchitis

d. Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan, dst.

2. Dampak Psikologis

a. Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan punya peran sentral bagi terjadinya burn – out.

b. Terjadi depersonalisasi ; Dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring dengan kelelahan/keletihan emosi, kita dapat melihat ada kecenderungan yang bersangkutan memperlakuan orang lain sebagai sesuatu ketimbang sesorang.

c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa kompeten & rasa sukses.

3. Dampak Perilaku

a. Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak berterima oleh masyarakat.

b. Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan dan langkah tepat.

c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

F. Cara Mengatasi Stress 1. Strategi Pencegahan

Untuk mencegah mengalami stress, setidaknya ada 3 lapis.

a. Lapis pertama - primary prevention, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu. Untuk keperluan ini kita perlu memiliki skills yang relevan, misalnya: skill mengatur waktu, skill menyalurkan, skill mendelegasikan, skill mengorganisasikan, menata, dst.

b. Lapis kedua - Secondary prevention, strateginya kita menyiapkan diri menghadapi stressor, dengan cara exercise, diet, rekreasi, istirahat, dst.

c. Lapis ketiga - Tertiary prevention, strateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan jaringan supportive ( social-network) ataupun bantuan profesional.

2. Menangani Stress a. S , Study skills

Ada banyak hal yang perlu dipelajari, yang ingin diketahui, ada banyak kegiatan yang ingin diikuti, waktu terbatas. Oleh karena itu, agar tidak menjadi stress, seyogyanya mahasiswa perlu memiliki berbagai skill belajar yang sesuai sehingga saya bisa belajar secara efektif tetapi juga effisien dalam menggunakan daya dan waktu serta sumber lainnya.

b. T, Tempo – Time management

Selain skill belajar, skill penting yang juga perlu Anda kuasai untuk menangani stress adalah manajemen waktu, untuk keperluan tersebut siswa perlu memiliki paradigma waktu yang tepat.

c. Rehat - Rest (istirahat)

Tubuh kita by default memerlukan jedah, istirahat. Kita perlu belajar bagaimana speeding up, tetapi juga arif dan terampil untuk slowing down. Bila kita tidak

(8)

memiliki keterampilan istirahat, leisure, santai ( bukan leha-leha) maka besar kemungkinan kita mengalami stress.

d. Eating & Exercise – Makan dan Olahraga Kebugaran

Tubuh kita membutuhkan asupan yang seimbang, tetapi juga‘exercise’ yang memadai,agar bisa bugar. Bandingkan apabila kita mempergunakan suatu peralatan baru biasanya kita terlebih dalulu membaca buku manual yang disertakan oleh pabrik pencipta peralatan tersebut, Oleh karena itu sebetulnya perlu kita cermati asupan apa yang baik untuk tubuh ini, menurut manual dari Penciptanya.

e. Self-talk - Percakapan kalbu

Sejak kecil kita punya ‘perlengkapan’ berpkir yaitu percakapan kalbu, dimana kita biasa mendengar apa yang kaya hati atau hati nurani katakana kepada kita.

Isi percakapan itu bias positif, membuat kita optimist, tetapi seringkali juga negative, membuat kita tertekan-stress. Kita masih perlu lebih mengembangkan arah percakapan dari kita kepada hati nurani ataupun kata hati kita, sehingga terjadi percakapan timbal-balik antarakita dengan diri kita. Dalam hal menangani stress, kita perlu bisa secara sadar meng-ganti isi percakapan yang tidak mendukung dengan kalimatyang bisa mendukung kita. Langkah ini biasa disebut percakapan kalbu: stop-ganti yang bisa kita latihkan di diri kita.

f. Social support - jaringan pendukung

Manusia adalah makhluk sosial, jadi pada hakikatnya tidak tahan sendirian, butuh perasaan tidak sendiri, tetapi punya sejumlah orang yang saling peduli, yang akan merasa kehilangan manakala lama tidak saling bertemu atau berkomunikasi. Dalam keadaan stress sebaiknya kita berusaha bertemu dengan teman, sehingga paling tidak kita tetap punyapenghayatan tidak sendirian yang sungguh mencekam.

(9)

Lampiran 2 : LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

“Mengelola Stres dan Cara Mengatasinya”

Setelah anda mempelajari konten atau materi yang disampaikan maka lakukan beberapa aktifitas dibawah ini:

1.

Carilah pasangan 2-3 Orang untuk berdiskusi bersama

2.

Ceritakan pengalaman terkait dengan kegiatan Diskusi sesuai dengan peran masing- masing secara bergantian.

3.

Kerjakan beberapa isian dibawah ini bersama dengan teman-teman dalam satu kelompok

a.

Analisis stress yang pernah anda rasakan!

b.

Setelah menganalisis terkait dengan stress yang pernah dirasakan. Buat analisis singkat tentang cara mengelelo dan mengatasinya!

c.

Sampaikan identifikasi usaha yang dapat dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab stress tersebut terjadi?

d.

Urutkan komitmen yang akan anda lakukan kedepan terhadap cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi stress?

(10)

Lampiran 3 : Lembar Evaluasi Proses

EVALUASI PROSES BIMBINGAN KLASIKAL

Hari/Tanggal :

Kelas :

Pemberi Layanan :

Materi :

PETUNJUK

Guru BK memberikan skor penilaian aspek yang di observasi pada masing-masing peserta didik sesuai dengan kolom yang telah disediakan dengan kriteria sebagai berikut :

Skor 4 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan sangat baik Skor 3 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan baik

Skor 2 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan cukup Skor 1 jika hal ini dilakukan peserta didik dengan kurang baik

KRITERIA

NO ASPEK YANG DIOBSERVASI PENIALAIAN

4 3 2 1

1 Partisipasi aktif peserta didik dalam kelas.

2

Antusias peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dalam kelas

daring

3 Mengaktifkan kamera ketika guru menjelaskan 4

Keberanian peserta didik dalam menyampaikan

pendapat pada kelas daring

5

Partisipasi peserta didik dalam menanggapi

pendapat teman.

6

Partisipasi peserta didik dalam diskusi kelompok

pada kelompok kecil

7

Peserta didik bekerja sama dengan teman 1

kelompok

8 Peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi 9

Peserta didik mampu menjelaskan kembali materi

yang disampaikan oleh guru.

JUMLAH SKOR

KRITERIA PENENTUAN SKOR

Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 9 =9, dan skor tertinggi adalah 4 x 9 = 36 Skor Total = Jumlah Skor x 100

36

(11)

Kriteria Hasil

Rentangan Kategori 82 – 100 Sangat Aktif

63–81 Aktif

44–62 Cukup aktif 25–43 Kurang aktif

Sipirok, Juli 2022

Koordinator BK Guru BK/Konselor

……… NURSAMSI, S.Pd., Gr.

(12)

Lampiran 4 : Lembar Evaluasi Hasil

PENILAIAN HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Peserta Didik : ...

No. Absen : ...

Kelas : ...

Topik Layanan : ………...

Petunjuk Pengisian :

1. Pernyataan dibawah ini berisi tentang hasil yang Kamu peroleh setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal.

2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban dengan cara memberi tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

SS : Sangat Sesuai (point 4) KS : Kurang Sesuai (point 3) S : Sesuai (point 2)

STS : Sangat Tidak Sesuai (point 1)

3. Jawaban Kamu tidak menuntut jawaban benar atau salah. Jawablah semua pernyataan secara sungguh-sungguh dan jujur sesuai diri Kamu. Hasil dari instrument ini tidak mempengaruhi nilai pelajaran Kamu di sekolah, namun bermanfaat sebagai bahan pertimbangan layanan berikutnya.

No Aspek SKOR

SS KS S STS Pemahaman Baru

1 Saya mendapatkan pemahaman baru setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal

2 Saya mampu menjelaskan hasil dari diskusi mengenai topik yang sudah dibahas

3 Saya dapat menjabarkan tentang isi materi yang dipelajari pada saat layanan bimbingan klasikal 4 Saya dapat membuat menyimpulkan point penting

dari topik yang dibahas

5 Saya dapat menyebutkan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti bimbingan klasikal

Perasaan Positif

6

Saya merasa senang belajar dengan menggunakan teknik Diskusi

7

Saya merasa dihargai saat menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan.

8

Saya lebih antusias dalam mengikuti layanan karena guru BK bersikap hangat.

9

Saya merasa puas bisa membahas topik dan bisa mengambil manfaat dari topik yang dibahas

10

Setelah mengikuti layanan saya merasa lega karena mendapatkan pemahaman tentang Mengelola stress dan cara mengatasinya

(13)

Rencana Kegiatan Setelah Layanan

11

Saya akan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari

12

Saya akan bersikap lebih terbuka dalam melakukan kegiatan untuk mengetahui Bakat dan Minat

13

Saya akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang sesuai kondisi saya saat ini

14

Saya akan mengelola stress sesuai dengan permasalahan yang dimilki

15

Saya dapat mengambil keputusan yang tepat Jika ada permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari

Jumlah

Kriteria Penentuan Skor :

Skor Total = Jumlah Skor x 100 % 75

Kriteria Hasil :

Rentangan Kategori 74 – 100 Sangat Aktif

68 – 73 Aktif

52 – 67 Cukup Aktif 36 – 51 Kurang Aktif

20 – 35 Sangat Kurang Aktif

1.

Dari skala 1 sampai 10 pada posisi berapakah pemahamanmu tentang materi yang telah dibahas dalam kegiatan layanan ini?, pilihlah angkanya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak paham

Sangat paham Alasan:

...

...

2.

Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin Kamu sampaikan kepada pemberi layanan?

...

... ....

Mengetahui

Sipirok, Juli 2022

Guru BK/Konselor Peserta didik/Konseli

NURSAMSI,S.Pd., Gr. ……….

Referensi

Dokumen terkait

Dari Hasil observasi dan konsultasi dengan pembina osis serta wali kelas, banyak siswa yang masih sering terlambat datang ke sekolah, dalam belajar sering tidak mengumpul tugas

Remaja itu Adlosence yaitu : suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12 - 22 tahun. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan

Peserta didik/konseli dapat melatih rasa toleransi beragama dengan memberikan ucapan selamat hari raya dan mengenal macam-macam rumah ibadah.. Peserta didik/konseli dapat

Tahap Penutup • Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan meningkatkan motivasi belajar.

Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), mengalami

Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu

Proses penanaman itu dilakukan secara sengaja maupun tidak, dengan tujuan tertanam niali-nilai luhur, baik, dan benar, yang menjadikan seseorang, dapat diterima oleh sesamanya 