xiii
ABSTRAK
Prangko merupakan secarik kertas kecil berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos. Saat ini dengan berkembangnya media komunikasi yang semakin canggih mengakibatkan layanan pos yang termasuk didalamnya penggunaan prangko dalam pengiriman surat semakin berkurang. Masyarakat saat ini rasanya kurang mengenal prangko yang ada. Maka daripada itu perlu ada sebuah bangunan publik yang berfungsi untuk menampung, melestarikan, serta memamerkan benda-benda koleksinya berupa museum
Dengan hadirnya museum prangko yang mengkoleksi berbagai prangko Indonesia dari yang pertama kali dipergunakan di Indonesia hingga yang saat ini masih dipergunakan, maka masyarakat khususnya masyarakat Bandung dapat mengenal, mempelajari, mengamati prangko-prangko Indonesia yang sungguh menarik untuk dilihat. Penataan prangko dalam ruang pamer museum disusun dan ditata berdasarkan urutan waktu terbit prangko tersebut, sesuai dengan konsep pergerakan waktu yang dipergunakan dalam perancangan interior museum prangko Indonesia ini. Prangko-prangko disusun dan ditata mulai dari prangko masa pemerintahan Hindia Belanda hingga prangko masa kini. Sifat dinamis yang dimiliki prangko diterapkan sebagi tema dalam perancangan interior museum prangko Indonesia ini.
xiv
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN
KATA PENGANTAR………..……i
LEMBAR DEDIKASI………..………..iii
DAFTAR ISI………..iv
DAFTAR GAMBAR
………....…… viiDAFTAR TABEL………..…..xii
ABSTRAK……….xiii
BAB I PENDAHULUAN………..………1
1.1Latar Belakang Masalah……….1
1.2Identifikasi Masalah………...3
1.3Tujuan Perancangan………...3
1.4Metode dan Teknik yang Dipergunakan………3
1.5Sistematika Penulisan………5
1.6Kerangka Berpikir………..6
BAB II LANDASAN TEORI………. …..7
2.1 Museum………..7
xv
2.1.2 Museum secara umum……….11
2.1.3 Tipe-tipe fasilitas museum………..……….12
2.1.4 Prinsip-Prinsip Tata Pamer……….13
2.1.5 Keamanan Museum……….……..….19
2.1.6 Penghawaan Museum………..…….…..19
2.17 Pencahayaan Museum………..……...20
2.1.8 Organisasi Museum………21
2.1.9 Tipe-tipe fasilitas museum………..21
2.1.10 Fungi dan Kegiatan Museum……….22
2.2Prangko……….24
2.2.1 Sejarah Singkat Prangko dan Filateli………..24
2.2.2 Lahirnya Prangko………29
2.2.3 Sejarah Prangko Indonesia……….…….31
2.2.4 Fungsi Prangko……….……..35
2.2.5 Jenis-Jenis Prangko dan Benda- Benda yang Berhubungan………...36
2.2.6 Bentuk, Komposisi, Ukuran, Teknik Cetak dan Tipografi Prangko Republik Indonesia ………...…………..47
BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI
………..503.1 Deskripsi Objek Studi………...50
3.2 Studi Banding Proyek Sejenis………...55
3.2.1 Museum Prangko Indonesia……….56
3.2.2 Museum Pos Indonesia………57
3.2.3 Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis……….58
xvi
3.4 Analisa Fungsional………61
3.4.1 Analisa Kegiatan………61
3.4.2 Kedekatan Ruang dan Zoning-Blocking……….61
3.4.3 Besaran Ruang………65
3.5 Analisa Antropometri dan Ergonomi………...68
3.5.1 Jarak Pandang………..68
4.4.1Denah General Lantai 1………..77
4.4.2Denah General Lantai 2………...80
4.4.3Denah General Lantai 3………..….82
4.5Potongan General………...…..84
4.6Denah Khusus………..….85
4.6.1Pembagian area denah khusus lantai 1 dan 2………...………86
4.6.2Denah Khusus Lantai 1………..…..87
4.6.3Denah Khusus Lantai 2………...……….92
4.7Detail Interior dan Detail Furnitur………..106
BAB V KESIMPULAN……….111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema kerangka berpikir ... 6
Gambar 2.1 Open Plan ... 13
Gambar 2.2 Linear ... 14
Gambar 2.3 Loop ... 14
Gambar 2.4 Complex ... 14
Gambar 2.5 Labyrinth ... 15
Gambar 2.6 Terpusat ... 15
Gambar 2.7 Linear ... 16
Gambar 2.8 Radial ... 16
Gambar 2.9 Cluster. ... 16
Gambar 2.10 Grid ... 17
Gambar 2.11 Tata pamer yang terbuka ... 17
Gambar 2.12 Tata pamer yang terpisah 4 bagian ... 18
Gambar 2.13 Tata pamer yang terus terbuka pada kedua sisi ... 18
Gambar 2.14 Variasi dari sirkulasi terpotong dengan pintu masuk dan keluarnya sama ... 18
Gambar 2.15 Sirkulasi yang mempunyai cabang ... 19
Gambar 2.16 Rawland Hill ... 26
Gambar 2.17 “The PennyBlack” ... 29
Gambar 2.18 Prangko pertama di Indonesia ... 32
xviii
Gambar 2.20 Prangko seri ucapan selamat (2001)... 37
Gambar 2.21 Skema peredaran prangko definitif ... 37
Gambar 2.22 50 Tahun Meteorologi (2000) ... 38
Gambar 2.23 100 Tahun Bong Karno (2001) ... 38
Gambar 2.24 Cerita Rakyat (2006)……… ... 38
Gambar 2.25 Makanan Tradisional (2006) ... 38
Gambar 2.26 Hari AIDS Sedunia (1997) ... 39
Gambar 2.27 Prangko Pahlawan Peta (1998) ... 39
Gambar 2.28 Prisma Hari Raya Islam (2006) ... 40
Gambar 2.29 Pranko pos Prisma (1986)……… ... 40
Gambar 2.30 Prangko Pungut ... 41
Gambar 2.31 Sumbangan Ongkos Cetak (SOC) ... 41
Gambar 2.32 Carik PUS ... 42
Gambar2.33 Carik PUS ... 43
Gambar 2.34 Carik Kenangan ... 43
Gambar2.35 Sampul Hari Perama (SPH) ... 44
Gambar 2.36 Karnet ... 45
Gambar 2.37 Buku Prangko (Booklet) ... 45
Gambar 2.38 Sampul Peringatan 50 Tahun Universitas Hasanuddin ... 46
Gambar 2.39 Kartu maksimum Jambore Nasional 2006 ... 46
Gambar 2.40 Dokumen Filateli ... 47
Gambar 3.1 Lokasi Gedung Wahana Bhakti Pos ... 51
Gambar 3.2 Foto Gedung Wahana Bhakti Pos ... 52
xix
Gambar 3.4 Ruang pamer museum ... 56
Gambar 3.5 Show case ... 56
Gambar 3.6 Mas Soeharto ... 57
Gambar 3.7 Lemari display ... 57
Gambar 3.8 Sepeda kuno ... 57
Gambar 3.9 Diagram alur kegiatan pengujung ... 61
Gambar 3.10 Diagram alur kegiatan staff ... 61
Gambar 3.11 Bubble diagram lantai 1 ... 62
Gambar 3.12 Bubble diagram lantai 2 ... 62
Gambar 3.13 Bubble diagram lantai 3 ... 62
Gambar 3.14 Zoning-blocking lantai 1 ... 63
Gambar 3.15 Zoning-blocking lantai 2 ... 64
Gambar 3.16 Zoning-blocking lantai 3 ... 65
Gambar 3.17 Analisa jarak pandang ... 69
Gambar 3.18 Human Confort ... 69
Gambar 3.19 Human Confort ... 70
Gambar 3.20 Human Confort ... 70
Gambar 4.1 warna putih, abu-abu dan oranye ... 73
Gambar 4.2 Logo PT. Pos Indonesia ... 73
Gambar 4.3 warna pendukung ... 74
Gambar 4.4 warna yang menetralisis ... 74
Gambar 4.5 Lattice lighting ... 74
Gambar 4.6 Hydrant box ... 75
xx
Gambar 4.8 Pembagian sektor ... 77
Gambar 4.9 Denah general lantai 1 ... 80
Gambar 4.10 Denah general lantai 2 ... 82
Gambar 4.11 Denah general lantai 3 ... 84
Gambar 4.12 Potongan general A –A’ ... 85
Gambar 4.13 Potongan general B –B’ ... 85
Gambar 4.14 Pembagian area denah khusus lantai 1. ... 86
Gambar 4.15 Denah area entrance. ... 87
Gambar 4.16 Perspektif area entrance ... 88
Gambar 4.17 Denah area information center ... 89
Gambar 4.18 Perspektif area information center ... 89
Gambar 4.19 Denah area informasi umum prangko Indonesia ... 90
Gambar 4.20 Denah area pamer prangko Indonesia ... 91
Gambar 4.21 Perspektif area pamer prangko Indonesia ... 91
Gambar 4.22 Pembagian area denah khusus lantai2 ... 92
Gambar 4.23 Denah area pamer prangko Indonesia ... 93
Gambar 4.24 Denah area informasi lain ... 94
Gambar 4.25 Denah area simulasi pengiriman surat ... 95
Gambar 4.26 Denah area interaktif dan internet. ... 96
Gambar 4.27 Denah area prangko spesial Indonesia. ... 97
Gambar 4.28 Perspektif area prangko spesial Indonesia ... 97
Gambar 4.29 Pola lantai denah khusus lantai 1 ... 99
Gambar 4.30 Potongan denah khusus A –A’ ... 100
xxi
Gambar 4.32 Potongan denah khusus C –C’ ... 101
Gambar 4.33 Potongan denah khusus D –D’ ... 101
Gambar 4.34 Denah ceiling khusus ... 102
Gambar 4.35 Pola lantai denah khusus lantai 2 ... 103
Gambar 4.36 Potongan denah khusus A –A’ ... 104
Gambar 4.37 Potongan denah khusus B –B’. ... 104
Gambar 4.38 Potongan denah khusus C –C’. ... 105
Gambar 4.39 Potongan denah khusus D –D’ ... 105
Gambar 4.40 Denah ceiling khusus ... 106
Gambar 4.41 Denah dan perspektif detail interior: entrance museum ... 107
Gambar 4.42 Perspektif dan denah detail interior: back wall information center ... 107
Gambar 4.43 Denah dan perspektif detail interior: drop ceiling ... 108
Gambar 4.44 Perspektif dan denah proyeksi orthografik furnitur: panel display .... 109
Gambar 4.45 Denah dan perspektif detail furnitur: panel display prangko tipe 1 ... 109
xxii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel data eksisting bangunan ... 55
Tabel 3.2 Tabel analisa fisik ... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Tanpa
komunikasi manusia sulit untuk mendapatkan informasi dari orang lain maupun
menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi dapat disampaikan maupun
menyampaikan kepada orang lain dengan berbagai media, mulai dari media
sederhana hingga yang canggih. Mulai dari surat menyurat yang dilengkapi dengan
prangko, telegram, lalu berkembang muncul telepon, SMS, MMS, e-mail dan lain
sebagainya. Namun sekarang setiap orang dapat mengirimkan pesan serta
2
menggunakan e-mail, SMS, MMS, surat menyurat dan sebagainya. Seiring kemajuan
teknologi dan informasi penggunaan perangko dan layanan pos yang
berhubungannya untuk kebutuhan surat menyurat mulai dilupakan masyarakat, maka
keberadaan perlu diangkat kembali.
Perangko adalah secarik kertas berperekat sebagai bukti telah melakukan
pembayaran untuk jasa layanan pos, seperti halnya mengirim surat. Kegunaan dari
perangko adalah sebagai pengganti biaya kiriman surat atau berupa paket ke tempat
yang dapat dituju ke berbagai tempat, baik Indonesia maupun negara-negara di
seluruh dunia. Dahulu surat menyurat melalui pos merupakan salah satu pilihan yang
paling populer dan paling mudah, murah dan terjangkau oleh masyarakat umum. Jasa
layanan pos ini jangan didulupakan karena itu merupakan cikal bakal media
informasi yang sangat penting.
Salah satu cara untuk melestarikan keberadaan dan penggunaan prangko di
kalangan masyarakat yaitu dengan hadirnya suatu sarana publik yang dapat
menampung, melestarikan, serta memamerkan benda-benda koleksinya berupa
museum. Untuk kota Bandung museum yang mengkoleksi secara khusus
prangko-prangko Indonesia belum ada. Maka perlu diwujudkan museum perangko Indonesia,
di mana didalamnya terdapat berbagai macam contoh-contoh perangko yang sudah
diterbitkan di Indonesia, sejarah perkembangan perangko di Indonesia, serta
teknologi yang digunakan untuk membuat/ mencetak perangko. Selain itu dalam
museum ini dipajang pula benda-benda yang berhubungan dengan pos, seperti kartu
pos, materai, amplop, sampul, warkat pos, layanan wesel pos, layanan pos giro, dll.
Dipilihya museum oleh sebab museum dapat menyimpan benda-benda bersejarah
3
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam perancangan museum perangko Indonesia ini terdapat beberapa
kendala, diantaranya sebagai berikut :
a. Bagaimana menerapkan tema dinamis pada perancangan interior museum
prangko Indonesia?
b. Fungsi dan fasilitas apa yang mendukung kebutuhan perancangan interior
museum prangko Indonesia terkait dengan tema yang diterapkan?
c. Bagaimana mendapatkan penciptaan suasana yang sesuai dengan tema yang
mengena pada user (terutama anak muda yang berjiwa dinamis)?
1.3 Tujuan Perancangan
a. Untuk mengetahui penerapan tema dinamis pada perancangan interior museum
prangko Indonesia.
b. Untuk mengetahui fungsi dan fasilitas yang mendukung kebutuhan peracangan
interior museum prangko Indonesia terkait dengan tema yang diterapkan.
c. Untuk mengetahui penciptaan suasana yang sesuai dengan tema dinamis, serta
4
1.4 Metode dan Teknik yang Dipergunakan
a. Wawancara
Penulis bertemu langsung dengan beberapa nara sumber untuk dimintai
keterangan dan informasi mengenai objek studi yang akan dirancang.
b. Observasi
Penulis mendatangi lokasi objek studi yaitu Gedung Wahana Bhakti Pos serta
melakukan pengamatan di dalam gedung serta mencatat keterangan mengenai
objek studi tersebut.
c. Studi Lapangan (Survey)
Penulis datang ke lokasi objek studi serta melakukan survey pada lokasi tersebut.
Tahapan yang ada dalam Penulisan Laporan TA (Tugas Akhir) ini adalah:
a. Studi Literatur
Menganalisa beberapa sumber data yang diperoleh dari buku, majalah, artikel,
sumber internet dan media elektronik lainnya.
b. Pengolahan Data
Memilih data yang sesuai dengan topik bahasan
c. Studi Lapangan
5
d. Wawancara
Menanyakan dan mencatat hasil jawaban yang menjadi informasi dalam
penyusunan laporan maupun perancangannya nanti.
e. Evaluasi
Menganalisa hasil pengerjaan tugas laporan ini sehingga sesuai dengan tema dan
konsep yang dipergunakan dalam perancangan.
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, tujuan perancangan, metode dan teknik yang dipergunakan dan sistematika
penulisan serta kerangka berpikir.
Bab II Landasan Teori menguraikan tentang museum dan prangko
Bab III Deskripsi Objek Studi menguraikan tentang deskripsi objek studi,
studi banding dengan proyek sejenis, analisa fisik, analisa fungsional, analisa
kegiatan, kebutuhan ruang, kedekatan ruang dan zoning-blocking.
Bab IV Konsep Perancangan menjelaskan tentang konsep perancangan dan
penerapannya pada objek studi
Bab V Kesimpulan yang membahas kesimpulan yang didapat dari hasil
6
1.6Kerangka Berpikir
Filosofi Prangko
1. prangko terjadi perubahan di setiap masa terbitnya (baik ukuran, warna dan materi desan) 2. Terjadi perpindahan prangko (tempat, pengkoleksi) 3. Bentuk pinggiran prangko yang begerigi (perforasi)
Dinamis 1. Pergerakan 2. Perpindahan
Perancangan Interior Museum Prangko Indonesia dengan Tema Dinamis di Bandung
Studi Literatur 1. Konsep dan tema
2. Museum dan fasilitas pendukungnya 3. Prangko Indonesia
Survey 1. Lokasi objek studi 2. Prangko Indonesia
Kesimpulan
1. Konsep pergerakan waktu diaplikasikan dengan menempatkan display prangko berdasarkan
urutan masa terbit prangko
2. Tema dinamis diterapka pada lay out ruang, pola lantai pola ceiling dan lay out furnitur
Latar Belakang
1. Perkembangan zaman yang pesat mengakibatkan pos (prangko) mulai dilupakan masyarakat, terutama generasi muda
2. Prangko merupakan benda penting yang patut dilestarikan keberadaannya dan penggunaannya di kalangan masyarakat 3. Belum ada suatu sarana publik (museum) yang khusus
mengkoleksi prangko-prangko Indonesia di Bandung
Gambar 1.1 Skema kerangka berpikir
111
BAB V
KESIMPULAN
Perancangan museum prangko Indonesia sebagai suatu fasilitas publik perlu
memperhatikan standar-standar, peraturan-peraturan yang ada pada umumnya sebuah
museum yang tidak boleh diabaikan oleh perancang. Pada perancangan museum ini
mengambil objek studi Gedung Wahana Bhakti Pos Jl. Banda 30 Bandung. Secara
keseluruhan gedung terdiri dari 8 lantai tetapi untuk perancangan meseum
mempergunakan 3 lantai pertama.
Pada proses perancangan interior museum prangko Indonesia ini, konsep dan
tema didasari kajian pustaka, landasan teori, dan tinjauan faktual. Konsep
112
berkembang. Perancangan tanpa mengabaikan kebutuhan museum secara fungsional
dan memperhatikan nilai keamanan, kenyamanan dan estetis.
Tema dinamis diterapkan pada perancangan interior museum prangko
Indonesia pada elemen-elemen interior (denah, dinding dan ceiling) serta elemen
pendukungnya (furniture dan lain sebagainya). Unsur dinamis diterapkan pada
elemen interior seperti:
- Pola sirkulasi yang dibuat pola radial (gabungan pola linear dan
memusat),
- bentuk yang menggabungkan garis lurus, diagonal dan melengkung,
- aplikasi warna yang mengkombinasikan beberapa warna yang bersifat
netral dan warna yang berkesan dinamis,
- Pencahayaan yang memadukan penerangan general untuk jalur sirkulasi
dan spot light untuk menyinari objek-objek pamer.
- Permainan level lantai dan ceiling.
Penerapan tema dinamis pada fungsi dan fasilitas pendukung museum anatara
lain:
- R. pamer yang berisi panel-panel display prangko dengan beberapa
bentuk panel yang berbeda, permainan jenis material dan finishing
furnitur, material lantai, finishing dinding dan permanian bentuk drop
ceiling.
- R. community center yang bersisi area pembelajaran yang ditata secara
dinamis melalui peletakan meja dan kursi, area pameran temporary
berupa panel-panel display yang dinamis, serta area filaelis khusus yang
113
- R. perpustakaan yang menghadirkan beragam buku yang ditata dalam
rak-rak yang dinamis, serta fungsi untuk pembelajaran.
