• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior International Kindergarten School dengan Tema Nature Kinder Explorer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior International Kindergarten School dengan Tema Nature Kinder Explorer."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Taman Kanak-Kanak (TK) atau Kindergarten merupakan tingkatan pendidikan dasar anak usia dini yang penting karena pada usia 3-6 tahun merupakan masa dimana anak mulai belajar, bertanya mengenai apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Pada masa periode ini pula perkembangan otak berkembang secara pesat dalam hal belajar, beradaptasi dengan lingkungan sekitar, bersosialisasi dengan sesama, berimajinasi, berpikir kreatif dan mengeksplor yang ada di sekitarnya. Periode Kindergarten atau pendidikan anak usia dini ini juga merupakan periode dimana perkembangan motorik dan sensorik anak harus diutamakan.

Perancangan Kindergarten International School yang terletak di Bandung untuk anak usia 3 – 6 tahun menggunakan tema Nature Kinder Explorer dengan konsep Play and Learn through Nature Exploring. Konsep ini diambil karena menyesuaikan dengan sifat anak yang senang untuk berksplorasi dan juga karena kurikulum International Baccalaurrate yang menyatakan bahwa pembelajaran anak usia dini tidak hanya fokus dilakukan di dalam ruang saja namun anak dapat mengeksplor sekitar mereka tanpa terbatasi hanya di dalam ruang kelas saja serta dapat memaksimalkan fungsi sistem motorik dan sensorik anak dalam melakukan rutinitas sehari-hari tanpa harus dilakukan pelatihan khusus contohnya seperti menaiki tangga.

Dalam perancangan kali ini Kindergarten akan diterapkan dengan tema Nature kinder Explorer yaitu mengambil suasana alam ke dalam bangunan yang dapat terlihat dari sistem moving class dan desain interior open space terbuka dan tidak terbatasi ruang atau dinding massive sehingga baik untuk penghawaan. Selain itu konsep ini dipakai dengan tujuan agar anak dapat mengekplor dan menjawab rasa penasaran mereka akan banyak hal dan tidak terbatasi hanya dalam ruang kelas saja dan juga untuk menjelaskan bahwa pembelajaran untuk anak usia dini memerlukan pembelajaran yang tidak hanya duduk di dalam kelas seperti pembelajaran formal dan harus mementingkan dan mendukung dalam hal perkembangan sistem motorik dan sensorik anak.

(2)

ABSTRACT

Kindergarten is early childhood education level which is important because kids from age 3 to 6 years old are period where kids start learning, asking what they see, hear and feel. In this period also where brain development develop fast in terms of learning, adpat with surrounded, socialized with other, imagination, think creative and exploring surrounded. Kindergarten period or early childhood learning is a period where kids motor and sensory development need to prioritize.

Designing a Kindergarten International School that located in Bandung for kids age from 3 to 6 years old using a theme of Nature Kinder Explorer with concept of Play and Learn through Nature Exploring. This Concept is used to adjust kids characteristic that love to explore and also because of International Baccalaurrate Curriculum that stated early childhood learning is not only focus to learn in class only but also to explore around them without being bordered inside the class, and also to maximilize kids function of motor and sensory system while doing everyday routine without doing a special training for example like going through stair and step.

In This design Kindergarten will be applied with Nature Kinder Explorer theme that is taking nature feel to the building that can be seen with moving class system and open space interior design and not bordered inside room or massive wall so its good for the airing system. Other than that this concept is used with a purpose in order that kids can explore and answer their curiosity of many things without being bordered inside the room only but also to explain why early childhood learning need learning that not only seat in class like formal learning and also need to prioritize and support in terms of kids system motor and sensory development.

(3)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Ide / Gagasan Perancangan... 2

1.3. Rumusan Masalah ... 3

1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 3

1.5. Ruamg Lingkup Perancangan ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TAMAN KANAK-KANAK 2.1. Dasar dan Teori Perkembangan Anak ... 6

2.1.1. Rangasangan pada Anak ... 6

2.1.2. Psikologi Belajar ... 7

2.1.3. Penahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget ... 8

2.1.4. Perkembangan Keterikatan dalam Tingkah Laku Menurut John B .... 9

(4)

2.2. Standar Bangunan dan Furniture Taman Kanak – Kanak ... 11

2.2.1. Standar Ergonomi menurut Child Care Design Guide ... 11

2.2.2. Standar Furniture Anak menurut Design Standard for Children’s Environment ... 12

2.2.3. Spaces for kindergarten menurut Child Care Design Guide ... 19

2.2.4. Area Aktivitas Tipikal di Preschool dan Kindergarten ... 22

2.2.5. Kindergarten Classroom Standard menurut Designing Child Care Settings ... 34

2.2.6. Standar Ergonomi Data Arsitek ... 37

2.3. Standar Kenyamanan Taman Kanak-Kanak ... 40

2.4. Standar Penghawaan Taman Kanak-Kanak ... 40

2.5. Standar Pencahayaan Taman Kanak-Kanak ... 41

2.6. Standar Keamanan Taman Kanak-Kanak ... 41

2.7. Teori Warna menurut Child Care Design Guide ... 46

2.1.1. The Color Wheel ... 46

2.1.2. Color Temperature ... 47

2.1.3. The Psychology of Color menurut Child Care Design Guide... 48

2.8. Perkembangan Motorik dan Sensorik Anak ... 50

2.9. International Baccalaureate Primary Years Programme ... 56

BAB III STUDI LITERATURE 3.1. Deskripsi Proyek ... 60

(5)

3.1.2. Deskripsi Lokasi ... 63

3.1.3. Deskripsi Fungsi ... 64

3.1.4. Analisa Site ... 65

3.1.5. Analisa Building ... 67

3.2. Identifikasi User ... 68

3.3. Studi Banding ... 69

3.3.1. Penabur International School Preschool and Kindergarten ... 69

3.3.2. Apple Tree Pre-school ... 80

3.4. Programming ... 87

3.4.1. Flow Activity ... 87

3.4.2. Program Kebutuhan Ruang... 91

3.4.3. Bubble Diagram ... 98

3.4.4. Zoning Blocking ... 99

3.5. Tema dan Konsep ... 102

3.5.1. Mind Mapping ... 102

3.5.2. Konsep Bentuk ... 103

3.5.3. Konsep Warna ... 104

3.5.4. Konsep Material ... 104

3.5.5. Konsep Tekstur ... 106

3.5.6. Konsep Pola ... 107

(6)

3.5.8. Konsep Penghawaan ... 108

3.5.9. Konsep Skala ... 109

3.5.10.Konsep Keamanan ... 109

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR KINDERGARTEN INTERNATIONAL SCHOOL DENGAN KONSEP NATURE KINDER EXPLORER 4.1. Tema dan Konsep Perancangan ... 111

4.2. Aplikasi Perancangan ... 112

4.2.1. Denah dan Potongan General ... 112

4.2.2. Admin Staff + Receptionist ... 115

4.2.3. Kindergarten Classroom ... 118

4.2.4. Tree House Area ... 123

4.2.5. Kids Kitchen ... 126

4.2.6. Art Class ... 128

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 131

5.2. Saran ... 133

Daftar pustaka ... 135

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Standar Handrail diameter ... 12

Gambar 2.2 Standar Tinggi Handrail ... 13

Gambar 2.3 Standar Tinggi Handle Pintu ... 13

Gambar 2.4 Standar Tinggi Platform ... 14

Gambar 2.5 Standard Seat Width ... 14

Gambar 2.6 Standard Seat Height ... 15

Gambar 2.7 Standard Seat Depth... 15

Gambar 2.8 Standard Standing Worktop Heights... 16

Gambar 2.9 Standard Standing Worktop Depth ... 16

Gambar 2.10 Standard Standing Worktop Depth ... 17

Gambar 2.11 Standard Seated Worktop Height ... 17

Gambar 2.12 Standar Tinggi dan Kedalaman Sink Anak ... 18

Gambar 2.13 Standar Tinggi Cermin Anak ... 18

Gambar 14 Standar Ukuran closet dan urinoir anak ... 19

Gambar 2.15 Kindergarten Bedroom ... 20

Gambar 2.16 Kindergarten Sand Play ... 23

Gambar 2.17 Kindergarten Child-size Kitchen ... 24

Gambar 2.18 Kindergarten Woodworking Area ... 25

Gambar 2.19 Kindergarten Farming Nature area ... 26

(8)

Gambar 2.21 Kindergarten Classroom ... 28

Gambar 2.22 Kindergarten Small Unit Blocks area ... 29

Gambar 2.23 Kindergarten Math Area ... 30

Gambar 2.24 Kindergarten dramatic play area... 31

Gambar 2.25 Kindergarten House Play ... 32

Gambar 2.26 Kindergarten Miniature ... 32

Gambar 2.27 Kindergarten Miniature ... 33

Gambar 2.28 Kindergarten Layout Classroom A... 35

Gambar 2.29 Kindergarten Layout Classroom B... 35

Gambar 2.30 Kindergarten Layout Classroom C... 36

Gambar 2.31 Indoor Setting Pre-School and Kindergarten ... 36

Gambar 2.32 Outdoor Setting Pre-School and Kindergarten ... 37

Gambar 2.33 skema bidang dan tambahan tingkat ... 37

Gambar 2.34 Kelompok TK/ Tipe Rancangan ... 38

Gambar 2.35 Tempat anak-anak berada/bermain ... 39

Gambar 2.36 Alat-Alat Bermain pada Tempat Bermain ... 39

Gambar 2.37 Safety Edge ... 42

Gambar 2.38 Baby Gate / Child Safety Gate ... 43

Gambar 2.39 Safety Equipment ... 43

Gambar 2.40 Sprinkler Types ... 43

(9)

Gambar 2.42 Smoke detector ... 44

Gambar 2.43 Fire Extinguishers ... 45

Gambar 2.44 CCTV Camera Type ... 45

Gambar 2.45 Primary Colors ... 46

Gambar 2.46 Secondary Colors ... 46

Gambar 2.47 Tertiary Colors ... 47

Gambar 2.48 Warm and Cool Color ... 47

Gambar 2.49 Motor Physical Play ... 52

Gambar 2.50 Social Play ... 52

Gambar 2.51 Constructive Play ... 53

Gambar 2.52 Solitary Play ... 54

Gambar 2.53 International Baccalaurete Primary Years Programme Model ... 57

Gambar 3.1 90 Gourmet Restaurant Building ... 61

Gambar 3.2 Logo 90 Gourmet ... 61

Gambar 3.3 area Azuma Restaurant ... 62

Gambar 3.4 area Orange Blossom ... 62

Gambar 3.5 Area Public ... 62

Gambar 3.6 area Ajimaru Ramen ... 63

Gambar 3.7 Site plan 90 Gourmet ... 63

Gambar 3.8 Area Tunggu dan Parents Lounge ... 71

(10)

Gambar 3.10 Daycare Sleeping Area ... 73

Gambar 3.11 Sand Play area ... 73

Gambar 3.12 Outdoor Playground ... 74

Gambar 3.13 Indoor Playground ... 74

Gambar 3.14 Art Class ... 75

Gambar 3.15 Language class ... 75

Gambar 3.16 Canteen area ... 76

Gambar 3.17 Kitchen Cooking Class ... 76

Gambar 3.18 Area Gym ... 77

Gambar 3.19 Dance Class ... 77

Gambar 3.20 Swimming Pool ... 78

Gambar 3.21 Toilet ... 78

Gambar 3.22 Pet area ... 79

Gambar 3.23 Pit Stop ... 79

Gambar 3.24 Apple Tree Pre-School ... 80

Gambar 3.33 Apple Tree Pre-School Waiting Area ... 82

Gambar 3.34 Classroom ... 83

Gambar 3.35 Reading Corners ... 83

Gambar 3.36 Story Telling in Class ... 83

Gambar 3.37 Apple Track ... 84

(11)

Gambar 3.39 Weather day at Water pool ... 84

Gambar 3.40 Music and Movement area in Class ... 85

Gambar 3.41 Physical Education area ... 85

Gambar 3.42 Apple Town ... 86

Gambar 3.43 Washtafel Toilet skala Anak ... 86

Gambar 3.44 Flow Activity Orang Tua ... 87

Gambar 3.45 Flow Activity Murid ... 88

Gambar 3.46 Flow Activity Guru ... 89

Gambar 3.47 Flow Activity Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ... 89

Gambar 3.48 Flow Activity Staff Administrasi ... 90

Gambar 3.49 Flow Activity Satpam ... 90

Gambar 3.50 Flow Activity Karyawan (OB) ... 91

Gambar 3.51 Bubble Diagram Lantai Basement ... 98

Gambar 3.52 Bubble Diagram Lantai 1 ... 98

Gambar 3.53 Bubble Diagram Lantai 2 ... 98

Gambar 3.54 Zoning Blocking Lantai Basement ... 99

Gambar 3.55 Zoning Blocking Lantai 1 ... 100

Gambar 3.56 Zoning Blocking Lantai 2 ... 101

Gambar 3.57 Mind Mapping Tema Konsep ... 102

Gambar 3.58 Mind Mapping Tema Konsep ... 102

(12)

Gambar 3.60 Interior Konsep Bentuk Nature ... 103

Gambar 3.61 Interior Konsep Bentuk Nature ... 103

Gambar 3.62 Floor Foam ... 105

Gambar 3.63 Floor Foam ... 105

Gambar 3.64 material recycled chipped foam and silicone spray-painted in an ice-cream colour palette ... 105

Gambar 3.65 material multiplex ... 105

Gambar 3.66 bamboo flooring ... 105

Gambar 3.67 material HPL ... 106

Gambar 3.68 Perpaduan Area Penggunanaan Tekstur Kasar dan Halus ... 106

Gambar 3.69 Interior Pola berulang ... 107

Gambar 3.70 Pencahayaan Buatan ... 107

Gambar 3.71 AC Split for Kid ... 108

Gambar 3.72 AC Split ... 108

Gambar 3.73 Air Purifier (filter udara)...108

Gambar 3.74 Air Purifier...108

Gambar 3.75 Stokke Tripp Trapp Adjustable Seating Furniture ... 109

Gambar 3.76 Smoke Detector and Spray Sprinkler ... 109

Gambar 3.77 Childproofing products ... 110

Gambar 3.78 Childproofing edge ... 110

(13)

Gambar 4.1 Basement Floor General Plan ... 113

Gambar 4.2 First Floor General Plan ... 114

Gambar 4.3 Second Floor General Plan ... 114

Gambar 4.4 Admin Staff + Receptionist ... 115

Gambar 4.5 Admin Staff + Receptionist layout ... 115

Gambar 4.6 Admin Staff + Receptionist Section A-A’ ... 116

Gambar 4.7 Admin Staff + Receptionist Section B-B’ ... 116

Gambar 4.8 Eco Green Information Board ... 117

Gambar 4.9 Welcome Tree Receptionist ... 117

Gambar 4.10 Kindergarten Classroom ... 118

Gambar 4.11 Kindergarten Classroom ... 118

Gambar 4.12 Kindergarten Classroom Layout ... 119

Gambar 4.13 Kindergarten Layout Classroom A ... 119

Gambar 4.14 Kindergarten Classroom Section A-A’ ... 120

Gambar 4.15 Kindergarten Classroom Section B-B’ ... 120

Gambar 4.16 Kindergarten Classroom K1 Table ... 121

Gambar 4.17 Kindergarten Classroom K1 Chair ... 121

Gambar 4.18 Kindergarten Classroom Interior Tree Column ... 122

Gambar 4.19 Kindergarten Classroom Interior Family Tree ... 122

Gambar 4.20 Tree House Area Layout First Floor ... 123

(14)

Gambar 4.22 Tree House Area Layout Second Floor ... 124

Gambar 4.23 Tree House Section B-B’ ... 124

Gambar 4.24 Tree House Indoor Playground ... 125

Gambar 4.25 Tree House Kids Gym ... 125

Gambar 4.26 Kids Kitchen ... 126

Gambar 4.27 Kids Kitchen Layout ... 126

Gambar 4.28 Kids Kitchen Mushroom Chair ... 127

Gambar 4.29 Kids Kitchen Wooden Wall Ceiling Partition ... 127

Gambar 4.30 Art Class ... 128

Gambar 4.31 Art Class Layout ... 128

Gambar 4.32 Art Class Table ... 129

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget ... 8

Tabel 2.2 Perkembangan Keterikatan dalam Tingkah Laku Menurut John B ... 9

Tabel 2.3 Seat and Table ... 11

Tabel 2.4 Shelf Height ... 11

Tabel 2.5 Water and Sand Play Table Height ... 11

Tabel 2.6 Sizes of Cabinets and Counters ... 12

Tabel 2.7 The Psychology of Color ... 48

Tabel 3.1 Analisa Site ... 65

Tabel 3.2 Analisa Building ... 67

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Taman Kanak-Kanak (TK) atau Kindergarten merupakan tingkatan

pendidikan anak usia dini yang penting karena merupakan pendidikan dasar

sebelum memasuki tingkatan yang lebih tinggi. Anak-anak pada usia 4-6

tahun merupakan masa dimana mereka mulai penasaran dengan lingkungan

sekitarnya. Masa dimana anak-anak mulai belajar, bertanya mengenai apa

yang dilihat, didengar dan dirasakan.

Anak-anak pada tingkatan ini berada dalam periode dimana

perkembangan otak berkembang secara pesat dalam hal belajar, beradaptasi

dengan lingkungan sekitar dan juga bersosialisasi dengan sesama. Pada masa

periode ini pula anak-anak senang berimajinasi, kreatif dan senang untuk

(17)

Interior seharusnya mendukung anak dalam mengeksplor dan

membantu perkembangan dalam berkreatifitas. Sekarang ini sarana dan

prasarana pun terkadang tidak disesuaikan dengan standar yang sesuai untuk

anak disebabkan oleh interior TK yang seringkali difokuskan hanya pada

desain dan tidak pada fungsional. TK yang menyatu dengan tingkatan sekolah

lainnya terkadang desain lebih disesuaikan dengan image dan identitas

sekolah secara keseluruhan. Psikologi anak terganggu diakibatkan oleh

interior TK yang tidak nyaman dan tidak terlalu menarik.

Oleh karena itu diperlukan desain interior TK yang dapat mendukung

dan memenuhi kebutuhan dalam dunia pendidikan, memacu perkembangan

otak anak dan yang paling penting menciptakan suasana yang nyaman bagi

psikologi anak-anak serta membuat anak-anak tertarik untuk belajar.

1.2. Ide / Gagasan perancangan

Perancangan interior Taman Kanak-Kanak dengan konsep “play and

learn through explore” dengan tema nature kinder explore diambil untuk

anak-anak pada usia 3-6 tahun dengan tujuan membuat TK sebagai sarana

anak-anak tidak hanya untuk belajar dan bermain di dalam kelas tetapi juga

dapat mengeksplor lingkungan sekitar tanpa terbatasi di dalam kelas saja

tetapi juga di luar kelas dengan mendesain fasilitas-fasilitas yang mendukung

anak-anak untuk menjawab rasa penasaran mereka akan lingkungan sekitar

mereka seperti fasilitas ruang kelas tematik yang dapat mendukung seperti

ruang kelas terdapat suasana dan miniatur (kantor polisi, pasar, peternakan,

rumah sakit) sehingga dapat merasakan role playing dalam melakukan

pekerjaan orang dewasa, selain itu juga fasilitas farming dan nature area agar

anak dapat merasakan experience alam yang jarang ditemukan di kota dan

wet playing area dan sand play area untuk permainan outdoor. Juga

mendesain fasilitas dan juga furniture yang dapat melatih sistem sensori dan

motorik anak seperti fasilitas indoor dalam ruangan untuk role playing,

(18)

Desain bangunan sendiri akan difokuskan dengan suasana alam kota

Bandung yaitu suasana alam lembah yang dibuat di dalam bangunan agar

kesan suasana alam seperti adanya bentuk-bentukan pohon, sungai dan

bentukan alam lainya. Selain itu desain suasana alam sendiri akan didapat

dari bangunan yang dibuat open space atau ruang terbuka pada beberapa area.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan sistem sensori dan motorik anak usia dini

melalui interior taman kanak-kanak?

2. Bagaimana mendesain taman kanak-kanak yang mendukung anak-anak

dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar tanpa terbatasi hanya di dalam

ruang kelas?

1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan

1. Untuk mengetahui interior yang seperti apa yang dapat mendukung dalam

sistem perkembangan sensori dan motorik anak usia dini

2. Untuk mendesain taman kanak-kanak yang dapat menjawab

permasalahan sebuah taman kanak-kanak yang dapat mengeksplor

lingkungan sekitar tanpa terbatasi hanya di dalam ruang kelas saja.

1.5. Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan fasilitas ruang Taman Kanak-kanak meliputi :

a. Fasilitas ruang kelas tematik dan juga terdapat area dengan miniature play

atau Mini Town dan juga area dramatic play dimana anak-anak dapat

melakukan role playing pekerjaan yang dilakukan orang dewasa.

b. Fasilitas outdoor seperti farming, wet play area, sand play area, science

(19)

c. Fasilitas membantu perkembangan motorik dan sensorik seperti cooking,

woodworking, small unit block area, large hollow block area, dramatic

play area, miniature play area, manipulative play area, music and

movement area.

d. Fasilitas membantu perkembangan otak anak yaitu ruang kelas yang

mendukung pelajaran writing, reading, math, dsb.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan Proposal Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Dalam bab 1 yaitu dalam bab pendahuluan dikemukakan latar belakang

pemilihan Taman Kanak-Kanak sebagai masalah yang diambil dalam

merancang, ide/gagasan dalam perancangan, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan dan sistematika penulisan.

Bab 2 Taman Kanak - Kanak

Dalam bab 2 yaitu bab studi literatur sebuah Taman Kanak-Kanak,

psikologi yang berpengaruh terhadap interior, standar ergonomi anak,

fasilitas standar TK, teori warna, psikologi warna, kurikulum International

Baccalaurate Primary Years Program dan LIFES Curiculum.

Bab 3 Deskripsi Objek Studi

Dalam bab 3 yaitu bab deskripsi objek studi yaitu taman kanak-kanak yang

mendeskirpsikan objek studi, analisa site, analisa fungsi, analisa building,

identifikasi user, deskripsi proyek, deskripsi fungsi, deskripsi site, flow

activity, kebutuhan ruang, bubble diagram, zoning blocking dan penjabaran

ide konsep dan tema yang akan diimplementasikan ke dalam desain TK.

(20)

Dalam bab 4 yaitu bab aplikasi konsep dan tema ke dalam perancangan

yaitu mendeskripsikan hasil aplikasi penggunaan konsep dalam mendesain

taman kanak-kanak mulai dari denah general, denah khusus, perspective

yang dapat menjelaskan konsep dan tema dalam desain yang dibuat dan juga

menjelaskan konsep lebih terperinci dalam perancangan.

Bab 5 Simpulan dan Saran

Dalam bab 5 yaitu bab simpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan

dari perancangan yang dibuat dan juga berisi saran yang dapat ditujukan dan

(21)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

International Kindergarten School Nature Kinder Explorer yang

dirancang untuk user anak-anak dengan usia 3 – 6 tahun. Penggunaan konsep

play learn through nature exploring dengan tema Nature Kinder Explorer

digunakan agar desain sekolah dapat membantu anak dalam mengeksplor

lingkungan sekitar mereka tanpa terbatasi hanya di dalam ruang kelas tetapi juga

di luar kelas serta dengan tujuan membantu melatih sistem motorik dan sensorik

anak. Maka desain Nature Kinder Explorer Kindergarten ini dibuat menyerupai

kesan dimana anak belajar di luar kelas dengan ruang kelas yang dapat

memfasilitasi anak dalam melatih motorik dan sensorik dengan ruang yang open

(22)

Dalam mendesain sebuah Taman Kanak – Kanak perlu diperhatikan

beberapa hal yaitu bagaimana interior sebuah bangunan dapat mendukung

perkembangan motorik dan sensorik anak karena jika motorik dan sensorik

dilatih sejak dini perkembangan anak pun menjadi pesat. Selain itu interior

bangunan TK juga perlu diperhatikan dari segi keamanan karena pada masa ini

merupakan masa di mana anak sangat senang untuk bereksplorasi dan seringkali

mereka tidak memperhatikan lingkungan mereka sehingga perlu sebuah interior

bangunan yang dapat meminimalisir bahaya agar anak-anak dapat bermain dan

mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka dengan bebas dan nyaman.

Untuk mencapai desain kindergarten yang dapat menjawab permasalahan

desain taman kanak-kanak yang dapat mendukung perkembangan sistem motorik

dan sensorik anak, selain itu dapat membantu anak bereksplorasi tanpa terbatasi

hanya di dalam ruang kelas saja maka dibuat desain kindergarten seperti :

a. Desain bangunan open space dimana anak dapat berlari, bermain dan

mengeksplorasi lingkungan sekitar tanpa terbatasi di dalam ruang saja serta

sistem motorik anak dapat terlatih dengan sendirinya ketika melakukan

rutinitas sehari-hari. Selain itu, anak dapat mendapat pencahayaan dan

penghawaan alami yang maksimal dan baik untuk anak pada usia dini.

b. Desain interior dan furniture bentuk yang terinspirasi bentukan alam (pohon,

tanaman, bunga) agar anak dapat merasakan dan mengetahui seperti apa

kehidupan alam di outdoor dan juga bertujuan untuk membantu pengetahuan

anak tentang apa yang ada pada nature.

c. Menggunakan material natural dan non toxic sehingga aman bagi anak.

Selain itu penggunaan bahan-bahan lunak sehingga terhindar dari bahaya

yang akan terjadi ketika anak berlarian dan bermain.

d. Desain kindergarten dibuat berfokus pada kurikulum international

kindergarten yaitu IBCurriculum dimana anak tidak hanya belajar dalam

(23)

e. Dirancang tempat-tempat yang dapat membantu perkembangan motorik dan

sensorik seperti gym, tree house, fun english class, fun mandarin class dan

science class dimana anak-anak dapat berinteraksi secara langsung dan dapat

mengeksplorasi, melakukan research serta menjawab rasa penasaran mereka

akan banyak hal.

f. Desain interior dan furniture yang dapat membantu perkembangan motorik

dan sensorik seperti penggunaan tangga dan step-step pada desain bangunan.

g. Desain furniture dan interior Taman Kanak-Kanak dibuat mendukung dalam

perkembangan karakter, sikap, dan skill contohnya desain furniture

multifungsi sebagai storage dimana anak dapat belajar menyimpan kembali

barang atau mainan yang telah digunakan setelah bermain atau belajar yang

juga dapat membantu anak belajar mengenali barang serta melatih memori

anak mengenai letak barang-barang harus disimpan.

Dalam merancang taman kanak-kanak dan menyusun makalah penulis

berharap dapat mengingatkan perancang lainnya agar ketika mendesain dapat

memperhatikan dan mengutamakan kebutuhan anak-anak dalam perkembangan

motorik dan sensorik mereka dalam merancang dan menerapkan desain dalam

sebuah TK. Selain itu agar perancang lainnya dapat memperhatikan dan

mengutamankan safety yang juga dapat disesuaikan ke dalam desain sebuah TK.

5.2. Saran

Sekarang ini banyak sekali Taman Kanak – Kanak baik International

maupun nasional yang berdiri dan berkembang di Indonesia tetapi banyak sekali

yang tidak memperhatikan kebutuhan anak –anak dalam hal perkembangan

motorik dan sensorik anak. Seringkali lebih difokuskan pada pembelajaran

formal di dalam kelas seperti menghitung dan belajar membaca. Namun yang

terpenting pada pendidikan anak usia dini adalah dimana mereka tidak mendapat

(24)

Sehingga diperlukan desain taman kanak-kanak yang dapat mendukung

anak dalam mengeksplorasi, melakukan research dan menjawab rasa penasaran

yang dimiliki oleh anak pada usia dini. Dengan cara menciptakan

fasilitas-fasilitas seperti farming, science dimana anak dapat melakukan research

bagaimana suatu hal dapat terbentuk, bagaimana bumi tercipta, apa yang ada

dalam tubuh manusia, dsb. Selain itu yang paling penting adalah menciptakan

fasilitas dimana mereka dapat melatih sistem motorik dan sensorik (sense) dalam

rutinitas mereka sehari-hari.

Oleh karena itu penulis ingin memberi saran bagi pembaca dan desainer

yang akan mendesain sebuah taman kanak-kanak agar lebih mementingkan

kebutuhan anak pada usia dini dalam belajar yang membutuhkan tempat dimana

mereka dapat play and learn and explore yang juga dapat membantu

perkembangan motorik dan sensorik anak dan tidak hanya mementingkan nilai

estetika tetapi juga penting sekali memperhatikan safety dan education yang

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

D. Gunarsa, Singgih. 2014. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Penerbit Libri

E. Maxwell, Lorraine. 1998. Designing Child Care Settings : A Child-Centered Approach. New York : Cornell Cooperative Extension Cornell University Departement of Design and Environmental Analysis

Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Jakarta : Erlangga.

Olds, Anita Rui. 2001. Child Care Design Guide. New York: McGraw-Hill.

Ruth, Linda Cain. 2000. Design Standards for Children’s Environments. New York: McGraw-Hill.

S. , Sulistyo. 2009. Taman Kanak-Kanak? Ya, Bermain!. Dalam Ardhana, Ardho. 2009. Still Loving Youth #02 / Vol 1 Types are Fun part 01/03 edisi Agustus – September –October ‘09 . Bandung : Paperina.

Sumber Internet :

http://www.ibo.org/pyp/ (15 November 2014 15:40)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan konsep arsitektur Biophilic sangat tepat diterapkan pada desain Taman Belajar dan Pusat Edukasi, karena selain secara fisik dan emosional mempengaruhi pengguna ruang,

Selain itu, pada bulan Februari sekolah mendapatkan lisensi sebagai penyelenggara tes IELTS IDP secara resmi, hanya Fatih dan Kangguru International Education Service