Jurnal El -Mashlahah, Vol.2 No,2, Desembet
2tL2
-
AKUNTANSI ISLAM: SISTEM INFORMASI BERBASIS NILAI
Enrico
Dosm STAIN Palangkaraya lurusan Syariah
ABSTRAK
Akuntansi sebagai salah satu kegiatan ekonomi, buknn hanyt kegiatan kuantitatif. Seiring dengan perkembnngan sosial di masyarakat akuntansi yang iliperlukt n untuk berbicara tmtang nilai-nilai sosial bisnis. Kecmderwrgan telah dtealisasikan dengan munculnya istilah sosial dalam akuntansi seperti akuntansi sosial, namun akuntansi dekonstruksi hanya berbicara paila bidang
nilni-nilai sosial kemanrsiaan yang terkadang tidak iliciptakan
ilai
kesadaran pibadi karanaoientasi keuntungan duniawi.
Di
sisilain
yang berbedadmgat itu,
akuntansi lsltm menawarkan sistem keuangan berdasarkan kcbajiknn unioersal, selain membawa nilai sosial,akuntansi Islam juga berangkat
dai nilai
teologiilan
nilai pribaili. KePedtlian sosial pada akuntansi Islam dibuatnsa
iliri berdasarkan teologi dan nilai indfuidu, sehingga kcuntungan yang diperoleh tidak hanya materi tetapi iuga non-materi yang disebut kebahagiaan yang komprehatsiJ.Keywotds : Akuntansi lslam, berbasis
nilai
ABSTRACT
Accounting as one economic actitsity, it's ttot just a quantitatil)e actiaity. Along with the social deuelopment
in
the community accounting are requiredto talk about the social aalues ofbusiness. The trend has been realized with the adoent of social tenns in accounting such as social accounting, but sccounting deconstruction just talking on the area of humanitarian social oalues that are sometimes not created out of personal consciousness due to the worldly gain orimtation.
ln
other hqnd different with that, Islamic accounting offer financial systan based on unioersal airtues, besides bringing social aalue, Islamic accounting also departs from theology oalue antl personal tsalue. Social concern on lslamk accounting is oeated sense of self based on theology and intliuidual oalue, so that thebouft is not
just the materials but also non-material calledco mp r eh ans io e happ ine s s.
Keyworils : Islamic Accoutttittg Unioersal Virhrcs
95
-
Etnico, Akunlonsi klam: Sistem lnlormasi Berbosis Nilai
PENDAI{ULUAN informasi keuangan,
yang
dibuktikandengan munculnya istilah
akuntansisosial, akuntansi
keperilakuan,akuntansi
pertanggungiawaban sosialdan
sebagainya.Proses dekonstruksikajian akuntansi ini teriadi
sebagai akibatdari
tuntutan sosial yang ada, dengan kata lain r<ajian sosial ekonomi lahir dari tuntutan sosial dalam aktivitasekonomi. Adanya nilai
kasualitastersebut menunjukkan fakta
bahwasebelum adanya tuntutan
sosial tersebut, kalian sosial dalam akuntansimerupakan salah satu tema
yangtermartinalkan. Nilai materi
lebih merupakan obiek utama dalam sebuah konstruksi akuntansi disbanding nilai humanisnya, selamanilai itu
adalahpositif dari sisi nilai tambah
maka sebuah informasi akuntansi dianggap telah sesuai dengan yang diharapkan.Hal tersebut tidaklah
terlihatdalam akuntansi
Islam.Akuntansi sebuahaktivitas
pencatatan kegiatan ekonomi juga telah menjadi salah satutopik dalam
khazanahkelslaman.Anggapan bahwa akuntansi
itu
merupakan sebuah hasil pemikirandari
orang barat adalah benar, namunnilai esmsial dari ilmu
tersebutsebenarnya telah ada seiak Islam lahir.
Nilai
tersebut bahkan lebih mendalamdibanding nilai yang ada
padaakuntansi yang ada, nilai yang diangkat
tidak sekedar sebuah
tuntutan akankeuntungan materitapi
lebih dariitukeuntungan ukhrawi
iugamerupakan
target utama yang
perlu direalisasikan. Sebagaimana diketahui oleh umat Islam secara umum bahwa keuntunganukhrawi itu
merupakannilai yang diperoleh dari
ketaatankepada Tuhan.
Nilai dalam islam
merupakan asasyang
terpentingdalam
aktivitassesama manusia, lingkup
aktivitas tersebut sifatnya menyeluruh dan tidakA.
Latar BelakangTema sosial dalam
ekonomimenjadi sebuah topik yang
cukupmenarik untuk dikaji hal
itu dikarenakanranah
sosial merupakan sebuahwilayah yang
kompleks yang terdiri atas berbagai kepentingan.Dalamkonteknya kedudukan
sebuah hubungan sosial dalam ekonomi tidakselalu identik kepada hak
dan kewajibantetapi lebih dari itu
yaitutanSgung iawab. Nilai-nilai
yangseharusnya
dibangun dalam
sebuah interaksi sosialdituntut
selalu untukmemperhatikan efek yang
akandihasilkan dari interaksi tersebut.
Kata Islam ketika
dikaitkan terhadapsuatu
kajian biasanya yang muncul adalah aturan Islam terhadapkajian tersebut, termasuk
kajiansosial.Munculnya istilah
muamalahmerupakan salah satu hal
yangmenunjukkan pentingnya
sebuah jalinan sosial.Ekonomi Islam merupakanistilah yang dapat dikaitkan
denganprinsip Islami dalam
penerapansebguah kegiatan ekonomi.
Nilai ekonomi dalam
lingkupyang lebih kecil
dapatdilihat
dalam berbagaitema salah
satunya adalah akuntansi.Akuntansi merupakan salahsatu pilar penting dalam
aktivitas ekonomi, perannya sangat terlihat darifungsinya sebagai alat
transparansi sebuah kegiatan ekonomi.Pada awalnyaperan akuntansi hanya
berbicaradisekitar informasi sebuah
kegiatan yang bersifat kuantitatif, namun seiring dengan perkembangan dekonstruksinya akuntansijuga telah mulai
berbicaratentang nilai-nilai sosial
sebuah aktivitas.Lahirnya kajian-kaiian
sosialdalam
akuntansi menuniukkan geliat pembaharuan perspektif dalam sebuah 96Jumal El - Mashlahah, Vol. 2 No. 2, Desembet 2072
-
parsial termasuk
di
dalamnya kegiatan ekonomi yang dalam lingkup kecil lagi akuntansi. Asas dalam Islam dibangun atas etika dan moral, yang hal tersebuttelah
dinyatakansendiri oleh
utusanAllah swt
dalam hadisnya yang pada intinya keberadaan seorang nabi adalahuntuk memperbaiki etika
dengan demikia secaratidak
langsung berarti ada sesuatu hal salah dalam etika yang telah Ada di tengah-tengah masyarakat.Interaksi sosial sangat
erat kaitannya denganetika,
karena etika merupakanaturan atau norma
yangtidak tertulis
namun menjadi sebuah ketentuan yang berlaku dalam sebuahaktivtas sosial.
Membangun sebuah ialinan sosial tenhr tetap ada elemen- elemen yangperlu
diperhatikan Suna menunjang sebuah interaksi. Elemen tersebut menjadi penting karena setiaP individu memiliki peran masinS-masingdalam
sebuahkehidupan, di
manaperan tersebut akan
membawaseseorang
untuk
mengerti aPaitu
hakdan
kewajiban.Etika berfungsi sebagaikontrol atas peran setiap
individutersebul agar peran itu
berjalansebagaimana seharusnya,
tidak
terjadi pelanggaran hak dan kewajiban.Peran individu itu
dapattergambar dalam sebuah
aktivitas kegiatannya, termasukdi sini
kegiatan ekonomi dan salah satudari
kegiatanekonomi itu adalah
aktivitaspenginformasian
dari
sebuah kegiatan ekonomi yang adayaitu
akuntansi.Di dalam konteks sosial secara umuu; nilai etika dalam sebuah kegiatan akuntansi dimasukkan ke dalam wadah akuntansi sosial, namun dalam konsepini
terradisebuah pemisahan fungsi nilai,
di
mananilai sosial yang ada lebih
melihatkepada
pantasdan tidak
pantasnyasebuah kegiatan
itu
dilakukan. Dengantergantung dengan situasi dan kondisi yang berlaku, selama daPat menuniang
sisi
sosialnya semuatindakan
akan dianggap sesuai dengan etika sosial.Hal tersebut berbeda
dengan tawaran akuntansi Islam, dimana dalamakuntansi Islam terjadi
sebuahkombinasi antara
dua sisi yaitu
nilai sosialyang
termr-rat dalam akuntansi sosialdan nilai
ketuhananyang
adadalam etika bisnis
Islam.Dua aspekmenunjang peran sebuah
akuntansidalam
kegiatan sosial ekonomi secrasignifikan.Akuntansi sosial
sebagaikontrol terhadap fungsi
infromasiakuntansi
agar tetaP
memperhatikan sudut-sudut sosial,dan etika
bisnisIslam
sebagaikontrol atas
tindakan yang dilakukan dalam memperhatikansudut
sosial tersebutagar
dijalankan sesuai dengan nilai Islam yang ada.B. NILAI
HUMANIS AKUNTANSI SOSIALAkuntansi sebagai
sebuahaktivitas memiliki perannya
sendiridalam keSiatan ekonomi
Yaitumemberikan
informasi yang
bersifatkeuangan kepada
Yangmemerlukannya.Peran ini
sangatsignifikan bagi
kelangsungan sebuah bisnis yang dijalankan, karena dengan informasi tersebut semuapihak
baikintem maupun ekstern
daPatmenentukan
arah kebiiakan
mereka masing-masing ke depannya.Pangertianakuntansi itu sendiri adalah
suatusistem informasi yang mengidentifikasi,
mencatat, dan
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para Pengguna yangberkepentingan.rDari
pengertiantersebut
secara sederhana akuntansikata lain etika
sosialyang dibangun Uerry , weygandt dkk'
Pengo tardaram konsep ini siratnya rerati"ive. ;:il:ff,!rTltlrii:T,);Tll"^.tj,""t
97
-
Enico, Akuntansi lsl't t: Sistefi lfifoinasi Befiasis Nilai
berarti merupakan kegiatan mengolah
data keuangan menjadi
informasi keuangan.Informasi keuangan
itu
sendirihadir
dalam bentuk laporan keuangansehingga memudahkan
bagipenggunanya
untuk membacanya.Laporan keuangan adalah instrumen terakhir dalam skema sebuah sistem akuntansi dan merupakan salahsatu bentuk
responsibilitas sebuah usaha atau bisnis.Fungsidari
laporan keuanganitu sendiri
secara umum merupakan laporan pertangungjawabanmanaier kepada para pihak
yang berkepentingandiantaranya
investordan
kerditor.2Pertanggungjawaban tersebut merupakan sebuah jawaban atas amanah yang telah diberikan oleh para pihak terkait yang mempercayakan kegiatan bisnis kepada manajer.Informasi keuangan
yangdisajikan dapat membantu
berbagaipihak untuk mengoreksi
danmengevaluasi hasil dari
kineriaperusahaary dengan sebuah pertanyaan
apakah kegiatan bisnis
tersebutmenghasilkan prorr(keuntungan) atau tidak.Berangkat
dari
situlah kebijakan sebuah kegiatan bisnis oleh pihak interndapat diputuskan dengan
maksudmemperoleh peningkatan dari
sisikualitas
dan
kuantitas bisnis, sedangbagi pihak
ekstern informasi tersebut merupakan bahan pertimbangan guna menentukan langkah ke depannya dari jalinan relasi yang telah terbangun.Dengan demikian
dapat
dilihat bahwa fungsi awal dari sebuah laporan keuangan adalah orientasi keuntungan,tidak jauh berbeda dengan
tuiuanberdirinya sebuah
kegiatanbisnis.Namun pada
perkembanganzSony Warsono dkk, ,{kunlansi Penganlat 1 Bertasis Matenolika. Nogyakarta :Asgard Chapter, 2009), hlm. 36.
akuntansi telah teriadi
sedikit pergeseran dengantidak
menegasikantuiuan awal utama bisnis
tetapi membawa bisnis ke pendekatan sosial ekonomi.Pergeserantersebut
teriadi sebagai akibat dari tuntutan sosial yangada dari lingkungan tempat
bisnis tersebut berialan.Eksistensi dari sebuahentitas bisnis baik itu yang
kecilmaupun besar, memiliki
pengaruh kepada lingkungan sekitamya. Segala kegiatanakan
meniadimonitor
bagi setiappihak yang terkait baik
yang secara langsung maupun tidak terhadap entitasbisnit
sehingga tanggapan akanmuncul seiring efek yang
diberikanaktivitas bisnis tersebut.
Aktivitas-aktivitas yang cenderung
lebih mengutamakan keuntungan maksimaltanpa
memperhatikanefek
negatifsemisal
sikap individualistilg
egoisme atau hedonisme.Bentuk-bentuk sikap di
atasdalam dunia bisnis merupakan bentuk sikap yang
lebih
mengutamakan atau mencari keuntungan secara maksimumtanpa memperhatikan cara
dalammemperoleh. Hasil merupakan bagian akhir dalam sebuah proses dalam dunia
bisnis istilah hasil baik
keutunganmaupun
kerugiandapat
dimasukkan dalam kategori output. Setiap kegiatanbisnis
keuntungan merupakan target utamadari output
perusahaan, begitu halnya dalam siklus akuntansi. Output merupakan keluaran dari sebuah siklus akuntansi,yang dimulai dari
inputkemudian proses hingga resultnya yaitu output.Siklus
ini dalam
menjalankanrangkaiannya memiliki
pengaruhterhadap lingkungan sekitarnya.
Rangkaian siklus akuntansi ketika
orientasi outputnya
lebihmengutamakan keuntungan
tanpa mempertimbangakan seperti apa inputdan
prosesnyamaka akan
memberi dampak yangburuk bagi
lingkungan98
Jurnal El - Marhlahah, Vol. 2 No. 2, Desember 2012
sekitamya.
Dampak yang buruk
iniakan mengiring lingkungan
sekitaruntuk
menuntut kepada pihak entitas bisnisuntuk
lebih mempertimbangkan keberadaan mereka bagi Pihak entitas bisnisyang
biasanyalebih
mengarah kepada peran entitas bisnis terhadap kelangsungan hidup mereka. Tuntutaninilah yang berkontribusi
dalam lahirnya akuntansi sosial dalam ranah keilmuan akuntansi.Akuntansi sosial itu
sendirimenurut Ramathan adalah
Prosesseleksi variable-variabel
kinerjatindakary dan prosedur
sosialperusahaan,
termasuk di
dalamnyapengukuran, untuk
dikembangkan meniadi informasi yang berguna bagi mengevaluasi kineria sosial perusahaansecara sistematis,
gunadikomunikasikan kepada
pihak
sosialyang
bersangkutan,baik di
dalammaupun
di luar
perusahaan.3 Senada dengan itu Jenny Cameron menielaskanbahwa
akuntansisosial adalah
caramengidentifikasi seberapa
baik komunitas, organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan dan nilai-nilaisosial melalui dampaknya..
Secarasederhana
istilah
akuntansi sosial itu merupakan sebuah siklus yang dimulaidari
seleksi kineria-kinerja sosial yang diolah men.jadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya baik intern maupun ekstern.Keberadaan akuntansi sosial akan
menolong
kelangsunganhidup
dari sebuah entistas usaha, karena dengan informasi sosial yang disajikan tersebutrLaurie Mook dkk, Wal counls : Sociql Accounli,tg
ht
Nonptolils antl C@peruthres,(t
ndon : SiSel Press, 2003), hlm. 40..Jenny Camneroon dkk, So.iai Accounting
:
A Pfilical GuideIu
Snall Connunity Otganitaliotls end Ernterptises, (Australia ; Centre for Urbanand Regional Studieg The University of Newcastle, 2010), hlm. 3,
setiap pihak
berkepentingan akan mengetahuisejauh mana
kontribusipositif yang telah diberikan
entitasbisnis dalam
menjalankan bisnisnya.Adanya informasi tersebut
akanmemudahkan
bagi para relasi
untuk memberikan penilaian terhadap kineria entitas yang bersangkutarL yang pada akhimya akan memberikan efek positifbagi entitas bisnis.
Sebagai contoh, dengan kepuasan yang diberikan oleh pihak entitas terhadap ekstren semisaldistributor, tentu akan
meningkatkan rasa kepercayaandalam
membangun relasibagi distributor
dengan entitas bisnis.Demikian halnya ketika akuntansi
sosial
dipergunakan sebagai wadahuntuk
mengangkat kebutuhan sosial para pegawai sebagai pihak intern, tentu halini
akan meningkatkan citra baik dipublik
terhadap kineria entitas dalammemperlakukan para
pegawainya.Peningkatan citra
ini
akan memberikanefek positif bagi entitas
sebagaikeberadaan di dalam
komunitas masyarakat, Negara dan ruang hukum.Akuntansi
sosialitu sendiri
meniadi salah satu dasardaripraktek yang baik dalam Corporate Social Responsibility (CSR),dimana dalam praktek
CSR terdapattuntutan bagi
setiap entitas bisnisuntuk
memperhatikan dampaksosial dari keberadaannya
di masyarakatdan
lingkunganbaik
itu dampak kepada pihak intern maupunekstern baik yang
secara langsungterkait maupun tidak.
CSRmengarahakan
agar sebuah
entitasmampu
memberikandampak
positif bukan dampak negatif, sehingga peran sebuah entitasitu
jelasdan
memberi manfaat semisal pengembangan usahayang tidak merugikan
masyarakatsekitar atau bentuk
penanggulangan kemiskinan dan pengangBuran.99
Menurut Griffin dan
Ebertdikutip
oleh Buchari Alma ada empatdefinisi tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR)]aitu :1. Tanggung jawab
terhadaplingkungan yaitu
bentukkepedualian dari sebuah
entitasbisnis untuk
mengendalikankegiatan bisnisnya agar
tidakmerugikan masyarakat
danlingkuangan sekitar
melainkanmemberi manfaat seperti
tidakmelakukan pembuangan
limbah yang berakibat polusi.2.
Tanggung jawab terhadap konsumenyaitu bentuk kepedulian
entitasbisnis dalam
memperhatikan hak-hak dari
setiap konsumen denganmemberikan produk
yangberkualitas dengan harga yang adil.
3. Tangggung iawab
terhadapkaryawan yaitu
denganmemperhatikan segala
aktivitas sumber daya manusia dalam bisnismulai dari proses
perekrutan, penerimaan, pelatihan, promosi dankompensasi secara adil
danbertanggung iawab.
4.
Tanggung iawab terhadap investoryaitu dengan mengelola
sumber daya investor secara iujur baik dalam pengelolaan mapun dalam laporandengan menghindari
berbagaitindakan menyimpang
seperti penyalahgunaan dana dan rekayasa laporan.Bentuk tanggung jawab
di
atasdalam perspektif akuntansi,
dilihatkearah informasi dari
kinerja-kinerja sosial tersebut, data informasi kualitatifmaupun kuantitatif dalam
bentuklaporan kegiatan sosial
dapatEnico, Akuntansi Islam: Sislem lflhrmasi Beftosis Nilai
dipergunakan sebagai salah satu bentuk
tindakan kepedulian
sosial.Laporan kegiatan sosial merupakan bentuk bukti tertulis dari sebuahkine{a
sosial yang telah dilakukan oleh entitas bisnis.CSR
sebagaitanggung
iawab sosial sebuah entitas bisnis tentu tidaksemua pihak bersedia
untukmerealisasikannya, terlebih
pihakdengan karakter individualis
egois.Mereka tentu akan menolak
akankesadaran untuk
membangkitkan kesadaransosial.
Terdapat beberapa tahap penstaraan preferensi sosial yaitu,tahap
idealistic,tahap
diskreasioner,dan tahap
penerimaan umum,6 dariketiga
tahapan tersebutlah kesadaran sosial akan muncul.Pertama, tahap
idelaistik merupakan tahapdi
mana kesadaran sosialdari
pelaku entitas bisnis masihbelum ada. Pelaku bisnis
lebihmengutamakan
proses bisnis
yangdijalankannya guna
memperolehkeuntungan maksimal
tanpamemperhatikan efek yang
akandihasilkan.
Pendayagunaan sumber daya dalam memperoleh hasil produksi dilakukan dengan cara yang mengarahke
eksploitasi, dengan demikian pada akhirnya akan memberikan efek negatif bagi lingkungan sekitarnya yang akan memberikanefek timbal balik
yaitukomplain dari dari pihak
sosiallingkungan dari entitas bisnis
guna meminta kesadaran sosial ketika mereka mulai merasakan e(ek negatif tersebut.Kurangnya kesadaran
sosial tersebut dibangun dari polapikir
yangsempit terhadap
kewajibansosial.Anggapan bahwa
bentuktanggungjawab sosial
itu
merupakansebuah beban
atau biaya
merupakan6Rismawati, Akufilansi PerlanSSungiou'rba Sosial tBuchari Alma dan Do ni ludi Piar\sa,
Manajenen dalat
Dunia Bisris, dalam Jumal IcjianBisnis Syariah, (Bandunt :Alfabeta, 2009),
hlm.
Islam,Palangka Raya, Volume 3 Nomor 3, Tahun1E3-184,
2011,h.llf. 377'3nJumal El - Mashlahah, vol. 2 No. 2, Desembet2012
salah satu faktor Yang
mendorongperilaku tersebut disamping
faktorkepribadian
dari
pelaku bisnis. Ketika sebuah kewajibandiiadikan
elementbiaya atau beban dalam
konsePakuntansi tentu
itu
meruPakan sesuatu yang harus diminimalisir,hal
tersebut dikarenakan keberadaan beban dalam sebuah kegiatan bisnis akan mengurangi keuntungan yang diperolehKedua, tahap diskresioner adalah
tahap
selaniutnyayang
meruPakanjawaban dari
persoalanPada
tahaPpertama.Tekanan
publik
atas perilaku pen8abaian tanggungjawab sosial oleh sebuah entitas bisnis membawa merekakepada uPaya untuk
mencobamemperbaiki masalah yang
telah ditimbulkan.Tahapkedua ini,
lebihmengarah kepada
upaya dari
Pihakentitas bisnis untuk memberikan solusi
atas tindakan mereka
Yang menghasilkan efek negatif tersebut.Solusi dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan
pengetahuan serta
perkembanganteknologi yang tePat guna.
Analisislapangan atas efek negatif
Perludilakukan terlebih dahulu
untuk mencari sasaran yang perlu diperbaiki,kemudian solusi dilakukan
denganmengurangi dampak tersebut perlahan secara kontinyuitas. Bentuk kesadaran sosial pada tahap ini lahir
dari
problemsosial yang telah diciptakan oleh entitas bisnis bukan dari kesadaran pribadi.
Ketiga, tahap penerimaan umum, tahap
ini
merupakantahp akhir
dari serangkaian tahap preferensi sosial yang ada.Padatahap ini,
kesadaran sosial telah meniadi sebuah kebutuhan bagi entitas bisnis.Kebutuhan yang lahir dari tuntutan keadaan ada yaitu hukum danpublik (lingkungan
bisnis).Kesadarandari
entitas bahwa keberadaan merekadi
bawah aturan yang ada tentu akan meningkatkankontribusi sosial
daribisnis yang dilakukan, selain
itu
publik sebagaipihak yang terkait
denganentitas bisnis
secaratidak
langsung memberikan tekanan moral.Arah tahap akhir
ini
sebenarnya lebih kepada pencitraandiri
oleh pihakentitas bisnis, mereka tidak
daPatmenghindari keberadaan
daritanggungjawab sosial itu, karena untuk membangun sebuah citra entitas bisnis yang baik tentu memerlukan anggaPan positif
dari
publik. Ketika hukum danpublik telah mengakui
keberadaan suatu entitas bisnis sebagai pihak yang cenderung memberi kontribusi positif bagi lingkungannya, maka trend mereka akan meningkat kearah yang lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkankeuntungan bagi entitas bisnis
itusendiri.
Ketiga tahap
tersebut berceritabahwa
tangugungiawabsosial
pada umumnyalahir
atas sebuah tuntutarybukan atas dasar
kesadaranpribadi.Perilaku
ini lahir dari
sikaphedonisme yang ada, namun hedonisme yang
positif yaitu
melakukan sesuahrtetap dengan orientasi
keuntunganmaksimal.Maksimasi
keuntungandiupayakan dengan memanfaat segala potensi yang tersedia termasuk dengan memanfaatkan segala bentuk aktivitas-
aktivitas sosial guna
nemperoleh peningkatan keuntungan.C. NILAI-NILAISPIRITUAL
DALAM ETIKA BISNIS ISLAMKepedulian sosial
dalam
bisnisselain
dipengaruhioleh
kepentinganmateri
.iugadapat
dipengaruhi oleh kepentingan non-materi. Secara logikasetiap kebaikan pasti
akanmembawakepada perasaan senang, hal
itulah yang
menyebabkan terdaPat istilah baik dan buruk. Segala sesuatuyang
baik
dipandang sebagai sesuatuyang perlu
ditegakkan, sedang yang101
buruk dipandang perlu
untuk ditinggalkan.Baik dan buruk sebuah tindakan menjadi ukuran dalam sebuah interaksi sosial, ukuran
itu
biasa dikenal sebagai etika.lstilah etika sebagai sebuah refleksidari perilaku dan tindakan
manusiatelah ada
selakdulu, etika
meniadi sebuah indikator untuk melihat sebuah perilaku atau tindakan tersebut dapat diterima atau tidak.Pengertian dari etikaitu sendiri menurut
K.Berten dapatdibedakan menjadi tiga arti
yangpertama, seba9ai sistem nilai yaitu nilai-
nilai atau
norma-normamoral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atausuatu kelompok dalam
mengaturtingkah
lakunya.Kedu4 sebagai kodeetik yaitu kumpulan
asasatau
nilai moral.Ketiga, sebagai filsafat moral yaitu ilmu tentang yang baik atau buruk yang dipergunakan sebagai bahan refleksi.7Etika
terkadangtelah
menjadi sebuah kebiasaanyang ketika
sudah cukup mengakar akan menjadi sebuahbudaya atau adat istiadat
yang merupakan aturantidak tertulis
yang dianggapmemiliki
wewenang dalammengontrol tindakan dan
perilaku seseorang.Sebagai sebuah adat istiadatatau
budayaetika
merupakan sistemnilai yang berisi
tentang bagaimanaseorang individu harus
hidupbermasyarakat, sehingga
adanyaperbedaan etika antara satu komunitas dengan komunitas
lainya
merupakanhal
yang niscaya.Etika sebagai budayadan adat istiadat hadir
secaraberkesinambungan
dalam
kelompok masyarakatmelalui
perwarisan nilaiyang
berlangsungdari
generasi ke generasi.Meski demikiary etika
sebagisebuah
nilai
kehidupan memiliki nilai-7K.Beltent Eri,t4, 0akarta : Gramedia Pustaka, 1993), hlm.6
Eirricq Akunlat$i lslam: Sistem lnfurmasi Befuosis Nilai
nilai yang universal
sebagai sebuah tolak ukur sistemnilai
yang terbentuk.Tolak ukur tersebutlah yang meniadikan perbedaan
aturan adat istiadat
atau budaya ada tetapdapat
diseleraskan,selama budaya atau adat
istiadat mengandung nilai-nilai universal akan meniadikannyadapat diterima
oleh semua pihak. Nilai-nilai tersebut dalampandangan manusia secara
umum merupakan kebaikanyang
senantiasadiharapkan kehadirannya
dalammembangun interaksi sosial di
masyarakat.
Etika
sebagaiakar dari
bentuk konsep ideal itu merupakan etika ketikadilihat dari pendekatan
secaraumum.Sedangkan secara
lebihterperinci etika itu sendiri juga memiliki cabang-cabang
tertentu yang
dapatmengontrol perilaku dan
tindakanmanusia dalam ranah
aktivitaskehidupan tertentu semisal politik
hukum, bisnis
dansebagainya.Keberadaan dari etika secara
khusus ini lahir atas
perbedaan-perbedaan konsep interaksi sosial yang
ada, dia hadir untuk
menyesuaikannilai-nilai
kebaikanpada
setiap pola aktivitas manunsia.Berbisnis merupakan
sebuahsalah satu kegiatan sosial
yangberhubungan dengan
kepentinganorang
banyak, sehinggaetika
dalambisnis
diperlukan.Setiappihak
yangterlibat dengan bisnis baik
secaralangsung maupun tidak
langsung sangat menginginkan kegiatan bisnisyang beretika.Namun
dalam perjalanannyarnasih banyak
pelakubisnis yang
melupakan pelaksanaan norma-norma dalam bisnis tersebut, haltersebut dapat disebabkan
oleh ketidakpahaman dari pelaku bisnis, atau sebenarnya mereka paham namun tidak bersedia untuk melakukannya.1,02
Jumat El - Mashtahah, vol. 2 No. 2, Desember 2012
Filsafat moral menyatakan bahwa terdapat beberapa Pandangan dalam
etika,
diantaranya adalah pandangan hedonism yang menjadikan kesenangansebagai tujuan
hiduPmanusia.Hedonism secara konsekuen mengandung egoisme, karena hanYa memperhatikan
kepentingan
dirinya saia,s sebagai contohpola
hedonisme yang masih terdapat dalam kehidupan manusia termasukdi
dalamnya dalam kegiatanbisnis yaitu
mendahulukan kepentinganpribadi guna
mencapaikeuntungan pribadi
dibandinggolongan,
hal itu
merupakan bentukdari sifat kaum
hedonis Yang sudah sampaipada
egoismetis dalam diri
seseoranS.
Etika
sebagai sebuah norma sosial tentu memiliki peran yang harus mengutamakan kepentingan bersama,dalam
filasafatmoral
pandangan inidikenal dengan utilitarisme,
yaitusebuah tindakan dalam moral dilakukan
guna memaksimalkan
kebahagiaanorang banyak atau
kelomPok. Etikadalam intraksi sosial akan
melihatkepada tuiuan dari sebuah etika tersebut
dalam sistem sosial,
sehinggakeutamaan bersamalah
yang
menjadi tujuanakhir dari
sebuah etika sosial.begitu halnya dalam bisnis, uPaya atau tindakan
untuk
memberikan kepuasan (kebahagiaan) bagi pihak yang terlibatsecara langsung mauPun
tidak merupakan tujuan utama.Secara lebih lanjut,
etika utilitarisme sebagai sebuah pandangan dapat dirumuskan dalamtiga
criteriaobiektif yang dijadikan dasar
dalammenilai suatu
kebijaksanaan dan tindakan yaitu manfaat, manfaat terbesar,d.an siapa pengguna
manfaattersebut.ePertama,manlaat maksudnya suatu kebiiaksanaan atau tindakan yang
baik adalah yang
menghasilkanmanfaat, sebaliknya jika
tidakmendatangkan manfaat
melainkankerugian
makakebijaksanaan atautindakan tersebut dianggaP
tidakbaik.Kedua, manfaat
terbesarmaksudnya seandainya terdapat sebuah altemative
dari bentuk
kebijaksanaan atau tindakan maka yangdinilai
baikadalah
kebijaksanaanatau
tindakanyang
memberikanmanfaat
terbesar, demikian halnyajika
terdaPat situasidimana kerugian tidak
daPatdihindarkan selama kebijaksanaan atau
tindakan tersebut
mamPumendatangkan
manfaat lebih
besarmaka dinilai kebijaksanaan
atautindakan yang baik.(eitgq
kriteriamengenai siaPa Pengguna
manfaat tersebut, dalam hal ini etika utilitarismemengajukan kriteria
bahwakebijaksanaan atau tindakanyang baik
dinilai dari
sebanyakmungkin
pihakyang akan mendapatkan
manfaat tersebut. Semakin banyakpihak
yang memperoleh manfaat maka hal tersebutdinilai semakin baik bagitu
halnya dalam hal kerugian.Etika sebagai sebuah sistem nilai sebenamya
tidak hadir begitu
sajadalam ruang kehidupan,
semuanyatelah dipersiapkan dalam
nurani terdalam pada setiapdiri
manusia.Etikamerupakan bentuk
pengejewantahannilai yang telah diciptakan
Tuhan sebagai sebuahaturan bagi
manusiauntuk menjalankan misinya
didunia.Itulah
mengapa secara umumnilalnilai universal itu
memilikikesamaan
namun dalam
aplikasinYaesonny Kerat Etika BisfiisTuntutan dafi oK.Bertens, Etu,ta, oakarta : Gramedia
Pustaka,
Releua sinya, (yo9yakarta : Penerbit Kanisius,193),
hlm.240
1998), hlm.94103
-
Entico, Akuntonsi lslafi: Sistefi lnlornaei Berbasis Nilqi
terdapat perbedaan terganhlng bahasa agama yang dipergunakan.
Kehadiran agama
dalamkehidupan manusia, membawa konsep
nilai-nilai
kebaikan universal tersebut sebagai sebuahaturan tingkah
laku dalam setiap agama. Semua agama akan memandang bahwa etika dengan nilai-nilai universal merupakan
sebuah konsep ideal bagi kehidupan manusia dalam segala hal tidak terkecuali dalam bidang ekonomi yang merupakan salahsatu sistem dalam menjalin
sebuah interaksi sosial.Agama Islam berbicara
tidaksekedar tentang konsep
hubungantransendent, tetapi ju8,
tentangbagaimana membangun
hubungansosial yang baik.lstilah etika bisnis Islam
salah bentr-rk dari Islam
dalam membentuk hubungan sosial yang baik.Islam
mengajarakanperilaku
bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai universal, sehingga interaksibisnis akan
dapat memberikanefek positif bagi
setiappihak yang terlibat. Nilai-nilai universal tersebut biasa men.iadi acuan bagaimana melakukan transaski bisnis sesuai etika Islam yang ada.
Manfaat merupakan sesuatu yang dibutuhkan
oleh
manusia, bermanfaatberarti dia memberikan
kontribusipositif dalam
kehidupan.Islammengaiarkan bahwa sesuatu
yangterbaik itu adalah yang
bermanfaat, sebagaimana hadis nabi, sebiak-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Asas memfaat menjadi sebuahtema penting dalam
konsepsosial Islam, karena manfaat
akanberdampak pada kedudukan manusia
di dunia ini,
dalam konteks ekonomi ketika seseorang memperoleh manfaatberarti kebutuhan hidupnya
telahterpenuhi. Kondisi
tepenuhinya kebutuhanhidup ini dalam
konsep Islam dikenal den gan istilah maslahah.Kebutuhan dalam
perspektifIslam ditentukan oleh
konsepmaslahahNaslahahitu
sendiri
adalahsegala bentuk keadaary
baik
materialmaupun non
material,yang
mampumeningkatkan kedudukan
manusiasebagai makhluk yang
palingmulia,lomaksudnya
di sini
adalahtercukupi kebutuhan
hidupnyasecaraseimbang
\sejahtera),Maslahah merupakan tujuan yangingin
dicapai dalam setiap kegiatan sosial, termasuk dalam aktivitas bisnis.Kegiatan ekonomipada intinya bertuiuan
untuk memperoleh kemakmuran hanya salaoriantasi kemakmuran
terkadang arahnya lebih kepada materi, berbeda dengan konsep yang ditawarkan olehIslam
dimana keseiahteraanitu
tidak sekedar dipandang hanyadari
sudut material.Sudut non material yang terdapat
dalam
maslahahtersebut
merupakan aspek rohaniahdari
setiap individu, dimana aspek tersebut iuga merupakankebutuhan dasar dari
setiapmanusia.Bentuk aspek non material itu adalah ketenangan
jiwa
yang diperolehdari rasa bahagia yang
menurutAristetoles dengan
konsepeudemonismenya menyatakan bahwa kebahagiaan
itu merupakan
tuiuanakhir dari
segalabentuk
perbuatan manusia.Kebahagiandalam
konsepIslam lahir dari terpenuhinya kebutuhan jasmani
dan rohani yaitu
kebutuhan dunia dan akhirat (falah).Kehidupan yang bahagia di dunia
diwujudkan dalam bentuk
materi sedang kebahagiandi
akhirat terwujud dari jaminan akan kebahagiaan akhirat, dengan demikian orientasi kehidupantidak
sekedar sesaat melainkan untukjangka
panjang.Secaraistilah
Islam1iP3El, Ekononi lslofi, Aogyakarta : Rarawali Press, 2008), hlm. 5
104
Jumal El - Mashlahah, VoL 2 No. 2, Desember2012
perwuiudan dua kebahagian tersebut di kenal dengan konsep /alaft.Secara istilah kata falah adalah keberuntungan jangka panjang yang menekankan tidak hanya pada aspek material tetapi
juga
pada aspek spiritual.Untuk
mewujudkan kebahagian tersebut maka perlulah seseorang untuk mengaplikasikannilai-nilai
universal yang telah diajarkan Tuhan. Terdapat bangunan dasaretika bisnis
sebagai perwujudannilainilai
universal dalam Islam, salahsatu
pendapat mengenaibangunan tersebut
menurutBeekunsebagaimana dikutip
Muhammadterdiri atas lima kunci yang membentuk sebuah sistem etika Islam yaitu keesaan,
keseimbangan, kehendak
bebas,tanggung iawab serta
kebajikan.rt Beekun menjadikan kelima hal tersebut sebagainilia-nilai kebikan
universal dalam etika bisnis Islam.D.
