• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN ANALISIS SEDERHANA INDIKATOR OPERASIONAL DASBOR BKKBN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PANDUAN ANALISIS SEDERHANA INDIKATOR OPERASIONAL DASBOR BKKBN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

2020

PANDUAN ANALISIS SEDERHANA

INDIKATOR OPERASIONAL DASBOR BKKBN

(2)
(3)

PANDUAN ANALISIS SEDERHANA

INDIKATOR OPERASIONAL DASBOR BKKBN

(4)
(5)

PRAKATA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya buku PANDUAN TEKNIS

ANALISIS SEDERHANA INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA, KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA (Bangga Kencana) akhirnya berhasil diterbitkan di penghujung tahun 2019.

Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara BKKBN – JHCCP, yang berisi informasi-informasi lengkap tentang data indikator operasional program Bangga Kencana yang disertai dengan analisa sederhana. Visualisasi dari indikator operasional program Bangga Kencana tersebut dapat diakses melalui menu Dashboard di website resmi BKKBN.

Besar harapan kami buku ini dapat membantu bapak/ibu baik di tingkat pusat maupun di tingkat lini lapangan dalam memahami indikator operasional Program Bangga Kencana serta menganalisa arti sebuah capaian indikator program Bangga Kencana. Semoga ke depannya buku ini akan sangat bermanfaat dalam membantu pengambilan suatu kebijakan untuk mencapai target dan sasaran Program Bangga Kencana.

Kami juga sangat menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami juga menerima saran, masukan dan kritikan yang dapat membantu untuk penyempurnaan buku panduan ini.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan hingga terbitnya buku panduan ini.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2019 Direktur Pelaporan dan Statistik

Drs. Rudi Budiman

(6)

Program Pilihanku di Indonesia bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana melalui ragam intervensi yang terbukti keberhasilannya. Ketersediaan data merupakan salah satu kunci penting untuk penyusunan rencana kerja program yang berbasis bukti, sehingga dapat membantu pengelola program dalam menentukan prioritas program, intervensi dan alokasi sumber daya. Penyajian data dalam bentuk visualisasi yang menarik akan membantu kerja petugas data di lapangan dalam melakukan interpretasi capaian program. Untuk itu, pada tahun 2018 bersama dengan BKKBN, Pilihanku melanjutkan pengembangan visualisasi dasbor BKKBN dengan berfokus pada visualisasi indikator operasional yang bersumber dari statistik rutin BKKBN.

Visualisasi indikator yang disajikan dalam dasbor BKKBN perlu dilengkapi dengan panduan analisis sederhana yang dapat digunakan bagi pengelola data dan program di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat. Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan sederhana bagi pengelola program sebagai masukan perbaikan maupun penyusunan program di masa mendatang. Buku panduan analisis ini merupakan hasil kerja bersama dengan pakar di bidang analisis data KB dan Direktorat Pelaporan dan Statistik, BKKBN. Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang berkontribusi terhadap penyusunan panduan analisis sederhana ini.

Kami berharap buku panduan analisis sederhana ini bermanfaat bagi pengelola program dan pemerintah jika ingin melakukan pelatihan analisis data visualisasi indikator operasional di masa mendatang.

Jakarta, Desember 2019

Country Representative Johns Hopkins CCP

Fitri Putjuk

PRAKATA

Johns Hopkins Center for Communication Programs

(7)

DAFTAR ISI

PRAKATA BKKBN PRAKATA JHCCP DAFTAR ISI PENDAHULUAN

Latar Belakang 1 Tujuan & Pengguna 2

INDIKATOR OPERASIONAL BANGGA KENCANA

Peta Indikator Bangga Kencana 3 Indikator Operasional 4

- Kelompok Indikator Kualitas Pelaporan 5

- Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 7

- Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 12

- Kelompok Indikator Fasilitas Kesehatan, SDM dan Kampung KB 16

- Kelompok Indikator Pembangunan Keluarga 18

ANALISIS SEDERHANA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Interpretasi dan Analisis Data 21

- Grafik Jumlah PUS, Persentase PA per PUS (mCPR) dan Perkiraan Kebutuhan Ber-KB

Tidak Terpenuhi per PUS 21

- Grafik Jumlah PA dan PB 24

- Grafik Jumlah Kegagalan dan Komplikasi Berat 26

- Grafik Persentase Mix Metode Peserta Aktif (PA) 28

- Grafik Jumlah PA dan Persentase PA per PPM PA (per Tahun) 29 - Grafik Jumlah PB dan Persentase PB Kumulatif per PPM PB (per Tahun) 31

Rencana Tindak Lanjut 33

PENUTUP

Kesimpulan 35 Saran 36

(8)

PRAKATA BKKBN PRAKATA JHCCP DAFTAR ISI PENDAHULUAN

Latar Belakang 1 Tujuan & Pengguna 2

INDIKATOR OPERASIONAL BANGGA KENCANA

Peta Indikator Bangga Kencana 3 Indikator Operasional 4

- Kelompok Indikator Kualitas Pelaporan 5

- Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 7

- Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 12

- Kelompok Indikator Fasilitas Kesehatan, SDM dan Kampung KB 16

- Kelompok Indikator Pembangunan Keluarga 18

ANALISIS SEDERHANA DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Interpretasi dan Analisis Data 21

- Grafik Jumlah PUS, Persentase PA per PUS (mCPR) dan Perkiraan Kebutuhan Ber-KB

Tidak Terpenuhi per PUS 21

- Grafik Jumlah PA dan PB 24

- Grafik Jumlah Kegagalan dan Komplikasi Berat 26

- Grafik Persentase Mix Metode Peserta Aktif (PA) 28

- Grafik Jumlah PA dan Persentase PA per PPM PA (per Tahun) 29 - Grafik Jumlah PB dan Persentase PB Kumulatif per PPM PB (per Tahun) 31

Rencana Tindak Lanjut 33

PENUTUP

Kesimpulan 35 Saran 36

(9)

Pengelolaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) perlu didukung dengan informasi dan data terkait kondisi di suatu wilayah tersebut. Perencanaan berbasis data kondisi di lapangan membuat program yang dijalankan akan menjadi lebih tepat guna dan tepat sasaran, sehingga bisa berkontribusi terhadap tujuan yang ingin dicapai.

Proses pengumpulan data Bangga Kencana sendiri sudah dimulai dari unit keluarga yang dilakukan di setiap desa, yang kemudian direkap dan dilaporkan kepada tingkatan di atasnya yang meliputi kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan hingga ke tingkat nasional.

Proses pencatatan dan pelaporan atau yang biasa disebut recording and reporting (RR) di suatu wilayah sudah berjalan secara regular, namun pemanfaatan data ini belum dilakukan secara optimal oleh para pemangku kepentingan. Pelaporan data saat ini masih terbatas pada pengiriman laporan dengan visualisasi sederhana dan interpretasi visualisasi yang masih sangat terbatas.

LATAR BELAKANG

Sementara itu, data tersebut sangat dibutuhkan untuk memantau perkembangan kinerja (monitoring) serta sebagai masukan dalam perbaikan program ke depannya. Kurang optimalnya pemanfaatan data ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti kurangnya sumber daya manusia yang mampu melakukan analisis, serta terbatasnya panduan analisis data Bangga Kencana.

Oleh karena itu, diperlukan adanya petunjuk analisis sederhana bagi pengelola program Bangga Kencana.

Panduan analisis ini akan berfokus pada Indikator Operasional Bangga Kencana yang bersumber dari statistik rutin yang dilaporkan setiap bulannya kepada BKKBN.

1

PENDAHULUAN

(10)

Memberikan petunjuk kepada pengelola Program Bangga Kencana dalam melakukan analisis sederhana dan interpretasi terhadap Indikator Operasional Bangga Kencana sebagai pemantauan kinerja

dan masukan dalam rangka perbaikan program.

TUJUAN KHUSUS

Panduan analisis sederhana ini dapat digunakan bagi pengelola Program Bangga Kencana baik di

tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.

TUJUAN UMUM

Memberikan informasi mengenai Indikator Operasional Bangga Kencana yang mencakup wilayah kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional.

Memberikan panduan melakukan analisis sederhana terhadap Indikator Operasional Bangga Kencana sebagai masukan perbaikan program.

Memberikan petunjuk cara melakukan interpretasi visualisasi Indikator Operasional Bangga Kencana.

PENGGUNA

2

(11)

Visualisasi Kinerja BKKBN menampilkan lima kategori indikator utama, yaitu:

1) Indikator Strategis; 2) Indikator Kinerja Provinsi; 3) Indikator FP2020; 4) Indikator Operasional; dan 5) Indikator Pembangunan Keluarga. Indikator yang akan dibahas pada panduan analisis ini adalah indikator operasional dengan 89 indikator di dalamnya.

Untuk melakukan analisis, diperlukan pemetaan terhadap indikator input, output, outcome dan impact. Langkah pertama analisis umumnya dilakukan dengan melihat indikator output atau outcome untuk mencari indikator input proses yang mungkin berpengaruh terhadapnya. Pada dasarnya indikator input proses inilah yang masih dapat diintervensi oleh pengelola Program Bangga Kencana sehingga bisa berkontribusi terhadap capaian output atau outcome yang lebih baik. Sementara indikator impact adalah indikator yang tidak bisa diintervensi secara langsung karena berpengaruh terhadap faktor eksternal Program Bangga Kencana itu sendiri.

Untuk itu perlu dilakukan pemetaan terhadap indikator input, output, outcome dan impact seperti gambar di bawah ini:

PETA INDIKATOR BANGGA KENCANA

Gambar 1. Peta Indikator Program Bangga Kencana

3

INDIKATOR OPERASIONAL BANGGA KENCANA

(12)

Sumber data dari indikator-indikator operasional ini berasal dari statistik rutin Laporan Pengendalian Lapangan (DALAP) dan Laporan Pelayanan Kontrasepsi (PELKON). Tabel 1 berisikan daftar Indikator Operasional Bangga Kencana berdasarkan kelompok indikator utamanya, beserta definisi operasional, cara menghitung dan sumber data yang digunakan.

28

21

18

13

9

Indikator Pengendalian Lapangan

Indikator Pelayanan Kontrasepsi

Indikator Pembangunan Keluarga

Indikator

Kualitas Pelaporan Indikator Fasilitas Kesehatan, SDM dan Kampung KB

Indikator Operasional Bangga Kencana yang berjumlah 89 indikator,terbagi ke dalam 5 kategori indikator yaitu sebagai berikut:

Gambar 2. Kategori Kelompok Indikator Operasional Program Bangga Kencana

INDIKATOR OPERASIONAL

4

(13)

5

No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Kualitas Pelaporan 1.Persentase Faskes Pemerintah Lapor Persentase Faskes Pemerintah Lapor dari Jumlah Faskes Pemerintah yang ada di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Faskes Pemerintah Lapor / Jumlah Faskes Pemerintah) x 100%

Tabel 1 Pelkon Bulanan 2.Persentase Kabupaten LaporPersentaseKabupaten Lapor dari Jumlah Kabupaten yang ada di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Kabupaten Lapor / Jumlah Kabupaten) x 100%Tabel 1 Dalap Bulanan 3.Persentase Kecamatan LaporPersentaseKecamatanLapor dari Jumlah Kecamatan yang ada di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Kecamatan Lapor / Jumlah Kecamatan) x 100%Tabel 1 Dalap Bulanan 4.Persentase Desa Lapor Persentase Desa Lapor dari Jumlah Desayangada disuatu wilayah tertentu.

(Jumlah Desa Lapor / Jumlah Desa) x 100%Tabel 1 Dalap Bulanan 5.Persentase PKB LaporPersentase PKB Lapor dari Jumlah PKB yangada disuatu wilayah tertentu.

(Jumlah PKB Lapor / Jumlah PKB) x 100%Tabel 1 Dalap Bulanan 6.PersentaseFaskesSwasta Lapor Persentase Faskes Swasta Pemberi Layanan KB Lapor dari Jumlah Faskes Swasta Pemberi Layanan KB yang ada di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Faskes Swasta Lapor / Jumlah Faskes Swasta) x 100%Tabel 1 Pelkon Bulanan 7.Persentase Dokter LaporPersentase Dokter yang Memberikan Layanan KBLapor dari Jumlah Dokter yang Memberikan Layanan KByangada disuatu wilayah tertentu.

(Jumlah Dokter Lapor / Jumlah Dokter) x 100%Tabel 1 Pelkon Bulanan

Tabel 2. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(14)

6 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Kualitas Pelaporan 8.Persentase Bidan Mandiri Lapor Persentase Bidan Mandiri Lapor dari Jumlah Bidan Mandiri yang ada di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Bidan Mandiri Lapor / Jumlah Bidan Mandiri) x 100%Tabel 1 Pelkon Bulanan 9.Persentase Jejaring Lapor PersentaseJejaring FaskesKB Lainnya Lapor dari Jumlah Jejaring yang ada di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Jejaring Faskes KB Lainnya Lapor / Jumlah Jejaring Faskes KB Lainnya) x 100%

Tabel 1 Pelkon Bulanan Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 1.Jumlah Peserta KB Aktif (PA) Jumlah Peserta KBAktifadalah Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yangmenggunakanmetode kontrasepsi modern yang meliputi IUD, MOW, MOP, Implan, Kondom, Suntik, dan Pil.

Total PA (IUD + MOW + MOP + Implan + Kondom + Suntik + Pil)

Tabel 15 Dalap Bulanan 2.Persentase PA Mix Kontrasepsi IUD Persentase Peserta KB Aktif (PA) IUD per Total Peserta KB Aktif (PA). (PA IUD / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 3.Persentase PA Mix Kontrasepsi MOWPersentasePeserta KBAktif(PA) MOWper Total Peserta KBAktif (PA).

(PA MOW / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 4.Persentase PA Mix Kontrasepsi MOP PersentasePeserta KBAktif(PA) MOP per Total Peserta KB Aktif (PA). (PA MOP / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 5.Persentase PA Mix Kontrasepsi ImplanPersentasePeserta KBAktif(PA) Implan per Total Peserta KB Aktif (PA).

(PA Implan / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan

Lanjutan Tabel 2. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(15)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 7 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 6.PersentasePAMix Kontrasepsi KondomPersentasePeserta KBAktif(PA) Kondom per Total Peserta KB Aktif (PA). (PA Kondom / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 7.PersentasePAMix Kontrasepsi SuntikPersentase Peserta KB Aktif (PA) Suntik per Total Peserta KB Aktif (PA). (PA Suntik / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 8.PersentasePAMix Kontrasepsi Pil Persentase Peserta KB Aktif (PA) Pil per Total Peserta KB Aktif (PA). (PA Pil / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 9.Jumlah PA MKJP Jumlah Peserta KBAktifMetode Kontrasepsi Jangka Panjang (PA MKJP) yangmeliputiIUD,Implan, tindakan medis Operasi Pria dan Wanita.

Total PA MKJP (IUD + MOW + MOP + Implan) Tabel 15 Dalap Bulanan 10. PersentasePAMKJP per Total PA Persentase PA MKJP terhadap Total PA.(Total PA MKJP / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 11. Jumlah PPM PA Jumlah PerkiraanPermintaan Masyarakat Peserta KBAktif(PA) semua metode dalam satu tahun di suatu wilayah. PPM adalah Perkiraan PermintaanMasyarakat menjadi Peserta KB yang didasarkan pada tren masa laludan kebijakan kedepan pemakaian kontrasepsi, serta dinamika faktor penentu fertilitas dalam rangka mencapai sasaran angka fertilitas total yang telah ditetapkan.

