• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekstraksi Ciri Warna dan Tekstur Untuk Temu Kembali Citra Batik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekstraksi Ciri Warna dan Tekstur Untuk Temu Kembali Citra Batik."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ISBN : 97 8 - 9 79 - 19 888 - 1 - 0

Pro sid ing : SEMINA R NA SIO NA L 2012 ”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n”

Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M – Ma ta ra m , 17 Juli 201 2 293

Ekstraksi Ciri Warna dan Tekstur Untuk

Temu Kembali Citra Batik

Ade Winarni1, I. K.G Darma Putra2, Ni Md Ary Esta Dewi Wirastuti,3 

 

1

Program Studi Magister Teknik Elektro Bidang Keahlian Manajemen Informasi dan Komputer, Universitas Udayana

2

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3

Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

1

d3.w1n4@gmail.com 2

duglaire@yahoo.com 3

arydev_02@yahoo.com

Abstrak

Mengidentifikasi sehelai batik dengan teknik visual membutuhkan skil penglihatan dan kemampuan untuk menentukan sebuah pola batik yang berasal dari mana. Sejauh ini teknik visual hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mengerti batik. karena itulah dalam penelitian ini dibuat sistem temu kembali citra batik dengan menggunakan ekstraksi ciri warna dan tekstur untuk mengetahui sebuah citra batik berasal dari mana. Metode yang digunakan adalah color momet untuk ekstraksi ciri warna dan menggunakan metode co-occurrence matrix untuk ekstraksi ciri tekstur sedangkan untukmenentukan kedekatan antara citra uji dengan citra yang berada pada basisdata menggunakan euclidean distance. Tingkat kemiripan yang diperoleh dari penelitian ini yang tertinggi sekitar 80% dengan menggunakan ekstraksi ciri warna dan 72% dengan menggunakan ekstraksi ciri tekstur.

Kata kunci : sistem temu kembali, color momet, co-occurrence matrix.

1. Pendahuluan

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan letak geografis antara samudra Hindia dan samudra Pasifik yang terkenal akan seni budaya yang tersebar diseluruh wilayah nusantara. Seni budaya Indonesia berkembang hampir diseluruh daerah dan memiliki kekhasan seni dan budaya tersendiri. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi lingkungan yang berbeda serta tradisi dan potensi alamnya.

Batik merupakan warisan asli budaya Indonesia yang tidak hanya indah secara visual, lebih jauh batik memiliki nilai filosofi yang tinggi dan sarat akan makna. Indonesia memiliki beragam jenis motif batik yang mencerminkan asal usul daerah dari kain batik tersebut. Hal ini terlihat pada ragam hias maupun tata warnanya. Ragam hias dan tata warna dari kain batik yang berbeda di Indonesia merupakan salah satu aspek yang menarik untuk diteliti. Sehingga fitur kain batik dipergunakan pada penelitian ini.

Sistem temu kembali citra batik merupakan sistem penemuan kembali informasi yang terkandung di dalam citra seperti warna, bentuk dan tekstur, dengan cara mengukur similarity

(kemiripan) antara citra uji yang dimasukan oleh user dan citra yang tersimpan pada basis data sebagai data latih. Ekstraksi ciri merupakan tahapan yang penting pada pengenalan citra, pada tahapan ini citra batik di proses untuk memperoleh vektor fitur dari setiap citra baik. algoritma Gray Level Co-occurrence matrix untuk ekstraksi ciri tekstur, Color moment untuk ekstraksi ciri warna.

Beberapa penelitian yang menggunakan Co-occurrence matrix dan Color moment pada sistem temukembali citra umumnya digunakan untuk merepresentasikan ciri citra sehingga dapat meningkatkan kinerja sistem temukembali. Penelitian tersebut diantaranya adalah Content-Based Satellite Cloud Image Retrieval (Deepak Upreti, 2011), pada penelitaian nya Deepak

menggunakan Co-occurrence matrix sebagai

(3)

Pro sid ing : SEM INA R NA SIO NA L 201 2

”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n” ISBN : 97 8- 9 79 - 19 888- 1 - 0

294 Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M - Ma ta ra m , 17 Juli 201 2

dilakukan oleh Veronica Sri Moertini, 2007. Klasifikasi Motif Batik Menggunakan Metode

Transformasi Paket Wavelet oleh Dhani

Pratikaningtyas.

2. Ekstraksi Ciri

Ekstrasi ciri merupakan proses pengindeksan suatu database citra dengan isinya. Komponen vektor ciri dihitung dengan pemrosesan citra dan teknik analisis serta digunakan untuk membandingkan citra yang satu dengan citra yang lainnya.

2.1 Ekstraksi Ciri Warna

Color moment merupakan metode yang digunakan untuk membedakan citra berdasarkan fitur warnanya. metode ini mengasumsikan bahwa distribusi warna pada sebuah citra dapat dinyatakan sebagai distribusi probabilitas. Gambar 2 adalah flow chart dari proses ekstraksi ciri warna dengan menggunakan algoritma Color moment.

 

Gambar 2. Diagram alir ekstraksi ciri warna

Keterangan Gambar:

1. Langkah petama citra RGB konversikan

kedalam citra YIQ .

2. Langkah kedua setelah dikompersi kedalam

citra YIQ, hitung nilai Moment-1 Mean dengan menggunakan formula,

Mean 1 ,

3. Hitung Standar deviasi, yaitu akar kuadrat dari varians dari distribusi.

Standar devia 1 ,

4. Moment 3-Skewness, hitung dengan

menggunakan formula,

,

5. Didapatkan feature vektor

2.2 Ekstraksi Ciri Tekstur

GLCM adalah tabulasi dari seberapa sering kombinasi yang berbeda dari nilai-nilai kecerahan piksel (tingkat abu-abu) terjadi dalam sebuah citra (Mryka, 2007). Tahapan pada proses ekstraksi ciri citra dengan menggunakan Algoritma Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dapat dilihat pada Gambar 3.

(4)

ISBN : 97 ngan Gambar:

Citra RGB Grayscale. Tentukan c menghitung contrast, da setiap Co-O untuk setiap nilai masing

, dan Didapatkan f

etodelogi Peng

Sistem temu uan informasi y

mengukur ke erasal dari use asis data. Gam sistem temu ke

Gambar 9. G

an yang bera r (citra), sistem pan (similarity

ang terdapat p temu kembali iurutkan berda an dan informa erah mana batik

- 0 ”Te Occurrence m p fitur akan g-masing untu

.

feature vektor.

gembangan

kembali c yang terkandun emiripan antar er dengan citra mbar 9 menun embali citra bat

Gambaran umum

asal dari user m akan menc ) antara citra pada basis dat citra adalah b asarkan kemiri asi berupa nam k tersebut bera

e knik Ele ktro Da

Ma ta ra m , 17 J kedalam ci

matrix, ya at arah ,

setiap citra ak rrence matrix. e empat arah c

py, probabili dihitung unt matrix, sehing diperoleh emp uk arah ,

citra merupak ng di dalam ci ra citra masuk a yang tersimp njukan gambar

tik.

m sistem

r adalah beru ari berdasark masukan deng ta. Keluaran d berupa citra ya pan dengan ci ma motif batik d

asal. na setiap dae jenis batik umlah 125 yan ok, semen, sa ang, megamend

Gambar 10. C

Desain Datab

gsi database p nyimpan data tr

rgunakan

ctorC Text

ctorCM Text

skripsi Text

las Varch

Antar Muka P

armuka penggu gguna denga armuka sistem em di jalanka xing, Searchin gguna dalam si

M INA R NA m b a ng a n Te kno

an

k di Indones rah di Indone yang berbed ng terdiri dari asirangan, bun dung).

Contoh motif B

base

pada penelitia raining Berikut

atabase sistem

Ukuran

una berfungsi an sistem d merupakan tam an, terdapat ti ng dan Exit. Ra istem terlihat p

A SIO NA L 20 o lo g i Be rke la nju

sia sangat ber esia memiliki da. Data pene 9 kelas batik ngo jambi, be

Batik Indonesia

an ini adalah t struktur tabel

Keterangan

Nama batik Direktori penyimpanan Vector fitur u GLCM Vector fitur u Color momen Deskripsi setiap citra ba Nama kelas c

sebagai media dapat berinte mpilan sistem k

iga submenu ancangan antar pada Gambar 1

(5)

2 latih dari direk Setiap citra l sehingga akan citra untuk nantinya akan fiture dari ci tampilan untuk

upakan proses ktori penyimpa latih dilakukan n dihasilkan v

setiap metode n menjadi pem

itra uji. Gamb k proses indexi

2. Tampilan fo

dalah perinta ra ke dalam itra uji pada si ksi ciri yang ak

NA SIO NA ka Da la m Pe ng e

ram sistem ope

untuk memasu anan (berekstra

n proses ekst vektor fiture d e ekstraksi c mbanding deng

bar 12. ada ing.

orm proses ind

ah untuk m basisdata, u stem kemudian kan digunakan

L 20 12 e m b a ng a n Te k

Ju erasi

ukan citra aksi *.jpg). traksi ciri dari setiap ciri yang gan vektor

alah form 125 citra ya terdiri dari parang, se Perhitungan precision y yang ditem yang ditemu

njuta n”

Ele ktro UNRA M ar 13. Tampilan

rupakan antarm ali citra batik.

a uji yang men data yang relev

a Gambar 14.

ambar 12. Tam

dan Evaluasi

yang dilakuk ang berasal da nitik, kompen emen, bungo n tingkat n form proses i

muka keluaran Keluaran da njadi masukan van dengan citr

mpilan form Re

kan dengan m ari 9 kelas dat

ni, ceplok, me jambi dan

kemiripan m

ngan jumlah m n terhadap ju

9 79 - 19 888- 1- 0

, 17 Juli 201 2 indexing

n dari sistem ri sistem ini n sistem serta

ra uji. Seperti

(6)

ISBN : 97 8 - 9 79 - 19 888 - 1 - 0

Pro sid ing : SEMINA R NA SIO NA L 2012 ”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n”

Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M – Ma ta ra m , 17 Juli 201 2 297

Tabel 3. Rata-rata kemunculan dalam (%). Dengan menggunakan ekstraksi ciri warna (metode : Color moment).

Kelas Batik

Perubahan

Rotasi Ukuran Cropping kemirip

an kemiripan kemiripan

Nitik 100 92.6 79.6

Ceplok 75 50 50

Kompeni 75 83.3 79.6

Megamendung 60 59.3 64.8

Parang 83.3 74.1 66.7

Semen 65 60 64

Besurek 60 60 55

sasirangan 70 60 50

bungo jambi 65 61.1 64

Gambar 14. adalah grafik untuk rata-rata tingkat kemiripan dengan menggunakan ekstraksi ciri warna

Gambar 14. Grafik rata-rata tingkat kemiripan dengan Color moment

Tabel 5. Rata-rata kemunculan dalam (%). Dengan menggunakan ekstraksi ciri Texstur (metode : Co-Occurrence Matrix).

Kelas Batik

Perubahan

Rotasi Ukuran Cropping

kemiripan kemiripan kemiripan

Nitik 50 68 60

Ceplok 65 67 50

Kompeni 75 83.3 50

Megamendung 60 67 60

Parang 67 74.1 67

Semen 60 65 70

Besurek 60 70 66

sasirangan 70 59 60

bungo jambi 65 61.1 64

Gambar 15. adalah grafik untuk rata-rata tingkat kemiripan dengan menggunakan ekstraksi ciri tekstur.

Gambar 15. Grafik rata-rata tingkat kemiripan dengan Co-Occurrence Matrix

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

(7)

Pro sid ing : SEM INA R NA SIO NA L 201 2

”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n” ISBN : 97 8- 9 79 - 19 888- 1 - 0

298 Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M - Ma ta ra m , 17 Juli 201 2

Saran

Hasil sistem temu kembali citra dengan ekstraksi ciri warna dan tekstur cukup baik, disarankan pada penelitian selanjutnya menggunakan metode untuk klasifikasi citra sehingga dapat meningkatkan nilai kedekatan antara citra query dan citra basisdata.

6. Daftar Pustaka

Baeza-Yates, R. & Ribeiro-Neto, B. 1999, Modern Information Retrieval. Addison- Wesley. ISBN 0-201-39829-X

Doellah, Santosa.2010 “Batik Pengaruh Zaman dan Lingkungan” : Danar hadi

Han J, Kamber M, 2001. Data Mining : Concepts and Techniques, Simon Fraser University, Morgan Kaufmann Publisers. Hua X.S., Zhang H.J. 2008. Media Content Jiawei Han, Micheline Kamber. 2001. Data mining: concepts and techniques. Morgan Kaufmann Publishers.

Laksmita Rahadianti, dkk. Clustering Batik Images based on Log-Gabor and Colour Histogram Features, Universitas Indonesia Moertini, Veronica. 2007. Pengembangan Skalabilitas Algoritma Klasifikasi c4.5 Dengan Pendekatan Konsep Operator Relasi (Studi Kasus: Pra-Pengolahan Dan Klasifikasi Citra Batik). Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Mojsilovic A, 2002. Method For Color Mining And Description Of Color Composition In Daubechies I. 1995. Ten Lectures on Wavelets. Capital City Press : Montpelier, Vermount Pratikaningtyas Dhani, Klasifikasi Motif Batik Menggunakan Metode Transformasi Paket Wavelet, Universitas Dipenogoro.

Gambar

Gambar 2. Diagram alir ekstraksi ciri warna
Gambar 10. CContoh motif BBatik Indonesiaa
Gambar 12. Tampilan foorm proses indexing
Gambar 15. adalah grafik untuk  rata-rata tingkat kemiripan dengan menggunakan ekstraksi ciri tekstur

Referensi

Dokumen terkait

RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG TAHUN 2016... Yang

atau dari hasil wawancara, peneliti mencari dan mengumpulkan data primer yang. harus dimiliki oleh peneliti, yaitu sebuah catatan dari buku atau dari

F memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α (0,000 < 0,05) yang berarti bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu utang

Hasil investigasi dan analisis pemetaan oleh EoF menunjukkan indikasi bahwa usulan Holding Zone oleh Pemerintah Provinsi Riau dan DPRD Riau dalam Ranperda RTRWP Riau

Hasil karya logo dari 50 orang (dua kelas) mahasiswa program studi multimedia, yang akan di uraikan secara deskriptif sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada

Dari ketentuan tersebut dapat dipahami bahwa alasan DPR untuk mengajukan permohonan impeachment ke Mahkamah Konstitusi dapat dibagi menjadi dua bagian.Pertama;

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban , serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang Nasional (

lebih besar dari nilai t tabel, dan nilai signifikan t lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel pengendalian intern berpengaruh