• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian 1. Profil Sekolah

Penelitian yang berjudul Kendala Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Masa Covid-19 SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021 ini dilakukan di SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta. SD Negeri Soropadan Laweyan merupakan sekolah dasar yang berada di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berdiri pada tahun 1985 dengan luas tanah 198 m2. Sekolah Dasar ini memiliki status akreditasi “A”. Saat ini SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta ini dipimpin oleh Ibu Endang Dyah Sulistyoningsih, S.Pd. dimana beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah.

2. Visi, Misi, dan Tujuan SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta a. Visi

SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta memiliki Visi “Unggul, Cerdas, Kompetitif Berkarakter Serta Peduli Lingkungan”.

b. Misi

Misi SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta adalah sebagai berikut:

1) Menumbuhkan semangat belajar siswa-siswi untuk meraih prestasi 2) Mengembangkan kepribadian siswa yang berkarakter dan berakhlak

mulia

3) Mewujudkan lingkungan sekolah yang clean and grean serta indah dan sehat

4) Mewujudkan pelestarian lingkungan sekitar sekolah

5) Menerapkan managemen partisipasi warga sekolah dan masyarakat menuju lingkungan sekolah yang bersih, indah, rindang, aman, nyaman dan tenang

(2)

34

c. Tujuan Sekolah

Tujuan SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Meningkatkan pengetahuan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi

3) Meningkatkan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

4) Meningkatkan keterampilan untuk pengembangan diri di masyarakat 5) Meningkatkan pembelajaran kesehatan secara praktek maupun teori 6) Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

7) Pengembangan diri sesuai dengan pengembangan budaya dan mencintai budaya bersih

8) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat untuk hubungan timbal balik terhadap masyarakat dan lingkungan.

B. Deskripsi Temuan

Pada BAB I, BAB II Dan BAB III telah menjelaskan mengenai latar belakang, kajian teoritik, serta metode penelitian sebagai penunjang utama pada proses penelitian. Pada BAB IV akan disajikan hasil penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Masa Covid- 19 SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021 beserta kendala dan solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan data-data sesuai permasalahan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021.

Data analisis diperoleh berdasarkan observasi, wawancara, dokumentasi dan observasi dengan hasil temuan sebagai berikut.

1. Pembelajaran PJOK Sekolah Dasar Masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021

Selama masa pandemi Covid-19 SD Negeri Soropadan melaksanakan pembelajaran daring, termasuk dalam pembelajaran PJOK. Hal itu disebabkan

(3)

35

karena Kota Surakarta semenjak terjadinya pandemi masuk zona merah sehingga Pemerintah Kota Surakarta menerapkan kebijakan peembelajaran secara daring.

Adapun pelaksanaan pembelajaran PJOK tingkat Sekolah Dasar yang dilaksanakan di SD Negeri Soropadan diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi terlihat guru PJOK SD Negeri Soropandan dalam pembelajaran daring melakukan perencanaan pembelajaran agar dalam proses belajar mengajar menjadi lebih terarah.

Perencanaan pembelajaran daring dibuat dengan guru mempersiapkan RPP daring mengacu kurikulum darurat, membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari dan mempersiapkan bahan ajar yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

1) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran daring (RPP Daring) Berdasarkan hasil temuan observasi yang penulis temukan terlihat guru PJOK SD Negeri Soropandan sudah membuat RPP daring yang digunakan untuk mengajar. Guru PJOK membuat RPP daring dengan melihat internet, dan berdiskusi dengan guru lain, RPP daring yang dibuat guru terdiri dari pembukaan atau pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Hasil wawancara dengan subjek penelitian guru PJOK SD Negeri Soropandan diperoleh hasil bahwa dalam pembelajaran PJOK secara daring ini, guru selalu membuat rpp daring yang biasanya RPP dibuat dari awal semester. RPP daring dibuat dalam bentuk satu lembar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, untuk isi dari komponen RPPnya dibuat berdasarkan contoh RPP daring yang diperoleh sewaktu diklat kurikulum maupun dari website yang ada di internet.

Selama pembelajaran dilakukan secara daring guru PJOK selalu membuat RPP daring satu lembar. Guru PJOK SD Negeri Soropandan membuat RPP daring sebagai pedoman untuk mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah dan sistematis. Sebagai guru yang profesional maka guru harus melaksanakan kewajibannya dengan membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, karena itu sangat penting sehingga proses pembelajaran akan lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik.

(4)

36

2) Mempersiapkan media pembelajaran

Perencanaan pembelajaran selanjutnya yaitu membuat media pembelajaran. Hasil observasi terlihat guru PJOK SD Negeri Soropandan sudah mempersiapkan dan membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran yang diuploud ke youtobe. Video pembelajaran dibuat berdasarkan materi yang akan dipelajari, namun jika guru tidak membuat video pembelajaran guru tetap akan mencari video lain di Youtobe yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Biasanya guru akan mengirimkan link video pembelajaran tersebut ke grup Whatsapp wali murid dua hari sebelum pembelajaran dilaksanakan. Hal itu dilakukan agar peserta didik dapat mempelajari video tersebut sebelum pembelajaran PJOK berlangsung.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala SD Negeri Soropadan diperoleh data bahwa dalam pembelajaran daring ini guru PJOK membuat media pembelajaran berbasis online karena memang pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara online menggunakan zoom dengan fasilitas laptop yang disediakan oleh sekolah. Jadi media pembelajaran yang dibuat para guru di SD Negeri Soropadan termasuk didalamnya guru PJOK pun berbasis online yaitu video pembelajaran yang diuploud ke channel youtobe sekolah dan kemudian dibagikan linknya di grup wali murud. Biasanya jika guru tidak membuat video pembelajaran sendiri maka dapat mencari video pembelajaran di Youtobe yang kira-kira sesuai dengan materi yang diajarkan, kemudian dibagikan linknya. Pembuatan media pembelajaran berupa video ini dilakukan agar peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan guru nantinya melalui Zoom.

3) Mempersiapkan bahan ajar

Perencanaan pembelajaran selanjutnya yaitu mempersiapkan bahan ajar berupa video pembelajaran yang telah dibuat atau di download dari Youtube dan mempersiapkan materi pelajaran yang akan dijarkan kepada peserta didik dengan membaca buku dan mempelajari video yang sudah dibagikan ke peserta didik. Hal itu dilakukan agar saat proses pembelajaran berlangsung guru dapat menguasai semua materi pelajaran. Hasil

(5)

37

wawancara diketahui bahwa guru telah mempersiapkan bahan ajar yang disiapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan wawancara dengan guru PJOK SD Negeri Soropandan diperoleh data bahwa biasanya guru telah mempersiapkan bahan ajar yang akan disampaikan pada proses pembelajaran itu pada malam hari sebelumnya. Persiapannya dengan membaca buku dan mempersiapkan apa saja yang akan diajarkan besok dipagi harinya, seperti mempersiapkan materi pembelajaran, serta media pembelajaran yang dibagikan sehari sebelum proses pembelajaran berlangsung supaya sebelum pembelajaran berlangsung peserta didik sudah melihat dan belajar melalui video yang dibuat. Jadi saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik akan lebih mudah mengerti materi yang disampaikan guru.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran daring oleh guru 1) Aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran PJOK

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penulis dalam pelaksanaan pembelajaran daring terlihat guru menggunakan Whatsapp dan Zoom dalam pembelajaran PJOK secara daring. Whatsapp digunakan untuk berkomunikasi dengan wali murid dan pesera didik.

Melalui Whatsapp guru memberikan arahan dan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring. Whatsaap digunakan karena semua wali murid dan juga peserta didik sudah terbiasa dan mampu menggunakannya.

Melalui Whatsapp peserta didik atau wali murid dapat mengirimkan kembali tugas yang telah dikerjakan oleh anaknya. Zoom digunakan untuk proses pembelajaran PJOK secara daring, sehingga guru dapat menjelaskan materi kepada peserta didik dengan mudah.

Meskipun awalnya ada beberapa peserta didik yang tidak paham menggunakan Zoom, namun lama kelamaan mereka terbiasa dengan diajari oleh orang tua mereka. Karena rata-rata orang tua di kelas tersebut masih muda dan tidak gagap teknologi sehingga mereka mampu mengajari anaknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu wali murid diperoleh data bahwa dalam pembelajaran secara daring

(6)

38

termasuk PJOK guru menggunakan Whatsapp dan Zoom. Whatsapp digunakan untuk berkomunikasi dengan peserta didik dan wali. Melalui Whatsapp juga diberikan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring, link video pembelajaran maupun segala informasi yang dibutuhkan peserta didik. Kalau Zoom biasanya menggunakan untuk menjelaskan materi pembelajaran.

2) Metode yang digunakan dalam pembelajaran PJOK secara daring Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dalam

pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring terlihat guru banyak menggunakan metode ceramah dan penugasan disaat melakukan pembelajaran melalui Zoom ataupun Videocall. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami materi pembelajaran. Diakhir pembelajaran biasanya guru akan memberikan tugas sebagai latihan dari materi yang sudah dipelajari. Namun tugas yang diberikan tidak seperti pada pembelajaran tatap muka. Dalam pembelajaran PJOK secara daring ini peserta didik diberi tugas hanya beberapa soal saja atau melakukan gerakan dasar suatu jenis permainan olahraga. Karena dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini guru tidak boleh memberikan jenis gerakan olahraga yang kompleks maupun tugas terlalu banyak kepada peserta didik, biasanya guru hanya memberikan tugas berjumlah lima soal. Gerakan kompleks memang dihindari agar siswa terhindar dari resiko cidera

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PJOK SD Negeri Soropandan diperoleh data bahwa metode dalam pembelajaran PJOK secara daring ini lebih banyak menggunakan metode ceramah karena lebih memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran.

Peserta didik bisa bertanya apapun yang belum dimengerti. Biasanya di akhir pembelajaran guru dapat memberikan tugas tentang materi yang telah dipelajari. Namun tugas yang diberikan tidak banyak, paling hanya lima soal karena dalam pembelajaran daring guru tidak boleh memberikan tugas terlalu banyak.

(7)

39

Selain itu saat memberikan tugas untuk melakukan Gerakan dasar, guru memberikan contohnya melalui video yang diupload ke youtube. Metode digunakan guru sebagai suatu langkah untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik agar dalam pelaksanaan pembelajaran peserta didik dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran.

3) Menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran PJOK secara daring

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan terlihat guru sudah menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran yang telah dibuat atau di download dari Youtobe sebelum proses pembelajaran berlangsung, video pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran selalu disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring tetap dibutuhkan media pembelajaran untuk mempermudah peserta didik memahami materi yang disampaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan PJOK SD Negeri Soropandan diperoleh data bahwa guru selalu menggunakan media pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini.

Media yang digunakan berupa video pembelajaran baik yang diperoleh dari youtobe kemudian dibagikan linknya ataupun yang dibuat sendiri berdasarkan materi yang akan diajarkan kemudian dibagikan videonya melalui Whatsapp grup. Video pembelajaran digunakan sebagai media pembelajaran karena guru merasa akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik, karena dalam video pembelajaran tersebut sudah ada penjelasan lengkap disertai latihan gerakan yang bisa dipelajari oleh peserta didik secara rinci.

4) Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran PJOK secara daring Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dalam

pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring terlihat guru menggunakan pendekatan pembelajaran dengan memberikan motivasi untuk semangat belajar kepada peserta didik dan memberikan reward

(8)

40

bagi peserta didik yang rajin dan disiplin dalam proses pembelajaran PJOK secara daring. Karena dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini peserta didik sangat membutuhkan motivasi serta dorongan agar tetap semangat belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan PJOK SD Negeri Soropandan diperoleh data bahwa dalam proses pembelajaran PJOK secara daring, guru selalu memberikan motivasi kepada para peserta didik untuk tetap semangat belajar. Meskipun secara daring, guru juga memberikan reward bagi siswa yang rajin dan disiplin selama proses pembelajaran PJOK secara daring sehingga mereka akan lebih antusias dalam proses pembelajaran. Pendekatan itulah biasanya dilakukan dalam proses pembelajaran PJOK secara daring. Akan tetapi terkadang mereka ada tidak fokus sehingga ditegur untuk kembali memperhatikan ketika guru menjelaskan materi melalui zoom.

c. Evaluasi pembelajaran PJOK secara daring

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan dengan mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui Zoom terlihat bahwa dalam pembelajaran guru sering mengulangi penjelasan materi jika masih terdapat peserta didik yang belum memahami materi tersebut. Hal itu dilakukan guru karena dalam mengajar melalui daring membutuhkan kesabaran dan kosentrasi yang lebih sehingga peserta didik dapat memahami materi yang diajarkan. Selain itu dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini guru memberikan tugas kepada peserta didik dan akan mengirimkan kembali tugas setiap peserta didik yang sudah diberi nilai. Di akhir penjelasan materi guru terlihat selalu menanyakan kepada peserta didik tentang apa yang sudah dijelaskan hal itu bertujuan untuk mengukur sampai mana pemahaman peserta didik. Selain itu melalui Whatsapp guru biasanya menyampaikan koreksi dan evaluasi tentang pembelajaran yang telah dilakukan guru akan menyampaikan kepada orang tua tentang bagaimana pembelajaran yang dilakukan oleh anaknya apakah sudah memberikan hasil yang baik atau justru masih perlu dibimbing lagi.

(9)

41

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan PJOK SD Negeri Soropandan diperoleh data bahwa dalam pembelajaran PJOK secara daring ini guru selalu mengulangi penjelasan materi yang disampaikan karena tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama dalam memahami materi. Guru juga memberikan nilai sesuai dengan apa yang peserta didik kerjakan. Jika memang peserta didik disiplin dan memahami materi yang disampaikan, guru akan menyampaikan pencapaian peserta didik itu kepada orang tuanya. Namun jika peserta didik tersebut tidak disiplin guru juga akan menyampaikan kepada orang tuanya untuk lebih membimbing dan mendampingi anaknya dalam pembelajaran PJOK secara daring agar lebih memahami pembelajaran yang disampaikan. Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan terlihat bahwa guru memberikan penilaian pembelajaran PJOK secara daring yang dilakukan oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan yang disampaikan melalui Whatsapp.

2. Kendala Pembelajaran PJOK Sekolah Dasar Masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021

Berdasrkan hasil pengisian lembar observasi oleh guru PJOK SD Negeri Soropandan, ditemukan kendala-kendala dalam pembelajaran PJOK Sekolah Dasar Masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Kendala tersebut penulis rangkum dalam tabel berikut:

Tabel 2. Kendala Pembelajaran PJOK Masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan

No Kendala Tingkatan Kelas

Kls II Kls IV Kls VI 1 Kesulitan melaksanaan aktivitas belajar

mengajar daring secara sistematis berpedoman pada persiapan mengajar yang dibuat

M M M

2 Kesulitan saat menggunakan media yang sesuai pembelajaran PJOK secara daring berbasis visual

SM SM SM

3 Kesulitan memberi motivasi belajar pad saat pembelajaran PJOK secara daring

SM M M

4 Kesulitan mengkondisikan peserta didik saat menggunakan aplikasi pembelajaran PJOK secara daring

SM M M

(10)

42

5 Kesulitan mengaitkan materi pembelajaran PJOK dengan kondisi belajar di rumah

TM M TM

6 Kesulitan mengadakan pretest untuk mengetahui penguasaan peserta didik terhadap bahan pelajaran sesuai kondisi belajar dari rumah

SM M TM

7 Kesulitan saat memberikan pembelajaran PJOK secara daring untuk menerapkan tanya jawab dengan peserta didik

TM SM STM

8 Kesulitan menjelaskan materi PJOK menggunakan aplikasi

TM M TM

9 Kesulitan memberikan kesempatan peserta didik untuk mencoba mempraktikkan pembelajaran PJOK pada kondisi belajar dari rumah

M TM TM

10 Kesulitan saat mengelola suasana kelas untuk pembelajaran PJOK secara daring pada kondisi belajar dari rumah

SM TM M

11 Kesulitan saat memberikan postest kepada peserta didik sebagai akhir dari proses mengajar secara daring

M TM TM

12 Kesulitan mengevaluasi peserta didik bahwa telah menyelesaikan program yang telah diberikan secara daring

M TM M

13 Kesulitan menilai hasil belajar sesuai materi penilaian pada kondisi belajar dari rumah

TM M M

14 Kesulitan menilai hasil belajar yang menggunakan alat penilaian sesuai kondisi belajar dari rumah

M SM M

15 Kesulitan menilai menggunakan berbagai alat penilaian yang sifatnya baik afektif, kognitif maupun psikomotorik sesuai kondisi belajar dari rumah

M M TM

16 Kesulitan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran PJOK sesuai kondisi belajar dari rumah

SM M M

17 Kesulitan saat melakukan kegiatan tindak lanjut dalam pemberian tugas individu sesuai kondisi belajar dari rumah

M TM TM

18 Kesulitan saat melakukan kegiatan tindak lanjut dalam pemberian tugas kelompok sesuai kondisi belajar dari rumah

M TM SM

19 Kesulitan menginformasikan rencana kegiatan belajar mengajar daring untuk pertemuan yang akan dating

STM TM STM

Keterangan : SM (sangat menghambat), M (menghambat), TM (tidak menghambat), STM (sangat tidak menghambat)

(11)

43

Berdasarkan data pada tabel 2 diketahui bahwa kendala pembelajaran PJOK sekolah dasar masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan pada tingkat kelas II lebih banyak dibandingkan dengan tingkat kelas IV maupun kelas VI. Pada tingkat kelas II, dari 19 indikator terdapat 14 kesulitan yang menghambat hingga sangat menghambat dalam pembelajaran. Pada tingkat kelas IV, dari 19 indikator terdapat 12 kesulitan yang menghambat hingga sangat menghambat dalam pembelajaran. Pada tingkat kelas VI, dari 19 indikator terdapat 10 kesulitan yang menghambat hingga sangat menghambat dalam pembelajaran.

Kendala umum yang sangat menghambat hingga menggambat pembelajaran PJOK sekolah dasar masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan pada semua tingkatan kelas yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

a. Kesulitan melaksanaan aktivitas belajar mengajar daring secara sistematis berpedoman pada persiapan mengajar yang dibuat

b. Kesulitan saat menggunakan media yang sesuai pembelajaran PJOK secara daring berbasis visual

c. Kesulitan memberi motivasi belajar pad saat pembelajaran PJOK secara daring

d. Kesulitan mengkondisikan peserta didik saat menggunakan aplikasi pembelajaran PJOK secara daring

e. Kesulitan menilai hasil belajar yang menggunakan alat penilaian sesuai kondisi belajar dari rumah

f. Kesulitan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran PJOK sesuai kondisi belajar dari rumah

3. Upaya Mengatasi Kendala Pembelajaran PJOK Sekolah Dasar Masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2020/2021

a. Pelatihan Penguasaan Media Daring

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran PJOK pada sub sebelumnya terlihat bahwa dalam pelaksanaan dalam pembelajaran PJOK secara daring guru meski sudah mulai terbiasa dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring, namun tetap saja ada kendala dalam proses pembelajarannya. Guru sudah

(12)

44

terbiasa menggunakan media elektronik dalam pembelajaran, meskipun awalnya guru merasa kesulitan seiring berjalannya waktu guru sudah mulai terbiasa.

Selain itu sekolah juga memberikan pelatihan guru kreatif untuk membekali guru dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring, sehingga guru dapat melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru PJOK SD Negeri Soroyudan diperoleh data bahwa pada awal pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring guru merasa kesulitan, karena belum terbiasa menggunakan media elektronik dalam pembelajaran PJOK secara daring namun lama kelamaan sudah terbiasa, karena para guru mengikuti pelatihan guru dalam menggunakan media elektronik yang diadakan oleh sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Melalui kegiatan tersebut guru diajari bagaimana cara mengajar dalam pembelajaran PJOK secara daring, sehingga itu dapat membekali para guru dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring.

b. Manajemen Kesiapan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Kendala berupa kesulitan mengkondisikan peserta didik saat menggunakan aplikasi pembelajaran PJOK secara daring dapat diatasi dengan manajemen kesiapan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring secara baik, yakni lima menit sebelum pembelajaran dimulai semua peserta didik sudah masuk link Zoom yang telah dibuat oleh guru. Peserta didik juga menyiapkan buku dan segala macam yang diperlukan dalam proses pembelajaran dengan dibantu oleh orang tua. Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan guru PJOK SD Negeri Soropadan diperoleh data bahwa agar pembelajaran terkondisikan dengan baik maka kesiapan peserta didik dalam pembelajaran PJOK secara daring harus dikelola dengan baik.

Peserta didik sebelumnya sudah sudah mempersiapkan segala macam yang diperlukan dalam proses pembelajaran dibantu oleh orang tua mereka. Strategi yang ditempuh yakni pada malam hari sebelumnya sudah menyampaikan di grup walimurid jika besok akan dilakukan pembelajaran melalui Zoom, sehingga mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

Selain itu, pengtetahuan dan kemampuan dalam mengikuti proses pembelajaran melalui Zoom juga perlu diperhatikan. Apabila peserta didik di

(13)

45

kelas sudah mampu menggunakan dan mengoperasikan media pembelajaran online seperti Handphone dan Laptop maka pelaksanaan pembelajaran secara daring dapat berlangsung dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru PJOK SD Negeri Soropadan diperoleh data bahwa rata-rata peserta didik sudah bisa menggunakan media pembelajaran Online seperti Handphone dan Laptop.

Namun kebanyakan dari mereka lebih suka menggunakan Handphone karena dianggap lebih praktis. Pertama pembelajaran dilakukan melalui Zoom memang mereka sedikit kebingungan tapi untungnya orang tua mampu memberikan pendampingan, sehingga bisa membantu anaknya dan lama kelamaan mereka pun terbiasa.

Dari hasil observasi yang telah penulis lakukan dengan mengikuti proses pembelajaran melalui Zoom, penulis memperoleh data bahwa kharakteristik peserta didik di kelas tersebut sangat bermacam-macam- macam karakter. Ada peserta didik yang belajar dengan kesadaran diri mereka masing-masing, ada juga yang memang karena dibujuk atau disuruh orang tuanya, ada peserta didik yang mudah memahami materi pembelajaran ada juga yang sulit memahami materi pembelajaran selama pembelajaran dilaksanakan secara daring. Jadi para guru harus berkomunikasi dengan para orang tua peserta didik untuk mendiskusikan tentang anaknya. Terkadang jika mereka terlambat mengikuti pembelajaran melalui Zoom, guru akan menelfon orang tuanya untuk kembali mengingatkan anaknya.

c. Manajemen Kesiapan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

Kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring merupakan factor yang penting untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran, mengingat dalam prosesnya guru memang harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Guru memang dituntut mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring selain itu sekolah juga memfasilitasi guru untuk melakukan pembelajaran secara daring. Bahkan sekolah memberikan pelatihan tentang penggunaan media elektronik untuk membekali guru dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring.

(14)

46

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru PJOK SD Negeri Soropadan diperoleh data bahwa sangat penting bagi guru melakukan persiapan matang dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK. Oleh karena itu, para guru diikutsertakan dalam pelatihan guru dimasa pandemi yang diadakan sekolah ataupun instansi terkait. Biasanya ada perwakilan guru yang mengikuti pelatihan guru, yang kemudian perwakilan guru tersebut mengajari guru-guru lain yang tidak mengikuti pelatihan. Hal itu menjadi bekal untuk melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring dengan belajar tentang teknologi memanfaatkan media elektronik dalam pembelajaran PJOK secara daring.

d. Ketersediaan Jaringan Internet

Penunjang utama pelaksanaan pembelajaran secara daring adalah ketersediaan jaringan internet. Guna mengoptimalkan pembelajaran secara daring, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memfasilitasi para guru untuk melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring dengan kuota kepada setiap guru. Selain ketersediaan cakupan jaringan internet di rumah sudah mumpuni untuk melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring dan di sekolah pun sudah disediakan Wifi untuk melakukan pembelajaran PJOK secara daring. Ketersediaan Wifi di sekolah memberikan keuntungan karena guru dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring di sekolah bisa menggunakan Wifi sekolah. Pemberian kuota dari Pemerintah membuat guru dapat melakukan pembelajaran darimanapun dan dimanapun.

Sejauh ini jaringan internet baik di sekolah ataupun di rumah guru sudah tersedia dan cukup mendukung untuk melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring.

e. Ketersediaan media untuk melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring Ketersediaan media untuk belajar seperti Laptop, Handphone, dan

sumber belajar lainnya di sekolah harus tersedia dan mencukupi guna menunjang pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring. Karena semua guru sudah memiliki Handphone Android dan Laptop maka dapat untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Begitu juga ketersediaan sumber belajar lainnya seperti buku paket juga sudah tersedia dan memang sekolah sudah memfasilitasi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring.

(15)

47

C. Pembahasan

Dalam pembelajaran PJOK secara daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta sudah terlaksana dengan cukup baik.

Dalam pembelajaran PJOK secara daring guru selalu membuat perencanaan pembelajaran dengan membuat RPP daring dengan melihat internet dan berdiskusi dengan guru lain, RPP daring yang dibuat guru terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Selain itu guru selalu mempersiapkan bahan ajar dengan mempelajari kembali materi yang akan diajarkan, hal itu dilakukan agar guru dapat menguasai materi pembelajaran dengan sempurna. Selain materi pelajaran, guru juga mempersiapkan media berupa video pembelajaran sebelum pembelajaran PJOK secara daring berlangsung. Perencanaan pembelajaran merupakan komponen paling penting dalam proses pembelajaran, dengan adanya perencanaan yang baik maka proses pembelajaran akan menjadi lebih terarah dan sistematis. Menurut Majid (2011:17) perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan bahan ajar, menggunakan media, menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran, serta mengevaluasi dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Whatsapp. Zoom digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran, sedangkan Whatsapp digunakan untuk berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua mengenai pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring, selain itu guru juga mengirimkan informasi mengenai pembelajaran PJOK secara daring melalui Whatsapp. Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring guru menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran yang diupload dan dibagikan melalui Whatsapp, penggunaan media pembelajaran ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Menurut Majid (2011), media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring metode yang digunakan guru merupakan metode ceramah dan penugasan. Metode ceramah dirasa paling efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.

Menurut Tambak (2014:378) metode ceramah adalah metode penyampaian pelajaran

(16)

48

atau materi dengan penuturan lisan secara langsung maupun perantara untuk mencapai indikator atau tujuan pembelajaran yang diinginkan. Selain itu metode penugasan merupakan metode yang sering digunakan guru yaitu dengan memberikan tugas kepada peserta didik, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Menurut Suparti (2014:58-59) metode penugasan adalah metode pengajaran yang dengan pemberian tugas pada peserta didik agar melakukan kegiatan belajar untuk dapat dipertanggung jawabkan dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring kesiapan peserta didik sudah cukup baik, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran PJOK secara daring seperti buku, pensil, Handphone atau Laptop yang dibantu oleh orang tua mereka dalam mempersiapkan semuanya. Begitu juga dengan guru yang telah melakukan persiapan dalam pembelajaran PJOK secara daring, mereka mengikuti pelatihan guru yang diselenggarakan di sekolah sehingga guru dapat belajar menggunakan media elektronik. Pelatihan guru ini bertujuan untuk membekali guru dalam melaksanakan pembelajaran PJOK secara daring, sehingga guru tidak gagap teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring.

Menurut Sopian (2016:96) guru dalam melaksanakan tugasnya harus memiliki seperangkat kemampuan di bidang yang akan disampaikan serta harus memiliki penguasaan materi agar mudah diterima peserta didik yang meliputi kemampuan mengawasi, melatih serta memiliki keterampilan profesional dan sosial.

Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring guru juga melakukan pendekatan dalam pembelajaran berupa pemberian motivasi agar semangat belajar peserta didik tetap tinggi, sehingga peserta didik tetap aktif dalam proses pembelajaran meskipun belajar dilakukan secara daring. Selain itu guru juga memberikan reward bagi peserta didik yang rajin dan disiplin dalam proses pembelajaran PJOK secara daring, hal itu dilakukan agar peserta didik dapat selalu menerapkan sikap disiplin saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran PJOK secara daring dibutuhkan motivasi dan dorongan yang kuat sehingga peserta didik tetap semangat belajar. Menurut Majid (2011) penggunaan pendekatan mencerminkan cara berpikir dan sikap seorang pendidik dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui ketika kegiatan pembelajaran berlangsung

(17)

49

Selanjutnya ketersediaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran PJOK secara daring di sekolah sudah terpenuhi, baik dari segi guru maupun peserta didik.

Sekolah telah memberikan fasilitas berupa Wifi, kuota internet untuk guru sehingga guru tidak mengeluarkan uang pribadinya untuk membeli paket selain itu buku paket dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh guru sudah disediakan oleh sekolah.

Selain itu guru dan siswa sudah memiliki media yang digunakan dalam pembelajaran berupa Handphone dan Laptop. Namun dari segi peserta didik terkadang peserta didik terkendala jaringan internet, karena jika mati lampu jaringan di rumah mereka menjadi terganggu. Pada pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini peserta didik lebih suka menggunakan Handphone karena dianggap lebih praktis. Dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ketersediaan sarana dan prasarana merupakan hal utama untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring. Menurut Barnawi dan Arifin (2016:40) sarana pendidikan adalah segala sesuatu berupa peralatan dan perlengkapan secara langsung, sedangkan prasarana pendidikan mencakup seluruh peralatan dan perlengkapan yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.

Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini guru dan peserta didik sudah mampu menggunakan media pembelajaran online seperti Handphone dan Laptop. Sehingga mereka tidak kesulitan dan gagap teknologi dalam pembelajaran PJOK secara daring, dan kebanyakan dari peserta didik mereka sudah terbiasa menggunakan Handphone sehingga mereka tidak kesulitan ketika pembelajaran dilakukan melalui media elektronik

Selanjutnya untuk bentuk evaluasi dan teknik penilaian terhadap peserta didik dimasa pandemi dilakukan melalui aplikasi Whatsapp dalam menilai tugas harian siswa. Tugas dikirim kembali ke Whatsapp pribadi orang tua peserta didik dengan membubuhkan nilai yang didapat. Selain itu guru akan memberikan penilaian disetiap akhir pembelajaran berupa kritikan kepada peserta didik tentang perilakunya selama proses pembelajaran yang disampaikan kepada wali murid melalui Whatsapp.

Penilaian merupakan salah satu hal penting dalam pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu dengan adanya penilaian akan memotivasi peserta didik untuk terus belajar sehingga mendapatkan nilai yang

(18)

50

memuaskan. Hamalik (2001: 145) menyatakan, proses evaluasi umumnya berpusat pada siswa, ini berarti evaluasi dimaksudkan untuk mengamati hasil belajar peserta didik dan berupaya menentukan bagaimana kesempatan belajar yang dilakukan peserta didik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring ini guru dan peserta didik sudah mulai terbiasa dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga guru tidak menemukan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran, karena sekolah telah membekali guru dengan memberikan pelatihan guru kreatif, guru diajari bagaimana cara dalam melakukan pembelajaran PJOK secara daring dan bagaimana memanfaatkan media elektronik dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran PJOK secara daring di SD Negeri Soropadan Laweyan Kota Surakarta memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dalam pembelajaran PJOK secara daring ini guru menjadi lebih kreatif dan mampu menggunakan media elektronik dalam pembelajaran. Sedangkan kekurangan pembelajaran PJOK secara daring ini yaitu peserta didik mengalami kendala yaitu tidak semua peserta didik dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, karena setiap peserta didik memiliki kharakteristik yang berbeda ada yang cepat menangkap materi pembelajaran dan ada juga yang justru lambat memahami materi. Menurut Dillon dkk, kharakteristik siswa yang tidak memiliki keterampilan dasar serta kedisiplinan yang tinggi akan lebih baik menggunakan pembelajaran secara konvensional karena mereka akan kesulitan dalam memahami materi, sedangkan siswa yang memiliki kedisiplinan dan kepercayaan diri akan mampu untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.

Gambar

Tabel 2. Kendala Pembelajaran PJOK Masa Covid-19 di SD Negeri Soropadan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan

Pada penelitian ini berhasil dibuat simulasi untuk menganalisis dampak radiologi kecelakaan reaktor Kartini Yogyakarta terhadap konsentrasi radionuklida di dalam

Untuk mencapai visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat dilakukan melalui program

Pelanggan dapat menggunakan dana investasi penerapan mereka hingga 12 bulan setelah pembelian kursi yang memenuhi syarat, bahkan dengan perjanjian baru, selama mereka juga

Proses pemberdayaan perempuan melalui pengolahan buah naga merah menjadi selai sebagai produk pengembangan Agrowisata Rembangan dilakukan dengan memberikan pelatihan yang

Untuk mendapatkan nilai sudut pada perancangan ini digunakan keluaran dari sumbu Z dan Y dimana nilai 90 o akan didapat dengan memposisikan sumbu Z sejajar

Dari terminologi tersebut terlihat bahwa usaha kesejahteraan sosial seharusnya merupakan upaya yang konkret (nyata) baik ia bersifat langsung (direct service) ataupun tidak

Pada perhitungan terlihat bawa t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel dan nilai probabilitas (?-value) hasil perhitungan adalah 0,4604 yang lebih besar dari tingkat