• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

AKRUAL PADA PEMERINTAHA KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

AJENG WITANTRI NIM. 708532007

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

AJENG WITANTRI, 708532007.Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah

Kota Medan. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi

Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2012.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung berpengaruh terhadap penerapan SAP berbasis akrual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung terhadap penerapan SAP berbasis akrual.

Populasi dalam penelitian adalah PNS pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintahan Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja di Dinas-Dinas Pemerintahan Kota Medan yang terlibat dalam bidang keuangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil kuisioner. Metode analisis data yang digunakan

adalah analisis regresi berganda dengan SPSS 16.0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung memiliki pengaruh signifikan terhadap penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 < 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel

( 5,079 > 2,586 ).

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung terhadap penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kota Medan. Hasil koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung memberikan pengaruh terhadap penerapan SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kota Medan sebesar 49,4%

Kata kunci : Sumber Daya Manusia, Komitmen, Motivasi, Budaya Organisasi, Perangkat Pendukung, Penerapan SAP berbasis akrual

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan Otonomi Daerah adalah proses yang memerlukan terlibatnya

segenap unsur lapisan masyarakat serta memberikan kekuasaan bagi Pemerintah

Daerah dalam melakukan dan melaksanakan pengelolaan keuangan daerah

sehingga peran pemerintah adalah sebagai katalisator dan fasilisator karena pihak

pemerintah yang lebih mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan yang ingin

dicapai. Sebagai katalisator dan fasilisator tentunya membutuhkan berbagai sarana

dan fasilitas pendukung lainnya dalam rangka terlaksananya pembangunan secara

berkesinambungan.

Menurut Zeyn (2011) mengukur keberhasilan kebijakan idealnya

diletakkan pada kerangka kontinum waktu panjang, tidak hanya sesaat.

Kendatipun reformasi memaksa terjadinya perubahan struktur dengan

penyesuaian daerah otonom, dimana disadari pemerintahan tidak lagi bercorak

korporatif dan sentralistik pada kepemimpinan top executive ditangan

bupati/walikota. Politisasi birokrasi yang masih cukup kental mewarnai dinamika

otonomi daerah. Hal ini erat kaitannya juga dengan kegagalan hubungan

kelembagaan eksekutif dan legislatif, karena proses menguatnya political society.

Terjadinya krisis di Indonesia disebabkan oleh tata kelola yang buruk (bad

governance) pada sebagian besar pelaku ekonomi (publik dan swasta). Salah satu

(15)

mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau yang dikenal

dengan istilah Good Governance. Oleh karena itu, tuntutan terhadap terwujudnya

good governance (tata kelola yang baik) sangat diperlukan terutama di instansi

pemerintahan (Kodrat:2010).

Pada tahun 2005, Indonesia memasuki era baru transparansi dan akuntabilitasi di bidang keuangan negara. Dengan memasuki era baru ini, perbandingan dan pengukuran antar pelaporan keuangan dapat dilakukan. Sehingga praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam sistem pengelolaan keuangan Negara dan keuangan daerah dapat terlihat jelas (Sulani:2009).

Transparansi dan akuntabilitasi publik pada era otonomi daerah telah

menjadi tujuan terpenting dari reformasi sektor publik di Indonesia. Pada dasarnya

transparansi dan akuntabilitasi publik tersebut tidak hanya menjadi masalah

negara berkembang seperti Indonesia saja, namun negara yang sudah maju

sekalipun terus berusaha memperbaiki praktek akuntabilitas lembaga sektor

publiknya.

(16)

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan keandalan dalam

pengelolaan keuangan pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan

Standar Akuntansi Pemerintah, termasuk mendukung pelaksanaan penerapan

standar tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2005 atau disebut juga dengan PP No.24 Tahun 2005 yang kemudian

sekarang direvisi menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 atau

disebut dengan PP No.71 Tahun 2010. Ini merupakan langkah yang dinantikan

bahwa isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD haruslah

disusun dan disajikan sesuai dengan SAP.

Terdapat perbedaan antara PP No.24 Tahun 2005 dengan PP No.71 Tahun

2010. Dimana, PP No.24 Tahun 2005 adalah SAP Berbasis Kas Menuju Akrual

yaitu, SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas,

serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual. Sedangkan PP No.71

Tahun 2010 adalah SAP berbasis akrual yaitu, menagakui pendapatan, beban,

aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui

pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran

berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. Walaupun entitas

pelaporan untuk sementara masih diperkenankan menerapkan SAP Berbasis Kas

Menuju Akrual, entitas pelaporan diharapkan dapat segera menerapkan SAP

Berbasis Akrual karenalaporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP

Berbasis Akrual dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi para

pemangku kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan

(17)

daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan

Permendagri 13 Pada Pemerintah Kota Langsa”. Penelitian ini menyimpulkan

bahwa : Sumber Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan

Permendagri 13.

Indah (2008) telah melaksanakan penelitian tentang “Pengaruh Sumber

Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan

Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 pada Pemerintahan Kota Medan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa : Sumber Daya Manusia dan Perangkat

Pendukungnya mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005.

Sulani (2009) telah melaksanakan penelitian tentang “Faktor-Faktor

Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2005 pada

Pemerintah kabupaten Labuhan Batu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa :

Sumber Daya Manusia, Komitmen, dan Perangkat Pendukung secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan Peraturan

Pemerintah No.24 tahun 2005. Namun, secara parsial sumber daya manusia dan

perangkat pendukung berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, sedangkan

komitmen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan

(18)

Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian yang dilakukan oleh

Sulani. Perbedaan antara penelitian ini dengan Sulani yaitu, terletak pada

perbedaan lokasi penelitian, waktu, serta penambahan varibel. Variabel yang

dimaksud yaitu, motivasi dan budaya organisasi. Alasan penulis memilih variabel

motivasi adalah ingin mengetahui berpengaruh atau tidaknya suatu motivasi

seseorang demi terciptanya pekerjaan agar mendapat hasil yang terbaik. Karena

jika pegawai menanamkan motivasi kerja yang tinggi akan menghasilkan suatu

hasil yang memuaskan. Sedangkan alasan penulis memilih variabel budaya

organisasi adalah ingin mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja pegawai. Oleh karenanya, dapat ditarik kesimpulan bahwa

motivasi yang tinggi dan budaya organisasi yang baik dapat pula mempengaruhi

keberhasilan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Pengelolaan keuangan publik di Kota Medan masih mengalami banyak

kendala. Salah satu kendala tersebut karena tidak sejalannya dunia pendidikan

yang dimiliki sumber daya manusia yang ada dengan dunia praktis pemerintahan.

Oleh karena itu, keterbatasan kemampuan sumber daya manusia yang ada

mengalami kesulitan dalam menjalani dan menerapkan SAP Berbasis Akrual.

Mengingat pentingnya hal diatas, penulis tertarik untuk mengetahui

pengaruh dari Sumber Daya Manusia, Komitmen, Motivasi, Budaya Organisasi,

dan Perangkat Pendukung terhadap keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual

dalam sebuah skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual di Pemerintah

(19)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan penelitian yaitu:

1. Apakah sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual ?

2. Apakah komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan

penerapan SAP Berbasis Akrual ?

3. Apakah motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan

penerapan SAP Berbasis Akrual ?

4. Apakah budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual ?

5. Apakah perangkat pendukung berpengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual ?

1.3Batasan Masalah

Atas pertimbangan ,minat, keterbatasan waktu, dan pengetahuan penulis

serta untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis melakukan beberapa

batasan masalah terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu penulis hanya

membatasi masalah hanya pada faktor Sumber Daya Manusia, Komitmen,

Motivasi, Budaya Organisasi dan Perangkat Pendukung yang mempengaruhi SAP

(20)

1.4Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

apakah sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi dan

perangkat pendukung berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual di Kota Medan.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SAP

Berbasis Akrual di Pemerintahan Kota Medan yang diantaranya sumber daya

manusia, komitmen, motivasi, budaya organisasi dan perangkat pendukungnya.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam

pengetahuan peneliti tentang pengaruh sumber daya manusia, komitmen,

motivasi, budaya organisasi dan perangkat pendukungnya terhadap

keberhasilan penerapan SAP Berbasis Akrual.

2. Bagi Pemerintah Daerah, melalui penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait di

Pemerintahan Daerah. Disamping itu, Pemerintah dapat melakukan

pembenahan terhadap sumber daya manusia, komitmen, motivasi, budaya

(21)

bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis

khususnya yang berkaitan dengan sumber daya manusia, komitmen,

motivasi, budaya organsasi dan perangkat pendukungnya yang

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sumber daya manusia, komitmen,

motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung terhadap penerapan

SAP berbasis akrual pada pemerintah Kota Medan.

2. Hasil uji F menunjukkan bahwa sumber daya manusia, komitmen, motivasi,

budaya organisasi, dan perangkat pendukung secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap penerapan SAP berbasis akrual pada pemerintah Kota

Medan, nilai Fhitung > Ftabel ( 5,079 > 2,586 ), yang berarti menerima

hipotesis.

3. Hasil koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa sumber daya manusia,

komitmen, motivasi, budaya organisasi, dan perangkat pendukung

memberikan pengaruh terhadap penerapan SAP berbasis akrual pada

pemerintah Kota Medan sebesar 49,4%

5.2 Saran

Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:

1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menambah jumlah

(23)

perangkat pendukung terhadap penerapan SAP berbasis akrual.

2. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada Dinas Pemerintahan Kota

Medan, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, 2001. Komitmen Organisasi. http.//www.google.com (23 Maret 2012)

Ancok, Djamaludin. 1998. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta.

Gadjah Mada University Press.

Azhar, 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan

Permendagri 13 (Studi pada Pemerintah Kota Langsa). Skripsi Tidak

Dipublikasikan.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Semarang. BPUNDIP.

Ginting, 2009. Akuntansi Sektor Publik. Diktat. Universitas Negeri Medan.

Handoko, 2000. Manajemen. Edisi Kedua.Yogyakarta. BPFE.

Hasibuan, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. http.//www.google.com

(23 Maret 2012)

Indah, 2008. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat Pendukungnya

Terhadap keberhasilan Penerapan PP No.24 Tahun 2005 (Studi pada Pemerintah Kota Medan). Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Klinger, Donald E. 1995. Public Administration. St. Martin’s Press. New York. Kodrat, 2010. “Studi Banding Penyusunan Laporan Keuangan dengan Metode

Historical Cost Accounting”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 8 No 2, November 2006: 78-91.

Kreitner dan Kinicki, 2005. Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta. Salemba Empat.

Kuratko dan Hodgest, 1996. The Entrepreneurship : A Contemporary Approach,

Fifth Edition. Harcourt College Publisher. New York.

Lubis, Ade Fatma, dkk. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service

Solution) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis. USU Press. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Yogyakarta. ANDI.

Martoyo, 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta.

BPFE.

Mathis dan Jackson, 2002. Human Resource Management. Tenth Edition. South

Western College Publishing. USA.

Mulyono, S. 2007. “Struktur Hardware Komputer”. Jurnal Struktur Komputer,

Vol 3 No 1, Hal 6-7.

Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang

Kompetitif. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

Rahmadsyah, 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) (Studi Empiris di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Republik Indonesia, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor/24/2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Republik Indonesia, 2010. Peraturan Pemerintah Nomor/71/2010.

(25)

Robins, 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Jakarta. INDEKS Jakarta.

Sekaran, (2000). dalam Rahmadsyah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) (Studi Empiris di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang).Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Siagian, Sondang P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi

Aksara.

Simamora, Henry. 1996. Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta. Salemba Empat.

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), 2005. PP RI No.24 tahun 2005. Jakarta. Sinar Grafika.

Stoner, 2002. Fundamental of Financial Managing. Corvalis OR. Authors

Academic Publishing. USA.

Sugiarto, Haryono dan Sumiyana, 2004. Pengolahan Data Akuntansi

Berkomputer. Terbitan Pertama. Yogyakarta. BPFE. Sugiyono, 2009. Metedologi Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Sulani, 2009. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan

Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sujarweni, 2007. Dalam Rahmadsyah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) (Studi Empiris di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Sularso, S. 2003. Metodologi Penelitian Akuntansi : Sebuah Pendekatan

Replikasi. Yogyakarta. BPFE.

Suprihanto, dkk. (2003). dalam Rahmadsyah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) (Studi Empiris di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Universitas Negeri Medan. Susilo, W. 2002. Audit Sumber Daya Manusia. Jakarta. Gema Amini.

Susanti, 2010. “Teknologi Tugas yang Fit dan Kinerja Individual”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol 8 No 1, Mei 2006: 24-34.

Tulus, Moh. Agus. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Gramedia

Pustaka Umum.

Wirastawa, I Made Agus Doni. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya

Kepemimpinan, Ketidakpastian Lingkungan dan Job Relevant Information (JRI) Terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Cabang Bank BUMN yang Beroperasi di Kota Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Zainun, B. 2001. Manejemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Gunung Agung.

Zeyn, Elvira. 2011. “Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Komitmen

Organisasi Sebagai Pemoderasi”. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan,

Vol 1 No 1, pp 21-37. www.bpk.go.id (23 Maret 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Statistika deskriptif pada penelitian ini menjelaskan karakteristik data pada Lampiran 3 yaitu variabel pendapatan perbulan, pengeluaran perbulan, usia kepala rumah

Budaya sebuah kelompok masyarakat dapat diidentifikasi melalui bahasa yang dimilikinya. Humor Madura dalam makalah ini dianalisis untuk mengetahui pola pikir dan

Model komunikasi pemasaran meliputi pertama sender atau juga disebut sumber atau source, kedua disebut dengan encoding yaitu proses menerjemahkan tujuan – tujuan komunikasi ke

Bidang adalah begian dari unsur seni. Secara khusus, bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas-batas yang ditentukan oleh unsur-unsur seni lainnya, yaitu garis,

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

Tentunya dengan berbagai keunggulan desitanasi pariwisata di Harau ini harus dapat memberikan suatu pengelaman yang berkesan kepada pengunjung yang datang agar

Menyatakan bahwa skripsi sayang berjudul “ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ONLINE PROJECT BASED LEARNING DENGAN PERPADUAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

Dalam penelitian ini, penyakit terbanyak yang mendasari terjadinya hemoptisis adalah TB paru, sebanyak 49 kasus atau 47,6% dari total kejadian hemoptisis di bangsal