ABSTRAK
Taman Kanak-Kanak (TK) atau Kindergarten merupakan tingkatan pendidikan dasar anak usia dini yang penting karena pada usia 3-6 tahun merupakan masa dimana anak mulai belajar, bertanya mengenai apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Pada masa periode ini pula perkembangan otak berkembang secara pesat dalam hal belajar, beradaptasi dengan lingkungan sekitar, bersosialisasi dengan sesama, berimajinasi, berpikir kreatif dan mengeksplor yang ada di sekitarnya. Periode Kindergarten atau pendidikan anak usia dini ini juga merupakan periode dimana perkembangan motorik dan sensorik anak harus diutamakan.
Perancangan Kindergarten International School yang terletak di Bandung untuk anak usia 3 – 6 tahun menggunakan tema Nature Kinder Explorer dengan konsep Play and Learn through Nature Exploring. Konsep ini diambil karena menyesuaikan dengan sifat anak yang senang untuk berksplorasi dan juga karena kurikulum International Baccalaurrate yang menyatakan bahwa pembelajaran anak usia dini tidak hanya fokus dilakukan di dalam ruang saja namun anak dapat mengeksplor sekitar mereka tanpa terbatasi hanya di dalam ruang kelas saja serta dapat memaksimalkan fungsi sistem motorik dan sensorik anak dalam melakukan rutinitas sehari-hari tanpa harus dilakukan pelatihan khusus contohnya seperti menaiki tangga.
Dalam perancangan kali ini Kindergarten akan diterapkan dengan tema Nature kinder Explorer yaitu mengambil suasana alam ke dalam bangunan yang dapat terlihat dari sistem moving class dan desain interior open space terbuka dan tidak terbatasi ruang atau dinding massive sehingga baik untuk penghawaan. Selain itu konsep ini dipakai dengan tujuan agar anak dapat mengekplor dan menjawab rasa penasaran mereka akan banyak hal dan tidak terbatasi hanya dalam ruang kelas saja dan juga untuk menjelaskan bahwa pembelajaran untuk anak usia dini memerlukan pembelajaran yang tidak hanya duduk di dalam kelas seperti pembelajaran formal dan harus mementingkan dan mendukung dalam hal perkembangan sistem motorik dan sensorik anak.
ABSTRACT
Kindergarten is early childhood education level which is important because kids from age 3 to 6 years old are period where kids start learning, asking what they see, hear and feel. In this period also where brain development develop fast in terms of learning, adpat with surrounded, socialized with other, imagination, think creative and exploring surrounded. Kindergarten period or early childhood learning is a period where kids motor and sensory development need to prioritize.
Designing a Kindergarten International School that located in Bandung for kids age from 3 to 6 years old using a theme of Nature Kinder Explorer with concept of Play and Learn through Nature Exploring. This Concept is used to adjust kids characteristic that love to explore and also because of International Baccalaurrate Curriculum that stated early childhood learning is not only focus to learn in class only but also to explore around them without being bordered inside the class, and also to maximilize kids function of motor and sensory system while doing everyday routine without doing a special training for example like going through stair and step.
In This design Kindergarten will be applied with Nature Kinder Explorer theme that is taking nature feel to the building that can be seen with moving class system and open space interior design and not bordered inside room or massive wall so its good for the airing system. Other than that this concept is used with a purpose in order that kids can explore and answer their curiosity of many things without being bordered inside the room only but also to explain why early childhood learning need learning that not only seat in class like formal learning and also need to prioritize and support in terms of kids system motor and sensory development.
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang Masalah ... 11.2. Ide / Gagasan Perancangan... 2
1.3. Rumusan Masalah ... 3
1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 3
1.5. Ruamg Lingkup Perancangan ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TAMAN KANAK-KANAK 2.1. Dasar dan Teori Perkembangan Anak ... 6
2.1.1. Rangasangan pada Anak ... 6
2.1.2. Psikologi Belajar ... 7
2.1.3. Penahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget ... 8
2.1.4. Perkembangan Keterikatan dalam Tingkah Laku Menurut John B .... 9
2.2. Standar Bangunan dan Furniture Taman Kanak – Kanak ... 11
2.2.1. Standar Ergonomi menurut Child Care Design Guide ... 11
2.2.2. Standar Furniture Anak menurut Design Standard for Children’s Environment ... 12
2.2.3. Spaces for kindergarten menurut Child Care Design Guide ... 19
2.2.4. Area Aktivitas Tipikal di Preschool dan Kindergarten ... 22
2.2.5. Kindergarten Classroom Standard menurut Designing Child Care Settings ... 34
2.2.6. Standar Ergonomi Data Arsitek ... 37
2.3. Standar Kenyamanan Taman Kanak-Kanak ... 40
2.4. Standar Penghawaan Taman Kanak-Kanak ... 40
2.5. Standar Pencahayaan Taman Kanak-Kanak ... 41
2.6. Standar Keamanan Taman Kanak-Kanak ... 41
2.7. Teori Warna menurut Child Care Design Guide ... 46
2.1.1. The Color Wheel ... 46
2.1.2. Color Temperature ... 47
2.1.3. The Psychology of Color menurut Child Care Design Guide... 48
2.8. Perkembangan Motorik dan Sensorik Anak ... 50
2.9. International Baccalaureate Primary Years Programme ... 56
BAB III STUDI LITERATURE 3.1. Deskripsi Proyek ... 60
3.1.2. Deskripsi Lokasi ... 63
3.1.3. Deskripsi Fungsi ... 64
3.1.4. Analisa Site ... 65
3.1.5. Analisa Building ... 67
3.2. Identifikasi User ... 68
3.3. Studi Banding ... 69
3.3.1. Penabur International School Preschool and Kindergarten ... 69
3.3.2. Apple Tree Pre-school ... 80
3.4. Programming ... 87
3.4.1. Flow Activity ... 87
3.4.2. Program Kebutuhan Ruang... 91
3.4.3. Bubble Diagram ... 98
3.4.4. Zoning Blocking ... 99
3.5. Tema dan Konsep ... 102
3.5.1. Mind Mapping ... 102
3.5.2. Konsep Bentuk ... 103
3.5.3. Konsep Warna ... 104
3.5.4. Konsep Material ... 104
3.5.5. Konsep Tekstur ... 106
3.5.6. Konsep Pola ... 107
3.5.8. Konsep Penghawaan ... 108
3.5.9. Konsep Skala ... 109
3.5.10.Konsep Keamanan ... 109
BAB IV PERANCANGAN INTERIOR KINDERGARTEN INTERNATIONAL SCHOOL DENGAN KONSEP NATURE KINDER EXPLORER 4.1. Tema dan Konsep Perancangan ... 111
4.2. Aplikasi Perancangan ... 112
4.2.1. Denah dan Potongan General ... 112
4.2.2. Admin Staff + Receptionist ... 115
4.2.3. Kindergarten Classroom ... 118
4.2.4. Tree House Area ... 123
4.2.5. Kids Kitchen ... 126
4.2.6. Art Class ... 128
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 131
5.2. Saran ... 133
Daftar pustaka ... 135
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Standar Handrail diameter ... 12
Gambar 2.2 Standar Tinggi Handrail ... 13
Gambar 2.3 Standar Tinggi Handle Pintu ... 13
Gambar 2.4 Standar Tinggi Platform ... 14
Gambar 2.5 Standard Seat Width ... 14
Gambar 2.6 Standard Seat Height ... 15
Gambar 2.7 Standard Seat Depth... 15
Gambar 2.8 Standard Standing Worktop Heights... 16
Gambar 2.9 Standard Standing Worktop Depth ... 16
Gambar 2.10 Standard Standing Worktop Depth ... 17
Gambar 2.11 Standard Seated Worktop Height ... 17
Gambar 2.12 Standar Tinggi dan Kedalaman Sink Anak ... 18
Gambar 2.13 Standar Tinggi Cermin Anak ... 18
Gambar 14 Standar Ukuran closet dan urinoir anak ... 19
Gambar 2.15 Kindergarten Bedroom ... 20
Gambar 2.16 Kindergarten Sand Play ... 23
Gambar 2.17 Kindergarten Child-size Kitchen ... 24
Gambar 2.18 Kindergarten Woodworking Area ... 25
Gambar 2.19 Kindergarten Farming Nature area ... 26
Gambar 2.21 Kindergarten Classroom ... 28
Gambar 2.22 Kindergarten Small Unit Blocks area ... 29
Gambar 2.23 Kindergarten Math Area ... 30
Gambar 2.24 Kindergarten dramatic play area... 31
Gambar 2.25 Kindergarten House Play ... 32
Gambar 2.26 Kindergarten Miniature ... 32
Gambar 2.27 Kindergarten Miniature ... 33
Gambar 2.28 Kindergarten Layout Classroom A... 35
Gambar 2.29 Kindergarten Layout Classroom B... 35
Gambar 2.30 Kindergarten Layout Classroom C... 36
Gambar 2.31 Indoor Setting Pre-School and Kindergarten ... 36
Gambar 2.32 Outdoor Setting Pre-School and Kindergarten ... 37
Gambar 2.33 skema bidang dan tambahan tingkat ... 37
Gambar 2.34 Kelompok TK/ Tipe Rancangan ... 38
Gambar 2.35 Tempat anak-anak berada/bermain ... 39
Gambar 2.36 Alat-Alat Bermain pada Tempat Bermain ... 39
Gambar 2.37 Safety Edge ... 42
Gambar 2.38 Baby Gate / Child Safety Gate ... 43
Gambar 2.39 Safety Equipment ... 43
Gambar 2.40 Sprinkler Types ... 43
Gambar 2.42 Smoke detector ... 44
Gambar 2.43 Fire Extinguishers ... 45
Gambar 2.44 CCTV Camera Type ... 45
Gambar 2.45 Primary Colors ... 46
Gambar 2.46 Secondary Colors ... 46
Gambar 2.47 Tertiary Colors ... 47
Gambar 2.48 Warm and Cool Color ... 47
Gambar 2.49 Motor Physical Play ... 52
Gambar 2.50 Social Play ... 52
Gambar 2.51 Constructive Play ... 53
Gambar 2.52 Solitary Play ... 54
Gambar 2.53 International Baccalaurete Primary Years Programme Model ... 57
Gambar 3.1 90 Gourmet Restaurant Building ... 61
Gambar 3.2 Logo 90 Gourmet ... 61
Gambar 3.3 area Azuma Restaurant ... 62
Gambar 3.4 area Orange Blossom ... 62
Gambar 3.5 Area Public ... 62
Gambar 3.6 area Ajimaru Ramen ... 63
Gambar 3.7 Site plan 90 Gourmet ... 63
Gambar 3.8 Area Tunggu dan Parents Lounge ... 71
Gambar 3.10 Daycare Sleeping Area ... 73
Gambar 3.11 Sand Play area ... 73
Gambar 3.12 Outdoor Playground ... 74
Gambar 3.13 Indoor Playground ... 74
Gambar 3.14 Art Class ... 75
Gambar 3.15 Language class ... 75
Gambar 3.16 Canteen area ... 76
Gambar 3.17 Kitchen Cooking Class ... 76
Gambar 3.18 Area Gym ... 77
Gambar 3.19 Dance Class ... 77
Gambar 3.20 Swimming Pool ... 78
Gambar 3.21 Toilet ... 78
Gambar 3.22 Pet area ... 79
Gambar 3.23 Pit Stop ... 79
Gambar 3.24 Apple Tree Pre-School ... 80
Gambar 3.33 Apple Tree Pre-School Waiting Area ... 82
Gambar 3.34 Classroom ... 83
Gambar 3.35 Reading Corners ... 83
Gambar 3.36 Story Telling in Class ... 83
Gambar 3.37 Apple Track ... 84
Gambar 3.39 Weather day at Water pool ... 84
Gambar 3.40 Music and Movement area in Class ... 85
Gambar 3.41 Physical Education area ... 85
Gambar 3.42 Apple Town ... 86
Gambar 3.43 Washtafel Toilet skala Anak ... 86
Gambar 3.44 Flow Activity Orang Tua ... 87
Gambar 3.45 Flow Activity Murid ... 88
Gambar 3.46 Flow Activity Guru ... 89
Gambar 3.47 Flow Activity Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ... 89
Gambar 3.48 Flow Activity Staff Administrasi ... 90
Gambar 3.49 Flow Activity Satpam ... 90
Gambar 3.50 Flow Activity Karyawan (OB) ... 91
Gambar 3.51 Bubble Diagram Lantai Basement ... 98
Gambar 3.52 Bubble Diagram Lantai 1 ... 98
Gambar 3.53 Bubble Diagram Lantai 2 ... 98
Gambar 3.54 Zoning Blocking Lantai Basement ... 99
Gambar 3.55 Zoning Blocking Lantai 1 ... 100
Gambar 3.56 Zoning Blocking Lantai 2 ... 101
Gambar 3.57 Mind Mapping Tema Konsep ... 102
Gambar 3.58 Mind Mapping Tema Konsep ... 102
Gambar 3.60 Interior Konsep Bentuk Nature ... 103
Gambar 3.61 Interior Konsep Bentuk Nature ... 103
Gambar 3.62 Floor Foam ... 105
Gambar 3.63 Floor Foam ... 105
Gambar 3.64 material recycled chipped foam and silicone spray-painted in an ice-cream colour palette ... 105
Gambar 3.65 material multiplex ... 105
Gambar 3.66 bamboo flooring ... 105
Gambar 3.67 material HPL ... 106
Gambar 3.68 Perpaduan Area Penggunanaan Tekstur Kasar dan Halus ... 106
Gambar 3.69 Interior Pola berulang ... 107
Gambar 3.70 Pencahayaan Buatan ... 107
Gambar 3.71 AC Split for Kid ... 108
Gambar 3.72 AC Split ... 108
Gambar 3.73 Air Purifier (filter udara)...108
Gambar 3.74 Air Purifier...108
Gambar 3.75 Stokke Tripp Trapp Adjustable Seating Furniture ... 109
Gambar 3.76 Smoke Detector and Spray Sprinkler ... 109
Gambar 3.77 Childproofing products ... 110
Gambar 3.78 Childproofing edge ... 110
Gambar 4.1 Basement Floor General Plan ... 113
Gambar 4.2 First Floor General Plan ... 114
Gambar 4.3 Second Floor General Plan ... 114
Gambar 4.4 Admin Staff + Receptionist ... 115
Gambar 4.5 Admin Staff + Receptionist layout ... 115
Gambar 4.6 Admin Staff + Receptionist Section A-A’ ... 116
Gambar 4.7 Admin Staff + Receptionist Section B-B’ ... 116
Gambar 4.8 Eco Green Information Board ... 117
Gambar 4.9 Welcome Tree Receptionist ... 117
Gambar 4.10 Kindergarten Classroom ... 118
Gambar 4.11 Kindergarten Classroom ... 118
Gambar 4.12 Kindergarten Classroom Layout ... 119
Gambar 4.13 Kindergarten Layout Classroom A ... 119
Gambar 4.14 Kindergarten Classroom Section A-A’ ... 120
Gambar 4.15 Kindergarten Classroom Section B-B’ ... 120
Gambar 4.16 Kindergarten Classroom K1 Table ... 121
Gambar 4.17 Kindergarten Classroom K1 Chair ... 121
Gambar 4.18 Kindergarten Classroom Interior Tree Column ... 122
Gambar 4.19 Kindergarten Classroom Interior Family Tree ... 122
Gambar 4.20 Tree House Area Layout First Floor ... 123
Gambar 4.22 Tree House Area Layout Second Floor ... 124
Gambar 4.23 Tree House Section B-B’ ... 124
Gambar 4.24 Tree House Indoor Playground ... 125
Gambar 4.25 Tree House Kids Gym ... 125
Gambar 4.26 Kids Kitchen ... 126
Gambar 4.27 Kids Kitchen Layout ... 126
Gambar 4.28 Kids Kitchen Mushroom Chair ... 127
Gambar 4.29 Kids Kitchen Wooden Wall Ceiling Partition ... 127
Gambar 4.30 Art Class ... 128
Gambar 4.31 Art Class Layout ... 128
Gambar 4.32 Art Class Table ... 129
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget ... 8
Tabel 2.2 Perkembangan Keterikatan dalam Tingkah Laku Menurut John B ... 9
Tabel 2.3 Seat and Table ... 11
Tabel 2.4 Shelf Height ... 11
Tabel 2.5 Water and Sand Play Table Height ... 11
Tabel 2.6 Sizes of Cabinets and Counters ... 12
Tabel 2.7 The Psychology of Color ... 48
Tabel 3.1 Analisa Site ... 65
Tabel 3.2 Analisa Building ... 67
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Taman Kanak-Kanak (TK) atau Kindergarten merupakan tingkatan
pendidikan anak usia dini yang penting karena merupakan pendidikan dasar
sebelum memasuki tingkatan yang lebih tinggi. Anak-anak pada usia 4-6
tahun merupakan masa dimana mereka mulai penasaran dengan lingkungan
sekitarnya. Masa dimana anak-anak mulai belajar, bertanya mengenai apa
yang dilihat, didengar dan dirasakan.
Anak-anak pada tingkatan ini berada dalam periode dimana
perkembangan otak berkembang secara pesat dalam hal belajar, beradaptasi
dengan lingkungan sekitar dan juga bersosialisasi dengan sesama. Pada masa
periode ini pula anak-anak senang berimajinasi, kreatif dan senang untuk
Interior seharusnya mendukung anak dalam mengeksplor dan
membantu perkembangan dalam berkreatifitas. Sekarang ini sarana dan
prasarana pun terkadang tidak disesuaikan dengan standar yang sesuai untuk
anak disebabkan oleh interior TK yang seringkali difokuskan hanya pada
desain dan tidak pada fungsional. TK yang menyatu dengan tingkatan sekolah
lainnya terkadang desain lebih disesuaikan dengan image dan identitas
sekolah secara keseluruhan. Psikologi anak terganggu diakibatkan oleh
interior TK yang tidak nyaman dan tidak terlalu menarik.
Oleh karena itu diperlukan desain interior TK yang dapat mendukung
dan memenuhi kebutuhan dalam dunia pendidikan, memacu perkembangan
otak anak dan yang paling penting menciptakan suasana yang nyaman bagi
psikologi anak-anak serta membuat anak-anak tertarik untuk belajar.
1.2. Ide / Gagasan perancangan
Perancangan interior Taman Kanak-Kanak dengan konsep “play and
learn through explore” dengan tema nature kinder explore diambil untuk
anak-anak pada usia 3-6 tahun dengan tujuan membuat TK sebagai sarana
anak-anak tidak hanya untuk belajar dan bermain di dalam kelas tetapi juga
dapat mengeksplor lingkungan sekitar tanpa terbatasi di dalam kelas saja
tetapi juga di luar kelas dengan mendesain fasilitas-fasilitas yang mendukung
anak-anak untuk menjawab rasa penasaran mereka akan lingkungan sekitar
mereka seperti fasilitas ruang kelas tematik yang dapat mendukung seperti
ruang kelas terdapat suasana dan miniatur (kantor polisi, pasar, peternakan,
rumah sakit) sehingga dapat merasakan role playing dalam melakukan
pekerjaan orang dewasa, selain itu juga fasilitas farming dan nature area agar
anak dapat merasakan experience alam yang jarang ditemukan di kota dan
wet playing area dan sand play area untuk permainan outdoor. Juga
mendesain fasilitas dan juga furniture yang dapat melatih sistem sensori dan
motorik anak seperti fasilitas indoor dalam ruangan untuk role playing,
Desain bangunan sendiri akan difokuskan dengan suasana alam kota
Bandung yaitu suasana alam lembah yang dibuat di dalam bangunan agar
kesan suasana alam seperti adanya bentuk-bentukan pohon, sungai dan
bentukan alam lainya. Selain itu desain suasana alam sendiri akan didapat
dari bangunan yang dibuat open space atau ruang terbuka pada beberapa area.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan sistem sensori dan motorik anak usia dini
melalui interior taman kanak-kanak?
2. Bagaimana mendesain taman kanak-kanak yang mendukung anak-anak
dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar tanpa terbatasi hanya di dalam
ruang kelas?
1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan
1. Untuk mengetahui interior yang seperti apa yang dapat mendukung dalam
sistem perkembangan sensori dan motorik anak usia dini
2. Untuk mendesain taman kanak-kanak yang dapat menjawab
permasalahan sebuah taman kanak-kanak yang dapat mengeksplor
lingkungan sekitar tanpa terbatasi hanya di dalam ruang kelas saja.
1.5. Ruang Lingkup Perancangan
Perancangan fasilitas ruang Taman Kanak-kanak meliputi :
a. Fasilitas ruang kelas tematik dan juga terdapat area dengan miniature play
atau Mini Town dan juga area dramatic play dimana anak-anak dapat
melakukan role playing pekerjaan yang dilakukan orang dewasa.
b. Fasilitas outdoor seperti farming, wet play area, sand play area, science
c. Fasilitas membantu perkembangan motorik dan sensorik seperti cooking,
woodworking, small unit block area, large hollow block area, dramatic
play area, miniature play area, manipulative play area, music and
movement area.
d. Fasilitas membantu perkembangan otak anak yaitu ruang kelas yang
mendukung pelajaran writing, reading, math, dsb.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan Proposal Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab 1 yaitu dalam bab pendahuluan dikemukakan latar belakang
pemilihan Taman Kanak-Kanak sebagai masalah yang diambil dalam
merancang, ide/gagasan dalam perancangan, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan dan sistematika penulisan.
Bab 2 Taman Kanak - Kanak
Dalam bab 2 yaitu bab studi literatur sebuah Taman Kanak-Kanak,
psikologi yang berpengaruh terhadap interior, standar ergonomi anak,
fasilitas standar TK, teori warna, psikologi warna, kurikulum International
Baccalaurate Primary Years Program dan LIFES Curiculum.
Bab 3 Deskripsi Objek Studi
Dalam bab 3 yaitu bab deskripsi objek studi yaitu taman kanak-kanak yang
mendeskirpsikan objek studi, analisa site, analisa fungsi, analisa building,
identifikasi user, deskripsi proyek, deskripsi fungsi, deskripsi site, flow
activity, kebutuhan ruang, bubble diagram, zoning blocking dan penjabaran
ide konsep dan tema yang akan diimplementasikan ke dalam desain TK.
Dalam bab 4 yaitu bab aplikasi konsep dan tema ke dalam perancangan
yaitu mendeskripsikan hasil aplikasi penggunaan konsep dalam mendesain
taman kanak-kanak mulai dari denah general, denah khusus, perspective
yang dapat menjelaskan konsep dan tema dalam desain yang dibuat dan juga
menjelaskan konsep lebih terperinci dalam perancangan.
Bab 5 Simpulan dan Saran
Dalam bab 5 yaitu bab simpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan
dari perancangan yang dibuat dan juga berisi saran yang dapat ditujukan dan
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
International Kindergarten School Nature Kinder Explorer yang
dirancang untuk user anak-anak dengan usia 3 – 6 tahun. Penggunaan konsep
play learn through nature exploring dengan tema Nature Kinder Explorer
digunakan agar desain sekolah dapat membantu anak dalam mengeksplor
lingkungan sekitar mereka tanpa terbatasi hanya di dalam ruang kelas tetapi juga
di luar kelas serta dengan tujuan membantu melatih sistem motorik dan sensorik
anak. Maka desain Nature Kinder Explorer Kindergarten ini dibuat menyerupai
kesan dimana anak belajar di luar kelas dengan ruang kelas yang dapat
memfasilitasi anak dalam melatih motorik dan sensorik dengan ruang yang open
Dalam mendesain sebuah Taman Kanak – Kanak perlu diperhatikan
beberapa hal yaitu bagaimana interior sebuah bangunan dapat mendukung
perkembangan motorik dan sensorik anak karena jika motorik dan sensorik
dilatih sejak dini perkembangan anak pun menjadi pesat. Selain itu interior
bangunan TK juga perlu diperhatikan dari segi keamanan karena pada masa ini
merupakan masa di mana anak sangat senang untuk bereksplorasi dan seringkali
mereka tidak memperhatikan lingkungan mereka sehingga perlu sebuah interior
bangunan yang dapat meminimalisir bahaya agar anak-anak dapat bermain dan
mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka dengan bebas dan nyaman.
Untuk mencapai desain kindergarten yang dapat menjawab permasalahan
desain taman kanak-kanak yang dapat mendukung perkembangan sistem motorik
dan sensorik anak, selain itu dapat membantu anak bereksplorasi tanpa terbatasi
hanya di dalam ruang kelas saja maka dibuat desain kindergarten seperti :
a. Desain bangunan open space dimana anak dapat berlari, bermain dan
mengeksplorasi lingkungan sekitar tanpa terbatasi di dalam ruang saja serta
sistem motorik anak dapat terlatih dengan sendirinya ketika melakukan
rutinitas sehari-hari. Selain itu, anak dapat mendapat pencahayaan dan
penghawaan alami yang maksimal dan baik untuk anak pada usia dini.
b. Desain interior dan furniture bentuk yang terinspirasi bentukan alam (pohon,
tanaman, bunga) agar anak dapat merasakan dan mengetahui seperti apa
kehidupan alam di outdoor dan juga bertujuan untuk membantu pengetahuan
anak tentang apa yang ada pada nature.
c. Menggunakan material natural dan non toxic sehingga aman bagi anak.
Selain itu penggunaan bahan-bahan lunak sehingga terhindar dari bahaya
yang akan terjadi ketika anak berlarian dan bermain.
d. Desain kindergarten dibuat berfokus pada kurikulum international
kindergarten yaitu IBCurriculum dimana anak tidak hanya belajar dalam
e. Dirancang tempat-tempat yang dapat membantu perkembangan motorik dan
sensorik seperti gym, tree house, fun english class, fun mandarin class dan
science class dimana anak-anak dapat berinteraksi secara langsung dan dapat
mengeksplorasi, melakukan research serta menjawab rasa penasaran mereka
akan banyak hal.
f. Desain interior dan furniture yang dapat membantu perkembangan motorik
dan sensorik seperti penggunaan tangga dan step-step pada desain bangunan.
g. Desain furniture dan interior Taman Kanak-Kanak dibuat mendukung dalam
perkembangan karakter, sikap, dan skill contohnya desain furniture
multifungsi sebagai storage dimana anak dapat belajar menyimpan kembali
barang atau mainan yang telah digunakan setelah bermain atau belajar yang
juga dapat membantu anak belajar mengenali barang serta melatih memori
anak mengenai letak barang-barang harus disimpan.
Dalam merancang taman kanak-kanak dan menyusun makalah penulis
berharap dapat mengingatkan perancang lainnya agar ketika mendesain dapat
memperhatikan dan mengutamakan kebutuhan anak-anak dalam perkembangan
motorik dan sensorik mereka dalam merancang dan menerapkan desain dalam
sebuah TK. Selain itu agar perancang lainnya dapat memperhatikan dan
mengutamankan safety yang juga dapat disesuaikan ke dalam desain sebuah TK.
5.2. Saran
Sekarang ini banyak sekali Taman Kanak – Kanak baik International
maupun nasional yang berdiri dan berkembang di Indonesia tetapi banyak sekali
yang tidak memperhatikan kebutuhan anak –anak dalam hal perkembangan
motorik dan sensorik anak. Seringkali lebih difokuskan pada pembelajaran
formal di dalam kelas seperti menghitung dan belajar membaca. Namun yang
terpenting pada pendidikan anak usia dini adalah dimana mereka tidak mendapat
Sehingga diperlukan desain taman kanak-kanak yang dapat mendukung
anak dalam mengeksplorasi, melakukan research dan menjawab rasa penasaran
yang dimiliki oleh anak pada usia dini. Dengan cara menciptakan
fasilitas-fasilitas seperti farming, science dimana anak dapat melakukan research
bagaimana suatu hal dapat terbentuk, bagaimana bumi tercipta, apa yang ada
dalam tubuh manusia, dsb. Selain itu yang paling penting adalah menciptakan
fasilitas dimana mereka dapat melatih sistem motorik dan sensorik (sense) dalam
rutinitas mereka sehari-hari.
Oleh karena itu penulis ingin memberi saran bagi pembaca dan desainer
yang akan mendesain sebuah taman kanak-kanak agar lebih mementingkan
kebutuhan anak pada usia dini dalam belajar yang membutuhkan tempat dimana
mereka dapat play and learn and explore yang juga dapat membantu
perkembangan motorik dan sensorik anak dan tidak hanya mementingkan nilai
estetika tetapi juga penting sekali memperhatikan safety dan education yang
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
D. Gunarsa, Singgih. 2014. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Penerbit Libri
E. Maxwell, Lorraine. 1998. Designing Child Care Settings : A Child-Centered Approach. New York : Cornell Cooperative Extension Cornell University Departement of Design and Environmental Analysis
Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Jakarta : Erlangga.
Olds, Anita Rui. 2001. Child Care Design Guide. New York: McGraw-Hill.
Ruth, Linda Cain. 2000. Design Standards for Children’s Environments. New York: McGraw-Hill.
S. , Sulistyo. 2009. Taman Kanak-Kanak? Ya, Bermain!. Dalam Ardhana, Ardho. 2009. Still Loving Youth #02 / Vol 1 Types are Fun part 01/03 edisi Agustus – September –October ‘09 . Bandung : Paperina.
Sumber Internet :
http://www.ibo.org/pyp/ (15 November 2014 15:40)