• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor : 120/DPPMP/UNISBANK/UM/VI/2022 Lampiran : 1 lembar Perihal : Surat Penawaran Kegiatan Bimtek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nomor : 120/DPPMP/UNISBANK/UM/VI/2022 Lampiran : 1 lembar Perihal : Surat Penawaran Kegiatan Bimtek"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 120/DPPMP/UNISBANK/UM/VI/2022 Lampiran : 1 lembar

Perihal : Surat Penawaran Kegiatan Bimtek KepadaYth.

Ketua DPRD Kabupaten Demak Di Kabupaten Demak

Dengan hormat,

Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi DPRD dalam bidang bidang legislasi, penganggaran dan pengawasan, kami Direktorat Penelitian,Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (DPPMP) Universitas Stikubank Semarang berdasarkan surat ijin dari Kemendagri No. 895.3/7460/BPSDM Tahun 2018 tentang Penyelenggara Pendalaman Tugas DPRD, bermaksud menawarkan kegiatan Bimtek dengan tema : “Optimalisasi Fungsi DPRD Terhadap Penganggaran APBD dan Pembentukan Peraturan Daerah” yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Rabu s.d Sabtu

Tanggal/ Bln. : 29 Juni s.d 2 Juli 2022 (menyesuaikan jadwal DPRD) Tempat : Hotel Solia Zigna Laweyan Solo

Jl. Dr. Rajiman No.525 Surakarta

Peserta dalam kegiatan tersebut adalah Pimpinan dan Anggota DPRD, beserta Unsur Setwan DPRD. Kontribusi setiap peserta sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta rupiah) ditransfer ke Rek.BCA Rekening no. 4268988988 a.n. YAY PENDIDIKAN DAN PENERBIT MAHASISWA INDONESIA, dengan fasilitas akomodasi dan konsumsi selama 4 (empat) hari di hotel, seminar kit, sertifikat, tas/souvenir, laporan hasil kegiatan Bimtek dan narasumber yang berasal dari unsur akademisi dan praktisi/pejabat yang berkompeten.

Demikian surat penawaran ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.

CP : Dra. Setyowati, M.Si (085 2326 13000)

Semarang, 2 Juni 2022 Direktur DPPMP,

Dr. Euis Soliha, S.E.,M.Si Tembusan:

1. Rektor UNISBANK

2. Sekretaris Dewan Kab. Demak 3. Arsip

(2)

1

PROPOSAL KEGIATAN BIMTEK DPRD KABUPATEN DEMAK

Tema :

“OPTIMALISASI FUNGSI DPRD TERHADAP PENGANGGARAN APBD DAN

PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH”

Tanggal Kegiatan:

29 Juni - 2 Juli 2022

DIREKTORAT PENELITIAN , PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PUBLIKASI

UNIVERSITAS STIKUBANK

SEMARANG

(3)

2 PENDAHULUAN :

Kedudukan dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan (UU No. 32 tahun 2004, Pasal 40 dan 41). Fungsi penganggaran merupakan salah satu fungsi DPRD yang diwujudkan dalam penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama-sama dengan pemerintah daerah. Dalam melaksanakan fungsi penganggaran tersebut, DPRD harus terlibat secara aktif, proaktif dan bukan reaktif, dimana sebagai lembaga legitimasi usulan RAPBD yang diajukan oleh pemerintah daerah saja.

Untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan efektif, penguatan peran parlemen merupakan salah satu kunci pokok, diharapkan parlemen mampu menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif.

Untuk mempertahankan konsep anggaran, legislatif dan eksekutif telah menerapkan strategi yang mencoba untuk melindungi anggaran dari tekanan ketidakpastian ekonomi. Ironisnya, strategi yang sama juga dapat menjadi pemicu bagi pemerintah untuk melakukan perubahan anggaran. Revisi terhadap anggaran yang dilaksanakan pada tahun berjalan merupakan fenomena yang biasa dilakukan dalam penganggaran publik atau pemerintahan, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, penyusunan perubahan anggaran dan perubahannya diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait keuangan negara dan daerah.

Perubahan anggaran adalah cara yang dilakukan pemerintah untuk merevisi dan memperbarui penerapan anggaran sebagai kelanjutan dari proses anggaran tahunan. Penyusunan perubahan anggaran harus menjadi sarana dimana pemerintah dapat memenuhi tujuan yang bervariasi dan bahkan bertentangan dengan penganggaran, termasuk kontinuitas dan kontrol, perubahan dan akuntabilitas, dan fleksibilitas serta prediktabilitas

Keterlibatan DPRD secara aktif dan proaktif diimplementasikan dalam setiap proses/tahapan penyusunan APBD yang diagendakan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006. Di sini anggota DPRD dituntut untuk piawai mengagregasikan kepentingan, tuntutan dan kebutuhan

(4)

3 rakyat selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan.

Untuk itu,maka perlu memahami makna anggaran yang bersifat dinamis dengan baik.

Anggaran dalam arti dinamis adalah (1) rencana keuangan yang menerjemahkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi aspirasi masyarakat menuju penciptaan kehidupan rakyat yang lebih baik di masa yang akan datang. (2) rencana keuangan PEMDA untuk membangun perikehidupan masyarakat yang tentunya semakin berkembang dan dinamis yang tercermin dalam kegiatan, untuk mendorong rakyat dalam memenuhi kewajibannya sebagai warga negara. (3) proses penentuan jumlah alokasi sumber- sumber ekonomi untuk setiap program dan aktivitas dalam bentuk satuan uang.

Salah satu fungsi DPRD adalah fungsi legislasi yaitu fungsi DPRD Kabupaten/Kota untuk membentuk Peraturan Daerah (PERDA) bersama Bupati/

Walikota. PERDA mempunyai dua fungsi, yaitu sebagal bagian dari Peraturan Perundang-Undangan dan dasar utama perumusan kebijakan pemerintahan serta pembangunan di daerah. Berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), DPRD dapat meminta agar pemerintah daerah dapat meningkatkan PAD dengan melakukan optimalisasi pendapatan pajak dan retribusi dengan memenuhi sumber daya manusia (SDM) pemungut pajak dan retribusi dengan kualitas yang memadai. Selain itu, peningkatan PAD akan meningkatkan kemandirlan daerah yang pada akhirnya dapat mengurangi Dana Transfer.

Pajak dan Retribusi daerah merupakan bagian pendapat yang strategis bagi daerah untuk biaya penyelenggaraan pemerintahan. Dalam upaya mengelola urusan pemerintahan daerah yang lahir sebagai konsekwensi otonomi, daerah harus mampu mengumpulkan uang sebagai instrumen pembiayaan. Untuk mampu membiayai pelaksanaan urusan tersebut, maka pemerintah daerah diberi wewenang melakukan pemungutan yang berupa pajak dan atau retribusi daerah.

Peran dari DPRD dalam perencanaan pembangunan daerah cukup besar serta dominan. Dimulai dari pembuatan Peraturan Daerah mengenai pola dasar pembangunan daerah, kemudian program tahunan yang terdapat pada APBD yang harus memperoleh persetujuan dari DPRD terlebih dahulu. Sebuah kegiatan/

(5)

4 program tidak akan bisa masuk ke APBD jika tidak mendapat persetujuan dari DPRD.

Kemampuan untuk menganalisis dari berbagai aspek kebijakan (sosial, politik, dan ekonomi) menjadi syarat dasar bagi anggota DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kerjasama DPRD bersama stake holders lokal Perguan Tinggi maupun Tenaga Ahli kebijakan publik menjadi salah satu alternatif yang paling rasional. Keberadaan Perguruan Tinggi mampu menyediakan tenaga ahli dalam bidang penganggaran, diharapkan mampu memberikan masukan baik teknis maupun non teknis kepada masing-masing anggota DPRD dalam membahas dan merencanakan APBD.

Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Pemda) disebutkan bahwa, untuk melaksanakan fungsi legislasi Anggota DPRD, para anggota DPRD diberi hak prakarsa mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), hak amandemen (mengubah Ranperda baik secara subtansial maupun redaksional), dan hak anggaran termasuk mengajukan RAPBD, mengajukan bentuk dan arah kebijakan anggaran pendapatan dan belanja, menentukan alokasi anggaran menurut program dan lokasi sesuai. Untuk menjalankan fungsinya tersebut Anggota DPRD juga memiliki hak-hak tertentu, salah satunya adalah Hak Inisiatif sebagai hak mengajukan rancangan peraturan daerah.Peraturan daerah merupakan salah satu instrumen penting dalam pemerintahan daerah dimana Peraturan Daerah mengatur muatan lokal kekhususan daerah yang tidak diatur dalam Undang- Undang

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Peraturan Daerah adalah, pertama Perda tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan bertentangan dengan kepentingan umum, kedua Perda tidak boleh mengatur sesuatu hak yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan daerah yang lebih tinggi tingkatannya dan ketiga peraturan daerah tidak boleh mengatur sesuatu hal yang termasuk urusan rumah tangga tingkat bawahannya.

(6)

5 Dari segi pembentukannya sangat jelas bahwa Perda dibentuk oleh DPRD atau legislatif daerah bersama-sama bupati selaku kepala daerah. Perda dalam pembahasannya merupakan kewenangan dari kepala daerah dan DPRD.

Berdasarkan Pasal 65 UU tentang Pemda (Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014) bahwa dalam melaksanakan tugas kepala daerah atau bupati berwenang mengajukan rancangan peraturan daerah dan menetapkan peraturan daerah tersebut yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD

Hubungan antara Pemerintah Daerah dan DPRD seyogyanya merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini dapat dicerminkan dalam membuat kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama- sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung (sinergi) bukan merupakan lawan ataupun pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-masing.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang melalui Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat Dan Publikasi (DPPMP) Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang akan menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis bagi pimpinan dan anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Demak dengan tema : Optimalisasi Fungsi DPRD Terhadap Penganggaran APBD Dan Pembentukan Peraturan Daerah.

II. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN

Peraturan perundangan yang menjadi dasar penyelenggaraan bimtek ini adalah sebagai berikut

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

(7)

6 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

4. Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kab/Kota.

5. Permendagri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Peribahan atas Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kab/Kota.

6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kab/Kota. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 133 Tahun 2017 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2017 Tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

8. Surat Ijin Penyelenggara Pendalaman Tugas Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jawa Tengah Nomor 895.3/7460/BPSDM Tahun 2018 yang dikeluarkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri RI.

9. Surat Edaran BPSDM Kemendagri Nomor 895.3/4007/BPSDM Tanggal 17 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Pendalaman Tugas bagi Pimpinan dan

(8)

7 Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dalam Tatanan Adaptasi Kebiasaan Baru

III. TUJUAN BIMTEK

Sesuai dengan pendahuluan kegiatan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan bimtek ini adalah:

1. Meningkatkan kapasitas DPRD Kabupaten Demak dalam pemahaman UU No 1 tahun 2021 tentang pajak dan reribusi daerah.

2. Meningkatkan kapasitas DPRD Kabupaten Demak dalam pemahaman Penyusunan Anggaran Perubahan APBD.

3. Meningkatakan kemampuan DRPD Kabupaten Demak dalam penyusunan legal drafting.

IV. BENTUK DAN METODE KEGIATAN Bentuk dan metode kegiatan bimtek ini meliputi :

1. Melakukan koordinasi dengan Sekretariat DPRD Kabupaten Demak dan BPSDM dalam rangka persiapan pelaksanaan bimtek.

2. Melaksanakan bimtek dengan tema “Optimalisasi Fungsi DPRD Terhadap Penganggaran APBD Dan Pembentukan Peraturan Daerah”.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dari narasumber yang kompeten dan diskusi.

3. Penyusunan laporan kegiatan bimtek.

V. MATERI BIMTEK

1. UU No 1 tahun 2021 tentang pajak dan reribusi daerah.

2. Penyusunan Anggaran Perubahan APBD 3. Penyusunan legal drafting

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN KONTRIBUSI

Hari : Rabu - Sabtu

Tanggal : 29 Juni – 2 Juli 2022

Tempat : Hotel Zigna Laweyan Jl. Dr. Rajiman No.525, Surakarta

(9)

8 Kontribusi : Setiap peserta sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan fasilitas akomodasi hotel 4 (empat) hari, seminar kit, sertifikat, tas/souvenir, dan nara sumber yang berasal dari unsur akademisi dan praktisi/pejabat yang berkompeten.

VI. LEMBAGA PELAKSANA

Kegiatan bimtek dengan tema Optimalisasi Fungsi DPRD Terhadap Penganggaran APBD Dan Pembentukan Peraturan Daerah ini akan dilaksanakan oleh Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat Dan Publikasi (DPPMP) Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang.

VI. PENUTUP

Demikian proposal bimtek ini disusun dan diajukan dengan harapan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi pihak-pihak terkait di DPRD Kabupaten Demak. Terima kasih

Semarang, 2 Juni 2022 Direktur DPPMP

Dr. Euis Soliha, SE, M.Si.

(10)

Jadwal Kegiatan BIMTEK DPRD Kabupaten Demak

“Optimalisasi Fungsi DPRD Terhadap Penganggaran APBD dan Pembentukan Peraturan Daerah”

Hotel Solia Zigna Laweyan, Solo 29 Juni s/d 2 Juli 2022

No. Waktu Kegiatan/Materi Narasumber

Hari Rabu, 29 Juni 2022

1 13.00-14.00 Check in Hotel Panitia

14.00-18.00 Registrasi dan Istirahat Panitia

18.00-20.00 Makan Malam Panitia

Hari Kamis, 30 Juni 2021

2 06.00-08.00 Makan Pagi Panitia

08.00-08.30 1. Pembukaan:

a. Sambutan Rektor/Ketua DPPMP

b. Sambutan Ketua DPRD 2. Doa

Rektor/Ketua DPPM Unisbank Semarang Ketua DPRD Kab. Demak 08.30-10.00 Materi I:

Pph Final Transaksi Tanah dan Bangunan dengan

BPHTB (Untuk Pajak Daerah) Kanwil Ditjen Pajak Provinsi

10.00 Coffee Break 10.00-12.00 Materi II:

Pemahaman Tentang Peraturan Pajak UU No. 10 Tahun 2021 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah

Dr. Mulyanto, ME (Akademisi UNS)

12.00-13.00 ISHOMA Panitia

13.00-15.00 Lanjutan Diskusi dan Pendalaman Materi Akademisi

15.00-20.00 ISHOMA Panitia

Hari Jumat, 1 Juli 2022

3 06.00-08.00 Makan Pagi Panitia

08.00-10.00 Materi III:

Peran DPRD Dalam Perubahan APBD Tahun 2022 dan Persiapan Penyusunan APBD Tahun 2023

Ditjen Keuda Kemendagri RI

10.00 Coffee Break 10.00-12.00 Materi IV:

Penyusunan Legal Drafting dan Asas Manfaat Serta Inventarisasi dan Evaluasi Peraturan Daerah

Biro Hukum Prov. Jateng

12.00-14.00 ISHOMA

14.00-16.00 Lanjutan Diskusi dan Pendalaman Materi Akademisi

16.00-20.00 ISHOMA Panitia

Hari Sabtu, 2 Juli 2022

4 06.00-08.00 Makan Pagi Panitia

08.00-10.00 Penyerahan Sertifikat dan Penutupan Panitia

10.00-12.00 Checkout Hotel Panitia

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui tingkat kualitas warna yang lebih baik lagi, sebaiknya dilakukan lagi penelitian tentang pengaruh konsentrasi tepung wortel pada pakan terhadap

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosis lepra BL/LL dengan ENL dan kriteria eksklusia dalah pasien lepra BL/LL dengan pengobatan MDT yang

Sedangkan untuk jenis perpustakaan khusus biasanya memiliki pustakawan ahli dan petugas lapangan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, mengingat yang menjadi pengguna pada jenis

Personel karyawan perusahaan pada bagian keuangan (Cashier) tidak melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan uraian pekerjaan serta prosedur operasi baku yaitu

Hasil ini menunjukkan bahwa dugaan yang diperoleh dengan algoritma cepat penduga GS untuk data dengan pencilan mempunyai efisiensi yang lebih baik dari pada yang diperoleh

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif yang sangat signifikan antara Kontrol Diri dengan

Penelitian dilakukan dengan mengambil siswa/i remaja SMA di SMA Negeri 1 Kota Medan sebagai sampel penelitian guna melihat adakah pengaruh antara penggunaan media sosial