- R. audio visual yang di dalamnya dapat menikmati berbagai film, slide,
foto. Penataan interior yang dibuat dinamis, sera ruang-ruang pendukung
lainnya.
Penciptaan suasana dinamis yang sesuai dengan jiwa anak muda dengan:
- Penempatan area-area display yang dikelompokan sehingga membentuk
island-island
- Percampuran material dan finishing berbeda yang digunakan pada desain
interiornya, bauk untuk lantai, dinding, ceiling dan furniture.
- Pencahayaan yang lebih terang ditempatkan pada area display yang telah
dikelompokan, pencahayaan yang kurang terang untuk jalur sirkulasi
yang merupakan penghubung island-island tersebut
- Penggunaan warna yang cerah, mencolok dan bersifat dinamis, seperti
hijau, oranye, biru pada elemen interior, serta dikombinasikan dengan
warna yang bersifat nertal.
- Penambahan unsur elemen estetis pada dinding yang masih kosong agar
keselurah ruang tercipta suasana dinamis.
Museum sebagai fasilitas publik dengan fungsi warisan budaya,
pembelajaran dan juga sebagai tempat hiburan (rekreasi), dirancang
dengan tema dinamis untuk menarik minat masyarakat khususnya
generasi muda yang berjiwa dinamis. Dengan tujuan prangko-prangko
Indonesia yang bernilai tinggi tetap dilestatikan keberadaan dan
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Tinniswood. 2002. The Art Deco House, Octopus Publishing, Group Ltd, London
Ardianto H., Erwin. 2007 . Perancangan Interior Ruang Pamer Karya Seni Pada
Museum Seni Rupa Kontemporer Kota Baru Parahyangan. Pengantar Tugas
Akhir, Jurusan Desain Interior, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Benang Merah Lintas Budaya, 2008. Peluncuran Prangko Bersama 50 tahun
Hubungan Diplomatik Indonesia – Jepang, , Jakarta
Christine M. Piotrowski, ASID, IIDA dan Elizabeth A. Rogers, IIDA. 2007.
Designing Commercial Interiors, John Wiley & Sons, Inc , Hoboken, New
Jersey
Hartono, Dibyo. 1997. Bandung Data Bangunan Bersejarah Kota Bandung 1997,
Bappeda Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung , Bandung
Oktaviani D., Syela. 2009. Perancangan Interior Museum Batik Jawa Barat dengan
Konsep Analogi Batik Jawa Barat. Laporan Pengantar Tugas Akhir, Jurusan
Desain Interior, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Panduan Museum Konferensi Asia Afrika. 2004, Departemen LN RI Direktorat
Jendral Informasi, Diplomasi Publik dan Perjanjian Internasional Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Soerjono, H, Bc.A.P. 2008. Filateli Dunia Penuh Warna, PT. Pos Indonesia (PERSERO), Bandung
Wenilia M., Mella. 2009. Perancangan Interior Sea Turtle Center dengan Konsep
Adventural Journey. Laporan Tugas Akhir, Jurusan Desain Inerior, Universitas
Kristen Maranatha, Bandung
Winto, Hari. 2009. Perancangan Interior Museum Perjuangan Rakyat Jwa Barat Dengan Konsep “High Tech High Touch” Kasus Studi: Museum Geologi Jalan Diponegoro no. 57 Bandung, Laporan Tugas Akhir, Universitas Kristen
http://en.wikipedia.org/wiki/Art Deco. 27 Oktober 2008, pk. 18.38 http://www.bandungtourism.com/act_det_lis_d_i.php?Id=10
http://www.asianafrican-museum.org/themuseum.php?language=ind&page=themuseum www.taman-mini.co.id
http://www.indonesianewsonline.com/prangko/stamps/prangko.htm. 27 Oktober 2008, pk. 18.06
http://properti.posindonesia.co.id/cari.php?p=40005167 http://properti.posindonesia.co.id/?i=2