• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 169/HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 169/HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KARANGASEM

PROVINSI BALI

KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM

NOMOR 169/HK/2017

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL KABUPATEN KARANGASEM

Menimbang

BUPATI KARANGASEM,

a. bahwa dalam rangka mengintensifkan Penanganan Konflik Sosial Daerah dalam mengantisipasi teijadinya konflik yang berkaitan dengan situasi dan kondisi bidang ideologi PoHtik Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan, perlu dibentuk Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5315);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republilc Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tsdiun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepubUk Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5658);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagsdmana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Konflik Sosial ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5 );

9. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri;

10. Instruksi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 4);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 8);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggairan Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2016 Nomor 18);

(3)

Menetapkan :

KESATU :

KEDUA

14. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 59 Tahun 2015 tentang Pemberian Honorarium dan Uang Saku Kepada Pejabat/Pegawai yang berkeija pada Kegiatan Satuan Keija Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2015 Nomor 60) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2016 tentang Perbubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 59 Tahun 2015 tentang Pemberian Honorarium dan Uang Saku Kepada Pejabat/Pegawai yang bekeija pada Satuan Keija Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2016 Nomor 41);

15. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Keija Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2016 Nomor 37);

16. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 42 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2016 Nomor 42);

MEMUTUSKAN :

Membentuk Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Bupati ini.

Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial sebagaimana dimsiksud pada Diktum Kesatu mempunyai tugas :

a. mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi efektivitas pelaksanaan Penanganan Konflik sosial di Kabupaten Karangasem;

b. menyusun Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem dengan berpedoman pada Aksi Terpadu Nasional;

c. melakukan pemetaan fotensi konflik sosial dan terorisme yang ada di Kabupaten Karangasem;

d. melakukan pemantauan situasi dan kondisi keamanan wilayah secara terus menerus terhadap kemungkinan sebagai gangguan keamanan dengan memperhatikan hasil pemetaan konflik di Kabupaten Karangasem;

e. merespom dengan cepat setiap informasi yang berkaitan dengan potensi konflik sosialdan terorisme, untuk selanjutnya melakukan klarifikasi, konfirmasi, koordinasi dan sinkronisasi guna mencegah teijadinya konflik terbuka yang dapat menimbulkan tindakan kekerasan;

f. melakukan tindakan cepat, tepat dan tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang teijadi di Kabupaten Karangasem;

(4)

KETIGA

KEEMPAT

g. memberikan penjelasan secepatnya kepada publik tentang teijadinya konflik sosial dan terorisme serta perkembangan penanganannya di Kabupaten Karangasem;

h. membentuk posko dan satuan tugas sesuai kebutuhan;

i. memberikan masukan/saran dan dukungan yang diperlukan serta memberikan bantuan kepada Tim Terpadu Provinsi Bali dalam penanganan konflik sosial yang terjadi di Kabupaten Karangasem;

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Tim Terpadu tingkat Provinsi Bali secara berkala dan/atau insidental.

Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karangasem.

Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Amlapura pada tanggal 2 Pebruari 2017

BUPATjj KARANGASEM,

(M

Keputusan Bupati ini disampaikan kepada :

I GUSTI AYU MAS SUMATRI

1. Wakil Bupati Karangasem.

2. Ketua DPRD Kabupaten Karangasem.

3. Inspektur pada Inspektorat Daerah Kabupaten Karangasem di Amlapura.

4. Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Karangasem di Amlapura.

5. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karangasem di

Amlapura.

6. Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda Kabupaten Karangasem di Amlapura.

(5)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM

NOMOR 169/HK/2017

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL KABUPATEN KARANGASEM DAFTAR SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK

SOSIAL KABUPATEN KARANGASEM

No Jabatan Dalam Tim J abatan / Nama/Unsur Ket

1 2 3 4

1 Ketua Bupati Karangasem

2 Wakil Ketua I Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem.

3 Wakil Ketua II Kapolres Karangasem

4 Wakil Ketua III Dandim 1623/Karangasem

5 Wakil Ketua IV Kepala Kejaksaan Negeri Amlapura

6 Selcretaris Kepala Badan Kesbang Pol dan Linmas Kab. Karangasem

7 Wakil Sekretaris I Kabag Ops Polres Karangasem

8 Wakil Sekretaris II Pasi Ops Kodim 1623 Karangasem

9 Wakdl Sekretaris III Kasi Intel Kejaksaan Negeri Amlapura

10 Pejabat Pelaksana Kepala Bidang Ketahanan Bangsa pada

Teknis Badan Kesbang Pol dan Linmas Kab Kegiatan/PPTK Karangasem

11 Bendahara Bendahara pada Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Karangasem

12 Petugas Pelaksana 1. Waka Polres Karangasem

Teknis 2. Kasdim 1623/Karangasem

Kegiatan / Anggota 3. Asisten Administrasi Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat Setda Kab.

Karangasem

4, Asisten Administrasi Ekonomi

Pembangunan Setda Kab. Karangasem 5. Kepala Baperlitbangda Kabupaten

Karangasem

6. Kepala Dinas Perhubungan Kab.

Karangasem

7. Kepala Dinas Perikanan Kab.Karangasem

8. Kepala Dinas Sosial Kab. Karangasem

(6)

9. Kepala Dinas Pendidikan , Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem 10. Kepala Dinas Kebudayaan Kab.

Karangasem

11. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Karangasem

12. Kepala Dinas Sat Pol PP Kab.

Karangasem

13. Kepala Kantor Pertanahan Kab.

Karangasem

14. Unsur Adpel Padangbai

15. Unsur KSDA Kab. Karangasem 16. Kepala BPBD Kab. Karangasem.

17. Unsur SAR Karangasem

18. Unsur Kejaksaan Negeri Amlapura 19. Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda

Kab. Karangasem.

20. Kepala Bagian Administrasi

Pemerintahan Setda Kab. Karangasem 21. Kepala BPKAD Kab.Karangasem

22. Kepala Bakamla Karangasem.

23. Kepala Pos TNI AL Candidasa 24. Kasat Intel Polres Karangasem 25. Ka. Sat Pol Air Polres Karangasem.

26. Pasi Intel Kodim 1623/Karangasem

27. Dan Unit Intel Kodim

1623/Karangasem

28. Pasi Teritorial Kodim 1623

Karangasem

29. Kasat Reskrim Polres Karangasem 30. Kasat Bimas Polres Karangasem 31. Kasat Sabhara Polres Karangasem 32. Kasat Lantas Polres Karangasem 33. Kasat Narkoba Polres Karangasem

34. Unsur Nahkoda 35. Unsur Teknisi

36. Unsur ABK 2 Orang

37. Unsur Polisi Bersenjata 2 Orang

(7)

13 Petugas Pelaksana 1. Sekretaris pada Badan Kesbang Pol dan

Administrasi

Linmas Kabupaten Karangasem

2. Ka Sub Bid Kewaspadaan Nasional

3. Ka Sub Bid Wawasan Kebangsaan

4. Kasubag Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan pada Badan Kesbang Pol dan Linmas

5. Kasubag Keuangan Badan Kesbang Pol dan Linmas Kab. Karangasem

6. Staf Badan Kesbang Pol dan Linmas Kab Karangasem Gol III 2 Orang

7, Unsur Baperlitbangda Kabupaten Karangasem 1 Orang

8. Unsur Bagian Hukum Dan HAM Setda Kab Karangasem 2 Orang

9. Staf Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Karangasem Gol II 10 Orang 10. Staf Badan Kesbang Pol dan Linmas

Kabupaten Karangasem Gol I 4 Orang 11. Pegawai Kontrak/ Non Pegawai

Badan Kesbang Pol dan Linmas 5 Orang

en BUPATIiKAEANGASEM,

I r (

(fik I GUSTI AYU MAS SUMATRI

Referensi

Dokumen terkait

Orangtua fokus pada pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik sesuai harapan mereka dengan membangun hubungan dan menciptakan komunikasi dua

Dari rangkaian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa GMJ baru tipe WA, Gambiaca maupun Kalinga efektif digunakan dalam produksi benih dan perakitan padi hibrida karena

Peraturan Bupati Karangasem Nomor 56 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2015 Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori mmodern, disebut juga analisa sistem pada organisasi .Teori modern mengemukakan bahwa

Dalam penelitian ini, saluran sub tersier dibuat dengan kedalaman 60 cm diatas permukaan saluran tersier. Dengan menggunakan sistem ini diharapkan dapat mempercepat

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 45/PMK.02/2016 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Kementerian

Di antara kelemahan yang masih terlihat di pesantren seperti : pesantren belum mencapai tujuan untuk menyiapkan kader ulama sebagai pemimpin umat ; umumnya pesantren tidak