• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.22 TAHUN 2022

TENTANG

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pelayanan publik yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur perlu ditetapkan standar pelayanan publik yang didasarkan pada jenis layanan publik di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);

3. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

(2)

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 615);

5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1132).

6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1002);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF.

Kesatu : Menetapkan dan memberlakukan Standar Pelayanan Publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif yag selanjutnya disingkat SPP Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : SPP Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu terdiri atas 14 (empat belas) komponen standar pelayanan:

a. dasar hukum;

b. persyaratan;

c. sistem, mekanisme, dan prosedur;

d. jangka waktu pelayanan;

e. biaya/ tarif;

f. produk pelayanan;

g. penanganan pengaduan, saran, dan masukan/ apresiasi;

(3)

h. sarana dan prasarana, dan/ atau fasilitas;

i. kompetensi pelaksana;

j. pengawasan internal;

k. jumlah pelaksana;

l. jaminan pelayanan;

m. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan; dan n. evaluasi kinerja pelayanan.

Ketiga : SPP Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu dilakukan sebagai acuan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif dalam melaksanakan pelayanan publik.

Keempat : Dalam melaksanakan SPP Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu, Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif menetapkan Maklumat Pelayanan.

Kelima : Maklumat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada diktum Keempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang standar pelayanan publik.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2022

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt., M.Pharm.

(4)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN

ZAT ADIKTIF

NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.22 TAHUN 2022 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif merupakan unit kerja yang berada di dalam ruang lingkup Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif yang memiliki tugas dan fungsi dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif melaksanakan pelayanan publik sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jenis pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif adalah pelayanan konsultasi dan pemberian informasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif kepada stakeholder baik internal maupun eksternal.

Penyelenggaraan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif berasaskan kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu dan kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.

(5)

Dalam rangka memberikan pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, maka perlu disusun Standar Pelayanan Publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif. Dengan adanya standar pelayanan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama mengenai pelaksanaan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

B. TUJUAN

1. Acuan bagi petugas pelayanan publik dalam melaksanakan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

2. Panduan bagi pengguna layanan dalam memanfaatkan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

C. SASARAN

Standar pelayanan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh stakeholder terkait, antara lain pelaku usaha di bidang obat, narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif, Unit Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan POM, fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kefarmasian, maupun Kementerian/ Lembaga lain dan masyarakat.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Standar Pelayanan Publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif ini meliputi 14 (empat belas) komponen Standar Pelayanan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan.

E. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan;

(6)

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;

5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan;

6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.

(7)

-7-

BAB II

KETENTUAN UMUM

Dalam Standar Pelayanan Publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif ini yang dimaksud dengan:

1. Standar Pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan komitmen Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur.

2. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi masyarakat dalam rangka pengawasan obat dan makanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan berupa pelayanan administratif dan teknis baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

3. Pelaksana Pelayanan, yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.

4. Pengguna Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Pengguna Layanan adalah setiap orang yang memanfaatkan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, baik stakeholder internal maupun eksternal.

5. Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam Standar Pelayanan.

6. Aplikasi Sistem Informasi Standar Obat yang selanjutnya disebut SISOBAT adalah aplikasi daring (online) berbasis web yang digunakan oleh Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif dalam melakukan pelayanan publik.

7. Formulir Pertanyaan adalah formulir yang berfungsi untuk mengajukan pertanyaan kepada Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif yang diajukan secara daring (online).

8. Formulir Perjanjian Konsultasi adalah lembar yang digunakan untuk mengajukan permohonan konsultasi tatap muka baik secara daring (online) maupun luring (offline).

9. Formulir Hasil Konsultasi adalah formulir yang digunakan untuk mencatat saat konsultasi tatap muka baik secara daring (online) maupun luring (offline).

(8)

10. Kuesioner Kepuasan Pelayanan Publik adalah formulir survei kepuasan stakeholder yang telah memperoleh pelayanan publik dari Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

(9)

BAB III

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR DAN ZAT ADIKTIF

A. JENIS PELAYANAN PUBLIK

Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif melaksanakan pelayanan publik berupa pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif kepada stakeholder baik internal maupun eksternal. Sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan teknologi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif, pelayanan publik tersebut dilakukan melalui SISOBAT.

1. Persyaratan

Untuk dapat menerima pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif, Pemohon harus melengkapi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah terdaftar sebagai Pengguna Layanan SISOBAT.

b. Identitas Pengguna Layanan (nama, instansi, nomor telepon, email).

c. Isi substansi pertanyaan disertai data pendukung (topik/ kategori pertanyaan, uraian pertanyaan, dan data dukung lainnya jika diperlukan).

2. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Alur pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif adalah sebagai berikut:

(10)

Pengajuan permohonan pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif dilakukan melalui SISOBAT dengan menggunakan Form Pertanyaan pada menu Pelayanan Publik.

3. Jangka Waktu Pelayanan

 16 (enam belas) Hari Kerja sejak penerimaan permintaan pelayanan.

 Waktu respon terhadap pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif adalah sebagai berikut:

a. Hari Senin – Kamis: 09.00 - 15.30 WIB (Istirahat 12.00 – 13.00 WIB).

b. Hari Jumat: 09.00 - 15.00 WIB (Istirahat 11.45 -13.00 WIB).

 Permohonan pelayanan konsultasi yang masuk di luar jam pelayanan akan direspon pada jam pelayanan hari berikutnya.

4. Biaya/ Tarif

Pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif tidak dikenakan biaya pelayanan (gratis).

(11)

5. Produk Pelayanan

Produk pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif berupa informasi atau jawaban.

B. PENANGANAN PENGADUAN, SARAN, DAN MASUKAN

1. Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan secara langsung atau melalui media, meliputi:

a. kanal pengaduan SP4N-LAPOR!:

i. website: lapor.go.id;

ii. sms: 1708; dan

iii. aplikasi android/iOS: LAPOR!

b. telepon:1500-533 c. SMS: 081.21.9999.533 d. whatsapp: 081.191.81.533 e. subweb: www.ulpk.pom.go.id f. media sosial:

i. instagram: @bpom_ri ii. twitter: @BPOM_RI;dan iii. facebook: @bpom.official

g. surat elektronik/email : halobpom@pom.go.id h. Aplikasi BPOM Mobile.

2. Pengaduan, saran dan masukan dapat disampaikan kepada unit penyelenggara pelayanan publik, melalui:

a. Surat tertulis yang ditujukan kepada Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

b. kotak pengaduan yang terletak di ruang pelayanan publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, Gedung F Barat Lantai 1, Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat;

c. surat elektronik/email:

standardisasi obat@pom.go.id d. kanal pengaduan Subsite SISOBAT:

standarobat.pom.go.id/Support/reportForm.

3. Unit penyelenggara pelayanan publik yang menerima pengaduan, saran, dan masukan menyampaikan laporan kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen Pusat.

(12)

C. SARANA DAN PRASARANA, DAN/ ATAU FASILITAS 1. Parkir dan Ruang Tunggu;

2. Sarana dan Prasarana bagi yang berkebutuhan khusus, antara lain:

a. Parkiran;

b. Jalur difabel;

c. Kursi roda;

d. Toilet;

e. Loket;

f. Penyampaian informasi publik dilengkapi Juru Bahasa Isyarat; dan g. Media cetak beraksara braille.

3. Sarana Penunjang Lain, antara lain:

a. Ruang laktasi/nursery;

b. Ruang ibadah;

c. Arena bermain anak;

d. Kantin;

e. Anjungan tunai mandiri (ATM);

f. Sistem antrian online;

g. Alat pemadam api ringan (APAR);

h. Hydrant;

i. Charging box;

j. Sarana sanitasi;

k. Lift;

l. E-kiosk;

m. Banner;

n. Video wall;

o. Mesin fotokopi; dan p. Klinik

4. Sarana Front Office

D. KOMPETENSI PELAKSANA

1. Pegawai yang memiliki pengetahuan di bidang pengawasan obat dan makanan serta peraturan perundang-undangan;

2. Pegawai yang memiliki keterampilan mengelola data dan informasi;

3. Pegawai yang mampu menyampaikan informasi secara lengkap, terbuka, bertanggung jawab, serta santun kepada pihak yang memerlukan; dan

4. Pegawai yang mampu mengoperasikan komputer.

(13)

Diagram Kompetensi Pelaksana Pelayanan Publik

di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif

Selain memenuhi kompetensi tersebut, Pelaksana harus melaksanakan ketentuan sebagai berikut:

1. adil dan tidak diskriminatif;

2. cermat;

3. santun dan ramah;

4. tegas, andal dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut;

5. profesional;

6. tidak mempersulit;

7. patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;

8. menjunjung tinggu nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi penyelenggara;

9. tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

10. terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan;

11. tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik;

12. tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat;

13. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/ atau kewenangan yang dimiliki;

14. sesuai dengan kepantasan; dan 15. tidak menyimpang dari prosedur.

Master/

Magister/

Profesi 92%

Sarjana 8%

Master/ Magister/ Profesi Sarjana

(14)

E. PENGAWASAN INTERNAL

1. Dilakukan secara berjenjang hingga di tingkat pengawasan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya terkait;

2. Dilakukan sistem pengendalian internal pemerintah dan pengawasan fungsional oleh Inspektorat; dan

3. Dilakukan secara berkelanjutan.

F. JUMLAH PELAKSANA

Pelaksana pelayanan publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif pada tahun 2022 berjumlah 26 orang dengan rincian sebagai berikut:

1. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya (4 pelaksana).

2. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda (9 pelaksana).

3. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama (5 pelaksana).

4. Analis Penilai Obat dan Makanan (1 pelaksana).

5. Staf yang ditunjuk (7 pelaksana).

G. JAMINAN PELAYANAN

1. pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan; dan

2. memberikan pelayanan sesuai dengan kewajiban dan akan melakukan perbaikan secara terus-menerus.

H. JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYANAN

1. Pelayanan yang diberikan kepada Pemohon bersifat akuntabel, profesional, bersih dari korupsi, dan tidak ada konflik kepentingan;

2. Informasi yang diberikan dijamin keabsahannya dan dapat dipertanggungjawabkan; dan

3. Setiap Pemohon dijamin kerahasiaan data dan identitas.

I. EVALUASI KINERJA PELAYANAN

1. Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan secara rutin minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

2. Pelaksanaan survei kepuasan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja pelayanan.

(15)

BAB IV PENUTUP

Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 secara konsisten dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif ke arah perubahan yang lebih baik.

Standar Pelayanan Publik ini perlu dilakukan perbaikan secara berkelanjutan dan dilakukan perubahan jika berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terdapat perubahan kebijakan, inovasi dalam pelayanan, penerapan teknologi informasi, bisnis proses, dan perubahan lainnya sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan publik.

Dalam melakukan perbaikan standar pelayanan, Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif akan mempertimbangkan hasil Survei Kepuasan Masyarakat, pengaduan masyarakat, serta melibatkan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Penyusunan, penetapan dan penerapan Standar Pelayanan Publik ini perlu didukung oleh komitmen dan konsistensi oleh para pelaksana pelayanan di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

Dengan disahkannya Standar Pelayanan Publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif diharapkan penyelenggaraan pelayanan publik di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif dapat dilaksanakan secara maksimal dalam upaya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan.

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt., M.Pharm.

(16)

KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.23 TAHUN 2022

TENTANG

KODE ETIK, PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI BAGI PELAKSANA PELAYANAN SERTA PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENERIMA PELAYANAN

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Menimbang : a. bahwa pelayanan publik merupakan salah satu area Pembangunan Zona Integritas di Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

b. bahwa dalam rangka membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik;

c. bahwa untuk pembinaan aparatur negara yang diarahkan dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan publik, perlu adanya upaya dalam mendorong kinerja pelaksana pelayanan dalam memberikan pelayanan publik;

d. bahwa dalam upaya peningkatan kualitas dan terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c perlu ditetapkan kode etik, pemberian penghargaan, dan sanksi bagi pelaksana pelayanan, serta pemberian kompensasi bagi penerima pelayanan di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf d, perlu ditetapkan keputusan Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif tentang Kode Etik, Pemberian Penghargaan, dan Sanksi bagi Pelaksana Pelayanan serta Pemberian

(17)

Kompensasi bagi Penerima Pelayanan di Lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara republik Inonesia Nomor 5494);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2019 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambhan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);

6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

7. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 3 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Aparatur Sipil Negara Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 465);

8. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1132);

(18)

9. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1002);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF TENTANG PELAKSANAAN KODE ETIK, PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI BAGI PELAKSANA PELAYANAN SERTA PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENERIMA PELAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF.

Kesatu : Menetapkan dan memberlakukan Kode Etik, Pemberian Penghargaan dan Sanksi bagi Pelaksana Pelayanan, serta Pemberian Kompensasi bagi Penerima Pelayanan di Lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : Kode Etik, Pemberian Penghargaan dan Sanksi bagi Pelaksana Pelayanan, serta Pemberian Kompensasi bagi Penerima Pelayanan sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu dilakukan berdasarkan kriteria dan mekanisme yang tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Ketiga : Pelaksanaan kode etik yang meliputi asas, perilaku (etika), hak, kewajiban, dan larangan berlaku bagi seluruh pelaksana pelayanan di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

Keempat : Pelaksana pelayanan yang menunjukkan kedisiplinan, kinerja, dan penilaian baik dari pengguna pelayanan dapat diberikan penghargaan.

Kelima : Pelaksana pelayanan yang memberikan pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan dapat diberikan sanksi.

(19)

Keenam : Penerima pelayanan yang mendapatkan pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan dapat diberikan kompensasi.

Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2022

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt., M.Pharm.

(20)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN

ZAT ADIKTIF

NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.23 TAHUN 2022 TENTANG

PELAKSANAAN KODE ETIK, PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI BAGI PELAKSANA PELAYANAN, SERTA PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENERIMA PELAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

KODE ETIK, PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI BAGI PELAKSANA PELAYANAN SERTA PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENERIMA PELAYANAN

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

A. ASAS DAN PERILAKU (ETIKA) PELAKSANA PELAYANAN 1. ASAS-ASAS PELAYANAN:

a. Kepentingan Umum; Peemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/ atau golongan.

b. Kepanstian Hukum; Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan.

c. Kesamaan Hak; Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

d. Keseimbangan Hak dan Kewajiban; Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.

e. Profesional; Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas.

f. Partisipatif; Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat/ pengguna layanan.

g. Tidak Diskriminatif; Setiap masyarakat/ pengguna layanan berhak memperoleh pelayanan yang adil.

h. Keterbukaan; Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diperlukan.

i. Akuntabilitas; Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(21)

j. Ketepatan Waktu; Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan.

k. Kecepatan, Kemudahan, dan keterjangkauan; Pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.

2. PERILAKU (ETIKA) PELAKSANA PELAYANAN

Pelaksana pelayanan harus berperilaku atau mempunyai etika sebagai berikut:

a. Adil dan tidak diskriminatif;

b. Santun dan ramah;

c. Cermat;

d. Profesional;

e. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut;

f. Tidak mempersulit;

g. Akuntabel;

h. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan, serta proaktif dalam memberikan pelayanan;

i. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/ atau kewenangan yang dimiliki; dan

j. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik.

3. LARANGAN

Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh pelaksana pelayanan dalam pelaksanaan pemberian pelayanan di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagai berikut:

a. Menyalahgunakan kewenangan;

b. Melibatkan diri dalam kegiatan yang melanggar hukum;

c. Menggunakan data/ informasi yang bersifat rahasia untuk kepentingan pribadi atau golongan yang mungkin akan merugikan pihak penerima pelayanan maupun organisasi;

d. Menerima hadiah sebagai bentuk gratifikasi atau suatu pemberian berupa apapun dari siapapun yang bersangkutan dengan tugas sebagai pemberi pelayanan;

e. Melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN); dan

f. Menyepelekan dan melakukan pembicaraan lain yang bersifat pribadi ketika melakukan pelayanan;

(22)

B. PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PELAKSANA PELAYANAN 1. BENTUK PENGHARGAAN

a. Penghargaan dapat berupa:

1) Pemasangan foto Petugas Pelayanan Publik Terbaik di area kantor dan seluruh media sosial Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

2) Mendapatkan kesempatan prioritas mengikuti pengembangan kompetensi.

3) Bentuk penghargaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Penghargaan sebagaimana dimaksud pada huruf a diberikan oleh direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

c. Pemberian penghargaan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

2. SYARAT PEMBERIAN PENGHARGAAN

Calon penerima penghargaan harus memenuhi kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh tim penilai.

3. PENILAIAN a. Tim Penilai

1) Untuk menjamin objektivitas dalam menentukan Petugas Pelayanan Publik Terbaik maka dibentuk Tim Penilai.

2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada angka 1) terdiri dari Koordinator dan Subkoordinator kelompok substansi di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif .

b. Prosedur Pelaksanaan Penilaian

1) Tim Penilai melakukan seleksi pelaksanaan calon penerima penghargaan dengan kriteria sebagai berikut:

a) kehadiran pegawai tepat waktu;

b) tidak pernah mendapatkan sanksi disiplin selama kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir;

c) menunjukkan loyalitas dan integritas yang baik kepada organisasi;

d) memiliki respon kerja yang baik;

e) memiliki kinerja baik melalui penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan kualitas kerja yang memuaskan;

dan

(23)

f) tidak pernah mendapatkan keluhan dari penerima pelayanan publik.

2) Tim Penilai memberikan hasil penilaian dan mengusulkan hasil penilaian kepada Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

3) Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif menetapkan dan memberikan penghargaan kepada Petugas Pelayanan Publik Terbaik berdasarkan rekomendasi Tim Penilai.

C. PEMBERIAN SANKSI BAGI PELAKSANA PELAYANAN

1. Pelaksana pelayanan di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif yang memberikan pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan dapat diberikan sanksi.

2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat berupa:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis;

c. pemberhentian sementara sebagai pelaksana pelayanan.

3. Sanksi kepada pelaksana pelayanan diberikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksana pelayanan ditetapkan dan diinformasikan melakukan pelanggaran kode etik/ ketentuan yang berlaku.

D. PEMBERIAN KOMPENSASI PADA PENERIMA PELAYANAN

1. Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif berkewajiban memberikan kompensasi kepada penerima pelayanan atas adanya:

a. ketidaksesuaian pelayanan dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan;

b. pengaduan dari penerima pelayanan yang telah diverifikasi kebenarannya.

2. Bentuk kompensasi dapat berupa:

a. dimasukan dalam daftar prioritas penerima undangan secara khusus (direct invitation) dalam kegiatan sosialisasi regulasi, standar, atau pedoman di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif; atau b. bentuk kompensasi lainnya seperti buku standar atau pedoman yang

dibuat oleh Direktorat Standardisasi Obat Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

(24)

3. Pemberian kompensasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 tidak berlaku dalam kondisi gawat darurat seperti bencana alam, perang, huru hara atau kondisi force majeure lainnya.

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

Dra. Tri Asti Isnariani. Apt., M.Pharm.

(25)

KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.24 TAHUN 2022

TENTANG

PETUGAS DAN TIM PENGELOLA PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK

DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif, perlu menetapkan petugas pelayanan publik di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif tentang Petugas Pelayanan Publik dan Tim Pengelola Pengaduan di Lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);

(26)

-2-

3. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 615);

5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1132).

6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1002);

7. Surat Keputusan Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Nomor HK.02.02.31.313.05.21.24 tanggal 28 Mei 2021 Tentang Pembentukan Tim Pengelola Subsite SISOBAT (Sistem Informasi Standar Obat) Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF TENTANG PETUGAS PELAYANAN PUBLIK DAN TIM PENGELOLA PENGADUAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF.

Kesatu : Menunjuk Petugas dan Tim Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : Petugas pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu merupakan petugas yang memberikan pelayanan

(27)

-3-

konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

Ketiga : Petugas Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu, terdiri atas:

1. Koordinator;

2. Verifikator;

3. Petugas Konsultasi; dan 4. Admin.

Keempat : Petugas Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif sebagaimana dimaksud dalam diktum Ketiga bertugas:

1. Koordinator bertugas menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pelayanan setiap triwulan kepada Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

2. Verifikator bertugas:

a. melakukan pemeriksaan respon pelayanan yang akan diberikan oleh Petugas Konsultasi terhadap permohonan pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

b. melakukan pemeriksaan laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh admin setiap bulan; dan

c. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pelayanan kepada Koordinator setiap bulan.

3. Petugas Konsultasi bertugas:

a. Menerima permohonan pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif melalui SISOBAT;

b. Berkoordinasi dengan kelompok substansi terkait untuk menindaklanjuti permohonan pelayanan;

c. Memberikan jawaban yang telah diverifikasi oleh verifikator kepada pengguna layanan;

(28)

-4-

d. Memastikan pengguna layanan telah mengisi kuisioner survei kepuasan pelayanan publik;

e. Melakukan rekapitulasi, monitoring penyelesaian pelayanan dan dokumentasi terhadap permohonan pelayanan yang diterima.

4. Admin bertugas:

a. Mengarahkan permohonan pelayanan konsultasi norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif yang diterima melalui email maupun surat untuk diajukan melalui SISOBAT;

b. Melakukan monitoring penyelesaian permohonan pelayanan yang diterima setiap minggu;

c. Menginformasikan pelayanan yang belum terselesaikan kepada petugas konsultasi setiap minggu;

d. Melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh petugas konsultasi dan menyampaikan laporan evaluasi pelaksanaan pelayanan kepada verifikator setiap bulan.

Kelima : Tim Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu mempunyai tugas:

1. menerima pengaduan yang masuk dari stakeholder melalui sarana pengaduan yang telah disiapkan;

2. melakukan identifikasi jenis pengaduan yang masuk berdasarkan Pedoman Standar Pelayanan Publik Direktorat Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;

3. melakukan tindak lanjut pengaduan;

4. memastikan seluruh status pengaduan telah selesai ditindaklanjuti;

5. menyusun laporan monitoring dan evaluasi penanganan pengaduan stakeholder;

6. melaporkan monitoring dan evaluasi penanganan pengaduan stakeholder kepada Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.

(29)

-5-

Keenam : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2022

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt., M.Pharm.

(30)

-6-

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN

ZAT ADIKTIF

NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.24 TAHUN 2022 TENTANG

PETUGAS PELAYANAN PUBLIK DAN TIM PENGELOLA PENGADUAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

SUSUNAN PETUGAS PELAYANAN PUBLIK

DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

A. KOORDINATOR

Ketua Tim Reformasi Birokrasi.

B. VERIFIKATOR

1. Dian Putri Anggraweni, S.Si, Apt, M.Farm.

2. Ade Irma Haryani, S.Si, Apt.

3. Murti Komala Dewi, S.Si, Apt.,MKM.

4. Anggi Tiarani S.Si., Apt.

5. dr. I.G.A.A.P. Sri Darmayani 6. Hetty Rieskalina, S.Si., Apt.

7. Anggrida Saragih, S.Si., Apt.

8. M.Masrur, S.Farm., Apt.

9. Norita Kesuma, S.Si, Apt.

C. ADMIN

1. Meysa Intan Permatasari, S.Farm., Apt.

2. Putrie Fiana Azizah, S.Farm., Apt.

3. Risyda Afdhilati., S.Farm., Apt.

4. Sonia Dea Octalia, S.Farm., Apt.

D. PETUGAS KONSULTASI

1. Dra. Hariati Wiratningrum, Apt, M.Si 2. Wiwin Wisma Prihatin, S.Si, Apt.

3. Yopi Arpina, S.Farm, Apt.

4. Siti Nur Diniyanti, S.Farm., M.Sc.

(31)

-7- 5. Fauziah Ridho, S.Farm., M.Si.

6. Vina A. Panjaitan, S.Si

7. Shinta Ayu Nurfaradila, S.Farm., Apt.

8. Nita Widhatiningsih, S.Farm, Apt.

9. Widya Dwi Arini, S.Farm., Apt.

10. Liska Ramdanawati, M.Si 11. Meiji Firmayesti., S.Farm., Apt.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2022

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt., M.Pharm.

(32)

-8-

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN

ZAT ADIKTIF

NOMOR HK.02.02.31.312.03.22.24 TAHUN 2022 TENTANG

PETUGAS PELAYANAN PUBLIK DAN TIM PENGELOLA PENGADUAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

SUSUNAN TIM PENGELOLA PENGADUAN

DIREKTORAT STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF

1. Reni Tania, S.Farm., Apt.

2. Ibbadurachman, S.Farm., Apt.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2022

DIREKTUR STANDARDISASI OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt., M.Pharm.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan VCT ini telah dilaporkan banyak terjaring orang dengan HIV-AIDS akan tetapi data ini tidak dijadikan sebagai acuan untuk jumlah kasus HIV-AIDS di Kota

Di samping itu, bertepatan dengan kondisi negara Indonesia yang sedang mengalami krisis figur, maka film ini dapat meraih dampak positif sehingga masyarakat

File Scan Asli Surat Keterangan Tidak Mengonsumsi/Menggunakan Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Lainnya yang ditandatangani oleh Dokter dari Rumah

   Jabatan / Pekerjaan Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif.    Unit Organisasi Direktorat

- Mcantumkan nama, bentuk & kekuatan sediaan, jumlah & isi kemasan yang dipesan.. - Mcantumkan no urut SP, nama kota & tanggal

Biaya akan dibebankan pada DIPA Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,

Peraturan BPOM, 2018, Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan, Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor

NAPZA ( Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya ) atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah NARKOBA ( narkotika dan bahan / obat berbahaya