• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching Dan Minat Menjadi Guru Terhadap Kesiapan Mengajar Dalam Mata Kuliah Praktik Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching Dan Minat Menjadi Guru Terhadap Kesiapan Mengajar Dalam Mata Kuliah Praktik Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai kehidupan manusia. Di dalam pengembangan nilai Ini, tersirat pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia didalam hidupnya. Sehingga apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang dapat di manfaatkan dari arah pengembangan itu sendiri.

GBHN 1978 menyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Sementara itu, di dalam GBHN 1993 dinyatakan pula, bahwa pendidikan Nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi, baik antara berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan maupun antara sektor pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencangkup bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik

(2)

yang berlangsung dalam keluarga dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat.

Untuk indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai di masyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (TAP MPR No.IV/MPR/1973. TAP No.IV/MPR/1978 tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain:

1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembanguna seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembanguna jangka penjang)

2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dilaksanakan di dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama abtara keluarga, masyarakt dan pemerintah.(Bab IV GBHN bagian pendidikan). Beranjak dari ketentuan mendasar tersebut, maka dalam kebijaksanaannya Pemeirintah menetapkan prinsip-prinsip:

1. Bahwa pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subyek manusia Indonesia seutuhnya, sebagai perwujudanmanusia pancasila. Hal ini dijadikan cita-cita pembangunan bangsa dan watak bangsa yang menjadi tanggung jawab semua warga negara untuk mewujudkannya.

(3)

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dasar dari pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan, bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Setiap lulusan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dituntut memiliki kemampuan dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik/guru. Sebagian orang mengatakan bahwa setiap lulusan perguruan tinggi pasti dapat mengajar. Kenyataannya banyak masalah yang timbul seperti: guru yang kurang memiliki kesiapan terutama dalam hal ketrampilan dan mental sehingga tidak berhasil menunjukkan kinerja secara mantap. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya latihan-latihan dan pembinaan yang intensif melalui pembelajaran mikro (microteching) dan praktik pengalaman lapangan (PPL).

(4)

fakultas ilmu kependidikan sebelum mereka menyelesaikan program studinya mereka diwajibkan lebih dahulu menjalankan tugas-tugasnya yang berkenaan dengan program pengalaman lapangan. Karena praktik merupakan salah satu kegiatan.

Seorang calon guru, sebelum terjun ke arena praktik mengajar, maka secara fisik ia harus benar-benar meyakinkan, maksudnya, penampilan dirinya haruslah benar-benar menunjukan adanya wibawa seorang guru. Dalam hal kesiapan fisik dan non fisik.

Pengajaran mikro (microteaching), yaitu mata kuliah yang bertujuan melatih mahasiswa untuk menerapkan teori pembelajaran dalam skala kecil (mikro), sebagai stimulasi proses pembelajaran.

Knigh yang di kutip Asril (2012:43) mengemukakan micro teaching has been described as scaled down teaching encounter desingned to develop

new skills and refine old ones.

(5)

Jika kita melakukan interprestasi ulang dalam konteks realitas sekarang, maka akan kita temukan bahwasannya guru yang ideal adalah guru yang melaksanakan tugasnya dengan profesional. Guru profesional senantiasa berusaha secara maksimal untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

Kata profesional menunjukkan bahwa guru adalah sebuah profesi, yang bagi guru, seharusnya menjalankan profesinya dengan baik. Dengan demikian, ia akan disebut sebagai guru yang profesional. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;

3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;

6. Memperoleh penghasilan yang telah ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

(6)

Dengan demikian hubungan antara mata kuliah mikro (microteaching) dan minat menjadi guru berdasarkan pengetahuan-pengetahuan tentang kinerja guru ditentukan oleh kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan (PPL).

Berdasarkan uraian masalah diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO

TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN

MENGAJAR DALAM MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM

PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN

PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009”.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar permasalahan yang dianalisis dalam penelitian lebih terarah, maka masalah tersebut dibatasi sebagai

berikut:

1. Hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru

terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program

pengalaman lapangan.

2. Kesiapan mengajar dilihat melalui pendapat mahasiswa sesudah

melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL).

3. Pelaksanaan pembelajaran microteaching dalam hal ini dilihat melalui

mahasiswa yang lulus mata kuliah microteaching dan melaksanakan

(7)

4. Minat menjadi guru dilihat dari keinginan mahasiswa untuk menjadi guru.

C. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah

1. Adakah hubungan antara mata kuliah micro teaching terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009?

2. Adakah hubungan antara minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009?

3. Adakah hubungan antara mata kuliah micro teaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009?

D. Tujuan Masalah

(8)

1. Untuk mengetahui hubungan antara mata kuliah micro teaching terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009. 2. Untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi guru terhadap

kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009.

3. Untuk mengetahui hubungan antara mata kuliah micro teaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran atau wawasan tentang hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan.

2. Manfaat Praktis

(9)

bidang yang sedang dipelajari agar mahasiswa siap untuk menjadi guru yang profesional dana kompeten dibidangnya.

b. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru.

c. Memberikan gambaran pada penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penelitian ini.

F. Sistematika Penelitian

Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang sistematika yang penlulis teliti :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai praktik pengalaman lapangan, hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data dam pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPILAN

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan : Membawa dokumen asli dan 1 (satu) set fotocopy dari data-data kualifikasi yang di input di dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website

Konsekwensi logis dari wacana di atas dalam konteks pengorganisasian partai, seperti yang dipahami sekarang istilah partai ( hizb ), merupakan produk perkembangan

Organisasi yang berada bidang hospitality seperti hotel tentu saja berhubungan dengan beragam publik (kelompok maupun individu), misalnya tamu atau pelanggan, pegawai, orang-orang

yang disampaikan secara online melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) untuk paket kegiatan: Pada hari ini Kamis tanggal empat belas Juni Tahun Dua Ribu Dua Belas, kami

Mata kuliah ini membahas: (a) rerangka konseptual akuntansi keuangan, (b) konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi keuangan seperti definisi, pengakuan, pengukuran,

internal model dalam mengukur besarnya risiko pasar yang dihadapi, tetapi bank. harus terlebih dahulu memenuhi kriteria secara kualitatif maupun

9 Diisi Nilai Anggaran Pengadaan (Rupiah) apabila jenis pengadaan melalui Penyedia dilakukan dengan cara Pengadaan Langsung / Penunjukan Langsung. 10 Diisi Nilai Anggaran

Penutup • Menarik kesimpulan terhadap materi perkuliahan yang telah disampaikan. • Doa penutup dan salam.. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA