• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN SMK IMMANUEL MEDAN T.A. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN SMK IMMANUEL MEDAN T.A. 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR

TEKNIK SISWA TINGKAT I PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN SMK IMANUEL MEDAN

T.A. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Meraih Gelar

Sarjana pendidikan

Oleh:

RADOT MARULITUA SILALAHI 071255110004

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Radot Marulitua Silalahi. 071255110004. Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program Keahlian Teknik Mesin SMK Immanuel Medan T.A. 2011/2012 Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(5)

ABSTRACT

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berkembang pesat saat ini memeberikan pengaruh terhadap lembaga

pendidikan.Sejalan dengan itu, maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang

memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai, disiplin, dan memiliki

motivasi yang tinggi. Salah satu yang menjadi indikator mutu sumber daya

manusia adalah pendidikan. Sehubungan dengan ini, bidang pendidikan selalu

mendapat perhatian dari berbagai pihak, mulai dari pendidikan dasar hingga

pendidikan tinggi. Karena itu semua pihak yang terkait di dalam bidang

pendidikan perlu memikirkan secara jernih sistem dan manajemen pendidikan

yang lebih baik dalam rangka mempercepat proses penyejajaran diri dengan

bangsa-bangsa lain yang telah maju.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bagian dari lembaga

pendidikan kejuruan harus dapat mendidik dan mengarahkan para peserta

diklatnya agar dapat memiliki keahlian dan keterampilan dan juga hasil belajar

yang baik sebagai modal dasar untuknya dimasa yang akan datang.

Tujuan Pendidikan Nasional secara gambling tertuang dalam pembukaan

UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mensejahterahkan kehidupan rakyat. Sejalan dengan hal

(7)

2

tersebut pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana di muat

dalam UU RI No. Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, yakni:

“Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggungjawab”

Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut,Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) sebagai salah satu pendidikan tingkat menengah yang

mengelolah pendidikan kejuruan merumuskan tujuan tersebut dalam Garis-garis

Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) SMK kurikulum 2004, sebagai

berikut: (1) memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap

professional dalam lingkup keahlianTeknik Mesin; (2) mampu memilih karir,

mampu berkompetensi dan mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Teknik

Mesin; (3) menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia

usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam ruang

lingkup keahlian Teknik Mesin; (4) menjadi warga Negara yang produktif, adaptif

dan kreatif. Sesuai dengan tujuan SMK tersebut, bahwa lulusan SMK

dipersiapkan menjadi tenaga kerja tingkat menengah dan dapat mengembangkan

sikap professional yang produktif dan kreatif. Dengan berpedoman kepada GBPP

2004 diharapkan menghasilkan tanaga-tenaga kerja terampil tingkat menengah

sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun lulusan yang dihasilkan

(8)

3

kerja. Hal ini dapat di lihat melalui peneyerapan jumlah tenaga kerja Desember

2008 dan tingkat pengagguran ( http:go.departemen tenga kerja .com).

Adanya kenyataan tersebut merupakan masukan bagi pihak SMK guna

melaksanakan proses belajar mengajar. Hal ini merupakan tantangan yang harus

di terima mengingat hasil balajar seseorang adalah merupakan perwujudan

penguasaannya terhadap materi pelajaran yang di terimanya selama proses belajar

mengajar, baik secara teori maupun praktek. Hasil belajar tersebut di pengaruhi

oleh berbagai factor yaitu: (1). Pengaruh yang berasal dari luar diri siswa (faktor

ekstern),dan (2). Pengaruh yang berasal dari dalam diri siswa sendiri (faktor

intern). Faktor ekstern adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa yang datangnya dari luar diri siwa itu sendiri, misalnya : materi

pelajaran, kemampuan guru, tingkat ekonomi keluarga, situsai dan kondisi kelas

maupun sarana dan prasarana pada saat proses belajar mengajar. Sedangkan factor

intern adalah segala sesuatu yang dapat memepengaruhi hasil belajar yang

datangnya dari diri siswa baik secara jasmani,rohani maupun psikis, misalnya:

kondisi organ tubuh (panca indera) kecerdasan emosional, potensi/bakat, minat,

kreavitas dan lain-lain.

Jadi dapat diartikan bahwa berhasil tidak nya pencapaian pendidikan

sangat banyak dipengaruhi oleh factor ekstern dan factor intern. Hal ini tentunya

menjadi perhatian bersama,sebab bila kecenderungn tersebut menjadi kebiasaan di

SMK, tentunya akan menghasilkan lulusan yang berkualitas rendah atau tidak

(9)

4

Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa SMK di upayakan agar benar-benar

menguasai ilmu yang telah disampaikan di sekolah maupun di luar sekolah dan

juga terampil sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Agar para lulusan dapat

memiliki kulifikasi sesuai dengan tujuan SMK di atas, maka siswa harus dibekali

dengan sejumlah ilmu pengetahuan yang tertuang dalam berbagai materi diklat

pada mata diklat yang dipelajari. Adapun matadiklat di SMK dapat digolongkan

dalam tiga golongan yaitu: mata diklat normatif, mata diklat adaptif dan mata

diklat produktif. Dari ketiga mata diklat ini mata diklat adaptif merupakan mata

diklat pendukung untuk mata diklat produktif. Dan diantara mata diklat adaptif

inilah terdapat mata diklat Menggambar Teknik.

Menggambar teknik adalah salah satu bidang yang sangat penting

menunjang kegiatan praktek permesinan produksi. Setiap barang maupun benda

kerja yang direncanakan sebagai dasarnya adalah gambar teknik. Setiap rancangan

yang dibuat harus berdasarkan pada gambar teknik. Oleh karena itu menggambar

teknik adalah sangat penting. Namun demikian lulusan SMK jarang sekali

menjadi juru gambar. Hal ini dikarenkan kemampuan/hasil belajar menggambar

teknik yang rendah, sehingga hasil belajar menggambar teknik harus ditingkatkan.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMK Immanuel Medan, Guru

mata pelajaran Menggambar Teknik menyatakan bahwa siswa cenderung tidak

mau tau pelajaran menggambar teknik, siswa lebih senang bermalas-malasan jika

ada pekerjaan rumah tidak di kerjakan dan cenderung tidak mempunyai peralatan

menggambar dengan alasan keuangan yang tidak mendukung ditambah dengan

(10)

5

demikian akan menghambat proses pembelajaran mata diklat menggambar teknik

dan lulusan tidak akan sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

Berdasarkan fenomena tersebut, dapat kita simpulkan bahwa ada pengaruh

dari faktor-faktor yang disebutkan diatas terhadap kegagalan pencapaian

kelulusan dari mata diklat menggambar teknik. Salah satu kemungkinan faktor

yang membuat hasil ini buruk adalah dari segi ekonomi, disini dapat dilihat bahwa

aspek keuangan memang sangat berpengaruh bagi kebutuhan belajar siswa di

sekolah. Keluarga adalah salah satu prioritas utama yang ada dipikiran siswa

untuk memenuhi kebutuhannya itu. Ekonomi keluarga merupakan faktor yang

dilihat siswa pada saat akan berkeinginan untuk melanjutkan sekolah dan belajar,

karena keluargalah pokok atau dasar dasar yang pertama yang langsung

berhubungan dengan siswa tersebut.

Banyak faktor yang menjadikan seseorang dapat mengembangkan

berbagai potensi diri. Keluarga adalah orang pertama dalam memberikan

dukungan kepada anaknya, dukungan itu bisa berupa materi ataupun non materi.

Dengan adanya materi kebutuhan materi anak bisa terpenuhi, serta perhatian

orang tua dapat menjadikan anak dari segi psikologis menjadi semangat

mengembangkan potensinya. Dengan demikian dukungan orang tua berupa materi

dan non materi harus seimbang. Karena dengan adanya keseimbangan maka anak

akan berkembang secara wajar. Interaksi orang tua dan anak harus selalu berjalan

baik. Selain interaksi, kebutuhan materi juga harus dipenuhi. Seperti yang

dikemukakan oleh Gerungan: Menurut Gerungan bahwa, hubungan orang tua

dengan anaknya dalam status sosial-ekonomi serba cukup dan kurang mengalami

(11)

6

memadai. Orang tuanya dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam

kepada pendidikan anaknya apabila ia tidak disulitkan dengan perkara

kebutuhan-kebutuhan primer kehidupan manusia. Pada akhirnya, perkembangan sosial anak

itu turut di tentukan pula oleh sikap-sikap anak sendiri terhadap keadaan

keluarganya. Mungkin sekali status sosial ekonomi orang tua mencukupi, serta

corak interaksi sosial di rumah pun tidak kekurangan, namun anak itu berkembang

tidak wajar. Perkembangan sosial memang ditentukan oleh saling pengaruh dari

banyak faktor di luar dirinya dan di dalam dirinya, sehingga tidak mudah

menentukan manakah yang menyebabkan kesulitan dalam perkembangan sosial

seseorang, yang pada suatu saat mengalami kegagalan.

Keadaan ekonomi memadai maka orang tua dapat memenuhi segala

keperluan yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka. Seperti dalam masalah

pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Dengan demikian anak-anak juga

merasa segala kemampuan yang dimiliki tersalurkan dengan baik. Hal ini karena

tersedianya alat-alat bagi perkembangan mereka. Pada kenyataan orang tua

banyak yang kurang memperhatikan masalah anak-anaknya. Misalnya dalam

masalah pendidikan, anak mempunyai potensi akademik baik. Tetapi orang tua

tidak menyediakan alat-alat yang dapat menyalurkan potensinya. Misalkan

buku-buku pelajaran, alat-alat tulis, tas, sepatu, baju seragam sekolah, dan lain

sebagainya. Dikarenakan faktor ekonomi atau penghasilan orang tua sangat

rendah. Sehingga anak tidak bisa mengembangkan keahlian yang dimiliki.

Dengan demikian, karena kebutuhan pendidikan tidak tersedia bagi anak,

maka prestasi belajarnya di sekolah rendah. Sedangkan bagi orang tua yang

(12)

7

anak-anaknya. Orang tua menyediakan berbagai keperluan yang dibutuhkan anak,

termasuk alat-alat sekolah. Oleh karena itu anak yang mempunyai orang tua

berpenghasilan cukup pada kenyataannya mendapatkan prestasi belajar tinggi.

Permasalahan yang muncul di dunia pendidikan yaitu orang tua dari social

ekonomi rendah maka prestasi belajar anak rendah. Dan orang tua berpenghasilan

tinggi maka prestasi anak tinggi.

Untuk menguasai mata diklat adaptif maupun mata diklat produktif perlu

diketahui bahwa soft Skill siswa juga berperan penting. Bagian yang masuk

kedalam Soft Skill diantaranya adalah kecerdasan emosional, kejujuran, tanggung

jawab, berlaku adil, kemampuan bekerja sama, kemampuan beradaptasi,

kemampuan berkomunikasi dan lain-lain. Dalam belajar siswa tidak boleh merasa

terbeban dengan mata diklat yang diikutinya, karena hal ini akan membuat siswa

malas belajar. Dengan kecerdasan emosional yang baik siswa akan mampu

menyadarkan diri sehingga terhindar dari perasaan terbeban, stress dan sifat tak

acuh. Rendahnya tingkat kecerdasan emosional, tidak hanya membawa petaka

bagi dirinya sendiri, tetapi juga sangat membahayakan orang lain dan

lingkungannya.

Emosi sangat mempengaruhi kehidupan manusia, ketika dia mengambil

keputusan tidak jarang keputusan yang diambil melalui emosinya. Pada dasarnya

keputusan yang diambil manusia tidak sepenuhnya murni dari pemikiran rasionya

(akalnya), karena seluruh keputusannya memiliki warna emosional. Jika kita

memperhatikan keputusan-keputusan dalam kehidupan manusia, ternyata

(13)

8

Berdasarkan uraian diatas timbul keinginan untuk meneliti aspek-aspek

yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa yakni bagaimana hubungan

aspek-aspek tersebut saling mendukung untuk menciptakan suatu hasil belajar

yang baik dan sesuai dengan standard. Tampak bahwa diperlukan suatu penelitian

untuk melihat hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dan Kecerdasan Emosional

Siswa Terhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program

Keahlian Teknik Mesin SMK Immanuel Medan T.A. 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Dari permasalahan penelitian ini, secara spesifik dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keadaan tingkat ekonomi keluarga Siswa Tingkat I

Program Kealian Teknik Mesin SMK Immanuel Medan T.A. 2011/2012.

2. Bagaimanakah Kecerdasan Emosional Siswa Tingkat I Program Kealian

Teknik Mesin SMK Immanuel Medan T.A. 2011/2012.

3. Bagaimanakah keadaan hasil belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I

Program Kealian Teknik Mesin SMK Immanuel Medan T.A. 2011/2012

4. Sejauh mana tingkat ekonomi keluarga dapat mempengaruhi hasil belajar

Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program Kealian Teknik Mesin

SMK Immanuel Medan T.A. 2011/2012

5. Sejauh mana kecerdasan emosional mempengaruhi hasil belajar

Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program Kealian Teknik Mesin

(14)

9

6. Apakah tingkat ekonomi keluarga mempengaruhi hasil belajar

Menggambar Teknik siswa?

7. Apakah Kecerdasan Emosional mempengaruhi hasil belajar Menggambar

Teknik siswa?

8. Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dan

Kecerdasan Emosional terhadap hasil belajar Menggambar Teknik Siswa

Tingkat I Program Kealian Teknik Mesin SMK Immanuel Medan T.A.

2011/2012

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus dan sesuai dengan masalah dan tujuan

penelitian pada hasil belajar menggambar teknik. Maka penelitian ini berfokus

pada tingkat ekonomi keluarga, kecerdasan emosional dan hasil belajar

menggambar teknik siswa tingkat I Program Keahlian Teknik Mesin SMK

immanuel Medan. Dimana tingkat ekonomi dibatasi hanya pada keuangan atau

pendapatan, kecerdasan emosional di batasi hanya kemampuan untuk mengenal

emosi diri dan hasil belajar menggambar teknik di batasi hanya pada

menginterpektasikan gambar teknik dan rangkaian.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

(15)

10

1. Bagaimanakah kecenderungan tingkat ekonomi keluarga siswa tingkat I

program keahlian teknik mesin SMK Immanuel?

2. Bagaimanakah kecenderungan kecerdasan emosional siswa tingkat I

program keahlian teknik mesin SMK Immanuel?

3. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar menggambar teknik mesin

siswa tingkat I program keahlian teknik mesin SMK Imanuel?

4. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara tingkat ekonomi

keluarga dengan hasil belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I

Program Kealian Teknik Mesin SMK Immanuel?

5. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kecerdasan

Emosional dengan hasil belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I

Program Kealian Teknik Mesin SMK Immanuel?

6. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara tingkat ekonomi

keluarga dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama dengan hasil

belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program Kealian Teknik

Mesin SMK Immanuel?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

(16)

11

1. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan ekonomi keluarga siswa tingkat

I program keahlian teknik mesin SMK Immanuel.

2. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan kecerdasan emosional siswa

tingkat I program keahlian teknik mesin SMK Immanuel.

3. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan hasil belajar menggambar

teknik mesin siswa tingkat I program keahlian teknik mesin SMK

Imanuel.

4. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi keluarga pada siswa

Siswa Tingkat I Program Kealian Teknik Mesin SMK Immanuel.

5. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional Siswa Tingkat I

Program Keahlian Teknik Mesin SMK Immanuel.

6. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dan hasil

belajar Menggambar Teknik secara bersama-sama dengan hasil belajar

Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program Kealian Teknik Mesin

SMK Immanuel.

F. Manfaat Penelitian

(17)

12

1. Sebagai bahan masukan kepada lembaga pendidikan dalam usaha

peningkatan mutu pendidikan

2. Sebagai bahan masukan untuk mengadakan perbaikan, perubahan bagi

tenaga pengajar dalam usaha meningkatkan proses belajar mengajar.

3. Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam menerapkan teori-teori

penelitian pendidikan yang telah dipelajari selama ini.

4. Sebagai bahan studi banding atau referensi ilmiah bagi

penelitian-penelitian yang relevan dikemudian hari dengan melibatkan variable yang

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arifin. 1992. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Barus, Bastian. 2008. Hubungan penguasaan Praktek Pemesinan dan Kecerdasan

Emosional dengan Kesiapan kerja di Industri Siswa SMK Teladan Medan Tahun Ajaran 2007/2008 . Skripsi Fakultas Teknik Unimed.

Biro Pusat Statistik. 1990. http//www.biro pusat statistik.com

Chabib. 1994. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung :Tarsito

Chandra, Purdi. E. (2004). Mengoptimalkan Kecerdasan Emosional. Jakarta: Bina Aksara

Cooper Cary & Makin Peter.(1995). Psikologi Untuk Manejer. Jakarta: Arcan

Djamarah (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Bina Aksara

Goleman, Daniel. (2000). Emotional Intelligence. Jakart: PT Gramedia Pustaka Utama

Goleman, Daniel. (2002). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Hamalik, Umar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Harmoko, R. Agung. (2005). Kecerdasan Emosional. Binuscareer.com

Howes & Herald. (1999). Emotional Quotient (EQ). Jakarta: Kanisius

Mukomuko, Y.A (1996). Dasar-dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Gaya Media Pratama

Kasim , Abdul. (1999). Pengaruh Perekonomian Keluarga Terhadap Pendidikan,

Laporan Penelitian. Medan: FE USU

Lumban, G. Canro 2011. Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dan

MotivasiBelajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik Sisw Tingkat I Program Keahlian Teknik Mesin Produksi SMK Negeri 2 Dolok Sanggul T.A. 2011/2012.Skripsi Fakultas Teknik Unimed

Purwanto. (2006). Menggambar teknik. Jakarta: Rineka Cipta

(19)

Sardiman, A.M. (2003). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Sato, G. Takeshi. (2003). Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT.Pradnya Paramita

Sidabutar, Nando. (2007). Hubungan Tingkat Ekonomi dan Hasil Belajar PMO

dengan Minat Berwiraswasta pada Siswa Tingkat II SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. T.A. 2007/2008. Medan.

Saphiro, Lawrence E. (1998) Mengajarkan Intelligence Pada Anak. Jakarta:

Silalahi, J Adan 2010. Hubungan Minat Masuk Pendidikan Kejuruan dan

Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa Tingkat I Program Keahlian Mesin Produksi SMK PAB 1 Helvetia Tahun Ajaran 2009/2010

Sinaga, M. Septo.2010. Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga dan Motivasi

Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin pada Siswa Tingkat II Program Keahlian Mekanik Otomo tif SMK Negeri 2 Siatas Barita T.A. 2009/2010

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

http://www.mitrariset.com/2009/06/kecerdasan-emosional.html

http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-perubahan-perilaku-dalam-belajar/

Referensi

Dokumen terkait

 Anak mampu membuat kalimat tanya menggunaka kata apa nama, berapa jumlah, siapa, dimana, dan bagaimana sesuai gambar.  Anak mampu menjawab pertanyaaan yang sudah dibuat. 

Kedua subjek menjalani proses coming out yang berbeda, mendapatkan dampak yang berbeda dari lingkungan, sehingga evaluasi yang dilakukan terhadap diri dan

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain :..

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah peneliti lakukan, pe- nelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitriananim (2010) yang men- yimpulkan

Pengetahuan tentang perawat bisa didapatkan jika rumah sakit memiliki informasi tentang karyawan (perawat), bukan hanya identitasnya melainkan lebih dalam lagi yang berhubungan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, (1) Terdapat pengaruh positif sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Nageri 5 Surakarta Tahun 2013,

Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan media gambar mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi membaca pengumuman

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) Peranan pembimbing skripsi dalam proses penulisan skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan