• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( SPBM ) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KLS V SD MEDAN. TAHUN AJARAN 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( SPBM ) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KLS V SD MEDAN. TAHUN AJARAN 2010/2011."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (SPBM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DI KELAS V SD NEGERI 060939

MEDAN AMPLAS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

NOVIANA WAHYUNI

NIM : 108313233

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di Kelas V SD Negeri 060939 Medan Amplas” yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam dipersembahkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Berkat bantuan dari berbagai pihak serta bimbingan yang diberikan, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

(5)

3. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED. 4. Prof. Drs Yusnadi Ms selaku Pembantu Dekan I sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. dan Drs. Demmu Karokaro, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi PGSD.

5. Drs. Robenhart Tamba, M.Pd, Drs. Aman Simaremare, M.S dan Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Staf Pengajar dan seluruh pegawai FIP yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.

7. Dra. Kemalawani Kepala Sekolah SD Negeri 060939 Medan Amplas, terima kasih atas izin penelitian.

8. Risma Simorangkir beserta seluruh guru di SD Negeri 060939 Medan yang telah banyak membantu penulis.

9. Orangtuaku ibunda tercinta Erliana dan ayahanda Alm.Waluyono beserta keluargaku adikku Juliana Widyanti yang telah membesarkan dan membimbing penulis serta memberi dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.

10. Spesial untuk yang tersayang M. Akbar yang telah memberikan semangat, dorongan dan selalu membantu penulis dalam setiap kesulitan selama penulisan skripsi ini.

(6)

Fadila, Desy, Sisca, Ruth, Fitri, Ani, Riahtah, Ica, Dita, Nurul, Novi, yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

12. Rekan sejawat, seluruh kelas F yang telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita. Amin ya Rabbal Alamin.

Medan, Juni 2011 Penulis,

(7)

ABSTRAK

Noviana Wahyuni. NIM : 108313233. “ Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ( SPBM ) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS kls V SD Medan. Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar IPS siswa kelas V SDN 060939 Medan. Hal ini menyebabkan nilai siswa menjadi rendah dan tidak mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah, yaitu 60. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mendorong siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai masukan bagi guru untuk mengaplikasikan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada pembelajaran IPS materi Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan Nasional Indonesia.

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 060939 Medan Amplas tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 35 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 23 perempuan. Penentuan subjek diperoleh berdasarkan hasil pengamatan terhadap kelas yang akan diteliti dan berdasarkan hasil rujukan dari guru kelas. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional Indonesia melalui penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.

Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan evaluasi/refleksi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran materi perjuanagan melawan penjajah dan pergerakan nasional Indonesia dengan penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Indikator observasi motivasi belajar terdiri dari 7 dan 20 deskriptor.

Hasil penelitian diperoleh skor rata-rata kelas V yang berjumlah 35 siswa pada saat observasi awal sebelum diberikan tindakan sebesar 31,91 dan tingkat motivasi belajar klasikal mencapai 25,71% atau hanya 9 siswa yang termotivasi belajar dan 26 siswa lainnya belum termotivasi. Rata-rata dan ketuntasan belajar siswa ini masih tergolong rendah.

Setelah diberikan tindakan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas menjadi 37,97 dengan tingkat motivasi belajar klasikal sebesar 51,43% atau sebanyak 19 siswa yang telah mencapai motivasi belajar > skor 40, siswa lainnya (45,71%) belum termotivasi belajar. Pada siklus II skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat lagi menjadi 49,86 dengan tingkat motivasi belajar klasikal sebesar 91,43% atau sebanyak 32 yang memiliki motivasi belajar > skor 40 dan sisanya 3 orang siswa lagi (8,57%) yang motivasi belajarnya belum meningkat (< skor 40).

(8)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah……….. ……... 1

1.2 Identifikasi Masalah……… ………6

1.3 Pembatasan Masalah………... 7

1.4 Rumusan Masalah……… ………7

1.5 Tujuan Penelitian………. ……... 7

1.6 Manfaat Penelitian………... ………8

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Kajian Teoritis……….9

2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ….………9

2.1.2 Hakikat Motivasi belajar………....11

2.1.3. Ciri-Ciri Motivasi Belajar……. ………. ……….12

2.1.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ……….12

2.1.5. Macam – macam Motivasi Dalam Belajar..………..13

2.1.6. Bentuk – Bentuk Motivasi Belajar ………...14

2.1.7 Pengertian SPBM………...16

2.1.8 Kriteria Pemilihan Bahan Pembelajaran Dalam SPBM………….17

2.1.9 Peranan Guru Dalam SPBM………..……20

(9)

2.1.11 Pembelajaran IPS Di SD………..22

2.2 Kerangka Konseptual………... ……...26

2.3 Hipotesis Tindakan……….27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………... 28

3.2 Subjek Penelitian……… 28

3.3 Defenisi Operasional Variabel ………. 28

3.4 Desain Penelitian.. ……… 29

3.5 Prosedur Penelitian……… 29

3.6 Teknik Pnegumpulan Data……… 33

3.7 Analisis Data………. 33

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………... 36

4.1.1 Permasalahan……..……….. 36

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….. 57 5.2 Saran………. 58

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Interpretasi Motivasi Belajar………. 33

Tabel 2 Jadwal Penelitian…………. ... 34

Tabel 3 Hasil Observasi Motivasi Belajar Awal... 36

Tabel 4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ... 41

Tabel 5 Hasil Observasi Aktvitas guru Siklus I……… .. 44

Tabel 6 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II... 49

Tabel 7 Hasil Skor Motivasi Belajar Secara Keseluruhan... 51

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan PTK Menurut Arikunto……….. 29

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I……….. 60

Lampiran 2 RPP Siklus II………... 66

Lampiran 3 Lembar Observasi Untuk Peneliti Siklus I……….. 72

Lampiran 4 Lembar Observasi Untuk Peneliti Siklus II ……… 73

Lampiran 5 Daftar Hadir Siswa………..………. 74

Lampiran 6 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Awal ……… 75

Lampiran 7 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I…… 77

Lampiran 8 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II…… 79

Lampiran 9 Lembar Checklist Observasi Motivasi Belajar Awal…… 81

Lampiran 10 Lembar Checklist Observasi Motivasi Belajar Siklus I. 83 Lampiran 11 Lembar Checklist Observasi Motivasi Belajar Siklus II. 85 Lampiran 12 Daftar Nilai LKS ……...……….. 87

Lampiran 13 Jadwal Pelaksanaan Penelitian………. 88

Lampiran 14 Photo Dokumentasi Penelitian………. 89

Lampiran 15 Surat Penelitian Dari Fakultas……….. 94

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang

mengintegrasikan konsep-konsep dasar terpilih dari ilmu – ilmu sosial yang

bertujuan untuk pembinaan warga negara yang baik. M elalui mata pelajaran IPS

di sekolah dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan

tentang pelajaran IPS, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial

d lingkungannya, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan

masalah – masalah sosial tersebut. M elalui mata pelajaran IPS diharapkan siswa

dapat terbina menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.

Selain dari itu, IPS juga memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

pendidikan di sekolah , khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang

berkualitas, maka seorang guru memiliki peranan strategis yang utama dalam

upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan pengetahuan yang

diinginkan. Untuk itu diharapkan seorang guru dapat memberikan bekal yang

maksimal kepada siswanya. Untuk mencapai hasil yang maksimal itu perlu

adanya fasilitator dari guru yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi

belajar yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa.

Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk memahami materi yang

(15)

2

Dalam penerapan Strategi Pembelajaran M asalah (SPBM ) ini, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik

masalah,walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang harus

dibahas. Proses pembelajran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah

secara sistematis dan logis. Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM

bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan

semata – mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi

secara sadar antara individu dengan lingkungannya. M elalui proses ini sedikit

demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh. Artinya, perkembangan siswa

tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek psikomotor melalui

penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi.

Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt, juga sangat menguntungkan untuk

kegiatan belajar memecahkan masalah. Hal ini tampaknya juga relevan dengan

konsep teori belajar yang diawali dengan suatu pengamatan. Belajar memecahkan

masalah diperlukan juga suatu pengamatan secara cermat dan lengkap.Dilihat dari

aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk

mempersiapkan anak didik agar dapat hidup dimasyarakat, maka SPBM

merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk

dikembangakan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan

selalu dihadapkan kepada masalah. Dari mulai masalah yang sederhana sampai

kepada masalah yang sangat kompleks; dari mulai masalah pribadi sampai kepada

masalah keluarga, masalah sosial kemasyarakatan, masalah negara sampai kepada

(16)

3

Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM

merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk

memperbaiki sistem pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki

sistem pembelajaran. Kita menyadari selama ini kemampuan siswa untuk dapat

menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru. Akibatnya,

manakala siswa menghadapi masalah walaupun masalah itu dianggap sepele,

banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik.

Dalam belajar sangat sangat diperlukan adanya motivasi. M otivasi is an

essential condition of learning. Hasil belajar akan optimal, kalau ada motivasi.

M akin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi

motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Itu

sebabnya tenaga pendidik juga harus mengoptimalkan cara pengajarannya guna

merubah anak yang masih pasif dalam belajar menjadi anak yang kreatif dalam

belajar.

M otivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat

non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa

senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh sebabnya guru

dituntut untuk dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat

memotivasi belajar anak. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan

oleh guru guna dapat memotivasi belajar siswa adalah dengan menerapkan

(17)

4

Ketika peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V diketahui

bahwa siswa kurang menyukai pelsajaran IPS karena pelajaran IPS adalah

pelajaran yang sulit, dan sebagian siswa merasa jenuh dan bosan pada saat

pelajaran IPS, sertapada saat pembelajaran IPS berlangsung siswa tidak dapat

mengemukakan pendapatnya untuk memecahkan masalahyang berkaitan dengan

IPS. Setelahpeneliti mengadakanobservasi dari 35 orang siswa, 25% siswa

menyatakan suka dengan belajar IPS, sedangakan 75% siswa menyatakan

pelajaran IPS sangat membosankan, siswa menyatakan kurang termotivasi untuk

belajar IPS, siswa bersifat pasif dalam proses PBM . Dapat disimpulkan bahwa

dari observasi yang dilaksanakan motivasi belajar anak masih rendah yang

ditandai siswa tidak mau mengemukakan pendapatnya untuk memecahkan

masalah. Hal ini diakibatkan pada saat guru menerangkan materi siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru ditambah lagi dengan guru, yang hanya

menggunakan metode ceramah dan menggunakan strategi pembelajaran yang

kurang tepat, serta kurang menggunakan model pembelajaran yang kurang

bervariasi sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, yang akhirnya

menimbulkan kejenuhan.

Akibat dari ketidakpastian strategi pembelajaran siswa cenderung pasif

terhadap materi pelajaran yang diberikan. Ketika guru menerangkan sering sekali

siswa terlihat hanya diam saja, jarang mengemukakan idenya, tidak memberikan

pertanyaan dan jika gurupun bertanya siswa hanya diam saja, mungkin pada

dasarnya siswa kurang memahami materi yang diberikan guru, walaupun ada

beberapa siswa yang aktif. Sedangkan yang lain tidak menunjukkan minat

(18)

5

merupakan pertanda tidak baik dalam proses pembelajaran, juga perkembanga

intelektual siswa. Siswa menjadi malas belajar, malas berfikir dan malas

berkompetensi. Hal ini mengakibatkan anak kurang terampil dan kurang

intekektual. Ketidak antusiasan siswa terhadap aktivitas belajar tentunya akan

berdampak buruk bagi perkembangan kognitif, psikomotorik, atau efektifnya,

bahkan tidak menutup kemungkinan siswa akan merasa bahwa pembelajaran IPS

sangat membosankan.

Guru dituntut dapat memilih strategi pembelajaran yang dapat memacu

semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman

belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan

dikembangkannya keterampilan berpikir siswa ( penalaran, komunikasi dan

koneksi ) dalam hal memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis M asalah.

Pembelajaran Berbasis M asalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang

dihadapi secara ilmiah.

M enurut Tan ( Rusman, 2003 ) “ Pembelajaran Berbasis M asalah

merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir

siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang

sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mangasah, dan menguji, serta

menegmbangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan”.

Namun pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM

tersebut, baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk

(19)

6

untuk meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidikan. Guru hanya terpaku

pada satu model ataupun model pengajaran, yaitu metode ceramah. Keterbatasan

guru dalam menggunakan berbagai model maupun metode pembelajaran didalam

kelas yang bertujuan untuk merangsang motivasi belajar siswa, membuat siswa

jenuh dalam belajar. Sehingga hasil belajar siswa pun rendah. M aka dari itu perlu

adanya sebuah kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana Pembelajaran

Berbasis M asalah ini untuk selanjutnya diterapkan dalam sebuah proses

pembelajaran yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganggap penting melakukan suatu

penelitian dengan membuat perbaikan pengajaran melalui penelitian tindakan

kelas dengan mencoba menerapkan Strategi Pembelajaran Berbasis M asalah guna

meningkatkan motivasi belajar anak khususnya dalam pembelajaran IPS, dengan

mengajukan judul “ Penggunaan S trategi Pembelajaran Berbasis Masalah

(S PBM) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar S iswa Pada Pelajaran IPS

Kelas V S D Negeri 060939 Medan Amplas T.A 2011/2012.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah, antara lain :

1. M otivasi belajar siswa masih rendah.

2. Siswa tidak mampu mengemukakan pendapat pada saat PBM berlangsung.

3. Siswa lebih banyak pasif dalam proses pembelajaran

4. Strategi pembelajaran yang digunakan terlalu monoton sehingga kurang

(20)

7

5. M etode pembelajaran kurang variatif sehingga kurang mengaktifkan siswa

didalam pembelajaran.

