• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rebranding Kampoeng Semarang di Kota Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rebranding Kampoeng Semarang di Kota Semarang."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Kampoeng Semarang adalah satu-satunya tempat berbelanja oleh-oleh di Kota Semarang yang menjual berbagai macam jenis oleh-oleh khas Kota Semarang. Pemerintah kota turut andil dalam perkembangan Kampoeng Semarang, namun potensi itu kurang disambut serius oleh Kampoeng Semarang. Segmentasi yang terpecah membuat branding dan promosi Kampoeng Semarang terlalu luas, sehingga berdampak kepada promosi yang tidak tepat sasaran. Dampak tersebut menyebabkan Kampoeng Semarang kurang dikenal dan wisatawan lebih memilih untuk mengunjungi pusat oleh-oleh yang lain di Kota Semarang.

Oleh karena itu, peneliti mengangkat Kampoeng Semarang dengan tujuan untuk merancang kembali visual branding dan media promosi agar wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang , terutama usia madya yang tinggal dikota-kota besar di Indonesia dan wisatawan dari Negara tetangga, mengetahui lebih dalam potensi dari Kampoeng Semarang.

Metode yang dilakukan adalah dengan merancang visual branding secara keseluruhan dengan website sebagai media utama dan instagram, facebook, youtube, brochure, koran, tabloid, billboard, advertorial, sticker bus sebagai media pendukung . Melalui perancangan ini, wisatawan domestik maupun mancanegara terutama usia madya yang tinggal di perkotaan, dapat mengetahui potensi dan berkunjung ke Kampoeng Semarang.

(2)

vii ABSTRAK

Rebranding Kampoeng Semarang di Kota Semarang Oleh

Klemens Arya Harijanto NRP 1146045

Kampoeng Semarang is the one and only place to shop for goody bags in Semarang as it sells things related to the city. Government also pays attention to this potential but not the locals. Unclear market segments and vast promotions in fact causes the place to lose its market, as a result of which few tourists visit the place and they would prefer to shop in other places in Semarang.

That is the reason why the writer decides to take on this issue in order to redesign the visual branding and promotional media of Kampoeng Semarang so that local visitors and overseas will know more of its potentials.

The methods used are visual branding images equipped by a number of websites like Instagram, Facebook, Youtube, brochure, newspapers, magazines, billboards, advertorial and bus stickers as the supporting media. It is truly expected that this design will encourage domestic and overseas tourists to come, know and be aware of the Kampoeng Semarang potentials.

(3)

viii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT BAHASA INDONESIA ... vi

ABSTRACT BAHASA INGGRIS ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.2.1 Permasalahan ... 2

1.2.2 Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

(4)

ix

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Teori Industri Pariwisata ... 5

2.2 Teori Manajemen Wisata Perjalanan ... 6

2.3 Teori Strategic Brand Management ... 6

2.4 Teori Rebranding ... 7

2.5 Teori Branding ... 9

2.6 Teori Usia Madya: Penyesuaian Pribadi dan Sosial ... 9

BAB III DATA DAN ANALISI MASALAH ... 12

3.1 Data dan Fakta ... 12

3.1.1 Perusahaan/lembaga terkait ... 12

3.1.1a Profile Kampoeng Semarang... 15

3.1.1b Mandatori dan Instansi Terkait ... 15

3.1.1c Sponsorship ... 16

3.1.2 Data tentang Gejala atau Fenomena yang terjadi ... 18

3.1.3 Tinjauan terhadap proyek/persoalan sejenis ... 24

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 21

3.2.1 Analisis SWOT Kampoeng Semarang ... 28

(5)
(6)

xi

1. Facebook ... 45

2. Instagram ... 46

3. Video ( Youtube )... 47

4.4.3 Media Cetak ... 48

A. Iklan Koran ... 48

B. Iklan Majalah ... 48

C. Billboard ... 49

D. Stiker Bus ... 50

E. Brosur ... 51

F. Advertorial ... 51

G. Vertical Bannner ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... xvi

DAFTAR ISTILAH ... xvii

LAMPIRAN ... xviii

DATA PENULIS ... xxxi

(7)

xii

DAFTAR TABEL

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Kampoeng Semarang ... 13

Gambar 3.2 Tampak Depan Kampoeng Semarang ... 14

Gambar 3.3 Bagian Dalam Kampoeng Semarang ... 14

Gambar 3.4 Asem Jawa Resto ... 14

Gambar 3.5 Meeting Room ... 15

Gambar 3.6 WEBE-Outlet ... 15

Gambar 3.7 Logo Provinsi Jawa Tengah ... 15

Gambar 3.8 Logo PT. Bank Bukopin ... 16

Gambar 3.9 Logo Kartika Sari ... 25

Gambar 3.10 Online Store Kartika Sari ... 26

Gambar 3.11 Interior Kartika Sari, Bandung ... 26

Gambar 3.12 Desain Kemasan Kartika Sari, Bandung ... 26

Gambar 3.13 Logo Bandeng Juwana ... 27

Gambar 3.14 Tampak Depan Bandeng Juwana ... 28

Gambar 4.1 Logo Kampoeng Semarang ... 38

Gambar 4.2 Kode Warna ... 39

Gambar 4.3 Contoh Font Bebas Neue Book ... 40

Gambar 4.4 Contoh Font Karya Penulis ... 40

(9)

xiv

Gambar 4.6 Business Suit ... 41

Gambar 4.7 Name Tag ... 41

Gambar 4.8 Sign System ... 42

Gambar 4.9 Seragam Karyawan ... 42

Gambar 4.10 Sketsa Seragam Front Liners ... 42

Gambar 4.11 Desain Menu ... 43

Gambar 4.12 Desain Website ... 44

Gambar 4.13 Desain Fan Page Facebook ... 46

Gambar 4.14 Desain Instagram ... 47

Gambar 4.15 Video ... 47

Gambar 4.16 Desain Iklan Koran ... 48

Gambar 4.17 Iklan Majalah... 49

Gambar 4.18 Iklan Billboard ... 50

Gambar 4.19 Sticker Bus ... 50

Gambar 4.20 Desain Brosur ... 51

Gambar 4.21 Advertorial ... 52

(10)

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Skema Perancangan ... 4

Diagram 3.1 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Jenis Kelamin ... 19

Diagram 3.2 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Usia ... 19

Diagram 3.3 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Kunjungan Ke Semarang . 20

Diagram 3.4 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Kota Semarang ... 20

Diagram 3.5 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Pengetahuan Semarang ... 21

Diagram 3.6 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Moda Transportasi ... 21

Diagram 3.7 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Kampoeng Semarang ... 22

Diagram 3.8 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Darimana Mengetahuinya . 22

Diagram 3.9 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Oleh-oleh favorit ... 22

Diagram 3.10 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Estimasi Anggaran ... 23

Diagram 3.11 Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Fasilitas ... 23

(11)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Erlangga

Keller, Kevin Lane. 2007. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Third Edition. Pearson Education, Inc.,Upper Saddle River, New Jersey.

Novry Sabmen S dan Raeni Djomena. 2003. Best of Indonesia Letterhead + Logo Collections. PT. Mega Taimatsukami International

OkaA. Yuti. 1997. Tours and Travel Management. Pradnya Paramitha Richard Sihite, S.Sos. 1974. Teori Industri Pariwisata. SIC

Schmidt, Piers. 2005. What is branding. Rockport Publishers. www.bphn.go.id / diunduh tanggal 25 Febuari 2015

www.bukopin.co.id /Sekilas_Bank_Bukopin/diunduh tanggal 29 Februari 2015 www.bukopin.co.id /visi_misi/diunduh tanggal 29 Februari 2015

(12)

xvii

DAFTAR ISTILAH

- Homeware : Peralatan rumah tangga.

- Devisa : Semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional.

- Traveller : Wisatawan, pelancong, atau musafir.

- Menopause : Berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan.

- Handicraft : Barang kerajinan tangan. - Trademark : Merk dagang.

- Hangout : Berkunjung ke suatu tempat.

- Captivate : Memikat, mengesankan, menarik, memuaskan.

(13)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Rangkuman wawancara ... xix

1. Wawancara dengan Dedet Sulistiyono... xix

B. Hasil Riset ... xix

1. Kuesioner ... xix

C. Sketsa ... xx

(14)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Semarang sejatinya adalah ibu kota Jawa Tengah yang memiliki keanekaragaman budaya di dalamnya. Peninggalan budaya asli masyarakat Jawa maupun peninggalan budaya-budaya kolonial Belanda masih kental di kota Semarang. Mulai dari pagelaran wayang kulit sampai berkeliling menjelajahi kota lama yang masih sangat terjaga kelestariannya. Dengan adanya data, ditemukan fakta bahwa penduduk kota ini dihuni oleh mayoritas dari Etnis Tionghoa, Arab dan Jawa. Keberagaman tersebut membuat budaya kota yang dikenal dengan “kota lunpia ini” dikenal sebagai kota yang memiliki beragam oleh-oleh yang khas. Wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang sering kali tidak memiliki waktu yang banyak untuk berburu oleh-oleh khas secara menyeluruh. Kampoeng Semarang hadir mengemas keanekaragaman oleh-oleh khas yang ada di Kota Semarang. Memadukan oleh-oleh khas dari berbagai budaya dalam satu konsep “one stop leisure”. Tempat yang menarik dan dikemas secara modern namun tetap memberi kesan Kota Semarang, menyuguhkan pengalaman berbelanja yang mengasyikan. Oleh-oleh khas Semarang yang ditawarkan adalah batik, makanan, homeware, dan produk anak-anak. Produk yang ditawarkan semuanya dibuat oleh pengrajin yang ada di kota Semarang.

(15)

Universitas Kristen Maranatha 2 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Rumusan masalah perancangan dalam tulisan ini, antara lain :

a. Bagaimana cara mempromosikan Kampoeng Semarang yang telah ada sejak lama, agar dapat dikenal lebih luas?

b. Bagaimana memilih media yang tepat, sehingga target mengetahui potensi Kampoeng Semarang?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan dikemukakan dan diuraikan ruang lingkup atau batasan permasalahan :

a. Mengingat semakin meningkatnya pertumbuhan wisatawan yang datang ke Kota Semarang, maka peneliti dalam perancangan ini hanya akan membahas tempat oleh-oleh Kampoeng Semarang sebagai bahan kajian. Disamping Kampoeng Semarang menjadi tempat oleh-oleh yang layak untuk dikunjungi, Kampoeng Semarang memiliki peran dalam melestarikan budaya Kota Semarang

b. Dalam perancangan ini peneliti bermaksud untuk mengangkat Kampoeng Semarang melalui perancangan rebranding dan promosi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara.

c. Pembahasan masalah dibatasi di rentang usia 40-50 tahun. Turis dari Indonesia dan turis dari Negara-negara tetangga Indonesia.

1.3 Tujuan Perancangan

Setelah mengetahui rumusan permasalahan perancangan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari perancangan ini sebagai berikut :

(16)

Universitas Kristen Maranatha 3

b. Melakukan rebranding dan perbaikan strategi promosi terhadap Kampoeng Semarang, didukung dengan sistem media yang tepat sasaran.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan ini sumber data yang diperlukan bersumber dari : a. Manajemen Kampoeng Semarang

b. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : a. Kuisioner

Metode ini bertujuan untuk memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas tinggi dari responden yang ada untuk mendapat informasi tentang permasalahan-permasalahan yang akan diangkat pada perancangan ini.

b. Observasi

Observasi bertujuan untuk mendapatkan data baik secara visual dengan cara melihat langsung keadaan disana, maupun untuk melakukan perbincangan dengan pihak Kampoeng Semarang.

c. Studi Pustaka

(17)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5 Skema Perancangan

Diagram 1.1 Skema Perancangan

(18)

Universitas Kristen Maranatha 53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kampoeng Semarang telah mengalami lack of identity. Potensi yang besar, tidak diiringi dengan identitas yang kuat. Survey membuktikan masih banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan Kampoeng Semarang, bahkan warga Kota Semarang banyak yang belum pernah mendengarnya. Promosi yang tidak tepat sasaran membuat setiap promosi yang dilakukan menjadi tidak berguna. Media-media promosi yang telah dirancang menjadi terbengkalai, oleh banyaknya media-media tersebut.

Dengan adanya rebranding Kampoeng Semarang dan perbaikan strategi promosi agar lebih tepat sasaran, diyakini dapat memperkuat citra dan efisiensi promosi Kampoeng Semarang. Citra Kampoeng Semarang sebagai tempat yang ekslusif dan nyaman menjadi tujuan utama perancangan ini.

5.2 Saran

Penulis menyarankan agar Kampoeng Semarang jangan hanya fokus pada quantity tapi quality. Memberikan image yang kuat lebih penting dari banyaknya media yang dipakai untuk berpromosi. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk, dapat menjadikan Kampoeng Semarang semakin dipercaya.

(19)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Erlangga

Keller, Kevin Lane. 2007. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Third Edition. Pearson Education, Inc.,Upper Saddle River, New Jersey.

Novry Sabmen S dan Raeni Djomena. 2003. Best of Indonesia Letterhead + Logo Collections. PT. Mega Taimatsukami International

OkaA. Yuti. 1997. Tours and Travel Management. Pradnya Paramitha Richard Sihite, S.Sos. 1974. Teori Industri Pariwisata. SIC

Schmidt, Piers. 2005. What is branding. Rockport Publishers. www.bphn.go.id / diunduh tanggal 25 Febuari 2015

www.bukopin.co.id /Sekilas_Bank_Bukopin/diunduh tanggal 29 Februari 2015 www.bukopin.co.id /visi_misi/diunduh tanggal 29 Februari 2015

Referensi

Dokumen terkait

Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang akan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Tanggung jawab pidana pengemudi kendaraan yang mengakibatkan kematian dalam kecelakaan lalu lintas dalam Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adalah pidana

Dalam rangka membangun budaya mutu di perguruan tinggi melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Quraish Shihab yang ada dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 63 sampai ayat 74, dengan tujuan untuk mengetahui materi pendidikan akhlak menurut M.. Quraish Shihab yang

Alur kerja sistem ini menggunakan Arduino UNO yang telah diprogram oleh software Arduino IDE dengan bahasa C, kemudian input model sistem ini berupa sensor gas MQ-02 yang

(dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIFi. Periode 1 Januari - 31

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang dikuantifikasikan dengan menggunakan skala likert yang diperoleh dari respon tertulis dari manajer hotel

Pentingnya desain sistem informasi akuntansi siklus pembelian ini adalah agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dalam bentuk laporan yang lebih akurat,