KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan
FPBS
Oleh :
RINRIN INDAH PANDINI
0906131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA
KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN
OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN
TEKNIK RAJUT
Oleh
Rinrin Indah Pandini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan
© Rinrin Indah Pandini 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT
SKRIPSI
Diajukan oleh:
Rinrin Indah Pandini NIM. 0906131 Bandung, Januari 2014
DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PENGUJI
Penguji I
Drs. Harry Sulastianto, M.Sn. NIP. 19660525199202011001
Penguji II
Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn. NIP. 1967007241997021001
Penguji III
KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT
SKRIPSI
Diajukan oleh:
Rinrin Indah Pandini NIM. 0906131 Bandung, Januari 2014
DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PEMBIMBING
Pembimbing 1
Dra. Tity Soegiarti, M.Pd. NIP: 195509131985032001
Pembimbing II
Zakiah Pawitan, M.Ds. NIP: 198305052005012001
Mengetahui ,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRACT
This study is about Crochet
In society, Crochet is not a strange skill. In past time, Crochet was one of habits to spend the free time. This method become popular since it. Creates a varierty of fashionable styles. In this study, a creation of making dolls is include in to Crochet that become the main issue
of this study, entitled”KUCING SEBGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT” The proscess of making the cat dolls in study using
process passed several scetchets to build each characters of each dolls. After the dolls have
their own distinguish characters, they were made into three dimension by using the basic techniques of Crochet. The techniques are: chain, single, double, and triple. Having finished the process of Crochet, the dolls were attached by accessories which can distinguish their features. The accessories it self were determined by their own characters. The name of the
dolls is determined by using Japanese names because they are created in form of “Chibi” it is in attempt to make the dolls become more commersil. It doesn’t only improve the keen on
Crochet of young generation, is also expected to give the inspiration toward young generation to improve their eagerness to star Crochetting. So that, they can explore their creation in order to improve their creativity and also for financial side.
ABSTRAK
Merajut bukanlah keterampilan yang asing lagi di mata publik. Jika diingat lagi pada
masa lalu rajutan sering dijadikan sebagai peneman waktu luang. Kini metode rajutan
kembali trend dengan kreasi-kreasi yang fashionable. Tak terlepas dari karya bonekapun
diaplikasikan kepada karya “KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK
BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT” Proses pembuatan karya ini dibuat
dengan menggunakan teknik-teknik dasar pada pembuatan rajut, dan sebelum beranjak ke
area rajutan karya ini di buat dengan menggunakan sketsa terlebih dahulu dalam pembuatan
karakter boneka, setelah karakter boneka-boneka dibuat kemudian di aplikasikan kedalam
bentuk tiga dimensi yaitu menggunakan teknik rajut, diantaranya: menggunanakan teknik
tusuk tunggal, tusuk rantai, tusuk ganda dan tusuk triple. Setelah aplikasi rajutan semua sudah
selesai barulah pemberian aksesoris pada boneka rajut kucing, pemasangan aksesorispun
dipasang berdasarkan dengan tiap-tiap karakter boneka yang dibuat. Nama –nama dari tiap
bisa lebih komersil. Tak terlepas dalam kegiatan merajut, diharapkan kegiatan ini bisa lebih
maju lagi untuk menginspirasi bagi para kaum-kaum muda lainnya yang memiliki hobi
merajut untuk bisa lebih mengekplorasi karya-karya rajutannya dengan tujuan untuk
DAFTAR ISI
BAB 11 LANDASAN PENCIPTAAN………. 8
D. SUPERHERO...17
E. KARTUN… .………..……… 19 1. Karakteristik kartun………..………... 20
2. Syarat-syarat dalam pembuatan gambar kartun…….………. 22
a. Ide……….………22
b. Karakter………... 22 1) Ekspresi wajah……….. 22 2) Kostum atau warna……… 23 3) Pose atau gaya tubuh………. 23 4) Background atau latar belakang……….... 23
5) Cerita atau plot……… ..24
3. Gaya karakter kucing……… ..25
a. Doraemon………. .25
2. Macam dan jenis kucing……….30
a. Manx……… ..31
b. Maine coon……… 31
c. Burmese (Burma)……….. 31
d. Chincilla longhair……… ..31
G. WARNA...………. ..32
1. Kelompok warna Brewster……… 33
b. Warna Sekunder ………...……… 34 2. Sketsa Kucing Bertemakan Kucing Superhero Tahapan Pertama..… 44 3. Sketsa Kucing Superhero Terpilih…..………..….. 45 D. BAHAN-BAHAN DAN MATERIAL.………..…. .47
1. Gunting ………..… .47
2. Kain Flannel……...………... 47
3. Benang Wool………...……… 48
4. Jarum hakpen/alat jarum……… .48
5. Jarum jahit………... 48
E. AKSESORIS LENGKAP……… .48
F. DESAIN PENGEMASAN….………. ..50
BAB IV ANALISIS VISUAL………. 54
A. VISUALISASI KARYA………... 54
1. Teknik rajut………... 54
a. Macam teknik yang digunakan………. 54
2. Pembuatan bagian-bagian boneka………... 55
a. Pembuatan kepala boneka………... 55
b. Pembuatan telinga boneka………. 57
c. Membuat badan boneka……… 60
d. Hasil jadi………... 63
f. Konsep dan olahan ………... 68
g. Ide Produksi... 69
1. Akanyan Kucing berwarna merah sebelum berubah menjadi super.hero………..……….. 70
2. Akanyan.kucing berwarna merah setelah berubah menjadi superhero…………...……….. 71
3. Aonyan kucing berwarna biru sebelum berubah menjadi super hero……….……… 72
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penciptaan
Walaupun perkembangan teknologi semakin canggih, berbagai mesin
diciptakan untuk menghasilkan produksi dengan tepat waktu yang lebih singkat,
namun hasil karya dengan buatan tangan sendiri tetap memiliki nilai lebih, baik
bagi yang membuat maupun yang menikmati hasil karya tangan tersebut. Melalui
dengan karya seni merajut kita bisa menciptakan berbagai karya seni sesuai
dengan keinginan kita dan kita bisa lebih berkreasi lagi dengan apa yang akan
ciptakan terutama untuk orang yang kita kasihi meruupakan kepuasan sendiri
untuk membuatnya (Alhabsyi, 2010:2).
Dunia rajut saat ini sudah mulai digemari dan berkembang dengan ragam
bentuk yang berkreasi, mulai untuk busana, asesoris, mainan, sampai pelengkap
interior. Keterampilan merajut dari dulu hingga sekarang sudah mulai
berkembang, selain sebagai hobi yang mendatangkan manfaat. Namun selain
dilakukan sebagai hobi, kegiatan ini ternyata juga bisa mendatangkan keuntungan
bagi yang memiliki bakat bisnis. Hasil akhir dari kegiatan merajutpun dapat dijual
dan mendatangkan keuntungan finansial. Manfaat lainnya dari kegiatan merajut
adalah, bahwa merajut dapat dilakukan sebagai terapi untuk melatih kesabaran,
konsentrasi dan pengendalian diri.
Dengan didasari sebuah ketertarikan dari kegiatan merajut sejak usia 12
tahun, penulis menjadikan kegiatan ini sebagai hobi yang dilakukan setiap adanya
waktu luang. Penulis mempelajari berbagai bentuk rajutan, teknik dan hasil
rajutan-rajutan lainnya. Perkembangan bentuk rajutan sekarang pun sudah mulai
berkembang dan memiliki berbagai variasi bentuk, contohnya syal, baju, topi, tas
yang dijadikan sebagai barang yang multifungsi, adapun bentuk yang bukan
multifungsi contohnya gantungan kunci dan boneka-boneka yang berbentuk
2
Saat ini dengan seiringnya waktu, dengan adanya barang yang bukan
multifungsi semakin banyak dibutuhkan, contohnya seperti boneka yang
mengambil ide atau gagasan dari binatang yang dibuat lucu. Apalagi boneka
dengan hasil karya sendiri akan memiliki rasa yang lebih untuk orang yang
dikasihi.
Bentuk boneka yang diambil dari tema binatang yang lebih banyak yaitu
bentuk beruang, katak dan kucing, namun dari ketiga binatang favorit tersebut
kucing merupakan salah satu binatang yang digandrungi anak-anak, dan karena
kucing merupakan salah satu binatang yang digandrungi anak-anak, untuk itu
penulis akan membuat karya boneka rajutan dengan bertemakan kucing. Selain
alasan itu kenapa penulis ingin membuat boneka rajutan kucing, karena sejak
kecil penulis sangat tidak menyukai kucing, namun setelah beranjak dewasa
penulis menemukan anak kucing hitam lucu yang baru berumur satu bulan,
dengan penuh banyak keraguan dan menimbang-nimbang kembali akhirnya
penulis memutuskan untuk memelihara anak kucing hitam itu. Sampai saat ini
Kucing hitam yang sudah dewasa telah menjadi teman penulis sehari-hari yang
telah menjadi Kucing kesayangan dan karena Kucing hitam itulah telah
memberikan penulis banyak inspirasi dari berbagai macam karya penulis. Selain
itu penulis juga sudah mulai belajar merajut pada saat penulis masih duduk di
bangku sekolah dasar dengan berbagai macam-macam teknik-teknik dari merajut
penulis mulai mengembangkan hobi itu dengan membuat berbagai macam karya
rajutan. Dengan berbagai adanya pertimbangan akhirnya penulis memutuskan
untuk memadukan antara hobi dan hewan peliharaan kesayangan dengan
berkeinginan membuat boneka dari rajutan.
Oleh karena itu berdasarkan dari uraian tersebut penulis tertarik untuk
mengaplikasikan ide gagasannya melalui karya seni merajut dengan mengangkat
tema dan judul:
3
B. Rumusan Penciptaan
Kucing telah berasosiasi dengan kehidupan manusia paling tidak sejak
3.500 tahun yang lalu, ketika orang mesir kuno menggunakan kucing untuk
menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari hasil panen mereka
(Wikipedia.org).
Saat ini kucing adalah salah satu hewan paling populer di dunia. Karena
saking populernya kucing, kucing sering dijadikan sebagai objek atau tema oleh
para pembuat boneka, pembuat desain baju. Pembuat desain tas, pembuatan
asesoris bahkan seniman-seniman yang mengambil kucing sebagai objek utama
pada karya seninya.
Berkembangnya industri kreatif saat ini, membuat banyak orang
menciptakan karya-karya yang lebih imajinatif, seperti halnya kucing, para
seniman ataupun para animator berlomba-lomba membuat karakter kucing yang
imajinatif. Karena dengan lebih banyaknya kreasi dan unik masyarakat akan lebih
tertarik dengan hal-hal baru, ide-ide baru. Seperti halnya seekor kucing yang
dibuat menarik seperti tokoh kucing Hello Kity, Doraemon, Tom (Tom & Jery),
Luna (Sailor Moon), Cyborg Kuro chan. Para pencipta tokoh tersebut lebih
senang mengeksplorasi karyanya dengan membuat khayalan bahwa seolah-olah
kucing itu seperti manusia, bisa melakukan suatu tindakan yang bisa melakukan
kegiatan di luar jangkauan kucing kebanyakan, semua ini ditujukan agar karya
ciptaannya itu bisa laku di pasaran.
Dari banyaknya yang mengekplorasi kucing, penulis juga bertujuan untuk
membuat karya seni rajut dengan bertemakan kucing. Penulis membuat karya
tersebut dimaksudkan untuk menemukan suatu hal baru dari rajutan, karena
adanya barang-barang yang multifungsi sudah banyak beredar produk hasil di
masyarakat yang notabene kebanyakan hanya menghasilkan barang seperti tas,
syal, topi, baju. Dengan pembuatan boneka rajut yang bertemakan kucing, penulis
mengharapkan agar seni merajut yang saat ini yang akan dibuat diharapkan
menambah variasi baru, bentuk-bentuk baru dari seni merajut dengan teknik
4
Berdasarkan latar belakang penciptaan maka dapat dirumuskan fokus
penciptaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ide produksi yang bisa diterapkan pada karya seni boneka
kucing?
2. Bagaimanakah tema dan olahan bentuk kucing yang di terapkan?
C. Tujuan Penciptaan
Tujuan dari pembuatan karya tugas akhir mengunakan media rajutan
adalah sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan seni keterampilan merajut
khususnya di jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI dan masyarakat luas umumnya.
Diharapkan karya tugas akhir ini dapat menjadikan stimulus dan referensi bagi
para pelaku seni lainnya untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya, terutama
dalam mengembangkan seni merajut.
Adapun tujuan karya tugas akhir ini , diantaranya sebagai berikut:
1. Menemukan alternatif mainan baru yang bisa di produksi masal.
2. Menemukan olahan tema dan bentuk kucing yang inovatif sebagai boneka
rajut.
D. Manfaat Penciptaan
Bagi penulis, proses pembuatan karya mengunakan media rajut ini
merupakan pengembangan dari hobi yang biasa dilakukan.Terlebih karena benang
wol bisa dijadikan berbagai objek dan bisa dibuat berbagai bentuk dengan
kreativitas sendiri. Membuat karya tugas akhir boneka rajutan ini akan menjadi
kepuasan tersendiri bagi penulis. Selain itu, berikut penulis memaparkan beberapa
manfaat yang dapat digali dari pembuatan karya seni keterampilan merajut:
1. Bagi penulis : yaitu memperoleh gambaran tentang teknik penciptaan karya
seni merajut dan hasil yang dicapainya. Kemudian menambah kreativitas bagi
penulis untuk mengembangkan hal-hal kreatif lainnya dalam seni merajut.
2. Bagi masyarakat : bagi anak-anak khususnya memperoleh alternatif mainan
5
3. Bagi Fakultas: bisa mengembangkan dan menambahkan kedalam materi dalam
perkuliahan seni kriya tekstil, sebagai acuan memperoleh hal-hal baru dalam mata
6
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan serta pembacaan laporan penciptaan karya
seni rajutan, yang berjudul, KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN
OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT Ini, maka karya
tulis ini disusun dalam sistematika sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang
Penciptaan, Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan,
Kajian Sumber Penciptaan, Metode Penciptaan, serta Sistematika
Penulisan.
2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, berisi tentang Pengertian seni
merajut ,macam-macam teknik rajut,contoh-contoh rajutan, Macam–
macam/jenis kucing dan sifat-sifat kucing, Pengertian warna.
3. BAB III METODE PENCIPTAAN, menjelaskan tentang metode dan
langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya ini adalah
Ide Berkarya, Kontemplasi, Stimulasi Berkarya, Pengolahan Ide, Persiapan
Alat dan Bahan, Tahapan pembuatan boneka kucing rajut, Tahap
finishing
4. BAB IV VISUALISASI KARYA, berisi analisis dan pembahasan karya
seni merajut yang diciptakan diantaranya membahas: Analisis Konseptual,
Analisis Visual, Proses Berkarya, hasil karya.
5. BAB V SIMPULAN, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil
penciptaan karya dan saran atau rekomendasi berkenaan dengan karya seni
38
BAB III
METODE PENCIPTAAN
A. Konsep Penciptaan
Karya seni rupa merupakan suatu perwujudan karya yang diciptakan
berdasarkan ide-ide dari para kreatornya. Macam karya seni rupa khususnya
seni kriya merupakan suatu karya yang dimana sebagian hasil karyanya
dibuat menggunakan ide-ide kreatif unik dan menarik. Demikian dengan
karya penulis buat, yaitu membuat karya tugas akhir dengan menggunakan
teknik rajut yang lebih jelasnya membuat boneka kucing dengan teknik
rajut.
Berdasarkan kajian teoritik dan empirik yang dijelaskan di BAB II
menjadi sumber gagasan penciptaan karya ini maka dapat dirumuskan
konsep yang dapat menjadi bingkai dalam penciptaan karya boneka rajutan
kucing, maka penulis merumuskan konsep penciptaan sebagai berikut:
Banyaknya perkembangan dari seni merajut dari dulu sampai sekarang,
tidak hanya di gandrungi oleh para ibu-ibu, namun saat ini banyak para
remaja belajar dan menguasai seni merajut sebagai hobi maupun sebagai
keuntungan finansial. Karena perkembangannya seni merajut kini sudah di
jadikan sebagai barang untuk busana, mainam, asesoris, sampai
boneka-boneka yang dibuat lucu dan menggemaskan.
Dengan demikian para usahawan membuat barang-barang yang unik
dengan menerapkan gambar-gambar kucing sebagai salah satu icon dari
barang dagangannya. Mulai dari cover book, baju, kaos, tas gandong, sandal
dan aksesoris lainnya.
Konsep penciptaan yang dibuat oleh penulis membatasi konsep tema,
teknik, dan bahan yang di gunakan, dengan mengacu pada:
1. Kajian pustaka atau teoritik mengenai seni merajut khususnya secara
39
2. Kajian empirik tentang seni merajut di era modernisasi dan kucimg
sebagai salah satu tema dalam perdagangan.
Dalam pembuatan boneka rajut kucing ini dibuat dengan menggunakan
ide penulis dengan membuat cerita dan boneka baru. Dengan mengambil dari
tiga jenis kucing yang dipadukan kedalam sifat-sifat kucing yang nantinya
akan dijadikan masing-masing karakter boneka, seperti jenis kucing Maini
Coon yang memiliki sifat dan karakter yang mampu bertahan dalam situasi
kondisi apapun, dan dijadikan kedalam karakter boneka kucing yang
berwarna merah dan hitam yaitu Akanyan dan Kuronyan, lalu jenis kucing
Manx yang memiliki sifat ramah,setia dan emosional dijadikan kedalam
karakter boneka kucing yang berwarna Pink dan kuning yaitu Pinkunyan dan
Kiironyan, sedangkan jenis kucing Oriental Shorthair yang memiliki sifat
ramah dijadikan kedalam karakter boneka kucing berwarna biru yaitu
Aonyan. Sedangkan untuk penggunaan tema dari superhero kucing. Dari segi
desain dan temanya penulis memiliki ide dengan pengambilan nama-nama
kucing dari bahasa Jepang. Dengan bahasa Jepangnya kucing ialah neko, dan
sebutan panggilan kucing manja ialah (nyan). Alasan pengambilan nama dari
bahasa Jepang , adalah agar nama produk lebih terkesan komersil, sehingga
produk dapat diminati sebagai alternatif mainan baru.
Contohnya : Seperti boneka kucing berwarna biru diberi nama (Aonyan),
biru (Aoi), boneka kucing merah (Akanyan), merah (Akai), boneka kucing
hitam (Kuronyan) hitam (Kuro), boneka kucing kuning (Kiironyan) kuning
(Kiiro), boneka kucing pink (Pinkunyan) pink (Pinku).”nyan”disini bisa
40
B. Metode penciptaan
Penulis melakukan pengamatan terhadap objek-objek sekitar baik
secara langsung ataupun secara tidak langsung. Hasil pengamatan akan di
perkuat dengan pengumpulan data-data yang diperoleh secara literatur
untuk mengungkapkan gagasan sebelumnya dan menentukan gagasan
pokok yang di olah menjadi konsep berkarya.
Pembuatan karya tugas akhir seni merajut ini menggunakan
metode dan teknik campuran, yaitu menggunakan tusuk tunggal dan
menggunakan teknik-teknik rajutan yang bervariasi seperti tusuk rantai,
tusuk tunggal,tusuk double dan tusuk triple teknik ini digunakan untuk
mempercepat pengerjaan. Setelah mendapatkan pola yang diinginkan
kemudian memberikan isian boneka dengan menggunakan bahan busa
dakron, dan di jahit sebagai penutup pola.
Untuk pembuatan awal dan akhir dibutuhkan, bahan dasar dan
alat-alat yakni: benang wol kain flanel, busa dakron dan alat-alat jahit seperti jarum
jahit. Untuk finishing akhirnya boneka yang telah jadi diberikan asesoris
41
Bagan proses berkarya:
Ide gagasan
Observasi
Studi Pustaka
Eksplorasi
Pemilihan tema Eksperimen Eksperimen
Eksplorasi Pembuatan boneka
Pemilihan media
Proses berkarya
Sketsa
Pembuatan karakter Pembuatan kepala boneka
Pembuatan tangan dan kaki boneka Pemasangan Aksesoris
Pembuatan Packing
Karya seni
42
Tahapan pertama a. Menyediakan media
Persiapan b. Menentukan tema boneka
Tahapan kedua a. Sketsa
Gambar manual b. Pembuatan karakter
Tahapan ketiga a. Pembuatan boneka
Karya boneka b. Pemasangan Aksesoris
Tahapan keempat a. Packing
Finishing
43
C. Sketsa awal
Pada awalnya penulis akan membuat boneka rajut dengan
bertemakan kucing hitam, dengan berjalannya waktu dan konsultasi kepada
pembimbing dan rekan-rekan sejawat pada akhirnya untuk pembuatan
konsep boneka kucing hitam berkembang menjadi konsep boneka kucing
superhero. Konsep dari kucing superhero sendiri pada awalnya penulis
melakukan beberapa konsep sketsa yang diajukan kepada pembimbing.
Berikut ini adalah proses pembuatan sketsa dari konsep boneka kucing
hitam sampai menjadi konsep boneka superhero.
1. Sketsa kucing hitam
Dibawah ini merupakan tahap awal sketsa pembuatan boneka kucing
dengan bertemakan kucing hitam.
Gambar : 3.1 Sketsa awal kucing hitam
44
2. Sketsa kucing bertemakan kucing Super Hero tahapan pertama
Gambar : 3.2
Sebelah kiri Pinkunyan, tengah Aonyan, bawah Kuronyan (Sumber : Dokumentasi pribadi)
Gambar : 3.3
45
3. Sketsa kucing Super Hero yang terpilih
Gambar : 3.4
Kiri Kuronyan, tengah Aonyan, kanan Kiironyan (Sumber : Dokumentasi pribadi)
Gambar : 3.5
46
Gambar : 3.6
Kiri Aonyan profesi sebagai Dokter, tengah Pinkunyan profesi sebagai Chef, kanan Kiironyan profesi sebagai Atlit
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Gambar : 3.7
47
D. Bahan-bahan dan Material
Di bawah ini merupakan alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat
boneka rajut kucing:
1. Gunting
Gambar 3.8
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
2. Kain flannel
Gambar 3.9
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
3. Benang wool
Gambar 3.10
48
4. Jarum hakpen/alat rajut
Gambar 3.11
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
5. Jarum jahit
Gambar 3.12
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
E. Aksesoris pelengkap
Gambar 3.13
49
Gambar 3.14
(Sepatu boneka) Aksesoris pelengkap boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.15
(kiri baju atlit dan kanan baju chef)
Aksesoris pelengkap boneka (Sumber : Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.16
50
Gambar 3.17
(Atas baju swat dan bawah sepatu swat )
Aksesoris pelengkap boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
F. Desain pengemasan
Gambar 3.18
(kemasan boneka Akanyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.19 (kemasan boneka Aonyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
51
Gambar 3.20 (Kemasan boneka Pinkunyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.21 (Kemasan boneka Kuronyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi )
Gambar 3.22
52
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.23
(Kemasan boneka Kuronyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.24
(Kemasan boneka Aonyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.25
53
Gambar 3.26 (Kemasan boneka Kiironyan )
Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.27 (Kemasan boneka Akanyan )
90
BAB V SIMPULAN
A. Simpulan
Dari sekian banyak teknik yang telah dipelajari penulis, penulis
menemukan teknik-teknik rajutan yang bisa digunakan untuk pembuatan
boneka kucing, adapun teknik yang bisa digunakan untuk pembuatan
boneka kucing ini adalah dengan menggunakan teknik rajut tusuk rantai,
tusuk tunggal, tusuk triple, dan tusuk ganda.
Awal untuk menemukan tema dan bentuk boneka yang tepat penulis
menemukan kesulitan, yaitu bagaimana menemukan bentuk yang cocok
untuk membuat boneka rajut kucing serta memberikan warna yang tepat
untuk memberikan sentuhan warna yang cocok untuk tiap karakter boneka.
Hingga akhirnya dengan mencari referensi gambar dan bentuk boneka
kucing rajut yang telah ada dan mencari referensi animasi-animasi kucing,
akhirnya penulis menemukan bentuk dan warna yang cocok dalam
pembuatan sketsa dan bentuk boneka rajut kucing. Untuk bentuk boneka,
penulis akhirnya membuat sketsa dan bentuk boneka rajut kucing dibuat
chibi dari badan berbentuk lonjong bulat, kepala dibuat bulat dengan telinga kucing dibentuk seperti telinga Luna Sailormoon. Untuk tangan
dan kaki dibuat seperti berbentuk tabung. Dan untuk pemilihan warna
boneka mengambil dari warna primer, sekunder dan warna natural yaitu,
warna merah, biru, kuning, hitam dan warna merah muda.
Kelebihan dari karya ini adalah, karena karya ini tidak menggunakan
kawat pada badan boneka sehingga bisa dimainkan oleh anak-anak
dengan leluasa tanpa harus khawatir terluka. Dari segi tema sendiri karya
91
boneka rajut kucing, tetapi dari pengambilan teman dan karakter karya ini
merupakan karya yang original.
Sedangkan kendalanya yaitu, penulis membutuhkan banyak eksplorasi
sebelum membuat karya, yang fungsinya untuk menemukan
karakter-karakter boneka yang sesuai dengan tema-tema yang diambil dari alam.
Juga mencari teknik-teknik rajut yang sesuai untuk pembuatan boneka.
B. Saran
Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini tahap demi tahap, maka
penulis menyimpulkan bahwa boneka rajut yang diciptakan oleh penulis
mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk komersial.
Adapun boneka rajut mempunyai nilai komersial, akan tetapi boneka
rajut ini memiliki nilai pembelajaran bagi masyarakat umum yang
menggemari hasil rajutan sebagai bentuk karya seni. Adapun beberapa
saran berdasarkan penelitian yang bisa penulis berikan antara lain:
1. Bagi Universitas, penulis berpendapat bahwa seni rajut ini merupakan
salah satu bidang tekstil, maka penulis menyarankan agar teknik
pembuatan seni rajut dapat dikenal pada dunia Pendidikan. Karena seni
rajut merupakan salah satu bagian dari seni tekstil, yang berpotensi
dapat digemari oleh khalayak banyak.
2. Saran penulis bagi orang-orang yang menikmati seni rajut sebagai
karya seni dan hobi, maka disarankan agar terus mencari dan
mengembangkan bentuk-bentuk imajinatif yang memilki keunikan dari
tiap individu.
3. Bagi Pemerintah, penulis menyarankan agar lebih mendukung lagi karya
seni buatan lokal khususnya untuk karya seni kriya, agar lebih mensuport
untuk di Ekport ke luar negeri untuk menambah Devisa Negara. Dan harus
DAFTAR PUSTAKA
Alhabsyi, Arie. (2010). Boneka Rajut. Surabaya :Tiara Aksa
Amigurumi.(2010). Stuffed knit book . Japan: Daiso Japan
Darma Prawira, Sulasmi. (1989). Warna sebagai salah satu unsur Seni dan Desain.
Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Dinata , Trisianti. (2010). 45 Kreasi dengan kain Flanel. Surabaya :Tiara Aksa
Idris, Noe. (2010). Teknik merajut untuk pemula. Jakarta : Kawan pustaka
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Nirmana (Dasar-dasar Seni dan Desain).
Yogyakarta : Jalan sutra
Sri Hastutie, Ratu. (2011). Sulam Rajut. Surabaya : Tiara Aksa
Susanti , Fitri. (2011). Kreasi Flanel. Yogyakarta :Indonesia cerdas
Sumber laman internet
Kucing (2013). Definisi kucing [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing
[10
september 2013].
Sifat kucing (2013. Sifat –sifat kucing menurut Jovanisfansyah [online]. Tersedia
http://jovanisfansyah.blogspot.com/2011/12/sifat-sifat-kucing-yang-perlu-kita.html[10
september 2013].
Amigurumi (2013). Gambar rajutan/amigurumi [online]. Tersedia :
http//amigurumi.blogspot.com [15 Agustus 2013].
Plush dolls (2013). Definisi Plus Dolls [online]. Tersedia :
http://wikitionary.org./wiki/plush. [8 Agustus 2013].
Gambar kartun (2013). Gambar –gambar kartun [online]. Tersedia :
http://gambargambar.com. [17 oktober 2013].
Karakter kucing (2013). Karakter –karakter kucing [online]. Tersedia : http://
hermawayne.blogspot.com/karakterkucing. [17 oktober 2013].
Superhero (2014). Definisi Superhero menurut wikipedia [online]. Tersedia :