1.3 Pembatasan masalah

Peneliti menyadari bahwa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

sangat dibutuhkan dalam setiap pelajaran ataupun tindakan. Agar penelitian

ini tercapai dengan baik maka peneliti membatasi masalah yang hendak

diteliti. Namun peneliti menyadari bahwa peneliti memiliki keterbatasan, baik

dari segi waktu, dana maupun kemampuan. Oleh sebab itu penelitian ini

dibatasi sehingga penelitian ini menjadi suatu penelitian yang terarah pada

suatu pokok permasalahan. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah

“ Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis M asalah (SPBM ) Untuk

M eningkatkan M otivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas V SDN

060939 M edan Amplas T.A 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.Apakah

dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS kelas V SDN

060939 M edan?

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka penelitian ini

(21)

8

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah pada pelajaran IPS di kelas

V SDN 060939 M edan.

1.6 Manfaat Penelitian

Untuk S iswa :

M elalui strategi pembelajaran ini diharapkan siswa dapat berinteraksi, dan

dapat meningkatkan motivasi belajarnya pada mata pelajaran IP S.

Untuk Guru :

Sebagai informasi dan bahan masukan bagi guru untuk melakukan penerapan

model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa.

Untuk Peneliti Lain :

1. Sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti lain yang ingin

meneliti tentang permasalahan yang terkait dengan motivasi belajar.

2. M enambah wawasan bagi peneliti lainbekal untuk meningkatkan

profesionaloisme calon guru di masa akan datang dengan

mempertimbangkan aspek motivasi belajar.

Untuk S ekolah:

1. Sebagai bahan masukan dalam memperbaiki dan sekaligus meningkatkan

motivasi belajar siswa.

2. M emberikan wawasan dan masukan dalam pengembangan ilmu

(22)

57 BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan

bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis M asalah dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa tentang Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional Indonesia pada

pembelajaran IPS di kleas V SD Negeri No.060939 tahun ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti

dari :

1. Dengan pembelajaran melalui penggunaanstrategi pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri No.060939 M edan

Amplas, tampak bahwa pengajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran

berbasis masalah pada materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pemberian test awal sebanyak 9 orang siswa

(25,71%) motivasi belajar rendah dengan skor (20 – 39) dan pada siklus I terjadi

peningkatan motivasi belajar sebanyak 18 orang siswa (51,43%) motivasi belajar sedang

dengan skor (40-49) selanjutnya pada siklus II motivasi belajar siswa jauh lebih

meningkat menjadi 32 orang siswa (91,43%) motivasi belajar tinggi dengan skor (50- 60).

Hal ini membuktikan bahwasanya Strategi Pembelajaran Berbasis M asalah dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa semakin baik. Penyebab dari siswa yang masih

motivasi belajarnya rendah ialah kurangnya kemampuan nalar dan iq siswa tersebut

(23)

57

3. Siswa semakin berani dalam bertanya, memberikan tanggapan maupun jawaban dari

suatu masalah dan lebih memahami konsep pembelajaran.

5.2 S aran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka peneliti mengajukan beberapa saran

sebagai berikut :

Untuk Guru :

Setiap guru di SD diharapkan melakukan pengajaran pada mata pelajaran IPS dengan

menggunakanstrategi pembelajaran berbas is masalah dalam proses belajar mengajar di kelas

karena dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah ini dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa serta melatih siswa untuk belajar aktif.

Untuk S iswa :

Siswa diharapkan agar lebih bersemangat belajar dan diharapkan mau berkomunikasi dengan

baik, baik pada guru maupun dengan temannya.

Untuk Pihak Sekolah :

Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat menambah pengadaan sarana dan prasarana pelajaran

Untuk Peneliti Lain :

Disarankan pula agar menggunakan srategi pembelajaran berbasis masalah bukan hanya pada

Gambar

Tabel 1 Interpretasi Motivasi Belajar…………………………….
Gambar 1 Bagan PTK Menurut Arikunto……………………………..

Referensi

Dokumen terkait

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian koefisien regresi

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

Bensin premium mempunyai angka oktan 87 artinya ialah bahwa bensin tersebut mempunyai sifat ketukan yang sama dengan ketukan bahan bakar pembanding ( reference

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Beberapa hasil penelitian tersebut memberikan, gambaran bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa lebih aktif

Dari hasil penelitian yang didapat, waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jenis resep di Apotek Panacea Kupang yaitu waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan