PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I DI SMP SANTO YOSEPH
MEDAN T.P. 2012/2013
Oleh :
Lenni Marlina Siburian NIM. 408121062
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya
Kelas VII Semester I di SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013” disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universiatas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs.J.B. Sinuraya, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku Dosen Penguji
I, Bapak Prof. Drs. Motlan, M. Sc, Ph. Dselaku Dosen Penguji II dan Bapak Drs.
Nurdin Siregar, M.S selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan Skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga kepada Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan
Fisika FIMPA UNIMED. Ucapan terimakasih juga disampaikan penulis kepada
Ibu Kepala Sekolah SMP Santo Yoseph Medan Ibu Dra. Nurbana Pasaribu, Bapak
dan Ibu guru beserta staf pegawai SMP Santo Yoseph Medan yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Skripsi ini saya persembahkan untuk keluarga tercinta. Teristimewa
kepada Ibunda tercinta N. Rajagukguk yang selalu berdoa, memberikan kasih
sayang, dan memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
Terimakasih juga kepada keluarga tercinta, keluarga abanganda Pak Nia Siburian;
keluarga Pak Helena Siburian; Keluarga Bang Darwis Siburian; Bang Herbinson
Siburian; Bang Jemari Siburian serta Keluarga kakanda Friskilia Siburian yang
kasih juga buat sahabat-sahabat terkasih Evi Simarmata, Dewi Panggabean, Eva
Purba, Josevina Nadeak, Dolince, Laminar, Mawan, Ulfah, Erik, Robet, dan juga
kepada teman-teman ”Kost Gang Bersama” yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang memberikan doa dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, September 2012
Penulis,
Lenni Marlina Siburian
vi 2.1.4.2. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri 12 2.1.4.3. Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri 13 2.1.4.4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri 19 2.1.5. Pembelajaran Konvensional 19 2.1.5.1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Konvensional 20 2.1.6. Materi Pembelajaran 21 2.2. Kerangka Konseptual 28 2.3. Rumusan Hipotesis 30
BAB III : METODE PENELITIAN 31
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31 3.3. Variabel Penelitian 31 3.4. Jenis dan Desain Penelitian 31
3.4.2. Desain Penelitian 32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
4.1. Hasil Penelitian 48
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap – Tahap Model Pembelajaran Inkuiri 18
Tabel 2.2. Tahap – Tahap Pembelajaran Konvensional Di Sekolah 20
Tabel 2.3. Massa Jenis beberapa Zat 28
Tabel 3.1. Two Group Pretest – Posttest Design 32
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Materi Pokok Zat dan Wujudnya 33
Tabel 3.3. Validitas Instrumen Penelitian 34
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 36
Tabel 3.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Tes 37
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran Tes, dan Daya 39
Pembeda
Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Pretes 50
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 50
Tabel 4.4. Uji Kemampuan Rata-Rata Pretes 51
Tabel 4.5. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data Postes 54
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Data Postes 54
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Uji Rata-Rata Postes 55
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Inquiry Model 13
Gambar 2.2. Skematik Model Pembelajaran Konvensional 22
Gambar 2.3. Contoh dan Letak Partikel Zat Padat yang Tersusun 22
Teratur
Gambar 2.4. Contoh dan Partikel-Partikel Zat Cair yang Tersusun 22
Tidak Teratur
Gambar 2.5. Contoh dan Partikel-Partikel Dalam Gas Dapat Bergerak 23
dengan Bebas
Gambar 2.6. Diagram Perubahan Wujud Zat 23
Gambar 2.7. Kohesi antara Partikel Air di Permukaan Daun 25
Gambar 2.8. Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung 26 Gambar 2.9. Peristiwa Kapilaritas 27
Gambar 2.10. Bagan Kerangka Konseptual 29
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan 49
Kelas Kontrol
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan 53
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 64
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 85
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 95
Lampiran 4. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 110
Lampiran 5. Instrumen Tes Hasil Belajar 121
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian 125
Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 128
Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda 130
Instrumen
Lampiran 9. Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian 134
Lampiran 10. Tabulasi Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas 137
Kontrol
Lampiran 11. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Estándar Deviasi Data 141
Pretes
Lampiran 12. Uji Normalitas Data Pretes 142
Lampiran 13. Uji Homogenitas Varians Data Pretes 146
Lampiran 14. Uji Hipotesis Nilai Pretes (Uji t Dua Pihak) 148
Lampiran 15. Tabulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas 151
Kontrol
Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Estándar Deviasi Data 155
Postes
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Postes 156
Lampiran 18. Uji Homogenitas Varians Data Postes 160
Lampiran 19. Uji Hipotesis Nilai Postes (Uji t Satu Pihak) 162
Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian 167
Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 171
Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 172
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya adalah misi pendidikan yang
menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pengembangan kualitas SDM
ini menjadi suatu keharusan yang di emban pendidikan formal dalam memasuki
globalisasi dewasa ini. Akan tetapi masalah utama dalam pembelajaran
pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik.
Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat
memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang
masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu
sendiri. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga
dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi
anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses
berpikirnya (Trianto, 2009 : 5).
Dalam proses pembelajaran fisika, guru juga sering menjadikan siswa
sebagai objek belajar bukan sebagai subjek belajar. Guru selalu menyajikan materi
fisika dalam bentuk rumus-rumus dan perhitungan yang sulit, sehingga banyak
siswa yang kurang menyukai pelajaran fisika karena menganggap belajar fisika itu
sulit , tidak menarik, dan membosankan. Padahal Fisika pada dasarnya menarik
untuk dipelajari karena di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala atau fenomena
yang terjadi di jagad raya.
Pernyataan diatas juga didukung oleh kenyataan dilapangan, dimana
berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Sei Bamban, di kalangan siswa
telah berkembang kesan yang kuat bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran
yang sulit untuk dipahami, dan membosankan. Faktor-faktor penyebab munculnya
kesan yang tidak baik terhadap mata pelajaran fisika ini antara lain, karena model
2
tidak bervariasi sehingga menyebabkan kejenuhan pada siswa pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Proses pembelajaran yang seperti ini secara
langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
fisika pada setiap jenjang pendidikan.
Hal yang sama juga peneliti temukan di SMP Santo Yoseph Medan.
Dimana dari yang angket yang diberikan kepada siswa 37 orang siswa, 57,5%
siswa menganggap fisika itu sulit dan kurang menarik. Adapun yang menjadi
alasan mereka adalah karena selama ini guru hanya menyuruh siswa mengerjakan
soal-soal yang banyak mengandung rumus-rumus. Respon siswa terhadap fisika
ini juga terlihat dari hasil ujian fisika semester ganjil di kelas VII yang memiliki
rata – rata 56.1 sementara Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM) di sekolah
tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 60. Nilai rata-rata ini masih belum
mencapai nilai KKM.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rengki Sitanggang, S.Si
selaku guru fisika di SMP Santo Yoseph, mengatakan bahwa model pembelajaran
yang sering digunakan Bapak Rengki Sitanggang, S.Si masih model konvensional
yaitu dengan menggunakan metode ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal
serta model pembelajaran cooperative yaitu diskusi. Dimana model pembelajaran
ini masih bersifat teacher centered.
Menurut Trianto (2009 : 6) juga telah dipaparkan dalam bukunya
mengenai rendahnya hasil belajar siswa karena pembelajaran yang didominasi
oleh pembelajaran konvensional. Artinya dalam pembelajaran ini suasana kelas
cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Siswa tidak memiliki
keterlibatan untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan
pengajaran.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, diperlukan suatu cara yang bisa
memperbaiki proses pembelajaran, salah satu cara yang ditawarkan adalah dengan
menerapkan model pembelajaran inkuiri. Alasan ini didasarkan pada latar
belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yakni proses
pembelajaran yang menekankan pada ingatan dan pemahaman materi pelajaran
Akibatnya, pengetahuan yang terbentuk tidak bertahan lama yang berdampak
pada hasil belajar siswa yang rendah.
Menurut Gulo dalam Trianto (2009 : 166) “ inkuiri adalah rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, dan kritis sehinggga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri.
Dengan model pempelajaran inkuiri ini siswa diharapkan tidak lagi
menjadi pembelajar yang pasif dan pendengar yang hanya tahu cerita-cerita
tentang konsep akan tetapi siswa akan langsung mencari informasi melalui
pengajuan hipotesis dan pencarian data untuk dapat menarik kesimpulan dan
mengetahui sendiri tujuan pembelajaran.
Peneliti sebelumnya dilakukan oleh Rostina, (2009) menyatakan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
inkuiri pada materi pokok Hukum-hukum Newton di SMP Negeri 6 Medan,
diperoleh rata-rata pre-test 41.13 dan rata-rata post-test 68.38. Adapun kelemahan
dalam penelitian ini adalah waktu yang diberikan pada siswa untuk memecahkan
masalah kadang – kadang melebihi batas waktu yang telah disediakan, sehingga
waktu untuk melakukan kegiatan berikutnya kurang maksimal. Maka untuk
mengatasi kendala tersebut pada penelitian ini diberitahukan terlebih dahulu
kepada siswa batas waktu untuk melakukan suatu kegiatan dan menginformasikan
kepada siswa langkah – langkah diskusi yang akan dikerjakan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
2. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berpusat pada guru.
3. Penggunaan model pembelajaran yang belum bervariasi.
4. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses belajar fisika.
5. Nilai rata-rata hasil belajar fisika belum mencapai KKM.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah, keterbatasan waktu, dana serta
kemampuan peneliti maka perlu adanya pembatasan masalah.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol.
2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Zat dan Wujudnya.
3. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif.
1.4. Rumusan Masalah
Sebagaimana pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester I
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok Zat dan Wujudnya
kelas VII semester I SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Zat dan
Wujudnya di kelas VII SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester I
SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok Zat dan Wujudnya
kelas VII semester I SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran
inkuiri terbimbing yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII SMP Santo Yoseph Medan T.P.
2012/2013.
1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Inkuiri
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran Inkuiri dalam proses
pembelajaran Fisika.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester I
SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013 belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) atau nilai hasil belajar < 60. Dimana sebelum
diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 39.17 dan setelah diberikan
perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 58.82.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran Inkuiri terbimbing pada materi pokok Zat dan Wujudnya
kelas VII semester I SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013 sudah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau nilai hasil belajar >
60. Dimana sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40.17 dan
setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa menjadi sebesar 68.33.
3. Ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester I
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran Inkuiri agar lebih kreatif dalam membuat alat-alat yang
digunakan pada LKS sehingga siswa lebih tertib dalam melaksanakan fase
pengumpulan data sehingga memperoleh data dengan efisien. LKS juga
sebaiknya mudah dipahami prosesnya agar lebih menunjang kegiatan
belajar mengajar.
2. Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan jumlah siswa yang
dijadikan sampel, karena pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Inkuiri sangat tidak efisien untuk jumlah siswa yang banyak.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan
pengelolaan kelas khususnya pada tahap pengumpulan data sewaktu
melaksanakan percobaan agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Alberta, L., (2004), Focus on inquiry: a teacher’s guide to implementing inquiry -based learning, Learning and Teaching Resources Branch, Canada. http://education.alberta.ca/media/313361/focusoninquiry.pdf (accessed April 2012).
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Dimyati & Mudjiono, (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., dan Zain., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rieneka Cipta, Jakarta.
Hamalik,O, (2008), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Jarrett, D., (1997), Inquiry Strategies for Science and Mathematics Learning. Northwest Regional Educational Laboratory, Portland, Oregon: http://educationnorthwest.org/webfm_send/748 (accessed April 2012)
Joyce,B.; Weil,M. & Calhoun, E. (2011), Models of Teaching (Model-Model Pengajaran), Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Joyce, B., dan Wheil, M., (2009), Models of Teaching Eighth Edition, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Kanginan, M., 2007, IPA-FISIKA, Erlangga, Jakarta.
Nafiah , (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Kelas VII di SMP Negeri 4 Binjai T.P 2007/2008, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Melber, Leah, (2004), Inquiry for everyone: Authentic science experiences for students with special needs, Volume 1, Issue 2, California State University,
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.
Santrock, J., (2010), Psikologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Tina, (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hukum-Hukum Newton di SMP Negeri 6 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Tim Abdi Guru, (2007), IPA TERPADU untuk SMP kelas VII, Erlangga, Jakarta.
Trianto, (2007), Model - Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Turman P, (2008), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas X Semester I SMA HKBP Sidorame, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Uno, H., (2007), Model Pembelajaran., Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Lenni Marlina Siburian dilahirkan di Desa Sigulang Losung,
Padangsidimpuan pada tanggal 25 September 1990. Ayahanda bernama B.
Siburian (Alm) dan Ibunda bernama N. Rajagukguk, dan merupakan anak ketujuh
dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk di SD Negeri 142520
Hurase dan lulus tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di
SMP Negeri 3 Batang Angkola dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Padangsisimpuan dan lulus pada
tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika