• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR NASIONAL DAN TEKNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEMINAR NASIONAL DAN TEKNOLOGI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UDAYANA UNIVERSITY PRESS

SEMINAR NASIONAL

DAN TEKNOLOGI

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

(3)

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.

Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.

Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng

Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes. Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D

Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T. Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.

I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P. Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.

Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si l

Udayana University Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

(4)

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK RENOVASI DAN PENGEMBANGAN GEDUNG HOTEL G.A.P Candra Dharmayanti dan Mayun Nadiasa ...1772 STUDI SIFAT CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN BAHAN UTAMA BONGKARAN ASPAL BETON LAMA DAN AUTOCLAVED AERATED CONCRETE (AAC) SEBAGAI FILLER

I Nyoman Arya Thanaya, I Gusti Raka Purbanto,Pande Gde Pradnya P.M ...1779

ANALISIS KENDALA DALAM PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION

A.A. Diah Parami Dewi ...1787 TRANSISI ARSITEKTUR UMAH TUA DI DESA JULAH,

KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG, BALI

I Ketut Mudra, I Gusti Bagus Budjana, I Ketut Muliawan Salain ...1796 PENGEMBANGAN MODEL PROFIL TEMPERATUR PERKERASAN ASPAL PADA IKLIM TROPIS DI WILAYAH BALI SELATAN

IMA. Ariawan, BS. Subagio, BH. Setiadji ...1805

PENGEMBANGAN TEKNIK VARIABLE FRAME RATE

UNTUK EFISIENSI TRANSMISI DAN PENYIMPANAN VIDEO DIGITAL

N. Indra Er , I.M. Arsa Suyadnya ...1813 DRIVE TEST MENGGUNAKAN SMARTPHONE DENGAN

SISTEM OPERASI ANDROID DAN SOFTWARE G-NETTRACKPRO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

Pande Ketut Sudiarta, Ngurah Indra ER ...1822 SINTESIS GAMELAN GENDER WAYANG DENGAN

MODIFIED FREQUENCY MODULATION (MODFM)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, Luh Gede Astuti ...1830 STUDI EKSPRIMEN KOMPOSISI KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM PENGUAT SILICON CARBON WHISKERS DAN AL2O3 SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF

Ketut Suarsana, Eka Sulistyawati ...1838 TRANSFORMASI NILAI BUDAYA DALAM TATA RUANG PASAR TRADISIONAL DI

DENPASAR, GIANYAR, DAN KLUNGKUNG

Widiastuti, Syamsul Alam Paturusi, Ngakan Acwin dwijendra ...1847 EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DALAM MENGANALISIS DATA STATISTIKA MELALUI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA

Made Susilawati, G.K. Gandhiadi, ...1857 RANCANG BANGUN PENGENDALI KETINGGIAN AIR DILENGKAPI

DENGAN PENGIRIMAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

(5)

SINTESIS GAMELAN GENDER WAYANG DENGAN

MODIFIED FREQUENCY MODULATION (MODFM)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan1), Luh Gede Astuti2)

1,2Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana,

Bukit Jimbaran, Badung Telp/Fax : 0361 701805, dewabayu@unud.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk untuk melestarikan budaya khususnya instrumen alat musik gamelan gender wayang dengan cara membangun aplikasi sintesis. Gamelan gender wayang yang dianalisis terdiri dari empat jenis gamelan yaitu pemade pengumbang, pemade pengisep, kantil pengumbang, dan kantil pengisep. Metode sintesis yang digunakan adalah Modi ed Frequency Modulation (ModFM) yang merupakan pengembangan dari metode FM yang mampu untuk menghasilkan suara detingan logam. Pengujian dilakukan dengan melakukan perbandingan frekuensi bilah (dominan) pada setiap bilah gender wayang dan spektrum yang dihasilkan oleh bilah tersebut. Pada pengujian sampel, sinyal suara yang didapatkan pada setiap bilah gender wayang bersifat inharmoni. Hasil sintesis dengan ModFM didapatkan mendekati dengan dataset ketika perbandingan konstanta untuk fc:fm sebesar 1:2. Hasil yang lebih baik didapatkan ketika frekuensi dasar yang digunakan adalah setengah dari frekuensi dasar dataset. Frekuensi sintesis bilah sesuai dengan frekuensi pada dataset. Analisis spektrum memperlihatkan hasil sintesis mengandung frekuensi-frekuensi yang dimiliki oleh sampel namun terdapat beberapa frekuensi lainnya (noise) yang tidak terdapat pada sampel terlihat dalam hasil sintesis.

Kata kunci: Sintesis, Gamelan, Gender, Frekuensi, ModFM ABSTRACT

This study is one of the forms to culture preservation, especially the instruments of the Gamelan Gender Wayang by developing a synthesis application. Gamelan Gender Wayang analyzed consisted of four types of gamelan are Pemade Pengumbang, Pemade Pengisep, Kantil Pengumbang, and Kantil Pengisep. Synthesis method used Modi ed Frequency Modulation (ModFM) which is the development of FM method that is able to produce sound from striking a metal. Testing is done by comparing the frequency of each gender wayang blade and the spectrum produced by the blades. In samples testing, the signal sound obtained on each gender wayang blade is inharmonious. When the comparison constants for fc: fm equal to 1: 1, ModFM obtained frequency two times as large as the frequency should be. Better results are obtained when the fundamental frequency used is half of the fundamental frequency of the sample. The result of frequency synthesis accordance with the sample frequency. Spectrum analysis shows the frequencies synthesis containing the frequencies owned by the sample, but there are some other frequencies (noise) that are not included in the sample shown in the results of the synthesis.

Keywords: Synthesis, Gamelan, Gender, Frequency, ModFM

1. PENDAHULUAN

Peranan teknologi dalam pelestarian budaya semakin banyak digunakan. Dalam hal ini teknologi komputer dan aplikasi-nya telah banyak digunakan untuk pendokumentasian dan penyebaran budaya. Hal tersebut telah banyak dimanfaatkan dalam aspek pariwisata karena dengan mudah digunakan untuk menyebarkan luaskan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Selain daripada itu, teknologi diharapkan tidak hanya digunakan untuk penyebaran informasi seperti yang dijelaskan di atas, namun juga mampu untuk menirukan objek-objek yang terkandung dalam hal kebudayaan tersebut sehingga dengan mudah dapat dikenal dan dipelajari.

Penelitian ini mengambil kasus pada bidang karawitan khususnya Gamelan Gender Wayang. Gamelan gender wayang yang menjadi objek dalam penelitian terdiri dari 4 buah instrument yaitu pemade pengumbang, pemade pengisep, kantil pengumbang dan kantil pengisep. Gamelan gender wayang menjadi menarik sebagai objek penelitian karena gamelan ini hampir digunakan dihampir setiap kegiatan keagamaan

(6)

Hindu di Bali, seperti halnya Dewa Yadnya, Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya. Berbeda dengan gender pada Gamelan Kebyar yang menggunakan laras selendro dengan sebuah alat pemukul, Gender Wayang menggunakan laras selendro dengan dua buah pemukul (panggul).

Sintesis adalah sebuah upaya untuk menirukan objek yang diteliti menjadi bentuk lainnya yang memiliki karakteristik yang sama atau bahkan lebih kompleks dari objek aslinya. Penelitian ini melakukan sintesis suara yaitu dengan mengkonstruksi suatu sinyal suara dengan cara mengkombinasikan elemen-elemen yang sederhana untuk membangun elemen-elemen sinyal yang lebih kompleks. Elemen-elemen-elemen sederhana yang dimaksud adalah frekuensi dasar dari suara setiap bilah gender wayang dan sinyal kompleks yang dibangkitkan adalah sinyal yang memiliki suara mendekati suara setiap bilah gender wayang tersebut.

Metode sintesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Modified Frequency Modulation (ModFM). Chowning (1973) melakukan sintesis suara menggunakan Frequency Modulation (FM) mendapatkan hasil lebih sederhana dibandingkan dengan menggunakan metode Aditif. Dengan parameter kontrol yang sedikit, metode FM mampu memberikan suara mirip seperti yang dihasilkan dari metode Aditif. Namun ketika ingin melakukan sintesis suara instrument asli, hasil suara sintesis menggunakan metode FM memiliki kemiripan yang buruk. Lazzarini dan Timoney (2010) mengemukakan metode pengembangan dari metode FM yaitu Modified Frequency Modulation yang disingkat ModFM. ModFM memiliki kelebihan mengkonsumsi ruang penyimpanan sedikit, memiliki ketelitian suara yang sangat baik karena menggunakan matematika murni, dan sangat baik untuk suara yang memiliki banyak variasi (Burk, 2004).

2. METODE

2.1. Gamelan Gender

Bandem (2013) menjelaskan gender adalah suatu instrument metalofon yang bilahnya terbuat dari kerawang (perunggu), yaitu campuran antara logam tembaga dan timah. Bilah-bilah tersebut digantung di atas resonator bambu yang ditopang dengan tumpuan besi (cagak). Gender dalam gong kebyar meliputi giying, pemade, kantil, penyacah, dan jegogan. Kelompok tersebut sering disebut sebagai gangsa. Namun, pada gender wayang hanya terdiri dari pemade dan kantil. Kantil memiliki nada satu oktaf lebih tinggi dibandingkan dengan pemade.

Gambar 1. Gambelan Gender Wayang

Tabel 1 memperlihatkan Tonal Register dari gamelan gender wayang. Gender wayang pada umumnya menggunakan laras selendro, khususnya slendro panca nada (lima nada). Gender wayang memiliki 10 bilah yang terdiri dari 2 oktaf (ngembat) dengan nada untuk 1 oktaf-nya adalah ndong, nding, ndung, ndang, dan nding.

(7)

2.2. Domain Waktu dan Frekuensi

Domain waktu dan domain frekuensi adalah dua mode yang digunakan untuk melakukan analisis data. Kedua mode analisis ini digunakan secara luas pada berbagai bidang seperti elektronik, akustik, telekomunikasi, dan lain-lain. Analisis domain frekuensi digunakan pada kondisi dimana prosesnya membutuhkan filtering, amplifying, dan mixing. Analisis domain frekuensi juga sangat berguna untuk membuat pola gelombang yang diinginkan seperti pola bit biner dari komputer. Sedangkan analisis domain waktu memberikan kebiasaan dari sinyal terhadap waktu. Ini memungkinkan untuk melakukan prediksi dan model regresi terhadap sinyal. Selain itu analisis domain waktu juga digunakan untuk memahami yang dikirim seperti pola bit terhadap waktu.

Analisis domain waktu adalah menganalisis data terhadap periode waktu tertentu. Fungsi seperti sinyal elektronik, kebiasaan pasar, dan system biologi adalah beberapa dari fungsi yang dianalisis menggunakan analisis domain waktu. Domain frekuensi juga digunakan untuk menganalisis data. Namun analisis yang dilakukan untuk menganalisis fungsi matematika atau sinyal mengenai fekuensi. Analisis domain frekuensi lebih banyak digunakan terhadap sinyal atau fungsi yang bersifat periodik terhadap waktu. Ini bukan berarti bahwa analisis domain frekuensi tidak dapat digunakan pada sinyal yang tidak periodik.

2.3. Frekuensi Dasar dan Frekuensi Harmoni

Sinyal memiliki beberapa frekuensi, amplitudo yang berbeda, dan mungkin juga gangguan (noise). Frekuensi dari suatu sinyal terdiri dari dua jenis, yaitu frekuensi dasar dan frekuensi harmoni. Frekuensi dasar merupakan frekuensi terendah dari suatu gelombang sinyal periodik. Sedangkan frekuensi harmoni adalah komponen frekuensi dari sinyal yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi dasar (Jeremy, 2002). Suatu suara dengan frekuensi yang sama dapat dibedakan berasal dari sumber yang berbeda berdasarkan warna suara (timbre). Timbre dibangun berdasarkan frekuensi dasar dan frekuensi harmoni dari sinyal suara tersebut.

2.4. Sintesis ModFM

Sintesis ModFM dikembangkan dari sintesis FM yang dikenalkan oleh Chowning (1973). Sintesis FM melibatkan 3 jenis sinyal meliputi sinyal pembawa (carrier), sinya pemodulasi, dan sinyal termodulasi (FM) yang merupakan hasil dari sintesis FM. Frekuensi dasar ditentukan dari suara sintesis FM, dengan menggunakan representasi rasio frekuensi pembawa (fc) dan modulator (fm) dalam bentuk pecahan adalah:

(1)

dimana N1 dan N2 pada persamaan 2.9 adalah bilangan bulat. Maka frekuensi dasar (f0) dari suara hasil

sintesis adalah:

(2)

Frekuensi sinyal pembawa akan sama dengan frekuensi dasar apabila frekuensi pemodulasi lebih besar atau dua kali frekuensi sinyal pembawa. Kondisi ini merupakan bentuk normal rasio.

ModFM dikembangkan oleh Lazzarini dan Timoney (2010) dengan memodifikasi formula FM menjadi:

(8)

Keterangan:

s(t) : sinyal yang telah termodulasi A : sinyal envelope

In : fungsi bessel yang telah ternormasilasi

( ) (4)

k : indeks modulasi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dijelaskan desain dari pengujian dan hasil dari sintesis yang telah dilakukan. 3.1. Desain Sintesis

Algoritma sintesis dengan ModFM diawali dengan input file suara .wav. File .wav tersebut kemudian dihitung frekuensi dasar (f0) dan frekuensi sampling (fs). Tahap berikutnya adalah menghitung envelope dengan menggunakan transformasi Hilbert dan filter rerata bergerak. Selain itu, dilakukan perhitungan terhadap panjang sinyal. Panjang sinyal ini menentukan durasi suara yang akan disintesiskan. Pada tahap install dilakukan proses sistesis dengan menggunakan algoritma ModFM. Hasil dari sintesis ini kemudian disimpan pada file .wav sebagai hasil dari sintesis yang kemudian akan dianalisis sebagai hasil sintesis. Sehingga hasil pada tahap install ini adalah frekuensi dasar (f0), frekuensi sampling (fs), envelope, panjang sinyal dan file sintesis .wav. Tahap berikutnya adalah memainkan setiap bilah gender berdasarkan jenis gender yang dipilih. Pada algoritma ini perhitungan sintesis ModFM dihitung setiap kali bilah gender diaktifkan. Diagram alir metode ModFM diperlihatkan pada Gambar 2 berdasarkan persamaan yang dijelaskan oleh Lazzarini dan Timoney (2010). Gambar 3 merupakan tampilan antarmuka aplikasi sintesis yang dibangun.

Mulai()

Input file .wav

Htiung frekuensi dasar (f0) dan frekuensi sampling (fs)

Hitung Envelope() Hitung panjang sinyal (durasi) Install Sintesis = ModFM(panjang_sinya(bilah)l,ratio,envelope(bilah),f0( bilah),fs(bilah))

Save file .wav Bilah<=10 Bilah = bilah+1 synth = ModFM(panjang_sinyal(nada),ratio,envelope(nada),f0(nada),fs(nada)) Play? Nada=no_bilah Sound(synth,fs(nada)) End() yes no yes no yes no

(9)

Gambar 3. Antarmuka Sistem

3.2. Analisis Dataset

Dataset yang digunakan pada penelitian ini menggunakan format file wav dengan frekuensi sampling (fs) sebesar 96K. Frekuensi dasar dan harmoni dihitung dengan menggunakan algoritma yang diimplementasikan pada Matlab. Pada kode tersebut membatasi rentang frekuensi yang diamati yaitu dari 100 Hz hingga 15000 Hz nilai ini berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya yaitu frekuensi terendah dimiliki oleh pemade pengumbang bilah 1 yaitu sebesar 178 Hz dan frekeunsi tertinggi berada pada nilai 10153 Hz. Jarak antar frekuensi harmonis ditentukan minimal sebesar 100 dan besarnya magnitude sebesar 500 Hz hal ini dilakukan untuk memfilter frekuensi dominan saja yang dianggap sebagai frekuensi harmonis. Gambar 4 memperlihatkan cuplikan kode Matlab yang digunakan untuk menghitung nilai frekuensi dasar dan harmonis suatu sinyal suara. Gambar 5 memperlihatkan diagram dari spektrum frekuensi yang memperlihatkan frekuensi harmoni pada sinyal suara gambelan gender wayang bilah 1 untuk gender Pemade dan Kantil.

[signal, fs] = audioread(name); signal = signal(:,1); N = length(signal); X_mags = abs(fft(signal)); bin_vals = [0 : N-1]; fax_Hz = bin_vals*fs/N;

N_2 = 150000; %batas maks frekuensi 15kHz, sumbu x (Hz) setiap kenaikannya sebesar 0.1Hz X_mags2 = X_mags(1:N_2);

fax_Hz2 = fax_Hz(1:N_2);

%berdasarkan analisis jarak antar peak 100Hz dan di atas 500, dan %maksimal hanya diambil 5 peaks

[pks,locs]=findpeaks(X_mags2,fax_Hz2,’MinPeakDistance’,100,’MinPeakHeight’,500,’NPeaks’,5);

(10)

(a) (b)

Gambar 5. Spektrum Frekuensi Harmonis Gamelan Gender Wayang Bilah 1

Tabel 2 memperlihatkan frekuensi harmoni pada Gambelan Gender Wayang pada Bilah 1 dari Pemdade dan Kantil. Frekuensi tersebut didapatkan dari kode yang diperlihatkan pada Gambar 4.

Tabel 2. Frekuensi Harmoni Dataset Gender Wayang Bilah 1

3.3. Sintesis ModFM

Sintesis ModFM diimplementasikan pada Matlab seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6 berdasarkan persamaan 3 dan 4. Masukan dari algoritma ini adalah panjang sinyal (N), rasio fc:fm (ratio), envelope yang dihitung dengan fungsi hilbert dan filter rerata bergerak, frekuensi dasar (ff) dan frekuensi sampling (fs), dimana semua masukan tersebut dihitung dari dataset suara. Keluaran dari algoritma ini adalah synthesis yang merupakan variabel sinyal suara hasil dari sintesis dengan ModFM.

Gender Frekuensi (Hz) F0 F1 F2 F3 F4 Kantil Pengumbang 355,94 976,53 1879,27 2955,78 3057,16 Kantil Pengisep 361,36 959,76 1831,91 2964,52 0,00 Pemade Pengumbang 172,09 474,91 912,57 1899,76 2143,36 Pemade Pengisep 178,20 970,00 1571,60 2257,90 2391,20

(11)

4. HASIL SINTESIS

Sintesis dilakukan dengan menggunakan rasio fc:fm sebesar 1:1 dan 1:2. Nilai ini merupakan nilai rasio yang menghasilkan nilai paling baik dibandingkan dengan rasio lainnya. Tabel 3 memperlihatkan frekuensi harmoni dari hasil sintesis dengan menggunakan ModFM.

Tabel 3. Frekuensi Harmoni Hasil Sintesis ModFM Gambelan Gender Wayang Bilah 1

Berdasarkan hasil frekuensi harmoni yang diperlihatkan pada tabel 3, rasio yang mendekati dengan frekuensi harmoni pada dataset ketika bernilai 1:2. Namun, pada Kantil Pengumbang frekuensi dasar pada dataset merupakan frekuensi ke-2 pada sintesis. Frekuensi harmoni pada Pemade Pengumbang dan Pengisep tidak memperlihatkan frekuensi dasar yang diperlihatkan pada dataset.

