• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN HURUF HIRAGANA MELALUI MEDIA IPAD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN HURUF HIRAGANA MELALUI MEDIA IPAD."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN HURUF HIRAGANA MELALUI MEDIA IPAD

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMenempuhUjianSarjanaPendidikan di

JurusanPendidikanBahasaJepang

Oleh :

Ongki Ferdian Wijaya

0801211

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKA BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PembelajaranHuruf Hiragana Melalui

Media IPAD

Oleh

OngkiFerdianWijaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan BahasadanSeni

© OngkiFerdianWijaya2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PembelajaranHuruf Hiragana Melalui Media IPAD

Nama : OngkiFerdianWijaya

NIM : 0801211

Disetujuidandisahkanoleh :

Pembimbing I

Dr. Dedi Sutedi, M.A., M. Ed. NIP. 196605071996011001

Pembimbing II

NoviyantiAneros, S.S, M.A NIP. 197411272008122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

(4)

Pembelajaran Huruf Hiragana Melalui Media iPad

(Studi eksperimen terhadap siswa kelas X SMA Negeri 22 Bandung)

ABSTRAK

Ongki Ferdian Wijaya

0801211

Huruf hiragana merupakan sebuah tahap pertama yang harus diketahui pembelajar Bahasa Jepang, karena hal ini merupakan aspek yang sangat penting dalam pengenalan bahasa Jepang tahap awal. Bagi pemula, terutama siswa SMA, huruf hiragana mulai diperkenalkan. Salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran huruf hiragana yang menarik, adalah menggunakan media iPad.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media iPad terhadap hasil pembelajaran siswa. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 30 orang yang dipilih secara random dan terbagi dalam 2 kelas, yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol. Kemudian, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif. Dan instrumen penelitian yang digunakannya adalah pre-test dan post-test, serta angket.

Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dikedua variabel tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya mean kelas eksperimen, yang awalnya 5,27 menjadi 9,07 dan diperkuat dengan hasil angket dimana seluruh siswa menyatakan media iPad perlu digunakan dalam pembelajaran yang lebih jauh, dan media iPad pun menjadi salah satu alternatif yang membantu siswa dalam mempelajari huruf hiragana.

(5)

The Study of Hiragana by IPAD

(Experiment study to the 1st grade of 22 Senior High School)

ABSTRACT

Ongki Ferdian Wijaya

0801211

Hiragana is the first step that must known by Japanese Learners, because it is the important aspect in Japanese first lessons. For beginners, the senior high school student exactly, hiragana are starts to introduce to them. One of the solution to create an interesting way in hiragana’s study, is by iPad.

The goal of this research is to know the the influence of iPad to the student’s study results. The sample in this research was 30 randomized students and divided into 2 class, X-2 as experiment class, and X-5 as control class. Then, the method that used in this research was descriptive correlative. And the research’s instrument was pre-test and post-test, and also questionnaire.

Based on the data, there were significance result are available between 2 variable. It proved by mean from experiment class were increased, from 5,27 into 9,07 and strength by questionnaire result where the students said that iPad needs to use into the continuity study process, and iPad also could be one of the solution that able to help the students in hiragana’s study.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK..……… i

SINOPSIS………. iii

KATA PENGANTAR……….. vii

DAFTAR ISI……… x

DAFTAR TABEL………... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah……… 1

B. RumusanMasalah………. 4

C. TujuandanManfaatPenelitian………. 5

D. DefinisiOperasional………. 6

1. Pembelajaran……… 6

2. Media……… 6

3. iPad………... 6

4. Hiragana……… 7

E. AnggapanDasardanHipotesis………. 7

1. AnggapanDasar……… 7

2. Hipotesis………... 7

(7)

1. MetodePenelitian……… 8

2. PopulasidanSampel……… 9

3. Sumber Data……… 9

4. TeknikPengumpulan Data……….. 9

G. SistematikaPenulisan……….. 10

BAB II LANDASAN TEORI A. BelajardanPembelajaran……… 11

1.Belajar……….. 11

1.1 PengertianBelajar……… 11

1.2 Ciri-ciriBelajar……… 14

2. Pembelajaran……… 14

3.1 PengertianPembelajaran………. 16

2.2 Ciri-ciriPembelajaran………. 17

B. HasilBelajar……… 18

C. BahasaJepang di Tingkat SMA DalamKurikulum 2004 19 1. PengertianBahasaJepang………... 19

2. FungsidanTujuan……… 19

a. Fungsi……….. 20

b. Tujuan……….. 20

c. RuangLingkupBahasaJepang………… 20

(8)

Jepang………... 21

3. FaktorKesulitanBahasaJepang……… 23

4. KesulitanDalamMempelajariHuruf Hiragana…. 24 D. Media Pembelajaran………... 25

1.1 Pengertian Media Pembelajaran………. 25

1.2 Manfaat Media Pembelajaran………. 28

1.3 Fungsi Media Pembelajaran………... 31

1.4 KriteriaPemilihan Media……….. 32

E. iPad……… 37

BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian………. 39

B. PopulasidanSampel………. 40

C. TeknikPenyampelan……… 41

D. VariabelPenelitian………... 41

E. InstrumenPenelitian………. 42

1. Tes……… 42

2. Angket………. 49

F. TeknikPengumpulan Data……….. 51

G. TeknikPengolahan Data……….. 51

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian……… 57

1. LokasiPenelitian………. 57

2. Proses Penelitian………. 57

B. Deskripsi Data……… 60

1. Deskripsi Data Pre-test………... 60

2. AnalisisHasil Pre-test dan Post-test…………... 60

3. Analisi Data Angket……… 64

C. Pembahasan……… 70

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 74

B. Saran……….. 74

DAFTAR PUSTAKA………... 76

LAMPIRAN

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia,

yaitu sebagai alat komunikasi. Tarigan (1989:4) mendefinisikan bahasa

menjadi dua. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang

kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat

lambang-lambang manasuka atau simbol-simbol albiter. Seiring dengan

berkembangnya zaman, beberapa bahasa menjadi popular dan banyak

digunakan berkaitan dengan kepentingan bertukar informasi yang bersifat

internasional, salah satunya adalah Bahasa Jepang.

Jepang merupakan sebuah Negara yang maju dalam bidang pendidikan,

teknologi, budaya, ekonomi, kesenian dan sebagainya, sehingga banyak

orang yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Jepang, khususnya di

Indonesia. Pada tahun 2009, penelitian yang dilakukan The Japan

Foundation menunjukkan bahwa jumlah pembelajar Bahasa Jepang di

Indonesia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Penelitian yang

dilakukan melibatkan semua unsur lembaga, baik lembaga formal maupun

non-formal. Dari penelitian tersebut, dikatakan bahwa pembelajar Bahasa

(11)

Meskipun demikian, pembelajar tingkat SMA tidak sepenuhnya serius

terhadap pelajaran Bahasa Jepang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,

yaitu:

1. Siswa menganggap huruf dalam Bahasa Jepang sulit untuk dipelajari.

2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh Guru kurang menarik.

3. Media yang digunakan dalam pembelajaran sangat minim serta tidak

efektif, sehingga siswa tidak tertarik.

4. Motivasi yang diberikan oleh Guru sangat lemah.

Untuk itu, penulis beranggapan bahwa saat ini dibutuhkan solusi yang

dapat memecahkan masalah-masalah diatas. Salah satu yang dapat dijadikan

solusi adalah melibatkan media yang terkini dalam pembelajaran yang

dilakukan.

Saat ini di kota Bandung sudah banyak sekolah tingkat SMA yang

mempelajari Bahasa Jepang, salah satunya adalah SMAN 22 Bandung.

Namun setelah penulis melihat apa yang terjadi didalam kelas, pemanfaatan

media kurang begitu dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang

menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa di sekolah tersebut tidak

dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik.

Belajar Bahasa Jepang, jelas membutuhkan media yang memadai. Hal

ini berdasarkan karakteristik huruf Jepang yang khusus, seperti huruf

(12)

siswa dapat kesulitan untuk mempelajari huruf hiragana tersebut. Sehingga

untuk dapat mempelajari huruf hiragana yang merupakan huruf dasar dalam

Bahasa Jepang, didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat berbahasa

Jepang, metode konvensional yang banyak dilakukan Guru secara bertahap

perlu dikurangi dengan metode yang baru. Karena, dengan keadaan yang

terjadi saat ini dimana banyak generasi muda dapat dengan mudah

mengakses suatu media, perlu diadakan pemanfaatan tersebut. Sehingga

dengan kata lain, seorang Guru sebisa mungkin menjadi up to date dalam hal

teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya dan

pembelajaran huruf hiragana pada khususnya.

Banyak sekolah yang memiliki perangkat teknologi yang tergolong

baik, perangkat tersebut dapat dijadikan media pembelajaran yang efektif di

sekolah. Media yang terdapat di sekolah-sekolah di Bandung pun sudah

termasuk lengkap, biasanya media tersebut berupa media audio, media visual

serta media audio-visual yang terdapat dalam perangkat komputer. Namun

seiring berjalannya waktu, media tersebut sudah terlupakan dengan adanya

media-media baru yang lebih baik. Di sisi lain, media yang ada di sekolah

tersebut kurang dapat dimanfaatkan oleh Guru. Selain karena Guru kurang

menguasai pengoperasiannya yang rumit, media tersebut hanya terdapat di

(13)

karena mata pelajaran lain yang lebih padat penggunaan laboratorium

tersebut.

Di sisi lain, penulis melihat keadaan di dalam kelas, dimana siswa

menggunakan media yang mereka miliki untuk bermain dengan teman-teman

sekelasnya. Beberapa siswa di dalam kelas tersebut memiliki perangkat

media iPad yang sangat menarik perhatian mereka, tetapi mereka tidak

mengetahui lebih lanjut apakah media tersebut dapat dipergunakan dalam

proses pembelajaran atau tidak?

Hal itulah yang penulis coba untuk memanfaatkan dan

memaksimalkan fungsi media iPad yang dimiliki oleh beberapa siswa di

dalam kelas. Diharapkan, dengan dimanfaatkannya dan dimaksimalkannya

fungsi dari media iPad melalui aplikasi “iKana” ini dalam pembelajaran,

dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam

pembelajaran huruf hiragana.

Mengapa penulis memilih media iPad dalam penelitian ini? Karena

iPad dianggap memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan

media komputer lainnya. Media iPad ini, merupakan suatu media yang

praktis baik itu secara fisik maupun penggunaannya. Selain itu, iPad

merupakan media yang dapat melibatkan siswa secara langsung untuk

terlibat dalam proses pembelajaran huruf hiragana, karena alat ini memiliki

(14)

Merujuk pada latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pembelajaran hiragana melalui media iPad”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seberapa besarkah pengaruh media iPad kepada siswa terhadap

penguasaan huruf hiragana?

2. Adakah perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan

dan tidak menggunakan media iPad?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana

dengan menggunakan media iPad?

Dalam penelitian ini, penulis pun membatasi masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media iPad.

2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang

dimiliki siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media iPad.

3. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

media iPad.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah di atas sebagai

(15)

1. Mengetahui pengaruh media iPad terhadap pembelajaran huruf

hiragana menggunakan iPad.

2. Mengetahui perbedaan siswa yang menggunakan dan tidak

menggunakan media iPad.

3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap media iPad.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan solusi untuk mengatasi masalah siswa dalam

pembelajaran huruf hiragana.

2. Memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.

3. Memberikan solusi media bagi Guru.

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran

Menurut Hamalik (2010) pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran.

2. Media

Heinich, Molenda dan Russel (1996) menyatakan bahwa

media dalam aktivitas pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

(16)

interaksi yang berlangsung antara pengajar (Guru) dan pembelajar

(siswa).

3. iPad

Dikutip dari sumber www.wikipedia.com/ipad mengatakan

iPad diperkenalkan pertama kali oleh Steve Jobs, CEO (Chief

Executive Officer) dari Apple Inc. dalam Apple Special Event yang

bertempat di Yerba Buena Center for the Arts, San Fransisco, Amerika

Serikat, pada tanggal 27 Januari 2010. Produk ini dirancang sebagai

sebuah perangkat digital yang berada di antara telepon pintar

(smartphone) dan komputer jinjing (laptop).

4. iKana

Dikutip dari sumber http://ikana.en.softonic.com/mac

mengatakan, aplikasi iKana merupakan produk yang dipasarkan melalui

itunes. Aplikasi iKana di disain untuk belajar membaca huruf hiragana,

yang di dalamnya mengandung unsur flashcard, tes pilihan ganda, cara

mengucapkan, dan juga cara menulis dengan langkah-langkah yang benar.

5. Hiragana

Menurut Iwabuchi (dalam Sudjianto, 2009: 73), hiragana

adalah huruf-huruf yang berbentukあ, い, う, え, お, dan sebagainya.

Huruf hiragana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang

(17)

Bahasa Jepang dan mewakili sebutan suku kata. Pada masa silam,

hiragana dikenal sebagai onna de (女手) atau „tulisan wanita‟ karena

biasa dipakai oleh kaum wanita

(http://id.wikipedia.org/wiki/Hiragana).

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan suatu teoribaik yang sudah baku maupun

berupa rangkuman/kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk

berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut.

Anggapan dasar dari penelitian ini adalah:

1. Huruf hiragana dalam Bahasa Jepang merupakan materi pelajaran

yang sulit untuk dipelajari di tingkat SMA, khususnya kelas X.

2. Pemberian treatment menggunakan media iPadmerupakan metode

pengajaran yang menarik, efektif, inovatif dan komunikatif yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan huruf hiragana.

2. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementaraterhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

yang terkumpul (Arikunto,1997: 64).

(18)

Ho : Media iPad tidak memiliki pengaruh terhadap hasil belajar dalam

penguasaan huruf hiragana.

Hk : Media iPad memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil

belajar dalam penguasaan huruf hiragana.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Hal ini dikarenakan penulis ingin menjabarkan suatu keadaan yang telah

dijelaskan dalam latar belakang secara apa adanya. Kemudian, jenis metode

deskriptif yang digunakan adalah studi korelasi. Karena penulis mencari

hubungan antara dua variabel A dan B. A adalah siswa yang melakukan

pembelajaran menggunakan media iPad. Dan variabel B adalah siswa yang tidak

melakukan pembelajaran menggunakan media iPad.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997: 57). Dan

populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMAN 22 Bandung.

Sampel yang diambil adalah 15 orang siswa dari X-2 dan 15 orang siswa dari X-5

(19)

3. Sumber Data

Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data yang

berupa tes (pre-test dan post-test), dan angket.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1) Studi literatur dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan

teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2) Menentukan sampel penelitian.

3) Memberikan pre-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4) Memberikan treatment di kelas eksperimen.

5) Memberikan post-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

6) Menganalisis data.

7) Menyusun laporan penelitian.

8) Melaporkan hasil penelitian.

G. Sistematika Penelitian

Berikut sistematika penulisan dalam penelitian ini:

- BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, anggapan dasar dan

(20)

- BAB II : LANDASAN TEORITIS

Menguraikan teori-teori yang melandasi kegiatan penelitian ini.

- BAB III : METODE PENELITIAN

Menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, objek penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data dan pengolahan data.

- BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Menguraikan dan menganalisis data.

- BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan mengkaji metode penelitian, teknik penelitian,

populasi dan sampel, variabel penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

A. METODE PENELITIAN

Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, teknik adalah cara

melaksanakan metode (Sudaryanto, 1993: 9); sedangkan instrumen adalah alat

yang digunakannya. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai

cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian.

Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009: 53).

Menurut Ali (1985: 21), metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh

pengetahuan atau memecahkan sesuatu permasalahan yang dihadapi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

korelatif dengan pendekatan kuantitatif yang meneliti suatu kejadian dimana

siswa mengikuti pembelajaran menggunakan media iPad dengan hasil belajar

yang dicapainya.

Metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan,

(22)

ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sifat dari penelitian deskriptif ini

yaitu menjabarkan, memotret segala permasalahan yang dijadikan pusat

perhatian peneliti, kemudian dibeberkan apa adanya. Variabel yang diteliti dapat

berupa variabel tunggal ataupun variabel jamak.

Ciri-ciri penelitian deskriptif adalah:

a. Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena,

b. Menerangkan hubungan (korelasi),

c. Menguji hipotesis yang diajukan.

Metode korelatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk medeteksi

sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi

pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Ciri-ciri penelitian korelatif adalah:

a. Penelitian ini bisa dilakukan bila variabel yang diteliti rumit atau tak

dapat dimanipulasikan,

b. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling

berhubungan secara serentak dalam keadaan realistiknya,

c. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling

berhubungan dan atau tidak adanya saling hubngan tersebut.

Untuk melakukan metode ini penelitian dilakukan terhadap dua kelas, dan

dengan adanya pre-test dan post-test yang dapat memperlihatkan perbedaan

(23)

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 22 BANDUNG. Peneliti

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media iPad terhadap

pembelajaran huruf hiragana terhadap hasil belajar siswa kelas X. Alasan peneliti

memilih kelas X, karena siswa kelas X baru dikenalkan dengan huruf hiragana di

tingkat SMA.

Berdasarkan uraian di atas, maka populasi penelitian ini adalah siswa SMA

NEGERI 22 BANDUNG kelas X. Sedangkan sampel penelitiannya adalah kelas

X-2 dan X-5 dengan jumlah siswa yang diteliti 15 orang yang dipilih secara

random.

C. Teknik Penyampelan

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penyampelan

purposif. Teknik purposif merupakan teknik penyampelan yang didasarkan atas

pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa

dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Sutedi, Dedi, 2009 : 49). Teknik ini

dipilih karena penelitian yang akan digunakan adalah mengenai pengaruh media

iPad. Berdasarkan hal tersebut, maka kelas X layak untuk dijadikan sampel.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2008:39), Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi

(24)

1. Variabel independen : variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini

variabel bebas menggunakan simbol “X”.

2. Variabel dependen : variabel ini sering disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai varibel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas

menggunakan simbol “Y”.

Berdasarkan pada uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas ( X ) : hasil belajar siswa yang melakukan pembelajaran

menggunakan media iPad.

b. Variabel terikat ( Y ) : hasil belajar siswa yang tidak melakukan

pembelajaran menggunakan media iPad.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes

Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa setelah selesai mengikuti satuan pmbelajaran tertentu.

Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:

(25)

b. Post-test, dilaksanakan setelah diberikan perlakuan.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media

iPad dalam pembelajaran huruf hiragana terhadap hasil belajar siswa.

Kisi – Kisi Penulisan Soal

Berikut adalah kisi-kisi penulisan soal

Kompetensi Dasar : Menulis huruf hiragana

Indikator : Menuliskan kosakata yang terdapat dalam

soal ke huruf hiragana.

Analisis Uji Coba Instrumen

Uji kelayakan instrument berupa analisis butir soal, validitas,

serta reliabilitasnya. Analisis butir soal mencakup tingkat kesukaran (TK)

dan daya pembeda (DP).

a. Analisis Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sulit, serta dapat membedakan antara siswa yang tergolong

mampu (kelompok atas) dengan siswa yang kurang mampu

(kelompok bawah). Berikut adalah rumus menentukan tingkat

(26)

=

BA + BB

N

Keterangan:

TK : tingkat kesukaran

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas

BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah

N : jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

(Sutedi, 2009: 214)

Tabel 3.1

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

IK Klasifikasi

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

(Sutedi, 2009: 214)

Adapun Hasil analisis tingkat kesukaran dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa sebagian besar dari soal-soal yang ada dalam

instrumen penelitian ini tergolong dalam klasifikasi “Sedang”.

(27)

Menurut Sutedi (2009: 214), butir soal yang baik adalah yang

bisa membedakan kelompok atas dan kelompok bawah, untuk melihat

daya pembeda tiap butir soal dapat digunakan rumus berikut:

=

BA

BB

N

Keterangan:

DP : daya pembeda

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas

BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah

N : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah

(Sutedi, 2009: 214)

Tabel 3.2

Klasifikasi Daya Pembeda

DP Klasifikasi

0,00 – 0,25 Rendah

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Tinggi

(Sutedi, 2009 : 178)

Hasil dari analisis daya pembeda menunjukkan bahwa butir

soal yang ada didalam instrumen penelitian ini, pada umumnya

(28)

c. Uji Validitas

Kevalidan suatu alat ukur berkenaan dengan ketepatannya

dalam mengukur yang hendak diukurnya (Sutedi, 2009:157). Dengan

demikian, valid berarti mengukur apa yang hendak diukur dengan

baik.

Validitas terdiri dari dua macam yaitu validitas internal dan

eksternal. Validitas internal terdiri validitas bangun pengertian yaitu

yang bisa diusahakan dengan mengacu pada teori yang relevan, dan

validitas kesamaan yaitu yang biasa diupayakan dengan menyusun

soal berdasarkan pada rancangan program yang ada, jenis validitas ini

dapat diukur dengan cara konsultasi pada pakar. Sedangkan validitas

eksternal dapat disusun dengan berdasarkan pada fakta – fakta empirik yang telah terbukti, sehingga bisa dilakukan dengan cara

membandingkannya dengan perangkat tes yang dianggap sudah

standar (Sutedi, 2009 :217).

Validitas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah

validitas butir soal dengan menggunakan teknik korelasi point biseral

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(29)

Keterangan :

= koefisien korelasi biseral

= rata – rata skor dari subjek yang menjawab benar = rata – rata skor total

= standar deviasi total

p = proporsi subjek yang menjawab benar

=

q = proporsi subjek yang menjawab salah ( q = 1 – P )

Tabel 3.3

Interpretasi Validitas Butir Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Cukup

0,61 – 0,80 Tinggi

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

( Arikunto, 2008 : 75)

Dalam penelitian ini instrumen tes yang digunakan berjumlah

10 soal dengan jenis soal essai. Uji coba tersebut dilakukan kepada 15

(30)

mengurutkan kelompok atas dan kelompok bawah. Selanjutnya,

diolah dengan menggunakan rumus korelasi point biserial.

Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

dari soal tersebut berkriteria “Cukup” dan layak dijadikan sebagai

instrument penelitian.

d. Uji Reliabilitas

Suatu instrument dapat dikatakan baik jika memiliki validitas

dan reliabilitas yang baik pula. Valid artinya mengukur apa yang

hendak diukur dengan baik, sedangkan reliabel yaitu keajegan dalam

arti dapat menghasilkan data yang sama meskipun digunakan

berkali-kali (Sutedi, 2009:181).

Sedangkan menurut Djiwandono (2008:170), tes yang baik

perlu memiliki ciri yang lain, yaitu reliabilitas. Sebagai alat ukur yang

hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai keputusan

penting, tes diharapkan untuk menghasilkan hasil pengukuran yang

ajeg, konsisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya dan diandalkan,

atau singkatnya reliabel. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila skor

yang dihasilkannya benar-benar dapat dipercaya karena bersifat ajeg

dan tidak berubah secara mencolok.

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari angka korelasi

(31)

= ∑ −(∑ )(∑ )

∑ 2 − ∑ 2 ( 2 − ∑ 2)

Tabel 3.4

Klasifikasi Reliabilitas

Rentang Angka korelasi Penafsiran

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0, 60 Sedang

0,61 – 0,80 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Setelah dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi

Product Moment, diperoleh angka korelasi sebesar 0,96 yang

termasuk dalam kriteria “Sangat Kuat”. Dengan demikian soal

tersebut memiliki reliabilitas yang sangat kuat dan layak dijadikan

instrument penelitian.

2. Angket

Angket merupakan salah satu instrument pengumpulan data penelitian

(32)

mengemukakan teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan

datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan

untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden ( Sutedi,

2009:4).

Kemudian, jika dilihat dari jenis pertanyaan yang digunakan dalam

sebuah angket, angket dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup, membatasi

responden untuk memilih jawaban, misalnya ya atau tidak, laki- laki atau

perempuan, atau pilihan ganda (Setiyadi, 2009:54).

Berbeda dengan angket tertutup, angket terbuka memberi kebebasan

kepada responden untuk memberikan jawaban terhadap suatu pertanyaan

yang diberikan. Responden dapat memberikan jawaban terhadap suatu

pertanyaan dengan memberikan jawaban singkat berupa kalimat, atau

jawaban panjang berupa paragraf, bahkan sebuah karangan panjang

(Setiyadi, 2009:56).

Jenis angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

angket tertutup dengan maksud untuk membantu penulis dalam

mengumpulkan data sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk data

yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Adapun penelitian angket

dilakukan pada pertemuan terakhir setelah post-test, dengan tujuan

(33)

media iPad. Oleh karena itu, angket hanya diberikan kepada siswa yang

diberikan treatment (kelas eksperimen).

Tabel 3.5

Kisi – Kisi Angket

No. Kategori Pertanyaan Jumlah pertanyaan No. Pertanyaan

1.

Kesan siswa terhadap media iPad dalam

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1) Melakukan observasi.

2) Memberikan pre-test.

3) Memberikan treatment.

4) Memberikan post-test.

(34)

G. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan Data Test

Untuk mengolah data yang diperoleh melalui tes, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Mencari mean dari kedua variabel dengan rumus :

=∑

1 =

∑ 2

b. Mencari standar deviasi dari kedua variabel dengan rumus :

= ∑ 2

1 =

∑ 2

2

c. Mencari standar error mean kedua variabel dengan rumus :

= 1−

1 = 2−1

d. Mencari Standar eror perbedaan mean X dan Y, dengan rumus :

(35)

e. Mencari nilai t hitung dengan rumus :

0=

− −

Keterangan :

0 = Nilai t hitung

= Nilai rata – rata X = Nilai rata – rata Y

= Standar error perbedaan mean X dan Y

f. Memberikan interpretasi tehadap t hitung

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Penggunaan media iPad “iKana” tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf hiragana pada siswa kelas X di

SMA 22 Bandung.

Hk : Penggunaan media iPad “iKana” memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf hiragana pada siswa kelas X di

SMA 22 Bandung.

g. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilan t tabel :

(36)

df atau db = derajat kebebasan

1 = Jumlah sampel variabel X

2 = Jumlah sampel variabel Y

( Sutedi, 2009 : 195)

2. Pengolahan Data Angket

Tahap – tahap pengolahan data angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Seleksi data, dari data yang telah terkumpul, dilakukan pemilhan data

yang representatif dan dapat menjawab masalah penelitian.

b. Klasifikasi data, dengan mengelompokkan datan yang telah diseleksi

berdasarkan tujuan untuk mempermudah pengolahn data dan

pengambilan keputusan berdasarkan presentase yang dijadikan pegangan.

c. Penyajian data, data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk

mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban dan mempermudah

membaca data.

d. Penafsiran data, sebelum proses penafsiran data, terlebih dahulu

dilakukan penghitungan persentase data dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

(37)

Keterangan :

P : Persentase frekuensi dari tiap jawaban

f : Frekuensi tiap jawaban dari responden

N : Banyak koresponden

Setelah itu dilakukan penafsiran dengan merujuk pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6

Presentase dan Interprestasi

Besar Presentase Interpretasi

0% Tidak Ada

Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang

kondisi subjek penelitian di lapangan. Penulis mengidentifikasi huruf-huruf

hiragana yang telah dipelajari oleh siswa kelas X melalui buku teks yang

(38)

semua huruf hiragana sebanyak 46 huruf yang disertai dengan lambang bunyi

Dakuon, Handakuon dan Yoo’on.

2. Surat Izin Penelitian

Meminta izin penelitian dari pihak sekolah agar penelitian berjalan

lancar dan legal.

3. Pembuatan Instrumen Penelitian.

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Setelah dilakukan olah data, dapat dikatakan bahwa media iPad

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf

hiragana yang dilakukan oleh siswa.

2. Media iPad memiliki pengaruh yang baik dengan menumbuhkan

motivasi bagi siswa. Motivasi ini mendorong siswa untuk lebih giat

belajar, dan mendalami pembelajaran bahasa Jepang yang dapat

dilakukan dengan media iPad.

3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana yang

dilakukan dengan menggunakan media iPad ini adalah

“Menyenangkan” dan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil

belajar yang didapatkan siswa tersebut.

4. Media iPad dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran

yang dilakukan.

B. SARAN

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Pembelajaran huruf hiragana menggunakan media iPad sangat baik

(40)

pemula. Penggunaannya yang melibatkan siswa, mampu menimbulkan

rasa ketertarikan dan motivasi lebih untuk mempelajari huruf hiragana.

2. Penggunaan media iPad tidak hanya untuk mempelajari huruf hiragana,

melainkan bisa digunakan untuk mempelajari kosakata-kosakata

bahasa Jepang hingga mempelajari kanji.

3. Bagi peneliti selanjutnya, media iPad tidak hanya digunakan untuk

tingkat dasar saja, tetapi dapat digunakan juga di tingkat yang lebih

tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian

berikutnya.

4. Penggunaan media iPad dalam memahami kosakata, serta kemampuan

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Budingisih, C. Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Jepang. Jakarta: Pusat

Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi 4. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Gintings, Abdorrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutedi, Dedi. 2009. PenelitianPendidikanBahasaJepang. Bandung :Humaniora.

Sunarto dan Agung Hartono. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.

Suryosubroto,B. 2002. Proses Belajar dan Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardi, 2005.MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta :BumiAksara.

Sudjianto&Dahidi, Ahmad. 2009. PengantarLinguistikBahasaJepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

(http://id.wikipedia.org/wiki/IPad), diakses tanggal 8 Desember 2012, pukul 19.46 WIB.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Hiragana), diakses tanggal 8 Desember 2012, pukul 19.48 WIB.

Gambar

Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda
Tabel 3.3 Interpretasi Validitas Butir Soal
Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bone Bolango Tahun Anggaran 2013 telah mengadakan Pembukaan Dokumen Penawaran terhadap rekanan yang menyampaikan penawaran.. Setelah diadakan Penelitian Penawaran yang

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta menindaklanjuti proses seleksi untuk Paket Pekerjaan Pengadaan AC Standing Auditorium , bersama ini

[r]

Hawa panas yang ada didalam air dibuang keluar bersamaan dengan udara (air flow outlet) kemudian air jatuh seperti rintik-rintik air hujan dan tertampung di dalam

1) Pembuatan sistem informasi pelaporan Bantuan Operasional Sekolah di SMKN 1 menginput data admin dan data pengguna.Dan pengguna menginputkan pesanan,

Tujuan dari Dialog Pakar adalah untuk bertukar pendapat dengan ahli kehutanan Jerman tentang masalah-masalah teknis seperti prasyarat struktural dan pengaturan umum dari

Inteligensi tersebut meliputi : Kecerdasan linguistik (Linguistic Intelligence), sebagai kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun

Ada juga siswa yang terdiam, tidak tahu akan mengucapkan dialog apa, sebaliknya ada juga siswa yang tertawa selama memainkan peran, padahal tidak ada aksi tertawa