• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI. Nomor : 0507 / H1-02 / tentang: KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI (KPT) REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI. Nomor : 0507 / H1-02 / tentang: KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI (KPT) REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

REKTOR Nomor :

KURIKULUM

REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI

Memperhatikan : 1. Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Universitas Setia Budi 2. Buku KURIKULUM,

siswaan

dan Kebudayaan

3. Panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi tahun 2016 Menimbang : 1. bahwa

disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan

bidang pendidikan dan bidang dalam rangka pemb

struktur pekerjaan di 2012 tentang KKNI

2. bahwa KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan Indonesia

Januari 2008

pendidikan diploma dan

Convention on the Recognition of Studies, Higher Education in Asia and the Pasific 3. bahwa d

menggunakannya sebagai

kesetaraan capaian pembelajaran serta

yang akan belajar atau bekerja di Indonesia maupun akan menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia 4. bahwa terbitnya

ini menjadi

2012 tentang KKNI, yang mendorong seluruh penyelenggara pendidikan

kurikulumnya dengan mengacu

atas agar kualifikasi kompetensi yang

disetarakan, dan diintegrasikan antara bidang

pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja

berbagai sektor;

5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang

KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI Nomor : 0507 / H1-02 / 27.06.2016

tentang:

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI (KPT)

REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI

Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Universitas Setia Budi Buku KURIKULUM, terbitan Direktorat Pembelajaran

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan an Kebudayaan, tahun 2014

Panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi tahun 2016

bahwa Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi

yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan menginte

bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor, (Peraturan Presiden No 8 tahun 2012 tentang KKNI);

KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan Indonesia ada tanggal 16 Desember 1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008 terhadap konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma dan pendidikan tinggi (The International Convention on the Recognition of Studies, Diplomas and Degrees in Higher Education in Asia and the Pasific);

bahwa dengan adanya KKNI maka negara-negara lain dapat menggunakannya sebagai panduan untuk melakukan penilaian kesetaraan capaian pembelajaran serta kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau bekerja di Indonesia maupun sebaliknya apabila

menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia;

terbitnya Permendikbud No 44 tahun 2015 tentang SN

ini menjadi pelengkap bagi terbitnya Peraturan Presiden No 8 tahun 2012 tentang KKNI, yang mendorong seluruh penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk dapat menyesuaikan perubahan kurikulumnya dengan mengacu kepada dua sumber hukum tersebut di atas agar kualifikasi kompetensi yang dihasilkan dapat disandingkan, disetarakan, dan diintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang

an kerja serta pengalaman kerja dalam rangka

pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan berbagai sektor;

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang Direktorat Pembelajaran dan Kemaha- Kementerian Pendidikan

Panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi tahun 2016

Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi kompetensi mengintegrasikan antara pelatihan kerja serta pengalaman kerja pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan Peraturan Presiden No 8 tahun KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan diperbaharui tanggal 30 terhadap konvensi UNESCO tentang pengakuan The International Diplomas and Degrees in negara lain dapat panduan untuk melakukan penilaian kualifikasi tenaga kerja baik sebaliknya apabila

;

tentang SN-DIKTI terbitnya Peraturan Presiden No 8 tahun 2012 tentang KKNI, yang mendorong seluruh penyelenggara Indonesia untuk dapat menyesuaikan perubahan kepada dua sumber hukum tersebut di dihasilkan dapat disandingkan, pendidikan dan bidang an kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian sesuai dengan struktur pekerjaan di Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang

(2)

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi

6 bahwa dengan demikian, pada situasi global seperti saat ini, lebih-lebih sejak Desember 2015 mobilitas bebas tenaga kerja profesional antar negara di ASEAN (MEA) sudah diterapkan, maka perguruan tinggi perlu melakukan penyesuaian hal-hal yang berkaitan dengan program studi dan khususnya kurikulum;

7. bahwa dengan dorongan perkembangan global tersebut di atas, yang antara lain menuntut adanya pengakuan atas capaian pembelajaran yang telah disetarakan secara internasional, maka kurikulum di perguruan tinggi mengalami sedikit pergeseran dengan memberikan ukuran penyetaraan capaian pembelajarannya. Kurikulum ini dikenal dengan nama Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT);

8. bahwa mengacu kepada hal-hal tersebut di atas, dan untuk mewujudkan upaya peningkatan mutu seperti yang di rumuskan di dalam Visi Universitas Setia Budi, maka perlu menerapkan Kurikulum PendidikanTinggi (KPT);

9. bahwa untuk mewujudkannya, perlu diterbitkan Surat Keputusan.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3.

4.

Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Permendikbud Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

6. Perpres Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

7. Permendikbud Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI;

8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77/D/O/1997.

9. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan Setia Budi sebagaimana termaksud dalam Akta No. 184 tertanggal 24 April 1985 yang dibuat dihadapan Ruth Karliena, SH. Notaris di Surakarta

11. Akte Perubahan Susunan Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Setia Budi Nomor 39 tanggal 21 Pebruari 2002 yang dibuat dihadapan Djedjem Widjaja, SH.,MH., Notaris di Jakarta.

12. Statuta Universitas Setia Budi MEMUTUSKAN : Menetapkan :

Pertama : Dengan merujuk kepada Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Universitas Setia Budi, terutama dalam upaya mewujudkan mutu dan daya saing lulusan, maka menetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Universitas Setia Budi, sebagai pengganti kurikulum yang sekarang berlaku;

(3)

Kedua : Penetapan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) tersebut diktum pertama, diberlakukan pada semua program studi pada Tahun Akademik 2016/2017, bagi mahasiswa baru angkatan 2016/2017 dan seterusnya;

Ketiga : Bagi seluruh pengelola fakultas dan program studi diwajibkan dan bertanggungjawab atas persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi KPT sebagaimana disebutkan berikut ini:

1. Menyusun dan menetapkan Dokumen Kurikulum, yang minimal mencakup:

a. Profil lulusan:

Peran lulusan pada dunia kerja yang ditentukan dan disesuaikan dengan jenjang merujuk KKNI dan SN DIKTI.

b. Capaian Pembelajaran (CP) atau learning outcomes:

CP lulusan disusun dengan menyesuaiakan deskriptor KKNI atau unsur CP pada SN DIKTI dan organisasi profesi (bila sudah ada)

c. Bahan Kajian:

sebagai komponen/materi yang harus dipelajari/diajarkan untuk mencapai CP yang direncanakan.

d. Mata kuliah:

merupakan wadah sebagai konsekuensi adanya bahan kajian yang dipelajari mahasiswa dan harus diajarkan oleh dosen, serta pengaturan mata kuliah dalam tahapan semester (struktur kurikulum);

e. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

merupakan dokumen perencanaan pembelajaran tiap mata kuliah, yang dirancang oleh Dosen atau tim Dosen, untuk mencapai CP Lulusan. Dalam RPS, CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah, diturunkan menjadi CP mata kuliah. Selanjutnya CP mata kuliah diturunkan menjadi 4 (empat) kemampuan akhir yang diharapkan (KAD), yang harus di tuntaskan oleh mahasiswa dalam satu semester.

f. Metode Pembelajaran:

merupakan strategi pembelajaran efektif dan efisien serta mengaktifkan mahasiswa, dalam menyampaikan atau mengakuisisi bahan kajian selama proses pembelajaran.

g. Metoda Penilaian:

proses identifikasi dan penentuan tingkat penetrasi maupun penguasaan bahan kajian oleh pembelajar melalui parameter dan variabel ukur yang akuntabel. Dilakukan 4 tahap penilaian untuk mengukur ketercapaian tiap KAD, disebut ujian KAD (UKAD), yaitu UKAD 1, UKAD 2, UKAD 3 dan UKAD 4. Teknis pelaksanaan tiap UKAD dilakukan secara mandiri dan atau terjadwal, diatur oleh fakultas.

h. Dosen/laboran/teknisi:

SDM yang tepat dan kompeten pada bidangnya sesuai dengan profil yang dituju yang harus ada dan siap.

i. Sarana Pembelajaran:

yang membangun lingkungan dan suasana belajar yang memberdayakan.

2. Di dalam menyusun dan menetapkan perangkat KPT tersebut pada diktum pertama, menggunakan rujukan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Fakultas/Program Studi serta menggunakan referensi utama Buku KPT terbitan

(4)

Ditjen Dikti tahun 2014

menggunakan referensi lain yang relevan 3. Dalam penerapanny

a. Melakukan sosialisasi

eksternal kepada masyarakat umum terkait b. Mewajibkan setiap

menetapkan

bentuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS) RPS sekurang

kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu, capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata k

pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan, kriteria, indikator, bobot penilaian, pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, metode pembelajaran, bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai, waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, dan daftar referensi yang digunakan.

c. Melakukan evaluasi proses dan evalu dalam upaya melakukan

perkembangan kebutuhan dan kondisi terkini;

d. Kegiatan lain yang terkait.

Keempat : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dengan ketentuan : Segala sesuatunya akan ditinjau kembali dan

apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini.

SALINAN disampaikan kepada :

1. Yth. Ketua Badan Pelaksana Harian YPSB.

2. Yth. Para Wakil Rektor di lingkung 3. Yth. Para Dekan Fakultas.

4. Yth. WD1, WD2, dan WD3 di Fak. Farmasi 5. Yth. Para Sekretaris Fakultas

6. Yth. Para Ketua Program Studi 7. Yth. Para Kepala Biro

tahun 2014 dan Panduan Penyusunan KPT 2016, dimungkinkan referensi lain yang relevan sebagai pelengkap, apabila dibutuhkan pannya, agar melakukan hal-hal sebagai berikut:

Melakukan sosialisasi internal kepada seluruh dosen dan mahasiswa eksternal kepada masyarakat umum terkait;

Mewajibkan setiap dosen pengampu mata kuliah untuk m

menetapkan rencana kegiatan belajar mahasiswa yang dituangkan di dalam ana Pembelajaran Semester (RPS).

RPS sekurang-kurangnya memuat nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu, capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah, kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan, kriteria, indikator, bobot penilaian, pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, metode pembelajaran, bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai, waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, dan daftar referensi yang digunakan.

Melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran dalam upaya melakukan penyesuaian secara terus menerus pada perkembangan kebutuhan dan kondisi terkini;

n lain yang terkait.

Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dengan ketentuan :

sesuatunya akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan

Ditetapkan di : Surakarta Pada tanggal : 27 Juni 2016

UNIVERSITAS SETIA BUDI Rektor,

Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA.

:

Yth. Ketua Badan Pelaksana Harian YPSB.

. Para Wakil Rektor di lingkungan USB Yth. WD1, WD2, dan WD3 di Fak. Farmasi

Program Studi

dimungkinkan sebagai pelengkap, apabila dibutuhkan;

kepada seluruh dosen dan mahasiswa, serta dosen pengampu mata kuliah untuk menyusun dan belajar mahasiswa yang dituangkan di dalam kurangnya memuat nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu, capaian pembelajaran lulusan uliah, kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan, kriteria, indikator, bobot penilaian, pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, metode pembelajaran, bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai, waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, dan daftar referensi asi hasil pelaksanaan pembelajaran penyesuaian secara terus menerus pada

Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dengan ketentuan :

diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan

: Surakarta 27 Juni 2016 UNIVERSITAS SETIA BUDI

Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA.

(5)

Lampiran 1 SK Rektor No: 0507 / H1-02 / 27.06.2016

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM DI UNIVERSITAS SETIA BUDI

A. Penyusunan Tim Kelompok Kerja

Proses penyusunan dan pengesahan kurikulum di Universitas Setia Budi diawali dengan menyiapkan tim pengembang kurikulum, sebagai bebrikut:

1. Rektor melalui Wakil Rektor I bidang akademik membentuk Tim Kelompok Kerja Penyusunan dan Pengembangan/Peninjauan Kurikulum tingkat Universitas.

2. Dekan membentuk Tim Kelompok Kerja Penyusunan dan Pengembangan/Peninjauan Kurikulum tingkat Fakultas dan Program studi minimal 4 atau 5 tahun sekali atau menyesuaikan keadaan.

3. Tim Kelompok Kerja melakukan koordinasi untuk menyusun Rencana Pengembangan/Peninjauan Kurikulum

4. Tim Kelompok Kerja melakukan analisis SWOT secara internal dengan melibatkan mahassiwa, dosen, tenaga kependidikan dan secara eksternal dengan mengundang alumni, pengguna lulusan dan organisasi profesi.

5. Tim Kelompok Kerja menyusun profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, mata kuliah, struktur kurikulum dan SKS.

6. Tim Kelompok Kerja menyerahkan draf rancangan kurikulum yang terdiri atas profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, struktur kurikulum kepada Ketua Program Studi

7. Ketua Program Studi bertanggung jawab pada penyempurnaan kurikulum, yang dapat dilakukan koordinasi bersama seluruh dosen pada program studi untuk melakukan pembahasan draf kurikulum”

8. Ketua Program Studi melaporkan rancangan kurikulum yang terdiri atas profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, dan struktur kurikulum kepada Dekan

9. Dekan menyerahkan rancangan kurikulum program studi kepada Wakil Rektor I bidang akademik untuk dikaji ulang

10. Rektor selaku Ketua Senat mengesahkan kurikulum yang telah dikaji ulang oleh Wakil Rektor I bidang akademik

B. TAHAP PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM

Berdasarkan Panduan Ringkas Menyusun KPT (Dikti,2014), terdapat 4 tahap yang harus dilakukan oleh tim dalam penyusunan KPT di USB, yaitu:

1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) 2. Memilih dan Merangkai Bahan Kajian

3. Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan Menentukan SKS Mata Kuliah 4. Menyusun Rencana Pembelajaran

Secara umum dalam menyusn KPT USB digambarkan dalam diagram alir berikut:

(6)

Sumber: Panduan Menyusun KPT, Dikti 2014 1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran

Profil lulusan adalah peran yang dapat dilakukan oleh lulusan dibidang keahlian atau bidang kerja tertentu antara 1-3 tahun setelah menyelesaikan program studi.

Profil lulusan disusun oleh tim kelompok kerja dengan melibatkan dosen pengampu, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan dan organisasi profesi

a. Menyusun Profil Lulusan

Pernyataan profil lulusan merupakan akuntabilitas akademik program studi. Profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi yang lain. Pernyataan profil merupakan kata benda. Penting diingat bahwa profik merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan ataupun jenis pekerjaan, namun dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan dapat membentu menentukan profil lulusan.

(7)

Langkah-langkah menyusun Profil lulusan:

a. Melakukan tracer study kepada pengguna lulusan yang potensial yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut:”berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai pendidikan?”. Jawaban dari pertanyaan ini merupakan sinyal kebutuhan asar atau market signal.

b. Melakukan identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya program studi sesuai visi dan misi institusi

c. Melakukan kesepakatan dengan program studi yang sama yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain sehingga ada penciri umum program studi.

d. Memastikan pernyataan profil tidak keluar dari bidang keilmuan/keahlian dari program studi.

2. Menyusun Capaian Pembelajaran Lulusan (CP Lulusan) a. Penetapan CP

Deskripsi Capaian Pembelajaran (CP) menjadi komponen penting dalam rangkaian penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (KPT). CP dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan proses belajar yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa selama menempuh studinya pada satu program studi tertentu. Unsur CP mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling mengait dan juga membentuk relasi sebab-akibat. CP mempunyai berbagai fungsi, antara lain:

a) Sebagai penciri, Deskripsi, atau Spesifikasi dari Program Studi

b) Sebagai ukuran, rujukan, pembanding pencapaian jenjang pembelajaran dan pendidikan.

c) Kelengkapan utama deskripsi dalam Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI).

b. Alur menyusun CP

Profil yang tersusun dengan cermat akan memudahkan dalam menyusun pernyataan CP.

Metode paling sederhana dalam menyusun profil adalah dengan menguraikan setiap definisi

(8)

profil menjadi unsur-unsur CP. Tip sederhana dalam menyusun CP dari profil yang ada adalah dengan pola fikir berikut: profil adalah indikasi apa yang dapat diperankan oleh seorang lulusan, sedangkan CP adalah apa yang harus dapat dilakukan oleh lulusan sesuai profil tersebut.

Sumber: Dikti 2014

Gambar Alur Menyusun Pernyataan CP

c. Rujukan Penyusunan CP

Tim pengembang kurikulum dapat menggunakan taksonomi pembelajaran Bloom, Anderson dan Krathwol maupun Marzano untuk menetapkan kata kerja operasional dalam menyusun CP

3. Memilih dan Menentukan Bobot Bahan Kajian

Pemilihan dan penentuan bobot bahan kajian dilakukan dengan mempertimbangkan kedalaman dan cakupan penguasaan materi. Memilih bahan kajian dapat ditelusuri dengan mengajukan pertanyaan:”untuk dapat menguasai semua unsur dalam CP, bahan kajian apa saja (keluasan) yang perlu dipelaajari dan seberapa dalam tingkat penguasaannya”. Bahan kajian dapat diambil (bersumber) dari bidang ilmu penyusun program studi. Tabel berikut umumnya dipergunakan untuk membantu membuat peta bahan kajian terhadap CP.

(9)

DESKRIPSI CP BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI

UTAMA PENDUKUNG PENCIRI LAINNYA

SIKAP BK1

KETRAMPILAN UMUM

BK2 KETRAMPILAN

KHUSUS

BK3 BK4

PENGETAHUAN BK5 BK6

Sumber: Kdikti 2014

Tabel di atas adalah ilustrasi, masing-masing program studi akan memiliki pola yang spesifik sesuai dengan profil masing-masing. Tanda blok memperlihatkan interseksi atau titik temu yang menggambarkan bahan kajian (BK), yang harus diberikan untuk mencapai unsur CP tertentu dengan mengambil bahan merujuk pada basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni penyusun program studi. Sebagai contoh, BK3 adalah bahan kajian yang harus dipilih dari basis utama ilmu pengetahuan, teknologi dan seni program studi, untuk mendukung tercapainya unsur ketrampilan khusus deskripsi CP program studi tertentu. Jumlah area yang diblok menunjukkan keluasan bahan kajian yang mendukung penguasaan CP tertentu.

Setiap blok juga mendukung informasi, berapa dalam topik tersebut dipelajari sehingga CP yang didukung dapat tercapai.

Mengasosiasikan kedalaman bahan kajian dengan taksonomi bloom dapat mempermudah memperkirakan kedalaman relatif penguasaan bahan kajian untuk unsur CP tertentu.

Misalnya, BK2 dipelajari sedalam mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk menyelesaikan problem tertentu. Penguasaan bahan kajian sampai tahap mengaplikasikan akan setara dengan application pada aspek kognitif taksonomi Bloom. Jika dibuat bobot relatif (sebagai alat bantu) know=, understand=2, application= 3, dan seterusnya, maka BK2 berbobot 3.

Bahan kajian selanjutnya harus disampaikan oleh seorang Dosen kepada mahasiswa melalui mata kuliah tertentu.

(10)

Tabel 1. Matrik Kaitan Bahan Kajian dan CP Lulusan

Sumber: Dikti, 2014.

4. Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan Menentukan SKS

Mata kuliah adalah wadah dari bahan kajian, dengan kata lain mata kuliah adalah konsekuensi adanya bahan kajian yang harus dipelajari oleh mahasiswa dan harus disampaikan oleh seorang dosen. Mata kuliah selanjutnya menjadi unsur penting yang menjadi satuan terkecil transaksi belajar (satuan kredit, atau modul) mahasiswa yang dilayani oleh institusi pendidikan untuk diukur ketercapaiannya.

Pola penentuan mata kuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan bahan kajian yang setara, kemudian memberikan nama pada kelompok bahan kajian tersebut. Nama mata kuliah penting untuk menyesuaikan dengan penamaan yang lazim dalam program studi sejenis yang ada di Indonesia ataupun di negara lain.

(11)

DESKRIPSI CP BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI

UTAMA PENDUKUNG PENCIRI LAINNYA

SIKAP

BK1

MK1 KETRAMPILAN

UMUM

MK2 BK2

KETRAMPILAN KHUSUS

BK3 MK3 BK4 MK4

PENGETAHUAN BK5 BK6

Sumber: Dikti, 2014 Note:

 Setiap satu bahan kajian (BK) hanya dapat satu mata kuliah (MK)

 Satu mata kuliah (MK) dapat berisi satu bahan atau lebih bahan kajian (BK)

MATA KULIAH (MK) BAHAN KAJIAN (BK) BOBOT BK BOBOT MK

MK1 BK1 Bb1 Bb1

MK2 BK3 Bb3 Bb3 + Bb5

BK5 Bb5

Mk3 BK2 Bb2

BK4 Bb4

Mk4 BK6 Bb6 Bb6

Sumber: Dikti, 2014

Besarnya sks setiap mata kuliah, dihitung dengan membagi bobot mata kuliah dengan jumlah bobot dari seluruh mata kuliah, kemudian dikalikan dengan total sks yang wajib ditempuh dalam satu siklus studi pada program studi. Contoh menyusun mata kuliah berdasarkan pengelompokan bahan kajian, dapat dipelajari di panduan singkat KPT Kemenristek Dikti 2014. Tabel tersebut memperlihatkan hubungan antara mata kuliah dengan bahan kajian sekaligus memperlihatkan bobot dari mata kuliah tersebut. Bobot berguna untuk mengukur seberapa dalam bahan kajian pada mata kuliah tersebut dikuasai oleh mahasiswa. Bobot juga menjadi komponen utama dalam menentukan sks setiap mata kuliah. Rumus untuk menghitung SKS mata kuliah adalah sebagai berikut:

ܵܭܵ =

ܤܱܤܱܶ ܯܭ

ܱܶܶܣܮ ܤܱܤܱܶ ܯܭ× ܱܶܶܣܮ ܵܭܵ ܻܩ ܪܣܴܷܵ ܦܫܶܧܯܷܲܪ

C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Berdasarkan Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 tentang SNDIKTI, pasal 12 tertuang bahwa RPS merupakan perencanaan proses pembelajaran yang disusun untuk setiap mata kuliah. RPS ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi (peergroup). RPS paling sedikit memuat: 1) Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu. 2) Capaian pembelajaran lulusan yang

(12)

dibebankan pada mata kuliah. 3) Kemampuan akhir yang diharapkan pada tipa tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan. 4) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan pada tiap tahap pembelajaran. 5) Metode pembelajaran. 6) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran. 6) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian. 7) Daftar referensi yang digunakan. RPS wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

RPS termasuk bagian dokumen kurikulum. RPS merupakan dokumen yang menjelaskan bagaimana bahan kajian disampaikan ke mahasiswa dengan cara yang tepat dan efisien, mahasiswa juga mengetahui indikator untuk mengukur kelulusan sekaligus bobot nilai yang akan diperoleh jika lulus pada kajian tersebut. RPS yang dikembangkan oleh dosen USB mengikuti format berikut:

(13)

Cara mengisikan isian dan kolom-kolom pada format RPS tersebut adalah sebagai berikut:

a. Halaman cover, diisi: nama dosen/tim dosen pengembang RPS, Program studi, Fakultas, Institusi Universitas Setia Budi, dan Tahun diisi tahun pembuatan RPS atau tahun peninjauan/updating RPS.

b. CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah. Diisi mengacu pada CP lulusan yang dikembangkan oleh tim pengembang kurikulum program studi. Dosen pengampu dapat menanyakan kepada Kaprodi atau melihat pada pedoman akademik.

c. CP mata kuliah yang relevan dengan CP lulusan, disusun oleh dosen pengampu dengan untuk mencapai CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah tersebut. Dosen merumuskan CP pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif secara utuh untuk mencapai CP lulusan.

d. Referensi, diisi dengan sumber belajar yang diacu, ditulis sesuai kaidah penulisan Referensi yang dianut di fakultas masing-masing.

e. Pengesahan:

1) RPS wajib disahkan oleh Ketua Program studi, untuk memastikan bahwa CP mata kuliah, KAD dan bahan kajian yang direncanakan sudah selaras dengan CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah dan bahan kajian/pokok bahasan sudah sesuai dengan rancangan kurikulum, serta komponen-komponen yang lain sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Bila diperlukan, Ketua program studi dapat meminta dosen/tim

(14)

mempresentasikan dan mendiskusikan RPS, dalam forum rapat dosen lengkap, untuk menghindari overlapping bahan kajian dan ketidaksesuaian rumusan CP/KAD.

2) RPS sebelum disahkan Ketua program studi, sebaiknya diskusikan/dipresentasikan dengan peergroup terlabih dahulu, untuk menghindari kemungkinan overlapping bahan kajian, ketidaksesuaian rumusan CP/KAD, dan sebagainya.

NO

KOLOM JUDUL KOLOM PENJELASAN ISIAN

1 Minggu ke Menunjukkan kapan dan berapa lama suatu kegiatan dilaksanakan (≥1minggu)

2 Kemampuan akhir yang diharapkan (KAD)

Merumuskan kemampuan di bidang kognitif, psikomotorik dan afektif secara utuh untuk mencapai CP mata kuliah. CP Mata kuliah di atas di bagi dalam 4 KAD.

3 Bahan Kajian (Materi/Pokok Bahasan)

Diisi bahan kajian yaitu pokok bahasan/sub pokok bahasan yang harus diajarkan, dalam rangka mencapai CP mata kuliah. Bahan kajian sudah tersedia dalam dokumen kurikulum, dosen dapat menanyakan kepada prodi.

4 Strategi Pembelajaran

Diisi dengan metode/strategi pembelajaran yang efektif, sesuai dengan karakteristik mata kuliah, untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah, dalam rangka pemenuhan CP lulusan.

Metode pembelajaran dapat dipilih antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaraan kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasisis proyek, atau metode pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan mahasiswa (SCL) dan secara efektif memfasilitasi pemenuhan CP lulusan. Beberapa strategi pembelajaran aktif yang dapat mengaktifkan mahasiswa (SCL) antara lain: The student is teacher here, Snow balling, reading guide, Card short, Role playing, dan lain lain.

Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode/strategi pembelajaran SCL.

5 Latihan yang dilakukan

Disi dengan tugas dan/atau tes/kuis yang perlu dilakukan untuk mencapai CP

6 Waktu yang

disediakan

Disi dengan jumlah waktu dalam menit yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, dengan mengacu pada pasal 17 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015.

a. 1 sks kegiatan tatap muka pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi atau tutorial adalah 50 menit/minggu/semester

b. 1 sks kegiatan tatap muka pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis adalah 100 menit/minggu/semester.

c. 1 sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat adalah 120-170 menit/minggu/semester.

7 Kriteria Penilaian Berisi indikator yang dapat menunjukkan kemampuan yang direncakan untuk dicapai mahasiswa dalam rangka mencapai CP lulusan. Misalnya:

a. KAD-nya adalah mampu menjelaskan dan mempresentasikan, maka kriteria penilaian/indikatornya adalah kelengkapan dan kebenaran penjelasan, tingkat komunikatif presentasi.

b. KAD-nya: Mampu analisis dan trampil memilah, maka kriteria penilaian/indikatornya: ketrampilan dan kebenaran analisis

8 Bobot penilaian Diisi prosen (%) bobot besarnya sumbangan kemampuan untuk mencapai CP. Besarnya % bobot tergantung pada keluasan dan kedalaman masing- masing bahan kajian/pokok bahasan/materi yang akan dipelajari dalam rangka mencapai CP.

(15)

Lampiran 2 SK Rektor No: 0507 / H1-02 / 27.06.2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Pedoman proses pembelajaran di Universitas Setia Budi (USB), mengacu bagian keempat Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yaitu standar proses pembelajaran. Juga harus memenuhi Standar mutu Universitas Setia Budi.

Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran ini merupakan kriteria minimal tentang pelaksanan proses pembelajaran pada program studi untuk mencapai CP lulusan. Pedoman ini harus diikuti dan dipatuhi oleh seluruh dosen pengampu dan mahasiswa di USB. Proses pembelajaran harus memenuhi 4 standar proses pembelajaran, yaitu: 1) Karakteristik proses pembelajaran, 2) Perencanaan proses pembelajaran, 3) Pelaksanaan proses pembelajaran, dan 4) Beban belajar mahasiswa.

1. Karakteristik proses pembelajaran

Karakteristik proses pembelajaran di USB harus bersifat interakstif, holistik, integratif, saintifik, konseptual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa (SCL)

a. Interaktif adalah proses pembelajaran yang mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen, untuk mencapai CP lulusan

b. Holistik adalah proses pembelajaran yang mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

c. Integratif adalah proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi CP lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antar disiplin dan multidisiplin.

d. Saintifik adalah proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan, untuk mencapai CP lulusan.

e. Konstektual adalah proses pembelajaran yang diseuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya, untuk mencapai CP lulusan.

f. Tematik adalah proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkian dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin, untuk mencapai CP lulusan.

g. Efektif adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimal, agar CP lulusan dapat diraih dan berhasil guna.

h. Kolaboratif adalah proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan dan ketrampilan, untuk mencapai CP lulusan.

i. Berpusat pada mahasiswa adalah proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan, untuk meraih CP lulusan.

(16)

2. Perencanaan proses pembelajaran

a. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah, oleh dosen pengampu/tim dosen pengampu, yang dituangkan dalam bentuk RPS, KP dan CKPP.

b. Perencanaan pembelajaran ditinjau secara periodik untuk disesuaikan dengan perkembangan IPTEK, regulasi dan kebutuhan stakeholders. Updating perencanaan pembelajaran dilakukan minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun (untuk D3), 4 tahun (D4/S1), 1 tahun (Profesi), 2 tahun (S2).

3. Pelaksanaan proses pembelajaran

a. Pelaksanaan proses pembelajaran harus sesuai dengan RPS dan berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu.

b. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat wajib mengacu pada SNDIKTI.

c. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur.

d. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran efektif dengan mengaktifkan mahasiswa (SCL), sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah, dalam rangkaian pemenuhan CP lulusan. Metode pembelajaran tersebut antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat efektif memfasilitasi pemenuhan CP lulusan.

e. Dalam proses pembelajaran setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran.

f. Bentuk pembelajaran program diploma 4, program sarjana, program profesi, program magister, selain kuliah, responsi dan tutorial, seminar, praktikum/studio/praktek lapangan, wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan atau pengembangan, dalam rangka pengembangan sikap, ketrampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.

g. Bentuk pembelajaran bagi program diploma 4, program sarjana dan program profesi wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat, yaitu berupa kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan IPTEK untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kegiatan pembelajaran tersebut dapat berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Farmasi untuk masyarakat.

4. Beban belajar mahasiswa

a. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks

b. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester. Fakultas dapat menyelenggarakan semester antara yang bersifat tidak wajib, dan dilaksanakan seperti semester reguler, beban belajar mahasiswa maksimal 9 (sembilan) sks, paling sedikit diselenggarakan selama 8 (delapan) minggu.

c. Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan:

1) Program diploma 3 (tiga) paling lama 5 (lima) tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks.

(17)

2) Program diploma 4 (empat) dan sarjana, paling lama 7 (tujuh) tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks.

3) Program profesi paling lama 3 (tiga) tahun akademik, setelah menyelesaikan program sarjana/diploma empat, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks.

4) Program magister paling lama 4 (empat) tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks.

Fakultas/program studi dapat menetapkan masa penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum tersebut di atas.

d. 1 sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi atau tutorial, terdiri atas:

1) Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester

2) Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester 3) Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester

1 sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas:

1) Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester 2) Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester

1 sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajara lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.

e. Pengambilan sks

Beban belajar mahasiswa program diploma tiga, diploma empat dan program sarjana, yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester berikutnya. Pengambilan sks per semester secara terperinci diatur dalam pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi.

f. Penilaian proses pembelajaran

Penilaian pembelajaran merupakan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan, mencakup:

1) Prinsip penilaian

Penilaian harus mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi

a) Prinsip edukatif, yaitu penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar, mampu meraih capaian pembelajaran lulusan.

b) Prinsip otentik, yaitu penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

c) Prinsip objektif, yaitu penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai

(18)

d) Prinsip akuntabel, yaitu penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa e) Prinsip transparan, yaitu penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat

diakses oleh semua pemangku kepentingan.

2) Teknik dan instrumen penilaian

a) Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket.

b) Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain.

c) Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.

d) Penilaian penguasaan pengetahuan, ketrampilan umum, dan ketrampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai teknik (observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket) dan instrumen penilaian (rubrik, portofolio atau karya desain).

e) Rubrik penilaian mahasiswa sebaiknya merupakan kesepakatan dari hasil musyawarah: 1) peer group, atau 2) program studi, atau 3) fakultas.

Berikut contoh rubrik yang dapat digunakan oleh dosen di USB TABEL RUBRIK PENILAIAN

BERBAGAI JENIS TUGAS UNTUK SISTEM KPT 1. Penilaian dengan menggunakan worksheet (lembar kerja)

2. Penilaian jenis diskusi

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Parameter 50 50

40 30 20

Parameter lengkap, rapi, holistik Parameter lengkap, holistik Parameter lengkap

Parameter tidak lengkap

2. Laporan 50 50

40 30 20

Laporan sistematis, asesment menyeluruh, logis Laporan sistematis, logis

Laporan sistematis Laporan tidak sistematis

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Keaktifan 30 30

25 20

Mahasiswa aktif menyampaikan pendapat, tanggapan konstruktif

Menyampaikan pendapat yang tidak relevan Komentar destruktif dan tidak relevan

2. Hasil 30 30

25 20 10

Tertulis, rapi, relevan, dapat dipertanggungjawabkan

Tertulis, dapat dipertanggungjawabkan Dapat dipertanggungjawabkan

Tertulis

(19)

3. Penilaian jenis makalah

4. Penilaian jenis presentasi

5. Penilaian jenis review jurnal

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

3. Presentasi 40 40 30 20 10

Keaktifan masing – masing anggota, sinergis, kompak, eksploarasi ide, komunikatif

Keaktifan masing – masing anggota, sinergis, eksplorasi ide, komunikatif

Keaktifan masing – masing anggota, sinergis Tidak komunikatif, tidak aktif

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Sistematika/Format 10 10 5

Lengkap (Pendahuluan, Isi, Tanggapan, Kesimpulan, Pustaka)

Tidak lengkap 2. Ketajaman Analisis 50 50

40 30

Logis, Relevan dengan bukti, argumentatif Logis, relevan, kurang argumentatif Kurang argumentatif, bukti lemah

3. Data 20 20

10

Ada bukti dokumentatif, sesuai, orisinil Ada bukti, kurang sesuai

4. Referensi 15 15

10 5

≤5 tahun, jumlah minimal 3, berbahasa asing

≤5 tahun, jumlah kurang dari 3, berbahasa asing

>5 tahun, jumlah minimal 3, berbahasa asing

5. Kesimpulan 5 5

1

Relevan dengan isi Tidak relevan dengan isi

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Bertanya 30 30

25 10

Sesuai materi dan studi kasus Sesuai materi dan teori Tidak sesuai dengan materi

2. Menjawab 40 40

35 30

Relevan dengan pertanyaan, asosiasi teori dan analogi

Relevan dengan pertanyaan, asosiasi teori Hanya teori

3. Komentar 30 30

25 10

Tanggapan konstruktif pembenaran berdasar teori dan analogi

Tanggapan konstruktif pembenaran berdasar teori Tanggapan destruktif

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Tata Bahasa 10 10 5

Sesuai EYD Tidak sesuai EYD

(20)

6. Penilaian jenis Simulasi Komputer

7. Penilaian jenis Portofolio

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Kelengkapan Portofolio

70 70

60

50 25

Lengkap (review jurnal, konseptualisasi,

blueprint, penulisan item, analisis item, uji coba, skoring dan analisis data)

Lengkap (review jurnal, konseptualisasi,

blueprint, penulisan item, analisis item, uji coba, skoring namun tidak mampu menganalisis data Hanya review jurnal, konseptualisasi, blueprint, penulisan item, analisis item

Hanya review jurnal, konseptualisasi, blueprint 2. Akurasi

Portofolio

30 30

20 10

Variabel yang diangkat adalah up to date, menggunakan jurnal (<5 tahun), sesuai tema Variabel yang diangkat adalah up to date, menggunakan jurnal (≥5 tahun), sesuai tema Variabel dan jurnal tidak up to date

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

2. Content 60 60

50 40 30

Lengkap (Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi, Kesimpulan)

Hanya memuat 5 aspek Hanya memuat 4 aspek Hanya memuat 3 aspek

3. Tema 20 10

5

Jurnal sesuai dengan tema yang ditentukan Jurnal kurang sesuai dengan tema yang ditentukan

4. Masa Jurnal 10 10 5

≤5 tahun

>5 tahun

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. EFD

(Entitiy Flow Diagram)

30 30

25 10

Entitas, Proses flow, kejadian dan parameter sistem

Salah satu tidak terpenuhi Dua unsur tidak terpenuhi 2. Uji Distribusi

Data

15 15

10

Metode dan kesimpulan tepat Metode uji benar, kesimpulan salah 3. Program

Komputer

40 40

35 15

Dapat di-Run, Sintax benar, sesuai model konseptual, animasi menarik

Salah satu tidak terpenuhi Dua unsur tidak terpenuhi 4. Uji Hipotesis 15 15

10 5

Metode dan kesimpulan tepat Metode tepat, kesimpulan salah Metode salah

(21)

8. Penilaian jenis Flow Diagram

9. Penilaian jenis Mini Riset

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Pendahuluan 10 10 5

Latar belakang, Rumusan Masalah, Pre-Data Latar belakang, Rumusan Masalah

2. Kajian Pustaka 10 10 5

Teori Relevan, Kuantitas Teori (≥ 3) Teori Relevan, Kuantitas Teori (<3) 3. Argumentasi 45 45

40 35 30

Bedah Masalah, Asosiasi dengan teori, asosiasi dengan data

Bedah Masalah, Asosiasi dengan teori Bedah Masalah, Asosiasi dengan data Bedah Masalah

4. Hasil Penelitian 20 20 15

Data Primer, Data Sekunder Data Primer

5. Kesimpulan 5 5

2

Kesimpulan, Saran Saran

6. Daftar Pustaka 5 5 4 3

Buku, Jurnal, Web, Kuantitas (≥ 5) Buku, Jurnal, Web, Kuantitas (3 – 4) Buku, Jurnal, Web, Kuantitas (<3)

7. Bahasa 5 5

2

Ilmiah Tidak Ilmiah

No Unsur Bobot Porsi Kriteria

1. Konsep 70 70

60 50 40 20

Pemilihan konsep benar, proses benar, terintegrasi dari variabel yang diberikan, variabel ≥2

Proses benar, terintegrasi dari variabel yang diberikan, variabel ≥2

Terintegrasi dari variabel yang diberikan, variabel ≥2

Variabel ≥2 Variabel <2 2. Proporsional

Gambar

30 30

20 10

Skala tepat, estetika, penempatan Skala tepat, estetika

Skala tepat/estetika/penempatan

(22)

f) Instrumen penilaian untuk UKAD tertulis, menggunakan sistem penilaian acuan patokan (PAP) sebagai berikut:

Angka P A P

Huruf Skala 5 Skala 100

A 4 85 – 100

B

3,9 83 – 84 3,8 81 – 82 3,7 79 – 80 3,6 77 – 78 3,5 75 – 76

3,4 74

3,3 73

3,2 72

3,1 71

3 70

C

2,9 69

2,8 68

2,7 67

2,6 66

2,5 65

2,4 64

2,3 63

2,2 62

2,1 61

2 60

D

1,9 59

1,8 58

1,7 57

1,6 56

1,5 55

1,4 44 – 54 1,3 33 – 43 1,2 22 – 32 1,1 11 – 21

1 1 – 10

E 0 0

(23)

3) Mekanisme penilaian

a) Dosen menyusun rencana penilaian setiap KAD sesuai RPS.

Batas ketuntasan setiap KAD serendah-rendahnya C (2,00) setara dengan 60 Fakultas dapat menetapkan melebihi batas tuntas tersebut, dan dituangkan dalam pedoman akademik.

b) Pelaksanaan penilaian KAD disebut UKAD sesuai RPS. UKAD dapat dilaksanakan secara mandiri oleh dosen/tim dosen atau dilaksanakan secara terjadwal, mengikuti kebijakan di fakultas.

c) Dosen memberikan umpan balik terhadap hasil UKAD, mengumumkan hasil UKAD kepada mahasiswa.

d) Mahasiswa yang belum memenuhi batas tuntas wajib melakukan perbaikan.

Sistem perbaikan dapat berupa unjuk kerja, tes lisan, tes tulis, tugas dan lain-lain.

Teknik pelaksanaan perbaikan diatur oleh fakultas. Jika pada semester tersebut mahasiswa dinyatakan tidak tuntas, maka diwajibkan mengulang pada semester yang sama tahun berikutnya.

e) Dosen mendokumentasikan hasil penilaian dan melaporkan ke program studi.

4) Pelaksanaan penilaian

a) UKAD meliputi UKAD 1, UKAD 2, UKAD 3 dan UKAD 4

b) Jenis UKAD dapat berupa tes tulis, tes lisan, unjuk kerja atau tes yang lain yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

c) UKAD dilaksanakan secara mandiri oleh dosen pengampu/tim dosen pengampu dan atau secara terjadwal, teknis pelaksanaan diatur oleh fakultas.

d) Bobot penilaian tiap-tiap KAD ditetapkan secara mandiri oleh doen pengampu/tim dengan memperhatikan kedalaman dan keluasan bahan kajian.

e) Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran (setiap UKAD) sesuai dengan RPS.

5) Pelaporan penilaian

a) Hasil penilaian setiap UKAD wajib diserahkan kepada prodi.

b) Karena pembobotan tiap KAD berbeda pada masing-masing mata kuliah, maka dosen wajib mengisi nilai akhir.

c) Nilai akhir wajib diupload ke sistem edumanage selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah UKAD 4. Sistem edumanage akan mengubah nilai angka ke nilai huruf secara otomatis.

6) Ketuntasan dan Kelulusan mahasiswa

a) Ketuntasan mahasiswa pada setiap UKAD mengikuti batas tuntas yang ditetapkan oleh program studi. Serendah-rendahnya mencapai nilai C (2,00) setara dengan 60.

b) Ketuntasan mahasiswa pada tiap mata kuliah mengikuti batas tuntas yang ditetapkan oleh program studi atau fakultas, serendah-rendahnya mencapai C (2,00) setara dengan 60 untuk program diploma/sarjana, C (2,00) untuk program profesi setara dengan 60 dan B (3,00) setara 70 untuk magister .

c) Kelulusan akhir program, dinyatakan lulus apabila telah menempuh dan tuntas seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan

(24)

yang ditargetkan oleh program studi, dengan indek prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan: 2,50 (dua koma lima nol) untuk diploma dan program sarjana, 3,00 (tiga koma nol nol) untuk program profesi dan magister. Dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh program studi.

d) Selain IPK kelulusan akhir program seorang mahasiswa, apabila telah lulus pada beberapa program pengayaan akademik, yaitu: English Proficiency Course (EPC), Pendidikan Anti Korupsi (PAK), Pengenalan Program Studi dan Program Pendidikan Masa Orientasi Mahasiswa Baru (PPSPP MASIMABA).

e) Kelulusan akhir program seorang mahasiswa dinyatakan dalam rapat yudisium yang dilaksanakan oleh program studi/fakultas.

f) Kelulusan akhir program disahkan dengan SK Rektor berdasarkan hasil rapat yudisium.

Gambar

Gambar Alur Menyusun Pernyataan CP
Tabel di atas adalah ilustrasi, masing-masing program studi akan memiliki pola yang spesifik  sesuai  dengan  profil  masing-masing
Tabel 1. Matrik Kaitan Bahan Kajian dan CP Lulusan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan skor kemampuan berpikir kretaif matematis itu kita harus menyusun pedoman penskoran, Selanjutnya kita memberi skor dengan cara menterjemahkannya ke dalam

Rencana Pembelajaran Semester menurut SNPT tahun 2015, minimal harus memuat (a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; (b)

distribusi suhu udara pada tiap atap dan lantai rumah tanaman seragam Simulasi dilakukan untuk mengetahui performa rumah tanaman tipe standard peak pada saat angin tidak

Mengkoleksi lebih dari 300 kendaraan, Museum Angkut memiliki 10 zona yang berbeda dan juga atraksi yang menarik yang akan memikat wisatwan.. Menggunakan metode

▪ Anda tahu sebagai pengkhotbah kadang-kadang kita harus memahami bahwa meskipun kita berkhotbah dengan segenap hati kita, meskipun kita memberitakan firman Tuhan, beberapa

Pada hari ini Sabtu 14 Agustus 2021, Jam19.00 WIB kembali disampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Kota Batam menuju trend positif seiring bertambahnya pasien terkonfirmasi positif

Peserta didik dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar dengan menggunakan teore- ma limit?. Peserta didik dapat menentukan koefisien yang belum diketahui dengan menggunakan

Adapun yang dapat disimpulkan dari pengujian yang telah dilakukan memperlihatkan metode sintesis ModFM telah mampu mensintesis suara gamelan gender wayang yang mendekati dengan