Hasil yang lebih baik diperlihatkan ketika sintesis dilakukan dengan nilai frekuensi dasar (ff) setengah dari frekuensi dasar yang diketahui dengan rasio fc:fm sebesar 1:1. Nilai dari sintesis tersebut diperlihatkan pada Tabel 4. Berdasarkan nilai yang diperlihatkan, frekuensi dasar pada hasil sintesis sama dengan frekuensi dasar pada dataset. Namun, beberapa frekuensi harmoni tidak sesuai antara hasil sintesis dan dataset. Hasil dan permasalahan yang diperlihatkan pada Tabel 4 terjadi juga pada bilah ke-2 hingga bilah ke-10.

Tabel 4. Frekuensi Harmoni Hasil Sintesis ModFM Gambelan Gender Wayang Bilah 1 dengan FF/2

5. KESIMPULAN

Adapun yang dapat disimpulkan dari pengujian yang telah dilakukan memperlihatkan metode sintesis ModFM telah mampu mensintesis suara gamelan gender wayang yang mendekati dengan suara dataset. Hal ini diperlihatkan dari hasil sintesis mampu untuk menghasilkan frekuensi yang sama dengan frekuensi dataset. Sintesis dilakukan dengan menggunakan frekuensi dasar sebesar setengah dari frekuensi dasar yang dihitung dari dataset dan rasio fc:fm sebesar 1:1. Hasil pengujian spektrum frekuensi memperlihatkan hasil sintesis menghasilkan frekuensi harmoni yang tidak terkandung pada dataset. Oleh karena itu, metode ModFM belum mampu untuk secara tepat menghasilkan warna suara yang sama seperti pada dataset suara Gender Wayang.

Gamelan Rasio Frekuensi

F1 F2 F3 F4 F5 Kantil Pengumbang 1:11:2 355,94177,97 821,96533,91 1067,81643,89 1533,73989,53 1879,371245,78 Kantil Pengisep 1:11:2 236,9556,32 361,36180,73 959,67541,99 1084,17928,56 1831,911140,39 Pemade Pengumbang 1:11:2 172,0986,09 568,40258,18 912,47482,31 1256,75602,36 1664,85826,58 Pemade Pengisep 1:1 178,20 613,60 970,00 1215,20 1571,60 1;2 89,10 267,30 524,50 1059,10 1660,70

(12)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini dibiayai oleh DIPA BLU Universitas Udayana dalam Penelitian Dosen Muda Tahun 2015.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, D. W. (2004). Signal Analysis: Time, Frequency, Scale, and Structure. Institute of Electrical and Electronics Engineers.

Burk, P. 2004. Direct Synthesis versus Wavetable Synthesis. Mobileer.

Chowning, J. M. 1973. The Synthesis of Complex Audio Spectra by Means of Frequency Modulation. Stanford Artificial Intelligence Laboratory, 526.

Jeremy F., J. S. 2002. Time-Frequency Analysis of Musical Instruments. Society for Industrial and Applied Mathematics, 457-476.

Lazzarini, V. dan Timoney, J. 2010. Theory and Practice of Modified Frequency Modulation Synthesis. (p. 459). J. Audio Eng. Soc.

Gambar

Gambar 1. Gambelan Gender Wayang
Gambar 3. Antarmuka Sistem
Gambar 5. Spektrum Frekuensi Harmonis Gamelan Gender Wayang Bilah 1
Tabel 4. Frekuensi Harmoni Hasil Sintesis ModFM Gambelan Gender Wayang Bilah 1 dengan FF/2

Referensi

Dokumen terkait

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Kecenderungan lebih banyaknya frase eksosentris direktif yang berfungsi sebagai penanda nomina lokatif di dalam novel ini berkaitan dengan data struktur dan makna

3) Peneliti selanjutnya dapat menggali lagi keterkaitan antara compassion dengan pola asuh orangtua, untuk mengetahui apakah orangtua dengan tingkar compassion

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Java bukan turunan langsung dari bahasa pemrograman manapun, juga sama sekali tidak kompetibel dengan semuanya.. Java memiliki keseimbangan menyediakan mekanisme

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Kepala Desa Teluk Endin Fahrudin pun mengucapkan banyak terimakasih kepada UJP Banten 2 Labuan yang telah membantu dalam perbaikan perahu nelayan pasca banjir ini, semoga