Jumlah PPM PA Tabel 25 Dalap Bulanan

(16)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 8 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 12. Persentase PA per PPM PA PersentasePeserta KBAktif(PA) terhadap PPM PA adalah Persentase Jumlah Peserta KB Aktif terhadap Jumlah PerkiraanPermintaan Masyarakat untuk menjadi Peserta KB Aktif (PPM PA). Peserta KB Aktif (PA)adalahPasanganUsiaSubur (PUS)yangpadasaatini sedang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi.

(Total PA / Total PPM-PA) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 13. Persentase PA Mix Kontrasepsi IUD per PPM PA IUD Persentase Peserta KB Aktif (PA) IUD per Jumlah PPM PA IUD.(PA IUD / PPM-PA IUD) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 14. Persentase PA Mix Kontrasepsi MOW per PPM PA MOWPersentasePeserta KBAktif(PA) MOW per Jumlah PPM PA MOW. (PA MOW / PPM-PA MOW) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 15. Persentase PA Mix Kontrasepsi MOP per PPM PA MOP PersentasePeserta KBAktif(PA) MOP per Jumlah PPM PA MOP.(PA MOP / PPM-PA MOP) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 16. Persentase PA Mix Kontrasepsi Implan per PPM PA ImplanPersentasePeserta KBAktif(PA) Implan per Jumlah PPM PA Implan. (PA Implan / PPM-PA Implan) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 17. Persentase PA Mix Kontrasepsi Kondom per PPM PA KondomPersentasePeserta KBAktif(PA) Kondomper Jumlah PPMPA Kondom.

(PA Kondom / PPM-PA Kondom) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 18. Persentase PA Mix Kontrasepsi Suntik per PPM PA Suntik PersentasePeserta KBAktif(PA) Suntik per Jumlah PPM PA Suntik.(PA Suntik / PPM-PA Suntik) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 19. Persentase PA Mix Kontrasepsi (PA) Pil per PPM PA Pil Persentase Peserta KB Aktif (PA) Pil per Jumlah PPM PA Pil. (PA Pil / PPM-PA Pil) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan

(17)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 9 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 20. Persentase PA MKJP per PPM MKJP Persentase PA MKJP terhadap PPM PA MKJP adalah Persentase Peserta AktifMetode Kontrasepsi Jangka Panjang terhadapPerkiraan Permintaan Masyarakat Peserta KB Aktif MKJP (PPM PA MKJP).

(Total PA MKJP / Total PPM-PA MKJP) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan 21. Jumlah PA PriaJumlah Peserta KB Aktif Pria (MOP dan Kondom). PA Pria (MOP + Kondom) Tabel 15 Dalap Bulanan 22. Persentase PA Pria per PA Total Persentase Peserta KB Aktif (PA) Pria terhadap Total PA adalah Persentase Jumlah Peserta KB Aktif yang sedang menggunakanMetode Kontrasepsi Untuk Pria, yaitu Metode Operasi Pria (MOP) dan Kondom, terhadap Jumlah Seluruh Peserta KB Aktif di suatu wilayah pada waktu tertentu.

(PA Pria / Total PA) x 100%Tabel 15 Dalap Bulanan 23. Persentase PA Pria per PPM PA PriaPersentase Peserta KB Aktif (PA) Pria terhadapPPMPAPriaadalah PersentasePeserta KBAktifPria terhadapPerkiraanPermintaan Masyarakat (PPM) PAPria. Jenis Kontrasepsi PriaadalahMetode Operasi Pria (MOP) dan Kondom.

(PA Pria / PPM-PA Pria) x 100%Tabel 25 Dalap Bulanan

(18)

10 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 24. Jumlah PUS Pasangan Usia Subur (PUS) adalah jumlah pasangansuami-istri yangterikatdalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun.

Jumlah PUS Tabel 21 Dalap Bulanan 25. Persentase PA per PUS Persentase Peserta KB Aktif (PA) terhadap PUS adalah Persentase Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB Aktif (PA)disuatu wilayah padakurun waktu tertentu. PUS adalah pasangan suami-istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yangistrinyaberumurantara15sampai dengan 49 tahun.

(Total PA / Total PUS) x 100%Tabel 21, 25 Dalap Bulanan 26. PUS Tidak Ber-KB karena IAT (Ingin Anak Tunda) dan TIAL (Tidak Ingin Anak Lagi)

Persentase Perkiraan Kebutuhan Ber-KB yang Tidak Terpenuhi adalah Jumlah PUS yang berstatus IAT dan TIAL per Jumlah PUS yang ada di suatu wilayah. Ingin Anak Ditunda (IAT)adalahpasangansuami-istri yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun dan sedangtidakmenggunakan kontrasepsi, masih menginginkan anak akan tetapi ditunda (2 tahun ke atas). Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) adalah pasangan suami-istri yangistrinyaberumurantara15sampai dengan 49 tahun dan tidak menginginkan anak lagi.

((IAT + TIAL) / Total PUS) x 100%Tabel 21 Dalap Bulanan

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(19)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 11 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 27. Jumlah PA Tambahan Jumlah PA Tambahan adalah Jumlah Tambahan Pasangan Usia Subur 15- 49 tahun yang sedang menggunakan metode kontrasepsi modern dibandingkanperiodeBulan Desember tahun sebelumnya.

Total PA Bulan Ini - Total PA Desember Tahun Lalu Tabel 15 Dalap Bulanan 28. Persentase Putus Pakai (Drop Out) Persentase Putus Pakai (Drop Out) adalah Persentase Peserta Aktif (PA) yangmengalami putus pakai kontrasepsi padabulan berjalan dibandingkandenganJumlah PA yang ada pada bulan berjalan.

((Total PA Desember Tahun Lalu + Total PB Kumulatif sampai dengan Bulan Ini) - Total PA Bulan Ini)) / Total PA Bulan Ini x 100%

Tabel 15Dalap Bulanan & Tabel 3 Output Kumulatif Pelkon Bulanan Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 1.Jumlah Peserta KB Baru (PB)Jumlah Pasangan Usia Subur yang barupertama kali ataukembali menggunakankontrasepsi setelah melahirkanatauaborsi metode modern yang meliputi IUD, MOW, MOP, Implan, Kondom, Suntik, dan Pil.

Total PB (IUD + MOW + MOP + Implan + Kondom + Suntik + Pil)

Tabel 3 Pelkon Bulanan 2.Jumlah PB MKJP Jumlah Peserta KBBaruyang menggunakanMetode Kontrasepsi Jangka Panjang yaitu IUD, Implan, tindakan medis Operasi Priadan Wanita.

Total PB MKJP (IUD + MOW + MOP + Implan) Tabel 3 Pelkon Bulanan

(20)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 12 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 3.Persentase PB MKJP per Total PBPersentase Peserta Baru (PB) MKJP terhadap Total PB adalah Persentase Jumlah Peserta KB Baru (PB) yang menggunakanMetode Kontrasepsi JangkaPanjang (MKJP)terhadap Total PB. Yang termasuk ke dalam MKJP yaitu IUD, Implan/Susuk KB, tindakan medis Operasi Priadan Wanita.

(Total PB MKJP / Total PB) x 100%Tabel 3 Pelkon Bulanan 4.Jumlah PPM PB Jumlah PerkiraanPermintaan Masyarakat Peserta KBBaru(PB) semua metode dalam satu tahun di suatu wilayah. PPM adalah Perkiraan PermintaanMasyarakat menjadi Peserta KByangdidasarkanpada trenmasa laludan kebijakan ke depan pemakaian kontrasepsi serta dinamika faktorpenentu fertilitas dalamrangkamencapai sasaran angka fertilitastotal yangtelah ditetapkan.