KOMPREHENSIFITASNILAI AKUNTANSI ISLAMKonsep akuntansi Islam
padadasarnya
tidak jauh
berbeda dengankonsep akuntansi murni
(akuntansi pada umumnya),hal
tersebut didasari dengan skemayang
ditawarkan oleh akuntansi keuangan Islam yang tetap mengacu kepada skema bangunan yang ada pada akuntansi keuangan murni.Dapat
dilihat
pada kesamaan polanyayang mempergunakan
pilar-pilar bangunan yang sama dengan akuntansi keuanganmurni seperti
matematika,rlual altry
syste, monetary
unit,periodesasi
dan
sebagainya.Dari
sisi tujuannya iuga tidak iauh berbeda yaitumemberikan informasi
keuangankepada pihak terkait atas
segalatransaksi
yang telah dilakukan
oleh entitas bisnis.Dengan demikian
keberadaanakuntansi Islam merupakan
alat pendukungdalam
kegiatan transaksi antara sesamaindividu dalam
duniabisnis atau
usaha.Kegitan-kegiatandalam bisnis atau usaha
tersebutdisesuaikan dengan
aturan-aturanIslami karena
keberadaan akuntansiIslam adalah untuk
mewujudkankegiatan bisnis yang sesuai
Islam, sehingga meniadikannya memiliki nilaiIebih dibanding bisnis atau
usaha konvensional.Hal tersebut dikarenakan aturan-aturantersebut hadir
dalamrangka mewuiudkan nilai-nilai kebaikan
dan keadilan universal
yang menjunjungtinggi rasa
kemanusiaangula direfleksikan dalam
polakehidupan bermasyarakat
dan persaudaraan.Transaksi-transaksi
tersbutberporos kepada nila Qur'ani dan hadis
menjadi sebuah sarana
untuk membangunrasa saling
menghargaidan mencintai antar
sesamamanusia.Landasan dasar
dari
konsepIslam adalah
adanya kerelaan yangmuncul dari
kesadaranakibat
nilaikeadilan, disamping prinsip
lainnya yang secara umum merupakan benfukdari nilai
responsibilitas. Bentuk bisnis Islami harus memuat ke.jelasan kontrak terhadap kerjasama bisnisyang
ingin dijaliry meskipun menjadikannya tidak fleksibel, namun kejelasan kontrak akan memberikan kepastian akanhak
dan kewaiiban dari setiap pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis.Berdasarkan
hal
tersebut ruang lingkup dalam konsep akuntansi Islamtidak
sekedar hanya berbicara sebatas hal-hal financial, namun lebihdari
itu,uga melingkupi
wilayah-wilayah sosial.hal tersebut sesuai dengan tuiuan syariah yang ingin mewujudkan sebuahtata
perekonomianyang
berkeadilandan
kesetaraanmenuju
kesejahteraan rrMuhammad, Eli*, Btisris Islani, ( YogyakartalrPP AMP YKPN, 2004), hlm. 53-54.
105
-
Enieo, Akunta silslam:Siste lnlormasi Berbasis Nilai
dunia akhirat, atau dalam istilah asy-
Syatibi
maqasid syariah,yaitu
tuiuansyariah yang
bertujuanuntuk mewujudkan kemaslahatan manusia didunia dan
akhirat.r2Dalamhal
inielemen keuangan yang dianggap tidak
sesuai dengan nilai-nilai
keadilan seperti bungar3tidak
dilibatkan dalam akuntansi Islam.Nilai sosial dalam
konsep akuntansi Islam terlihat pada prinsipnyayang
melakukansuatu bisnis
harus sesuai dengan syariat Islam. AkuntansiIslam
melakukan ptoses pembukuandengan
menekankanpada
prinsip-prinsip
kebenaran dan tanggungjawabyang
dibackapoleh nilainilai
sosial moneter yang terkandung dalam konsep dana kebajikannyayaitu
zakal,intaq
dan sedekah. Perpaduan antara kedua elemenini
akan menjadikan kegiatan bisnis lebih manusiawi karena memilikilatar belakang tuiuan sosial
yang mengutamakan kebersamaan.Dengan
demikian telah
terjadi sebuah pendekatan sosial dalam sebuah sistem keuanganyang
terapat dalam Islam.Materi sebagai sebuah obiek yangselalu meniadi tolak ukur
terhadap kesejahteraan seseorang merupakan alatyang sesuai untuk
melakukanpendekatan
sosial.keseiateraanmeskipun tidak seluruhnya
namun identik dengan terpenuhinya kebutuhan12Erlis Amalra, 5ejaruh Pemikiran Ekonomi lslom,
0akarta : Gramata Publishin& 2005), hlm.254 r3Bunga dianggap oleh sebagian besar ulama
sebagai bentuk refleksi dari praktek riba yan8 diharamkan dalam Islam.Hal ters€but didasari dengan konsep bunga yang mengambil nilai tambah yang dilakukan secara sepihak tidak
atas kerelaan kedua belah pihak yang bertransaksi. l,lama-ulama
Flopor
yangmengkategori&an bunga sebagai riba ialah
ulama
dari
kalangan neo rcvivalis lihat Abdullah Saed, Bank lslam dan Bunga,Pe,njMuhammad Utuqul Mubin
dkk et.al.,(Yogyakarta :Pustaka Pelaiar, 2m8), hlrL 8- 25.materi. Objek kajian utama
dari
topik keuanganadalah materi atau
harta (uang), sehingga ketika bercicara tetangperilaku kepedulian sosial
berarti bercbicara tentang bagaimana materidapat
bermanfaatbagi orang
lain.Berbagai
pendekatandalam
entitasbisnis telah hadir dalam
upayamewujudkan nilai-nilai sosial
dari materi, yaitu dengan mengusung nilai-nilai
kebaikan universal dalam setiapaktivitas bisnis, seperti
menerapkankeadilan, bersikap
tanggungjawab, menegakkan kebenarary berlaku biiak dan sebagainya.Nilai-nilai kebaikan
universalakan menjadi acuan utama
dalamberbisnis ketika pelaku
bisnismenyadari penting
mewujudkan kepedulian sosial, salah satunya adalah ketika akuntansi diarahkan kepada pola tanggungjawab sosial.Namun nilai-nilai tersebut akan meniadi sebuah wacana belaka saat kesadaran tidakhadir
daripribadi pelaku bisnis.
Berbagai halpenyebab sulitnya
membangunkesadaran sosial, diantaranya adalah sikap egoisme yang merupakan sikap etis yang cenderung mementingkan
diri
sendiri, sikapini
akan selalu muncul karena setiap individu sebagai makhluk Tuhan memiliki nafsu. Kontrol diri yangtidak kuat terhadap nafsu
akan menjadikanrasa kepentingan
sosial tertutupi oleh rasa kepetingan pribadi.Kontrol yang kuat adalah kontrol
yang dibangun atas dasar
kekuatan agama.Agama sebagai sebuah doktrinjiwa memiliki kekuatan
untukmembenhrk
pola perilaku dari
setiapindividu.ltulah mengapa,
terkadangpendekatan agama
dianggapmerupakan
pendekatanyang
tidak masuk akal, karena pendekatan agama tidak selalu berbicara tentangalal
atau logika melalinkan lebihdari itu
yaitutentang
keyakinan (iman).Pendekatan 106Jumal El - Mashlahah, Vol. 2 No. 2, De6ember 2012
a8ama ju8a
merupakan pendekatanyang dapat
masukke dalam
ruang kehidupan manusia termasuk dalam keuanganyang
salah satunya adalah akuntansi.Islam mengaiarkan tentang etika
dalam berbisnis, yaitu etika
yangmemuat nilai-nilai
ketuhanan dalamsetiap
tindakannya.Akuntansi Islam merupakan akuntansi yang berdiri atas pondasi etika bisnis yang Islami guna menuniangfungsi
sebagai salah satubentuk praktek
keuangan.AkuntansiIslam
dengandemikian tidak
hanya pada satu poros/ namun lebih dari ihrselain fungsinya sebagai
sisteminformasi
keuangan, akuntansi Islam juga membawa misi sosial kemanusiaandalam nilainilai
universalnya yangditopang oleh
nilai-nilaireligiusitas.Dengan
demikian,komprehensifitas dari Akuntansi Islam
lebih dari
sekedar perpaduan antara akuntansi keuangary akuntansi sosial, dan etika, tetapi iuga memuat nilai-nilai ketuhananyang
merupakan pondasiutamanya yang menyokong
setiap elemen yang ada.Akuntansi pada
dasamya merupakanbentuk
sistemyang
lahirdari sebuah
bentukpertangunggiawaban,
karena
tu.iuanakhirnya adalah bentuk
informasikeuangan yang menyajikan
segalainformasi terhadap apa yang
telah dilakukanoleh
sebuah entitas bisnis.Informasi tersebut sebagai
sebuah tanggungjawab kepadapihak
terkaitatas kepercayaan yang
telahdiamanatkan kepada pihak
entitasbisnis.Dari sisi ketuhanan
nilai tanggungiawabdapat dilihat
secaralebih komprehensif karena
Islam memandangbahwa manusia
adalah khalifah dimuka bumi yang memegangdengan wajah yang lebih humanit emansipatoris/ transendental
dan teologikal.laNilai kemanusiaan
dan ketuhanan yang ada dalam akuntansiIslam berbaur
membangkitkan kesadarandiri untuk
mempergunakannilai-nilai kebaikan universal
dalam kegiatan akuntansi.Terdapat tiga elemen penting ketika kesadaran diriatasnilai nilai
kebaikan universal tergerak yaitu, kepedulian spiritual,kepedulian sosial,dan kepedulian
personal.Kata kunci dari ketiga elemen tersebut adalah hak dan kewajiban yang menjadikan fungsi ketiga elemen tersebut meniadi lebih jelas.Pertamn, kepedulian
spiritualmerupakan bentuk kesadaran
atastuntutan
keimanan.Keyakinan bahwa seseorang hanyalah sebagai pemegang amanah Tuhary menjadikannya sadarbahwa ada
pertangungiawaban didalamnya. Pemanfaatan Sumber dayaalam dan
manusiayang
merupakantitipan Tuhary mengiring
seseoreanguntuk
mendayagunakannya sesuaikehendak sang pemilik
modal utamanya. Allah telah menurunkan duakitab yang berisi ajaran
tentang kebaikanyakni al-Qur'an dan
hadis sebagai pedoman bagi setiap individuuntuk menjalankan
rodakehidupan.Nilai-nilai yang
diangkat oleh kedua kitab suci tersebut menjadi pedoman manusia dalam menjalankan misi khalifahnya termasuk dalam dunia bisnis.Allah telah
menjalankankewajibannya untuk
menyediakan fasilitas yang menunjangmisi
khalifah tersebutyaitu
sumber daya alam dan manusia, sehinggaDia memiliki
hakamanat Tuhan.Manusia sebagai
r{lwan Triyuwono, Akunlansi Syariah Perspeklif,khalifatullah
fil
ardhmernbawaakunransi
y:-:!".'18' 2012), h1m.345.!::
reori, Uakatta : Raiawali Press,107
-
Erl,i.o, Akuntonsi lslotn: Skkn, Inhnnasi Berbasis Nitai
untuk mendapatkan ketaatan
daripelaku bisnis (khalifah)
sebagai pemegang amanah.Kesadaran atas hakTuhan
sebagaipemilik modal
utama menggiring pelaku entitas bisnis untuk menghindari segalapraktek
terlarang semisalpraktek riba,
najasy, tadlis,zalim
dan sebagainya, karena mereka sadar bahwa semua jenis transaksi perluuntuk
dilaporkan atau diinformasikan sehingga ketika bisnis telah keluar dari ketentuanpemilik modal
maka telahterjadi
kegagalanbisnis.
Kegagalandalam
bisnis akan merusak kerjasamaatau relasi yang telah
dibangunsebelumnya, di samping
itukonsekuensi yang ada akan lebih berat
yakni hukuman akhirat
(tanpamenegasikan sifat pemaaf Tuhan).
Kedua, kepedulian sosial adalah
bentuk dari
kesadaranatas
kondisiindividu sebagai seorang
makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial seseorangtidak akan dapat hidup tanpa menialin hubungan dengan orang lain termasuk hubungan bisnis. Relasi yang dibangun
dalambisnis dapat
dikategorikan dengan relasi secara langsung dan tidaklangsung, dimana setiap
kategori memiliki porsi hak dan kewajiban yangberbeda dikarenakan peran
yang berbeda-bedadari setiap
kategori tersebut.Peran dari relasi langsung lebih besar, karena sebagai pihak yang terkait langsung keberadaanmereka
sangat sigifikan terhadap keberadaan sebuahentitas
bisnis.Merekahadir
sebagaisalah satu dari tulang
punggung kegiatan bisnis, yang merupakan relasi langsung tersebut antara lain kostumer,supplier, pegawai, investor
serta komunitas Iokal sedangkan untuk relasitidak
langsung cakupannya lebih luas seperti lingkungan alam, negara, dan masyarakat umum.Bentuk kepedulian
dilakukan dengan memperhatikan hak setiap relasibaik langsung maupun tidak langsung
sebagaimana pihak
entitas menginginkanhak
mereka atas relasiyang dibangun
tersebut.Hak disesuaikandengan porsi
kewajibanatau kontribusi yang telah
diberikan oleh relasi dantidak
berlaku timpangsehingga tidak ada
pelanggaranterhadap hak relasi.Hal
tersebut dilakukan dengan memperhatikannila!
nilai universal yang ada
sepertikeadilan, kebenaran dan tanggungiawab agar kesadaran sosial yang ada tidak bias, orientasi humanis menggantikan orientasi individu.
Ketiga,kepedulian
personal,adalah sangat penting bagi
setiap individu memperoleh kebahagian sesuai dengan konsep maslahah dalam lslam.Kesadaran personal itu ada dalam setiap individu manusia, dimana secara intern dapat dikatakan bahwa setiap individu
sebagai seorang manusia dituntut untuk menyadari hak dirinya sebagai penegak
nilai-nilai kebaikan universal,
hak tersebutlahir saat
kewajiban untuk mengetahuinilai-nilai
universal telah dijalankan. Ketika seorang paham akannilai kebaikan universal
dalamdirinyabukan kewajiban
yangberlakutetapi hak, karena setiap
individu diciptakan oleh Tuhan dalam keadaanbaik
sehingga berbuatbaik
bukanlahsebuah kewajiban. Nafsu
yangmenSekang
hati
nuranilah yang telahmenjadikan hak berubah
menjadi kewajiban, ketika nafsu menguasai,diri
mewaiibkan untuk melwannya denganhati nurani.Pada hakikatnya
yangberlakuadalah sebaliknya
yaitu kewajibanbagi
setiapindividu
untuk keluardari
kekangan nafsu agar hatinurani
mendapatkanhaknya
untukmerealisasikan nilai-nilai
kebaikan universal yang ada.Hak dan kewafiban individu juga berlaku dalam hubungan ekstern ketika
108
Iumal El - Mashlahah, Vol. 2 No. 2, Desember 2012
kewajiban telah ditunaikan maka dia berhak atas haknya.Dunia bisnis yang
merupakan dunia sosial
memiliki konsep hubungan timbalbalik
ketikaentitas bisnis telah
melakukankewajibannya sebagai
pelaku
bisnismaka dia berhak atas
keuntungan (materi) atau kebahagian (non matelri)yang diinginkannya.Hak
individutersebut berlaku dalam
hubungan transenden dan hubungan sosial. Peranindividu sebagai seorang
khalifahpemegang amanah tentu
akanmemperoleh imbalan yang
sesuaidengan kontribusinya
yaitu
falahyang merupakantujuan akhir dari
setiapkehidupan. Begitu halnya
dalam hubungan sosial entitas bisnis berhak meraup keuntungan financial dan moralatas kontribusi positifnya
terhadap pihak-pihak terkait.E.
APLIKASI AKUNTANSI ISLAM DALAM BISNISBerbicara tentang
akuntansigambaran
yang akan muncul
adalahtentang bagaimana suatu
kegiatanekonomi diproses sedemikian
rupasehingga mampu disaiikan
kepada berbagai pihak. Keberadaan akuntansi Islam adalah sebagai sistem informasikeuangan yang mendukung
segala kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islamyaitu nilainilai
kebaikan universal yang perluuntuk
disertakan dalam setiap kegiatan bisnis.Benruk penerapan
akuntansi Islam dalam bisnis sangat ditentukan oleh nilai-nilai kebaikan universal.Letaknilai-nilai tersebut meresap
dalamkonsep laporan keuangan
yangmerupakan
inti dari
sebuah kegiatan akuntansi. Terdapat beberapa nilai-nilai kebaikan universal yang menjadi dasarkegiatan akuntansi Islam
yangberorientasi pada kepentingan Tuhao
Sosial dan Individuyaitu :
1.
KeadilanNilai
keadilan merupakan nilaiyang mendasar dalam
kehidupan,keadilan berarti adanya keseimbangan
antar
porsi-porsisetiap
pihak.Wuludnilai
keadilan dalam akuntansi adalahmewuiudkan
pembagian keuntungan yang jelas terhadapnilai
tambah yang diperoleh dalam kegiatan bisnis, bagi pihak sosial yang berkepentingan nilai keadilanmuncul ketika
entitas bisnis memberikan porsi yang tepat terhadapkontribusi yang telah
diberikan.Nilaikeadilan
kepadaTuhan
diwujudkandalam bentuk
penunaian dana-danakebajikan seperti zakat, infaq
dansedekah, ketika Tuhan
bersediamemberikan
modal
usahatentu
Diamemiliki hak atas
keuntungan yang diperolehdari
bisnis yang dilakukan.Hak Tuhan terhadap
hartadisampaikanNya melalui
Perintahpensucian harta,
iika dana
kebajikantidak ditunaikan secara tidak langsung
telah terjadi
pelanggaranhak
Tuhan.Dan nilai keadilan bagi individu adalah dengan konsep sharingsesuai akad bisnis
di
awal yang didasari dengan prinsip kerelaan,ketika usaha
memperoleh keuntungan keadilan bagi entitas bisnisadalah berhak untuk
menikmatinya, namuniika
sebaliknya kerugian akandibagi sesuai dengan akad
yangdisepakati di awal. SetiaP
entitas memiliki hak untuk menghindari resiko kerugian dalam bisnis, sehingga akad meniadi bagianyang
sangat Penting untuk mewujudkan keadilan bagi setiap individu.2.
Tanggung iawabTanggung iawab
merupakanesensi
dari
kegiatan akuntansi, istilah akuntansi itu sendiri meniadi kata dasar dari istilah akuntabel yang berarti dapat dipertanggungiawaban.Bentuk109
E^ico, Akunlansi Islam: Sisten 1 lofifisi Berbasis Nilai
tanggungjawab dalam
kegiatan akuntansidiwujudkan dalam
bentukinformasi atau
laporankeuangan.lnformasi keuangan
itu sendiri dapat diformulasikan dalam duabentuk yaitu materi
dan spiritual.Kategori tanggungjawab sosialperlu diinformasikan secara
materi sedang untuk informasi secara spiritualberlaku pada
tanggung.jawab pada Tuhan dan pribadi halini
dikarenakan kedua kategoriitu
masuk pada wilayah transendenyang
memerlukan audit spiritual.Bentuk tanggungiawab
sosialdilakukan dengan
melaksanakan kegiatanbisnis
secara beradab, yaitu dengan memperhatikan seluruh elemenyang terkait dengan
mengupayakan kontribusipositif bagi
mereka bukan kontribusi yang negatif.Tanggungjawab kepada Tuhan terimplementasi dalambentuk menjalakan amanah
Tuhan dalam memanfaatkan modal yang telah dititipkan sesuai dengan ketentuan yang telah diaiarkanNya. Kemudian bentuktanggung jawab individu
adalah menjalakan fungsinya sebagai pelaku bisnis dengan benar sesuai aturan main yang berlaku, karena setia pribadi akan bertanggungjawabatas dirinya
saatdirinya tidak memainkan aturan secara
benar. Diantara benhrknya
adalahmenjalankan bisnis sesuai
dengan kesepakatanyang telah
dibangundiawal
(akad) sertatidak
melakukan eksploitasi terhadap sumber daya yang tersedia.3.
KebenaranNilai kebenaran menjadi landasan
utama dalam
memberikan informasi keuangan karena sangat mempengaruhikepercayaan berbagai
pihak(fzst).Kebenaran
berarti
memberikan informasi secara tepat tanpa ada yangdihrtupi (tranparan). Nilai
kebenaranmerupakan
salah satu aspek
utama dalam membangun sebuah relasi bisnisdalam konteks sosial,
ketikaketidakiuiuran telah masuk
dalam sebuah relasi makahal
tersebut akan merusak kepercayaan yang berdampakpada pemutusan hubungan
bisnis.Bentuk kebenaran dalam konteks sosial adalah menyampaikan informasi secara transparan tanpa ditutupi, apapun hasil akhir laporan tersebut sedang kaitannya dengan
Tuhan nilai
kebenaran hadirdalam bentuk
menialankan aktivitas bisnis sesuai dengan aturan halal-haram sebuah kagiatan bisnis, demikian halnya dengan kebenaran personal, sikap lujurpada diri sendiri
bahwa sesuatu itu benaratau
salahperlu untuk diikuti
sehinggatidak
ada kebohongan pada hati nurani.KESIMPULAN
Akuntansi Islam sebagai sebuah salah satu sistem informasiyang berbasis
nilai merupakan solusi
terhadapperilaku ekonomi yang ada
saatini.Kepedulian sosial yang ada saat
ini merupakan produk dari
tuntuntan lingkungan bukan atas dasar kesadarandiri pribadi.Orientasi
keuntungan maksimal merupakan factor penyebab berbisnis sesuai dengan kehendak egoselama itu dapat
memberikan keuntunganmaka hal tersbut
perluuntuk dilakukary dengan
demikianpraktek sosial mereka
merupakan praktek sosial tanpa nilai.Berbeda dengan akuntansi lslam