BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisahkan. Persiapan pembelajaran merupakan penyiapan perangkat pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, rancangan kegiatan pembelajaran, alat evaluasi, bahan ajar, metode pembelajaran, media, fasilitas, waktu, tempat, dana, harapan-harapan, dan perangkat informasi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran. Kesiapan peserta didik, baik fisik maupun mental juga merupakan hal penting. Jadi, esensi persiapan proses pembelajaran adalah kesiapan segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, Sumber belajar merupakan salah satu hal yang penting. Kochar (2008:160) menjelaskan bahwa sumber belajar adalah sarana pembelajaran dan pengajaran yang sangat penting. Sudah menjadi keharusan bagi seorang guru untuk mengeksplorasi berbagai macam sumber belajar untuk mendapatkan alat bantu yang tepat dalam mengajar dan melengkapi sumber belajar yang sudah ada, untuk menambah informasi, untuk memperluas konsep, dan untuk membangkitkan minat peserta didik. Pentingnya sumber belajar tidak lepas dari peran guru dalam menggunakannya. Sumber belajar yang digunakan harus mampu membantu peserta didik maupun guru dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat terlaksana.
Guru harus mampu memilih sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan mata pelajaran serta materi yang diajarkan. Setiap mata pelajaran memiliki sumber belajar yang berbeda sesuai kebutuhan dari mata pelajaran tersebut, seperti halnya dengan pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah memiliki cakupan materi yang luas sehingga membutuhkan sumber belajar yang sesuai agar materi sejarah yang banyak dapat tersampaikan kepada peserta didik.
Sumber belajar memiliki arti penting dalam pembelajaran sejarah . Arti penting sumber belajar dalam pembelajaran sejarah diantaranya untuk memberikan pengetahuan baru yang belum didapatkan oleh peserta didik sebelumnya , membantu peserta didik dalam hal memahami materi sejarah , membuat sejarah menjadi lebih nyata , menarik , jelas dan seakan hidup , menambah kesenangan dan minat peserta didik pada pembelajaran sejarah , serta membantu guru dalam mengembangkan bahan pembelajaran . Jadi dalam pembelajaran sejarah sumber belajar sejarah sangatlah penting terutama untuk menumbuhkan kesenangan dan minat peserta didik dalam belajar sejarah.
Pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran sejarah harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam memilih sumber belajar yang baik dan efektif untuk digunakan , karena sumber belajar sejarah sangatlah beragam . Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah diantaranya tempat atau lingkungan, benda, orang, buku, peristiwa dan fakta (Pratowo, 2004:34).
Pembelajaran sejarah adalah salah satu upaya yang tepat untuk menyelipkan pendidikan nilai multikultural di dalamnya , Sjamsuddin dan Ismaun (1996:10) berpendapat , Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkausalitas pada masyarakat manusia dengan segala aspeknya serta proses gerak perkembangannya dari awal sejarah hingga saat ini yang berguna bagi pedoman kehidupan masyarakat masa sekarang serta arah cita-cita masa depan
Masalah yang seringkali terabaikan dalam pembelajaran sejarah Indonesia, yakni minimnya pembahasan materi sejarah lokal atau peristiwa lokal . Guru sejarah seringkali terpaku pada bahan ajar yang tertuang dalam buku paket mata pelajaran . Guru sejarah jarang memberikan materi pengayaan sejarah Indonesia, khususnya berbasis peristiwa lokal , dengan dalih mengejar target kurikulum . Namun , tidak dipungkiri bahwa tidak sedikit guru sejarah yang kesulitan dalam mengembangkan materi peristiwa lokal dalam pembelajaran sejarah Indonesia.
Salah satu penyebabnya adalah minimnya referensi tentang peristiwa-peristiwa lokal tersebut ( Hardiana , 2017: 46). Selama ini yang sering terdengar adalah pelajaran sejarah membosankan , penuh hafalan fakta-fakta , sehingga tidak
menarik . Di samping adanya anggapan yang menyebutkan bahwa melalui pengajaran sejarah peserta didik dipaksa untuk mengungkapkan masa lalu.
Pembelajaran sejarah yang berlangsung selama ini belum mengintegrasikan peristiwa lokal . Salah satu strategi mengajarkan sejarah lokal adalah melalui pembelajaran sejarah di sekolah . Dalam kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik memungkinkan strategi terserbut dapat dilaksanakan . Kurikulum merupakan salah satu alat untuk menciptakan sosok manusia yang mempunyai kecakapan hidup pada masa kini dan masa mendatang . Kecakapan ini tentunya bukan hanya penguasaan materi pelajaran , tetapi juga kecakapan dalam sikap dan keterampilan . Pengembangan kurikulum harus berdasarkan pada filsafat , kemasyarakatan , kebudayaan , psikologi belajar , pertumbuhan dan perkembangan peserta didik , serta organisasi kurikulum ( Hamalik , 2013:58). Kurikulum muatan lokal diartikan sebagai program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam , lingkungan sosial dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh peserta didik daerah tersebut.
Salah satu peristiwa sejarah lokal yang terjadi di Pulau Jawa khususnya di Jawa Timur yang harus diketahui oleh pelajar khususnya keturunan suku Sunda dan Jawa adalah Perang Bubat . Perang Bubat atau dikenal juga peristiwa Bubat adalah sebuah peristiwa yang melibatkan dua kerajaan terbesar di pulau Jawa pada masa itu yaitu kerajaan Majapahit di Jawa Timur dan kerajaan Sunda di Jawa Barat sekitar tahun 1279 Saka atau 1357 M pada abad ke-14. Perang yang melibatkan dua kerajaan besar di Nusantara ini tentunya menyisakan dampak yang luas dan berkepanjangan bagi Kerajaan Sunda atas gugurnya Linggabuana dan putri Dyah Pitaloka . Sementara di pihak Majapahit hubungan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada menjadi renggang dan menandai berakhirnya karir Gajah Mada sebagai Patih atau penasihat Raja di kerajaan Majapahit . Bagi sebagian orang Sunda , Perang Bubat hingga saat ini masih menjadi dendam lama dan bisa memicu timbulnya emosi kolektif pada masyarakat dan berbahaya karena dapat merenggangkan hubungan antara masyarakat Jawa dan Sunda.
Bertolak dari latar belakang di atas , dalam hal ini peneliti mengungkapkan dan merangkai kembali fakta yang telah ditafsirkan secara utuh dan dapat
dipercaya disertai argumentasi yang sistematis dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “ Pemanfaatan Kajian Peristiwa Lokal ( Perang Bubat ) Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA Negeri 1 Ciamis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini . Maka dari itu , peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa dampak yang ditimbulkan dari Perang Bubat bagi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit?
2. Bagaimana pemanfaatan kajian peristiwa lokal ( Perang Bubat ) sebagai sumber belajar sejarah di SMA Negeri 1 Ciamis?
3. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam pemanfaatan sumber belajar sejarah dengan kajian peristiwa lokal (Perang Bubat) ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas , maka tujuan penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut: mennyesuaikan rumusan masalah
1. Untuk mengatahui dampak Perang Bubat bagi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit.
2. Untuk mengetahui manfaat dari kajian peristiwa lokal ( Perang Bubat ) sebagai sumber belajar sejarah di SMA Negeri 1 Ciamis.
3. Untuk menganalisis kendala yang dihadapi guru dalam pemanfaatan sumber belajar sejarah dengan kajian peristiwa lokal (Perang Bubat).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya , dan bagi ilmu pendidikan pada khususnya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baru untuk menambah wawasan dan pemahaman pembaca mengenai kajian peristiwa lokal ( Perang Bubat ) sebagai sumber belajar sejarah di SMA Negeri 1 Ciamis.
2. Manfaat praktis a. Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan juga meningkatkan pemahaman pembaca mengenai bagaimana pemanfaatan sumber belajar sejarah dengan kajian peristwa lokal (Perang Bubat) khusnya di Sekolah Menengah Atas.
b. Bagi peneliti
Dapat mengembangkan secara lebih jauh mengenai pemanfaatan sumber belajar sejarah dengan kajian peristiwa lokal di daerah laim ,. sehingga sumber belajar sejrah makin beragam.
c. Manfaat bagi penulis
Bagi penulis memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.