ANALISIS BUTIR SOAL CAMBRIDGE INTERNATIONAL EXAMINATION (CIE)
LEVEL INTERNATIONAL GENERAL CERTIFICATE OF SECONDARY EDUCATION (IGCSE) BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI
PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kimia
Oleh:
JENNY LABORA CH. S
0801333
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
ANALISIS BUTIR SOAL CAMBRIDGE INTERNATIONAL EXAMINATION (CIE)
LEVEL INTERNATIONAL GENERAL CERTIFICATE OF SECONDARY EDUCATION (IGCSE) BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI
PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA
Oleh
Jenny Labora Ch. S
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Jenny Labora 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ANALISIS BUTIR SOAL CAMBRIDGE INTERNATIONAL EXAMINATION (CIE)
LEVEL INTERNATIONAL GENERAL CERTIFICATE OF SECONDARY EDUCATION (IGCSE) BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI
PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA
Oleh:
JENNY LABORA CH. S
0801333
Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Nahadi, M.Pd, M.Si
NIP. 197102041997021002
Pembimbing II
Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si
NIP. 196203011987032001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Analisis Butir Soal Cambridge International
Examination (CIE) Level International General Certificate Of Secondary Education (IGCSE) berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi pada Pokok
Bahasan Asam Basa” merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi dimensi kognitif, dimensi pengetahuan, persentase terbanyak dari soal yang dikelompokkan ke dalam himpunan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada CIE level IGCSE tahun 2007 sampai 2011 untuk pokok bahasan asam basa, dan relevansi soal pada CIE level IGCSE dengan soal UN tahun 2007-2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sample pada penelitian ini adalah soal-soal kimia yang diujikan dalam
Cambridge International Examination (CIE) level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) tahun 2007-2011 pada pokok
bahasan asam basa sebanyak 20 butir soal pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi dimensi kognitif pada soal-soal tersebut bervariasi mulai dari pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), dengan persentase berturut-turut sebesar 30%; 25%; dan 45%. Berdasarkan dimensi pengetahuan, soal-soal yang dianalisis terdiri dari pengetahuan konseptual dan prosedural, dengan persentase berturut-turut sebesar 80% dan 20%. Analisis dengan mengelompokkan butir soal ke dalam himpunan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan menunjukkan bahwa soal-soal yang mengandung dimensi kognitif analisis yang memuat dimensi pengetahuan yang bersifat konseptual memiliki persentase paling banyak. Soal-soal yang terdapat dalam CIE level IGCSE memiliki tingkat kerelevanan sebesar 50% terhadap soal UN yang terdiri dari jenjang pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), dan evaluasi (C5) dengan persentase berturut-turut sebesar 20%; 40%; 10%; dan 30%. Sementara dimensi pengetahuan terdiri dari pengetahuan konseptual dan prosedural dengan persentase masing-masing sebesar 50%.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Evaluasi dalam Pendidikan ... 7
B. Analisis Butir Soal ... 10
C. Taksonomi Bloom Dua Dimensi ... 14
D. Cambridge International Examination (CIE) level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) ... 30
E. Ujian Nasional (UN) ... 32
F. Materi Kimia Asam Basa ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Sampel Penelitian ... 43
B. Desain Penelitian ... 43
C. Metode Penelitian ... 45
D. Definisi Operasional ... 46
E. Teknik Pengumpulan Data ... 48
F. Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52
1. Struktur Data ... 52
2. Analisis Data ... 53
1) Analisis Butir Soal 1 ... 54
2) Analisis Butir Soal 2 ... 55
3) Analisis Butir Soal 3 ... 56
4) Analisis Butir Soal 4 ... 57
5) Analisis Butir Soal 5 ... 58
6) Analisis Butir Soal 6 ... 58
7) Analisis Butir Soal 7 ... 59
8) Analisis Butir Soal 8 ... 60
9) Analisis Butir Soal 9 ... 61
10)Analisis Butir Soal 10 ... 62
11)Analisis Butir Soal 11 ... 63
12)Analisis Butir Soal 12 ... 64
13)Analisis Butir Soal 13 ... 65
14)Analisis Butir Soal 14 ... 66
15)Analisis Butir Soal 15 ... 66
16)Analisis Butir Soal 16 ... 67
17)Analisis Butir Soal 17 ... 68
19)Analisis Butir Soal 19 ... 69
20)Analisis Butir Soal 20 ... 70
21)Analisis Butir Soal 21 ... 71
22)Analisis Butir Soal 22 ... 71
23)Analisis Butir Soal 23 ... 72
24)Analisis Butir Soal 24 ... 73
25)Analisis Butir Soal 25 ... 74
26)Analisis Butir Soal 26 ... 75
27)Analisis Butir Soal 27 ... 76
28)Analisis Butir Soal 28 ... 77
29)Analisis Butir Soal 29 ... 78
30)Analisis Butir Soal 30 ... 79
3. Temuan Penelitian ... 80
B. Pembahasan ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 99
B. Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional. Melalui pelaksanaan pendidikan, peserta didik diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara lain sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Ujian internasional dapat berupa olimpiade-olimpiade internasional yang diselenggarakan, salah satunya International Chemistry Olympiad (IChO) yang diadakan setiap tahun. Siswa yang dapat mengikuti olimpiade ini, adalah siswa yang telah lulus dalam Olimpiade Nasional. Soal-soal dalam IChO memerlukan imajinasi berbasis pengetahuan kimia.
Salah satu lembaga yang mempunyai kurikulum guna mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kreatif, penyelidikan (inquiry), serta pemecahan masalah, dan mempersiapkan siswa menuju jenjang pendidikan selanjutnya adalah Cambrige International Examination (CIE), sebuah penyedia kualifikasi internasional yang diakui di seluruh dunia. Salah satu levelnya yaitu, International General Certificate of Secondary Education
(IGCSE) yang diperuntukkan bagi siswa berusia 14-16 tahun. Sertifikat yang
diberikan dapat membantu siswa yang ingin berencana melanjutkan pendidikan diluar negeri, atau hanya sekedar untuk mengetahui kemampuannya dalam bidang akademik pada skala internasional.
Salah satu pokok bahasan yang sulit menurut siswa yaitu materi asam basa. Dalam kurikulum Cambridge, kemampuan yang dimiliki siswa lebih spesifik dan pemahaman lebih kepada konsep dasar suatu materi. Hal ini dilakukan mengingat konsep asam basa dibutuhkan untuk mengkaitkan konsep pada materi kimia selanjutnya, seperti hidrolisis garam, larutan penyangga, dan Ksp. Sedangkan pada KTSP, siswa dituntut mampu menghitung nilai keasaman suatu zat (pH). Alokasi waktu yang sempit dengan kurikulum yang cukup gemuk pada KTSP membuat Learning
outcomes tidak tercapai dengan optimal. Kemampuan pemahaman seperti
Model Taksonomi Bloom merupakan satu-satunya model taksonomi tujuan pembelajaran yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan, khususnya di Indonesia. Dikemukakan oleh Anderson (2001), model taksonomi Bloom memandang tujuan pembelajaran dari dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif (cognitive process) dan dimensi pengetahuan (types of knowledge). Taksonomi Bloom dua dimensi ini dapat digunakan guru untuk menentukan hasil belajar yang diinginkan, menentukan proses pembelajaran yang akan dilakukan, dan menentukan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Anderson et all., 2001).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu untuk mengetahui komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada soal yang diujikan dalam CIE level IGCSE pada pokok bahasan asam basa. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan soal standar ataupun hanya sekedar latihan soal bagi siswa yang ingin mengikuti kompetisi internasional agar siswa memiliki bayangan tentang soal-soal yang akan diujikan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis butir soal Cambridge International Examination (CIE) level International General Certificate of
Secondary Education (IGCSE) berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi
pada pokok bahasan Asam Basa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kondisi latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini dapat disajikan dalam pertanyaan sebagai berikut:
2. Bagaimanakah komposisi dimensi pengetahuan pada soal yang diujikan dalam CIE level IGCSE tahun 2007 sampai 2011 pada pokok bahasan asam basa?
3. Bagaimanakah komposisi terbanyak dari soal yang dianalisis terhadap pengelompokkan ke dalam himpunan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan?
4. Sejauh mana relevansi soal-soal yang dianalisis dalam Cambridge International Examination (CIE) level IGCSE dengan Ujian Nasional (UN) pada pokok bahasan asam basa tahun 2007-2011?
C. Batasan Masalah
Agar analisis dalam penelitian ini lebih terarah pada pokok permasalahan, maka masalah yang dianalisis perlu dibatasi. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Soal-soal yang dianalisis merupakan soal ujian paper 1 berupa pilihan berganda pada Cambridge International Examination (CIE) level
International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) mulai
tahun 2007 sampai 2011.
2. Soal-soal yang dianalisis adalah soal-soal pokok bahasan asam basa mengenai sifat larutan asam basa, identifikasi larutan asam basa menggunakan kertas lakmus, reaksi yang terjadi pada larutan asam basa, dan konsep oksida asam dan oksida basa.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komposisi dimensi kognitif pada soal yang diujikan dalam CIE level IGCSE tahun 2007 sampai 2011 pada pokok bahasan asam basa.
2. Mengetahui komposisi dimensi pengetahuan pada soal yang diujikan dalam CIE level IGCSE tahun 2007 sampai 2011 pada pokok bahasan asam basa.
3. Mengetahui persentase terbanyak dari soal yang dikelompokkan ke dalam himpunan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan.
4. Mengetahui relevansi soal-soal yang dianalisis dalam Cambridge International Examination (CIE) dengan Ujian Nasional (UN) pada pokok bahasan asam basa tahun 2007-2011.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru
Dengan penelitian ini, guru dapat mengetahui alat evaluasi seperti apa yang digunakan dalam pendidikan internasional, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pembuatan alat evaluasi dan instrumen penilaiannya.
2. Bagi Pemerintahan
Pemerintah dapat menjadikan kurikulum internasional sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, baik dalam pengembangan RPP maupun alat evaluasi.
3. Bagi Peneliti
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini disusun secara sistematis yang terdiri atas lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab kedua merupakan tinjauan pustaka yang terdiri atas peran evaluasi dalam pendidikan, pengertian analisis soal, pengertian taksonomi Bloom dua dimensi, Cambridge International Examination (CIE) level International
General Certificate of Secondary Education (IGCSE), materi kimia asam
basa, dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Bab ketiga merupakan metodologi penelitian yang terdiri atas subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab keempat merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas hasil temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal kimia yang diujikan pada Cambridge International Examination (CIE) level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) tahun 2007-2011 pada pokok bahasan asam basa sebanyak 20 butir soal pilihan berganda.
B. Desain Penelitian
Studi literatur tentang dimensi kognitif dan pengetahuan pada Taksonomi Bloom Dua Dimensi
Studi literatur tentang CIE level IGCSE
Pengumpulan dokumen soal asli CIE IGCSE
Pengelompokkan soal-soal dengan bahan kajian Asam-Basa
Terjemahan butir soal CIE IGCSE bahan kajian Asam-Basa
Terjemahan dokumen tervalidasi
Perbaikan
Analisis dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada
setiap butir soal
Pembuatan tahapan penyelesaian soal
Tahapan penyelesaian soal tervalidasi
Perbaikan Temuan
Kesimpulan Kajian pustaka bahan
kajian Asam-Basa
Validasi
Gambar 3.1
Alur Penelitian
Alur penelitian pada gambar 3.1 dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Proses pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan soal-soal CIE level IGCSE dari tahun 2007-2011.
2. Proses pengelompokkan butir soal. Soal yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompokkan berdasarkan bahan kajian yang akan diteliti, yaitu materi asam basa.
3. Proses penerjemahan butir soal. Butir soal yang telah dipilih diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kemudian divalidasi dan diperbaiki jika diperlukan.
4. Proses pembuatan tahapan penyelesaian soal. Butir soal yang telah dipilih dibuat penyelesaiannya berdasarkan literatur yang ada, kemudian divalidasi dan diperbaiki jika diperlukan.
5. Proses analisis butir soal berdasarkan taksonomi Bloom dua dimensi. Butir soal yang ada dikelompokkan berdasarkan domain kognitif dan domain pengetahuan.
6. Proses validasi butir soal secara keseluruhan. Butir soal yang telah dianalisis, kemudian divalidasi (berdasarkan kesesuaian dengan indikator, analisis dimensi kognitif, dan analisis dimensi pengetahuan) dan diperbaiki jika diperlukan.
7. Pembahasan butir soal yang telah dianalisis. 8. Penarikan kesimpulan dari temuan yang didapat
C. Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atas status fenomena-fenomena yang ditemukan, dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau tidak diberi perlakuan. Metode ini didasarkan pada permasalahan yang dihadapi dan berdasarkan subjek penelitian yang akan dianalisis. Metode ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, analisis atau pengolahan data, serta membuat kesimpulan atau temuan penelitian. Dengan demikian, metode ini diharapkan akan mempermudah penulis dalam menuliskan hasil-hasil temuan penelitian.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan terhadap istilah-istilah tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 43), analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Menurut Mulyono, HAM (2007: 20), analisis adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan cara berpikir (logika) tertentu untuk dapat memperoleh kesimpulan tentang faktor penyebab masalah tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah suatu kemampuan untuk menguraikan suatu materi atau masalah ke dalam bagian-bagiannya, sehingga struktur dari bagian-bagian tersebut dapat dipahami dan saling berhubungan satu sama lain (Arifin, M. dkk. 2003).
2. Taksonomi
menelaah penamaan, perincian, dan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan pembedaan sifatnya; 3 Ling klasifikasi unsur bahasa menurut hubungan hierarkis; urutan satuan fonologis atau gramatikal yang dimungkinkan dalam satuan bahasa.
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
3. Dimensi kognitif
Kognitif adalah (i) berhubungan dengan atau melibatkan kognisi atau (ii) berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris (Pusat Bahasa Depdiknas, 2001: 579). Kompetensi kognitif adalah kompetensi berpikir; kompetensi yang berkaitan dengan memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran (Hadi, 2007). Jadi dimensi kognitif berhubungan dengan tingkatan kemampuan berpikir siswa.
Menurut Anderson (2001) dalam taksonomi Bloom revisi, dimensi kognitif meliputi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
4. Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan berkaitan dengan penguasaan materi pelajaran. Dimensi ini terdiri dari empat kategori, yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
University of Cambridge International Examination (CIE) adalah
sebuah lembaga non-profit yang merupakan bagian dari University of
Cambridge. CIE sendiri adalah suatu bentuk tes yang butir soalnya
disesuaikan dengan kurikulum dari University of Cambridge. Ada empat jenjang ujian yang diselenggarakan oleh CIE, yaitu: Primary (5-11 tahun); Lower Secondary (11-14 tahun); Middle Secondary (14-16 tahun); dan Upper Secondary (16-18 tahun).
6. Asam Basa
Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+ sehingga memiliki pH<7, sedangkan basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH- sehingga memiliki pH>7. Larutan asam akan memerahkan kertas lakmus, sedangkan larutan basa akan membirukan kertas lakmus.
Untuk menentukan pH suatu larutan, dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan larutan indikator, menggunakan indikator universal, menggunakan pH meter, dan menghitung pH larutan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian adalah teknik yang digunakan oleh para peneliti dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah dengan observasi, wawancara mendalam, angket dan dokumentasi.
Dokumen yang telah diperoleh kemudian diolah menjadi sebuah data penelitian. Cara mengelolanya adalah dengan dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis). Pengolahan ini akan menghasilkan satu hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Jadi, studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen, tetapi hasil analisis terhadap dokumen-dokumen juga dilaporkan.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam teknik pengumpulan data penelitian, yaitu:
1. Mengumpulkan butir-butir soal CIE level IGCSE dari tahun 2007 sampai 2011.
2. Memilih butir-butir soal CIE level IGCSE yang termasuk dalam bahan kajian asam basa.
[image:21.595.114.516.156.703.2]3. Menerjemahkan butir-butir soal yang telah dipilih dan memperbaikinya.
Tabel 3. 1 Format Validasi Terjemahan Butir Soal
No Butir Soal Terjemahan Perbaikan
4. Mengelompokkan butir soal berdasarkan tahun, membuat penyelesaian soal, dan menyesuaikannya dengan indikator butir soal.
Tabel 3.2 Format Validasi Penyelesaian Soal dan Kesesuaian dengan Indikator Butir Soal
5. Menganalisis dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada setiap butir soal.
Tabel 3.3 Format Validasi Analisis Dimensi Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
Tahun Indikator Butir Soal
Penyelesaian
Soal
Taksonomi Bloom Dua Dimensi
Dimensi
kognitif
Dimensi
pengetahuan
6. Membuat format analisis data tentang himpunan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan dalam setiap butir soal CIE level IGCSE tahun 2007 sampai 2011.
Tabel 3.4 Format Analisis Dimensi Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Dimensi Pengetahuan Dimensi Kognitif Ingat -an Pemaham -an Apli -kasi Anali -sis Evalua -si Kreatifi
-tas Total
Faktual
Konseptual
Prosedural
Metakognisi
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan merupakan data mentah yang belum memiliki makna. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, serta dilakukan manipulasi sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian. Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena, misalnya dalam bentuk tabel. Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, perlu dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian.
Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari pola atau thema dengan maksud untuk memahami maknanya. Analisis data juga merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Pada penelitian ini, data mentah yang dipakai merupakan dokumen asli CIE level IGCSE. Butir-butir soal yang dikumpulkan perlu dikelompokkan kedalam kategori atau berdasarkan pokok bahasannya. Setelah ditentukan pokok bahasan yang akan diteliti, butir-butir soal dipisahkan dan diterjemahkan, kemudian diinterpretasikan kedalam bentuk tabel agar lebih mudah dipahami, seperti yang dituangkan dalam format pada tabel 3.1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Komposisi dimensi kognitif pada soal-soal yang dianalisis tersebut bervariasi mulai dari pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), dengan persentase berturut-turut sebesar 30%; 25%; dan 45%.
2. Komposisi dimensi pengetahuan pada soal-soal yang dianalisis terdiri dari pengetahuan konseptual dan prosedural, dengan persentase berturut-turut sebesar 80% dan 20%.
3. Soal yang dianalisis tersebut memiliki persentase terbanyak pada kelompok soal yang mengandung domain kognitif analisis yang memuat domain pengetahuan yang bersifat konseptual.
4. Soal-soal yang terdapat dalam CIE level IGCSE memiliki tingkat kerelevanan sebesar 50% terhadap soal UN yang terdiri dari jenjang pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), dan evaluasi (C5) dengan persentase berturut-turut sebesar 20%; 40%; 10%; dan 30%. Sementara dimensi pengetahuan terdiri dari pengetahuan konseptual dan prosedural dengan persentase masing-masing sebesar 50%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:
IGCSE atau level lainnya untuk pokok bahasan lain ataupun terhadap keseluruhan soal yang diujikan dalam satu kali pelaksanaan ujian.
2. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat melakukan uji coba soal CIE level IGCSE ataupun level lainnya kepada siswa untuk mengukur kemampuan berpikir siswa dalam menguasai suatu konsep pokok bahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. (Terjemahan Agung
Prihantoro) New York: Addison Wesley Longman, Inc. (Buku asli diterbitkan tahun 2001)
Arifin, M. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia.
Arikunto, S. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi Keenam). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: ANDI
Echols, John M. dan Hassan Shadily. (1983). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Fitriani, Neng Yuli. (2010). Analisis Butir Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2009
Berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom. Skripsi pada Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Hadi, R. S. (2007). Analisis Struktur Pemecahan Masalah, Jenis Materi serta
Kompetensi dalam Soal-Soal Stoikiometri pada Tes SPMB. Skripsi pada
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan. HAM, Mulyono. (2007). Kamus Kimia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
HAM, Mulyono. (2011). Handout Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran
Heer, R. (2012). A Model of Learning Objectives [Online]. Tersedia: (www.celt.iastate.edu/teaching/RevisedBlooms1.html. [8 Februari 2013]. Gunawan, I. (2012). Taksonomi Bloom–Revisi Ranah Kognitif: Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian. [Online].
Tersedia:http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/2_Ima mgun%20&%20Anggarini_Taksonomi%20Bloom%20%E2%80%93%20R evisi%20Ranah%20Kognitif%20Kerangka%20Landasan%20untuk%20Pem belajaran,%20Pengajaran,%20&%20Penilaian.pdf. [5Juli2013]
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. (2010). Chemistry for Senior High School. Jakarta: Yudistira.
Laisouw, Agung. (2010). Analisis Domain Kognitif, Tipe Permasalahan dan
Kualitas Soal Ujian Akhir Sekolah pada Materi Asam Basa. Skripsi pada
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Maharani, Savitri. (2010). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom
Dua Dimensi untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge
International Examination (CIE) level International General Certificate of
Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.
Mardapi, D. (2000). Evaluasi pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal 19–23 September 2000 di Universitas Negeri Jakarta.
Mardapi, D. (2003). Kurikulum 2004 dan Optimalisasi Sistem Evaluasi
Pendidikan di Sekolah. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional
Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, tanggal 10 Januari 2003 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Nitko A.J. (1996). Educational Assessment of Students, 2nd Ed. Columbus Ohio: Prentice Hall.
Purwanto, Ngalim. (2002). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Sevilay, Karamustafaoglu. (2003). Analysis of Turkish High-School
Chemistry-Examination Questions According to Bloom’s Taxonomy. Dalam Chemistry
Education: Research and Practice [Online], Vol. 4, No.1, pp. 25-30.
Tersedia: http://www.uoi.gr/ [15Februari2013]
Stufflebeam, Daniel L. (1971). The Relevance of The Cipp Evaluation Model for Educational Accountability. Dalam Journal of Research and Development in Education [Online], Vol. 5, No. 1, pp. 19. Tersedia: http://www.googlebooks.com/. [20Februari2013]
Sunarya, Y dan Agus Setiabudhi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk
Kelas XI SMA/MA Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tim Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka
University of Cambridge International Examination. (2009). Cambridge IGCSE.
[Online]. Tersedia:
http://www.cie.org.uk/qualifications/academic/middlesec/igcse/subject?assd ef_id=864&gclid=CMbwupSi17kCFYRV4godHH4AlA[15September2012] Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.