Jumlah PPM PB Tabel 3 (Output Kumulatif) Pelkon Bulanan

(21)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 13 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 5.Persentase PB per PPM PB PersentasePeserta KBBaru(PB) terhadap PPM PB adalah Persentase Jumlah Peserta KB Baru terhadap Jumlah PerkiraanPermintaan Masyarakat untuk menjadi Peserta KBBaru(PPM-PB). Sedangkan Peserta/AkseptorKBBaru(PB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yangpertama kali menggunakan alat/obat kontrasepsi atauyang kembali menggunakanalat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.

(Total PB / Total PPM-PB) x 100%Tabel 3 Pelkon Bulanan 6.PersentasePBKumulatif per PPM PB PersentasePeserta KBBaru(PB) Kumulatif sampai denganbulan tertentuterhadapTotal PPM-PB adalahPersentaseJumlah Peserta KB Baru Kumulatif sampai dengan bulan tertentuterhadapJumlah Total PerkiraanPermintaan Masyarakat untuk menjadi Peserta KB Baru (PPM-PB).

(Total PB Kumulatif sampai dengan bulan tertentu / Total PPM-PB) x 100%

Tabel 3 Pelkon Bulanan

(22)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 14 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 7.Persentase PB MKJP per PPM PB MKJP Persentase Peserta Baru (PB) MKJP terhadapPPMPBMKJP adalah PersentaseJumlah PersentaseKB Baru(PB)yangmenggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)terhadapTargetPerkiraan Permintaan Masyarakat PB (PPM-PB MKJP).

(Total PB MKJP / Total PPM-PB MKJP) x 100%Tabel 3 Pelkon Bulanan 8.Jumlah PB PriaJumlah Peserta KB Baru Pria (MOP dan Kondom). PB Pria (MOP + Kondom) Tabel 3 Pelkon Bulanan 9.Persentase PB Pria per PPM PB PriaPersentase Peserta KB Baru (PB) Pria terhadapPPMPBPriaadalah Persentase Jumlah Peserta KB Baru (PB)PriaterhadapTargetPPM Peserta KB Baru Pria.

(PB Pria / PPM-PB Pria) x 100%Tabel 3 Pelkon Bulanan 10. Jumlah Kegagalan Jumlah terjadinya kehamilan pada Peserta KB yang masih memakai alat kontrasepsi.

Jumlah Kasus KegagalanTabel 8A Pelkon Bulanan 11. Jumlah Komplikasi BeratJumlah gangguankesehatan terhadappemakaiankontrasepsi yangmemerlukan perawatan intensif atau rawat inap.

Jumlah Kasus Komplikasi Berat Tabel 8A Pelkon Bulanan

(23)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 15 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pelayanan Kontrasepsi 12. Persentase Peserta KB Pasca- Persalinan (KBPP)Persentase Jumlah Peserta KB Baru yangmenggunakankontrasepsi setelah melahirkan terhadap Total PB.

(Jumlah PB KBPP / Total PB) x 100%Tabel 5A Pelkon Bulanan 13. Persentase Peserta KB Pasca- Keguguran (KBPK)Persentase Jumlah Peserta KB Baru Pasca-Keguguran terhadap Total PB.(Jumlah PB KBPK / Total PB) x 100%Tabel 5A Pelkon Bulanan 14. Persentase PUS JKNPersentaseJumlah PasanganUsia Subur (PUS) Peserta JKN per Total PUS.

(Jumlah PUS JKN / Total PUS) x 100%Tabel 14 Dalap Bulanan 15. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode IUD Persentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode IUD per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN IUD / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan 16. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode MOWPersentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode MOW per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN MOW / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan 17. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode MOP Persentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode MOP per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN MOP / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan 18. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode ImplanPersentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode Implan per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN Implan / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan 19. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode KondomPersentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode Kondom per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN Kondom / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan 20. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode Suntik Persentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode Suntik per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN Suntik / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan 21. Persentase PA Mix Kontrasepsi JKN Metode Pil Persentase Peserta KB Aktif (PA) JKN Metode Pil per Total PUS JKN. (Jumlah PA JKN Pil / Total PUS JKN) x 100%Tabel 19 Dalap Bulanan

(24)

16 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Fasilitas Kesehatan, SDM dan Kampung KB 1.PersentaseFaskesStock Out IUD Persentase Fasilitas Kesehatan yang mengalami stock out Metode IUD.Link dengan SIRIKA 2.PersentaseFaskesStock Out ImplanPersentase Fasilitas Kesehatan yang mengalami stock out Metode Implan.

Link dengan SIRIKA 3.PersentaseFaskesStock Out KondomPersentase Fasilitas Kesehatan yang mengalami stock out Metode Kondom.

Link dengan SIRIKA 4.PersentaseFaskesStock Out Suntik Persentase Fasilitas Kesehatan yang mengalami stock out Metode Suntik.Link dengan SIRIKA 5.Persentase Faskes Stock Out Pil Persentase Fasilitas Kesehatan yang mengalami stock out Metode Pil. Link dengan SIRIKA 6.Rasio Penyuluh KB (PKB) per DesaRasio PKB per Desa adalah Jumlah PKB yang ada dibagi dengan Jumlah Desa yang ada.

(Jumlah PKB / Jumlah Desa) x 100%Tabel 2A Dalap Tahunan 7.Frekuensi Rakor KB KecamatanFrekuensi (Jumlah) Kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) KBDiTingkat KecamatanSetiap Bulannyaper Jumlah Kecamatan di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Rakor Kecamatan / Jumlah Kecamatan) Tabel 3 Dalap Bulanan 8.Frekuensi Rakor KB DesaFrekuensi (Jumlah) Kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) KBDiTingkat DesaSetiap Bulannyaper Jumlah Desa di suatu wilayah tertentu.

(Jumlah Rakor Desa / Jumlah Desa) Tabel 3 Dalap Bulanan

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(25)

17

No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Fasilitas Kesehatan, SDM dan Kampung KB 9.PersentaseCapaian Kampung KB dengan Kepemilikan PoktanPersentaseJumlah KampungKB yangmemilikiKelompok Kegiatan (Poktan)ditingkatkampung terhadap Total Kampung KB.

Link dengan Website kampung KB 10. Capaian Kampung KB Intervensi PersentaseJumlah KampungKB yang sudah mendapatkan intervensi di antara Kampung KB yang sudah dicanangkan.

Link dengan Website kampung KB 11. PersentaseBidan yang Mengikuti PelatihanTeknis Layanan IUD

PersentaseJumlah Bidan yang pernah Mengikuti Pelatihan Teknis IUD dengan Jumlah Bidan yang Ada.

(Jumlah Bidan Terlatih Pelayanan IUD / Jumlah Bidan) x 100%

Tabel 5A Pelkon Tahunan 12. PersentaseBidan yang Mengikuti PelatihanTeknis Layanan Implan

Persentase Jumlah Bidan yang telah Mengikuti Pelatihan Teknis Implan dengan Jumlah Bidan yang Ada.

(Jumlah Bidan Terlatih Pelayanan Implan / Jumlah Bidan) x 100%

Tabel 5A Pelkon Tahunan 13. PersentaseBidan yang Mengikuti Pelatihan Konseling Persentase Jumlah Bidan yang telah Mengikuti PelatihanKonseling dengan Jumlah Bidan yang Ada.

(Jumlah Bidan Terlatih Konseling / Jumlah Bidan) x 100%

Tabel 5A Pelkon Tahunan Kelompok Indikator Pembangunan Keluarga 1.Rasio PPKBD per Desa

Rasio PPKBD per Desa adalah Jumlah PPKBD yangAda dibagidengan Jumlah Desa yang Ada.

(Jumlah PPKBD / Jumlah Desa) x 100%Tabel 3A Dalap Tahunan 2.Jumlah BKB Jumlah Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) di suatu wilayah tertentu.

Jumlah BKB Tabel 4 Dalap Tahunan

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(26)

Lanjutan Tabel 1. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data 18 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pembangunan Keluarga 3.Jumlah BKR Jumlah Kelompok KegiatanBina KeluargaRemaja (BKR) disuatu wilayah tertentu.

Jumlah BKR Tabel 5 Dalap Tahunan 4.Jumlah BKL Jumlah Kelompok KegiatanBina Keluarga Lansia (BKL) di suatu wilayah tertentu.

Jumlah BKL Tabel 5 Dalap Tahunan 5.Jumlah PIK Remaja Jalur PendidikanJumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Jalur Pendidikandi suatu wilayah tertentu.

Jumlah PIK Remaja Jalur PendidikanTabel 11 Dalap Tahunan 6.Jumlah PIK Remaja Jalur Masyarakat Jumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Jalur Masyarakat di suatu wilayah tertentu.

Jumlah PIK Remaja Jalur Masyarakat Tabel 11 Dalap Tahunan 7.Persentase Keluarga Memiliki Balita dan Anak Ikut BKBPersentaseJumlah Keluargayang menjadiAnggota BKB per Jumlah Keluarga Sasaran BKB.

(Jumlah Keluarga Anggota BKB / Jumlah Sasaran BKB) x 100%Tabel 6 Dalap Bulanan 8.Persentase Keluarga Anggota BKB AktifPersentaseJumlah Keluargayang Hadir Pertemuan BKB (Aktif) per Jumlah KeluargaMenjadiAnggota BKB.

(Jumlah Keluarga Hadir Pertemuan BKB / Jumlah Keluarga Menjadi Anggota BKB) x 100%

Tabel 6 Dalap Bulanan 9.Persentase Keluarga Memiliki Remaja Ikut BKRPersentaseJumlah Keluargayang menjadiAnggota BKR per Jumlah Keluarga Sasaran BKR.

(Jumlah Keluarga Anggota BKR / Jumlah Sasaran BKR) x 100%Tabel 6 Dalap Bulanan

(27)

19

No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pembangunan Keluarga 10. PersentaseKeluargaAnggota BKR AktifPersentaseJumlah Keluargayang Hadir Pertemuan BKR (Aktif) per Jumlah KeluargaMenjadiAnggota BKR.

(Jumlah Keluarga Hadir Pertemuan BKR / Jumlah Keluarga Menjadi Anggota BKR) x 100%

Tabel 6 Dalap Bulanan 11. PersentaseKeluargaMemiliki Lansia dan Lansia Ikut BKLPersentaseJumlah Keluargayang menjadiAnggota BKL per Jumlah Keluarga Sasaran BKL.

(Jumlah Keluarga Anggota BKL / Jumlah Sasaran BKL) x 100%Tabel 10 Dalap Bulanan 12. PersentaseKeluargaAnggota BKL AktifPersentaseJumlah Keluargayang Hadir Pertemuan BKL (Aktif) per Jumlah KeluargaMenjadiAnggota BKL.

(Jumlah Keluarga Hadir Pertemuan BKL / Jumlah Keluarga Menjadi Anggota BKL) x 100%

Tabel 10 Dalap Bulanan 13. Persentase KPS dan KS I Ikut Kelompok UPPKSPersentaseJumlah KeluargaPra- Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera (KS I) yang Ikut Kelompok UPPKS(UsahaPeningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) per Jumlah KeluargayangMenjadi Anggota Kelompok UPPKS Di Seluruh Tahapan KS.

(Jumlah KPS dan KS I Anggota UPPKS / Jumlah Keluarga Anggota UPPKS Di Seluruh Tahapan KS) x 100%

Tabel 12 Dalap Bulanan 14. PersentasePertemuan Kelompok UPPKSper Jumlah Kelompok UPPKS

PersentaseJumlah Pertemuan KeluargaAnggota UPPKS(Usaha Peningkatan PendapatanKeluarga Sejahtera)per Jumlah Kelompok UPPKS yang ada.

(Jumlah Pertemuan Anggota UPPKS / Jumlah UPPKS yang Ada) x 100%

Tabel 12 Dalap Bulanan

Lanjutan Tabel 2. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(28)

20 No Nama Indikator Definisi Formulasi Sumber Data Kelompok Indikator Pembangunan Keluarga 15. Persentase PUS Anggota BKB Ber-KBPersentase PUS Anggota BKB yang Ber-KBadalahPersentaseJumlah PUS Anggota Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang menjadi Peserta KB per Jumlah Anggota BKB.

(PUS BKB Ber-KB / Jumlah PUS BKB) x 100%Tabel 7 Dalap Bulanan 16. Persentase PUS Anggota BKR Ber-KBPersentase PUS Anggota BKR yang Ber-KBadalahPersentaseJumlah PUS Anggota Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) yang menjadi Peserta KB per Jumlah Anggota BKR.

(PUS BKR Ber-KB / Jumlah PUS BKR) x 100%Tabel 9 Dalap Bulanan 17. PersentasePUS Anggota BKL Ber-KBPersentase PUS Anggota BKL yang Ber-KBadalahPersentaseJumlah PUS Anggota Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) yang menjadi Peserta KB per Jumlah Anggota BKL.

(PUS BKL Ber-KB / Jumlah PUS BKL) x 100%Tabel 11 Dalap Bulanan 18. Persentase PUS UPPKS Ber-KB PersentasePUS Anggota UPPKS (UsahaPeningkatan Pendapatan KeluargaSejahtera)yangBer-KB adalahPersentaseJumlah PUS Anggota Kelompok UPPKSyang menjadiPeserta KBper Jumlah Anggota UPPKS.

(PUS UPPKS Ber-KB / Jumlah PUS UPPKS) x 100%Tabel 12 Dalap Bulanan

Lanjutan Tabel 2. Nama Indikator, Definisi, Formulasi, dan Sumber Data

(29)

Tampilan utama dalam visualisasi Indikator Operasional Bangga Kencana menyajikan 6 grafik terkait indikator-indikator utama yang paling sering digunakan dalam pelaporan dan dipantau secara rutin. Keenam grafik utama ini menampilkan indikator hasil (output) yang dihasilkan dari dua hingga tiga indikator dalam satu grafik. Analisis hasil (output) capaian program ini kemudian dapat dikaji untuk mengetahui indikator-indikator input yang mempengaruhi. Misalnya, rendahnya capaian peserta baru metode jangka panjang (MKJP) sebagai indikator output, dapat dipengaruhi oleh berbagai hal yang ada pada indikator input seperti kurangnya tenaga penyuluh KB di wilayah tersebut, kurangnya tenaga medis yang kompeten melayani MKJP, atau bahkan kemungkinan adanya isu stok alat kontrasepsi yang kosong, sehingga klien tidak bisa terlayani.

Bab ini akan memberikan petunjuk atau panduan melakukan interpretasi terhadap 6 grafik utama tersebut serta memberikan petunjuk analisis sederhana untuk mencari kemungkinan hubungan antara indikator output dengan indikator input. Di bawah ini akan ditampilkan 6 contoh grafik utama beserta interpretasi data dalam grafik.

INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA

Grafik Jumlah PUS, Persentase PA per PUS (mCPR) dan Perkiraan Kebutuhan Ber-KB Tidak Terpenuhi per PUS

21

ANALISIS SEDERHANA DAN

RENCANA TINDAK LANJUT

(30)

Grafik batang yang berwarna oranye menunjukkan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di provinsi X setiap bulannya. Idealnya angka PUS ini mengalami peningkatan setiap bulannya oleh karena jumlah penduduk khususnya penduduk yang menikah terus bertambah. Pada grafik, jumlah PUS di provinsi X mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak Oktober 2017 sampai dengan Februari 2018, dan kembali meningkat di bulan Maret 2018.

Penurunan PUS yang cukup signifikan perlu ditelusuri kembali kemungkinan- nya seperti kemungkinan banyak PUS yang mengalami menopause, kemungkinan banyak PUS di provinsi X yang melakukan migrasi, atau juga kemungkinan karena kualitas data yang dilaporkan tidak maksimal.

Grafik garis berwarna kuning adalah persentase PUS yang menggunakan suatu metode kontrasepsi modern tertentu atau kesertaan ber-KB (mCPR). Jika program KB berjalan dengan baik dengan menjangkau PUS untuk ber-KB, maka angka kesertaan ber-KB (mCPR) akan mengalami peningkatan. Namun, penurunan CPR mungkin terjadi karena belum banyak PUS di provinsi X yang ber-KB oleh karena program yang belum menyasar semua provinsi X, atau kemungkinan karena putus pakai KB di kalangan peserta KB aktif, atau kemungkinan tidak tersedianya stok alokon di wilayah tersebut. Bila penurunan persentase menurun tajam, kualitas data juga perlu menjadi hal yang perlu dipertimbangkan

Grafik garis berwarna hijau adalah persentase perkiraan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi di kalangan PUS (unmet need KB).

Dengan adanya program KB yang baik melalui pemberian KIE, perkiraan unmet need diharapkan dapat turun karena PUS yang potensial kemudian menggunakan salah satu metode KB setelah mendapatkan KIE.

22

Interpretasi

(31)

Berikut ini merupakan masukan tentang apa yang harus dikaji untuk mengetahui penyebab terjadinya peningkatan atau penurunan Indikator Program Bangga Kencana yang ada.

Kunci Analisis

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan PUS drastis

 Kualitas data yang dilaporkan.

 Banyak pasangan yang baru menikah.

 Pernikahan dini meningkat.

 Migrasi.

Penurunan PUS drastis

 Kualitas data yang dilaporkan.

 Kejadian bencana alam, PUS meninggal.

 Banyak PUS yang telah memasuki masa menopause (usianya sudah melewati usia reproduksi yaitu > 49 tahun).

Pasangan Usia Subur (PUS)

Persentase PA per PUS (mCPR)

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan jumlah PUS, dan peningkatan mCPR

 Idealnya peningkatan PUS juga diikuti dengan kesertaan ber-KB modern (mCPR). Hal ini menunjukkan dalam penggarapan program KB, indikator input seperti petugas pemberi pelayanan KB, materi komunikasi tersedia di lapangan, stok alat kontrasepsi memadai, fasilitas dan petugas yang kompeten memadai di suatu wilayah, sehingga program KB dapat berjalan dengan semestinya.

Jumlah PUS meningkat, sementara mCPR menurun

Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need).

 Tingkat putus pakai (drop out).

 Ketersediaan SDM (petugas kesehatan dan petugas pengelola program KKBPK.

 Tinjau kembali kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi yang dilakukan.

 Ketersediaan materi komunikasi.

Idealnya mCPR mengalami peningkatan setiap bulannya, atau apabila hasilnya naik turun (fluktuatif) namun relatif kecil masih dapat diterima. Jika peningkatan atau penurunan mCPR yang sangat drastis, analisis terhadap indikator input perlu dikaji lebih mendalam.

23

(32)

Perkiraan Unmet Need

Idealnya dengan program KB yang berjalan dengan baik, perkiraan unmet need di suatu wilayah dapat diturunkan. Peningkatan atau penurunan unmet need bisa terjadi karena berbagai hal misalnya apakah KIE dilakukan terhadap PUS yang ingin menjarangkan atau membatasi kehamilan namun belum ber-KB? Bagaimana ketersediaan stok alat kontrasepsi?

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan jumlah PUS, serta peningkatan mCPR, dan penurunan unmet need

 Hal ini merupakan gambaran ideal yakni peningkatan PUS diikuti dengan peningkatan mCPR dan penurunan unmet need. Hal ini berarti program KB berjalan dengan baik.

Peningkatan PUS, serta peningkatan mCPR, dan peningkatan unmet need

Faktor apa yang menyebabkan unmet need mengalami peningkatan, padahal mCPR nya mengalami peningkatan.

 Bagaimana ketersediaan alat kontrasepsi di lapangan?

Bagaimana tingkat putus pakai (drop out)?

 Bagaimana kegiatan KIE dilakukan?

 Cakupan data dan kualitas data yang dilaporkan.

Peningkatan jumlah PUS, penurunan mCPR,dan peningkatan unmet need

 Ketersediaan stok alokon.

 Bagaimana ketersediaan provider pemberi pelayanan?

Tingkat putus pakai (drop out).

 Kegiatan penjangkauan pelayanan KB pada PUS.

 Bagaimana kegiatan KIE dilakukan?

Grafik Jumlah PA dan PB

24

(33)

Interpretasi

Grafik batang berwarna biru menunjukkan jumlah PUS yang sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi (PA KB).

Seyogyanya, jumlah ini akan mengalami peningkatan setiap bulannya. Penurunan PA bisa saja terjadi oleh karena peserta aktif berhenti menggunakan suatu metode KB oleh karena memiliki rencana hamil dalam waktu dekat, atau mengalami kegagalan dalam penggunaan kontrasepsi, atau putus pakai (drop out) karena alasan tertentu.

Grafik batang berwarna oranye adalah jumlah peserta KB baru (PB) yang baru pertama kali menggunakan KB atau kembali menggunakan KB paska melahirkan atau keguguran. Jumlah peserta KB baru dapat meningkat atau menurun setiap bulannya, namun idealnya tetap bertambah karena jumlah PUS yang bertambah. Penurunan PB dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti kurangnya jangkauan pelayanan KB melalui KIE, sehingga calon peserta KB baru belum mau memutuskan untuk menggunakan KB, atau ketersediaan stok alat kontrasepsi yang diinginkan oleh calon peserta tidak memadai, atau ketersediaan provider pemberi pelayanan.

25

(34)

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan jumlah PA, dan peningkatan jumlah PB

 Kondisi ini menunjukkan gambaran ideal program KB, yakni peningkatan jumlah PB berkontribusi kepada peningkatan jumlah PA, dan tidak banyak PA yang mengalami putus pakai.

Peningkatan jumlah PA, dan penurunan jumlah PB

 Hasil ini menunjukkan gambaran data yang tidak konsisten, karena jumlah PB yang menurun, pada akhirnya akan berdampak pada penurunan jumlah PA juga.

 Pengecekan data perlu dilakukan dan kemungkinan adanya data yang belum terlaporkan (under reporting).

 Apa yang sedang terjadi di bulan tersebut (misal bulan puasa).

 Tinjau kembali kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi yang dilakukan.

Penurunan jumlah PA dan peningkatan jumlah PB

 Cakupan dan kualitas data yang ada.

Tingkat putus pakai (drop-out).

 Peserta KB sudah keluar dari masa usia reproduksi (>49 tahun).

 Dimungkinkan PB yang ada merupakan peserta KB aktif (PA) yang melakukan ganti cara alat kontrasepsi.

Penurunan jumlah PA dan penurunan jumlah PB

 Kondisi penurunan jumlah peserta baru berkontribusi pada penurunan PA.

 Cakupan dan kualitas data yang ada.

 Ketersediaan alkon.

 Ketersediaan petugas pemberi pelayanan KB.

 Bagaimana jangkauan pelayanan KIE dilakukan?

Grafik Jumlah Kegagalan & Komplikasi Berat

26

Kunci Analisis

(35)

Grafik batang berwarna biru menunjukkan banyaknya kegagalan yang terjadi setiap bulan. Jumlah kegagalan ini bersifat fluktuatif setiap bulannya. Angka kegagalan diharapkan mengalami penurunan karena mengindikasikan kualitas alat kontrasepsi yang digunakan semakin baik. Sebaliknya, jika angkanya meningkat, maka kualitas alat kontrasepsi kurang baik karena tidak dapat melindungi klien dari kehamilan.

Grafik batang berwarna abu menggambarkan jumlah komplikasi berat yang terjadi diantara peserta KB. Komplikasi berat artinya gangguan kesehatan sebagai akibat dari pemakaian alat kontrasepsi sehingga harus dilayani secara intensif dan perlu rawat inap di rumah sakit. Jika jumlah komplikasi berat menurun, hal ini mengindikasikan kualitas pelayanan KB semakin membaik, dan jika meningkat maka mengindikasikan kualitas pelayanan KB kurang baik.

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan Jumlah

Kegagalan kontrasepsi Kualitas data.

Kualitas alokon yang digunakan.

Kualitas pelayanan alokon apakah sesuai standar.

Penapisan kondisi klien sebelum mendapatkan pelayanan kontrasepsi.

Pemberian informasi penting yang lengkap mengenai suatu alat/cara metode KB kepada klien seperti cara pakai, efektivitas, dan efek samping, apakah dilakukan?

Peningkatan jumlah

Komplikasi berat Kualitas alokon yang digunakan.

Kualitas pelayanan alokon apakah sesuai standar.

Penapisan kondisi klien sebelum mendapatkan pelayanan kontrasepsi.

Pemberian informasi penting yang lengkap mengenai suatu alat/cara metode KB kepada klien seperti cara pakai, efektivitas, dan efek samping, apakah dilakukan?

27 Interpretasi

Kunci Analisis

(36)

Grafik Persentase Mix Metode Peserta Aktif (PA)

Grafik batang bersusun diatas menggambarkan persentase peserta aktif yang menggunakan jenis kontrasepsi modern tertentu. Proporsi dari setiap jenis kontrasepsi dapat terlihat dari besarnya balok yang berwarna dengan total keseluruhan sebesar 100%. Semakin besar balok suatu warna menunjukkan penggunaan metode kontrasepsi yang dominan digunakan di wilayah tersebut pada suatu waktu tertentu.

Sebagai contoh pada grafik di atas terlihat proporsi pengguna suntik (balok hijau) merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan, diikuti dengan metode implan (balok kuning) dan metode pil (balok biru tua).

Pengguna metode jangka panjang sepert IUD dan implan terbukti lebih efektif melindungi wanita dari kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan, dibandingkan metode jangka pendek yang rawan dengan kegagalan ber-KB dan putus pakai.

28

Interpretasi

(37)

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan pemakaian Non-MKJP, dan penurunan MKJP

 Bagaimana ketersediaan stok alokon MKJP di wilayah tersebut?

 Bagaimana ketersediaan petugas kesehatan yang kompeten dalam pelayanan KB?

 Pelayanan KIE mengenai jenis metode kontrasepsi baik manfaatnya dan efek samping yang mungkin timbul, apakah dilakukan? Termasuk informasi untuk meluruskan mitos dan tabu MKJP di masyarakat. Sehingga klien memiliki keyakinan dalam menetapkan metode KB yang akan dipakai, bukan semata hanya keputusan provider.

 Bagaimana ketersediaan tenaga penyuluh lapangan?

Penurunan Non MKJP, dan peningkatan MKJP

 Kondisi yang baik dimana tingkat putus pakai dapat ditekan oleh karena mayoritas menggunakan metode jangka panjang yang lebih aman dan tahan lama. Perhatikan juga apakah peningkatan MKJP sejalan dengan tingkat putus pakai saat ini?

 Bagaimana kegiatan KIE di lapangan untuk mengajak PUS ber- KB khususnya metode jangka panjang.

Bagaimana ketersediaan stok alokon non-MKJP di wilayah tersebut? Stok alokon non-MKJP perlu tersedia bagi klien yang memiliki preferensi terhadap metode jangka pendek yang sesuai dengan kondisinya saat ini.

Grafik Jumlah PA dan Persentase PA per PPM PA (per Tahun)

29

Kunci Analisis

(38)

Grafik batang berwarna hijau adalah jumlah peserta KB aktif, idealnya mengalami peningkatan setiap bulannya karena adanya penambahan peserta KB baru di bulan sebelumnya.

Grafik garis berwarna biru adalah jumlah perkiraan permintaan masyarakat (PPM) PA yang telah ditetapkan setiap tahunnya yang harus dicapai. Pada grafik, jumlah PPM PA akan muncul dalam satu garis lurus karena angkanya merupakan angka tahunan.

Grafik garis berwarna kuning adalah persentase PA per PPM PA yang merupakan capaian PA bulanan terhadap angka PPM PA tahunan. Pada grafik tahun 2018, terlihat persentase PA per PPM PA ini sudah melebihi 100% dan terus mengalami peningkatan pada bulan berikutnya. Hal ini perlu menjadi perhatian apakah dapat diartikan program KB di lapangan berjalan dengan baik sehingga menjangkau banyak peserta KB, atau dari segi perencanaan program dapat diartikan penetapan PPM PA yang terlalu rendah.

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan persentase

PA/PPM PA  Capaian PA terhadap PPM PA diharapkan mengalami peningkatan yang terus menerus (secara bertahap) hingga mencapai 100% di akhir tahun.

 Peningkatan capaian PA/PPM PA oleh karena program KB yang berjalan dengan baik, sehingga jumlah peserta aktif dapat terjaga dengan adanya penambahan peserta baru.

 Apakah capaian PA/PPM PA yang sudah melebihi 100% di awal-awal bulan kemungkinan karena penetapan PPM yang terlalu rendah?

 Apakah PA KB yang sudah melampui usia reproduksi (>49 tahun) belum dikeluarkan dalam pencatatan dan pelaporan program Banggakencana?

Penurunan persentase PA/PPM PA

 Capaian PA yang belum mencapai PPM di satu wilayah dapat menjadi catatan bagi pengelola program untuk evaluasi kegiatan lapangan. Bagaimana jangkauan kegiatan lapangan yang dilakukan?

 Apakah PB yang didapat merupakan PB yang sesuai definisi operasional, bukan ganti cara?

 Tinjau kembali penetapan PPM PA yang mungkin terlalu tinggi di suatu wilayah tersebut.

30 Interpretasi

Kunci Analisis

(39)

Grafik Jumlah PB dan Persentase PB Kumulatif per PPM PB (per Tahun)

31

Grafik batang berwarna biru adalah jumlah peserta KB baru (PB) setiap bulannya. Jumlah ini berasal dari peserta yang baru pertama kali menggunakan KB, atau kembali menggunakan kontrasepsi setelah melahirkan atau mengalami keguguran. Sehingga jumlah capaian PB terkadang digambarkan fluktuatif.

Grafik garis berwarna kuning adalah jumlah PPM PB untuk satu tahun, sehingga dalam grafik tergambar dalam satu garis lurus. Proyeksi jumlah PPM PB ini yang akan dibandingkan dengan capaian kumulatif PB setiap bulannya untuk mengevaluasi pencapaian PB sampai dengan akhir tahun.

Grafik garis berwarna hijau adalah persentase PB per PPM PB yang diharapkan mengalami peningkatan terus menerus hingga mencapai 100% di akhir tahun. Pada grafik diatas terlihat sejak Januari-Maret 2018 adanya peningkatan yang konsisten terhadap jumlah PB terhadap PPM PB, dimana kondisi ini adalah kondisi yang diharapkan oleh pengelola program.

Interpretasi

(40)

32

Apabila terjadi: Perlu dikaji atas beberapa hal di bawah ini:

Peningkatan jumlah PB dan peningkatan persentase PB per PPM PB

 Kualitas data PB yang dilaporkan.

 Program KB berjalan baik sehingga peningkatan PB sejalan dengan proyeksi capaian PPM PB yang diharapkan.

Peningkatan PB dan penurunan persentase PB per PPM PB

 Penetapan PPM PB apakah mengalami penurunan.

 Jangkauan pelayanan KB bagaimana?

 Bagaimana kegiatan KIE jangkuannya di lapangan?

 Bagaimana ketersediaan stok alokonnya?

Kunci Analisis

(41)

Setelah melakukan analisis terhadap indikator output, outcome, dan indikator-indikator input yang melatarbelakanginya, maka langkah selanjutnya adalah memberikan umpan balik (UB). Umpan balik yang akan diberikan harus merujuk atas hasil analisis yang telah dilakukan dan hasil identifikasi kendala yang ada di lapangan yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Isu atau permasalahan pada level output-outcome dipetakan untuk selanjutnya di identifikasi faktor yang mungkin mempengaruhinya seperti isu sumber daya manusia, logistik, komunikasi informasi edukasi, tenaga kesehatan, dan lainnya.

Sebagai contoh grafik Provinsi X di atas memiliki isu pada tingginya perkiraan unmet need, kegagalan ber-KB dan rendahnya capaian PA MKJP. Langkah selanjutnya, pengelola program dapat memetakan faktor yang mempengaruhinya dan menentukan rencana tindak lanjut program atau intervensi yang perlu dilakukan untuk peningkatan capaian di bulan berikutnya.

Berikut ini Tabel 2 memberikan contoh umpan balik di Provinsi X pada Bulan Januari-Maret 2018:

MEMBERIKAN UMPAN BALIK

33

(42)

Tabel 2. Contoh Umpan Balik

No Identifikasi Masalah Faktor yang berpengaruh Rencana Intervensi Catatan 1 Perkiraan

unmet need tinggi

 Penurunan KIE lapangan

 Ketersediaan Tenaga penyuluh dan kader yang terbatas

 Ketersediaan provider pemberi pelayanan yang terlatih

 Ketersediaan stok alokon yang tidak memadai

 Akses ke faskes

 Integrasi kegiatan KIE KB pada kegiatan rutin di desa

 Optimalisasi peran kader desa terlatih

 Melakukan permintaan alokon

 Kegiatan Tim KB Keliling atau Muyan ke daerah yang susah dijangkau

 Memberikan pelatihan pada provider medis

Kecamatan A,S,J dengan unmet need tertinggi

2 Kegagalan ber-KB

 Konseling yang kurang mendalam

 Penapisan kondisi klien

 Kualitas alokon dan petugas medis

 KIE dengan pesan kunci yang jelas mengenai suatu metode kontrasepsi

 Penapisan kondisi kesehatan klien yang tepat

Kecamatan B dengan kegagalan tertinggi

3 MKJP

menurun  KIE lapangan menurun

 Kurangnya tenaga penyuluh dan kader

 Stok alokon tidak memadai

  KIE dengan

pesan kunci yang jelas mengenai suatu metode kontrasepsi

 Optimalisasi peran kader desa terlatih Melakukan permintaan alokon darurat

Berdasarkan tabel umpan balik diatas, pengelola program dapat menentukan langkah intervensi khususnya pada wilayah yang lebih membutuhkan priotitas perbaikan. umpan balik ini juga dapat menjadi acuan untuk melihat capaian program KB pada bulan mendatang.

34

KIE dengan pesan kunci yang jelas mengenai suatu metode kontrasepsi Optimalisasi peran kader desa terlatih Melakukan permintaan alokon darurat

Semua kecamatan terutama kecamatan A dan L

(43)

KESIMPULAN

Analisis data dilakukan dengan menentukan indikator output dan outcome yang tidak sesuai dengan harapan melalui penelusuran indikator input proses yang mungkin mempengaruhinya. Alur analisis ini akan memudahkan pengelola program untuk melihat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap capaian output ataupun outcome.

Analisis dapat dilakukan di setiap level dari nasional, provinsi, kabupaten dan kecamatan. Analisis yang berfokus pada tahapan wilayah membantu pengelola program dalam menentukan langkah perbaikan kedepannya sehingga indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Penyajian visualisasi, interpretasi dan analisis kemudian diakhiri dengan penyusunan umpan balik untuk mengetahui sumber permasalahan, rencana intervensi, wilayah intervensi dan aktor yang berperan untuk perbaikan tersebut.

Indikator yang telah ditetapkan dalam Renstra Program Bangga Kencana seyogyanya dapat diukur dengan menggunakan data yang ada dalam sistem pencatatan dan pelaporan BKKBN.

PENUTUP

35

(44)

SARAN

Peningkatan kualitas dan kuantitas data. Semakin tinggi cakupan laporan dan kualitas data yang dikumpulkan, maka akan semakin dapat memberikan gambaran capaian program KB di suatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Untuk itu, pemantauan kualitas data juga perlu dilakukan dari level pengisian data, rekap dan pengolahan data.

Melakukan mekanisme umpan balik terkait hasil analisis data kepada pengelola program untuk rencana perbaikan program ke depan

Sosialisasi cara memanfaatkan data dan melakukan analisis teknis terhadap capaian program KB kepada seluruh pengelola program KB di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten, khususnya bidang KB, bidang data dan informasi.

36

(45)
(46)

Gambar

Gambar 1. Peta Indikator Program Bangga Kencana
Gambar 2. Kategori Kelompok Indikator Operasional Program Bangga Kencana
Tabel 1   Pelkon Bulanan 2.Persentase Kabupaten LaporPersentaseKabupaten Lapor dari  Jumlah Kabupaten yang ada di suatu wilayah tertentu
Tabel 1   Pelkon Bulanan Kelompok Indikator Pengendalian Lapangan 1.Jumlah Peserta KB Aktif (PA) Jumlah Peserta KBAktifadalah Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yangmenggunakanmetode  kontrasepsi modern yang meliputi IUD, MOW, MOP, Implan, Kondom,  Suntik, d
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Selasa saya ikut melakukan akad nikah yang dilaksanakan pada jam 08.00-10.15 dan diikuti dengan pembongkaran dekor kamar sampai selesai pada jam 14.00. Setelah itu

Keterbatasan penelitian-penelitian sebelumnya adalah hanya meneliti sikap, niat, dan kepercayaan dalam belanja online, kecurangan yang terjadi dalam jual beli online (platform

1 Pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Examination (DRE) merupakan pemeriksaan fisik yang penting pada BPH, karena dapat menilai tonus sfingter ani,

Esselon III Esselon IV Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Formulasi/ Penjelasan Target 2018 Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Formulasi/

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan (formulasi pengukuran, tipe penghitungan, sumber data) Persentase Perlindungan Konsumen terkait pengaduan sengketa

Isu Strategis LH (RPJMD) Tujuan Indikator Tujuan Target Indikator Tujuan (Tahun 2016) Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Alasan Pemilihan Indikator Formulasi/Penjelasan

Isu Strategis LH (RPJMD) Tujuan Indikator Tujuan Target Indikator Tujuan (Tahun 2017) Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Alasan Pemilihan Indikator Formulasi/Penjelasan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Variabel X1 mempunyai angka signifikan di bawah 0,05, sedangkan Variabel X2 mempunyai angka signifikan di atas 0,05 karena itu,